NIM : 3203131024
Kelas : C-2020
2020
RANGKUMAN BENTUK LAHAN
Oleh karena itu pada tanjung gerakan ombak akan berubah menyesuaikan diri dengan
bentuk tanjung. Di depan tanjung ombak akan terbias atau membelok (meliuk) ke dalam
atau ke arah teluk yang digambarkan sebagai garis-garis 1,2,3 dan
seterusnya.Sehubungan dengan perubahan-perubahan arah gelombang tersebut, maka
terjadi pula perubahan kekuatan arus tenaga ombak seperti yang digambarkan dengan
titik-titik a,b,c,d dan seterusnya.Terlihat bahwa kekuatan gelombang itu bertumpuh pada
tanjung sedang di teluk sudah menjadi lemah. Akibat dari hal tersebut terjadilah proses
abrasi (erosi) di depan tanjung dan proses sedimentasi di bagian teluk.
Pengangkutan (Hanyutan) Litoral
Penghanyutan hasil erosi marine dapat bergerak ke arah laut, maupun kembali ke pantai
oleh hempasan gelombang ke depan, serta arus balik setelah hempasan.Gerakan
hanyutan-hanyutan ini disebut “beach driffing”. Gerakan ini secara terus menerus akan
membentuk suatu daerah pesisir (shore). Apabila jumlah sedimentasi lebih banyak
dibandingkan pengikisan, maka pesisir akan bertambah lebar ke arah laut.Perubahan atau
peristiwa ini dikenal dengan progradasi (progradation). Sebaliknya jika bahan hancuran
dari pantai lebih banyak diangkut daripada yang diendapkan, sehingga daerah pesisir
menjadi sempit dan pantai lebih cepat mundur ke darat, maka proses perubahan ini
disebut retogradasi (retrogradation).Pengkikisan dan penghanyutan marine ini, dibantu
pula oleh tiupan angin laut yang dapat menyebabkan penimbungan-penimbunan pasir
maupun kerikil disepanjang pesisir di daerah yang tenang dan terlindung seperti
teluk.Pada kawasan pesisir daerah teluk terdapat bahan-bahan endapan yang dibawa
sebagai bahan hanyutan dari daerah tanjung.
b. Saltasi
Saltasi merupakan gerakan meloncat materi butiran yang disebabkan oleh
tabrakan dan pantulan angin yang bermuatan pasir.Gerakan saltasi secara
langsung disebabkan tekanan angin terhadap butiran pasir. Pasir yang ditiup
angin pada umunya mempunyai gerakan saltasi.
c. Rayapan permukaan
Gerakan rayapan permukaan disebabkan oleh karena tubrukan materi butiran
oleh gerakan saltasi.Terjadinya tubrukan materi butiran ini secara teratur,
tetapi kadang-kadang juga tersebar menjadi pecahan-pecahan di atas tempat
jatuhnya pasir.Oleh karena benturan ini gerakan materi butiran menjadi
lambat, selanjutnya menjadi rayapan permukaan. Kadang-kadang angin yang
mengangkut debut atau pasir bergerak berputar seperti spiral, gerakan seperti
ini disebut dengan badai debu.