Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sindi Eka Dianti

Nim : 2018511293

Kelas : F4.181

RISIKO NON SISTEMATIK (Unsystematic Risk)


Diversifiable Risk

1. Risiko Bisnis : Misalnya kehilangan kepercayaan konsumen, kecurangan laporan


keuangan, dan gagal dalam memperdagangkan produk. Hal ini disebabkan oleh
semakin majunya sebuah bisnis secara otomatis akan bermunculan pesaing usaha yang
sejenis.
tunai dalam waktu yang cepat, sehingga disebut aset tidak likuid.
2. Risiko Finansial : Tidak memiliki tabungan cukup atau tidak melakukan investasi
yang tepat untuk mencapai tujuan finansial, kehilangan aset investasi, pencurian atau
kerusakan pada properti sebagai aset investasi.
3. Risiko Likuiditas: Risiko yang muncul akibat kesulitan menyediakan uang tunai
dalam jangka waktu tertentu. Misalnya: jika suatu pihak tidak dapat membayar
kewajibannya yang jatuh tempo secara tunai.
4. Risiko Cidera Janji (default risk) : Debitur mau membayar, tetapi tidak mampu
melakukan pembayaran oleh sebab tertentu seperti musibah bencana alam, dan faktor
lain yang tidak dapat dikendalikan oleh manusia.
5. Risiko Negara (Country Risk) : Misalnya, kekurangan cadangan devisa suatu negara
akan menyebabkan keterlambatan pembayaran pinjaman kepada bank kreditur di
negara lain.

RISIKO SISTEMATIK (Systematic Risk)


Non Diversifiable Ris
6. Risiko Tingkat Suku Bunga (Interest Rate Risk) : Harga Saham Tingkat suku bunga
berpengaruh negatif terhadap harga saham. Hal ini dapat dilihat pada aktivitas pasar
modal. Tingginya tingkat bunga akan menyebabkan harga saham turun.
7. Risiko Nilai Tukar Mata Uang (Exchange Risk) : Jika perusahaan menggunakan
sumber dana mata uang asing akan timbul risiko baru yaitu risiko nilai tukar (foreign
exchange risk) karena penggunaan hutang mata uang asing akan menimbulkan adanya
exposure atas fluktuasi nilai tukar.
8. Risiko Pasar (Market Risk) : Misal, suatu perusahaan mempunyai portofolio
sekuritas saham yang dibeli dengan harga Rp 1 miliar. Misalkan harga saham jatuh,
sehingga nilai pasar saham tersebut turun menjadi Rp 800 juta.
9. Risiko Inflasi (Inflation Risk) : Jika seorang investor memegang 40% dari portofolio
tunai Rp10.000.000 dan inflasi berjalan pada 5%, nilai tunai portofolio akan kehilangan
Rp2.000.000 per tahun (Rp10 juta x 0,4 x 0,05) karena inflasi.

Anda mungkin juga menyukai