34 - 38
Homepagejurnal: http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jwl
1. PENDAHULUAN
2. METODELOGI PENELITIAN
35
Flywheel: Jurnal Teknik M esin Untirta Vol. IV, No. 1, April 2018, hal. 34 - 38
Berikut ini contoh penetuanny a: Nilai hin dan hout bisa Dari grafik diatas dapat kita lihat pengaruh suhu
didapat dengan menarik garis manual pada di agram lingkungan terhadap laju perpindahan kalor (Q). Pada
psikometrik dari temperatur bola kering dan bola basah pengeringan pakaian dengan beban yang sama (1.6 kg)
yang didapat dalam penguji an pada temepratur terlihat perbedaan besarnya laju perpindahan kalor
lingkungan 27 0C, tapi karena nilai Tdb (45 0 C) dan Twb yang terjadi. Pada pengeringan dengan beban 1.6 kg (T
(35 0 C) yang cukup tinggi, maka lebih mudah dan akurat lingkungan 27 0 C) perpindahan kalor terbes ar adalah
bila menggunakan software psikometrik yaitu CYTSoft 12.93 kJ/s lebih ti nggi dibandingkan dengan
Psychrometric Chart 2.2, berikut cara menggunakan dan pengeringan pada beban 1.6 kg (T lingkungan 34 0C)
mencari nilai hin dan hout. yang mana perpindahan kalor terbesarny a adalah 8.25
- Nilai hin didapat dari T db = 45 0C dan Twb = 35 0C, kJ/s. Hal ini disebabkan karena semakin ti nggi suhu
Sehingga nilai hin adalah 128.7997 kJ/kg 128.80 kJ/kg lingkungan maka massa jenis (ρ) udara akan semakin
- Nilai hout didapat dari T db = 38 0C dan Twb = 33 0C, berkurang (table properti es of air at 1 atm pressure),
Sehingga nilai hout adalah 116.5452 kJ/kg 116.54 kJ/kg begi tupun dengan selisih hin – hout (∆h) nya.
Berkurangnya massa jenis (ρ) udara membuat l aju
Perhitungan Besar Perpindahan Kalor (Q) aliran massany a semakin kecil. Laju aliran massa yang
Q = ṁ . ( hin – hout )(Chengel, Yunus A. 2007) kecil mengakibatkan laju perpindahan kalor (Q) semakin
= 1.049 kg/s . ( 128.80 kJ/kg – 116.54 kJ/kg ) rendah.
= 1.049 kg/s . ( 12.26 kJ/kg )
= 12.86 kJ/s 18.00 beban 3.7 kg (27
16.00 °C)
beban 3.7 kg (34
Perhitungan Laju Pengeringan(Suarnadwipa N. dan 14.00 °C)
Hendra, 2008) 12.00
- Berat basah (Massa awal bahan) = 1.6 kg 10.00
Q (kJ/s)
- Berat kering (Massa akhir bahan) = 0.8 kg 8.00
- Periode pengeringan (t) = 80 menit = 1.33 6.00
jam 4.00
2.00
Laju pengeringan = 0.00
100
130
110
120
140
30
60
90
10
20
40
50
70
80
t (menit)
=
= Gambar 4. Grafik Pengaruh Suhu Lingkungan terhadap Q
pada Beban 3.7 kg
= 0.6 kg/jam Dari grafik diatas dapat kita lihat pengaruh suhu
3.2 Pembahasan lingkungan terhadap perpi ndahan kalor (Q). Pada
pengeringan pakaian dengan beban yang sama (3.7 kg)
Berikut disajikan grafik lengkap hasil perhi tungan l aju terlihat perbedaan besarny a perpindahan kalor yang
perpindahan kalor (Q) terhadap waktu pengeri ngandan terjadi. Pada pengeringan dengan beban 3.7 kg (T
laju pengeringan (M) dari pengambilan data lingkungan 27 0 C) perpindahan kalor terbes ar adalah
pengeringan pada malam hari (s uhu lingkungan = 27 0C) 15.33 kJ/s lebih ti nggi dibandingkan dengan
dan siang hari (suhu lingkungan = 34 0 C)dan analisa pengeringan pada beban 3.7 kg (T lingkungan 34 0C)
hasilnya. yang mana perpindahan kalor terbesarny a adalah 9.45
1. Pengaruh Suhu Lingkungan terhadap Laju kJ/s. Hal ini disebabkan karena semakin ti nggi suhu
Perpindahan Kalor lingkungan maka massa jenis (ρ) udara akan semakin
berkurang (table properti es of air at 1 atm pressure),
14.00 begi tupun dengan selisih hin – hout (∆h) nya.
12.00 Berkurangnya massa jenis (ρ) udara membuat l aju
10.00 aliran massany a semakin kecil. Laju aliran massa yang
beban 1.6 kg (27 °C)
kecil mengakibatkan perpindahan kalor (Q) semakin
8.00
rendah.
Q (kJ/s)
36
Flywheel: Jurnal Teknik M esin Untirta Vol. IV, No. 1, April 2018, hal. 34 - 38
60
10
20
30
50
70
80
90
110
130
180
200
100
120
140
150
160
170
190
t (menit) tinggi.
Gambar 6. Grafik Pengaruh Suhu Lingkungan terhadap Laju 4. KESIMPULAN DAN SARAN
Pengeringan
4.1 Kesimpulan
Dari grafik diatas dapat kita lihat pengaruh suhu
lingkungan terhadap laju pengeringan. Pada beban yang 1. Dari hasil pengujian didapat laju perpindahan kalor
sama laju pengeringan akan semakin besar bila pakaian terbes ar terjadi pada beban pengeringan yang paling
dikeringkan (mesin pengering) pada suhu lingkungan berat (5.3 kg) dan pada suhu lingkungan yang lebih
yang lebih tinggi. Terlihat pada grafik di atas laju rendah (T lingkungan 27 0C) yaitu s ebes ar 18.89 kJ/s.
pengeringan pada beban 1.6 kg, 3.7 kg dan 5.3 kg (T Suhu lingkungan yang rendah membutuhkan laju
lingkungan 34 0 C) sebesar 0.69 kg/jam, 0. 98 kg/jam dan
37
Flywheel: Jurnal Teknik M esin Untirta Vol. IV, No. 1, April 2018, hal. 34 - 38
4.2 Saran
5. DAFTAR PUSTAKA
Intang A., Nursiwan N.. 2017. Analisa eksergi sistem pompa panas
penegring pakaian kapasitas 7 kg pada AC ¾ PK. Flywheel, Vol. 3,
No. 1, hal. 10-20. Tersedia di
http://sinta2.ristekdikti.go.id/authors/detail?id=6012573&view=
overview
38