MK PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Skor Nilai :
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan saya
kesehatan dan kesempatan sehingga dapat menyelesaikan Critical Book Report sebagai tugas
mata kuliah Psikologi Pendidikan.
Critical Book Report ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki masih sangat kurang . Oleh karena itu, saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan dan kritikan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan Critical Book
Report ini. Dan tak lupa Saya juga berterima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
Psikologi Pendidikan Ibu Nindiya Ayu, S.Pd., M.Pd. Harapan saya semoga Critical Book Report
ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat
memperbaiki bentuk maupun isi Critical Book Report ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
ii
IDENTITAS BUKU
BUKU 1
BUKU 2
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Critical Book Report adalah kegiatan membandingkan dan juga mengkritik sebuah buku
dengan buku yang dari segala aspek tentang buku seperti bahasa yang digunakan sebuah buku
isi buku dan tata penulisan buku tersebut. Maksud dan tujuan adalah untuk membangun dari
buku yang telah diciptakan, selain itu juga memberikan pertimbangan kepada pemaca apakah
buku layak atau tidak mendapatkan apresiasi dari khalayak ramai.
Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam meringkas
dan menganalisi sebuah buku serta membandingkan buku yang dianalisis dengan buku yang lain,
mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis.
Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami. Terkadang
kita memilih satu buku, namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari segi analisis bahasa,
pembahasan tentang prinsip-prinsip filsafat.
Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book inni untuk mempermudah pembaca
dalam memilih buku referensi, terkhusus pada pokok bahasan tentang Psikologi Pendidikan.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
1. Dapat menambah wawasan tentang psikologi pendidikan
2. Dapat dijadikan sebagai bahan referensi yang bermanfaat
3. Dapat mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku
2
BAB II
RINGKASAN BUKU
BUKU 1
“PSIKOLOGI PENDIDIKAN”
Pengertian dan definisi Psikologi Pendidikan dapat dilihat dari dua sudut yakni
etimologi dan terminologi. Menurut etimologi (asal usul kata) Psikologi Pendidikan
dapat dijabarkan dalam dua kata yakni "Psikologi" dan "Pendidikan". Psikologi
pertama secara etimologi adalah istilah hasil peng-Indonesia-an dari bahasa asing,
yakni bahasa Inggris "Psychology". Istilah psychologi sendiri bersal dari kata kata
Yunani "Psyche", yang dapat diartikan sebagai roh, jiwa atau daya hidup, dan "logis"
yang dapat diartikan ilmu. Kedua secara terminologi (istilah) maka psikologi berarti
ilmu jiwa atau ilmu yang memperlajari atau menyelidiki pernyataan pernyataan
(A.Sujanto,1985:1).
3
A. Psikologi Pendidikan sebagai Disiplin Ilmu
1. Obyek
Setiap ilmu pengetahuan ditentukan oleh obyeknya. Ada dua macam obyek ilmu
pengetahuan, yaitu obyek materia dan obyek forma. Obyek materia ialah seluruh
lapangan atau bahan yang diajadikan obyek penyelidikan suatu ilmu, sedangkan
obyek forma ialah obyek materia yang disoroti oleh suatu ilmu sehingga
membedakan ilmu satu dengan ilmu lainnya, jika berobyek materia sama.
Dalam Psikologi Pendidikan pembagian obyek pembahasan ini sebagai berikut:
2. Metode
Metode yang digunakan dalam Psikologi Pendidikan tidak jauh berbeda dengan
psikologi lainnya, hanya lebih diarahkan pada upaya peningkatan kemampuan guru
dalam proses pendidikan dan pengajaran. Beberapa metode yang lazim digunakan
dalam psikologi pendidikan :
a) Metode Observasi
b) Metode Eksperimen dan Tes
c) Metode Kuestioner dan Interview
d) Metode Sosiometri
e) Metode Studi Kasus
f) Metode Statistik
4
Beberapa metode yang dapat digunakan dalam penelitian di bidang psikologi diantaranya :
a. Metode Eksperimental
Metode ini dapat dipakai di luar maupun di dalam laboratorium. Dalam metode
eksperimen dimungkinkan menyelidiki perbedaan pengaruh berbagai aspek dengan
mengujicobakannya terhadap berbagai kelompok individu.
b. Metode Pengamatan/Observasi
Tahap awal suatu ilmi memerlukan penyelidikan untuk mengenal hubungannnya yang
kemudian akan menjadi objek studi yang lebih tepat.
Metode observasi adalah suatu metode yang dilakukan dengan cara mengadakan
pengamatan langsung terhadap tingkah laku individu dalam situasi yang wajar,
dilaksanakan dengan berencana, kontiniu dan sistematis serta diikuti dengan pencatatan
atau merekam secara lengkap.
c. Metode Survey
Beberapa masalah yang sulit dipelajari dengan cara pengamatan langsung dapat juga
dipelajari nmelalui pemberian kuesioner/ wawancara. Metode ini disebut juga dengan
angket dimana berupa daftar yang memuat sejumlah pertanyaan yang disampaikan
kepada individu untuk dikerjakan (dijawab) kemudian hasil jawabannya di analisa dan
disimpulkan.
d. Metode Tes
Tes digunakan untuk mengukur segala jenis kemampuan, minat, sikap dan hasil kerja.
Analisis terhadap hasil tes kemudian menghubungkan keanekaragaman skor tes dengan
keanekaragaman yag terdapat di antara manusia.
e. Riwayat Kasus
Penelaahan riwayat hidup secara ilmiah yang dikenal dengan riwayat kasus, yang
merupakan sumber data yang penting bagi para ahli psikologi dalam mempelajari setiap
individu.
5
3. Sistematika
Psikologi Pendidikan merupakan ilmu yang memusakan dirinya pada penemuan dan
aplikasi prinsip dan teknik psikologi kedalam pendidikan, maka ruang lingkup Psikologi
Pendidikan mencakup topik topik yang erat hubungannya dengan pendidikan. Adapun
sistematika Psikologi Pendidikan yang menjadi kesimpulan peneliti tersebut terdiri dari 8 bagian
utama adalah sebagai berikut:
6
5. Pembawaan dan lingkungan dalam proses belajar
Dalam struktur filsafat ilmu pengetahuan suatu obyel dapat didekati dari berbagai sudut
pandang sesuai dengan sasaran dan tekanan pembahasan yang akan dilakukan. Diantara bidang
ilmiah dari ilmu pengetahuan adalah filsafat fisika,filsafat astronomi,. Filsafat biologi dan filsafat
ilmu ilmu sosial.
1. Pendekatan Deduktif
Sistem pencabangan pengetahuan pertama sekali diawali dari induk pengetahuan
filsafat yang terdiri atas tiga bidang kajian utama yakni; filsafat alam (geosentris), filsafat
manusia (antroposentris) dan filsafat Tuhan (theosentris).
7
Semakin praktisnya kajian filsafat tersebut maka lahirlah disiplin keilmuan yakni
geosentris menjadi geologi, antroposentris menjadi antropologi dan theosentris menjadi
teologi.
b. llmu Kebudayaan
c. Ilmu Sosial
2. Pendekatan Induktif
Pendekatan yang lebih mengarah kepada fungsi praktis sekaligus menjabarkan bahwa
perbedaan antara ilmu-ilmu yang berhubungan dengan psikologi pendidikan hanyalah perbedaan
pada tekanan.
4 Disiplin ilmu yang mempunyai hubungan fungsional dengan psikologi pendidikan tersebut
adalah sebagai berikut :
Pendidikan adalah sebuah proses yang dilakukan anak manusia untuk mempersiapkan
generasi muda. Sebagai sebuah proses maka pendidikan memerlukan media, ruang, dan
penataan, begitu juga dengan generasi maka memerlukan pemahaman tentang manusia.
8
Empat fungsi teori belajar yakni :
BUKU 2
“PSIKOLOGI PENDIDIKAN”
2.2 Konsep
Psikologi pendidikan terdiri dari dua kata psikologi dan pendidikan. Psikologi adalah
ilmu yang mempelajari tentang proses kognitif dan perilaku. Sedangkan pendidikan adalah ilmu
yang mempelajari nilai-nilai karakter dan cara menanamkannya. Namun definisi psikologi
pendidikan sebagai terapan ilmu psikologi dalam pendidikan memiliki arti sendiri, yakni, ilmu
yang mempelajari proses belajar dan pembelajaran pada lingkungan pendidikan. Proses belajar
diartikan berlangsungnya aktivitas masuknya informasi. Proses pembelajaran diartikan
pengalaman interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan memberi dampak terhadap
perolehan sesuatu yang baru melalui panca indra yang menghasilkan pembaharuan pada kognitif
dan atau perilaku.
9
Pendidik akan efektif melaksanakan pembelajaran jika berpedomaan pada prinsip :
1) Memberi perhatian pada "bagaimana cara Delajar, Dukan pada "untulk belajar". Peserta didik
mungkin tak pernah mengetahui beberapa tertentu, tetapi peserta didik selalu butuh pengetahuan
bagaimana aranya belajar. patkan
2) Mengajari peserta didik tentang cara membaca untuk mendapatka pemahaman, cara menyusun
gagasan, cara menguasai pelajaran yang sulit dan cara menuangkan pikiran secara jelas melalui
tulisan.
3) Melibatkan peserta didik dalam proses belajar mengajar. Setiap hari perlu memberi
pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti, "Apa pendapat kalian tentang PR ini?" Apakah tugas
ini terlalu panjang atau terlalu pendek? Bagaimana caranya agar tugas selanjutnya lebih
menarik? Kriteria apa sebaiknya dipakai untuk memberikan penilaian? Dengan cara ini peserta
didik akan lebih giat belajar
4) Peserta didik perlu dilatih untuk mau berpikir sendiri. Tugas pendidik adalah mengajari
mereka cara berpikir dan memberi alat yang diperlukan untuk itu. Pendidik biasanya kagum pada
kecerdasannya sendiri.
5) Pendidik punya potensi untuk menjadi guru yang hebat. Jadi jika belum efektif dalam
pembelajaran, yang perlu dilakukan pendidik adalah mempelajari psikologi pendidikan.
Proses belajar bagi peserta didik dapat diibaratkan seperu berubahnya ulat yang berada di
dalam kepompong. Semakin kuat seekor ulat beruang di dalam kepompong, maka semakin
menyebarlah Zat-zat yang diperlukan untuk membangun keindahan warna dan kekuatannya
untuk terbang. Jika ulat di dalam kepompong dipaksa keluar sebelum waktunya, maka akan
lahirlah kupu-kupu yang tidak cantik dan lemah. Demikianlah ibaratnya peserta didik.
Sekolah adalah kepompong bagi peserta didik. Semakin tangguh seseorang berjuang
untuk menyelesaikan tugas-tugas belajarnya maka semakin berkembanglah dirinya menuju
kedewasaan. Semua peserta didik seyogyanya mendapat perhatian yang sama dalam
pendidikannya. Mendapatkan pendidikan yang standar dari pendidiknya. Tidak jadi persoalan
dimanapun seseorang bersekolah yang penting adalah kemampuan belajarnya standar dengan
yang seharusnya.
10
Dalam hal ini semua anak patut berhasil, tak seorangpun boleh tertinggal dan
terbelakang. Mereka layak mendapatkan pendidikan yang standar, sehingga mereka dapat lulus
sesuai dengan standar yang ditetapkan. Seorang pendidik yang memiliki keahlian mendidik akan
mampu membuat orang belajar. Pendidik ahli ini tampil sebagai guru yang berpengalaman,
efektif dalam menyelesaikan berbagai persoalan di dalam kelas. Pemahamannya tentang proses
pembelajaran dan isi pelajaran, luas dan terorganisasi dengan baik.
1. Manajemen kelas
2. Mengajar efektif
3. Evaluasi
Santrok (2007) mengemukakan bahwa untuk menjadi pendidik yang efektif perlu karena
kebutuhan dan perbedaan individual peserta didik. Oleh karena diperhatikan beberapa hal :
1) Pengajaran yang efektif mensyaratkan agar pendidik menguasai secara utuh ilmu yang
diajarkannya. Pendidik mudah terjebak dalam pemikiran bahwa jika menguasai mata pelajaran,
maka otomatis akan bisa mengajar dengan efektif Tetapi sebenarnya pendidik yang efektif
membutuhkan beragam keahlian.
2) Memperluas perspektif. Pendidik harus yakin bahwa dirinya dapat menjadi pendidik yang
efektif sebagaimana diinginkannya. Pendidik perlu berusaha untuk memandang sesuatu
memandang (kacamata peserta didik) dan pendidik juga perlu mencari tahu bagaimana peserta
didik memandang pendidik. Pendidik perlu mencurahkan segenap hati dan pikiran untuk
membantu peserta didik membangun kemampuan memperluas perspektif sebagaimana peserta
didik
11
3) Pendidik perlu meningkatkan diri secara terus menerus. Karakteristik pendidik yang membuat
pendidikan menjadi efektif antara lain menurut Santrok (2007) adalah: mempunyai selera humor,
membuat kelas menjadi menarik menguasai mata pelajaran menerangkan dengan jelas, mau
meluangkan waktu untuk membantu peserta didik, bersikap adil kepada peserta didik,
memperlakukan peserta didik secara dewasa, berhubungan baik dengan peserta didik,
memperhatikan perasaan peserta didik dan tidak pilih kasih.
12
BAB III
PEMBAHASAN
NO BUKU I BUKU II
1. Buku utama memiliki tulisan yang Pada buku pembanding juga berisi
mudah dipahami para pembaca tulisan yang mudah dipahami oleh
karena tidak terdapat banyaknya para pembaca.
kata yang sukar dimengerti oleh
pembaca.
2. Daftar Pustaka pada buku utama Pada buku pembanding juga berisi
disajikan dengan lengkap. daftar pustaka yang lengkap.
4. Pada buku utama identitas buku Pada buku pembanding identitas buku
isinya lengkap juga lengkap
13
Kelemahan Buku
NO BUKU I BUKU II
1. Pada buku utama memiliki cover yang Pada buku pembanding tidak memiliki
tidak menarik sehingga kurang rangkuman pada setiap bab yang
menarik minat pembaca. dijelaskan.
2. Pada buku utama memiliki beberapa Pada buku pembanding memili beberapa
ejaan kata yang salah kata sukar yang kurang dimengerti bagi
pembaca.
14
BAB IV
Bahwa, Psikologi Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia di
dalam dunia pendidikan yang meliputi studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor
yang berhubungan dengan pendidikan manusia yang tujuannya untuk mengembangkan dan
meningkatkan keefisien di dalam pendidikan. Sedangkan pendidikan adalah proses pertumbuhan
yang berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar. Dari dua definisi ini maka jelas fokus dari
psikologi pendidikan adalah proses belajar mengajar.
4.2 Saran
Critical book review ini masih banyak kekurangan dan kesalahan kata. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik atau saran yang membangun dalam menyempurnakan critical book review
ini.
15
DAFTAR PUSTAKA
16