Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL JOURNAL

REVIEW

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PRODI S1 PGSD FIP

Skor Nilai :

NAMA : PATRICIA ANGELIN SIHALOHO


KELAS : FISIKA DIK D
NIM : 4193121006
DOSEN PENGAMPU : NINDIYA AYU, S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUN


ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena dengan
limpahan rahmat, dan karunianya saya masih dapat membuat dan menyusun
Critical Journal Review ini. Penyusunan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
tugas matakuliah Ilmu pendidikan yang diampu oleh dosen Nindiya Ayu, S.Pd.,
M.Pd.

Critical Jurnal Review ini merupakan salah satu tugas yang harus dipenuhi
dalam satu semester. Dalam penyusunan laporan ini terdapat beberapa komponen
yang harus dipenuhi dan harus sesuai dengan sistematika yang telah ditentukan.
Pengkritisi berharap laporan Critical Jurnal Review ini membawa manfaat bagi
pembaca. Dan laporan ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan jurnal
dan menambah informasi yang berkaitan dengan penelitian.

Penulisan Critical Jurnal Review ini tidak terlepas dari kesalahan baik dalam
penggunaan tanda baca atau penggunaan kalimat yang kurang tepat. Oleh sebab
itu, pengkritisi meminta maaf atas kekurangan tersebut. Guna memperbaiki
kesalahan di masa yang akan datang, maka penulis mengharapkan adanya saran
serta kritikan yang membangun.

Medan, Maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2 Tujuan ................................................................................................ 1

1.3 Manfaat ............................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 2

BAB III PENUTUP ...................................................................................... 8

3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 8

3.2 Saran ................................................................................................. 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sehubung dengan diberlakukannya Kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional


Indonesia (KKNI) di Universitas Negeri Medan (UNIMED), seluruh mahasiswa/I
diwajibkan menyelesaikan enam tugas dalam satu semester pada setiap
matakuliah, salah satunya laporan ini yaitu tugas Critical Journal Review (CJR)
matakuliah Psikologi Pendidikan.
Critical Journal Review adalah sarana untuk mengasah kemampuan
mahasiswa dalam hal me-review sebuah Jurnal. Terdapat beberapa hal penting
sebelum kita mereview jurnal, seperti menemukan jurnal yang sesuai dengan topik
yang diangkat, membaca keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba untuk
menuliskan kembali pembahasan isi dari jurnal tersebut. Critical Journal Review
sangat penting bagi mahasiswa, selain sebagai sarana untuk mengasah
kemampuan me-review jurnal, CJR juga melatih mahasiswa memahami isi jurnal
dan berpikir kritis, dengan itu mahasiswa akan memiliki banyak wawasan.

1.2 Tujuan Penulisan CJR


1. Menyelesaikan tugas CJR mata kuliah Psikologi Pendidikan
2. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang disajikan pada
setiap subgenre dalam artikel tersebut.
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan artikel.

1..3 Manfaat CJR


1. Menyelesaikan tugas Psikologi Pendidikan
2. Kemampuan membaca dan berpikir kritis terlatih
3. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan artikel

1
BAB II
PEMBAHASAN

REVIEW JURNAL
Judul The Information and Attitude Levels of the Educational
Psychologists and Special Education Teachers in the
Process of Sex Education for the Adolescents with
Autism
Jurnal Journal Elsevier
Download https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042
811001674
Volume dan Halaman Vol.12 Hal. 638-653
Tahun 2011
Penulis Zafer Bekirogullari, Cennet Gulsen, Kamil Soyturk
Reviewer Patricia Angelin Sihaloho
Tanggal 21 Maret 2020

Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk


mengidentifikasi masalah-masalah pendidikan seks
yang harus disampaikan kepada individu autis dan apa
yang harus diketahui oleh psikolog pendidikan dan
guru pendidikan khusus mengenai kebutuhan keluarga
untuk membimbing mereka dengan baik.
Subjek Penelitian Subjek penelitian ini terdiri dari 30 guru khusus
pendidikan (15 laki-laki dan 15 perempuan) dan 30
psikolog pendidikan (15 laki-laki dan 15 perempuan)
diambil secara acak dari guru pendidikan khusus di
Siprus.
Assesment Data Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara
wawancara dengan guru pendidikan khusus dan
psikolog pendidikan. Ruang lingkup penelitian terdiri

2
dari guru pendidikan khusus dan psikolog konseling
bekerja di Siprus pada tahun 2009.
Metode penelitian Metode penelitian ini adalah model penelitian
kualitatif dimaksudkan untuk menguji sikap guru
pendidikan khusus dalam proses pendidikan seks
untuk remaja dengan autisme.
Langkah Penelitian 1. Pengodean Data: Dalam sesi wawancara, kaset
yang direkam semuanya dimasukkan ke dalam
baris bernomor. Catatan wawancara dan kaset
semuanya diberikan kepada ahli untuk dievaluasi
dan dibuat kontrol yang relevan. Setelah
wawancara, catatan diperoleh; informasi yang
relevan dimasukkan secara logis dan
dikelompokkan bersama dalam suatu kode.
Setelah penelitian yang relevan dikodekan, daftar
kode diperoleh dan informasi yang relevan
bertindak sebagai daftar kunci. Setelah daftar
kunci dibacakan oleh para peserta, “informasi
disetujui” dan “informasi tidak disetujui” pada
prinsipnya diperdebatkan dan dibawa ke
konsensus. Untuk mengetahui keakuratan
informasi, Miles dan Huberman (1994)
menyarankan formula akurasi untuk diikuti dan
94% dicatat.
2. Menemukan Tema: Pada bagian ini, kode pertama
yang diperoleh di bagian utama akan
dikategorikan dalam tema yang dibuat di awal.
Dalam menentukan kesamaan antara kode, semua
kode dikategorikan dan diatur.
3. Mengatur Data Berdasarkan Tema dan Kode:
Dalam kategori ini, jawaban dan data peserta
dimasukkan ke dalam bahasa di mana pembaca

3
akan memahami data dengan cara yang jelas dan
tepat dan selanjutnya diberikan kepada pembaca.
Untuk memastikan catatan wawancara mana yang
menjadi milik peserta, catatan kaki digunakan
sepanjang penelitian dan catatan wawancara
dimasukkan ke dalam tanda kutip. Kemudian,
catatan dengan tanda kutip dinyatakan sebagai
milik peserta yang bersangkutan.
4. Interpretasi Temuan: Pada tahap akhir, analisis
rinci data penelitian yang diperoleh ditafsirkan
dengan solusi yang relevan. Informasi yang
dikumpulkan terus ditafsirkan dalam penelitian
dan solusi yang relevan didukung oleh data.
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah khusus
dijelaskan oleh psikolog pendidikan perempuan
sebagai masalah komunikasi, oleh psikolog
pendidikan pria sebagai keterbelakangan mental dan
guru pendidikan khusus wanita menganggapnya
sebagai gangguan perkembangan dan perilaku yang
berbeda dan guru pendidikan khusus pria sebagai
kegagalan dalam komunikasi sosial dan gangguan
perkembangan. Sementara psikolog pendidikan pria
dan wanita mengatakan bahwa mereka menghadapi
masalah komunikasi, guru pendidikan khusus pria dan
wanita menyatakan bahwa mereka menghadapi
masalah komunikasi, baik guru pendidikan khusus
pria dan wanita berbagi pandangan ini. Kita dapat
mengatakan bahwa psikolog pendidikan dan guru
pendidikan khusus kekurangan informasi mengenai
pendidikan seks. Para guru pendidikan khusus
menganggap perilaku masturbasi normal dan
mengatakan ini harus dilakukan secara pribadi, di sisi

4
lain lebih dari setengah psikolog pendidikan tidak
memiliki informasi yang relevan. Kita dapat
mengatakan bahwa sementara psikolog pendidikan
menyatakan bahwa memberikan pendidikan kepada
keluarga dan menyelenggarakan konferensi sudah
cukup untuk meningkatkan kesadaran publik tentang
individu dengan autisme, guru pendidikan khusus
berpendapat bahwa bias "seorang individu dengan
autisme adalah gila" harus diatasi melalui organ
media massa. Selain itu, kita dapat mengatakan bahwa
psikolog pendidikan berpikir bahwa ada perbedaan
dalam perkembangan intelektual dan fisik individu
dengan autisme dibandingkan dengan individu normal
dan mereka secara sosial tertinggal di belakang di sisi
lain guru pendidikan khusus berpikir bahwa mereka
tertinggal dalam sosial dan komunikasi. Para guru
pendidikan khusus berpendapat bahwa tingkat stres
individu autis akan meningkat kecuali mereka tidak
menerima pendidikan seks dan para psikolog
pendidikan berpikir bahwa individu dengan autisme
dapat menyerang anggota lawan jenis, mungkin
homoseksual dan bertemu dengan masalah
komunikasi jika tidak menerima pendidikan seks.
Tingkat informasi guru pendidikan khusus dan
psikolog pendidikan mengenai karakteristik individu
dengan autisme dan pendidikan seks yang harus
disampaikan kepada individu-individu ini harus
segera ditingkatkan dan informasi yang salah tentang
masalah ini harus diperbaiki.

Kekuatan Penelitian 1. Abstraknya sudah jelas karena dengan melihat


abstrak saja kita dapat mengetahui tujuan
penelitian, metode penelitian, subjek penelitian

5
dan hasil penelitian.
2. Jurnal ini dilengkapi dengan tabel sehingga
memudahkan pembaca untuk memahami hasil
dari penelitian yang terdapat pada jurnal tersebut.
3. Artikel ini memiliki referensi yang cukup akurat.
Kelemahan Penelitian 1. Sub-sub pembahasannya terlalu banyak dan
berbelit-belit
2. Paragraf dalam jurnal ini tidak tersusun dengan
rapi
3. Tidak terdapat ISSN pada jurnal ini.
4. Ukuran penulisan pada jurnal ini terlalu kecil
sehingga pembaca harus lebih fokus dalam
memahami isi dari jurnal tersebut.

Kesimpulan Kesimpulannya, penelitian ini mengungkapkan bahwa


kualitas pendidikan seks yang harus diberikan kepada
individu dengan autisme harus ditingkatkan. Jawaban
yang diberikan menunjukkan bahwa sementara
seorang individu dengan autisme berkonotasi dengan
psikolog pendidikan, seorang individu yang
menampilkan perilaku yang berbeda dan memiliki
gangguan komunikasi sosial dan yang mengalami
masalah mental, konsep yang sama berkonotasi
dengan guru pendidikan khusus seorang individu yang
menampilkan perilaku yang berbeda, yang tidak dapat
melakukan kontak mata, dan siapa yang memiliki
gangguan perkembangan dan komunikasi sosial.
Autisme adalah gangguan perkembangan luas yang
ditandai dengan cacat biologis dan organik dalam
fungsi otak.
Saran Tingkat informasi guru pendidikan khusus dan
psikolog pendidikan mengenai karakteristik individu

6
dengan autisme dan pendidikan seks yang harus
disampaikan kepada individu-individu ini harus
segera ditingkatkan dan informasi yang salah tentang
masalah ini harus diperbaiki. Buku-buku, jurnal dan
buku kecil tentang seksualitas anak-anak autis untuk
keluarga dan institusi terkait harus disiapkan dan
kesadaran keluarga harus ditingkatkan. Mengambil
aplikasi internasional yang diterapkan di lembaga
yang memberikan pendidikan kepada individu dengan
autisme, pengaturan harus dibuat mengenai
persyaratan seksual individu ini. Kesadaran
masyarakat tentang karakteristik anak autis harus
ditingkatkan melalui organ media massa. Mengambil
dimensi biologis dan fisiologis dari seksualitas, harus
ada dokter, perawat, dan psikolog pendidikan di
lembaga pendidikan.
Daftar Pustaka Zafer Bekirogullari, Cennet Gulsen, Kamil Soyturk.
(2011). The Information and Attitude Levels of the
Educational Psychologists and Special Education
Teachers in the Process of Sex Education for the
Adolescents with Autism. Journal Elsevier, 12, 638-
653.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari hasil kritikan diatas dapat kita simpulkan bahwa jurnal ini sudah masuk
dalam kategori jurnal yang baik meskipun hanya orang orang tertentu yang dapat
memahaminya karena memang jurnal ini ditujukan kepada orang orang yang
mengerti tentang bidang yang diteliti. Jurnal ini layak untuk dipelajari dan
memang penyampaian-nya baik, namun setiap ada kelebihan pasti ada kekurangan
sama halnya seperti jurnal ini, dalam setiap pekerjaan pasti ada satu atau dua
kesalahan yang perlu di telaah lebih dalam lagi sehingga dapat menjadi lebih baik
lagi.

3.2 Saran

Disarankan kepada penulis agar memperhatikan subgenre dari artikel yang


ditulis, karena semakin lengkap isi artikel semakin mudah pembaca memahami isi
artikel tersebut.

Anda mungkin juga menyukai