Anda di halaman 1dari 16

Konstruksi Alat Test

“REVIEW JURNAL”

Diajukan sebagai tugas mata kuliah Kontruksi alat tes

Dosen Pengampuh : Hasniar A. Radde., S.Psi., M.Si.

OLEH :

SELSA BELLA

NIM/KELAS : 4518091005/D

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS BOSOWA
MAKASSAR

2021
Judul Uji Validitas Konstruk dengan CFA dan Pelaporanny

Jurnal (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia

Volume dan Halaman 9(2), 2020, 1-11

Tahun 2020

Penulis Jahja Umar, Yunita Faela Nisa

Reviewer Selsa Bella

Tanggal 31 Maret 2021

Tulisan ini dimaksudkan sebagai upaya memperbaiki keadaan


tersebut serta tentang bagaimana sebaiknya melaporkan hasil
Tujuan Penelitian analisis data menggunakan CFA. Setidaknya, artikel ini untuk
menunjukkan hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam
memahami dan menggunakan CFA dan teori tes pada umumnya

Confirmatory factor analysis (CFA) merupakan metode analisis


yang sampai saat ini paling diandalkan dalam pengujian validitas
Metode Penelitian
konstruk suatu alat ukur di bidang psikologi, pendidikan, dan ilmu
sosial pada umumnya.

Apa yang perlu diperhatikan dalam melaporkan hasil analisis


CFA? Dari pengamatan penulis terhadap artikel yang terbit di
jurnal ini maupun beberapa jurnal internasional, terlihat adanya
variasi yang cukup besar tentang apa yang dilaporkan. Bahkan
kadang terlihat bahwa konsep CFA itu sendiri belum dipahami
Hasil Penelitian dengan baik oleh penulisnya. Oleh sebab itu tulisan ini
dimaksudkan untuk menambah rujukan dan bahan pertimbangan
dalam memutuskan apa yang perlu dimasukkan dalam pelaporan
hasil CFA. Tulisan ini bukan yang pertama karena sebelumnya
juga sudah terbit artikel seperti ini, meskipun mungkin berbeda
penekanannya.

Kelebihan penelitian ini adalah sudah menggunakan alat vakum


Kelebihan Penelitian yang standart dan proses pengambilan data penelitan yang tidak
membutuhkan waktu yang lama.

Dari pembahasan di atas, pelaporan uji model fit untuk CFA


Kekurangan terutama dalam rangka uji validitas konstruk, haruslah disertai
Penelitian nilai 2  dengan df dan probabilitas (signifikansi)nya. Jika model
tidak fit maka dilaporkan nilai RMSEA sebagai alternatifnya.
Pengembangan Alat Ukur Tingkat Efikasi Diri Siswa dalam
Judul
Pembelajaran Kimia

Jurnal (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia

Volume dan Halaman 9(1), 2020, 11-18

Tahun 2020

Penulis Febrian Solikhin

Reviewer Selsa Bella

Tanggal 31 Maret 2021

Skala Karakter Religius Siswa SMA Implementasi Nilai Utama


Judul
Karakter Kemendikbud

Jurnal (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia

Volume dan Halaman 9(1), 2020, 57-76

Tahun 2020

Penulis Nofrans Eka Saputra, Yun Nina Ekawati, Rahmadhani Islamiah

Reviewer Selsa Bella

Tanggal 31 Maret 2021

Berbagai konflik dan perselisihan terkait perbedaan agama, ras,


serta etnis bangsa maupun perilaku hedonisme dan egoisme
masyarakat Indonesia saat ini mengindikasikan terkikisnya
karakter religius dan pansilais bangsa. Pemerintah Indonesia
melalui Kemdikbud mengupayakan penguatan pendidikan
Tujuan Penelitian karakter (PPK) sebagai cara untuk menumbuhkan,
menanamkan, dan menguatkan kembali karakter positif pada
anak bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk membuat skala
karakter religius siswa SMA yang didasarkan pada nilai-nilai
utama karakter Kemdikbud dengan menggunakan teknik
principal component analysis (PCA). P

Metode Penelitian Kontruksi alat ukur diawali dengan menetapkan konstruk yang
diukur yaitu konstruk karakter religius. Review konstruk dan
komponen dilakukan melalui studi literatur yang mengacu pada
beberapa buku cetak, jurnal, dan sumber literatur lainnya yang
membahas mengenai karakter religius pada remaja sekolah
menengah atas. Dari studi literatur ini didapatkan beberapa
komponen penyusun konstruk, diantaranya: cinta damai,
toleransi, perbedaan agama, kerjasama, teguh pendirian,
percaya diri, anti buli dan kekerasan, persahabatan, ketulusan,
mencintai lingkungan, serta melindungi yang kecil dan tersisih.
Masing-masing komponen diturunkan kedalam beberapa
indikator perilaku yang menjadi blue print dalam penulisan aitem.
Sebelum melakukan penulisan aitem maka komponen dan
indikator direview terlebih dahulu oleh orang yang memiliki
keahlian dibidang tersebut dalam sebuah panel diskusi melalui
prosedur focus group discussion (FGD) terhadap beberapa ahli
konstrak yang memahami konstrak religius dan ahli psikologi
perkembangan manusia. Pelaksanaan FGD diperlukan untuk
dapat menghasilkan blue print konstrak yang padat dan konkrit
yang selanjutnya akan memudahkan penulisan aitem. Tahapan
review ahli dilakukan sebelum dan setelah tahapan penulisan
aitem. Tahapan ini akan menentukan validitas internal dari
konstruk skala yang akan dibuat

Hasil dari pelaksanaan metode penelitian kontruksi alat ukur


karakter religius ini adalah: 1) Skala karakter religius final, 2) Nilai
Hasil Penelitian
properti psikometris yang mendukung validitas dan reliabilitas
karakter religius, serta 3) Norma dan interpretasi skala

Dalam psikologi perkembangan, tahapan yang dilalui remaja ini


berada pada tahapan perkembangan sosial intimasi versus
isolasi oleh Erikson (Santrock, 2009). Menurut Erikson pada
Kelebihan Penelitian tahapan ini, siswa berhadapan dengan tugas untuk membentuk
relasi yang intim dengan orang lain. Dalam penjelasannya
Erikson menjelaskan bahwa intimasi dapat berarti remaja
menemukan dirinya atau justru kehilangan dirinya

Hasil uji reliabilitas menggunakan metode Gutmann’s memiliki


koefisien 0.781 yang berarti skala ini memiliki nilai reliabilitas
yang cukup dan baik untuk dapat mengukur karakter religius
Kekurangan
dengan digunakan berdampingan dengan alat ukur pendukung
Penelitian
asesmen karakter ini. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat
melakukan penelitian terhadap individu dewasa seperti
mahasiswa atau pekerja.
Struktur Internal dan Validitas Konstruk dari Toronto Alexithymia
Judul Scale (TAS-20) dengan Sampel Mahasiswa pada Universitas di
Jakarta

Jurnal (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia

Volume dan Halaman 9(1), 2020, 30-40

Tahun 2020

Penulis Putri Lenggo Geni

Reviewer Selsa Bella

Tanggal 31 Maret 2021

Penelitian ini menguji kembali apakah dimensi yang ada itu


Tujuan Penelitian memang mewakili pengukuran terhadap alexithymia sesuai
dengan definisi operasionalnya.

Alat Ukur yang digunakan dari Toronto Alexithymia Scale (TAS-


20) diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia yang mudah
dipahami tanpa menghilangkan arti dari konteks asli nya, dengan
cara: dilakukan oleh peneliti dengan berkonsultasi kepada
psikolog dan ahli yang menguasai Bahasa Inggris dan Bahasa
Metode Penelitian
indonesia, kemudian terjemahan tersebut di review oleh orang
yang berbeda dengan meninjau dari segi Bahasa inggris dan
substansi teori psikologi dalam hal ini alexithymia, kemudian
instrumen yang terdiri dari 20 butir soal diberikan kepada 250
orang.

Hasil Penelitian Sebagai kesimpulan dari uji validitas terhadap dimensi EOT ini,
dari delapan item yang ada ternyata hanya empat item yairu
nomor 8, 15, 16, dan 20, yang terbukti valid dalam mengukur
dimensi EOT ini. Ada dua item yang bermuatan negatif serta ada
dua butir item yang tidak signifikan. Khusus item nomor 18, I
koefisiennya jika dibulatkan adalah pada nilai batas yaitu 0.5 dan
begitu pula nilai probabilitas untuk uji signifikannya adalah di
parbatasan 0.05. Jadi meskipun valid dalam mengukur dimensi
EOT namun kontribusinya terhadap skor EOT tidaklah signifikan
secara statistik. Penelaahan lebih mendalam terhadap empat
item yaitu dua yang koefisiennya negatif dan dua yang
koefisiennya rendah (non signifikan) adalah sangat diperlukan.
Sumber permasalahannya mungkin saja pada proses
perterjemahannya ke dalam bahasa Indonesia, tetapi mungkin
juga karena dalam konteks budaya Indonesia isi pertanyaan
kurang atau tidak mewakili dimensi EOT dari konstruk
alexithymia. Penelaahan isi item oleh ahli maupun kemungkinan
penterjemahan yang lebih baik pada item item ini kiranya perlu
dilakukan, atau penelitian lebih lanjut dengan populasi yang
berbeda juga perlu dilakukan.

Kelebihan Penelitian Prosedurnya sederhana

Kekurangan
Banyaknya susunan alat tes
Penelitian
Judul Uji Validitas Alat Ukur Ketidakjujuran Akademik

Jurnal (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia

Volume dan Halaman 8(2), 2019, 88-104

Tahun 2019

Penulis Fayna Faradiena

Reviewer Selsa Bella

Tanggal 31 Maret 2021

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji validitas


konstruk ketidakjujuran akademik yang diadaptasi dari alat ukur
Academic Dishonesty Scale (McCabe & Trevino, 1993) dan
Tujuan Penelitian
Academic Dishonesty Instrument (Iyer & Eastman, 2008) melalui
metode Confirmatory Factor Analysis (CFA) menggunaka
software Mplus 8..

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan data mentah (raw


score) dari skripsi dengan jumlah subyek 355 mahasiswa aktif
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun sampel yang diteliti
merupakan mahasiswa dari 12 fakultas, yaitu: Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Dirasat Islamiyah, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas
Metode Penelitian Ushuluddin, Fakultas Syariah dan Hukum, Fakultas Adab dan
Humaniora, Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi, Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Psikologi, Fakultas Ilmu
Kesehatan, dan Fakultas Kedokteran yang berusia 18 hingga 27
tahun (M = 20.57, SD=1.310). Metode pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan non-probability
snowballsampling.

Selain dilakukan uji validitas, penelitian ini menghasilan tiga


bentuk alat ukur ketidakjujuran akademik yang dibakukan, yaitu
bentuk yang valid namun kurang ideal (20-item), bentuk yang
Hasil Penelitian ideal (11-item), dan bentuk ringkas (7-item). Sampel penelitian ini
adalah 355 mahasiswa aktif dari berbagai Fakultas di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menggunakan teknik
snowball nonprobability sampling.

Kelebihan Penelitian Pengukurannya lebih lengkap dan terstruktur

Kekurangan
Terlalu rumit
Penelitian
Validitas Konstruk dari Multidimensional Measure of Islamic
Judul Spirituality (MMS) Menggunakan Metode Confirmatory Factor
Analysis (CFA)

Jurnal (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia

Volume dan Halaman 8(2), 2019, 69-77

Tahun 2019

Penulis Amalia Ridha Sudirman, dan Rena Latifa

Reviewer Selsa Bella

Tanggal 31 Maret 2021

Penelitian ini bertujuan untuk menguji validitas item dalam skala


Tujuan Penelitian Multidimensional Measure of Islamic Spirituality (MMS) yang
pertama kali dirumuskan oleh Dasti dan Sitwat (1988).

Ada delapan aspek kerohanian Islam dalam konstruksi ini, yaitu:


1) pencarian keilahian, 2) perasaan terhubung dengan Allah, 3)
disiplin diri, 4) kemarahanekspansif, 5) peningkatan diri, 6)
kejelekan -generositas, 7) toleransi-intoleransi, dan 8) praktik
Metode Penelitian Islam. Melalui 199 responden yang tinggal di kota-kota besar,
kami melakukan validitas alat ukur dengan menggunakan
metode Confirmatory Factor Analysis (CFA). Hasil tes CFA
menunjukkan bahwa skala MMS yang telah diadaptasi menjadi
46 item valid..

Berdasarkan hasil analisa data, dapat disimpulkan validitas item


dalam skala Multidimensional Measure of Islamic Spirituality
(MMS) menggunakan teori Dasti dan Sitwat (1988) valid
hasilnya. Ada delapan aspek kerohanian Islam dalam konstruksi
Hasil Penelitian ini, yaitu: 1) pencarian keilahian, 2) perasaan terhubung dengan
Allah, 3) disiplin diri, 4) kemarahan-ekspansif, 5) peningkatan diri,
6) kejelekan -generositas, 7) toleransi-intoleransi, dan 8) praktik
Islam. Hasil tes CFA menunjukkan bahwa skala MMS yang telah
diadaptasi sejumlah 46 item adalah valid.

Kelebihan Penelitian Pengukurannya lebih lengkap dan terstruktur

Kekurangan
Hanya mengukur tentang spiritual islam
Penelitian

Judul Validitas Konstruk dari Multidimensional Measure of Islamic


Spirituality (MMS) Menggunakan Metode Confirmatory Factor
Analysis (CFA)

Judul Uji Validitas Konstruk Skala Religious and Spiritual Struggles

Volume dan Halaman 8(2), 2019, 128-139

Tahun 2019

Penulis Nurhamidah

Reviewer Selsa Bella

Tanggal 31 Maret 2021

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji validitas konstruk


Tujuan Penelitian dari skala Religious and Spiritual Struggles. Terdapat 26 item
dalam skala ini

Penelitian ini menggabungkan dua pengukuran AGO (original


dan direvisi) yang dikembangkan oleh Midgley et al (1998, 2000)
berdasarkan Manual for the patterns of adaptive learning scales
(PALS). Pada penelitian ini hanya mengukur dua dari tiga
dimensi yang dianalisis yaitu AGO performance dan AGO
mastery. Sampel pada penelitian ini berjumlah 544 orang dari
tiga sekolah menengah pertama di Jakarta Barat. Keduapuluh
satu item (10 item AGO performance dan 11 item AGO mastery)
diuji validitas, struktur internal, dan measurement invariance.
Hasil validitas CFA ditemukan bahwa AGO performance dan
AGO mastery tidak sesuai mengukur dimensi AGO. Berdasarkan
Metode Penelitian hasil analisis struktur internal, model bifaktor lebih valid dan
sesuai dalam mengukur AGO performance dan AGO mastery.
Hasil analisis bifaktor AGO performance terbagi menjadi faktor
―melakukan yang terbaik‖ dan ―terlihat pintar‖ sedangkan
AGO mastery terbagi menjadi ―menyukai tugas‖ dan
―memahami tugas‖. Hanya terdapat lima item AGO
performance dan tujuh item AGO mastery yang bersifat
unidimensional. Pada uji validitas antar gender, dihasilkan bahwa
laki-laki berorientasi pada AGO performance sedangkan
perempuan berorientasi pada AGO mastery. Analisis MGCFA
dihasilkan bahwa AGO performance valid sampai tahap metric
invariance sedangkan AGO mastery tidak invariance.

Hasil Penelitian Sampel penelitian di SMP Negeri 108 Jakarta dan SMP Negeri
249 Jakarta adalah siswa-siswi kelas 7 dan 8 tahun ajaran
2016/2017 dan 2017/2018, SMP Yayasan Pendidikan dan
Pengembangan Islam AsSaudiyah (YAPIS), yaitu siswa yang
bersekolah pada tahun ajaran 2015/2016 sampai 2017/2018.
Jumlah partisipan dalam penelitian ini terdiri dari tiga populasi
Sekolah Menegah Pertama (SMP), yaitu SMP Yayasan
Pendidikan dan Pengembangan Islam As-Saudiyah (YAPIS)
berjumlah 80 pertisipan (14.7%), SMP Negeri 108 Jakarta
berjumlah 200 partisipan (36.8%), dan SMP Negeri 249 Jakarta
berjumlah 264 partisipan (48.5%). Total sebanyak 545 partisipan
yang mengisi alat ukur AGO. Namun, terdapat 1 partisipan yang
tidak mengisi lembar penyataan secara penuh, maka total
partisipan pada penelitian ini berjumlah 544 orang dengan 307
(56.4%) perempuan.

Kelebihan Penelitian Pengukurannya lebih lengkap dan terstruktur

Kekurangan
-
Penelitian
Jurnal (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia

Volume dan Halaman 8(2), 2019, 140-155

Tahun 2019

Penulis Jamaludin

Reviewer Selsa Bella

Tanggal 31 Maret 2021

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi informasi


Tujuan Penelitian
mengenai alat ukur achievement goal orientation (AGO).

Ada delapan aspek kerohanian Islam dalam konstruksi ini, yaitu:


1) pencarian keilahian, 2) perasaan terhubung dengan Allah, 3)
disiplin diri, 4) kemarahanekspansif, 5) peningkatan diri, 6)
kejelekan -generositas, 7) toleransi-intoleransi, dan 8) praktik
Metode Penelitian Islam. Melalui 199 responden yang tinggal di kota-kota besar,
kami melakukan validitas alat ukur dengan menggunakan
metode Confirmatory Factor Analysis (CFA). Hasil tes CFA
menunjukkan bahwa skala MMS yang telah diadaptasi menjadi
46 item valid..

Berdasarkan hasil analisa data, dapat disimpulkan validitas item


dalam skala Multidimensional Measure of Islamic Spirituality
(MMS) menggunakan teori Dasti dan Sitwat (1988) valid
hasilnya. Ada delapan aspek kerohanian Islam dalam konstruksi
Hasil Penelitian ini, yaitu: 1) pencarian keilahian, 2) perasaan terhubung dengan
Allah, 3) disiplin diri, 4) kemarahan-ekspansif, 5) peningkatan diri,
6) kejelekan -generositas, 7) toleransi-intoleransi, dan 8) praktik
Islam. Hasil tes CFA menunjukkan bahwa skala MMS yang telah
diadaptasi sejumlah 46 item adalah valid.

Kelebihan Penelitian Pengukurannya lebih lengkap dan terstruktur

Kekurangan
Hanya mengukur tentang spiritual islam
Penelitian

Uji Validitas, Struktur Internal, dan Measurement Invariance pada


Judul
Alat Ukur Achievement Goal Orientation
UJI VALIDITAS KONSTRUK PADA INSTRUMEN THE SOCIAL
Judul
PROVISIONS SCALE DENGAN METODE CFA

Volume dan Halaman 7(2), 2018, 62-70

Tahun 2018

Penulis Malini Ulfah

Reviewer Selsa Bella

Tanggal 31 Maret 2021

Penelitian ini bertujuan untuk menguji validitas kostruk instrumen


tersebut. Data dalam penelitian ini diperoleh dari santri kelas 1
Tujuan Penelitian
extention Pondok Pesantren Daar ElQolam yang berjumlah 204
orang.

Metode yang digunakan untuk mengujinya adalah confirmatory


factor analysis (CFA) menggunakan software LISREL 8.70. Hasil
dari penelitian ini menunjukkan bawa seluruh item yang
Metode Penelitian
berjumlah 23 item bersifat unidimensional. Artinya seluruh item
hanya mengukur satu faktor saja, sehingga model satu faktor
yang diteorikan oleh The Social Provisions Scale dapat diterima.

Hasil uji validitas konstruk terhadap instrumen The Social


Provisions Scale dengan menggunakan pendekatan
Confirmatory Factor Analysis mengungkapkan bahwa seluruh
item bersifat unidimensional atau dengan kata lain hanya
mengukur satu faktor saja, yakni dukungan teman sebaya
(emotional attachment, social integration, reassurance of worth,
reliable alliance, guidance, dan opportunity for nurturance.).
Hasil Penelitian
Dapat disimpulkan bahwa model satu faktor yang diteorikan oleh
instrumen The Social Provisions Scale ini dapat diterima. Hal ini
dikarenakan seluruh item instrumen ini memenuhi kriteria –
kriteria sebagai item yang baik, yaitu (1) memiliki muatan faktor
positif, (2) valid (signifikan, t>1.96), dan hanya memiliki korelasi
antar kesalahan pengukuran item yang tidak lebih dari tiga atau
dengan kata lain item tersebut bersifat unidimensional.

Kelebihan Penelitian Pengukurannya lebih lengkap dan terstruktur

Kekurangan
-
Penelitian
Judul UJI VALIDITAS UKUR STRES

Volume dan Halaman 7(2), 2018, 86-91

Tahun 2018

Penulis Dien Dinyati Agustina

Reviewer Selsa Bella

Tanggal 31 Maret 2021

penelitian ini bertujuan untuk menguji validitas konstruk untuk


mendeteksi stres di tempat kerja. Data yang digunakan dalam
Tujuan Penelitian
penelitian ini melibatkan 172 pekerja wanita di Jakarta Selatan
dengan latar belakang pekerjaan yang berbeda.

Metode analisis yang digunakan adalah Confirmatory Factor


Analysis (CFA) dengan bantuan software Lisrel 8.7. Hasil
Metode Penelitian penelitian membuktikan bahwa terdapat beberapa item dalam
skala stres kerja yang mengukur lebih dari satu faktor
(multidimensional).

Untuk penelitian lebih lanjut peneliti memiliki beberapa saran


dalam penelitian ini anatara lain, memperbanyak jumlah sampel
Hasil Penelitian dan membuatnya lebih variatif dan menggunakan alat ukur stres
kerja yang baku dan telah banyak digunakan antar budaya untuk
menghindari terjadinya.

Kelebihan Penelitian Pengukurannya lebih lengkap dan terstruktur

Kekurangan -Kurang sampel, lebih bagus jika dilebihkan sampelnya agar


Penelitian bervariatif
UJI VALIDITAS KONSTRUK PADA INSTRUMEN ROSENBERG
Judul SELF ESTEEM SCALE DENGAN METODE CONFIRMATORY
FACTOR ANALYSIS (CFA)

Volume dan Halaman 7(2), 2018, 92-96

Tahun 2018

Penulis Nelan Maroqi

Reviewer Selsa Bella

Tanggal 31 Maret 2021

Penelitian ini bertujuan untuk menguji validitas konstruk


Tujuan Penelitian
instrument tersebut

Data dalam penelitian ini subjek adalahsantri yang sedang dalam


proses menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Ma’hadut
Tholabah Babakan, Lebaksiu, Tegal berjumlah 198 orang.
Metode yang digunakan adalah Confirmatory Factor Analysis
Metode Penelitian (CFA) menggunakan software LISREL 8.70.Hasil dari penelitian
ini menunjukkan bahwa 7 dari 10 item yang ada bersifat
unidimensional. Artinya hanya 7 item mengukur satu faktor saja
sehingga model satu faktor yang diteorikan oleh rosenberg self
esteem scale dapat diterima.

Hasil uji validitas konstruk terhadap instrumen minat dengan


menggunakan pendekatan confirmatory factor analysis
mengungkapkan bahwa sebelas item bersifat unidimensional
atau dengan kata lain hanya mengukur satu faktor saja. Dapat
disimpulkan bahwa model satu faktor yang diteorikan oleh
Hasil Penelitian instrument minat ini dapat diterima. Hal ini dikarenakan tujuh item
instrumen ini memenuhi kriteria– kriteria sebagai item yang baik,
yaitu (1) memiliki muatan faktor positif, (2) valid (signifikan,
t>1.96), dan (3) hanya memiliki korelasi antar kesalahan
pengukuran item yang tidak lebih dari tiga atau dengan kata lain
item tersebut bersifat unidimensional.

Kelebihan Penelitian Pengukurannya lebih lengkap dan terstruktur

Kekurangan
-
Penelitian
Refleksi dari tugas ini adalah membahas tentang beberapa fungsi, metode serta
cara dalam menggunakan alat ukur yang bentuknya bervariasi serta kasusnya yang
bermacam-macam dari alat tes hingga kasusnya.

Selama mengeerjakan tugas awalnya lancar saja tetapi ketika hampir mau selesai
laptop saya eror dan mengulang lagi dari awal tetapi saya jadi membaca dua kali dan
senang membaca tentang materi yang diberikan. Wawasan yang saya dapatkan yaitu
mengetahui jenis-jenis alat ukur serta metodenya dan bagaimana diterapkan nya dalam
beberapa kasus serta cara mengerjakan alat ukur tersebut.

Anda mungkin juga menyukai