Homepage ://ejournal.multiliterasi.com/index.php/journal-multiliterasi
Ummul Karimah
e-ISSN: 2798-8813
105 | Sigit Vebrianto Susilo: Internalisasi Nilai Pendidikan Karakter Melalui Pengembangan Bahan Ajar
Tematik untuk Siswa Sekolah Dasar
e-ISSN: 2798-8813
106 | Sigit Vebrianto Susilo: Internalisasi Nilai Pendidikan Karakter Melalui Pengembangan Bahan Ajar
Tematik untuk Siswa Sekolah Dasar
3. Hasil Penelitian dan Pembahasan soal nomor 3. Melihat hasil tersebut butir
Berdasarkan hasil analisis oleh para ahli soal nomor 3 tidak memenuhi syarat MSA
diperoleh hasil estimasi validitas dengan sehingga butir tersebut harus dibuang
menggunakan formula Aiken’s V adalah dalam pengujian dan dilakukan analisis
0,94. Koefesien validitas tersebut termasuk ulang pada butir sisanya. Berdasarkan hasil
dalam kategori tinggi karena nilainya analisis ulang dengan 9 sisa butir soal
hampir mendekati 1,00 (Azwar, 2019). diperoleh hasil uji determinasi korelasi
Artinya 10 butir pertanyaan dalam skala IP matrik dalam koefesien KMO Bartlett's Test
valid atau layak digunakan dalam penelitian sebagai berikut:
untuk mengukur sikap tanggung jawab,
kerjasama, dan toleransi peserta didik dalam Tabel 1. Hasil Analisis KMO and Bartlett's
pembelajaran kimia berdasarkan hasil Test
validasi ahli. Kaiser-Meyer-Olkin Measure of .752
Tidak hanya validasi oleh ahli, Sampling Adequacy.
pengembangan instrumen dilanjutkan Bartlett's Test of Approx. Chi- 426.323
Sphericity Square
dengan validasi secara konstruk.
df 46
Berdasarkan hasil analisis EFA untuk validasi
Sig. .000
konstruk didapatkan koefesien KMO sebesar
0,736 dan signifikasi Bartlett's Test sebesar
Pada Tabel. 1 tersebut terlihat bahwa
0,000. Melihat koefesien KMO yang > 0,5 dan
koefesien KMO sebesar 0,752 yang > 0,5.
siginifikasi sudah < 0,5 maka analisis ini
Nilai Bartlett's Test of Sphericity, yaitu
sudah memenuhi syarat analisis data.
426,323 dengan signifikasi 0,000 yang <
Artinya jumlah sampel yang digunakan
0,05. Berdasarkan hasil KMO dan Bartlett's
dalam pengujian atau pengambilan data
Test of Sphericity syarat uji determinasi
sudah mencukupi dan layak untuk
korelasi matrik sudah terpenuhi atau sampel
melanjutkan analisis. Selanjutnya melihat
yang digunakan dalam penelitian sudah
pada nilai MSA pada korelasi anti-image 10
memenuhi syarat dan dapat melanjutkan
butir soal sudah lebih besar dari 0,5 kecuali
analisis nilai MSA. Nilai MSA dapat diperoleh
butir soal nomor 3. Artinya seluruh butir soal
pada korelasi anti-image sebagai berikut:
sudah valid untuk dilanjutkan kecuali butir
e-ISSN: 2798-8813
107 | Sigit Vebrianto Susilo: Internalisasi Nilai Pendidikan Karakter Melalui Pengembangan Bahan Ajar
Tematik untuk Siswa Sekolah Dasar
Butir 8 .018 -.347 .108 .142 -.334 .045 .618a -.095 -.149
Butir 9 -.296 .116 -.052 -.041 -.030 -.875 -.095 .754a .033
Butir 10 -.029 .110 -.793 -.325 -.117 .096 -.149 .033 .507a
a. Measures of Sampling Adequacy (MSA)
e-ISSN: 2798-8813
108 | Sigit Vebrianto Susilo: Internalisasi Nilai Pendidikan Karakter Melalui Pengembangan Bahan Ajar
Tematik untuk Siswa Sekolah Dasar
berpengaruh pada ketiga faktor. Butir soal pendahulian mengingat penelitian ini masih
dengan nilai pengaruh > 0,5 dalam faktor pada uji terbatas.
1,2, dan 3 maka butir soal tergolong dalam
Pengembangan instrumen penilaian
faktor tersebut. Artinya butir 1;5;7; dan 9
sikap tanggung jawab, kerjasama, dan
termasuk dalam faktor 1, butir 2;4;6;8; dan
toleransi dalam pembelajaran kimia ini
10 termasuk dalam faktor 2, dan butir 2 dan
menggunakan skala IP dengan 10 butir soal.
8 juga termasuk dalam faktor 3. Analisis
Berdasarkan hasil analisis validitas dan
terakhir yaitu uji transformasi komponen
reliabilitas instrumen menunjukkan bahwa
matrik dalam Tabel. 6 sebagai berikut:
instrumen memiliki 9 butir soal yang valid
Tabel. 6 Hasil Analisis Transformasi dan reliabel untuk mengukur sikap
Komponen Matrik tanggung jawab, kerjasama, dan toleransi
dalam pembelajaran kimia SMA dan 1 butir
Component 1 2 3
soal yang tidak valid dari sikap tanggung
1 .992 .037 .118
2 -.108 .718 .688 jawab berdasarkan uji validitas konstruk.
3 -.059 -.695 .717 Oleh karena itu, penelitian ini masih perlu
dilanjutkan mengingat langkah-langkah
penelitian dan pengembangan yang masih
Berdasarkan Tabel. 6 analisis tersebut
pada uji coba terbatas. Namun berdasarkan
terlihat bahwa nilai > 0,5 pada uji
hasil penelitian tersebut, ternyata skala IP
transformasi komponen matrik sudah
mampu mengukur secara baik sikap peserta
memenuhi syarat analisis. Artinya 3
didik dalam di kelas. Ditambah lagi dengan
komponen tersebut layak atau dapat
skala IP yang masih belum banyak
merangkum 9 butir soal dengan tiga sikap
digunakan dalam pembelajaran di kelas,
ilmiah, yaitu sikap tanggung jawab,
rasanya pengembangan instrumen
kerjasama, dan toleransi dalam
penilaian dengan skala tersebut baik untuk
pembelajaran kimia SMA.
terus dilanjutkan sebagai pengembangan
Penilitian yang baru sampai pada langkah dari inovasi bidang pendidikan.
uji coba terbatas ini harus dilanjutkan
Tidak hanya karena alasan inovasi
dengan mengembangkan lebih banyak soal
pendidikan, peningkatan pemahaman
dengan berbagai sikap ilmiah lainnya yang
tentang pentingnya pelaksanaan penilaian
relevan dalam pembelajaran kimia.
sikap dalam pembelajaran kimia
Pengembangan instrumen yang
mendorong para peneliti dan pendidik
diujicobakan pada responden yang lebih
mengembangkan instrumen untuk
banyak akan menjawab hipotesis dalam
mengukur kemampuan sikap peserta didik
penelitian dengan konfirmasi analisis faktor
(Komperda et al., 2018). Selain dengan
(Baglin, 2014:1). Sehingga, instrumen lebih
pelaksanaan penilaian, menanamkan sikap
siap dan layak digunakan dalam penilaian
positif dalam pembelajaran kimia harus
sikap dalam pembelajaran kimia.
diatasi dan dicontohkan oleh pendidik
Hasil reliabilitas dengan formula Alpha karena dapat mengarahkan pada
Cronbach didapatkan koefesien Cronbach peningkatan prestasi akademik dan
Alpha sebesar 0,778. Melihat besar partisipasi dalam ilmu kimia sendiri (Ibrahim
koefesien reliabilitas yang > 0,7 tersebut & Iksan, 2018). Menurut studi yang
menurut Streiner (2003) instrumen dapat dilakukan oleh Paivi, dkk (Kousa et al., 2018)
dikatakan reliabel sebagai penelitian menunjukkan bahwa sikap yang lebih positif
dalam pembelajaran kimia dapat mengarah
e-ISSN: 2798-8813
109 | Sigit Vebrianto Susilo: Internalisasi Nilai Pendidikan Karakter Melalui Pengembangan Bahan Ajar
Tematik untuk Siswa Sekolah Dasar
pada pencapaian yang lebih baik disertai skala ini memiliki kelebihan pada pilihan
dengan metode pengajaran yang lebih jawaban yang bisa disesuaikan dengan
disukai oleh sebagian besar peserta didik. kondisi peserta didik.
Oleh karena itu pelaksanaan penilaian dan Harapan kedepannya peneliti dapat
keteladan dari pendidik kontinu mengembangkan lagi instrumen ini dengan
dilaksanakan. sikap ilmiah yang lengkap dan sesuai
dengan pembelajaran kimia selain sikap
4. Simpulan
tanggung jawab, kerjasama, dan toleransi.
Berdasarkan hasil uji coba validitas dan
Implikasi pengembangan instrumen
reliabilitas dinyatakan bahwa 1 soal tidak
penilaian oleh para peneliti dapat
valid serta 9 soal valid dan reliabel untuk
memberikan manfaat di SMA khususnya
mengukur sikap ilimiah peserta didik pada
pendidik untuk melakukan penilaian sikap
sikap tanggung jawab, kerjasama, dan
ilmiah peserta didik dalam pembelajaran di
toleransi dalam pembelajaran kimia
kelas. Sehingga instrumen penilaian sikap ini
menggunakan skala IP. Skala tersebut masih
diharapkan dapat menjadikan kemudahan
belum banyak digunakan di Indonesia
pada proses penilaian khususnya para
sebagai alat ukur pembelajaran di kelas,
pendidik demi kualitas penilaian pendidikan
sehingga peneliti perlu mengembangkan
Indonesia yang lebih sistematis,
instrumen dengan skala tersebut karena
komprehensif, dan berkesinambungan.
5. Daftar Pustaka
A’izzah, A. A., Susilaningsih, E., & Sumarti, S. S. (2014). Pengembangan Instrumen Penilaian
(Attitude Toward Chemistry) dengan Teknik Peer dan Self Assessment Siswa SMA N 2
Salatiga. Chemistry in Education, 6(2), 29–34. https://doi.org/10.1016/S0378-3812(97)00311-
7
Aka, K. A. (2019). Integration Borg & Gall (1983) and Lee & Owen (2004) Models as an Alternative
Model of Design-Based Research of Interactive Multimedia in Elementary School. Journal of
Physics: Conference Series, 1318, 1–8. https://doi.org/10.1088/1742-6596/1318/1/012022
Arjoon, J. A., Xu, X., & Lewis, J. E. (2013). Understanding the State of the Art for Measurement in
Chemistry Education Research: Examining the Psychometric Evidence. Journal of Chemical
Education, 90, 536–545.
Baglin, J. (2014). Improving Your Exploratory Factor Analysis for Ordinal Data: A Demonstration
Using FAKTOR. Practical Assessment, Research and Evaluation, 19(5), 1–15.
Bahri, M. F., & Supahar. (2019). Content Validity and Reliability Analysis of Integrated Islamic-
Science Test Instrument to Measure The Student’s Critical Thinking Ability. Journal of Islamic
and Social Studies, 5(1), 42–51.
Ernawati, E., & Safitri, R. (2018). Analisis Kesulitan Guru dalam Merancang Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Mata Pelajaran Fisika Berdasarkan Kurikulum 2013 di Kota Banda Aceh. Jurnal
Pendidikan Sains Indonesia, 5(2), 49–56. https://doi.org/10.24815/jpsi.v5i2.9817
Gaol, P. L., Khumaedi, M., & Masrukan, M. (2017). Pengembangan Instrumen Penilaian Karakter
Percaya Diri pada Mata Pelajaran Matematika Sekolah Menengah Pertama. Journal of
e-ISSN: 2798-8813
110 | Sigit Vebrianto Susilo: Internalisasi Nilai Pendidikan Karakter Melalui Pengembangan Bahan Ajar
Tematik untuk Siswa Sekolah Dasar
Ibrahim, N. H. B., & Iksan, Z. B. H. (2018). Level of Chemophobia and Relationship with Attitude
towards Chemistry among Science Students. Journal of Educational Sciences, 2(2), 52–65.
Imtihan, N., Zuchdi, D., & Istiyono, E. (2017). Analisis Problematika Penilaian Afektif Peserta Didik
Madrasah Aliyah. Schemata: Jurnal Pascasarjana IAIN Mataram, 6(1), 63–80.
Kahveci, A. (2015). Assessing High School Students’ Attitudes Toward Chemistry with a Shortened
Semantic Differential. Chemistry Education Research and Practice, 16(2), 283–292.
https://doi.org/10.1039/C4RP00186A
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016
Tentang Standar Penilaian Pendidikan, (2016).
Komperda, R., Hosbein, K. N., & Barbera, J. (2018). Evaluation of The Influence of Wording
Changes and Course Type on Motivation Instrument Functioning in Chemistry. Chemistry
Education Research and Practice, 19(1), 184–198. https://doi.org/10.1039/C7RP00181A
Kousa, P., Kavonius, R., & Aksela, M. (2018). Low-Achieving Students’ Attitudes Towards Learning
Chemistry and Chemistry Teaching Methods. Chemistry Education Research and Practice,
19(2), 431–441.
Nadhiroh, A., & Sigit, D. (2018). Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap dan Keterampilan
Psikomotorik pada Materi Asam Basa, Titrasi Asam Basa, Hidrolisis Garam, dan Larutan
Penyangga. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 3(7), 887–890.
https://doi.org/10.17977/JPTPP.V3I8.11405
Nufus, S. H., Gani, A., & Suhendrayatna. (2017). Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap
Berbasis Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Kimia SMA. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia,
5(1), 44–51.
Streiner, D. L. (2003). Starting at The Beginning: An Introduction to Coefficient Alpha and Internal
Consistency. Journal of Personality Assessment, 80(1), 99–103.
e-ISSN: 2798-8813