net/publication/348455111
CITATIONS READS
0 41
1 author:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Nuur Kumala Yanti on 14 January 2021.
Oleh
(Nuur Kumala Yanti)
Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP ULM
NIM
(1810111220034)
Simpulan
Mempelajari Model Berpikir Historis dalam Mencapai Dimensi Kognitif
Pembelajaran Sejarah Indonesia yang sudah dipaparkan tentu perlu pemahaman
terhadap Evaluasi pembelajaran Sejarah. Dimana dalam penjalananya diperlukan
Instrumen yang sesuai dengan Kompetensi Dasar itu sendiri. Dalam Evaluasi
Pembelajaran Sejarah tentu ada sasaran yang semestinya perlu dilihat lagi seperti
Kinerja Guru Sejarah, Materi Pembelajaran Sejarah, Metode Pembelajaran Sejarah,
Sarana Pembelajaran Sejarah, Iklim Kelas, Sikap Siswa, dan Motivasi Belajar Sejarah.
Jika dilihat pentingnya model pembelajaran dalam Sejarah agar tepat sasaran dan
berhasil dalam proses penerimaan Pembelajaran Sejarah.
Instrumen yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah instrumen
penilaian berpikir historis yang mengacu pada pencapaian dimensi kognitif yaitu
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif. Dalam hal ini proses dan hasil
berlajar siswa terlihat dilakukan secara Sistematis dan berkesinambungan, sehingga
menjadi Informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Berdasarkan hasil uji, jika variabel faktual telah terpenuhi, maka variabel lain
yaitu pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan
metakognitif berpeluang untuk dicapai. Sebaliknya jika pengetahuan faktual belum
tercapai maka pengetahuan lain sulit untuk dicapai. Jika dibandingkan dengan
kaidah taksonomi, maka hasil pengujian instrumen secara keseluruhan memenuhi
kaidah pencapaian dimensi kognitif, cascading dari dimensi paling sederhana ditinjau
dari aktivitas kognitif, yaitu dimulai dari pengetahuan faktual, kemudian
pengetahuan konseptual, prosedural dan terakhir metakognitif. Dari hal itu dapat
membuktikan suatu keberhasilan Pembelajaran Sejarah itu Sendiri.
Terlebih lagi Pembelajara Sejarah lebih ke Pengetahuan tentang detail peristiwa
termasuk waktu kejadian, adegan, tokoh-tokoh yang terlibat, dan kronologi peristiwa.
Tentu hal diatas bisa menjadi model Evaluasi dalam Pembelajaran Sejarah.
Referensi
Anis, M. Z. A., Putro, H. P. N., Susanto, H., &Hastuti, K. P. (2020). Historical Thinking
Model in Achieving Cognitive Dimension of Indonesian History
Learning.PalArch's Journal of Archaeology of Egypt/Egyptology, 17(7), 7894-
7906.
Referensi Tambahan
Aman. 2011. Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta: Ombak