Anda di halaman 1dari 7

Hasil Observasi Perkembangan Moral

Moral merupakan kemampuan membedakan antara perbuatan yang benar


dan salah, berkaitan dengan bagaimana seseorang bertingkah laku. Ciri
perkembangan moral remaja yaitu mulai tumbuh kesadaran akan kewajiban
mempertahankan kekuasaan dan pranata yang ada. Perkembangan moral adalah
perubahan-perubahan perilaku yang terjadi dalam kehidupan anak berkenaan
dengan tata cara, kebiasaan, adat atau standar nilai yang berlaku dalam kelompok
sosial (Santrock, 2008: 316). Menurut L. Kohlberg (dalam Duska, R. & Whelan,
M, 1984) setiap individu memiliki pemahaman moralnya masing-masing,
tergantung pada tingkat mana individu itu berkembang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan moral yaitu: hubungan
harmonis dalam keluarga dan pendidikan agama; masyarakat, lingkungan sosial,
perkembangan nalar, peranan media massa dan perkembangan teknologi. Faktor
yang paling mempengaruhi moral anak adalah peran orang tua atau pendidikan
keluarga yang utama. Kohlberg menyatakan bahwa proses perkembangan moral
seorang anak terdiri dari enam tahap atau fase. Tahapan tersebut terdiri dari tiga
tingkat moral prakonvensional, konvensional, dan pasca konvensional
(Ikrommulllah, 2015). Berikut tabel tahapan perkembangan moral peserta didik
berdasarkan hasil observasi yang dikaitkan dengan teori perkembangan moral oleh
L. Kohlberg:
Tabel 2. Tahap Pasca Konvensional Perkembangan Moral Peserta Didik

Tahap Pra-
Ciri-ciri Pernyataan Presentase
Konvensional

Tahap 1 - Berorientasi pada


Orientasi imbalan
patuh dan
- Tidak mendapatkan
takut hukuman
hukuman
Tahap 2 - Berorientasi pada Saya melawan/membantah 62,7%
Orientasi kepentingan, minat dan nasihat orang tua (kadang-
relativism- kebutuhan dirinya kadang)
instrumental sendiri
- Tidak sepenuhnya
bergantung pada
pihak otoritas.
Berdasarkan tabel 2. diketahui bahwa perkembangan moral peserta didik
kelas XI IPS di SMA Negeri 9 Malang pada tahun ajaran 2022/2023 pada tahap
pra konvensional terdiri dari tahap satu dan tahap dua. Tahap 1 yaitu orientasi
patuh dan takut hukuman tidak ditemukan dalam perkembangan moral peserta
didik. Tahap 2 orientasi relativis-instrumental terdapat indikator berorientasi pada
kepentingan, minat dan kebutuhan dirinya sendiri. Hal tersebut terdapat pada
pernyataan bahwa peserta didik masih melakukan perlawanan atau membantah
ketika mendapat nasehat dari orang tua dengan kategori kadang-kadang (62,7%).

Tabel 2. Tahap Konvensional Perkembangan Moral Peserta Didik

Tahap
Ciri-ciri Pernyataan Presentase
Konvesional

Tahap 3 - Berorientasi pada Lingkungan sekitar 50,8%


Orientasi anak tingkah laku dalam mempengaruhi sikap saya (sering)
yang baik kelompok
- Mengambil keputusan
secara kolektif
- Mencari referensi atau Jika ada masalah, saya 42,2%
mendengar pendapat tidak nyaman (kadang-
orang lain menceritakannya kepada kadang)
teman/sahabat

Tahap 4 - Menjunjung tinggi Saya mengetahui aturan 52.5%


Pelestarian hukum yang disetujui dan norma yang berlaku di (sering)
otoritas dan - Menggantikan loyalitas lingkungan saya
aturan sosial dari orang lain,
kelompok atau
masyarakat ke loyalitas
hukum Aturan harus dipatuhi 45,7%
(selalu)

Berdasarkan tabel 2. diketahui bahwa perkembangan moral peserta didik


kelas XI IPS di SMA Negeri 9 Malang pada tahun ajaran 2022/2023 pada tahap
konvensional terdiri dari tahap tiga dan tahap empat. Tahap 3 yaitu orientasi anak
yang baik terdapat indikator berorientasi pada tingkah laku dalam kelompok. Hal
tersebut terdapat pada pernyataan bahwa lingkungan sekitar mempengaruhi sikap
peserta didik dengan kategori sering (50,8%). Indikator kedua pada tahap 3
mencari referensi atau mendengar pendapat orang lain. Hal tersebut terdapat pada
pernyataan bahwa jika ada masalah, peserta didik tidak nyaman menceritakannya
kepada teman/sahabat dengan kategori kadang-kadang (42,2%).
Tahap 4 yaitu orientasi pelestarian otoritas dan aturan sosial terdapat
indikator menjunjung tinggi hukum yang disetujui. Hal tersebut terdapat pada
pernyataan bahwa peserta didik mengetahui aturan dan norma yang berlaku di
lingkungan saya dengan kategori sering (52,5%). Pernyataan kedua pada tahap 4
bahwa peserta didik menyetujui aturan itu harus dipatuhi dengan kategori selalu
(45,7%).

Tabel 2. Tahap Pasca Konvensional Perkembangan Moral Peserta Didik

Tahap Pasca
Ciri-ciri Pernyataan Presentase
Konvensional

Tahap 5 - Menjunjung hak-hak Orang tua saya 61% (selalu)


Kontrak sosial individu yang umum memberikan nasihat
dan hak-hak dan telah dikaji oleh
individu masyarakat secara
kritis
Saya menuruti semua 64.4%
- Melihat hukum dan nasehat orang tua (sering)
kewajiban berdasarkan
perhitungan rasional
dari kegunaannya.
- Berorientasi pada
kontrak sosial
Tahap 6 - Menjunjung tinggi kata Ketika melanggar aturan 49,2%
Prinsip etika hati sendiri yang saya merasa bersalah (selalu)
universal mengandung
konsistensi,
pemahaman yang logis
dan prinsip universal. Jika melakukan kesalahan 47,5%
Seperti keadilan, saya langsung meminta (sering)
persamaan hak-hak maaf
asasi manusia dan
menghargai manusia.
- Sesuatu yang baik Jika teman memerlukan 66,1%
adalah yang bantuan saya akan (selalu)
memberikan manfaat memberikan pertolongan
atau penghargaan
kepada orang lain.

Berdasarkan tabel 2. diketahui bahwa perkembangan moral peserta didik


kelas XI IPS di SMA Negeri 9 Malang pada tahun ajaran 2022/2023 pada tahap
pasca konvensional terdiri dari tahap lima dan tahap enam. Tahap 5 yaitu kontrak
sosial dan hak-hak individu terdapat indikator melihat hukum dan kewajiban
berdasarkan perhitungan rasional dari kegunaannya. Hal tersebut terdapat pada
pernyataan bahwa orang tua peserta didik memberikan nasihat dengan kategori
selalu (61%). Pernyataan kedua pada tahap 5 bahwa peserta didik menuruti semua
nasehat orang tua dengan kategori sering (64,4%).
Tahap 6 yaitu berorientasi pada prinsip etika universal terdapat indikator
menjunjung tinggi kata hati sendiri yang mengandung konsistensi, pemahaman
yang logis dan prinsip universal seperti keadilan, persamaan hak-hak asasi
manusia dan menghargai manusia. Hal tersebut terdapat pada pernyataan bahwa
peserta didik ketika melanggar aturan merasa bersalah dengan kategori selalu
(49,2%). Pernyataan kedua pada tahap 6 bahwa peserta didik apabila melakukan
kesalahan langsung meminta maaf dengan kategori sering (47,5%). Indikator
kedua pada tahap 6 yaitu sesuatu yang baik adalah yang memberikan manfaat atau
penghargaan kepada orang lain. Hal tersebut terdapat pada pernyataan bahwa
apabila teman memerlukan bantuan maka peserta didik akan memberikan
pertolongan dengan kategori selalu (66,1%).
Hasil Analisis Perkembangan Moral
Analisis perkembangan moral pada perkembangan peserta didik kelas XI
IPS di SMA Negeri 9 Malang pada tahun ajaran 2022/2023 menggunakan
pendekatan teori dari Kohlberg. Menurut Kohlberg perkembangan peserta didik
terbagi menjadi tiga tahap, setiap tahap terdiri dari dua tahap sehingga
keseluruhan terdiri dari enam tahap. Tahap perkembangan penalaran moral antara
lain yaitu, Pertama tahap pra konvensional, pada umur 4 sampai 10 tahun.
Individu mengetahui norma-norma yang berkaitan dengan baik, buruk, benar,
salah, dan lain sebagainya. Individu akan mempresentasikan norma-norma
tersebut sesuai konsekuensi dari tindakannya berupa hukuman dan berbagai
balasan lainnya.
Tahap 1 pra konvensional, orientasi hukuman dan kepatuhan. Individu
menghindari hukuman dan tunduk pada kekuasaan tanpa mempersoalkannya.
Berdasarkan hasil observasi bahwa pada tahap perkembangan ini peserta didik
tidak ditemukan sikap maupun perilaku yang mencerminkan. Tahap 2 pra
konvensional, relativism-instrumental. Tindakan individu yang benar dibatasi
sebagai tindakan yang mampu memberikan berbagai macam kepuasan kepada
sendiri, kadang-kadang orang lain. Berdasarkan hasil observasi bahwa
perkembangan pada tahap ini peserta didik menunjukkan sikap kadang-kadang
membantah atau melawan nasehat dari orang tua. Sikap melawan atau membantah
tersebut merupakan bentuk mementingkan kepentingan sendiri atau adanya
ketidakselarasan pendapat antara anak dengan orang tua.
Kedua tahap konvensional pada umur 10-13 tahun. Individu menyadari
hidup pada lingkungan keluarga, masyarakat, bangsanya. Individu dapat
menyesuaikan diri dengan aturan masyarakat dan mengidentifikasi dirinya
terhadap kelompok sosialnya. Tahap 3 konvensional, orientasi kesepakatan antara
pribadi. Berdasarkan hasil observasi terdapat dua sikap yang menunjukkan peserta
didik dalam tahapan perkembangan ini. Pada tahap ini terdapat pernyataan bahwa
lingkungan sering mempengaruhi sikap peserta didik. Sikap lain yang
menunjukkan pada tahap ini adalah apabila ada sebuah masalah, peserta didik
kadang-kadang tidak nyaman menceritakan kepada teman atau sahabat. Pada
tahap perkembangan moral ini peserta didik secara umum akan dipengaruhi oleh
lingkungan atau kelompok sekitar mereka.
Tahap 4 konvensional, orientasi hukum dan ketertiban. Perbuatan yang
benar adalah menjalankan tugas, memperlihatkan rasa hormat kepada otoritas, dan
aturan sosial. Individu akan mendapatkan rasa hormat apabila berperilaku sesuai
kewajibannya. Berdasarkan hasil observasi terdapat dua sikap yang menunjukkan
peserta didik dalam tahapan perkembangan ini. Pada tahap ini terdapat pernyataan
bahwa peserta didik sering mengetahui aturan dan norma yang berlaku di
masyarakat. Peserta didik juga mengetahui bahwa aturan selalu harus dipatuhi.
Ketiga tahap pasca konvensional pada umur 13 tahun hingga seterusnya. Individu
mampu merumuskan nilai-nilai dan prinsip moral yang memiliki keabsahan dan
dapat diterapkan terlepas dari otoritas kelompok.
Tahap 5 pasca konvensional, orientasi kontrak sosial dan sosial legalitas.
Perbuatan yang baik cenderung berdasarkan hak dan ukuran individu yang telah
disepakati oleh seluruh masyarakat. Individu mempertimbangkan aturan-aturan
prosedur yang memungkinkan tercapainya konsensus. Berdasarkan hasil observasi
terdapat dua pernyataan yang menunjukkan peserta didik dalam tahapan
perkembangan ini. Pada tahap ini peserta didik menyatakan bahwa orang tua
selalu memberikan nasehat. Dari nasehat tersebut peserta didik sering menuruti
semua nasehat orang tua. Hal tersebut menunjukkan saling berkaitan bahwa
nasihat orang tua akan sering diterima oleh peserta didik dan kadang-kadang
peserta didik membantah nasihat tersebut.
Tahap 6 pasca konvensional, orientasi prinsip etika universal. Berkaitan
dengan prinsip-prinsip umum tentang keadilan, resiprositas, persamaan hak-hak
dan toleransi sesama manusia. Berdasarkan hasil observasi terdapat tiga sikap
yang menunjukkan peserta didik dalam tahapan perkembangan ini. Pada tahap ini
peserta didik menunjukkan bahwa ketika melanggar aturan selalu merasa
bersalah. Sikap sering meminta maaf apabila melakukan kesalahan dan selalu
memberikan pertolongan ketika teman memerlukan bantuan.
Berdasarkan uraian diatas perkembangan moral peserta didik peserta didik
kelas XI IPS di SMA Negeri 9 Malang pada tahun ajaran 2022/2023 sudah sesuai
dengan tahap perkembangan moral teori dari Kohlberg, yaitu memiliki
kecenderungan pada tahap konvensional dan pasca konvensional. Pada tahap
konvensional dan pasca konvensional, perkembangan moral peserta didik
dipengaruhi oleh lingkungan, orang tua dan kelompok/teman yang saling
berkaitan membentuk sikap dan perilaku mereka. Implementasi dari
perkembangan moral remaja adalah memilih selektif dalam memilih teman, peka
terhadap permasalahan sekitar, mencoba membahagiakan orang lain, memiliki
rasa empati, mulai membentuk kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai yang
diyakini.

Daftar Rujukan:
Duska, R. & Whelan, M. 1984. Perkembangan Moral. Perkenalan dengan Piaget
dan Kohlberg. Yogyakarta: Yayasan Kanisius
Ikrommullah, Anata. 2015. Tahapan Perkembangan Moral Santri Mahasiswa
Menurut Lawrence Kohlberg. Jurnal Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, 28 (2). Dari
http://journal.um.ac.id/index.php/jppk/article/view/5447 , diakses pada
tanggal 3 Desember 2022.
Santrock, John W. 2007. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai