Anda di halaman 1dari 2

Tahap-tahap perkembangan moral yang dikemukakan oleh Kohlberg adalah sebagai berikut:

1. Pre-Moral (Moralitas Pra-konvensional)


Tahap heternomous morality, atau orientasi pada hukuman atau ketaatan dan ganjaran.
Pada tahap ini perilaku anak tunduk pada kendali eksternal yang dinilai atas dasar akibat
fisik, yaitu bila benar mendapat ganjaran dan bilamana salah mendapat hukuman.
Tahap naively egoistic orientation, atau orientasi individualisme, tujuan yang
instrumental dan pertukaran. Pada tahap ini anak mulai menyesuaikan terhadap harapan
sosial untuk memperoleh penghargaan.

2. Moralitas Konvensional (moralitas peraturan konvensional dan persesuaian)


Tahap Harapan interpersonal mutual, jalinan hubungan, dan konformitas
interpersonal. Pada tahap ini anak menyesuaikan dengan peraturan untuk mendapat
persetujuan orang lain dan untuk mempertahankan hubungan baik dengan mereka (good
boys nice girls).
Tahap Sistem sosial dan kepedulian, atau orientasi pada hukum dan tatanan. Pada tahap
ini anak yakin bila kelompok sosial menerima peraturan yang sesuai bagi seluruh anggota
kelompok, mereka harus berbuat sesuai dengan peraturan itu agar terhindar dari kecaman
dan ketidaksetujuan sosial.

3. Moralitas Prinsip (moralitas pascakonvensional)


Tahap Orientasi hukum yang disepakati, atau orientasi kesepakatan sosial. Pada tahap
ini anak yakin bahwa harus ada keluwesan dalam keyakinan-keyakinan moral yang
memungkinkan modifikasi dan perubahan standar moral bila ini terbukti menguntungkan
kelompok sebagai suatu keseluruhan.
Tahap Prinsip etis universal, atau orientasi ke arah keputusan hati nurani dan ke arah
prinsip-prinsip etis yang dipilih sendiri. Pada tahap kedua ini anak menyesuaikan dengan
standar sosial dan cita-cita internal terutama untuk menghindari rasa tidak puas dengan
diri sendiri dan bukan untuk menghindari kecaman sosial. Pada tingkat pre-moral pada
dasarnya bersifat egosentris.
Gambar 29a. Tahapan perkembangan moral dari Teori Kolhlberg (ilustrasi foto/Coretanzone)
Teori Perkembangan Moral anak dari Kohlberg, keputusan moral dibuat secara eksklusif
berdasarkan konsekuensikonsekuensi untuk individu itu sendiri. Anak memutuskan benar atau
salah, baik atau buruk berdasarkan pengalaman dari pujian atau hukuman yang diperoleh dari
orang dewasa yang ada di sekitarnya.
Tingkat moralitas konvensional didominasi oleh perspektif sosiosentris. Suatu keputusan moral
yang dibuat individu selalu mempertimbangkan diri individu sendiri, anggota keluarga/
kelompok, dan bangsa.
Harapan dan tujuan kelompok dipandang memiliki nilai tanpa memperhi tungkan secara
langsung konsekuensi-konsekuensi bagi mereka yang tidak menjadi anggota kelompok.
Konformitas dan pemeliharaan tatanan yang baik merupakan hal yang benar-benar dipahami.
Baca juga Pengalaman yang Unik tumbuh pada kepribadian anak
Peran individu dalam kelompok menentukan apa yang benar dan apa yang salah. Harapan sosial
dan keamanan tatanan sosial dan stabilitas keluarga, kelompok dan bangsa menjadi tujuan utama.
Tingkat moralitas prinsip, benar dan salah ditentukan tanpa acuan pada individu itu sendiri
maupun situasi sosial. Prinsip-prinsip etis yang dimilikinya merupakan suatu hal yang sifatnya
universal, misalnya keadilan dan kesederajatan antar manusia dan sebagainya. Prinsipprinsip ini
dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan moral.

Anda mungkin juga menyukai