Anda di halaman 1dari 8

Tahap-Tahap

Perkembangan Moral
Lawrence Kohlber (1927-1988)
Seorang ahli pendidikan dan psikologi
perkembangan

“Kesadaran moral manusia mengalami perkembangan dari


taraf yang sifatnya masih kekanak-kanakan sampai ke
kesadaran moral yang dewasa”
“Makin tinggi tahap kesadaran moral seseorang, makin
‘dewasa’, ‘matang’, dan ‘bertanggung-jawab’ dalam
sikap moralnya”

Teori Kohlberg terdiri dari 3 tingkatan di mana


masing-masing tingkatan memiliki 2 langkah.
 Tingkatan Pre-conventional
 Tingkatan Conventional
 Tingkatan Post-conventional
1. Tingkatan Pre-Conventional
(Pra-Adat)
Pada tahap ini, anak menangkap pengertian aturan-aturan sosial
dan sebutan baik-buruk, benar-salah. Akan tetapi, ditangkap
sejauh dalam akibat fisik yang dirasakan.
Sesuatu itu baik/benar kalau secara fisik itu mengenakkan.
Sebaliknya, sesuatu itu buruk/salah kalau tidak mengenakkan.
Seorang anak akan patuh pada aturan karena itu
mendatangkan ganjaran atau supaya tidak mendapat hukuman.
Yang termasuk tingkatan ini adalah anak umur 9 tahun (atau
remaja atau para tahanan)
Tahap 1: Orientasi hukuman dan ketaatan
Besar/salahnya tindakan ditentukan berdasarkan akibat
suatu tindakan. Menghindari hukuman dan tunduk pada
kekuasaan adalah hal yang baik untuk menjauhkan dari
pengalaman tidak enak.

Tahap 2: Orientasi perhitungan untung-rugi


Tindakan yang benar adalah tindakan yang sesuai dengan
kebutuhan dirinya (memenuhi kebutuhan dirinya). Dalam
tahap ini, orang tetap berpikir egois untuk memperoleh
yang enak dan menghindari tidak enak.
Perbedaan dengan tahap 1, tahap ini memperhatikan
kepentingan orang lain, sejauh orang lain itu
menguntungkan dirinya sendiri (do ut des).
2. Tingkat Conventional (Adat)
Pada tahap ini, orang akan mempertahankan keselarasan
dengan kelompok akrab, seperti keluarga, paguyuban, bangsa
tanpa perduli apa akibatnya. Orang mengidentifikasikan diri
dengan kelompok.
Kewajiban dirasakan sebagai segala sesuatu yang memenuhi
harapan kelompok. Identitas seseorang ditentukan dalam
pengambilan peranan yang diberikan kepadanya oleh kelompok.
Orientasi seseorang supaya tidak mendapat pujian dan
menghindari celaan dari suatu kelompok.
Yang termasuk kelompok ini adalah anak remasa dan beberapa
orang dewasa.
Tahap 3: Orientasi pada kelompok akrab
Tingkah laku yang baik adalah tingkah laku yang dapat
memuaskan dan mendatangkan pujian dari orang-
orang yang dikenal baik, oleh kelompok akrab.
Orang membenarkan apa yang oleh kelompok
dianggap sebagai benal. “good boy, nice girl”.

Tahap 4: Orientasi hukum dan ketaatan


Pada tahap ini, orientasi diarahkan pada kekuasaan,
hukum yang mapan, dan pelestarian tatanan sosial.
Tindakan yang baik adalah tindakan yang sesuai
dengan aturan/tuntutan yang lebih umum (tidak
hanyak sebatas kelompok akrab). Peraturan harus
dilaksanakan tanpa dipertanyakan.
3. Tingkat Post-Conventional (Pasca-Adat):
Tingkatan individu otonom dan berprinsip umum

Pada tingkat ini, ada usaha jelas untuk memahami nilai-nilai moral dan prinsip-
prinsip kelakuan universal daripada apa yang ditetapkan oleh orang yang
berwenang dalam kelompok atau kesatuan sosial.

Nilai-nilai dan prinsip-prinsip tersebut diterima karena memang nilai dan prinsip itu
benar. Tidak ada motivasi lain, tetapi melakukan karena memang prinsip itu benar.

Tingkatan ini, biasanya dimiliki oleh orang yang berumur 20 tahun. Orang
berperilaku menurut prinsip mereka sendiri yang sejalan dengan ajaran moral yang
berlaku dalam masyarakat.
Tahap 5: Orientasi perjanjian sisial dan keadilan
Tahap ini bernada utilitarian (yang baik sejauh itu ada kegunaannya).
Suatu nilai memang disetujui setelah diperiksa secara kritis dan
disetujui bersama. Orang merasa terikat oleh apa yang ditentukan
bersama karena memang tindakan itu baik. Karena itu, orang perlu
mentaati kewajiban, hukum, dan peraturan.

Tahap 6: Orientasi pada prinsip-prinsip moral dan suara hati


Tindakan yang benar ditetapkan oleh putusan suara hati sesuai dengan
prinsip moral yang dipilih sendiri atas dasar tindakan itu dapat
dipertanggungjawabkan, berlaku secara umum, dan konsisten.
Prinsip-prinsip yang berlaku umum adalah: prinsip keadilan, prinsip
timbal balik, dan kesamaan hak azasi manusia, hormat terhadap
martabat manusia.

Anda mungkin juga menyukai