Anda di halaman 1dari 4

Definisi Moral

Moral adalah serangkaian prinsip atau ide-ide yang membantu individu untuk
membedakan yang baik dan yang salah serta bertindak terhadap perbedaan ini.

Level-level penalaran moral

1. Pre conventional reasoning


Adalah tingkatan terendah dalam teori perkembangan moral Kohlberg. Pada
tingkatan ini penalaran moral individu dikendalikan oleh hadiah/reward dan
hukuman eksternal. Terdapat 2 tahap :
 Tahap 1 (punishment and obedience orientation) adalah pada tahap ini
pemikiran moral didasarkan pada hukuman. Contoh anak dan remaja
mematuhi orang dewasa karena orang dewasa menyuruh mereka untuk
patuh.
 Tahap 2 (individualism and purpose) pada tahap ini pemikiran moral
didasarkan pada hadiah atau reward dan minat pribadi. Contoh anak dan
remaja akan patuh bila mereka mau mematuhinya dan jika apa yang harus
mereka patuhi dapat menguntungkan mereka.

2. Conventional Reasoning
Pada tahap ini internalisasi sifatnya menengah. Individu mematuhi beberapa
standard tertentu (internal) tetapi standard tersebut merupakan standard orang lain
(eksternal) seperti orang tua dan hukuman yang berlaku di masyarakat.
Ada 2 tahap :
 Tahap 3 (interpersonal Norms) pada tahap ini individu menganggap rasa
percaya, rasa sayang, dan kesetiaan terhadap orang lain sebagai dasar untuk
melakukan penilaian moral. Pada tahap ini remaja akan mengambil standard
orang tua mereka. Karena mereka ingin orang tua mereka menganggap
mereka sebagai anak yang baik.
 Tahap 4 (social system morality) Pada tahap ini penilaian moral didasarkan
pada pemahaman terhadap aturan, hukum, keadilan, dan tugas sosial.
Contoh : remaja dapat mengatakan suatu komunitas bekerja dengan efektif
oleh sebab itu komunitas tersebut perlu dilindungi oleh hukum tersebut
harus ditaati oleh seluruh anggota komunitas.

3. Post Conventional Reasoning


Pada tingkatan ini moralitas di internalisasi sepenuhnya dan tidak lagi didasarkan
pada standard orang lain. Individu mengetahui bahwa ada pilihan moral lain
sebagai alternative kemudian memperhatikan pilihan-pilihan tersebut dan
memutuskan dengan moral pribadinya. Ada 2 tahap :
 Tahap 5 (community rights versus individual rights)
Pada tahap ini seseorang memiliki pemahaman bahwa nilai dan hukum
adalah relative dan standard yang dimiliki seseorang yang berbeda dengan
orang lain. Disini bagi remaja hukum memang penting namun hukum masih
bisa di rubah. Remaja percaya bahwa beberapa nilai seperti kebebasan lebih
penting dari hukum.
 Tahap 6 (Universal ethical principles) pada tahap ini seseorang sudah
membentuk standard moral yang didasarkan pada hak manusia secara
universal. Ketika di hadapkan pada suatu konflik antara hukum dan kata
hati ia akan mengikuti kata hatinya walaupun ia mengetahui itu dapat
memunculkan resiko pada dirinya.

Kaitan antara level penalaran moral dengan usia perkembangan

Kohlberg percaya bahwa seluruh tingkatan tejadi secara berurutan. Sebelum anak
mencapai usia 9 tahun, kebanyakan penalaran anak dalam menghadapi dilema moral
dilakukan dengan cara yang prakonvensional; pada awal masa remaja, penalaran mereka
dilakukan dengan cara yang lebih konvensional. Kebanyakan penalaran remaja berada
pada tahap 3, dengan menunjukkan adanya cirri-ciri pada tahap 2 dan 4. Pada awal masa
dewasa, sejumlah kecil individu berfikir dengan cara postconventional. Tahap 4, yang
sama sekali tidak muncul pada penalaran anak yang berusia 10 tahun, terlihat pada 62%
subyek yang berusia 36 tahun. Tahp 5 tidak muncul hingga mencapai usia 20 sampai 22
tahun namun individu berada pada tahap ini pun tidak mencapai 10%. Oleh karena itu
tahap-tahap perkembangan moral ternyata mucul lebih lambat daripada yang di perkirakan
Kohlberg sebelumnya, dan tahap-tahap yang lebih tinggi terutama tahap 6, ternyata sangat
sukar untuk dipahami. Akhir-akhir ini tahap 6 dihilangkan dari manual scoring penilaian
moral Kohlberg namun tetap di anggap penting secara teoritis dalam skema perkembangan
moral moral Kohlberg.

Hubungan level penalaran moral dengan tahap perkembangan kognitif


Daftar Pustaka

Eysenck, Michael W. 2000. Psychology. UK:Psychology press Ltd.

Anda mungkin juga menyukai