Anda di halaman 1dari 8

Hubungan Nilai Moral Dan Agama

Dalam Perkembangan Moral


(Elizabeth Hurlock, Piaget dan Korlhbeg

MATERI 4

MATA KULIAH PERKEMBANGAN MORAL DAN AGAMA ANAK USIA DINI

DOSEN PENGAMPU
MONA YULIA, M.Pd
Teori Elizabeth Hurlock

Moral menurut Elizabeth B. Hurlock merupakan suatu tatanan kebiasaan, kebudayaan serta adat istiadat yang
berlaku dari suatu peraturan yang memiliki orientasi pada perilaku yang telah menjadi suatu kebiasaan bagi
masyarakat dalam makna kebudayaan. Perkembangan moral harus terjadi dalam dua fase yang jelas: pertama
perkembangan perilaku moral dan kedua perkembangan konsep moral. Perkembangan perilaku moral anak
dapat diperoleh dengan cara:
1) "coba-ralar": maksudnya anak mencoba suatu perilaku untuk mengetahui apakah perilaku tersebut
memenuhi standar sosial dan memperoleh persetujuan sosial.
2) "pendidikan langsung": cara ini diawali dengan anak belajar memberi reaksi tertentu yang tepat dan lain
yang berwenang.
3) "identifikasi dalam cara ini, anak akan mengidentifikasi dengan orang yang dikagumi, ia meniru pola
perilaku orang tersebut secara sukarela..
Teori Piaget
Menurut Piaget perkembangan moral di bagi menjadi 2 yakni:

• Heteronomous Morality, Tahap perkembangan moral Heteronomous Morality merupakan tahap


perkembangan moral yang dimulai pada usia 4 hingga 8 tahun. pada tahapan ini anak menganggap
bahwa aturan-aturan yang ada di masyarakat merupakan aturan-aturan yang berlaku bagi semua
orang, anak juga menganggap bahwa aturan di buat oleh figure otoritas, pada tahap ini juga anak
menganggap bahwa melanggap peraturan adalah salah dan harus mendapatkan hukuman

• Moralitas otonom Tahapan kedua dalam perkembangan moral anak ini biasanya dimulai ketika anak
berusia 9 sampai 10 ataupun 12 tahun. Pada tahap ini pemahaman anak tentang gagasan benar
dan salah secara perlahan mulai termodifikasimenganggap bahwa aturan-aturan bisa di sepakati
bersama, anak sudah dapat mempertimbangkan segala cara untuk memecahkan masalah, anak
sudah dapat bernalar atas suatu hipotesis tertentu, anak juga dapat mempertimbangkan segala
tindakan atau tingkah laku berdasarkan niatnya.
Teori Kholberg
mengemukakan tahapan-tahapan perkembangan moral anak usia dini yang
dibagi dalam 3 tingkat, yang dimana pada setiap tingkatannya terdiri dari 2
tahapan.
• Tingkat Pra-Konvensional / Moralitas Pra-Konvensional.Pra-Konvensional
merupakan tingkatan yang terjadi pada anak di usia 3 sampai 7 tahunan. Pada
tingkatan ini terbagi menjadi 2 tahap. Tahap pertama yakni berupa
penghargan dan hukuman. Maksudnya yakni segala sesuatu yang dilakukan
oleh anak berdasarkan pada suatu hadiah / reward dan tidak mendapatkan
hukuman atau punishment. Sedangkan pada tahap kedua yakni tahap
Relativistik Hedonism. pada tahap ini anak sudh tidak terlalu terikat atau
terganntung pada aturan-aturan yang ada, anak juga sudah menyadari bahwa
segala sesuatu yang dia lakukan bersifat relative atau saling terkait, selain itu
pada tahap ini juga anak lebih berorientasi pada prinsip kesenangan.
Teori Kholberg
● Tingkat Konvensional / Moralitas Konvensional.Konvensional merupakan
tingkatan teori yang di kemukakan oleh Kohlberg yang terjadi pada anak usia 8
sampai 13 tahun. Pada tingkatan ini perkembangan moral anak di bagi menjadi 2
tahap. Yang pertama yakni tahap yang berorientasi pada anak yang baik.
maksudnya yakni pada tahap ini anak berusaha untuk enunjukkan atau
memperlihatkan perbuatan yang dapat dinilai oleh orang di sekitarnya. Yang
kedua yakni tahap mempertahankan nilai-nilai norma sosial yang ada dan
otoritas. Maksudnya yakni pada tahap ini anak telahmemahami tentang
kewajiban untuk menjalankan norma-norma yang ada, memahami pentingnya
norma, dan sudah dapat menerima peraturan-peraturan yang ada di
masyarakat.
TEORI KHOLBERG

• Tingkat Pasca Konvensional / Moralitas Pasca Konvensional.Pasca


konvensional merupakan teori kholberg yang terjadi pada anak usia 13
tahun keatas. Pada tingkatan ini juga terbagi menjadi 2 tahapan. Yang
pertama yakni tahap kontrak sosial atau suatu perjanjian antara individu
dengan lingkungan sosial. Maksudnya pada tahap ini anak beranggapan
bahwa adanya tindakan timbal baik yang terjadi antara dirinya dengan
dengan lingkungan di sekitarnya apabila dia telah melakukan
kewajibannya yang sesuai dengan norma-norma sosial yang telah ada
dan dia berhak untuk mendapatkan perlindungan, dihargai dan respon
yang lainnya.
Hubungan Nilai Agama Dan
Moral

Agama merupakan seperangkat aturan dan peraturan yang mengatur hubungan


manusia dengan dunia ghoib, khususnya dengan Tuhan, mengatur hubungan
manusia dengan manusia lainnya dan mengatur hubungan manusia dengan
lingkungannya. Franz Magnis Suseno juga mengatakan bahwa moralitas
merupakan sikap hati yang terungkap dalam perbuatan lahiriah, apabila orang
mengambil sikap yang baik karena ia sadar akan kewajiban dan tanggung jawabnya
dan bukan ia mencari keuntungan.Agama berkaitan erat dengan moral, dalam kita
bertindak dan menyikapi suatu kejadian kita harus bisa berpegang teguh terhadap
keyakinan yang kita miliki. Sebagai umat muslim kita percaya akan adanya Tuhan
yang menciptakan alam semesta ini dengan kuasa dan kehendaknya.
Terimakasih
TUGAS PERKEMBANGAN MORAL DAN
AGAMA ANAK USIA DINI

RIMA MARIAM NURHAMZAH


2102018

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai