Istilah pendidikan berasal dari kata "didik", dengan memberinya awalan "pe"
dan akhiran "kan", mengandung arti "perbuatan" (hal, cara, dan sebagainya).
Istilah pendidikan ini awalnya berasal dari bahasa Yunani, yaitu "paedagogie",
yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan "education" yang berarti
pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa arab istilah ini sering
diterjemahkan dengan "Tarbiyah" yang berarti pendidikan.
Karakteristik Pendidikan dan Pengembangan Nilai Agama dan
Moral Anak
2. Pra operasional, tahap ini terjadi pada usia 2-7 tahun. Anak pada usia ini mendapatkan
pengetahuannya melalui stimulasi yang dilakukan dengan benda-benda konkret, tetapi belum
bisa mengoperasikannya sehingga benda-benda tersebut hanya dimainkan saja.
3. Operasional konkret, anak usia 7-12 tahun berada pada tahap operasional konkret, di mana anak
belajar dan memperoleh pengetahuan melalui benda-benda konkret yang dapat dialami secara
indrawi untuk dijadikan eksperimen.
4. Operasional formal. Seiring dengan bertambahnya usia dan pengalaman, maka pada tahap ini
anak dalam mengkonstruk pengetahuannya sudah tidak harus menggunakan benda konkret,
tetapi sudah mulai berpikir abstrak
Aspek Perkembangan Nilai agama dan Moral
secara garis besar terdiri dari 2 aspek yaitu
perkembangan agama dan perkembangan moral. Teori
yang menerangkan tentang perkembangan moral pada
Aspek anak usia dini dicetuskan oleh Lawrence Kohlberg
a. Fenomenologi moral yang dipelopori oleh Moore, Scheler, Sartre dan Levinas, yang
menempatkan etika sebagai kesadaran moral,
b. Etika normatif yang dipelopori oleh Fletcher, Jonas, Macintyre, Habermas dan Rorty,
yang mempertanyakan dasar dan keabsahan penilaian moral,
c. Metafisika yang dipelopori oleh Ayer dan Moore, yang mempertanyakan keabsahan
bahasa moral. Meskipun psikologis tidak dapat menjawab pertanyaan- pertanyaan
dasar etika normatif, tetapi penemuan- penemuan Lawrence Kohlberg relevan dengan
filsafat moral.
Lawrence Kohlberg, mengemukan
tahap-tahap kesadaran moral
sebagai berikut:
a. Tahap orientasi egosentrik hedonistik dipelopori
oleh Fletcher, Jonas, Macintyre, Habermas dan
Rorty, yang mempertanyakan dasar dan keabsahan
penilaian moral
b. Tahap orientasi hedonis instrumental,
c. Tahap orientasi pada kelompok akrab,
d. Tahap orientasi hukum dan tatanan atau law and
order,
e. Tahap orientasi perjanjian sosial,
f. Tahap orietasi pada prinsip-prinsip moral universal.
Teori Tahap Perkembangan Moral Anak Menurut
Pakar
1. Piaget MenurutPiaget dalam pengamatan dan
wawancara pad anak usia dini 4-12 tahun menyimpulkan bahwa anak
melewati dua tahap yang berbeda dalam cara berpikir tentang moralitas