Anda di halaman 1dari 9

OM SWASTYASTU

Teori Perkembangan Moral

NAMA KELOMPOK

1. I KADEK SATRIA AGUNG PUTRA WIRATNYANA (2207011959)


2. I WAYAN EKI MAESA (2207011961)
3. I KADEK YUDHA DWI PUTRA (2207011962)
Beberapa teori perkembangan moral

Perkembangan moral (moral development) adalah mencakup perkembangan pikiran, perasaan, dan perilaku menurut
aturan atau kebiasaan mengenai hal-hal yang seharusnya dilakukan seseorang ketika berinteraksi sengan orang lain
Terdapat beberapa teori yang membahas tentang perkembangan moral diantaranya Piaget dan Kohlberg.

1. Teori perkambangan moral menurut Piaget


Dalam teori perkembangan moral Piaget ada beberapa konsep yang dikemukakan antara lain :

a. Intensi dan konsekuesnsi


b. Hukuman-hukuman ekspiatoris dan resiprokal
c. Antara Equality dan Equity
Tabel Tahap Perkembangan Moral Piage

Tahap Heteronomous Tahap Autonomous


(Tahap Realisme Moral) (Tahap Independensi Moral)

Anak usia < 12 tahun Anak usia > 12 tahun

Diberi label tahap moralitas kendala Diberi label tahap moralitas kerjasama

Aturan dipandang sebagai paksaan dari orang yang Aturan dipandang sebagai hasil kesepakatan bersama
lebih dewasa

Menilai perilaku moral berdasarkan konsekuensinya Menilai perilaku moral berdasarkan niat pelakunya

Hukuman dipandang sebagai konsekuensi otomatis Hukuman dipandang sebagai sesuatu hal yang tidak
dari pelanggaran serta merta, namun dipengaruhi oleh niat pelakunya
Selain dalam bukunya Santrock juga membahas tentang perkembangan
moral Piaget diantaranya:

a. Anak usia 4 – 7 tahun menunjukkan moralitas heteronom, dimana anak berfikir bahwa
keadilan dan peraturan merupakan properti dunia yang tidak bisa diubah dan tidak
dikontrol oleh orang
b. Anak pada usia 7 – 10 tahun, anak dalam masa transisi serta menunjukkan sebagian
ciri-ciri dari tahap pertama perkembangan moral dan sebagian tahap kedua.
c. Mulai usia 10 tahun ke atas, dimana anak menunjukkan moralitas otonom. Mereka
sadar bahwa peraturan dan hukuman dibuat oleh manusia, sehingga mereka mulai
mempertimbangkan niat dan juga konsekuensinya.
Teori perkembangan moral menurut Kohlberg
Kohlberg membagi tiga tingkatan penalaran tentang moral dan setiap tingkatan terdapat 2 tahapan yaitu
Penalaran Prakonvensional adalah tingkat terendah dari penalaran moral menurut Kohlberg. Pada tahap
ini baik dan buruk diinterpretasikan melalui reward (imbalan) dan punishment (hukuman) eksternal
1. Tahap 1, moralitas heteronom
2. Tahap 2, individual,

 Penalaran konvensional, yaitu tingkat kedua atau menengah dalam teori perkembangan moral Kohlberg.
Pada tingkatan ini, individu memberlakukan standar tertentu, akan tetapi estándar ini ditetapkan oleh orang
lain, misalnya orang tua atau pemerintah. Pada tingkatan dibagi menjadi 2 tahap yaitu :
1. Tahap 3, ekspektasi interpersonal mutual,
2. Tahap 4, moralitas sistem sosial
Penalaran Pascakonvensional, merupakan tingkatan tertinggi dalam perkembangan moral Kohlberg. Pada
tingkatan ini, individu menyadari adanya jalur moral alternative, mengeksplorasi pilihan ini, lalu memutuskan
berdasarkan kode moral personal.
1. Tahap 5, kontrak atau utilitas sosial dan hak individu
2. Tahap 5, kontrak atau utilitas sosial dan hak individu

Kohlberg juga mengatakan ada tiga pengalaman sosial yang mempengaruhi penalaran moral yaitu :
a) Kesempatan Alih Peran
b) Konflik Sosio Kognitif
c) Ikatan Moral Lingkungan Sosial
KESIMPULAN

Teori perkembangan moral yang dikemukakan oleh Kohlberg menunjukkan bahwa sikap
moral bukan hasil sosialisasi atau pelajaran yang diperoleh dari kebiasaan dan hal-hal lain
yang berhubungan dengan nilai kebudayaan. Tahap-tahap perkembangan moral terjadi dari
aktivitas spontan pada anak-anak.Dan Piaget membagi tahap perkembangan moral menjadi
dua, yatu tahap moralitas heteronom dan tahap moralitas otonom. Tahap moralitas
heteronom terjadi pada usia anak-anak awal yaitu sekitar usia 4 tahun hingga 7 tahun.
Slavin menyebutnya juga sebagai tahap “realisme moral” atau “moralitas paksaan”
SEKIAN PRESENTASI DARI
KELOMPOK KAMI

TERIMAKSIH

OM SANTI,SANTI,SANTI OM

Anda mungkin juga menyukai