Anda di halaman 1dari 15

PERBEDAAN TEORI

PERKEMBANGAN
MORAL
Chelika ayu syafira
10521344
MORAL
Moral berkaitan dengan nilai, norma dan tata
aturan yang berakar pada pengendalian dari
dalam diri sendiri (self control). Sedangkan kata
moral sendiri berasal dari kata mores dalam
bahasa latin yang berarti tata cara dalam
kehidupan, adat istiadat, kebiasaan.
PEMBAHASAN

Sudut pandang Sudut pandang


belajar Kolberg

Sudut pandang Sudut pandang


psikoanalisa Piaget
01.
Sudut pandang
psikoanalisa
Sudut pandang
psikoanalisa
seseorang telah mengembangkan aspek moral bila
telah menginternalisasikan aturan2 or kaidah-kaidah
kehidupan di dalam masyarakat, dan dapat
mengaktualisasikan dalam perilaku
yang terus menerus, atau dengan kata lain telah
menetap.
02.
Sudut pandang belajar
“ perkembangan moral dipandang
sebagai hasil rangkaian stimulusrespons
yang dipelajari oleh anak, antara lain
berupa hukuman (punishment) dan pujian
(reward) yang sering dialami oleh anak.”
03.
Sudut pandang Piaget
Menurut teori Piaget (dalam Slavin, 2011) menjelaskan penalaran
moral dengan perkembangan kognitif. Piaget berpendapat bahwa
struktur dan kemampuan kognisi berkembang lebih awal. Melalui
kemampuan kognitif inilah kemudian dapat menentukan
penalaran anak-anak mengenai dunia sosial di sekitarnya.
tahap perkembangan moral piaget

Tahap
Tahap Autonomous
Heteronomous
seorang anak mulai
moral itu tidak dapat
sadar dengan adanya moral
diubah dan hanya dimiliki
maka anak
orang-orang yang
tersebut dapat dinilai baik dan
lebih dewasa dari seorang anak
buruknya
04.
Sudut pandang
Kolberg
Teori Kolberg mengenai moral secara formal disebut
cognitive-developmental theory of moralization, yang berakar
pada karya piaget.
Kolberg juga mengumukakan teori perkembangan
moral berdasarkan teori piaget, yaitu dengan
pendekatan organismik.
Tingkat Tingkat Tingkat
Prakonvensional Konvensional Pascakonvensional
Fokusnya terletak pada
perilaku anak tunduk Individu yang mendasarkan
kebutuhan sosial.
pada kendali Neksternal penilaian moral pada
tahap 3 : kesesuaian antar
tahap 1 : orientasi kepada perinsip yang benar
pribadi
kepatuhan dan hukuman tahap 5 : kontrak sosial,
tahap 4 : orientasi hukum
tahap 2 : orientasi orientasi legalistic
dan aturan
instrumental atau hedonistic tahap 6 : orientasi prinsip-
prinsip etik-universal
Menurut pandangan Kohlberg dari tiga tingkatan tersebut, anak harus
melewati enam tahap dalam dirinya. Setiap tahap memberikan jalan
untuk menuju ke tahap selanjutnya ketika anak mampu menemukan
‘aturan’ pada tahap itu, kemudian anak harus meninggalkan penalaran
moral dari tahap awal menuju ke tahap berikutnya. Dengan cara tersebut,
penalaran moral anak berkembang melalui tiga tingkat yang berbeda
meskipun tidak semua anak mampu menguasainya (Manning, 1977:108).
THANKS

Anda mungkin juga menyukai