0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
85 tayangan11 halaman
Teori perkembangan moral Kohlberg menyatakan bahwa penalaran moral berkembang melalui 6 tahapan yang terbagi ke dalam 3 tingkat, yaitu tingkat pra-konvensional, konvensional, dan pasca-konvensional. Tingkat pra-konvensional berfokus pada kepentingan diri sendiri, tingkat konvensional pada kepatuhan norma sosial, dan tingkat pasca-konvensional pada prinsip keadilan universal.
Teori perkembangan moral Kohlberg menyatakan bahwa penalaran moral berkembang melalui 6 tahapan yang terbagi ke dalam 3 tingkat, yaitu tingkat pra-konvensional, konvensional, dan pasca-konvensional. Tingkat pra-konvensional berfokus pada kepentingan diri sendiri, tingkat konvensional pada kepatuhan norma sosial, dan tingkat pasca-konvensional pada prinsip keadilan universal.
Teori perkembangan moral Kohlberg menyatakan bahwa penalaran moral berkembang melalui 6 tahapan yang terbagi ke dalam 3 tingkat, yaitu tingkat pra-konvensional, konvensional, dan pasca-konvensional. Tingkat pra-konvensional berfokus pada kepentingan diri sendiri, tingkat konvensional pada kepatuhan norma sosial, dan tingkat pasca-konvensional pada prinsip keadilan universal.
Nama anggota • Adita Ramadhani (1810003) • Arju Rohmata Robby (1810013) • Candra Maulidia D.P (1810021) • Diana Tri Maulidia (1810029) • Elvira Pramadya Putri (1810037) • Nanda Putri Nur S (1810067) • Rahma Nur Azizah A (1810081) • Rizka Silvia (1810083) • Tasya Salsabillah O (1810101) Teori Kohelberg • Kohlberg mengemukakan teori perkembangan moral berdasar teori Piaget, yaitu dengan pendekatan organismik (melalui tahap-tahap perkem-bangan yang memiliki urutan pasti dan berlaku secara universal). Selain itu Kohlberg juga menyelidiki struktur proses berpikir yang mendasari perilaku moral (moral behavior). Teori ini berpandangan bahwa penalaran moral, yang merupakan dasar dari perilaku etis, mempunyai enam tahapan perkembangan yang dapat teridentifikasi
Ia mengikuti perkembangan dari keputusan moral seiring
penambahan usia yang semula diteliti Piaget, yang menyatakan bahwa logika dan moralitas berkembang melalui tahapan-tahapan konstruktif.
Kohlberg memperluas pandangan dasar ini, dengan
menentukan bahwa proses perkembangan moral pada prinsipnya berhubungan dengan keadilan dan perkembangannya berlanjut selama kehidupan. Tingkat teori Perkembangan Moral menurut Kohlberg
Tahap-tahap perkembangan moral terdiri dari 3
tingkat, yang masing-maising tingkat terdapat 2 tahap, yaitu : 1. Pra-Konvensional 2. Konvensional 3. Pasca-Konvensional 1. Pra-Konvensional Perilaku anak tunduk pada kendali eksternal • Tahap 1 : orientasi pada kepatuhan dan hukuman anak melakukan sesuatu agar memperoleh hadiah (reward) dan tidak mendapat hukuman (punishmet) • Tahap 2 : relativistic hedonism anak tidak lagi secara mutlak tergantung aturan yang ada. Mereka mulai mennyadari bahwa setiap kejadian bersifat relatif, dan anak lebih berprinsip kesenangan. Orientasi moral anak masih bersifat individualistik, egosentris dan konkrit. 2. Konvensional Fokusnya terletak pada kebutuhan sosial. • Tahap 3 : orientasi mengenai anak yang baik anak memperlihatkan perbuatan yang dapat dinilai oleh orang lain. • Tahap 4 : mempertahankan norma-norma sosial dan otoritas menyadari kewajiban untuk melaksanakan norma-norma yang ada dan mempertahankan pentingnya keberadaan norma, artinya untuk dapat hidup secara harmonis, kelompok sosial harus menerima peraturan yang telah disepakati bersama dan melaksanakannya. 3. Pasca-Konvensional Individu mendasarkan penilaian moral pada prinsip yang benar secara inheren. • Tahap 5 : orientasi pada perjanjian antara individu dengan lingkungan sosialnya pada tahap ini ada hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungan sosialnya, artinya bila seseorang melaksankan kewajiban yang sesuai dengan tuntutan norma sosial, maka ia berharap mendapatkan perlindungan dari masyarakat. • Tahap 6 : prinsip universal pada tahap ini ada norma etik dan norma pribadi yang bersifat subyektif. Artinya, dalam hubungan seseorang dengan masyarakat ada unsur-unsur subyektif yang menilai apakah suatu perbuatan/perilaku itu baik/tidak baik, bermoral/tidak bermoral. Disini dibutuhhkan unsur etik/norma etik yang sifatnya universal sebagai sumber untuk menentukan suatu perilaku yang berhubungan dengan moralitas. Thank you