KESADARAN MORAL
Disusun Oleh:
(STAIKAP)
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam kehidupan bermasyarakat arti nilai moral sangat penting. Dalam hal
ini orang dapat dikatakan bermoral apabila dalam menjalani kehidupan sesuai dengan
aturan yang berlaku. Moral atau yang dalam kata lain bisa disebut sebagai etika, akhlak
atau susila (hati nurani) adalah sebuah istilah untuk menyebut seseorang dalam sebuah
tindakan yang memiliki nilai positif. Dimana moral ini dimiliki oleh setiap manusia
yang sudah dibawanya sejak lahir.
Kesadaran moral bisa dikatakan kesadaran seseorang untuk melakukan suatu
perbuatan yang dinilai baik dan meninggakan seatu berbuatan yang dinilai buruk. Oleh
karena itu, kewajiban moral mengikat batin seseorang sehingga ia bersifat mutlak
sesuai proses berkembangan moralitas manusia. Sedemikian pentingnya sebuah moral
bagi seseorang untuk dapat hidup bermasyarakat. Tanpa moral seseorang akan menjadi
bringas dan berimbas keburukan pada dirinya sendiri.
Oleh karena itu menjadi penting untuk mengetahui tahap-tahap dalam proses
perkembangan moral, tidak saja dalam rangka menumbuhkembangkan moral
sebagaimana tujuan pendidikan secara umum, tetapi juga untuk mengukur efektifitas
pendidikan moral di sekolah-sekolah, sekaligus untuk membuat program-program
pendidikan moral yang tepat dan fungsional.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi perkembangan moralitas manusia?
2. Bagaimana proses perkembangan moralitas manusia?
C. Tujuan
1. Untuk menganalisis definisi perkembangan moralitas manusia
2. Untuk mengetahui proses perkembangan moralitas manusia
BAB II
PEMBAHASAN
1
Zahrudin, Pengantar Study Akhlak, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004) hlm.46
perkembangan moral yang berkaitan dengan aturan moral yaitu mengenai perilaku yang
sesuai dengan moral kelompok social dan perilaku yang sesuai dengan harapan social.
Menurut Santrock perkembangan moral adalah perkembangan yang berkaitan
dengan aturan dan konvensi mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia
dalam interaksinya dengan orang lain. Perkembangan moral adalah perubahan-
perubahan perilaku yang terjadi dalam kehidupan anak berkenaan dengan tatacara,
kebiasaan, adat, atau standar nilai yang berlaku dalam kelompok social. Santrock juga
menjelaskan bahwa perkembangan moral di dalamnya menyangkut perkembangan
proses dalam berfikir, merasa serta berperilaku yang sesuai dengan peraturan (Santrock,
2008:316)
B. Proses Perkembangan Moralitas Manusia
1. Tahap Perkembangan Moral Menurut Kohlberg
Konsep dari proses perkembangan moral Kohlberg ini merupakan
perubahan perkembangan dari perilaku yang dikendalikan secara eksternal
menjadi perilaku yang dikendalikan secara internal. Kohlberg (1995)
menggambarkan tiga tingkatan penalaran tentang moral dan setiap tingkatnya
memiliki dua tahapan, yaitu:
a. Proses Penalaran Prakonvensional adalah tingkat terendah dari penalaran
moral menurut Kohlberg. Pada tahap ini baik dan buruk diinterpretasikan
melalui reward (imbalan) dan hukuman eksternal. Pada proses ini memiliki
2 tahap, diantaranya:
1) Tahap 1, Moralitas Heteronom.
Pada tahap ini, penalaran moral terkait dengan atau hukuman.
Sebagai contoh seseorang berfikir bahwa mereka harus patuh karena
mereka takut hukuman terhadap perilaku pelanggar.
2) Tahap 2, Individualisme, Tujuan Instrumental, dan Pertukaran.
Pada tahap ini, penalaran individu yang memikirkan kepentingan
diri sendiri, dimana menurut mereka apa yang benar adalah sesuatu
yang melibatkan pertukaran yang setara. Mereka berpikir apabila
mereka baik terhadap oaring lain maka orang lain akan baik
terhadap mereka.
b. Proses Penalaran konvensional, yaitu tingkat kedua atau menengah dalam
teori perkembangan moral Kohlberg. Pada tingkatan ini, individu
memberlakukan standar tertentu, tetapi standar ini ditetapkan oleh orang
lain, misalnya orang tua atau pemerintah. Pada proses ini memiliki 2 tahap,
diantaranya:
1) Tahap 3, Ekspektasi Interpersonal Mutual, Hubungan Dengan
Orang Lain, Dan Konformitas Interpersonal.
Pada tahap ini individu menghargai kepercayaan, perhatian, dan
kesetiaan terhadap orang lain sebagai dasar daripenialaian moral.
Anak dan remaja seringkali mengadopsi standar moral orang tua.
Pada tahap ini agar dianggap sebagai anak yang baik.
2) Tahap 4, Moralitas Sistem Social.
Pada tahap ini, penilaian moral didasari oleh pemahaman tentang
keteraturan di masyarakat hukum, keadilan, dan kewajiban.
c. Proses Penalaran Pasca konvensional, adalah tingkatan tertinggi dalam
perkembangan moral Kohlberg. Pada tingkatan ini, individu menyadari
adanya jalur moral alternatif, mengeksplorasi pilihan ini, lalu memutaskan
berdasarkan kode moral personal. Pada proses ini memiliki 2 tahap,
diantaranya:
1) Tahap 5, Kotrak atau Utilitas dan Hak Individu.
Pada tahap ini, individu menalar bahwa nilai, hak dan prinsip lebih
utama atau lebih luas daripada hukum. Seseorang mengevaluasi
validitas hukum yang ada, dan sistem sosial dapat diuji berdasarkan
sejauh mana hal ini menjamin dan melindungi hak asasi dan nilai
dasar manusia.
2) Tahap 6, Prinsip Etis Universal.
Pada tahap ini, seseorang telah mengembangkan standar moral
berdasarkan hak asasi manusia universal. Ketika dihadapkan
dengan pertentangan antara hokum dan hati nurani, seseorang yang
nalar atau memiliki moral tahu bahwa yang harus diikuti adalah hati
nurani, meskipun keputusan itu dapat memberikan resiko.
2. Tahap Perkembangan Menurut Piaget
Teori piaget mengenai perkembangan moral melibatkan prinsip-prinsip
dan prooses-proses yang sama dengan pertumbuhan kognitif ysng ditemui
dalam teorinya tentang perkembangan intelektual. Piaget mempercayai bahwa
kemampuan kognitif adalah dasa dari pengembangan moralnya.
Ada 2 tahap perkembangan moral menurut piaget :
a. Tahap Heternomous ( Usia kurang dari 12 tahun )
Perkembangan moral pada tahap ini diantaranya; diberi label moralitas
kendala, aturan dipandang sebagai paksaan dari orang yang lebih
dewasa, menilai perilaku moral berdasarkan konsekuensiya, dan
hukuman dipandang sebagai konsekuensinotomatis dari pelanggaran.
b. Tahap Autonomus ( Usia lebih dari 12 tahun )
Perkembangan moral pada tahap ini diantaranya; diberi lael moralitas
kerjasama, aturan dipandang sebagai hasi kesepakatan bersama, menilai
perilaku moral berdasarkan niat pelakunya, dan hukuman dipandang
sebagai sesuatu hal yang tidak serta merta namun dipengaruhi oleh niat
pelakunya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan moral merupakan pikiran, perasaan dan prilaku yang dikaitkan
dengan standar benar atau salah. Sesuatu yang menyagkut kebiasaan atau aturan yang
harus dipatuhi oleh seseorang dalam interaki dengan orang lain.
Proses perkembangan moralitas manusia terdapat 2 teori yaitu menurut
Kohlberg dan Piaget. Menurut Kohlberg perkembangan moral terdiri dari penalaran
prakonvensional, konvensional, dan pasca konvensional. Sedangkan menurut Piaget
perkembangan moral terdiri dari tahap heteronomous (usia kurang dari 12 tahun) dan
antonomous (usia lebih dari 12 tahun).
DAFTAR PUSTAKA