Anda di halaman 1dari 12

PERKEMBANGAN NILAI, MORAL DAN

SIKAP

• Nilai-nilai kehidupan adalah norma-norma yang


berlaku dalam masyarakat, misalnya adat kebiasaan
dan sopan santun.
• Moral adalah ajaran tentang baik buruk perbuatan
dan kelakuan, akhlak, kewajiban dan sebagainya.
Moral merupakan control dalam bersikap dan
bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai hidup yang
dimaksud.
• Keterkaitan antara nilai, moral, sikap, dan
tingkah laku akan tampak dalam pengamalan
nilai-nilai. Nilai-nilai perlu dikenal terlebih
dulu, kemudian dihayati dan didorong oleh
moral, baru akan terbentuk sikap tertentu
terhadap nilai-nilai tersebut dan berwujud
tingkah laku
KARAKTERISTIK NILAI, MORAL, DAN SIKAP REMAJA

 Tiga tingkat perkembangan moral menurut Kohlberg,


yaitu tingkat :

I Prakonvensional

II Konvensional

III Post-konvensional
Tingkat I ; Prakonvensional
 Padastadium 1, anak berorientasi kepada kepatuhan
dan hukuman

 Padastadium 2, Berlaku prinsip Relativistik-


Hedonism. Relativisme ini artinya bergantung pada
kebutuhan dan kesanggupan seseorang (hedonistik).
Bahwa setiap kejadian mempunyai beberapa segi.
TINGKAT II : KONVENSIONAL

 Stadium 3, orientasi mengenai anak yang baik,


anak memperlihatkan orientasi perbuatan-
perbuatan yang dapat dinilai baik atau tidak baik
oleh orang lain.

 Stadium4, yaitu tahap mempertahankan norma-


norma sosial dan otoritas.
Tingkat III : Pasca - Konvensional

 Stadium 5, merupakan tahap orientasi terhadap perjanjian


antara dirinya dengan lingkungan sosial, hubungan timbal balik
antara dirinya dengan lingkungan sosial dan masyarakat.

 Stadium 6. Tahap ini disebut prinsip universal, pada tahap ini


ada norma etik disamping norma pribadi dan subjektif. Ada
unsur-unsur subjektif yang menilai apakah suatu perbuatan itu
baik atau tidak baik.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Nilai, Moral,
dan Sikap

• Di dalam usaha membentuk tingkah laku sebagai pencerminan


nilai-nilai hidup tertentu ternyata bahwa faktor lingkungan
memegang peranan penting, yang sangat penting adalah unsur
lingkungan berbentuk manusia yang langsung dikenal atau
dihadapi oleh seseorang sebagai perwujudan dari nilai-nilai
tertentu. Makin jelas sikap dan sifat lingkungan terhadap nilai
hidup tertentu dan moral makin kuat pula pengaruhnya untuk
membentuk (atau meniadakan) tingkah laku yang sesuai.
 Teori perkembangan moral yang dikemukakan
oleh Kohlberg menunjukkan bahwa sikap moral
bukan hasil sosialisasi atau pelajaran yang
diperoleh dari kebiasaan dan hal-hal lain yang
berhubungan dengan nilai kebudayaan.
 Tahap-tahap perkembangan moral terjadi dari
aktivitas spontan pada anak-anak. Moral yang
sifatnya penalaran menurut Kohlberg,
perkembangannya dipengaruhi oleh
perkembangan nalar sebagaimana dikemukakan
oleh Piaget.
Perbedaan individual dalam Perkembangan Nilai, Moral,
dan Sikap

• Pengertian moral dan nilai pada anak-anak umur sepuluh atau


sebelas tahun berbeda dengan anak-anak yang lebih tua.
Pengertian mengenai aspek moral pada anak-anak lebih besar,
lebih lentur dan nisbi. Untuk sebagian remaja serta orang
dewasa yang penalarannya terhambat atau kurang
berkembang, tahap perkembangan moralnya ada pada tahap
prakonvensional.
 Menurut Kohlberg, faktor kebudayaan yang
mempengaruhi perkembangan moral, terdapat berbagai
rangsangan yang diterima oleh anak-anak dan ini
mempengaruhi tempo perkembangan moral. Dalam
kenyataan sehari-hari selalu saja ada gradasi dalam intensitas
penghayatan dan pengamalan individu mengenai nilai-nilai
tertentu, apa pun nilai tersebut. Perbedaan-perbedaan
individual dalam pemahaman nilai-nilai dan moral sabagai
pendukung sikap dan perilakunya. Jadi mungkin terjadi
individu atau remaja yang tidak mencapai perkembangan
nilai, moral, dan sikap serta tingkah laku yang diharapkan
padanya.
Upaya-upaya Yang Dilakukan dalam Mengembangkan Nilai,
Moral, dan Sikap Remaja

adalah :

a. Menciptakan Komunikasi
Dalam komunikasi didahului dengan pemberian informasi tentang
nilai-nilai dan moral. Anak-anak harus dirangsang supaya lebih
aktif. Di sekolah para remaja hendaknya diberi kesempatan
berpartisipasi untuk mengembangkan aspek moral misalnya dalam
kerja kelompok.
b. Mencitakan Iklim Lingkungan yang Serasi
Usaha pengembangan tingkah laku yang merupakan pencerminan
nilai hidup hendaknya tidak hanya mengutamakan pendekatan-
pendekatan intelektual semata-mata tetapi juga mengutamakan
adanya lingkungan yang kondusif dimana faktor-faktor
lingkungan itu sendiri, merupakan penjelmaan yang konkret
dari nilai-nilai tersebut.
Lingkungan sosial terdekat yang terutama terdiri dari mereka
yang berfungsi sebagai pendidik dan pembina yaitu orang tua
dan guru.

Anda mungkin juga menyukai