Anda di halaman 1dari 22

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : GELAR AJI HIDAYAT

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 857598341

Tanggal Lahir : 28 SEPTEMBER 1993

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4201

Kode/Nama Program Studi : S1-PGSD BI 2022.1

Kode/Nama UPBJJ : UPBJJ UT PURWOKERTO

Hari/Tanggal UAS THE : MINGGU, 19 JUNI 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : GELAR AJI HIDAYAT


NIM : 857598341
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4201
Fakultas : FKIP
Program Studi : S1-PGSD BI 2022.1
UPBJJ-UT : UPBJJ UT PURWOKERTO

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Purbalingga, 18 Juni 2022

Yang Membuat Pernyataan

Gelar Aji Hidayat


LEMBAR JAWAB UAS-THE

UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM (THE)

UNIVERSITAS TERBUKA SEMESTER: 2021/22.2 (2022.1)

Pembelajaran PKn di SD PDGK4201

1. Untuk melakukan pembelajaran moral seorang guru perlu mempertimbangkan


moral kognitif dari Kohlberg, Lawrence Kohlberg membagi perkembangan moral
seseorang berdasarkan perkembangan kognitif menjadi tiga tingkatan yaitu pra
konvensional, konvensional dan pasca konvensional. Setiap level dibagi menjadi dua
tahap. Jelaskan perbedaan moralitas ketaatan hukum pada level pra konvensional,
konvesional dan pasca konvensional! Berikan contohnya!

Jawaban:

A. Tingkat prakonvensional
 Belum ada internalisasi nilai moral (apa yang benar dan apa yang salah),
 Penalaran moral dikendalikan oleh penghargaan eksternal dan hukuman.

Pada tingkat ini si anak mengakui adanya aturan-aturan dan baik serta buruk mulai
mempunyai arti baginya, tapi hal itu semata-mata dihubungkan dengan reaksi orang
lain. Penilaian tentang baik buruknya perbuatan hanya ditentukan oleh faktor-faktro
dari luar. Motivasi untuk penilaian moral terhadap perbuatan hanya didasarkan atas
akibat atau konsekuensi yang dibawakan oleh perilaku si anak: hukuman atau
ganjaran, hal yang pahit atau hal yang menyenangkan. Yang mencolok ialah bahwa
motif-motif ini bersifat lahiriah saja dan bisa mengalami banyak perubahan. Pada
tingkat prakonvensional ini dibedakan menjadi 2 tahap:
1) Tahap 1 : Orientasi hukuman dan kepatuhan. Anak mendasarkan perbuatannya atas
otoritas konkret (orangtua, guru) dan atas hukuman yang akan menyusul, bila ia
tidak patuh. Perspektif si anak semata-mata egosentris. Ia membatasi diri pada
kepentingannya sendiri dan belum memandang kepentingan orang lain.
Ketakutan untuk akibat perbuatan adalah perasaan dominan yang menyertai
motivasi moral ini.
2) Tahap 2 : Orientasi relativis-instrumental. Perbuatan adalah baik, jika ibarat
instrumen (alat) dapat memenuhi kebutuhan sendiri dan kadang-kadang juga
kebutuhan orang lain. Anak mulai menyadari kepentingan orang lain juga, tapi
hubungan antara manusia dianggapnya seperti hubungan orang di pasar: tukar-
menukar. Hubungan timbal-balik antara manusia adalah soal “jika kamu
melakukan sesuatu untuk saya, maka saya akan melakukan sesuatu untuk

Contoh:

 Anak kecil tidak memukul adiknya, karena hal itu dilarang oleh ibu dan karena
melanggar kemauan ibu dan akan membawa hukuman.
B. Tingkat konvensional
 Internalisasi menengah pada norma-norma umum dan kewajiban serta otoritas
dijunjung tinggi,
 Anak mulai menyesuaikan penilaian dan perilakunya bertindak sesuai dengan
standar internal tertentu yang ditentukan oleh orang lain seperti: orangtua atau kode
yang berlaku/hukum dalam masyarakat.

Pada tingkat ini perbuatan-perbuatan mulai dinilai atas dasar norma-norma umum
dan kewajiban serta otoritas dijunjung tinggi. Tingkat ini oleh Kohlberg disebut
“konvensional”, karena di sini anak mulai menyesuaikan penilaian dan perilakunya
dengan harapan orang lain atau kode yang berlaku dalam kelompok sosialnya.
Memenuhi harapan keluarga, kelompok atau bangsa dianggap sebagai sesuatu yang
berharga pada dirinya sendiri, terlepas dari konsekuensi atau akibatnya. Dalam
sikapnya si anak tidak hanya menyesuaikan diri dengan harapan orang-orang tertentu
atau dengan ketertiban sosial, melainkan juga menaruh loyalitas kepadanya dan secara
aktif menunjang serta membenarkan ketertiban yang berlaku. Singkatnya, anak
mengidentifikasi diri dengan kelompok sosialnya beserta norma-normanya. Tingkat
kedua ini mencakup juga dua tahap:
1) Tahap 3 : Anak cenderung mengarahkan diri kepada keinginan serta harapan dari
para anggota keluarga atau kelompok lain (sekolah di sini tentu penting). Perilaku
yang baik adalah perilaku yang menyenangkan dan membantu orang lain serta
disetujui oleh mereka. Anak mengambil sikap: saya adalah “anak manis” (good
boy-nice girl), artinya ia adalah sebagaimana diharapkan oleh orangtua, guru dan
sebagainya. Ia ingin bertingkah laku secara “wajar”, artinya menurut norma-norma
yang berlaku. Jika ia menyimpang dari norma-norma kelompoknya, ia merasa malu
dan bersalah. Dalam hal ini untuk pertama kali si anak mulai memperhatikan
pentingnya maksud perbuatan. Perbuatan adalah baik, asal maksudnya baik.

Contoh:

 Waktu anak membantu ibunya di dapur dengan mencuci piring, ada gelas
pecah. Dulu perbuatan itu dinilai secara moral merupakan moral buruk, karena
bisa mendatangkan hukuman. Dalam tahap ketiga perbuatan itu dianggap baik,
karena di baliknya ada maksud baik.
2) Tahap 4 : Orientasi hukum dan ketertiban (law and order). Paham “kelompok”
dengan mana anak harus menyesuaikan diri di sini diperluas: dari kelompok akrab
(artinya, orang-orang yang dikenal oleh anak secara pribadi) ke kelompok yang
lebih abstrak, seperti suku bangsa, negara, agama. Tekanan diberikan pada aturan
aturan tetap, otoritas dan pertahanan ketertiban sosial. Perilaku yang baik adalah
melakukan kewajibannya, menghormati otoritas dan mempertahankan ketertiban
sosial yang berlaku demi ketertiban itu sendiri. Orang yang melanggar aturan aturan
tradisional atau menyimpang dari ketertiban sosial, jelas bersalah. Peribahasa
Inggris right or wrong, my control adalah contoh spesifik tentang sikap orang dalam
tahap 3 ini.

Contoh:

 Siswa harus mematuhi tata tertib sekolah. Seperti misalnya: memakai seragam
lengkap dalam upacara bendera.
C. Tingkat Pasca Konvensional
 Internalisasi moral sepenuhnya,
 Penalaran moral tidak didasarkan pada standar eksternal,
 Individu memutuskan kode moral yang terbaik untuk dirinya.
Pada tingkat ini hidup moral dipandang sebagai penerimaan tanggung jawab pribadi
atas dasar prinsip-prinsip yang dianut dalam batin. Norma-norma yang ditemukan
dalam masyarakat tidak dengan sendirinya berlaku, tapi harus dinilai atas dasar prinsip-
prinsip yang mekar dari kebebasan pribadi. Orang muda mulai menyadari bahwa
kelompoknya tidak selamanya benar. Menjadi anggota suatu kelompok tidak
menghindari bahwa kadang kala ia harus berani mengambil sikapnya sendiri. Tingkat
ketiga ini pun mempunyai dua tahap:
1. Tahap 5 : Orientasi kontrak-sosial legalistis. Di sini disadari relativisme nilainilai
dan pendapat-pendapat pribadi dan kebutuhan akan usaha-usaha untuk mencapai
konsensus. Di samping apa yang disetujui dengan cara demokratis, baik buruknya
tergantung pada nilai-nilai dan pendapat-pendapat pribadi. Segi hukum ditekankan,
tapi diperhatikan secara khusus kemungkinan untuk mengubah hukum, asal hal itu
terjadi demi kegunaan sosial (berbeda dengan pandangan kaku tentang law and
order dalam tahap 4). Selain bidang hukum, persetujuan bebas dan perjanjian adalah
unsur pengikat bagi kewajiban. Suatu janji harus ditepati juga kalau berkembang
menjadi merugikan, karena berasal dari persetujuan bebas.

Contoh:

 Ikut bergotong royong dilingkungan desa contohnya ketika seorang warga


mempunyai hajat dia turut membantu dengan harapan jika suatu saat dia
membutuhkan maka warga yang lain akan turut membantu.
2. Tahap 6 : Orientasi prinsip etika yang universal. Di sini orang mengatur tingkah
laku dan penilaian moralnya berdasarkan hati nurani pribadi. Yang mencolok
adalah bahwa prinsip-prinsip etis dan hati nurani berlaku secara universal. Pada
dasarnya prinsip-prinsip ini menyangkut keadilan, kesediaan membantu satu sama
lain, persamaan hak manusia dan hormat untuk martabat manusia sebagai pribadi.
Orang yang melanggar prinsip-prinsip hati nurani ini akan mengalami penyesalan
yang mendalam (remorse). Ia mengutuk dirinya, karena tidak mengikuti keyakinan
moralnya sendiri. Menurut Kohlberg, penelitiannya telah menunjukkan bahwa
hanya sedikit orang mencapai tahap keenam ini.
Contoh:

 Melaksanakan keputusan hasil musyawarah dengan baik dan benar walaupun


tidak sesuai dengan hati kita namun karena karena telah menjadi kepusan
bersama tetap kita harus menjalankannya
2. Sebagai seorang guru kelas IV ketika sedang merancang RPP muatan PPKn akan
memerinci kaitan langsung antara konsep yang ada pada materi Kompetensi Dasar
dengan materi esensial, nilai, norma dan moral. Isikan dalam tabel ini contoh
tuntutan perilaku yang terkait langsung antara konsep, nilai, norma dan moral.

Jawaban:

No Konsep Hal yang ditanamkan

Kompetensi Dasar Materi Esensial Nilai Moral Norma

1 2 3 4 5 6

1. Menentukan sikap Pengertian - Kesadaran - Sikap - Menghormati


terhadap pengaruh globalisasi, saling selektif dan
globalisasi yang terjadi Bentuk Pengaruh ketergantun dalam menghargai
di lingkungannya Globalisasi gan secara mengadopsi budaya asing
global. produk asing - Berkomunikas
- Kesadaran - Kepekaan i mengikut
akan nilai terhadap kesesuaian
budaya kehidupan dalam
tradisional global hubungan
antara budaya
masyarakat
global
3. Rancanglah RPP tematik yang bermuatan PKn menggunakan model pembelajaran
PKn Berbasis portofolio kelas V. Anda bebas memilih muatan bidang studi yang lain
yang sesuai tema. Yang wajib ada: 1) identitas (kelas, semester, tema, sub tema, dan
pembelajaran ke berapa, waktu), 2) KD, indikator dan tujuan pembelajaran yang
mengukur kemampuan berpikir HOTS, 3) langkah pembelajaran model
pembelajaran PKn Berbasis portofolio, dan 4) Evaluasi yang khusus mengukur
indikator/tujuan pembelajaran PKn. Evaluasi muatan bidang studi lain, boleh
dicantumkan. Untuk LKPD dan materi tidak wajib dicantumkan, tetapi boleh
memasukkan agar lebih jelas terlihat

Jawaban :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : SD NEGERI 1 SINDURAJA


Kelas / Semester : V/1
Tema 1 : Organ Gerak Hewan dan Manusia
Sub Tema 2 : Manusia dan Lingkungan
Pembelajaran Ke : 4
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis,
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR


PPKn

KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR


1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
2.1 Bersikap tanggung jawab, cinta tanah air, dan rela  Mengidentifikasi keragaman flora
berkorban sesuai nilai-nilai sila Pancasila. dan fauna di Indonesia.
 Mengidentifikasi perilaku yang
3.1 Mengidentifikasi nilai-nilai Pancasila dalam sesuai dan tidak sesuai dengan nilai-
kehidupan sehari-hari. nilai Pancasila.
4.1 Menyajikan hasil identifikasi nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari.

Bahasa Indonesia

KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR


3.1 Menentukan pokok pikiran dalam teks lisan dan tulis.
4.1 Menyajikan hasil identifikasi pokok pikiran dalam teks  Menemukan ide pokok bacaan.
tulis dan lisan secara lisan, tulis, dan visual.

IPS

KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR


3.1 Mengidentifikasi karakteristik geografis Indonesia  Mengidentifikasi kenampakan alam
sebagai negara kepulauan/ maritim dan agraris serta buatan dan kenampakan alam.
pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial,  Menyebutkan kondisi geografis
budaya, komunikasi serta transportasi. masing-masing pulau besar di
4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakteristik geografis Indonesia.
Indonesia sebagai negara kepulauan/maritim dan  Memahami kondisi iklim di
Indonesia.
agraris serta pengaruhnya terhadap kehidupan
ekonomi, sosial, budaya, komunikasi serta transportasi.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Dengan mengamati gambar, siswa dapat mengidentifikasi kenampakan alam buatan dan
kenampakan alam dengan percaya diri.
 Dengan mengamati gambar pada peta, siswa dapat menyebutkan kondisi geografis
masing-masing pulau besar di Indonesia dengan percaya diri.
 Dengan mengamati peta, siswa dapat memahami kondisi iklim di Indonesia dengan
peduli.
 Dengan membaca, siswa mengidentifikasi keragaman flora dan fauna di Indonesia
dengan tanggung jawab.
 Dengan mengamati gambar, siswa dapat mengidentifikasi perilaku yang sesuai dan tidak
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dengan peduli.
 Dengan membaca, siswa dapat menemukan ide pokok bacaan dengan tanggung jawab.

 Karakter siswa yang diharapkan :


 Bahasa Indonesia dan PPKn : Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
 IPS : Religius
Kreatif
Mandiri
Rasa Ingin Tahu
Cinta Tanah Air
Menghargai Prestasi
Gemar Membaca

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa 15 menit
berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-
masing. Religius
 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
 Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang ”Manusia dan Lingkungan”. Gotong Royong
 Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi
kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengomunikasikan dan menyimpulkan.

Inti  Pada awal pembelajaran, guru menstimulus ide, 180 menit


gagasan, dan motivasi siswa dengan meminta siswa
untuk mengamati gambar pada buku siswa.
Communication
 Ciptakan suasana yang menyenangkan, sehingga siswa
percaya diri, teliti, dan memiliki imajinasi yang tepat
dalam mengamati gambar.
 Siswa diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan
berdasarkan gambar yang diamati. Mandiri
 Siswa mengidentifikasi dan mengklasifikasikan
gambar ke dalam kenampakan alam dan buatan yang
ada di Indonesia. Critical Thinking and Problem
Solving
 Guru menunjuk beberapa siswa untuk mengemukakan
jawabannya.
 Guru mengkonfimasi dan mengapresiasi jawaban-
jawaban siswa.
 Siswa mengamati peta Pulau Papua. Siswa juga
membaca gambaran umum kondisi geografis Pulau
Papua. Mandiri
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Guru menstimulus pemahaman siswa mengenai
kondisi geografis Pulau Papua dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan pancingan. Communication
 Siswa melakukan studi pustaka untuk mencari
informasi mengenai kondisi geografis secara umum
pulau-pulau besar yang ada di Indonesia. Creativity
and Innovation
 Studi pustaka ini dapat dilakukan secara berkelompok
maupun mandiri
 Hasil yang diharapkan
- Mengetahui kondisi geografis wilayah Indonesia.
- Keterampilan mengamati sebuah objek dengan
cermat.
- Mencari informasi dan mengomunikasikannya.
 Siswa menuliskan kondisi geografis provinsi tempat
tinggalnya. Mandiri
 Guru mempersilahkan siswa untuk melakukan studi
pustaka dengan mencari sumber-sumber referensi.
 Catatan:
 Berikan umpan balik di sepanjang proses kegiatan,
terutama bagi tumbuh dan berkembangnya
keterampilan mengamati.
 Kegiatan ini bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif
penilaian, dengan melihat ketepatan jawaban siswa.
 Hasil yang diharapkan
- Siswa mengetahui kondisi geografis wilayah
Indonesia, khususnya provinsi tempat tinggalnya.
- Cermat dan memiliki keterampilan menggali
informasi dari objek yang diamati.
 Siswa mengisi soal-soal yang berhubungan dengan
kondisi iklim yang ada di Indonesia. Mandiri
 Siswa diminta mengerjakan secara mandiri.
 Guru berkeliling dan memandu siswa yang mengalami
kesulitan.
 Pembelajaran ini dapat juga dilakukan dengan diskusi.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Siswa membaca bacaan berjudul Beragamnya Flora
dan Fauna Indonesia. Literasi
 Hasil yang diharapkan
- Siswa memiliki keterampilan berbahasa Indonesia
dengan baik dan benar khususnya dalam
memahami bacaan dan menentukan ide pokok
bacaan.
- Siswa mampu menentukan ide pokok bacaan.
 Secara mandiri dan cermat siswa mengamati gambar-
gambar yang menujukkan perilaku orang-orang yang
sesuai dan tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Nasionalis
 Secara demontrasi dan interaktif, guru memberikan
penjelasan pancingan terhadap gambar-gambar ang
diamati siswa. Collaboration
 Guru memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada
siswa untuk bertanya dan memberikan tanggapan
terhadap penjelasan guru.
 Selesai mengamati gambar, siswa mengidentifikasi
dan mengklasifikasikan perilaku yang nampak pada
gambar sesuai ataukah tidak sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila. Creativity and Innovation
 Siswa secara mandiri memasangkan pernyataan yang
mencerminkan pengamalan nila-nilai dalam sila
Pancasila dengan Sila-Sila Pancasila yang tepat.
Mandiri
 Guru memberikan kesempatan kepada beberapa murid
secara sukarela untuk mengemukakan jawabannya.
Penutup  Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / 15 menit
rangkuman hasil belajar selama sehari Integritas
 Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran
yang telah diikuti.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Melakukan penilaian hasil belajar
 Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran) Religius
E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
 Buku Siswa Tema : Organ Gerak Hewan dan Manusia Kelas V (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
 Buku, gambar, teks, peta geografis pulau-pulau di Indonesia.

Mengetahui Sinduraja, 19 Juni 2022


Kepala Sekolah Guru Kelas V

M.U. ENDAH WALUYO, S.Pd GELAR AJI HIDAYAT


NIP. 19700723 199308 1 002 NIP. -
LAMPIRAN 1
MATERI PEMBELAJARAN
 Mengamati gambar kenampakan alam buatan dan kenampakan alam.
 Menyebutkan bentang alam masing-masing pulau besar di Indonesia.
 Memahami kondisi iklim di Indonesia.
 Mengidentifikasi keragaman flora dan fauna di Indonesia.
 Mengidentifikasi perilaku yang sesuai dan tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
 Dapat menemukan ide pokok bacaan.

PENDEKATAN & METODE PEMBELAJARAN


 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
LAMPIRAN 2
PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
A. Teknik Penilaian:
1. Penilaian Sikap: Percaya diri, peduli, tanggung jawab, disiplin
2. Penilaian Pengetahuan: Tes Tertulis
3. Penilaian Keterampilan: Unjuk Kerja
4. Penilaian Porofolio
B. Bentuk Instrumen Penilaian
1. Sikap
a. Disiplin
b. Tanggung jawab
c. Peduli
d. Percaya Diri

Catatan:
Bentuk instrumen penilaian (penskoran) dapat dilihat contohnya pada Pembelajaran 1
2. Pengetahuan
Siswa mengerjakan soal-soal latihan tertulis, remedial, dan pengayaan pada buku siswa.
Format Penilaian
Hasil Penilaian Pengetahuan
Aspek 1 Aspek 2
Nama Siswa Belum Tercapai Belum
Tercapai
Tercapai () Tercapai
()
() ()
Keterangan:
1. Aspek 1: Mengenal perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai luhur dalam sila-sila
Pancasila.
2. Aspek 2: Mengidentifikasi kondisi geografis wilayah Indonesia.

3. Keterampilan
Penilaian Unjuk Kerja
a. Mencari Ide Pokok Bacaan

Perlu Bimbingan
Aspek Baik Sekali (4) Baik (3) Cukup (2)
(1)
Ketepatan Menemukan Hampir semua Ada beberapa ide Sebagian ide
keseluruhan ide ide pokok pokok yang tidak pokok yang
pokok dengan ditemukan tepat. ditemukan tidak
tepat. dengan tepat. tepat
Menunjukkan Mampu Mampu Ada beberapa Sebagian besar
Bukti menunjukkan menunjukkan bukti pendukung bukti pendukung
Pendukung bukti pendukung, hampir semua yang ditunjukkan yang ditunjukkan
bukti pendukung. tidak tepat tidak tepat.
Waktu Keseluruah ide Keseluruhan ide Keseluruhan ide Keseluruhan ide
pokok ditemukan pokok ditemukan pokok ditemukan pokok ditemukan
dengan sangat dengan cepat. dengan cukup dengan sangat
cepat. cepat. lambat.
Keterampilan Keseluruhan Keseluruhan Sebagian besar Hanya sebagian
Penulisan: hasil penulisan hasil penulisan hasil penulisan kecil hasil
Ringkasan ringkasan yang ringkasan yang ringkasan yang penulisan
dibuat dengan sistematis sistematis sistematis ringkasan yang
benar, dan benar dan benar dan benar sistematis
sistematis menunjukkan menunjukkan menunjukkan dan benar
dan jelas, yang keterampilan keterampilan keterampilan menunjukkan
menunjukkan penulisan yang penulisan yang penulisan keterampilan
keterampilan sangat baik, di yang terus penulisan yang
penulisan yang atas rata-rata baik. berkembang. masih perlu terus
baik. kelas. ditingkatkan.

b. Menuliskan Ide Pokok dari Bacaan


Perlu Bimbi-
Aspek Baik Sekali (4) Baik (3) Cukup (2)
ngan (1)
Rumusan ide Keseluruhan ide Hampir semua Sebagian besar Hanya sebagian
pokok: Ide pokok ditulis ide pokok ditulis ide pokok ditulis kecil ide pokok
pokok ditulis dalam bentuk dalam bentuk dalam bentuk ditulis dalam
dalam bentuk kalimat. kalimat. kalimat. bentuk kalimat.
kalimat
(Subjek +
Predikat).
Penggunaan Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
Bahasa yang baik dan yang baik dan yang baik dan yang baik dan
Indonesia benar digunakan benar digunakan benar digunakan benar digunakan
yang baik dan dengan dengan dengan sangat dengan sangat
benar: Bahasa efisien dan efisien dalam efisien dalam efisien dalam
Indonesia yang menarik dalam keseluruhan sebagian besar sebagian kecil
baik dan benar keseluruhan penulisan. penulisan. penulisan.
digunakan penulisan.
dalam
penulisan
ringkasan.

Ketepatan: Keseluruhan Hampir Sebagian besar Sebagian kecil


Ide ide pokok yang keseluruhan ide pokok yang ide pokok yang
pokok yang ditulis benar dan ide pokok yang ditulis benar dan ditulis benar dan
ditulis sesuai dengan ditulis benar dan sesuai dengan sesuai dengan
benar dan bacaan. sesuai dengan bacaan. bacaan.
sesuai bacaan.
dengan bacaan.

c. Rubrik Mengamati Gambar


Perlu Bimbi-
Aspek Baik Sekali (4) Baik (3) Cukup (2)
ngan (1)
Isi dan Hasil Hasil Hasil Hasil
Pengetahuan: pengamatan pengamatan pengamatan pengamatan
Hasil gambar ditulis gambar ditulis ditulis cukup ditulis kurang
pengamatan lengkap, dan lengkap, dan lengkap, dan lengkap, dan
ditulis lengkap, pertanyaan – pertanyaan – pertanyaan – pertanyaan –
menunjukkan pertanyaan yang pertanyaan yang pertanyaan yang pertanyaan yang
pengetahuan berkaitan dengan berkaitan dengan berkaitan dengan berkaitan dengan
siswa tentang gambar, secara gambarsebagian gambar beberapa gambar hanya
materi yang keseluruhan besar dijawab dijawab dengan sedikit yang
disajikan dijawab dengan dengan benar. benar. dijawab dengan
benar. benar
Sikap: Teliti dan Teliti dan Teliti dan Teliti dan detail
Ketelitian detail dalam detail dalam detail dalam mengamati
dalam mengamati mengamati mengamati sebagian gambar.
mengamati perbedaan yang perbedaan yang sebagian
gambar terdapat pada terdapat pada perbedaan yang
dan melihat gambar. gambar. terdapat pada
perbedaan Mampu gambar
menandai
gambar dan
menambahkan
informasi.
Keterampilan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan
mengomunika mudah dipahami, mudah dipahami, kurang dipahami, sulit dipahami,
sikan pemilihan kata pemilihan pemilihan pemilihan kata
hasil sesuai dengan beberapa kata beberapa kata tidak sesuai
bahasa Indonesia sesuai dengan sesuai/tidak dengan bahasa
baku. bahasa Indonesia sesuai dengan Indonesia baku.
baku. bahasa Indonesia
baku.
4. Pada tema Lingkungan dan Manfaatnya, guru akan menilai karakter dan sikap
dalam menjaga kebersihan lingkungan dari peserta didiknya. Guru merencanakan
membuat pedoman penilaian untuk menilai sikap peserta didik dalam menjaga
kebersihan lingkungan di sekolah. Susunlah minimal 5 aspek pengamatan perilaku
menjaga kebersihan lingkungan di sekolah berikut petunjuk penskoran dengan
menggunakan skala bertingkat model Likert !

Jawaban:

No Aspek pengamatan Perilaku menjaga Interval Jawaban


kebersihan lingkungan di sekolah SB B CB K STB
1 Membuang sampah pada tempatnya 5 4 3 2 1
2 Menyiram hingga bersih setelah menggunakan 5 4 3 2 1
toilet sekolah
3 Menjaga kebersihan kelas 5 4 3 2 1
4 Membersihak kaca jendela 5 4 3 2 1
5 Merawat barang kelas 5 4 3 2 1

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak
untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban
setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai sifat dari sangat positif sampai
sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain:

Sangat Penting (SP), Penting (P), Ragu-ragu (R), Tidak Penting (TP), Sangat Tidak Penting
(STP).

Untuk penilaian ekspektasi, maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya: Sangat Penting
(SP) = 5, Penting (P) = 4, Ragu-ragu (R) = 3, Tidak Penting (TP) = 2 , Sangat Tidak Penting (STP)
= 1.
Sedangkan untuk penilaian persepsi, maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya: Sangat
Baik (SB) = 5, Baik (B) = 4, Cukup Baik (CB) = 3, Tidak Baik (TB) = 2 Sangat Tidak Baik (STB)
= 1 Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist
ataupun pilihan ganda.

Anda mungkin juga menyukai