Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)

Nama Mahasiswa : MUHAMMAD AMIRUL WILDAN

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 857083788

Tanggal Lahir : 21 Juli 1999

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4201 / Pembelajaran PKn di SD

Kode/Nama Program Studi : PGSD S1

Kode/Nama UPBJJ : 21/Jakarta

Hari/Tanggal UAS THE : Minggu, 04 Juli 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : MUHAMMAD AMIRUL WILDAN


NIM : 857083788
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4201 / Pembelajaran PKn di SD
Fakultas : FKIP
Program Studi : PGSD S1
UPBJJ-UT : 21/Jakarta

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi
THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui
media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan
akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Jakarta, 04 Juli 2021

Yang Membuat Pernyataan

MUHAMMAD AMIRUL WILDAN


1. Pra Konvensional
Seseorang menilai perihal yang baik dan buruk berdasarkan faktor-faktor diluar
dirinya, seperti hubungan sebab-akibat, ganjaran dan hukuman, serta yang menyenangkan
dan tidak menyenangkan. Level ini dibagi menjadi 2 tahap yaitu, orientasi hukuman dan
kepatuhan, orientasi minat pribadi.
Pertama yakni orientasi hukuman dan kepatuhan, seseorang menilai baik buruknya
suatu perilaku berdasarkan rasa takut terhadap hukuman, misalnya, seorang anak merasa
benar apabila ia mematuhi perkataan orang tuanya dan merasa bersalah apabila
melanggar perintah orang tuanya, penalaran moral seperti itu, pertama-tama didasari oleh
kesadaran, bahwa ia tidak patuh ia akan mendapatkan hukuman yang menimbulkan rasa
sakit dan perasaan tidak nyaman.
Kedua yaitu orientasi minat pribadi, prinsip job desc berlaku. Seseorang melakukan
perbuatan baik, pertama-tama, akan mengharap imbalan, ia sudah menyadari bahwa
orang lain juga punya kepentingan dan keinginan yang sama dengan dirinya, oleh karena
itu perbuatan baik dapat digunakan sebagai instrumen atau alat untuk mendapatkan
keuntungan dari orang lain.

Konvensional
Seseorang mulai menyesuaikan sikapnya dengan harapan orang-orang tertentu atau
dengan tertib sosial yang berlaku dalam masyarakat tertentu. Ia mulai keluar dari sikap
egois yang mementingkan diri sendiri dan mulai melihat kebahagiaan dan kenyamanan
orang lain sebagai sesuatu yang patut diperjuangkan. Disini seseorang juga mulai
menaruh orientas tata tertib sosial atau norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
Level ini dibagi kedalam 2 tahap yaitu orientasi anak baik dan orientasi hukum dan
ketertiban.
Ketiga yaitu orientasi anak baik, seseorang menganut prinsip bahwa saya adalah
anak baik, karena telah mengetahui ada baiknya melakukan seperti itu. Perilaku yang baik
adalah perilaku yang menyenangkan orang lain , membantu orang lain dan sesuai dengan
yang diharapkan orang lain.
Keempat yaitu orientasi hukuman dan ketertiban makna kelompok diperluas.
Seseorang mulai menyadari bahwa diluar kelompok lokal seperti keluarga, teman sebaya,
teman sekolah, organisasi-organisasi, himpunan-himpunan, dan sebagainya.

Pasca Konvensional
Hidup baik mulai dipandang sebagai tanggung jawab pribadi atas dasar prinsip-
prinsip yang dianut dalam batin. Disini seseorang mulai menyadari bahwa hukum tidak
dapat diterima secara mentah-mentah hukum bukanlah sesuatu yang harus ditaati secara
mutlak melainkan sesuatu yang terlebih dahulu harus melalui proses penilaian-penilaian
berdasarkan prinsip yang muncul didalam hati nurani. Level ini juga dibagi menjadi dua
tahap yaitu, kontrak sosial egalistis dan prinsip etika universal.
Kelima yaitu kontrak sosial egalistis segi hukum masih ditekankan namun,
seseorang belum menyadari bahwa sesuatu hukum tertentu bekum tentu bisa diterapkan
dalam seluruh segi kehidupan manusia.
Keenam yaitu, orientasi pada prinsip hati nurani yang berlaku universal, seseorang
mulai menyadari bahwa didalam lubuk hatinya sebenarnya terdapat prinsip-prinsip yang
berlaku universal.

2. RPP muatan PKN


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1.3 Mensyukuri keberagaman umat 1.3.1 Menyetujui keberagaman umat
beragama di masyarakat sebagai anugerah beragama di masyarakat dalam bingkai
Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika
Bhineka Tunggal Ika
2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman 2.3.1 Menyetujui keberagaman umat
umat beragama di masyarakat dalam beragama di masyarakat dalam bingkai
konteks Bhinneka Tunggal Ika. Bhinneka Tunggal Ika
3.1 Memahami makna hubungan simbol 3.1.1 Menjelaskan hubungan simbol
dengan sila-sila Pancasila. dengan makna sila ke empat Pancasila
3.1.2 Menganalisis sikap yang
mencerminkan nilai-nilai sila keempat
Pancasila.
4.1 Menjelaskan makna hubungan simbol 4.1.1 Menemukan sikap-sikap yang
dengan sila-sila Pancasila sebagai satu mencerminkan sila keempat
kesatuan dalam kehidupan sehari-hari. 4.1.2 Menuliskan 3 contoh sikap yang
mencerminkan nilai-nilai sila keempat
Pancasila.

3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar PKn SD/MI Kelas V Sem. 2


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
3. Memahami kebebasan berorganisasi 3.1 Mendeskripsikan pengertian organisasi
3.2 Menyebutkan contoh organisasi di
lingkungan sekolah dan masyarakat
3.3 Menampilkan peran serta dalam
memilih organisasi di sekolah
4. Menghargai keputusan bersama 4.1 Mengenal bentuk-bentuk keputusan
bersama
4.2 Mematuhi keputusan bersama

4. Pembiasaan
Pihak sekolah bisa membuat rambu-rambu untuk tidak membuang sampah
sembarangan dengan media gambar, sehingga mudah dipahami maksudnya oleh anak-
anak.

Saling mengingatkan
Jadi ada semacam swakontrol, saling mengawasi dan mengingatkan di antara sesama
teman. Hal ini bagus, secara tidak langsung anak-anak digiring pada satu pemahaman
bahwa kebersihan sekolah adalah tanggung jawab bersama, dan oleh karena mereka harus
saling mewujudkan dan menjaganya.

Memberi contoh
Para ibu dan bapak guru harus bisa memberi contoh untuk peduli pada kebersihan
lingkungan sekolah, misal dengan kesediaan untuk memungut sampah yang tercecer.

Kegiatan bersama
Ajak anak-anak untuk bersama-sama membersihkan ruangan kelas. Anak-anak dapat
dibagi menjadi beberapa kelo mpok, dan tiap kelompok bertanggung jawab
membersihkan bagian tertentu dari isi kelas. Cara ini akan meningkatkan rasa memiliki
mereka pada kelas, harapannya tanpa diminta lagi, mereka akan menjaga kelas agar tetap
bersih dan nyaman.

Kebersihan toilet
Toilet biasanya menjadi ukuran bersih tidaknya suatu lingkungan sekolah. Kalau
toiletnya bersih, biasanya bagian lain dari sekolah juga akan bersih, asri dan tertata
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai