Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/23.2 Genap (2023.1)

Nama Mahasiswa : RICCI TANIA

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 855869294

Tanggal Lahir : 21 JANUARI 2002

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4201

Kode/Nama Program Studi : 118/PGSD -S1

Kode/Nama UPBJJ : 12/MEDAN

Hari/Tanggal UAS THE : 6 Juni 2023

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : RICCI TANIA


NIM : 855869294
Kode/Nama Mata Kuliah :PDGK4106/PENDIDIKAN IPS DI SD
Fakultas :FKIP
Program Studi :PGSD -S1
UPBJJ-UT :MEDAN

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Sumberjo, 6 Juni 2023

Yang Membuat Pernyataan

RICCI TANIA
Jawab:

1.Berdasarkan tabel yang diberikan, dapat dilakukan telaah dan identifikasi ruang lingkup PKn di SD berdasarkan
setiap jenjang kelas sebagai berikut:

Kelas I:

• Standar Kompetensi: Menerapkan hidup rukun dalam perbedaan; membiasakan tertib di rumah dan di sekolah: hak
dan kewajiban anak di rumah dan di sekolah.

• Muatan Materi: Mengenalkan konsep hidup rukun dalam perbedaan, mengajarkan nilai-nilai kedisiplinan, dan
mengenalkan hak dan kewajiban anak di rumah dan di sekolah.

Kelas II:

• Standar Kompetensi: Membiasakan hidup bergotong royong menampilkan sikap cinta lingkungan, menampilkan
sikap demokratis; dan menampilkan nilai-nilai Pancasila.

• Muatan Materi: Mengajarkan nilai-nilai bergotong royong dan cinta lingkungan, memperkenalkan konsep demokrasi
dalam kehidupan sehari-hari, dan memperkenalkan nilai-nilai Pancasila.

Kelas III:
• Standar Kompetensi: Mengamalkan makna Sumpah Pemuda; melaksanakan norma yang berlaku di masyarakat;
memiliki harga diri sebagai individu; dan memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.
Pendidikan

Jawaban mata pelajaran PKn di sekolah dasar merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga
negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara Indonesia yang cerdas,
terampil, dan berkarakter (Pixabay)
Jawaban mata pelajaran PKn di sekolah dasar merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga
negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara Indonesia yang cerdas,
terampil, dan berkarakter (Pixabay)

• Standar Kompetensi: Mengamalkan makna Sumpah Pemuda; melaksanakan norma yang berlaku di masyarakat;
memiliki harga diri sebagai individu; dan memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.

• Muatan Materi: Memperkenalkan makna Sumpah Pemuda, mengajarkan norma-norma yang berlaku di masyarakat,
membangun rasa harga diri sebagai individu, dan mengembangkan rasa kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.

Kelas IV:

• Standar Kompetensi: Memahami sistem pemerintahan desa, kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi, mengenal
sistem pemerintahan tingkat pusat, dan menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya.
• Muatan Materi: Memperkenalkan struktur pemerintahan tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi,
memperkenalkan pemerintahan tingkat pusat, dan mengajarkan pemahaman tentang globalisasi dalam konteks
lingkungan sekitar.
Kelas V:

• Standar Kompetensi: Menghargai nilai juang dalam proses perumusan Pancasila, memahami sistem pemerintahan R,
memahami peran Indonesia dalam ASEAN, dan memahami peran politik luar negeri Indonesia dalam era globalisasi.
• Muatan Materi: Mempelajari nilai juang dalam sejarah perumusan Pancasila, memperdalam pemahaman tentang
sistem pemerintahan di Indonesia, mempelajari peran Indonesia dalam ASEAN, dan memahami peran politik luar
negeri Indonesia dalam era globalisasi.
Berdasarkan identifikasi ruang lingkup PKn di SD pada setiap jenjang kelas, dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup
PKn di SD secara keseluruhan mencakup pembentukan karakter warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia, pemahaman tentang sistem pemerintahan,
pengenalan nilai-nilai Pancasila, penghargaan terhadap lingkungan dan gotong royong, serta pemahaman tentang
perumusan Pancasila.

Berikut adalah simpulan mengenai ruang lingkup PKn di SD secara keseluruhan berdasarkan identifikasi pada setiap
jenjang kelas:

1. Kelas I: Pembentukan sikap rukun dalam perbedaan, tertib di rumah dan di sekolah, serta pemahaman tentang hak
dan kewajiban anak di rumah dan di sekolah.
2. Kelas II: Pembiasaan hidup bergotong royong, pengembangan sikap cinta lingkungan, pengenalan sikap demokratis,
dan nilai-nilai Pancasila.
3. Kelas III: Pengamalan makna Sumpah Pemuda, penanaman norma-norma yang berlaku di masyarakat,
pengembangan harga diri sebagai individu, dan penumbuhan rasa kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.
4. Kelas IV: Pemahaman tentang sistem pemerintahan pada tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan
tingkat pusat, serta kesadaran terhadap globalisasi di lingkungan sekitar.
5. Kelas V: Penghargaan terhadap nilai juang dalam perumusan Pancasila, pemahaman tentang sistem pemerintahan di
Indonesia, peran Indonesia dalam ASEAN, dan politik luar negeri Indonesia dalam era globalisasi.

2.Konsep, nilai, moral, dan norma (KNMN) dari standar kompetensi "Menampilkan sikap cinta lingkungan" dalam
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di kelas 2 sekolah dasar dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Konsep:
Konsep yang terkandung dalam standar kompetensi ini ialah sikap cinta lingkungan. Konsep ini mengacu pada
pemahaman serta penghargaan terhadap alam dan lingkungan di sekitar kita.

Hal ini mencakup kepedulian terhadap keberlanjutan alam, perlindungan dan pelestarian sumber daya alam, serta
kesadaran akan dampak dari perilaku individu terhadap lingkungan.

2. Nilai:
Nilai-nilai yang terkait atau berhubungan dengan sikap cinta lingkungan antara lain:

a) Kepedulian: Menunjukkan perhatian terhadap kondisi lingkungan serta mengambil tanggung jawab pribadi dalam
menjaganya.
b) Tanggung jawab: Mengakui bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab untuk melindungi dan menjaga
lingkungan.

c) Kerjasama: Mengembangkan sikap kooperatif dan kerjasama dengan orang lain untuk menjaga lingkungan bersama-
sama.

3. Moral:
Moral yang terkait dengan sikap cinta lingkungan meliputi:

a) Rasa hormat: Menghormati alam dan kehidupan di dalamnya, termasuk tumbuhan, hewan, dan ekosistem yang
beragam.

b) Kejujuran: Bertindak jujur dalam menjaga lingkungan dan menghindari perbuatan yang merusak.

c) Kesadaran: Memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan alam dan ekosistem untuk kesejahteraan
kita dan generasi mendatang.
4. Norma:
Norma-norma yang terkait dengan sikap cinta lingkungan termasuk:

a) Norma kesetaraan: Memperlakukan semua makhluk hidup dan komponen lingkungan dengan adil dan setara.
b) Norma keberlanjutan: Memakai sumber daya alam secara bijak dan berkelanjutan, tanpa merusak atau menguras
habis sumber daya yang ada.

c) Norma kebersihan: Menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan mendukung
program daur ulang.

Hubungan dengan sesama warga negara: Sikap cinta lingkungan yang ditampilkan oleh individu berkontribusi pada
pembentukan masyarakat yang peduli terhadap lingkungan.

3.a. Karakteristik PKn yang menonjol tergambar dari praktik pembelajaran yang dilakukan oleh Pak Satrio adalah
sebagai berikut:
i. Pendidikan serta Praktik Demokrasi:

Praktik pembelajaran ini mencakup pemilihan ketua kelas lewat musyawarah dan pemilihan langsung oleh siswa.

ii. Siswa diberi kebebasan untuk menyampaikan pendapat mereka, memilih calon, dan terlibat dalam proses demokrasi
di kelas. Hal ini mengajarkan siswa mengenai pentingnya partisipasi dan penghargaan terhadap perbedaan pendapat.

b. Karakteristik utama dari PKn yang membedakannya dengan IPS dan mata pelajaran lainnya di SD ialah sebagai
berikut:

i. PKn berfokus pada Kewarganegaraan:

PKn menekankan pentingnya menjadi warga negara yang baik serta aktif dalam berpartisipasi dalam kehidupan
demokrasi di berbagai lingkungan, termasuk sekolah, rumah, dan masyarakat.

Selanjutnya PKn membantu siswa memahami hak, kewajiban, dan tanggung jawab sebagai warga negara yang
berperan aktif dalam pembangunan masyarakat.

ii. Pembelajaran Nilai dan Etika:

PKn memberi penekanan pada pembentukan karakter dan nilai-nilai positif di dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam praktik pembelajaran yang dilakukan oleh Pak Satrio, siswa diajarkan untuk menghargai pendapat orang lain,
menerima kemenangan dan kekalahan dengan lapang dada, serta saling membantu dan menghargai dalam keluarga.
Ini mencerminkan peran PKn dalam membentuk sikap, nilai, dan etika yang baik pada siswa.

iii. Pengembangan Keterampilan Sosial:

PKn membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial seperti kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dalam
kelompok, dan menjalin hubungan yang harmonis dengan orang lain.

Di dalam praktik pembelajaran di atas, siswa diajarkan untuk berdiskusi, musyawarah, dan berbagi tugas dengan
anggota keluarga.

Ini memperkuat keterampilan sosial siswa di dalam berinteraksi dengan orang lain.
Karakteristik PKn yang membedakannya dari IPS ialah dari fokusnya yang lebih khusus pada pembelajaran nilai, etika,
dan kewarganegaraan yang melibatkan partisipasi aktif anak didik dalam praktik demokrasi.

Sedangkan IPS lebih berfokus pada pemahaman ilmu-ilmu sosial, yaitu geografi, sejarah, dan ekonomi.

PKn juga mempunyai perbedaan dengan mata pelajaran lainnya di SD dalam hal tujuannya yang lebih spesifik untuk
membentuk karakter warga negara yang baik dan aktif serta pengembangan keterampilan sosial siswa.

Mata pelajaran lainnya di SD biasanya mempunyai fokus yang lebih luas, seperti Matematika yang berkaitan dengan
pemahaman konsep dan keterampilan berhitung, serta IPS yang lebih menekankan pemahaman tentang ilmu-ilmu
sosial
Pikiran Rakyat

Pak Satrio Sedang Melaksanakan Pembelajaran Tematik Di Kelas II SD, pada Saat Itu Pembelajaran Diawali dengan
Musyawarah Menentukan Ketua
Pak Satrio Sedang Melaksanakan Pembelajaran Tematik Di Kelas II SD, pada Saat Itu Pembelajaran Diawali dengan
Musyawarah Menentukan Ketua /Pexels.com / Andrea Piacquadio/

iv. Penanaman Kesadaran Hukum:

PKn juga melibatkan pengenalan prinsip-prinsip hukum dan penanaman kesadaran hukum pada siswa.

Hal ini dapat terlihat dari praktik pembelajaran yang melibatkan pemilihan ketua kelas secara demokratis dan
penekanan pada pentingnya menghormati pendapat siswa lain serta menerima keputusan yang diambil secara adil.

PKn memberikan pemahaman pada siswa tentang hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara yang berada dalam
kerangka hukum.

v. Pendidikan Multikultural:

PKn memberikan pemahaman mengenai keberagaman budaya, agama, dan etnis yang ada dalam masyarakat.

Pada praktik pembelajaran yang dilakukan oleh Pak Satrio, siswa diajak untuk menghormati perbedaan pendapat siswa
lainnya, saling menghargai, dan bekerja sama di dalam kelompok.

PKn memupuk sikap inklusif serta menghargai keberagaman dalam kehidupan sehari-hari siswa.

vi. Pemberdayaan Siswa:

PKn memberi kesempatan kepada siswa agar terlibat langsung dalam proses pembelajaran dan pengambilan keputusan.

4.Berikut adalah langkah-langkah model pembelajaran PKn Tematis yang dapat dijalankan oleh Bu Sri dalam mengajar
tema "Keluargaku" dengan Standar Kompetensi "Hidup rukun dalam perbedaan/kemajuan dalam keluarga":

1.Pendahuluan:

Buatlah pendahuluan yang menarik untuk memperkenalkan tema "Keluargaku" kepada siswa.

Misalnya, Bu Sri dapat menggunakan cerita pendek atau pertanyaan yang memancing minat siswa terhadap tema
tersebut.

2.Pengumpulan informasi:
Lakukan kegiatan pengumpulan informasi terkait keluarga siswa.

Misalnya, Bu Sri dapat meminta siswa untuk mewawancarai anggota keluarga mereka dan mencatat informasi
mengenai kegiatan keluarga, peran masing-masing anggota keluarga, dan perbedaan yang ada dalam keluarga mereka.

3. Analisis informasi:
Bantu siswa untuk menganalisis informasi yang telah dikumpulkan.

Diskusikan bersama tentang perbedaan-perbedaan yang ada dalam keluarga siswa dan bagaimana perbedaan tersebut
dapat memberikan kemajuan atau membuat keluarga menjadi rukun.

4. Pemahaman konsep:
Jelaskan konsep-konsep penting dalam tema "Keluargaku" seperti kerukunan, perbedaan, toleransi, saling menghargai,
dan lain-lain.

Diskusikan bersama dengan siswa tentang arti dan pentingnya konsep-konsep tersebut dalam kehidupan keluarga.

5. Kegiatan eksplorasi:
Berikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan eksplorasi terkait tema "Keluargaku".

Misalnya, Bu Sri dapat memberikan tugas kepada siswa untuk membuat peta keluarga, membuat poster tentang
kegiatan keluarga, atau membuat presentasi tentang perbedaan yang ada dalam keluarga mereka.

6. Diskusi dan refleksi:


Lakukan diskusi kelompok atau kelas mengenai hasil kegiatan eksplorasi yang dilakukan oleh siswa. Diskusikan
tentang pengalaman siswa, perbedaan yang ditemukan, dan bagaimana siswa dapat hidup rukun dalam perbedaan
tersebut.

7. Tindak lanjut:
Berikan tindak lanjut terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

Misalnya, Bu Sri dapat memberikan tugas kepada siswa untuk menulis jurnal refleksi tentang pembelajaran PKn
Tematis ini, atau meminta siswa untuk membuat komitmen untuk meningkatkan kerukunan dalam keluarga mereka.

8. Evaluasi:
Lakukan evaluasi terhadap pemahaman siswa mengenai konsep-konsep dalam tema "Keluargaku" dan kemampuan
mereka dalam hidup rukun dalam perbedaan.
Evaluasi dapat dilakukan melalui tes tertulis, presentasi, atau proyek.

9. Penutup:

Tutup pembelajaran dengan rangkuman dan pesan-pesan penting yang ingin disampaikan kepada siswa.

Buatlah penutup yang menginspirasi dan mendorong siswa untuk menerapkan nilai-nilai yang telah dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai