Anda di halaman 1dari 22

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU) UAS

TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : Kikki Kurnia Saputri

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 836797232

Tanggal Lahir : 17 Agustus 1999

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4401/ Materi dan Pembelajaran PKn SD

Kode/Nama Program Studi : 118/S1-PGSD

Kode/Nama UPBJJ : 44/Surakarta


Hari/Tanggal UAS THE : Senin/ 20 Juni 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Kikki Kunia Saputri


NIM : 836797232
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4401/ Materi dan Pembelajaran PKn SD
Fakultas : FKIP ( Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan )
Program Studi : 118/ S1-PGSD
UPBJJ-UT : 44/ Surakarta

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi
THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui
media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan
akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Boyolali, 20 Juni 2022

Yang Membuat Pernyataan

Kikki Kurnia Saputri


BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA

1. Berdasarkan asas bahwa kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi atau


golongan, menurut pendapat saya :
a. Keterkaitan antara manusia sebagai makhluk individu, sosial, dan warga negara
dalam rangka menuju masyarakat yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
adalah sebagai berikut :
Sebagai makhluk sosial dan warga negara yang baik sesuai dengan pancasila dan
UUD 1945 harus memiliki tanggung jawab dalam melaksankan kewajiban dan hak
secara seimbang didalam masyarakat dilingkungan sekitar. Adapun bentuk
tangguung jawab kita sebagai warga masyarakat sesuai denga pancasila dan UUD
1945 adalah
1) Memelihara rasa persatuan dan kesatuan dalam setiap sendi kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
2) Memelihara ketertiban dan keamanan dalam bermasyarakat serta berprilaku
sesuai dengan norma dimasyarakat.
3) Meningkatkan rasa solidaritas dan toleransi antar sesama didalam
masyarakat
4) Tidak melakukan tindakan diskriminasi dan individualisme

Manusia sejatinya tidak dapat hidup sendiri dan saling memerlukan manusia lainya
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga manusia dikatakan sebagai makhluk
sosial. Hubungan interaksi manusia antar manusia lainnya menciptakan adanya
interaksi sosial. Interaksi ini melahirkan hubungan dalam lingkungan hidup seperti
keluarga ini maupun luas, dan kelompok masyarakat. Sebagai makhluk sosial dalam
lingkungan masyarakat dan bernegara Indonesia harus menjungjung tinggi nilai-nilai
pancasila.
Warga negara yang baik harus berprilaku sehari-hari yang mencerminkan nilai-
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA

nilai pancasila dan menaati peraturan perundang-undangan UUD 1945 serta norma-
norma yang berlaku dimasyarakat. Sebagai warga negara yang baik juga harus
menjalankan hak dan kewajiban secara seimbang agar kehidupan berjalan harmonis
dan damai ke sesama masyarakat.
Contoh sikap dalam kehidupan sehari-hari yang mencerminkan nilai-nilai pancasila
yaitu :
1) Sila pertama
a) Rajin beribadah dan bertaqwa kepeda Tuhan Yang Maha Esa
b) Saling menghormati dan menghargai perbedaan agama maupun
keyakinan orang lain
2) Sila kedua
a) Tidak membeda-bedakan antar teman
b) Bersikap adil kepada siapappun
c) Melaksankan hak dan kewajiban secara seimbang
d) Tidak bersikap deskriminatif
3) Sila ketiga
a) Bergaul tanpa memandang perbedaan suku, ras, bangsa, agama, adat
istiadat,budaya dll.
b) Meningkatkan rasa cita tanah air
c) Menghargai perbedaan pendapat
4) Sila keempat
a) Mengedepankan musyawarah untuk setiap pengambil keputusan dan
menyelesaikan masalah
b) Menghormati hasil musyawarah
c) Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA

5) Sila kelima
a) Bersikap saling tolong menolong
b) Menghargai setiap hasil karya orang lain
c) Tidak bersikap mengintimidasi
d) Menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan
e) Menghormati hak dan kewajiban yang dimiliki orang lain

b. Gambaran bentuk pengajaran atau pembelajaran yang sesuai di Sekolah Dasar


mengenai cara pengajaran yang tepat yang digunakan guru Sekolah Dasar
mengenai manusia sebagai makhluk individu, sosial, dan warga negara dalam
rangka membina siswa Sekolah Dasar menjadi siswa yang bertanggung jawab
sesuai dengan pengamalan Pancasila dan UUD 1945 adalah sebagai berikut :
Dalam pembelajaran materi manusia sebagai makhluk individu, sosial, dan warga
negara, tentunya tidak terlepas dari strategi, metode, media, dan evaluasi. Salah satu
pembaruan dalam PKn 1999/ PKn baru ialah strategi pembelajarannya siswa tidak
hanya mempelajari materi pelajaran, tetapi mempelajari materi dan sekaligus praktek,
berlatih dan mampu membakukan diri bersikap dan berperilaku sebagai materi yang
dipelajari.
Berbagai teori dan praktik belajar dan pembelajaran yang dapat dijadikan rujukan
dalam mencari terobosan baru untuk meningkatkan kemampuan guru dalam
melakukan proses pembelajaran kepada siswa, sehingga proses pembelajaran tidak
hanya didominasi oleh guru, yang pada akhirnya menyebabkan siswa kurang
berkembang dalam kemampuan berpikirnya
Dengan mengubah model pembelajaran yang konvensional, kepada model
pembelajaran yang dinamis dan lebih bermakna, maka akan terbuka kesempatan
kepada siswa untuk membangkitkan cara berpikir kritis dan dengan hasil
pembelajaran yang lebih baik.
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA
Menurut Kosasih Djahiri ( 1999 ) dalam sebuah seminar CICED ( Center for
Indonesian Civic Education ) bahwa strategi yang harus digelar guru hendaknya
sebagai berikut :
1) Membina dan menciptakan keteladanan, baik fisik dan materiil ( tata dan
asesoris kelas/ sekolah ), kondisional ( suasana proses KBM ) maupun
personal ( guru, pemimpin sekolah, dan tokoh unggulan )
2) Membiasakan/ membakukan atau mempraktekkan apa yang diajarkan mulai di
kelas – sekolah rumah dan lingkungan belajar
3) Memotivasi minat/ gairah untuk terlibat dalam proses belajar, untuk kaji
lanjutan dan mencobakan serta membiasakan.

Strategi tersebut dapat dioperasionalkan melalui berbagai metode yang sering


digunakan oleh guru dalam ceramah bervariasi tanya jawab, diskusi, problem solving,
percontohan, bermain peran, kerja lapangan, karya wisata, observasi reportase dan
dramatisasi.
Pendekatan yang perlu diterapkan agar mencapai sasaran, kelas PKn dan sekolah
dijadikan sebagai laboratorium masyarakat, bangsa, dan negara.
Dalam proses pembelajaran memerlukan media, untuk memudahkan siswa dalam
memahami materti yang diajarkan.
Guru PKn adalah salah satu media pembelajaran harus menampilkan figur
sebagaimana pesan Pendidikan Kewarganegaraan, artinya guru harus mnejadi figur
teladan bagi siswanya, sebagai warga negara yang baik, jujur, demokratis, taat
beragama dan sebagainya.
Dalam proses pembelajaran diakhiri dengan evaluasi, menurut Kosasih Djahiri,
karena evaluasi merupakan bagian dari proses belajar, maka evaluasi tidak hanya
dilakukan dua kali saja ( formatif dan sumatif ) tetapi mestinya dilakukan pra dan
sepanjang proses KBM melalui berbagai model alat serta kegiatan secara terarah –
terkendali.
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA

2. Berdasarkan uraian tersebut, menurut pendapat saya :


a. Bukti bahwa bangsa Indonesia telah mengalami kemajuan dalam hal
keragaman sosisal budaya masyarakat adalah sebagai berikut :
Bukti bahwa bangsa Indonesia telah mengalami kemaujuan dalam hal keragaman
sosial budaya masyarakat adalah adanya toleransi antara umat penganut budaya yang
berbeda atau budaya masing-masing. Contohnya ada pernikahan dengan budaya
Jawa, ada pula pernikahan dengan budaya Barat di Indonesia. Hal ini menunjukkan
adanya suatu keragaman sosial budaya masyarakat di Indonesia.
Bangsa Indonesia mampu memahami dan mengelola kemajemukan bangsa secara
adil, sehingga dapat terwujud toleransi, kerukunan sosial, kebersamaan dan
kesetaraan berbangsa. Dengan demikian bangsa Indonesia telah mengalami kemajuan
keragaman sosial budaya, karena mampu meningkatkan kerukunan sosial antar
pemeluk agama, suku dan kelompok – kelompok masyarakat lainnya melalui dialog
dan kerjasama dengan prinsip kebersamaan, kesetaraan, toleransi, dan saling
menghormati.

b. Gambaran bentuk pengajaran atau pembelajaran yang sesuai di Sekolah Dasar


mengenai cara pengajaran atau pembelajaran yang tepat digunakan oleh Guru
Sekolah Dasar mengenai keragaman sosial budaya, dalam rangka menciptakan
masyarakat yang saling menghormati dan menghargai keberagaman budaya di
Indonesia sebagai bentuk pengamalan semboyan Bhineka Tunggal Ika adalah
sebagai berikut :
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Negeri 4 Jrakah


Kelas/ Semester :V/I
Pembelajaran ke 4
Muatan Pembelajaran : PKn
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

I. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya, serta cinta tanah air
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati,
menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda- benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah dan tempat bermain
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas,
sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia

II. KOMPETENSI DASAR & INDIKATOR


No Muatan Kompetensi Dasar Indikator
Pembelajaran Pencapaian
Kompetensi
1.3. Mensyukuri 1.3.1. Menunjukkan
keberagaman sosial sikap
masyarakat sebagai mensyukuri
anugerah Tuhan keberagaman
Yang Maha Esa sosial
dalam konteks masyarakat
Bhineka Tunggal sebagai
Ika anugerah
Tuhan.
1 PKn 2.3. Bersikap toleran 2.3.1. Menunjukkan
dalam keberagaman sikap toleran
sosial budaya dalam
masyarakat dalam keberagaman
konteks Bhineka sosial budaya
Tunggal Ika masyarakat
dalam konteks
Bhineka
Tunggal
Ika
3.3. Menelaah keberagaman 3.3.1. Menguraikan
sosial budaya aktivitas
Masyarakat masyarakat
sekitar dalam
upaya
membangun
sosial budaya
Indonesia.
4.3. 4.3.1. Menciptakan
Menyelenggaraka slogan untuk
n kegiatan yang mendukung
mendukung keberagaman sosial
keberagaman budaya masyarakat
social budaya
masyarakat

III. TUJUAN PEMBELAJARAN PPKn


1.3.1.1. Melalui kegiatan pembelajaran, siswa mampu menunjukkan 2 kriteria
sikap mensyukuri keberagaman sosial masyarakat sebagai anugerah
Tuhan.
2.3.1.1. Melalui diskusi kelompok, siswa mampu menunjukkan 3 kriteria sikap
toleran dalam keberagaman sosial budaya masyarakat dalam konteks
Bhineka Tunggal Ika dengan benar.

IV. MATERI PEMBELAJARAN


- Keberagaman sosial budaya masyarakat (Konseptual)
- Toleransi dalam keberagaman sosial budaya masyarakat dalam konteks
Bhineka Tunggal Ika (Konseptual)
- Keanekaragaman budaya dan adat istiadat (Konseptual)

V. PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN LITERASI


1. Karakter yang dikembangkan : religious, tanggung jawab, disiplin, jujur
2. Literasi yang dikembangkan : membaca teks percakapan, mengamati video

VI. PENDEKATAN MODEL DAN METODE


1. Pendekatan : Tematik Integratif dan Saintifik
2. Model : Contextual Teaching and Learning (CTL)
3. Metode : Tanya jawab, penugasan, diskusi dan presentasi

VII. MEDIA, ALAT/BAHAN DAN SUMBER BELAJAR


Media Belajar :
1. Video tentang “Keberagaman di Indonesia” gambar Peta Indonesia dan
Keragaman Budaya di Indonesia
2. Video Lagu “Dari Sabang Sampai Merauke”

Alat/bahan :
1. Laptop
2. LCD
3. kertas A3
4. spidol
5. pensil warna

Sumber Belajar :
1. Kemdikbud. 2017. Buku Guru Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Kelas 5 Tema Makanan Sehat. Jakarta: Kemdikbud.
2. Kemdikbud. 2017. Buku Siswa Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Kelas 5 Tema Makanan Sehat. Jakarta: Kemdikbud.
3. Lagu Anak. Dari Sabang Sampai Merauke. Lagu Kita. Tanggal
upload : 16 Agustus 2017.
https://www.youtube.com/watch?v=jY8H0yFu4VI .
4. Keberagaman Budaya Indonesia. Fendra Nugroho. Tanggal upload : 20
Maret 2020. https://www.youtube.com/watch?v=YL28FOR0pVM
5. Peta Indonesia
6. Teks Bacaan : “Anak Indonesia Menjaga Persatuan”.
https://bobo.grid.id/read/08673885/anak-indonesia-menjaga-persatuan .
Di upload : 24 Maret 2017

VIII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN


Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi
CTL Waktu
Penggalan 2 (2 x 35 menit)
1. Kelas dimulai dengan dibuka
dengan salam, menanyakan
kabar, mengecek kehadiran
siswa melalui zoom.
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a
dipimpin oleh salah seorang
siswa. Siswa yang diminta
membaca do’a(PPK).
3. Dilanjutkan tadarus
bersama. (religius)
4. Siswa diingatkan untuk
selalu mengutamakan
kedisiplinan setiap saat
dan menfaatnya bagi
tercapainya cita-cita.
5. Menyanyikan lagu Dari Sabang
sampai Merauke melalui
Kegiatan zoom. (Nasionalisme).
Pendahul 6. Pembiasaan membaca 10 menit 15- 15 menit
uan 20 menit dimulai dengan guru
menceritakan tentang kisah
inspiratif, tokoh dunia, kesehatan,
kebersihan, makanan/minuman
sehat, cerita inspirasi atau motivasi.
Sebelum membacakan buku guru
menjelaskan tujuan kegiatan literasi
dan mengajak siswa mendiskusikan
pertanyaan-pertanyaan
berikut:
• Apa yang terlihat pada sampul
buku.
• Apa judul buku
• Kira-kira buku ini
menceritakan tentang apa
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi
CTL Waktu
• Pernahkan anak-anak
membaca judul buku seperti
ini
7. Guru memberikan motivasi dimana
setiap anak harus semangat dalam
belajar. Pantang menyerah.
8. Guru melakukan tanya jawab
tentang pengalaman siswa terkait
Tema Makanan Sehat, Sub Tema
Pentingnya Makanan Sehat Bagi
Tubuh pada pembelajaran
sebelumnya. (Apersepsi)
9. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
yaitu (Orientasi):
- Keberagaman sosial budaya
masyarakat.
- Toleransi dalam keberagaman
sosial budaya masyarakat dalam
konteks Bhineka Tunggal Ika.
- Keanekaragaman Budaya
- Informasi yang disampaikan
paparan iklan dari media cetak
atau elektronik. science

Tahap 1: 1. Siswa menyaksikan tayangan video


Modeling “Keberagaman di Indonesia”
(Motivasi) (Mengamati-berpikir kritis)(PPK-
Rasa Ingin Tahu)
2. Siswa juga mengamati gambar yang
disajikan pada lembar kerja peserta
didik (Mengamati- berpikir
kritis)(PPK-Rasa Ingin Tahu)
3. Siswa dipandu untuk mengamati
gambar keberagaman budaya dan
peta Indonesia. (Mengamati-
Kegiatan berpikir kritis)(PPK-Rasa Ingin 120
Inti Tahu) menit

Tahap 2: 4. Siswa dibagi dalam kelompok


Questioning kecil yang terdiri dari 2 orang.
(Eksplorasi) Pembagian kelompok dilakukan
guru.
5. Siswa diminta untuk menganalisis
hubungan antara kedua gambar
tersebut dan tayangan video
“Keberagaman di Indonesia”!
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi
CTL Waktu
(Menanya-berpikir kritis)(PPK-
Rasa Ingin Tahu)
6. Guru memberikan waktu 30 menit agar
peserta didik bisa berdiskusi

Tahap 3: 7. Beberapa kelompok diminta untuk


Learning menyampaikan hasil diskusinya
Community (Mencoba-berpikir kritis)(PPK-
(Belajar dalam Percaya Diri)
Kelompok dan 8. Selama kelompok lain
Individu) menyampaikan hasil, siswa
memperhatikan dan mencatat hasil
diskusi atau jawaban dari kelompok
lain.(PPK-Menghargai Prestasi)
9. Siswa melakukan hal serupa
sampai 3 kelompok melakukan
presentasi.
10. Selanjutnya siswa membuat
kesimpulan dari hasil analisis
kelompoknya dan jawaban dari
kelompok lain.

Tahap 4: 11. Siswa mengamati bacaan “Anak


Inquiry Indonesia Menjaga Persatuan”
(Identifikasi, 12. Secara bergantian siswa
investigasi, membaca teks tersebut.
menemukan) 13. Guru menyampaikan semboyan
bangsa Indonesia yaitu “Bhinneka
Tunggal Ika”.
14. Siswa secara individu diminta
memberikan pendapatnya:
(Mencoba-berpikir kritis)(PPK-
Percaya Diri)
- Apa yang dapat kamu
simpulkan dari bacaan di
atas? Berikan pendapatmu!
- Berikan contoh-contoh
kegiatan yang dapat kita
lakukan atau mungkin sudah
kamu lakukan untuk
mendukung keberagaman
sosial di lingkungan sekolah!
1. Siswa bersama guru menyimpulkan
kegiatan pembelajaran pada
penggalan kedua bahwa Indonesia
mempunyai keanekaragaman
budaya. Kita sebagai pelajar dapat
melestarikan dan mencintai
kebudayaan tersebut lewat kegiatan
Kegiatan bermain gamelan dan menari. 5 menit
Penutup 2. Siswa mendapat penguatan dari
guru terkait materi yang telah
dipelajari.
3. Guru mempersilahkan siswa
untuk istirahat.

IX. TEKNIK PENILAIN


Muatan Jenis/ Bentuk
Pembelajaran Indikator Teknik Penilaian Instrumen
Penilaian
1.3.1. Menunjukkan
sikap
mensyukuri
keberagaman Contreng Lembar
sosial Observasi skala Observasi
masyarakat
sebagai
anugerah Tuhan.
2.3.1. Menunjukkan
sikap toleran
dalam
keberagaman Contreng Lembar
sosial budaya
Observasi skala Observasi
masyarakat dalam
konteks Bhineka
Tunggal Ika
PPKn
3.3.1. Menguraikan
aktivitas
masyarakat
sekitar dalam Tes Pilihan 3 Soal dan
upaya tertulis Ganda kunci jawaban
membangun
sosial budaya
Indonesia.
4.3.1. Menciptakan
slogan untuk
mendukung Contreng Lembar
keberagaman Observasi
skala Observasi
sosial budaya
masyarakat

3. Berdasarkan ueraian diatas, menurut pendapat saya :


a. Contoh gambaran penerapan mengenai bahwa Pancasila dan UUD 1945
merupakan hal mutlak yang harus diterapkan nilai – nilai dasarnya di
kehidupan masyarakat Indonesia dalam rangka menciptakan masyarakat
yang bertanggung jawab adalah sebagai berikut :
Pancasila adalah filsafat, maka sistematika Pancasila bersifat mutlak, bersifat
hakiki, tertib urutannya tidak boleh diubah, sekalipun hanya redaksinya. Setiap
sila adalah prinsip azasi, masing-masing berkedudukan azasi pula. Sistematika
azasi filsafat Pancasila bersifat hierarkhis-piramidal, artinya tata urutannya tetap,
sila yang satu merupakan basis dari sila yang lain, sila yang terdahulu menjadi
basis sila yang kemudian, sementara sila yang kemudian merupakan
pengkhususan dari sila yang mendahuluinya.

1) Menjaga Toleransi
Sudah dibahas secara singkat sebelumnya bahwa salah satu karakteristik
dari filsafat Pancasila adalah monodualis dan monopluralis. Terkait
karakteristik ini, contoh filsafat Pancasila yang bisa diterapkan dalam
keseharian kita adalah menjaga toleransi antar individu dan kelompok.
Sebagai manusia, tidak bisa dipungkiri bahwa kita membutuhkan
kehidupan sosial dengan berinteraksi dengan manusia lainnya. Di saat
yang sama, setiap manusia memiliki perbedaan, terutama di Indonesia
yang memiliki begitu banyak keragaman budaya, ras, suku, agama dan lain
sebagainya. Di sinilah fungsi toleransi dalam kehidupan dan dengan
karakteristik monopluralis yang dibawa oleh filsafat Pancasila, kita harus
bisa menerapkan kehidupan toleransi dalam keseharian kita.

2) Menjaga Kerukunan Umat Beragama


Sebagai warga negara Indonesia, kita wajib untuk menganut agama yang
dipercayai. Dalam menganut agama tersebut, kita juga berkewajiban untuk
menjalankan perintah agama dan menjauhi larangan dari agama itu. Di
Indonesia, pemerintah memberi jaminan untuk warga negara bebas
menganut agama yang diyakininya. Maka, sebagai warga negara pun kita
juga harus mendukung kebebasan beragama ini dengan tidak memaksakan
keyakinan kita terhadap orang lain. Kita juga harus menjaga kerukunan
umat beragama sebagai contoh filsafat Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari. Hal ini bisa menjadi salah satu bagian dari contoh contoh sikap
toleransi antar umat beragama di Indonesia.

3) Penyelenggaraan Negara Sesuai Dengan Nilai Ketuhanan


Pancasila yang menjadi dasar falsafah Indonesia adalah sumber nilai-nilai
yang ada di Indonesia, termasuk nilai-nilai dalam penyelenggaraan negara.
Dalam hal ini, Pancasila juga memberi dasar bahwa segala
penyelenggaraan negara, baik materi maupun spiritual, harus sesuai
dengan nilai-nilai ketuhanan seperti yang dipaparkan dalam sila pertama
Pancasila. Negara bersifat material maksudnya adalah bentuk negara,
tujuan negara, hukum, sistem negara dan sebagainya. Sementara itu yang
dimaksud dengan negara bersifat spiritual adalah moral negara, moral
penyelenggara negara, dan semacamnya. Oleh karena itu, berpegang pada
sila pertama Pancasila, kesemua aspek pelaksanaan negara, baik material
dan spiritual tersebut, harus sesuai dengan nilai-nilai yang berasal dari
Tuhan sebagai kausa prima.

4) Menaati Dan Mematuhi Peraturan Yang Berlaku


Dalam kehidupan bernegara, sudah pasti terdapat hukum yang berlaku
untuk ditaati oleh seluruh warga negara. Pancasila sebagai dasar negara
merupakan sumber dari hukum dan nilai-nilai yang berlaku di Indonesia.
Maka, kita sebagai warga negara Indonesia
hendaknya mematuhi peraturan yang berlaku. Tidak hanya peraturan
berupa hukum yang tertulis, juga peraturan yang berupa nilai dan norma
yang berlaku di masyarakat, dimana nilai dan norma ini kadangkala tidak
dinyatakan secara tertulis.

5) Memihak Dan Membela Negara


Para pahlawan dan pendiri bangsa Indonesia telah berjuang
mempertaruhkan nyawa demi kemerdekaan Indonesia. Hal inilah yang
harus kita jaga dan pertahankan sebagai generasi penerus bangsa. Ini juga
merupakan contoh filsafat Pancasila yang penting untuk diterapkan dalam
kehidupan bernegara. Untuk memihak dan membela negara di zaman
modern saat ini tidak selalu berupa partisipasi dalam kegiatan peperangan,
atau bergabung menjadi tentara atau profesi bela negara lainnya. Ada
banyak bentuk bela negara yang bisa kita lakukan sebagai warga sipil.
Contoh cara mewujudkan bela negara bagi generasi muda saat ini misalnya
dengan senantiasa memilih produk buatan negara sendiri daripada produk
impor atau dengan menjaga nama baik bangsa di mata dunia, terutama di
era globalisasi dimana persaingan antar negara dapat terjadi dengan sangat
mudah.

6) Tidak Membuat Perpecahan Antar Kelompok


Sebagai warga negara Indonesia, kita memiliki kebebasan berpendapat dan
berkelompok. Tidak jarang sebagai anggota kelompok kita merasa
kelompok kitalah yang paling baik dibandingkan kelompok-kelompok
lainnya. Hal ini bisa menimbulkan rasa ingin menjatuhkan atau
menjelekkan kelompok lain tersebut. Tindakan seperti ini bisa
mengakibatkan perpecahan hingga merusak persatuan bangsa kita. Oleh
karena itu, sebagai salah satu pengamalan Pancasila, kita harus bisa
menjaga persatuan bangsa. Salah satu caranya adalah dengan tidak
membuat perpecahan antar kelompok. Kita harus memahami bahwa setiap
kelompok memiliki nilai-nilai yang diyakini, yang mungkin berbeda
dengan kelompok yang lain. Perbedaan tersebut haruslah kita hargai dan
tidak kita hina atau jatuhkan sebagai salah satu upaya menjaga keutuhan
NKRI.

7) Mengakui Persamaan Derajat


Di sekitar kita terdapat begitu banyak manusia dari beragam kalangan dan
golongan. Seringkali perbedaan kalangan atau kelas di masyarakat
membuat seseorang lupa dan merasa lebih superior dibanding orang lain.
Hal ini bisa berujung pada tindakan semena-mena kepada orang lain,
bersikap mau sendiri, sombong dan lain-lain. Tentu saja sikap seperti ini
tidak bisa dibenarkan dalam filsafat Pancasila. Kita harus mengakui
persamaan derajat di masyarakat. Tidak ada yang lebih superior atau lebih
rendah dibandingkan orang lainnya. Kita semua sama-sama manusia yang
wajib untuk menjaga hak orang lain dan kebebasan orang lain. Dengan
berpikir demikian, diharapkan kita akan lebih bisa menghormati orang lain
karena kita semua memiliki derajat yang sama sebagai manusia.

8) Menegakkan Keadilan
Terdapat satu sila dalam Pancasila yang berisi ‘keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia’. Mengacu pada isi Pancasila ini kita bisa segera
menyimpulkan bahwa menegakkan keadilan di masyarakat termasuk
dalam contoh filsafat Pancasila yang harus dipatuhi. Keadilan bukan selalu
berarti sama rata, melainkan menempatkan segala sesuatu pada porsi atau
tempatnya. Tidak hanya itu, keadilan ini berlaku juga pada semua lapisan
masyarakat. Penerapan keadilan di masyarakat sedikit berkaitan dengan
poin sebelumnya, yaitu persamaan derajat. Keadilan harus ditegakkan
tanpa pandang bulu apakah orang tersebut adalah rakyat biasa ataukah
pejabat negara. Semua orang memiliki hak dan kewajiban yang sama di
mata hukum dan negara.

9) Penegakan Demokrasi
Penegakan demokrasi di Indonesia juga termasuk dalam contoh filsafat
Pancasila. Hal ini mencerminkan sila keempat Pancasila, yaitu kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan. Dalam sila keempat inilah dicerminkan bagaimana Indonesia
menjadi negara yang menganut demokrasi Pancasila. Tidak hanya itu, sila
keempat Pancasila ini juga menggambarkan bahwa Pancasila sangat
menjunjung tinggi kerakyatan dan kekeluargaan, dimana ada
keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat
umum

b. Gambaran bentuk pembelajaran yang sesuai di Sekolah Dasar mengenai


nilai – nilai Pancasila dan UUD 1945 adalah sebagai berikut :
1) Persiapan
Pertama : menyusun satuan acara pembelajaran/ satuan pelajaran sesuai
dengan pokok bahasan atau konsep yang akan diajarkan.
Kedua : menetapkan bagian mana dari materi kedisiplinan yang akan
disajikan melalui analisis nilai
Ketiga : menyusun skenario kegiatan yang akan ditempuh
Keempat : menyiapkan media stimulus untuk ber-VCT.
Kelima : menyiapkan lembar kerja siswa yang berisi panduan terperinci
bagi siswa dalam ber- VCT.

2) Pelaksanaan
Pertama : membuka pelajaran kemudian menjelaskan kepada siswa bahwa
mereka akan ber- VCT.
Kedua : pembagian media stimulus oleh guru atau siswa berupa cerita atau
gambar.
Ketiga : guru memperhatikan aksi dan reaksi spontan siswa terhadap cerita
tersebut.
Keempat : melaksanakan dialog terpimpin oleh pertanyaan guru, baik
secara individual, kelompok maupun klasikal.
Contoh pertanyaan sebagai berikut :
a) Bagaimana perasaan kalian setelah menyimak berita tersebut ?
b) Perbuatan – perbuatan apa yang dianggap baik ?
Kelima : fase menentukan argumen dan klarifikasi pendirian. Misalnya
guru bertanya sebagai berikut :
a) Apa yang akan kalian lakukan jika tokoh tersebut sebagai kakak kalian
?
Keenam : fase pembahasan atau pembuktian argumen. Mengajak para
siswa untuk merumuskan bagaimana sebaiknya menjadi warga negara
yang disiplin di sekolah, di jalan raya, dan memperlakukan orang yang
melakukan pelanggaran.
Ketujuh : fase penyimpulan, melalui model pembelajaran VCT analisis
nilai tersebut, guru akan mudah mengungkapkan sikap, nilai dan moral
siswa terhadap suatu kasus yang disajikan.

Sebagai media pembelajaran, guru dapat membuat bagan intisari materi


pembelajaran.
Sedangkan untuk evaluasi guru dapat melakukan evaluasi proses dan
evaluasi hasil belajar.
4. Berdasarkan uraian tersebut. Menurut pendapat saya :
a. Contoh hasil telaah metode pembelajaran yang tepat diterapkan dalam
proses membina dan menanamkan pola hidup taat terhadap hukum pada
anak Sekolah Dasar adalah sebagai berikut :
1) Mengajarkan anak untuk saling memafkan, disaat ada masalah besar
sebaiknya dicoba dulu jalan berdamai karena itu lebih untuk dilakukan dari
pada saling menyimpan dendam.
2) Mengajarkan anak mengakui kesalahan, siswa ditanamkan sikap dalam
mengakui kesalahan dan tidak mengulanginya kembali.
3) Mengajarkan anak Perdamaian, selagi masih ada jalan damai maka itu
lebih baik dari saling salah paham dan menuntut.
4) Mengajarkan anak sekolah untuk selalu tepat waktu dengan menegakkan
peraturan
5) Mengajarkan anak anak disiplindengan adanya peraturan untuk selalu
disiplin
b. Gambaran model pengembangan pembelajaran untuk siswa SD dalam
menciptakan masyarakat yang sadar hukum adalah sebagai berikut :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SDN 4 Jrakah
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/ Semester : V/1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
Memahami peraturan perundang – undangan tingkat pusat dan daerah.
B. Kompetensi Dasar
Menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundang – undangan
tingkat pusat dan daerah
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian peraturan
2. Menjelaskan peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui tanya jawab, siswa dapat menjelaskan pengertian peraturan
2. Melalui diskusi kelompok siswa dapat menjelaskan peraturan
perundangan yang berlaku di Indonesia
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan
1. Kooperatif
Metode
Diskusi, ceramah, penugasan
F. Langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan
a. Guru membuka pembelajaran dengan mengucap salam dan
meminta salah satu siswa untuk memimpin doa
b. Guru melakukan absensi
c. Guru memberikan motivasi dan apersepsi kepada siswa
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari itu
e. Guru mengulang materi pembelajaran yang telah dipelajari
pada hari sebelumnya.
2. Kegiatan Inti
a. Tanya jawab klasikal antara guru dan siswa tentang pengertian
hukum dan peraturan perundang – undangan
b. Guru menjelaskan secara singkat materi pembelajaran tentang
hukum dan norma – norma yang berlaku di masyarakat
c. Siswa bertanya mengenai hal – hal yang belum jelas
d. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
e. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa dan foto copy an
materi pada setiap kelompok
f. Guru menjelaskan teknis pelaksanaan diskusi
g. Guru berkeliling membimbing siswa berdiskusi
h. Guru meminta perwakilan kelompok untuk membacakan hasil
diskusinya di depan kelas.
i. Kelompok lain menanggapi hasil diskusi yang dibacakan oleh
salah satu kelompok
j. Guru memberim kesempatan kepada siswa untuk menanyakan
hal hal yang belum jelas.
3. Penutup
a. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
b. Guru melakukan evaluasi dan refleksi
c. Pemberian tugas dan tindak lanjut
d. Pembelajaran ditutup dengan berdoa bersama yang dipimpin
oleh salah satu siswa

Anda mungkin juga menyukai