( RPP Perbaikan )
A. STANDAR KOMPETENSI
2. Menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak, dan kecepatan dalam
pemecahan masalah
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui penjelasan guru siswa mampu memahami pengertian dari sudut.
2. Melalui penjelasan guru siswa mampu memahami menjelaskan pengertian
dari sudut.
E. MATERI
1. Pengertian Sudut
2. Pengukuran Sudut
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pendahuluan ( 10 menit )
a. Salam pembuka
b. Berdoa
c. Absensi : Guru menanyakan kepada siswa : “siapa yang pernah
menulis sebuah karangan?” (eksplorasi)
d. Apersepsi dan motivasi
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Menalar
a. Siswa mencoba berdiskusi dengan temannya tentang pengertian dan
unsur-unsur pembentuk sudut.
b. Guru menunjuk beberapa siswa untuk maju dan menjelaskan hasil
diskusi
c. Guru membimbing dan memberikan pembenaran apabila terdapat
kesalahan pada siswa
d. Guru menyatakan bahwa siswa telah paham tentang kegiatan yang
akan dilakukan
Mengkomunikasikan
a. Siswa mempresentasikan secara lisan kepada teman-temanya
tentang pengertian sudut(Comunicatian)
b. Siswa menyampaikan manfaat belajar materi ini secara lisan di
depan teman dan guru.
I. PENILAIAN
SOAL KUNCI JAWABAN SKOR
1. Apa pengertian dari sudut ? Sudut adalah salah satu daerah
yang dibentuk dari dua buah
garis lurus yang akan bertemu 35
pada satu titik pangkal yang
sama.
2. Sebutkan unsur pembentuk unsur pembentuk sudut adalah
30
sudut ! kaki sudut dan titik sudut.
3. Sebutkan cara menamai 1. Apabila sudut tersebut
sudut ! besarnya kurang dari 90°
kita namakan = sudut lancip
2. Apabila sudut tersebut
besarnya tepat 90° kita
namakan = sudut siku-siku
3. Apabila sudut tersebut
besarnya lebih dari 90° kita
namakan = sudut tumpul
35
4. Apabila sudut tersebut
besarnya tepat 180° kita
namakan = sudut lurus
5. Apabila sudut tersebut
besarnya antara 180° - 360°
kita namakan = sudut
refleks
6. Apabila sudut tersebut
besarnya tepat 360° kita
namakan = sudut satu
putaran
7. Apabila sudut tersebut
memiliki titik sudut yang
terletak ditengah lingkaran
kita namakan = sudut pusat
Jumlah Skor 100
2. Metode Diskusi
a. Pengertian Metode Diskusi
Metode pembelajaran merupakan instrumen penting dalam
proses pembelajaran yang memiliki nilai teoritis dan praktis. Metode
pembelajaran sekaligus juga menjadi variabel penting dalam proses
pembelajaran yang mempengaruhi hasil pembelajaran. Menurut
Muhaimin (dalam buku Ahmad Munjin Nasih dan Lilik Nur Kholidah,
2013: 49) menegaskan bahwa dalam proses pelaksanaan pendidikan
agama Islam dibutuhkan adanya metode yang tepat, agar dapat
menghantarkan tercapainya tujuan pendidikan yang dicita-citakan.
Metode adalah cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan
nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Ini berarti,
metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan.
Dengan demikian, metode dalam rangkaian sistem pembelajaran
memegang peran yang sangat penting. Keberhasilan implementasi
strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan
metode pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya
mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode
pembelajaran (Wina Sanjaya, 2011: 147).Metode diskusi adalah
metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu
permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan
suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami
pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan (Killen,
1998). Karena itu, diskusi bukanlah debat yang bersifat mengadu
argumentasi. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk
menentukan keputusan tertentu secara bersama-sama. Selama ini
banyak guru yang merasa keberatan untuk menggunakan metode
diskusi dalam prosespembelajaran. Keberatan itu biasanya timbul dari
asumsi: pertama, diskusi merupakan metode yang sulit diprediksi
hasilnya oleh karena interaksi antar siswa muncul secara spontan,
sehingga hasil dan arah diskusi sullit ditentukan: kedua, diskusi
biasanya memerlukan waktu yang cukup panjang, padahal waktu
pembelajaran di dalam kelas sangat terbatas, sehingga keterbatasan itu
tidak mungkin dapat menghasilkan sesuatu secara tuntas. Sebenarnya
hal ini tidak perlu dirisaukan oleh guru. Sebab, dengan perencanaan dan
persiapan yang matang kejadian semacam itu bisa dihindari. (Wina
Sanjaya, 2011:55)
Metode diskusi adalah suatu cara mempelajari materi
pelajaran dengan memperdebatkan masalah yang timbul dan saling
mengadu argumentasi secara rasional dan objektif. Cara ini
menimbulkan perhatian dan perubahan tingkah laku anak dalam
berubah. Metode diskusi juga dimaksudkan untuk dapat merangsang
siswa dalam belajar dan berpikir secara kritis dan mengeluarkan
pendapatnya secara rasional dan objektif dalam pemecahan suatu
masalah (M. Basyiruddin Usman, 2002: 36).Metode diskusi merupakan
kegiatan tukar menukar informasi, pendapat dan unsur-unsur
pengalaman secara teratur. Menurut Gulo (dalam buku Ahmad Munjin
Nasih dan Lilik Nur Kholidah, 2013: 57) menegaskan bahwa metode
diskusi merupakan metode pembelajaran yang tepat untuk
meningkatkan kualitas interaksi antara peserta didik. Tujuannya ialah
untuk memperoleh pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti
tentang sesuatu, disamping untuk mempersiapkan dan menyelesaikan
keputusan bersama.
Djamarah (2000:2), menjelaskan bahwa metode adalah ilmu
tentang jalan yang dilalui untuk mengajar kepada anak didik supaya
dapat tercapai tujuan belajar dan mengajar. Sedangkan Kerada Emzir
(2007:3), mengatakan metode adalah prosedur atau cara yang ditempuh
untuk mencapai tujuan tertentu, supaya dapat tercapai tujuan belajar
dan mengajar.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti menyimpulkan
metode adalah suatu cara kerja atau sistematis untuk memahami suatu
subjek atau objek agar tercapai tujuan pembelajaran.
Menurut Taniredja (2011:23), metode diskusi adalah suatu
cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan
kepada siswa (kelompok- kelompok siswa) untuk mengadakan
perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat
kesimpulan, atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu
masalah.
Aqib (2014:107) mengatakan metode diskusi merupakan
interaksi antara siswa dengan siswa atau siswa dengan guru untuk
menganalisis, memecahkan masalah, menggali, memperdebatkan topik
atau permasalahan tertentu.
Sedangkan menurut Djamarah (2006:99), metode diskusi
adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa dihadapkan kepada suatu
masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat
problematik untuk dibahas dan dipecahkan bersama, sehingga terjadi
interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar
menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti menyimpulkan
metode diskusi adalah proses pembelajaran dimana guru memberi
kesempatan kepada para siswa/kelompok untuk mengadakan
perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat
kesimpulan atau menyusun berbagai alternative pemecahan atas
sesuatu masalah.
3. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pelajaran
Media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk
jamak dari kata “medium”. Secara harfiah, artinya adalah
“perantara” atau “pengantar”. Oleh karenanya, media dipahami
sebagai perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima
pesan. Media pembelajaran bisa dikatakan sebagai alat yang bisa
merangsang siswa sehingga terjadi proses belajar (Haryono,
2014:47).
Menurut Musfiqon (2012:28) media pembelajaran
didefinisikan sebagai alat bantu berupa fisik maupun nonfisik yang
sengaja digunakan sebagai perantara anatara guru dan siswa dalam
memahami materi pembelajaran agar lebih efektif dan efesien.
Sehingga materi pembelajaran agar lebih cepat diterima siswa
dengan utuh serta menarik minat siswa untuk belajar lebih lanjut.
Beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran merupakan sebagai segala sesuatu yang dapat
menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan
kemauan siswa sehingga dapat mendorong terciptanya proses
belajar untuk menambah informasi baru pada diri siswa. Media
memberikan rangsangan bagi siswa untuk melaksanakan proses
pembelajaran.
4. Media Power Point
a. Pengertian Power Point
Microsoft Power Point adalah program komputer yang
dikhususkan untuk presentasi. Microsoft Power Point ini merupakan
pengembangan dari microsoft lainnya. Aplikasi Microsoft Power
Point ini pertama kali dikembangkan oleh Bob Gaskin dan Dennis
Austin sebagai presentator untuk perusahaan bernama Forethought,
Inc yang kemudian mereka ubah namanya menjadi Power Point.
Microsoft Office Power Point adalah sebuah program
komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft,
disamping Microsoft word dan excel yang telah dikenal banyak
orang (Rusman dkk, 2013: 300). Program power point merupakan
salah satu software yang dirancang khusus untuk mampu
menampilkan program multimedia menarik, mudah dalam
pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relatif murah, karena
tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk penyimpanan data
(Rusman dkk, 2013: 301).
Hujair AH. Sanaky (2009: 127-128) mengemukakan
bahwa media power point adalah program aplikasi presentasi
yang merupakan salah satu program aplikasi dibawah Microsoft
Office program komputer dan tampilan ke layar menggunakan
bantuan LCD proyektor.
Menurut Mardi dkk (2007: 69) Microsoft Power Point
adalah salah satu program aplikasi dari Microsoft yang dapat
digunakan untuk melakukan presentasi, baik untuk melakukan
sebuah rapat maupun perencanaan kegiatan lain termasuk
digunakan sebagai media pembelajaran di sekolah.
Menurut Sukiman (2011: 213) Microsoft Power Point
merupakan salah satu produk unggulan Microsoft Corporation
dalam program aplikasi presentasi yang paling banyak digunakan
saat ini. Hal ini dikarenakan banyak kelebihan di dalamnya
dengan kemudahan yang disediakan. Pemanfaatan media
presentasi ini dapat digunakan oleh pendidik untuk
mempresentasikan materi pembelajaran ataupun tugastugas yang
akan diberikan.
Menurut Jufriady Hidayat (2008, h. 65) : menyatakan
bahwa: Microsoft powerpoint merupakan sebuah software yang
dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan microsoft, dan
merupakan salah satu program berbasis multimedia. Dalam
komputer, biasanya program ini sudah dikelompokkan dalam
program microsoft office. Program ini dirancang khusus untuk
menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh
perusahaan, pemerintah, pendidikan, maupun perorangan dengan
berbagai fitur menu yang mampu menjadikannya sebagai media
komunikasi yang menarik. Beberapa hal yang menjadikannya
sebagai media alat presentasi adalah berbagai kemampuan
pengolahan teks, warna, dan gambar, serta animasianimasi yang
bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya. Pada
prinsipnya program microsoft powerpoint ini terdiri dari beberapa
unsur dan pengontrolan operasionalnya. Unsur yang dimaksud
terdiri dari slide, teks, gambar dan bidangbidang warna yang
dapat dikombinasikan dengan latar belakang yang telah tersedia.
Unsur tersbut dapat kita buat tanpa gerak, atau dibuat dengan
gerakan tertentu sesuai keinginan kita. Seluruh tampilan dari
program ini dapat kita atur sesuai keperluan, apakah akan berjalan
sendiri sesuai timing yang kitainginkan, atau berjalan secara
manual, yaitu dengan mengklik tombol mouse. Biasanya jika
digunakan untuk penyampaian bahan ajar yang mementingkan
terjadinya interaksi antara peserta didik dengan tenaga pendidik,
maka kontrol operasionalnya menggunakan cara manual.
Menurut Daryanto (2010, h. 163) Media Power Point
merupakan sebuah software yang dibuat dan dikembangkan oleh
perusahaan microsoft, dan merupakan salah satu program berbasis
multimedia. Di dalam komputer program ini biasanya sudah
dikelompokkan dalam program microsoft office. Program ini
dirancang khusus unutk menyampaikan persentasi dengan
berbagai fitur menu yang mampu menjadikannya sebagai media
komunikasi yang menarik. Riyana (2008, h. 102) mengatakan
“Microsoft Office Power Point memiliki kemampuan untuk
menggabungkan berbagai unsur media seperti pengolahan teks,
warna, gambar, serta animasi, serta suara”. Terdapat tiga tipe
Microsoft Office Power Point yaitu personal presentation stand
alone dan web based.
Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa
power point adalah program aplikasi presentasi yang merupakan
salah satu program aplikasi dibawah Microsoft Office, yang
mudah dan sering digunakan sebagai media pembelajaran di
sekolah.
5. Mata Pelajaran Matematika SD
Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara
berpikir, karena itu matematika sangat diperlukan baik untuk
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk
menunjang kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Offirston,
2014:1). Ini berarti ahwa belajar matematika untuk mempersiapkan
siswa agar mampu menggunakan pola pikir matematika dalam
kehidupan kesehariannya dan dalam mempelajari ilmu pengetahuan
lain.
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari
perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam
berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia (Depdiknas,
2006:147).Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai suatu usaha
yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional
yang dimiliki guru untuk menjadikan seseorang bisa mencapai tujuan
kurikulum (Kosasih, 2014:11). Suatu pembelajaran berlangsung
secara efektif apabila tujuannya tercapai sesuai dengan yang telah
direncanakan.
Ensiklopedia Indonesia menyebutkan istilah matematika
berasal dari bahasa Yunani “Mathematikos” secara ilmu pasti atau
“Mathesis” yang berarti ajaran, pengetahuan abstrak dan deduktif,
dimana kesimpulan tidak ditarik berdasarkan pengalaman keinderaan,
tetapi atas kesimpulan yang ditarik dari kaidah – kaidah tertentu
melalui deduksi. Jadi, berdasarkan asal katanya matematika berarti
ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir ( bernalar ).
Pembelajaran matematika adalah membentuk logika berpikir
bukan sekedar pendai berhitung. Berhitung dapat dilakukan dengan
alat bantu, seperti kalkulator dan komputer, namun menyelesaikan
masalah perlu logika berpikir dan analisis (Fatimah, 2009:8). Oleh
karena itu, siswa dalam belajar matematika harus memiliki
pemahaman yan benar dan lengkap sesuai tahapan, melalui cara dan
media yang menyenangkan dengan menjalankan prinsip matematika.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran matematika merupakan disiplin ilmu yang berbeda
dengan yang lain. Pembelajaran matematika di sekolah dasar
merupakan salah satu kajian yang penting untuk diberikan kepada
semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan
kemampuan menghitung dan mengolah data. Kompetensi tersebut
diperlukan agar siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh,
mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada
keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif. Pembelajaran
matematika juga dapat digunakan untuk sarana dalam pemecahan
masalah dan mengomunikasikan ide atau gagasan dengan
menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain.
6. Hasil Belajar
Masalah belajar adalah masalah bagi setiap manusia, dengan
belajar manusia memperoleh keterampilan, kemampuan sehingga
terbentuklah sikap dan bertambahlah ilmu pengetahuan. Jadi hasil
belajar itu adalah suatu hasil nyata yang dicapai oleh siswa dalam
usaha menguasai kecakapan jasmani dan rohani di sekolah yang
diwujudkan dalam bentuk raport pada setiap semester.