Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Kepahiang, 28 Juni 2023
Riko Pernandes
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
Kelas I:
Menerapkan hidup rukun dalam perbedaan: Mengajarkan kepada siswa untuk hidup harmonis
dan saling menghormati dalam perbedaan, baik di sekolah maupun di rumah.
Membiasakan tertib di rumah dan di sekolah: Mengajarkan pentingnya kedisiplinan dan tata
tertib dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Hak dan kewajiban anak di rumah dan di sekolah: Menyampaikan pengetahuan tentang hak-hak
dan kewajiban siswa sebagai anak di lingkungan keluarga dan sekolah.
Kelas II:
Kelas III:
Memiliki harga diri sebagai individu: Membantu siswa memahami pentingnya memiliki harga diri
dan menghormati diri sendiri serta orang lain.
Memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia: Membangkitkan rasa cinta dan kebanggaan
terhadap negara Indonesia serta memperkenalkan simbol-simbol nasional.
Kelas IV:
Kelas V:
Pentingnya keutuhan NKRI: Mengajarkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan serta
menghormati kebhinekaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kelas VI:
Menghargai nilai juang dalam proses perumusan Pancasila: Menjelaskan sejarah perumusan
Pancasila dan pentingnya menghargai perjuangan para pendiri bangsa.
Memahami sistem pemerintahan RI: Memberikan pemahaman tentang struktur dan fungsi
pemerintahan Republik Indonesia.
Memahami peran Indonesia dalam ASEAN: Membahas peran Indonesia sebagai anggota dan
kontribusi dalam kerjasama ASEAN.
Memahami peran politik luar negeri Indonesia dalam era globalisasi: Menjelaskan peran Indonesia
dalam hubungan internasional dan tantangan dalam era globalisasi.
Menurut saya, secara keseluruhan, ruang lingkup PKn di SD mencakup pembentukan sikap, pemahaman,
dan keterampilan warga negara yang baik, termasuk nilai-nilai Pancasila, norma dan aturan sosial,
kecintaan terhadap lingkungan, pengertian tentang pemerintahan, dan pentingnya persatuan dan
kebhinekaan dalam konteks Indonesia dan global.
2. Konsep: Sikap cinta lingkungan adalah pandangan positif dan kasih sayang yang dimiliki seseorang
terhadap lingkungan di sekitarnya. Konsep ini mencakup kesadaran akan pentingnya menjaga
kebersihan, merawat alam, dan berperan aktif dalam pelestarian lingkungan.
Nilai: Nilai-nilai yang terkait dengan sikap cinta lingkungan antara lain kepedulian, tanggung jawab,
kerjasama, keadilan, dan kelestarian. Nilai-nilai ini mengajarkan pentingnya menjaga lingkungan sebagai
tanggung jawab bersama, bekerja sama dengan sesama warga negara untuk menjaga kebersihan dan
keindahan lingkungan, berlaku adil dalam penggunaan sumber daya alam, serta memahami pentingnya
menjaga kelestarian alam bagi kehidupan masa depan.
Moral: Moral dalam konteks sikap cinta lingkungan melibatkan perilaku yang baik dan benar terhadap
lingkungan. Ini termasuk membuang sampah pada tempatnya, tidak melakukan pembakaran sampah,
menghemat penggunaan air dan energi, serta menghormati kehidupan hewan dan tumbuhan di sekitar
kita. Moral ini memperkuat kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan
kehidupan seluruh makhluk.
Norma: Norma-norma yang terkait dengan sikap cinta lingkungan adalah aturan atau tata tertib yang
mengatur perilaku kita terhadap lingkungan. Contohnya adalah norma menjaga kebersihan lingkungan
dengan tidak membuang sampah sembarangan, norma penggunaan sumber daya alam secara bijak, dan
norma tidak merusak atau merusak alam.
Hubungan dengan sesama warga negara: Sikap cinta lingkungan memiliki hubungan erat dengan sesama
warga negara. Melalui sikap cinta lingkungan, individu diajarkan untuk peduli terhadap keadaan
lingkungan yang ada di sekitar mereka dan berperan aktif dalam menjaga kebersihan dan kelestarian
lingkungan tersebut. Dengan demikian, sikap cinta lingkungan membantu membentuk kesadaran dan
tanggung jawab kolektif dalam menjaga kebersihan lingkungan yang dapat dirasakan oleh semua warga
negara. Melalui tindakan konkret dalam cinta lingkungan, individu juga berpartisipasi dalam membangun
komunitas yang peduli terhadap lingkungan, saling bekerja sama, dan mewujudkan kehidupan yang lebih
baik bagi semua warga negara.
1. Karakteristik PKN yang menonjol tergambar dari praktik pembelajaran yang dilakukan oleh Pak
Satrio adalah sebagai berikut:
2. Menghargai perbedaan pendapat: Pak Satrio menekankan pentingnya menghargai pendapat siswa
lainnya. Ini mencerminkan karakteristik PKN dalam mempromosikan sikap saling menghormati
dan toleransi terhadap perbedaan pendapat dalam konteks kehidupan bermasyarakat.
3. Mengajarkan civic participation: Praktik pembelajaran tersebut mengajak siswa untuk terlibat
aktif dalam kegiatan di sekolah dan lingkungan sekitar. Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi
tentang praktik demokrasi di berbagai konteks kehidupan, seperti sekolah, rumah, dan
lingkungan. Hal ini mencerminkan karakteristik PKn dalam mengembangkan kesadaran partisipasi
warga negara dalam kehidupan masyarakat.
Karakteristik utama dari PKn di atas yang membedakannya dengan IPS dan mata pelajaran lainnya di SD
adalah:
A. Fokus pada pembentukan warga negara yang baik: PKN memiliki fokus utama untuk membentuk
siswa menjadi warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak dan kewajibannya
sebagai warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter. Praktik pembelajaran
yang dilakukan oleh Pak Satrio mencerminkan upaya pembentukan karakter dan sikap positif
siswa terhadap lingkungan dan masyarakat.
B. Pemahaman nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945: PKN mengajarkan nilai-nilai Pancasila dan prinsip-
prinsip yang terkandung dalam UUD 1945 kepada siswa. Melalui praktik pembelajaran tersebut,
siswa diberi kesempatan untuk mengaitkan nilai-nilai tersebut dengan situasi dan peran mereka di
dalam kelas, rumah, dan lingkungan.
C. Penerapan demokrasi dan praktik demokrasi: PKN memperkenalkan dan mengajarkan konsep
demokrasi kepada siswa. Praktik pembelajaran yang melibatkan siswa dalam pengambilan
keputusan, saling menghargai pendapat, dan berdiskusi tentang praktik demokrasi merupakan
contoh nyata penerapan demokrasi dalam pembelajaran PKn.
Untuk kesimpulan penjelasan di atas, IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) memiliki fokus yang lebih luas,
mencakup berbagai aspek kehidupan sosial, politik, dan ekonomi. IPS tidak hanya terkait dengan
pembentukan warga negara yang baik, tetapi juga mengenalkan siswa pada pengetahuan tentang
masyarakat, budaya, ekonomi, dan geografi. IPS memiliki ruang lingkup yang lebih luas dan melibatkan
berbagai mata pelajaran seperti sejarah, geografi, sosiologi, dan ekonomi.
PKN memiliki karakteristik yang membedakannya dari mata pelajaran lain di SD karena fokusnya yang
khusus pada pembentukan warga negara yang baik, pemahaman nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, serta
penerapan demokrasi dan praktik demokrasi dalam kehidupan sehari-hari.
4. Berikut adalah langkah-langkah model pembelajaran PKN Tematis sesuai dengan tema
“Keluargaku” dan Standar Kompetensi “Hidup rukun dalam perbedaan/kemajuan dalam
keluarga”:
Bu Sri memperkenalkan tema “Keluargaku” kepada siswa dan menjelaskan tujuan pembelajaran
untuk dapat hidup rukun dalam perbedaan dan mengembangkan kemajuan dalam keluarga.
Bu Sri memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbagi pengalaman, cerita, dan pengamatan
mereka tentang keluarga mereka sendiri.
Siswa dapat bercerita tentang anggota keluarga, kegiatan keluarga, dan nilai-nilai yang ada dalam
keluarga mereka.
Bu Sri memfasilitasi diskusi tentang nilai-nilai yang ada dalam keluarga siswa.
Siswa dapat berbagi nilai-nilai seperti saling menghormati, tolong-menolong, saling peduli, rasa
tanggung jawab, dan lainnya.
Melalui diskusi dan contoh-contoh, Bu Sri menjelaskan bagaimana keluarga dapat berkembang
dan maju dalam berbagai aspek, seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Setiap kelompok atau pasangan diberikan tugas untuk mewawancarai anggota keluarga mereka
tentang nilai-nilai yang ada dalam keluarga dan bagaimana keluarga mereka mengembangkan
kemajuan.
Setiap kelompok atau pasangan melakukan presentasi tentang hasil wawancara dan diskusi
mereka.
Bu Sri memfasilitasi refleksi dan diskusi kelas tentang pentingnya hidup rukun dalam perbedaan
dan mengembangkan kemajuan dalam keluarga.
8. Tindakan Nyata:
Bu Sri mengajak siswa untuk merencanakan dan melaksanakan tindakan nyata di keluarga
mereka.
Siswa dapat merencanakan kegiatan yang memperkuat hubungan harmonis dalam keluarga dan
mempromosikan kemajuan keluarga, seperti melakukan kegiatan kebersamaan, berbagi tanggung
jawab rumah tangga, atau merencanakan pengembangan diri.
Bu Sri melakukan evaluasi terhadap pemahaman siswa tentang hidup rukun dalam perbedaan dan
kemajuan dalam keluarga.
Bu Sri menyimpulkan pembelajaran dan memberikan penutup sesuai dengan tema “Keluargaku”
dan Standar Kompetensi yang telah dicapai.
Menurut saya, langkah-langkah model pembelajaran PKn Tematis di atas memberikan siswa kesempatan
untuk memahami pentingnya hidup rukun dalam perbedaan dan mengembangkan kemajuan dalam
keluarga mereka sendiri. Melalui kegiatan eksplorasi, diskusi, pembelajaran konsep, tindakan nyata, dan
refleksi, siswa dapat mengaitkan pembelajaran PKn dengan kehidupan sehari-hari mereka dalam konteks
keluarga.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA