Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
AIR KUMBANG, 19 JUNI 2022
SANTI SUNTIA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
Penyelesaiannya :
1. Menurut pendapat saya, memang benar bahwa untuk melakukan pembelajaran moral seorang guru perlu
mempertimbangkan perkembangan moral kognitif seperti yang telah di teliti oleh Lawrence Kohlberg. Dimana ia
mengajukan postulat atau anggapan dasar “bahwa anak membangun cara berfikir melalui pengalaman termasuk
pengertian konsep moral seperti keadilan, hak, persamaan, dan kesejahteraan manusia”.Nah, dari penelitian
itulah Kohlberg merumuskan adanya tiga tingkat (level) yang terdiri atas enam tahap (stage) perkembangan
moral. Tahapan perkembangan moral adalah ukuran dari tinggi rendahnya moral seseorang berdasarkan
perkembangan penalaran moralnya.
Adapun perbedaan moralitas ketaatan hukum pada level pra konvesional, konvensional, dan pasca
konvensional berserta contohnya yakni, sebagai berikut:
a) Tingkat I : Prakonvensional (preconvensional). Pada level ini, seseorang menilai baik buruknya berdasarkan
hal-hal diluar dirinya, seperti hubungan sebab akibat, ganjaran dan hukuman, serta menyenangkan dan tidak
menyenangkan. Terbagi menjadi 2 tahap yakni:
Tahap 1 : Orientasi hukuman dan kepatuhan. Dimana dalam tahapan ini, apapun yang bersifat baik dan
patuh hukum maka akan mendapatkan pujian ataupun hadiah. Sedangkan yang bersifat buruk dan
melanggar hukum akan mendapatkan sanksi atau hukuman. Contohnya: seorang perampok mendapatkan
hukuman berupa penjara dan denda atas kejahatan yang ia perbuat. Sedangkan contoh lainnya yakni :
seorang polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan berantai yang selama ini membuat para
masyarakat resah, atas keberanian serta keberhasilan si polisi tersebut, maka ia diberi pujian serta hadiah
berupa kenaikan pangkat.
Tahap 2 : Orientasi instrumental nisbi. Dimana ciri moralitas pada tahap ini yakni, seseorang akan berbuat
baik pada orang lain jika orang lain tersebut berbuat baik pula dengannya. Beranggapan bahwa yang baik
itu adalah sesuatu bila satu sama lain berbuat hal yang sama. Contohnya: para siswa datang kesekolah
dengan pakaian yang bersih dan rapi, hal ini dikarenakan semua temannya melakukan hal yang sama. Oleh
karena itu, mereka beranggapan bahwa yang jika suatu hal yang dilakukan oleh banyak orang adalah baik.
b) Tingkat II : Konvensional (Conventional). Pada tahap ini, seseorang mulai menyesuaikan sikapnya dengan tata
tertib atau aturan yang berlaku dalam masyarakat. Terbagi menjadi dua tahapan yakni:
Tahap 3 : Orientasi kesepakatan timbal balik. Yakni sesuatu hal dipandang baik dengan pertimbangan
untuk memenuhi anggapan orang lain yang baik atau baik karena memang disepakati. Contohnya adalah
seorang anak berusaha mematuhi norma-norma dalam kelompokknya agar tidak merasa malu dan
bersalah, meskipun aturan yang disepakati oleh kelompok tersebut belum tentu benar di depan hukum
kita. Namun benar dihadapan mereka.
Tahap 4 : orientasi hukum dan ketertiban. Yang memiliki ciri utama bahwa sesuatu hal yang baik itu adalah
yang di atur oleh hukum dalam masyarakat dan dikerjakan sebagai pemenuhan kewajiban sesuai dengan
norma hukum tersebut. Contoh pada tahapan ini adalah, biasanya orang-orang yang sudah dewasa.
Dimana ia sudah mulai mematuhi hukum yang berlaku secara mutlak agar keteriban sosial terjamin.
c) Tingkat III : Pascakonvensional (Postconventional). Dimana pada level ini, hidup baik mulai dipandang sebagai
tanggung jawab pribadi atas dasar prinsip-prinsip yang di anut dalam batin. Adapun tahapannya yakni,
sebagai berikut:
Tahap 5 : orientasi kontrak sosial legalistik. Ciri utamanya yakni, sesuatu dinilai baik bila sesuai dengan
kesepakatan umum dan diterima oleh masyarakat sebagai kebenaran konsensual.
Tahap 6 : orientasi prinsip etika universal. Ciri utamanya yakni, sesuatu dianggap baik bila telah menjadi
prinsip etika yang bersifat universal dari mana norma dan aturan di jabarkan. Contohnya,sesorang akan
menngatur tingkah laku dan penilaian moralnya berdasarkan hati nurani pribadi yang berlaku secara
universal. Orang tersebut akan mengalami penyesalan yang mendalam ketika melanggar prinsip-prinsip
hati nurani tersebut.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
2. Berikut ini adalah tabel dari contoh tuntutan prilaku yang terkait langsung antara konsep, nilai, norma, dan moral
yang telah saya buat:
3. Adapun Rancangan RPP Tematik yang bermuatan PKn menggunakan model pembelajaran PKn berbasis
Portofolio kelas V SD yang telah saya buat yakni, sebagai berikut:
Kelas : V (Lima)
Semester : 1 (Satu)
Tema : 3 (Tiga)
Sub Tema : Makna Semboyan Bhinneka Tunggal Ika
Pembelajaran ke : 10 (Sepuluh)
Waktu Pelajaran : 6 X 35 Menit (1 kali pertemuan)
I. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan pembelajaran
c
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
2. Kejelasan
o Tersusun dengan baik
o Tertulis dengan baik
o Mudah dipahami
3. Informasi
o Akurat
o Cukup memadai
o penting
4. Dukungan
o Memuat contoh untuk hal-hal utama
o Memuat alasan yang baik
5. Grafik
o Berkaitan dengan isi bagian
o Di beri judul dengan tepat
o Memberikan informasi
o Meningkatkan pemahaman
6. Bagian Dokumentasi
o Cukup memadai
o Dapat dipercaya
o Berkaitan dengan tayangan
o selektif
Skor Total
Penilai,……………………., Tanggal,…………………………..,
4. Adapun perencanaan penilaian karakter dan sikap peserta didik dalam menjaga kebersihan lingkungan di
sekolah, yang telah saya buat dengan menggunakan model penilaian Skala Bertingkat, berikut ini:
Petunjuk Penskoran :
Nyatakanlah tingkatan dari setiap pernyataan diatas, dengan memberi tanda cek (V) di bawah angka-angka yang
ada di depan pernyataan. Angka tersebut mengandung makna :
1 = Tidak memuaskan
2 = Di bawah rata-rata
3 = Rata-rata
4 = Di atas rata-rata
5 = Sempurna