Anda di halaman 1dari 10

KONSEP ETIKA PROFESI

Mata Kuliah: Etika Hukum dan Kesehatan

Dosen Pengampu:

Afif Amir Amrullah S.KP, M.KKK

Kelompok 1

1. Indah Rindi Yani (1910713014)


2. Aditya Ferdiansyah (1910713062)
3. Edenia Devina (1910713093)

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Subbahannallahu Wa Ta’ala yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya
tentu kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yaitu Nabi Muhammad
Shallallahu Alaihi Wassalam.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah Subbahannallahu Wa Ta’ala atas


limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga
kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah dari mata kuliah Etika Hukum
dan Kesehatandengan judul “Konsep Etika Profesi” yang disajikan berdasarkan
referensi dari berbagai sumber.

Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing Afif Amir
Amrullah S.KP, M.KKK, yang telah memberikan banyak bimbingan serta masukan
yang bermanfaat dalam proses penyusunan makalah ini. Rasa terima kasih juga hendak
kami ucapkan kepada teman-teman mahasiswa yang telah memberikan kontribusinya
baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini bisa selesai pada
tepat waktu.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan dan dapat
memberi banyak manfaat serta inspirasi para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami
memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca demi terciptanya makalah yang lebih baik
lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya.

Jakarta, 4 Oktober 2020

2
Tim Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................2
DAFTAR ISI ...................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................4
B. Tujuan Penulisan ....................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Teori Teori Moral..............................................................5
B. Prinsip Moral Etika Kesehatan..........................................7
BAB III PENUTUP
A. Simpulan.................................................................................9
B. Saran ....................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter,
watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep
yang dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan
yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik. Menurut Martin (1993),
etika didefinisikan sebagai “the discpline which can act as the performance index or
reference for our control system”. Dengan demikian, etika akan memberikan semacam
batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok
sosialnya.

Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia,
etika ini kemudian dirupakan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik
sengaja dibuat berdasarkan prinsipprinsip moral yang ada dan pada saat yang
dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam
tindakan yang secara logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari
kode etik. Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self
control”, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepenringan
kelompok sosial (profesi) itu sendiri.

II.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Menjelaskan teori-teori moral dan tahapan perkembangan moral


2. Menjelaskan prinsip moral etika kesehatan

4
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Teori-Teori Moral

Menurut asal-usulnya, moral berasal dari Bahasa Latin yang berarti ‘aturan
kesusilaan’ serta istilah yang sering digunakan dalam menentukan batas untuk sebuat
sifat, peran, kehendak, pendapat dan perbuatan yang layak dikatakan benar, salah, baik
ataupun buruk. Moral merupakan pengetahuan dan ajaran yang menyangkut budi
pekerti manusia yang beradab baik kelakuan maupun perbuatan. Moral memiliki
perbedaan dengan etika, dimana moral mengukur tingkah laku manusia berdasarkan
tolak ukur adat istiaadat, kebiasaan, budaya, dll yang berlaku di masyarakat.

Kohlberg (1984) mengelompokkan tahap perkembangan moral manusia menjadi 3


tingkatan dan 6 tahap, yaitu:

1. Tingkat Pra-Konvensional
Umumnya, tingkatan pra-konvesional dari penalaran moral ada pada anak-anak.
Tingkat ini terdiri dari dua tahapan awal dalam perkembangan moral serta murni
melihat diri dalam bentuk egosentris
a. Tahap I: orientasi hukuman dan kepatuhan. Pada tahap pertama ini,
individu dalam melakukan suatu tindakan akan memfokuskan diri atas
konsekuensi dari tindakan tersebut, serta kepatuhan dari seseorang yang
dituakan atau terhadap hukum. Misalnya, suatu tindakan dianggap secara
moral apabila orang yang melakukannya dihukum.
b. Tahap II: orientasi relativis-instrumental. Tahap ini membuat individu
menilai sesuatu berdasarkan kemanfaatan, kesenangan atau sesuatu yang
paling diminatinya. Penalaran pada tahap du aini kurang menunjukkan
perhatian terhadap kebutuhan orang lain, namun berpengaruh terhadap
kebutuhan diri sendiri dan individu sudah mampu memperhatikan
harapan dan kepentingan orang lain.
2. Tingkat Konvesional

5
Tingkat konvesional pada umumnya terjadi di fase remaja atau dewasa. Individu
di tahapan ini menilai moralitas dari suatu tindakan dengan membandingkannya
dengan pandangan serta harapan masyarakat.
c. Tahap III: penyesuaian dengan kelompok atau orientasi memasuki
masyarakat dan memiliki peran sosial. Pada tahap ini terjadi proses
perkembangan kea rah moralitas kelompok dimana individu mau
menerima persetujuan atau ketidaksetujuan orang-orang lain sebab hal
tersebut dapat merefleksikan penilaian masyarakat terhadap peran yang
dimiliknya juga. Individu pada tahap ini mencoba menjadi ‘anak baik’
untuk memenuhi harapan masyarakat.
d. Tahap IV: orientasi dan hukum ketertiban. Pada fase ini, seseorang sudah
mulai berorientasi mematuhi hukum dan peraturan yang berguna untuk
memelihara kondisi yang tertib dan nyaman dalam masyarakat.
Penalaran molar tahap empat ini lebih dari sekadar kebutuhan akan
penerimaan individual saja seperti di tahap tiga. Pada tahap ini individu
mulai memiliki orientasi atas kebutuhan masyarakat yang melebihi
kebutuhan pribadi. Bila seseorang bisa melanggar hukum, mungkin
orang lain juga akan melakukannya – sehingga ada kewajiban dan tugas
untuk mematuhi aturan dan hukum yang berlaku demi menciptakan
ketertiban.
3. Tingkat Pasca Konvesional
Tingkat paska konvensional juga dikenal sebagai tingkatan berprinisip dari
perkembangan moral. Pada tahap ini fakta bahwa individu-individu adalah
entitas yang terpisah dari masyarakat mulai terlihat jelas.
e. Tahap V: orientasi kontrak-sosial legalistik. Tahap ini adalah kondisi
dimana terjadi penekana terhadap hak dan kewajiban sehingga proses
demokratisasi dapat terjadi. Individu-individu dipandang sebagai jiwa
yang memiliki pendapat-pendapat dan nilai-nilai yang beragam dan
berbeda serta penting untuk dihormati dan dihargai tanpa memihak.
f. Tahap VI: orientasi prinsip etika universal. Pada fase ini penalaran moral
berdasarkan pada penalaran abstrak dengan prinsip universal, dimana
orang melakukan tindakan mencoba dalam menyesuaikan nurani dan

6
prinsip moral universal. Adapun syarat atas prinsip moral universal
menurut Kohlberg sendiri yaitu: konsisten, komprehensif (meluas) dan
universal. Serta prinsipnya yaitu keadilan, prinsip perlakuan timbal balik,
kesamaan serta penghormatan terhadap martabat manusia. Hal ini bisa
dilakukan dengan membayangkan tindakan seseorang apabila berada
pada situasi dan kondisi orang lain dan memikirkan apa yang akan
dilakukan bila terjadi hal yang sama.

II.2 Prinsip-Prinsip Moral Etika Kesehatan

Terdapat 5 prinsip utama dalam etika kesehatan, prinsip-prinsip tersebut


diantaranya:

1. Prinsip nonmaleficence (tidak merugikan)


Berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada
pasien. Prinsip nonmaleficence berarti bahwa tenaga kesehatan dalam
memberikan upaya pelayanan kesehatan harus senantiasa dengan niat untuk
membantu pasien mengatasi masalah kesehatannya.
2. Beneficience (sesuatu yang baik)
Berarti hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan
penceghan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan
dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi
pelayanan kesehatan ini terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi.
Berdasarkan prinsip beneficence, perawatan kesehatan memberikan
upaya pelayanan kesehatan dengan menghargai otonomi pasien. Hal ini
dilakukan dengan kemampuan dan keahliannya.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang pasien harus
dijaga privasi dari pasien tersebut. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen
atau catatan kesehatan pasien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan
pasien
Diskusi mengenai pasien pasien diluar area pelayanan, menyampaikan
pada teman atau keluarga tentang pasien dengan tenaga kesehatan harus
dihindari. Karena, pada pinsip ini berarti untuk tenaga kesehatan wajib

7
merahasiakan segala sesatu yang telah dipercayakan pasien kepadanya. Yaitu
berupa informasi mengenai penyakit dan tindakan yang akan dilakukan. Kecuali,
jika pasien mengizinkan atau atas perintah undang-undang untuk kepentingan
pembuktian dalam persidangan.
4. Justice (keadilan)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk perlakuan yang sama dan adil
terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal, dan
kemanusiaan. Nilai ini direflesikan dalam praktek professional ketika tenaga
kesehatan bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan
keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
Prinsip keadilan berarti bahwa setiap orang berhak atas perlakuan yang
sama dalam upaya pelayanan kesehatan tanpa mempertimbangkan suku, agama,
ras, golongan, dan kedudukan sosial ekonomi. Idealnya terdapat perbedaan yang
mungkin adalah dalam fasilitas, tetapi bukan dalam hal pengobatan atau
perawatan.
5. Prinsip fidelity
Dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap
orang lain. Tenaga kesehatan setia pada komitmennya dan menepati janji serta
menyimpan rahasia pasien. Ketaatan dan kesetiaan adalah kewajiban seseorang
untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya.
Kesetiaan menggambarkan kepatuhan tenaga kesehatan terhadap kode
etik yang menyatakan tanggung jawab dasar dari tenaga kesehatan adalah untuk
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan
meminimalkan penderitaan.

8
BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Moral merupakan pengetahuan dan ajaran yang menyangkut budi pekerti


manusia yang beradab baik kelakuan maupun perbuatan. Moral memiliki perbedaan
dengan etika, dimana moral mengukur tingkah laku manusia berdasarkan tolak ukur
adat istiaadat, kebiasaan, budaya, dll yang berlaku di masyarakat.

Kohlberg (1984) mengelompokkan tahap perkembangan moral manusia menjadi 3


tingkatan, yaitu tahap prakonvensional, konvensional dan paska konvensional dengan
enam tahapan di dalamnya. Dalam etika kesehatan, terdapat 5 (lima) prinsip utama etika
kesehatan yaitu: tidak merugikan, sesuatu yang baik, kerahasiaan, keadilan dan prinsip
fidelity.

III.2 Saran

Saran yang diberikan yaitu diharapkan rekan-rekan mahasiswa mampu


memahami pengertian moral, teori dan tahapan perkembangan moral serta prinsip etika
kesehatan sehingga dapat menambahkan pengetahuan mengenai Etika dan Hukum
Kesehatan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Nurjati, S. BAB III KONSEP PENDIDIKAN MORAL MENURUT LAWRENCE


KOHLBERG.
https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB314136210011.pdf

PPT Mata Kuliah Etika dan Hukum Kesehatan. Konsep Etika Profesi [PPT]. Jakarta:
UPNVJ.
https://drive.google.com/drive/folders/15IR-yBCYzV9dQK599o23sIkpV4Ahvgt

Sang, GP. (2016). Prinsip-Prinsip Etika Kesehatan. Diakses pada 03 Oktober 2020.
simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/7a38589cfe5546bea0ca7aacc964
42f4.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai