SKRIPSI
Disusun Oleh :
Irenius Jerahu
091114087
SKRIPSI
Disusun Oleh :
Irenius Jerahu
091114087
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Celin
Bocar
Jerahu
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Irenius Jerahu
Sanata Dharma University
Yogyakarta, 2014
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi kemudahan,
Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
Penulisan skripsi ini membutuhkan prose yang sangat lama. Penulis sadar
bahwa penyelesaian skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dan
dukungan dari banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis
2. Dr. Gendon Barus, M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan
4. Dra. Sukami, selaku kepala sekolah SMP BOPKRI 1 Yogyakarta yang telah
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Siswa-siswi kelas VII SMP BOPKRI 1 Yogyakarta yang telah bersedia untuk
Bocar dan David Jerahu yang tidak pernah berhenti memberikan dukungan,
11. Semua pihak yang sudah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak
Penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan
kerendahan hati menerima kritik dan saran yang dapat membangun skripsi ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Irenius Jerahu
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ............................................... v
HALAMAN PERNYATAAN ..................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................... vii
ABSTRACT ................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv
DAFTAR GRAFIK ..................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5
E. Definisi Operasional ......................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................ 7
A. Emosi ................................................................................................. 7
1. Pengertian Emosi ........................................................................ 7
2. Kecerdasan Emosi ...........………………………….................... 9
3. Aspek-aspek Kecerdasan Emosi……………………….............. 10
B. Remaja .........………………………….............................................. 17
1. Pengertian Remaja ...............…………………………………... 17
2. Perkembangan Masa Remaja ...................……………………... 17
3. Ciri-ciri Masa Remaja .....................................………………… 18
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN ....................................................................................... 94
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1: Skoring/ penilaian kuesiner kecerdasan emosi......................... 36
Tabel 2: Kisi-kisi Kuisioner Kecerdasan Emosi sebelum Uji Coba ....... 37
Tabel 3: Rincian Item Kuesioner yang Gugur Setelah di Uji Coba........... 41
Tabel 4: Kisi-kisi Kuesioner Kecerdasan Emosi Siswa .......................... 42
Tabel 5: Kriteria Guildford …………………………………………..... 44
Tabel 6: Penggolongan Kategorisasi .......................................………… 47
Tabel 7: Pengkategorisasian Skor Subyek Penelitian ............................ 48
Tabel 8: Pengkategorisasain Skor Item Penelitian ..............…………… 50
Tabel 9: Tingkat Kecerdasan Emosi Siswa SMP BOPKRI 1,
Yogyakarta Tahun Ajaran 2013-2014 ...................................... 51
Tabel 10: Tingkat Kecerdasan Emosi Siswa Kelas VII SMP BOPKRI 1,
Yogyakarta Tahun Ajaran 2013-2014 Berdasarkan Jenis
Kelamin ..................................................................................... 53
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 1: Tingkat Kecerdasan Emosi Siswa kelas VII SMP Bopkri 1
Yogyakarta Tahun Ajaran 2013-2014 ...................................... 52
Grafik 2: Tingkat Kecerdasan Emosi Siswa Kelas VII SMP BOPKRI
1, Yogyakarta Tahun Ajaran 2013-2014 Berdasarkan Jenis
Kelamin .................................................................................... 54
Grafik 3: Persentase Capaian Skor Item Tingkat Kecerdasan Emosi
Siswa Kelas VII SMP BOPKRI 1 Yogyakarata Tahun Ajaran
2013/2014 ................................................................................. 56
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1: Kuesiner Penelitian ..................................................... 93
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan
A. Latar Belakang
manusia dengan mahluk hidup lainnya. Ini ditandai oleh berbagai aspek-aspek
yang membentuk kepribadian manusia. Salah satu aspek yang sangat penting dari
manusia adalah aspek emosi. Hidup manusia diwarnai dengan emosi dan berbagai
macam perasaan. Manusia sulit menikmati hidup secara optimal tanpa memiliki
emosi. Manusia bukanlah manusia tanpa emosi. Emosi menjadi bagian yang tidak
memiliki emosi. Emosi sendiri berasal dari kata e yang berarti energi dan motion
yang berarti getaran. Emosi kemudian bisa dikatakan sebagai sebuah energi yang
terus bergerak dan bergetar. Emosi juga dalam makna paling harafiah
didefinisikan sebagai setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu dan
setiap keadaan mental. Emosi manusia dapat dibagi dalam dua kategori umum
jika dilihat dari dampaknya. Kategori pertama adalah emosi positif. Emosi positif
negatif dan menyusahkan, seperti : kecewa, sedih, putus asa, marah, dendam.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
negatif maka saat itulah keadaan susana hati menjadi buruk, dan disaat suasana
hati menjadi buruk kecerdasan kita juga akan menjadi buruk. Seperti perkelahian,
Masa remaja sering disebut dengan masa stress and strain ( masa
Disamping itu juga, usia remaja dipandang sebagai usia bermasalah, karena
pada masa ini remaja dihadapkan pada banyak persoalan dan cenderung dihadapi
begitu juga remaja. Dimana salah satu tugas perkembangan yang harus dipenuhi
oleh remaja adalah mencapai kemandirian secara emosional. Jika manusia hanya
jadinya kehidupan di dunia ini tanpa adanya kecerdasan emosi. Tanpa kecerdasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
emosi, psikis seseorang cendrung rentan dengan berbagai konflik, mudah depresi
dan banyak mengalami hambatan dalam bergaul dan bekerjasama dengan orang
lain.
Baru-baru ini begitu banyak media masa (media cetak dan elektronik)
dan moril. Peristiwa inipun dilakukan oleh kaum remaja yang merupakan penerus
terakhir, dari 2010, 2011, hingga 2012. Pada 2010, ada 102 kasus tawuran pelajar,
lantas menurun pada 2011 (96 kasus), dan meningkat lagi pada 2012 (103 kasus).
Sementara itu, dari data serupa, jenjang pelaku tawuran pelajar cukup variatif, dari
SD hingga SMA/K. Tercatat, jumlah pelaku dari jenjang SD lebih sedikit (2-4
orang) dibandingkan dengan jumlah pelaku dari jenjang SMA/K (28-43 orang)
destruktif.
tergolong remaja awal. Remaja yang sering kali labil dalam pengendalian emosi,
seperti memarahi dan dimarahi oleh teman, perkelahipun pernah terjadi. Hal ini
menunjukan bentuk dari ekspresi emosi yang kurang tepat pada diri remaja, jika
tidak diatasi sedini mungkin maka kecerdasan atau tindakan tersebut akan melekat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pada diri siswa dan sulit sekali diubah. Guru BK merupakan sosok yang sangat
tepat dan bijak untuk mengatasi gangguan dalam perkembangan emosi siswa,
mengingat guru BK adalah sosok sangat dekat dengan siswa. Salah satu metode
atau cara yang tepat untuk mengatasi gangguan perkembangan emosi siswa adalah
dengan tugas perkembangan remaja, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan
untuk mengukur tingkat kecerdasan emosi siswa SMP pada siswa kelas VII SMP
BOPKRI I Yogyakarta. Dari hasil penelitian ini akan dibuat program bimbingan
kelompok.
B. Rumusan Masalah
1. Seberapa tinggi tingkat kecerdasan emosi remaja siswa kelas VII SMP
2. Seberapa tinggi tingkat kecerdasan emosi remaja siswa kelas VII SMP
kelamin?
C. Tujuan Penilitian
kelamin
penyusunan program BK
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
dan Konseling
2. Manfaat Praktis,
E. Definisi Operasional
lain.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Emosi
1. Pengertian Emosi
bergerak. Dari asal kata tersebut emosi dapat diartikan sebagai dorongan
untuk bertindak. Menurut Goleman (2009 : 411) emosi merujuk pada suatu
perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan
merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu.
berkecerdasan menangis.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
depresi berat.
h. Malu: rasa salah, malu hati, kesal hati, sesal, hina, aib dan hati
hancur lebur.
Menurut Lazarus (Mashar, 2011: 16) emosi adalah suatu keadaan yang
dalam bernapas, detak jantung, perubahan kelenjar dan kondisi mental seperti
suatu peristiwa
2. Kecerdasan Emosi
mengontrol emosi agar mampu merespon secara positif setiap kondisi yang
61) ciri-ciri anak yang memiliki kecerdasan emosi adalah sebagai berikut:
meraih tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dan memperluas kemampuan ini menjadi lima wilayah. Kelima wilayah atau
sebagai berikut.
saat emosi itu terjadi dan juga mampu menyebutkan nama emosi
tersebut.
hati maupun pikiran tentang suasana hati, bila kurang waspada maka
individu menjadi mudah larut dalam aliran emosi dan dikuasai oleh
11
sendiri
b. Mengelola Emosi
12
amarah
diruangan kelas
tanpa berkelahi
keluarga
13
orang lain
kita kepada emosi diri sendiri, maka semakin terampil kita membaca
14
mampu membaca emosi orang lain juga memiliki kesadaran diri yang
15
e. Membina Hubungan
(Goleman, 2002 :59). Ramah tamah, baik hati, hormat dan disukai
dilakukannya.
16
hubungan
merundingkan persengketaan
dalam hubungan
kelompok
menolong
emosional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
B. Remaja
1. Pengertian Remaja
hidup pribadi yang dialami sendiri dan sulit dikenal oleh orang lain.
Sedangkan menurut Papilia dan Olds (Jahja, 2001: 220) masa remaja
yang pada umumnya dimulai pada usia 12 tahun atau 13 tahun dan
berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluh tahun.
ahli, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa remaja adalah individu yang
sedang berada pada masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa
dewasa dan ditandai dengan perkembangan yang sangat cepat dari aspek
tuanya. Ada beberapa alasan mengapa remaja di sebut masa yang paling
18
ia dari keluarga
perubahan yang begitu cepat, baik secara fisik maupun secara psikologis. Ada
Pada masa ini status anak remaja dalam masyarakat tidak dapat
19
2. Perubahan emosional
yang dikenal sebagai masa storm & stress. Peningkatan emosional ini
pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial, peningkatan emosi ini
dirinya sendiri.
20
berbagai cara.
5. Masa Kritis
berlainan jenis,
21
orang tua,
kehidupan keluarga.
perasaan tidak aman, tidak tenang, dan kwatir kesepian. Secara garis besar,
masa remaja dapat bagi kedalam empat periode, yaitu periode praremaja,
remaja awal, remaja tengah dan remaja akhir. Adapun karateristik setipa
a. Periode Praremaja
Selama periode ini terjadi gejala-gejala yang hampir sama antara remaja
pria maupun perempuan. Perubahan fisik belum tampak jelas, tetapi pada
22
dari luar dan respon mereka biasanya berlebihan sehingga mereka mudah
tersinggng dan cengeng, tetapi juga cepat merasa senang atau bahkan
meledak-ledak.
orang lain, atau bahkan merasa tidak ada orang yang mau
tuntutan peningkatan tanggung jawab tidak hanya datang dari orang tua
ketahui, tidak jarang remaja mulai meragukan apa yang disebut baik atau
23
sendiri yang mereka anggap benar, baik, dan pantas untuk dikembangkan
semakin dewasa. Pilihan arah hidup sudah semakin jelas dan mulai
lebih bijaksana meskipun belum bisa secara penuh. Mereka juga mulai
laku emosional, misalnya agresif, rasa takut yang berlebihan, sikap apatis,
berikut:
a. Perubahan jasmani
sangat cepat dari anggota tubuh. Pada taraf permulaan pertumbuhan ini
24
setiap remaja dapat menerima perubahan kondisi tubuh seperti itu, lebih-
Pola asuh orang tua terhadap anak, termasuk remaja, sangat bervariasi.
Ada yang pola asuhnya menurut apa yang dianggap terbaik oleh dirinya
sendiri saja sehingga ada yang bersifat otoriter, memanjakan anak, acuh
tak acuh, tetapi ada juga yang penuh cinta kasih. Perbedaan pola asuh
dipukul karena nakal, pada masa remaja cara semacam itu justru dapat
tuanya.
dengan kalimat Too Big to Spank yang maknanya bahwa remaja itu sudah
diri dari pengawasan orang tua. Mereka tidak merasa puas kalau tidak
25
orang tua sehingga menjadi marah, mereka pun belum merasa puas karena
remaja.
emosi pada masa ini adalah hubungan cinta dengan teman lawan jenis.
Pada masa remaja tengah, biasanya remaja benar-benar mulai jatuh cinta
dengan teman lawan jenisnya. Gejala ini sebenarnya sehat bagi remaja,
tepi tidak jarang juga menimbulkan konflik atau gangguan emosi pada
remaja jika tidak diikuti dengan bimbingan dari orang tua atau yang lebih
dewasa.
26
laku emosional.
27
selain tokoh intelektual, guru juga merupakan tokoh otoritas bagi para
peserta didiknya. Oleh karena itu tidak jarang anak-anak lebih percaya
lebih patuh, bahkan lebih takut pada guru dari pada oang tuanya. Possi
remaja. Para remaja sering terbentur pada nilai-nilai yang tidak dapat
mereka terima atau yang sama sekali bertentangan dengan nilai-nilai yang
tidak dapat terima atau sama sekali bertentangan dengan nilai-nilai yang
28
bahwa semuanya akan muncul jika mereka sudah dewasa. Sebab idealisme
Perempuan
King (1999), Sutarso (1999), Wing dan Love (2001) dan Singh (2002)
kecerdasan emosi yang lebih tinggi daripada pria. Goleman juga (1995)
anak perempuan mereka daripada anak laki-laki, dan ibu juga lebih banyak
padaemosi,(dalamhttp:jurnal.usu.ac.id/index.php/predicara/article/.../292)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
C. Bimbingan Kelompok
1. Pengertian Bimbingan
crow, dalam Prayitno. H dan Erman Amti, 2004). Bimbingan adalah proses
pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang
atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa, agar
dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada
ide demokrasi (Mortensen &Schmuller, dalam Prayitno & Amti, 2004: 94).
Sedangkan menurut Bernad & Fuller (Prayitno dan Erman Amti, 2004:
30
2. Bentuk-bentuk Bimbingan
pelayanan bimbingan. Bila siswa yang dilayani hanya satu orang, maka
siswa yang dilayani lebih dari satu orang maka digunakan istilah bimbingan
kelompok.
3. Fungsi Bimbingan
dimaksud mencakup:
a. Fungsi Pemahaman
31
b. Fungsi Pencegahan
32
c. Fungsi Pengentasan
33
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
penelitian yang memberi gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejernih
2007: 54). Penelitian deskriptif melakukan analisis hanya sampai pada taraf
secara sistematik dan akurat fakta dan karateristik mengenai populasi atau
jelas situasi atau kejadian sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. Data
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
siswa kelas VII SMP BOPKRI I Yogyakarta dan sebagai tindak lanjut dari
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII BOPKRI I Yogyakarta Tahun
oleh peneliti; (2) SMP BOPKRI I Yogyakarta pernah menjadi tempat peneliti
untuk praktek mata kuliah studi kasus; (3) Siswa kelas VII SMP BOPKRI I
C. Instrumen Penelitian
1. Jenis Instrumen
36
2. Format Pernyataan
kecerdasaan emosi ini hanya terdiri dari satu jenis pernyataan yaitu
3. Penentuan Skor
Tabel 1.
Skoring/ Penilaian Kuesioner Kecerdasan Emosional
Alternatif Jawaban
No Pernyataan
Tidak Jarang Sering Selalu
Pernah Sekali (SR) (S)
(TP) (JS)
1 Favorabel 1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
4. Kisi-kisi
Tabel 2.
Kisi-Kisi Kuesioner Kecerdasan Emosi Sebelum Ujicoba
4. Mengenali
Emosi Orang a. Memiliki 3, 19, 27, 36, 12
Lain kepekaan terhadap 60, 65
perasaan orang
lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
1. Uji validitas
mengukur suatu data, dengan kata lain apakah alat ukur yang dipakai
untuk mengukur sah atau valid. Dalam penelitian ini, pengujian validitas
39
kuesioner.
2013. Jumlah siswa yang menjadi responden pada uji coba kuesioner
Statistical Product and Service Solutions (SPSS) 16.0 for Window. Metode
40
Ket:
= jumlah responden
2008:179).
item yang diujicobakan terdapat 48 item yang valid dan 22 item yang
tidak valid. Jumlah item yang valid dan tidak valid dapat dilihat pada
tabel 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 3.
Rincian Item Kuosioner yang Gugur Setelah di Ujicoba
Aspek Indikator No Item
(Favorabel) Valid Tidak Valid
1. Mengenali a. Mengenali dan 10, 15, 20, 25 1, 5
emosi diri merasakan emosi
diri sendiri
42
ujicoba
Tabel 4
Kisi-kisi Kuesioner Kecerdasan Emosi Siswa ( Setelah Ujicoba)
Aspek Indikator No Item
(Favorabel) Valid Jlm
1. Mengenali a. Mengenali dan merasakan 10, 15, 20, 25 9
emosi diri emosi diri sendiri
43
2. Reliabilitas
alat pengukur maka semakin tidak stabil alat pengukur tersebut dalam
reliabilitas alat ukur erat berkaitan dengan masalah eror pengukuran (error
Sx 2 + Si 2
α =2[1- Sx 2
]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Keterangan rumus :
Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan dan telah dihitung
Tabel 5.
Kriteria Guilford
45
1. Persiapan
ahli.
2013
46
kuesioner.
2. Pelaksanaan Penelitian
penelitian
2014. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
digunakan dalam penelitian ini yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Tingkat
47
Tabel 6.
Penggolongan Kategorisasi
X ≤ [µ-1,0(σ)] Rendah
[µ+1,0(σ)] ≤ X Tinggi
Keterangan:
48
sebagai berikut:
Tabel 7.
Pengkategosisasian Skor Subyek Penelitian
atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
dengan rumus:
X 100 %
X minimum teoritik : 1 x 50 = 50
pada Tabel 8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 8.
Pengkategosisasian Skor Item Kuesioner Penelitian
termasuk dalam sedang, dan rendah akan dijadikan sebagai dasar dalam
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas jawaban atas masalah penelitian yaitu tingkat kecerdasan
A. Hasil Penelitian
Tabel 9.
Tingkat Kecerdasan Emosi
Siswa SMP BOPKRI 1, Yogyakarta Tahun Ajaran 2013-2014
penilaian kecerdasan emosi subyek penelitian ini adalah tidak ada siswa
52
sedang, dan 27 siswa (54 %) termasuk kategori tinggi. Dari data diatas
menunjukan bahwa tingkat kecerdasan emosi siswa sangat baik, hal itu
53
2014 ditinjau dari jenis kelamin. Berdasarkan hasil olahan data penelitian
Tabel 10.
Tingkat Kecerdasan Emosi Siswa Kelas VII SMP BOPKRI 1,
Yogyakarta Tahun Ajaran 2013-2014 Berdasarkan Jenis Kelamin
Frekunsi Subyek
Laki-laki Perempuan
Skor Keterangan
pengkategorisasian Frekunsi Prosentase Frekunsi Prosentase
(%) (%)
X < 96 0 0% 0 0% Rendah
144 ≤ X 11 22 % 16 32 % Tinggi
Total 22 44 % 28 56 %
berdasarkan jenis kelamin adalah tidak ada siswa( 0%) termasuk kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
rendah baik dari jenis kelamin laki-laki maupun perempuan, 11 siswa laki-
emosi siswa perempuan lebih tinggi jika dibangdingkan dengan siswa laki-
laki.
55
siswa yang sesuai dengan kategori yang dirumuskan oleh Azwar (2009: 109)
hasil yang diperoleh yaitu pada butir item yang termasuk dalam kategori
rendah tidak ada dan sebagian besar butir item masuk dalam kategori tinggi
serta sebagian kecil masuk dalam kategori sedang, seperti tampak pada table 3
berikut ini.
Tabel 11.
Pengkategorisasian Item Kuesioner Kecerdasan Emosi Siswa Kelas VII SMP
BOPKRI 1, Yogyakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Skor
Jumlah Item Prosentase (%) Keterangan
Pengkategorisasian
X <100 0 0,00 % Rendah
100 < X ≤ 150 19 39,58 % Sedang
150 ≤ X 29 60,41 % Tinggi
Tabel di atas menunjukan bahwa terdapat 0,00% persen atau tidak ada
item yang termasuk dalam kategori rendah, 39,58 % atau 19 item termasuk
dalam kategori sedang dan 60,41 % atau 29 item yang termasuk dalam
kategori tinggi.
56
instrumen penelitian tingkt kecerdasan emosi siswa kelas VII SMP BOPKRI
Tabel 12
Analisis butir-butir instrumen penelitian tingkat kecerdasan emosi
siswa SMP BOPKRI 1 Yogyakarata Tahun Ajaran 2013/2014
No Item Skor
Item Kategorisasi Tinggi
11 Saya menganggap diri saya adalah pribadi yang berharga 183
41 Mendengarkan nasihat dari orang yang lebih tua 176
52 Saya yakin bahwa kegagalan itu adalah cerminan untuk menjadi 175
lebih baik dari sebelumnya
54 Menghormati dan memberi salam kepada guru saat bertemu 174
dimanapun
47 Saya menggunakan bahasa yang baik dan santun saat berbicara 173
dengan orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Kategorisasi Sedang
58
3 Saya mengetahui perasaan yang sedang dialami teman dari nada 144
bicaranya
48 Saya berusaha memberi saran yang membangun kepada teman 144
13 Dalam kondisi marah saya tetap sabar 143
33 Saya memahami hal-hal yang membuat saya sedih 141
34 Saya mengerjakan tugas piket kelas 137
69 Saya dapat bekerjasama dengan teman yang tidak sekelas dengan 134
saya
19 Saya mengetahui perasaan yang sedang dialami oleh teman dari 130
mimik mukanya
15 Saya menyadari bahwa dalam kondisi tertentu emosi saya labil 118
B. PEMBAHASAN
hal-hal yang menyangkut tingkat kecerdasan emosi siswa kelas VII SMP
disatukan menjadi tinggi. Siswa kelas VII SMP BOPKRI merupakan siswa
yang berada pada tahap usia yang tergolong remaja. Menurut Papilia dan Olds
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
(Jahja, 2001: 220) masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara
masa kanak-kanak dan dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12
tahun atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua
puluh tahun. Pada tahap remaja perkembangan seseoarang sangat cepat dari
Sesuai dengan hasil penelitian tingkat kecerdasan emosi siswa SMP pada
siswa kelas VII SMP BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014 yang
sedang dan kategorisasi tinggi. Ada banyak hal yang menyebabkan sesorang
dijangkau
60
tujuan.
kecerdasan emosi siswa berada pada tingkat yang tinggi dan sedang dan
tidak ada skor yang rendah, guru BK tetap melaksanakan program yang
yang berada pada kategorisasi rendah dan sedang menjadi tinggi, dan yang
tingkat kecerdasan emosi siswa perempuan dan emosi siswa laki-laki adalah
seseorang.
dianggap tidak benar atau tidak pantas di negara lain. Khususnya di Asia,
61
menangis, anak laki-laki tidak boleh cengeng, hal ini menunjukan bahwa
yang dapat mengurahi kesedihan. Disamping itu juga, jika siswa bahagia
kalau dilihat dari contoh tersebut, menangis merupakan salah satu bentuk
mendasar. Cara yang paling penting dalam mengenali emosi diri adalah
mengenali emosinya sendiri pada saat emosi itu terjadi dan juga mampu
Siswa yang dapat mengenali emosinya, dapat berpikir jernih dan dapat
mengambil keputusan yang tepat dan baik bagi dirinya. Kemampuan ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
akan emosinya sendiri. Menurut Mayer (Goleman, 2002 : 64) kesadaran diri
adalah waspada terhadap suasana hati maupun pikiran tentang suasana hati,
bila kurang waspada maka individu menjadi mudah larut dalam aliran emosi
2. Mengelola Emosi
yang menekan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
dukungan pada diri sendiri untuk mengerjakan atau melakukan sesuatu yang
baik dan berguna. Orang yang mampu memotivasi dirinya kearah yang
emosi diri sendiri, maka semakin terampil kita membaca perasaan orang
sehingga ia lebih mampu menerima sudut pandang orang lain, peka terhadap
perasaan orang lain dan lebih mampu untuk mendengarkan orang lain.
64
5. Membina Hubungan
akan sukses dalam bidang apapun. Orang berhasil dalam pergaulan karena
baik hati, hormat dan disukai orang lain dapat dijadikan petunjuk positif
Selain beberapa hal diatas kecerdasan emosi itu sendiri tidak diajarkan
secara khusus di sekolah dan tidak tercatat dalam dokumen rapor, seperti
65
dan efisien, yaitu dengan membuat program BK yang relevan untuk dapat
1. Dasar Pemikiran
Emosi tak pernah diam, emosi tak akan menjadi permanen. Emosi
bergerak dari satu situasi ke situasi lain, emosi terus menerus berubah. Saat
ini anda bersedih, saat lain anda gembira. Suatu saat anda menjadi pemarah,
saat lain anda menjadi penyayang. Semua ini berlangsung terus menerus.
Dalam rentang kehidupan manusia. Jika emosi manusia tidak diolah, maka
dengan remaja.
adolescence berasal dari kata latin adolescere yang berarti tumbuh menjadi
perasaan baru mengenai identitas. Identitas mengenai cara hidup pribadi yang
66
yang dialami sebelumnya, seperti perasaan cinta, rindu dan keinginan untuk
berkenalan intim dengan lawan jenis. Pada usia remaja awal, perekembangan
emosinya menunjukan sifat yang sensitif dan reaktif yang sangat kuat
remaja dan remaja sendiri sering tidak mengerti dirinya sendiri. Situasi
seperti ini membuat remaja merasa berada dalam jurang atau menghadapi
jalan buntu.
itu tampil dalam tingkah laku malasuai (maladjusment), seperti: keras kepala,
membutuhkan uluran tangan orang lain, supaya remaja tidak jatuh lebih
dalam terhadap perbuatan yang nekat dan perbuatan yang merusak diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
dia dapat menyalurkan emosi kedalam hal-hal yang lebih konstruktif, yang
dapat diterima secara sosial. Walaupun memang dari hasil penelitian ini,
peneliti tidak menemukan indikasi siswa kelas VII SMP BOPKRI 1 kearah
dan kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara
mantap dan berkelanjutan. Dalam hal ini yaitu kondisi kecerdasan emosi
siswa yang masih dalam taraf atau tingkat sedang berdasarkan pengukuran
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
68
b. Tujuan Khusus
3. Kegiatan
ditujukan kepada siswa kelas VII SMP BOPKRI 1, namun program ini
yang tinggi
2) Memberikan pelatihan singkat kepada orang tua dan guru agar mereka
mengelola emosi kerah yang lebih bijak dan produktif. Hal ini
dari siswa. Program kegiatan untuk orang tua dan guru ini minimal
69
seseorang, maka sejatinya program ini di ikuti oleh semua siswa kelas VII
kepribadian siswa. Program ini dilaksakan minimal satu jam pelajaran atau
lebih.
emosi siswa:
1. Pertemuan Pertama
antara siswa dengan siswa sendiri, siswa dengan guru BK atau pendamping
kegiatan. Hal ini bertujuan agar terjadi suasana akrab diantara peserta
kegiatan.
2. Pertemuan Kedua
Jika tahap perkenalan sudah selesai, dilanjutkan dengan tahap kedua yaitu
materi program yang pertama. Materi program yang pertama dengan judul “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Sadarkah Kita”. Hal ini perlu dilakukan oleh setiap peserta kegiatan agar
3. Pertemuan Ketiga
Tahap ketiga ini dilakukan agar siswa peka terhadap orang lain. Terutama
4. Pertemuan Keempat
juga mampu mengagrahkan emosinya kearah yang sesuai dan tepat sasaran.
emosi siswa kelas VII SMP BOPKRI 1 Yogyakarta, Tahun Ajaran 2013/2014
Tabel 13
Urutan waktu program kegiatan peningkatan kecerdasan emosi siswa
kelas VII SMP BOPKRI 1 Yogyakarta, Tahun Ajaran 2013/2014
Waktu
No Kegiatan Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
1 2 3 4 1
1 Pertemuan orang tua dan
guru
2 Pertemuan dengan siswa
Pertemuan Pertama
3 Pertemuan Kedua
4 Pertemuan Ketiga
5 Pertemuan Keempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
4. Sasaran Intervensi
adalah siswa kelas VII SMP BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014
ini, evaluasi yang di gunakan adalah evalusi proses dan evaluasi hasil.
72
b. Keterlaksaan program
Tabel 14
SILABUS PROGRAM PENINGKATAN KECERDASAN EMOSI SISWA SMP PADA SISWA
KELAS VII SMP BOPKRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014
Materi/ Indikator/ Strategi Komponen Fungsi Kelas Penilaian Waktu Sumber Layanan
Program Tujuan Layanan Program Layanan
Layaanan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pentingnya 1. Orang tua Informasi Pemahaman, VII Apakah orang 120 Tim Pendamping
Siswa dan guru pengembangan tua dan guru menit ( Psikolog)
memiliki mampu dan aktif dalam
Kecerdasan menjelaskan pemeliharaan mengikuti
emosional pentingnya kegiatan?
anak/ siswa
memiliki
kecerdasan
emosional
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sadarkah Siswa mampu Informasi Layanan Pemahaman, VII Apakah siswa 120 Safari, Triantoro & Nofrans
Kita ! menjelaskan dan Dasar pengembangan aktif dalam menit Eka Saputra. 2009.
pentingya Bimbingan dan mengikuti Manajemen Emosi.
menyadari kelompok pemeliharaan kegiatan? Jakarta: Bumi Aksara.
kecerdasan OSHO. 2008. EMOTIONAL
emosional diri LEARNING (Belajar
Efektif Mengelola
Emosi). Indonesia:
Pustaka Baca.
Peka Siswa mampu Informasi Layanan Pemahaman, VII Apakah siswa 90 Ekman, Paul. 2010. Membaca
Terhadap menjelaskan dan Dasar pengembangan aktif dalam menit Emosi. Indonesia :
Sesama pentingnya Bimbingan dan mengikuti Pustaka Baca
sikap peka Kelompok pemeliharaan kegiatan? Safari, Triantoro & Nofrans
terhadap Eka Saputra. 2009.
sesama Manajemen Emosi.
Jakarta: Bumi Aksara.
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Aku Bisa Siswa mampu Informasi Layanan Pemahaman, VII Apakah siswa 90 Safari, Triantoro & Nofrans
mengotrol dan dan Dasar pengembangan aktif dalam menit Eka Saputra. 2009.
mengelola Bimbingan dan mengikuti Manajemen Emosi.
emosinya Kelompok pemeliharaan kegiatan? Jakarta: Bumi Aksara.
kearah yang Semiun, Yustinus. 2006.
lebih baik dan Kesehatan Mental 1.
produktif Yogyakarta: Kanisius
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
O. Penyelenggara :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
2. Kuesioner
3. Alat Tulis
R. Evaluasi :
78
Hand Out
Guratan ekspresi yang terlihat pada raut muka seseorang adalah bagian
sekarang ini, guratan ekspresi merupakan bentuk komunikasi yang lebih cepat
dari kata-kata.
Penelitian Gohm dan Clore (2002) menjabarkan empat sifat laten pengalaman
emosional ketika kita sedang berada dalam sebuah suasana emosi tertentu.
Keempat sifat laten pengalaman emosional ini menurut penelitian mereka ternyata
79
rasakan.
dapat dirasakan. Contoh: ketika saya merasa bahagia, saya seperti berada
diaats awan
merasakan sesuatu
Ketika saya marah, semua orang disekeliling saya tahu bahwa saya sedang
marah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Nama :
Kelas :
81
Skoring
• Sangat sesuai = 3
• Sesuai =2
• Tidak sesuai = 1
• Sangat sesuai = 3
• Sesuai =2
• Tidak sesuai = 1
Item nomor 13, 14,15 dan 16, menjabarkan aspek ekspresi emosi
Berdasarkan ketentuan diatas jumlahkan total skornya untuk tiap aspek, dan
bandingkan dengan patokan dibawah ini. Jika skor total anda bergerak antara:
# SELAMAT MENGERJAKAN #
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
itu penting
G. Kompetensi Dasar :
H. Indikator :
baik
83
2. Kematangan Emosi
N. Waktu : 90 menit
O. Penyelenggara :
2. Alat Tulis
R. Evaluasi :
84
H. Indikator :
K. Materi Pelayanan :
N. Waktu : 90 menit
O. Penyelenggara :
85
2. Alat Tulis
R. Evaluasi :
86
Hand Out
TEGANGAN EMOSI
konflik-konflik yang dialami individu selama selang waktu antara motivasi dan
respon yang berhasil. Intesitas tegangan emosi sangat bervariasi. Misalnya, orang
yang haus dapat memuaskan rasa hausnya dengan segera minum air, maka hampi
sedikit dia mengalami tegangan emosi saat itu. Tetapi tegangan emosinya semakin
besar apabila dia menunda untuk mengambil keputusan yang tepat bagi dirinya,
atas situasi atau kondisi yang sedang terjadi pada dirinya saat itu.
KEMATANGAN EMOSI
Mengungkapkan semua emosi yang kita alami secara berlebihan dan tidak tepat
menyebabkan kita tidak disenangi oleh orang lain. Demi kepentingan dalam
pengekangan emosi yang berlebihan dan ungkapan emosi yang tak terkendali
yang merupakan suatu segi kematangan emosional. Ini berarti emosi-emosi diatur
menurut tuntutan dari luar dan dari dalam diri. Kontrol emosi bukan berati
menekan emosi atau tidak boleh diungkapkan. Kontrol emosi berarti melatih
emosi dengan cara mengubah ekspresinya dan disalurkan melalui hal berguna.
Ada berbagai cara untuk mengontrol emosi, antara lain: mempelajari arti dan
menggunakan secara efektif keadaan santai baik mental maupun fisik, berusaha
87
penilain diri yang realistik tentang kemampuan dan kelemahan suapaya dapat
menghadapi kenyataan.
yang emosinya matang mampu bereaksi dengan tepat terhadap tuntutan –tuntutan
dari situasi tertentu. Ciri kematangan emosi adalah sebagai beikut: (1) mampu
yang kuat sesuai dengan tingkat perkembangan seseorang, (3) mampu menerima
Kendati dengan berbagai hal yang telah dijelaskan diatas, ada salah satu cara
untuk meningkatkan kecerdasan emosi adalah dengan teknik relaksasi. Salah satu
yaitu Ralaxation Via Tension Relaxation. Tujuan dari teknik relaksasi ini adalah
melatih siswa untuk mengontrol dan mengelola emosinya secara tepat terutama
88
Instruksi
Tutup mata anda dan dengarkan apa yang akan saya katakan pada Anda, saya
akan membuat anda menyadari sensasi-sensasi tertentu pada badan Anda, dan
Petama, arahkan perhatian Anda pada tangan kiri Anda, terutama lengan kiri
Anda. Genggamlah tangan kiri Anda dan buatlah satu kepalan. Buatlah kepalan
tadi sekeras-kerasnya dan pelajari ketegangan di tangan dan lengan bawah kiri
Anda. Pelajarilah sensasi ketegangan tersebut dan sekarang lepaskan kepala Anda,
lemaskan tangan kiri Anda dan biarkan beristirahat di lengan kursi atau di
samping Anda, perhatikan antara ketegangan dan relaksasi (10 detik).Sekali lagi,
tangan Anda membuka rileks, dan perhatikan perbedaan antara ketegangan otot
dan relaksasi otot (10 detik). Sekarang lakukan hal yang sama dengan tangan
kanan Anda. Genggamlah tangan kanan Anda buatlah satu kepalan, pelajari
ketegangan itu (5 detik) dan sekarang rileks. Lemaskan kepalan tangan Anda.
nikmati kontras antara ketegangan dan relaksasi (10 detik). Sekali lagi
itu, pelajarilah hal tesebut dan sekarang lemaskan kepalan Anda, biarkan jari-jari
membuka dengan enak dan nyaman. Cobalah untuk melemaskan lebih lanjut.
89
akan ada relaksasi lebih lanjut. Walaupun tampaknya Anda melemaskan sebanyak
mungkin, tampak selalu akan ada relaksasi lebih banyak. Perhatikan sekali lagi
antara keteganggan dan relaksasi. Perhatikan rasa santai yang mulai berkembang
di lengan, tangan kiri , dan tangan kanan. Kedua lengan, tangan kiri dan tangan
kanan sekarang lebih rileks. Sekarang tekuklah kedua lengan kebelekang pada
ketegangan itu dan sekarang kendurkan. Biarkan tangan anda kembali keposisi
istirahat dan perhatikan perbedaan antara ketegangan dan relaksasi (10 detik).
dibagian belakang tangan dan lengan di bawah. Sekarang rileks. Lepaskan dan
pundak sehingga anda menegangkan otot-otot bisep. Dan rileks. Biarkan lengan
anda jatuh disisi anda lagi dan perhatikan perbedaan antara ketegangan pada otot-
otot bisep. Dan relaksasi yang anda bisa rasakan saat ini (10 detik) mari kita
90
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan membahas tentang kesimpulan penelitian dan saran-saran
A. Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat kecerdasan emosi siswa SMP
pada siswa kelas VII SMP BOPKRI 1 Yogyakkarta Tahun Ajaran 2013/2014
SMP pada siswa kelas VII SMP BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran
2013-2014 berada pada kategorisasi sedang dan tinggi, hal ini menunjukan
hal ini menunjukan bahwa perlu adanya program yang dapat mengatasi
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
B. Saran
Berikut ini dikemukakan beberapa saran yang sesuai dengan hasil penelitian
1. Guru Pembimbing
3. Peneliti lain
emosi remaja. Selain itu peneliti lain lebih memperkaya teori-teori terbaru
92
DAFTAR PUSTAKA
Belajar.
Pustaka Utama.
Mashar, Riana. 2011. Emosi Anak Usia Dini dan Strategi Pengembangannya.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
93
Press.
Safari, Triantoro & Nofrans Eka Saputra. 2009. Manajemen Emosi. Jakarta: Bumi
Aksara.
Stain, Steven J. & Howard E. Book. 2004. Ledakan EQ. Bandung: Mizan Pustaka.
Winkel W.S. & M.M. Sri Hastuti. 2010. Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.
jurnal.usu.ac.id/index.php/predicara/article/.../292)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1 94
Lampiran 1 95
A. Pengantar
Selamat berjumpa dansalamsuksesteman-teman kelas VII SMP BOPKRI 1.
Teman-teman yang saya banggakan, berikut ini merupakan skala untuk
mengukur sejauh mana tingkat kecerdasan emosi teman-teman. Dalam skala ini
tidak ada jawaban yang salah, semua jawaban yang teman-temanpilih adalah
benar, asalkan teman-teman menjawabnya dengan jujur. Kerahasiaan identitas
dan jawaban teman-teman dijamin oleh peneliti. Oleh karena itu, usahakan agar
jangan sampai ada nomor yang terlewati untuk dijawab. Peneliti juga
mengucapkan banyak terimakasih atas kerjasama, bantuan serta kesediaan
teman-teman untuk mengisi skala ini.
B. Identitas
Nama :
Kelas : VII____
Jenis Kelamin :
C. Petunjuk
Bacalah beberapa pernyataan dibawah ini dengan teliti dan tidak buru-buru.
Selanjutnya teman-teman diminta untuk membuat tanda (V) pada pernyataan
yang sesuai dengan pengalaman masing-masing
Keterangan :
TP : Tidak Pernah
J : Jarang
SR : Sering
S : Selalu
Contoh :
No Pernyataan TP J SR S
Lampiran 1 96
No Pernyataan TP JS SR S
Lampiran 1 97
mimik mukanya.
Lampiran 1 98
Lampiran 1 99