Anda di halaman 1dari 144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN


PERILAKU BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR
MAHASISWA
(Studi kasus : mahasiswa Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma )

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

YOHANES GEDEON
NIM : 071334027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN


PERILAKU BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR
MAHASISWA
(Studi kasus : mahasiswa Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma )

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

YOHANES GEDEON
NIM : 071334027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan kepada:

Tuhan Yesus Kristus yang selalu melindungi dan menyertai saya.

Orangtuaku tercinta yang selalu menyayangi dan mendukung saya dalam

cinta, kasih sayang dan pengorbanan yang membuat hidup saya menjadi

lebih berarti. Tanpa mereka saya bukan siapa-siapa.

Adikku tersayang Yohana selalu menyayangi dan mendukung saya dari

jauh.

Keluarga besar saya yang selalu memberi dukungan baik lewat doa,

semangat, maupun materi. Terima kasih untuk segalanya.

My Lovely Dermawati yang selalu menemani dan mendukung saya dalam

mengerjakan skripsi ini. Terima kasih untuk ketulusan cinta dan kasih

sayangmu selama ini.

Teman-teman seperjuangan yang selalu mendoakan dan mendukung dengan

gayanya masing-masing. Terima kasih untuk kebersamaannya.

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

“Orang-
“Orang-Orang Yang Orang Senangi Adalah Orang-
Orang-Orang Yang
Senang Menyenangi Orang Lain”

“ Baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan


baiklah orang berpengertian memperoleh bahan
pertimbangan”
(Amsal 1 : 5)

“Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan


menyia-
menyia-nyiakan ajaran ibumu
(Amsal 1 : 8)

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU


BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA
Studi kasus : mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian
Khusus Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Yohanes Gedeon
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang


positif dan signifikan antara: (1) kecerdasan emosional dengan prestasi belajar
mahasiswa; (2) perilaku belajar dengan prestasi belajar mahasiswa.
Populasi dari penelitian ini yaitu mahasiswa Program Studi Pendidikan
Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Fakultasi Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Jumlah sampel dalam
penelitian ini sebanyak 100 mahasiswa. Teknik penarikan sampel menggunakan
teknik proporsional random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah kuesioner. Teknik analisis data menggunakan korelasi ranking spearman.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) tidak ada hubungan positif dan
signifikan antara kecerdasan emosional dan prestasi belajar (rHitung sebesar 0,074 <
rTabel 0,195) dan angka probabilitas ( ) sebesar 0,466 lebih besar dari taraf
signifikansi ( ) sebesar 0,05; (2) tidak ada hubungan positif dan signifikan antara
perilaku belajar dan prestasi belajar (rHitung sebesar 0.040 < rTabel 0,195) dan angka
probabilitas ( ) sebesar 0,693 lebih besar dari taraf signifikansi ( ) sebesar
0,05.

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN EMOTIONAL INTELLIGENCE,


LEARNING BEHAVIOR AND STUDENT'S LEARNING ACHIEVEMENT

A case study on students of: Economics Education Study Program, Accounting


Department, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma
University, Yogyakarta.

Yohanes Gedeon
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2012

This study aims to determine whether there is a positive and significant


relationship between: (1) emotional intelligence and learning achievement of
students; (2) learning behavior and learning achievement of students.
The population of this research are students of Economics Department,
Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University. The
numbers of samples are 100 students. The sampling technique is a proportional
random sampling technique. The data collection technique is a questionnaire.
Data analysis technique is Spearman correlation.
The results show that: (1) there isn’t any relationship between emotional
intelligence and academic achievement (rCalculate is 0,074 < rTable0,195) and the
probability ( ) is 0,466, bigger than the significant degree ( ) 0,05 ; (2) there
isn’t any relationship between learning behavior and academic achievement
(rCalculate is 0,040 < rTable 0,195) and the probability ( ) is 0,693 bigger than the
significant degree ( ) of 0,05.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada-Mu Tuhan, atas segala rahmat dan

penyertaan-Mu saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini

disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi

program sarjana Pendidikan Akuntansi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Dalam rangka penulisan skripsi ini tentunya melibatkan bantuan dari

berbagai pihak sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada

kesempatan yang paling berharga ini, penulis ingin menyampaikan rasa syukur

dan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

2. Bapak Indra Darmawan, SE., M.Si. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengtahuan Sosial ,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta;

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si, selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

4. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M. SA. Selaku Dosen Pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan serta masukan

berupa kritikan dan saran demi kesempurnaan skripsi ini;

5. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Penguji

yang telah menguji penulis pada saat ujian sarjana dan memberikan

pengarahan serta masukan positif bagi skripsi ini;

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Penguji yang

telah menguji penulis pada saat ujian sarjana dan memberikan pengarahan

serta masukan positif bagi skripsi ini;

7. Seluruh dosen dan karyawan sekretariat Program Studi Pendidikan Akuntansi

yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama penulis menyelesaikan

studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

8. Pimpinan dan seluruh staf beserta karyawan perpustakaan kampus I Mrican,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah bersedia melayani

peminjaman buku-buku serta menyediakan fasilitas selama belajar hingga

penyusunan skripsi ini;

9. Seluruh mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2008 - 2011 yang telah

bersedia meluangkan waktu untuk menjadi responden dalam penulisan skripsi

ini;

10. Seluruh mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2007 yang selalu

memberikan dukungan dan semangat baik secara langsung maupun tidak

langsung;

11. Orangtuaku tercinta bapak Aci dan Maryani (Alm) yang selalu mendukung

dan mendoakan saya dari kecil sampai saya seperti saat ini. Terima kasih

untuk cinta dan kasih sayang kalian;

12. Seluruh keluarga besar yang ada di Ganjang, Senuang, laman Togap, Ulak

Muid, Maris, dan lain-lain. Terima kasih untuk segala dukungan doa,

semangat dan materi yang telah diberikan. Tuhan Yesus memberkati kita

semua;

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13. Kekasihku tercinta Dermawati yang selalu menemani dan mendukung saya

dalam doa dan semangat serta selalu mendoakan saya dalam menyelesaikan

skripsi ini. Terima kasih untuk cinta dan sayangmu selama ini.

14. Sahabat-sahabatku tersayang ( Mimilia Sulastri, Agustina Jayanti, Lian Sisan,

Ingnatius Uradha) yang selalu memberikan dukungan lewat doa dan motivasi

sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini;

15. Temanku yang sangat baik Yovinus Krisantus Ariawan (Chris Yovie) yang

telah membantu saya dalam menterjemahkan abstrak. Terima kasih atas

bantuan yang sangat berharga ini;

16. Teman-teman tim sepakbola dan tim futsal sintang ( bg Hananto, bg Marcel

Pele, bg Eko, Leo, Dian, Beni, Wawan, Jati dan lain-lain). Sungguh

pengalaman yang tidak bisa dilupakan bisa bermain satu tim dengan kalian

semua. Terima kasih untuk kebersamaannya. Tuhan memberkati.

17. Kawan-kawan “The Kemigik Lovers” (Marcell Dwexx, Wawan, Dian,

Thambun, Jhony, dan lain-lain). Sungguh pengalaman yang tidak bisa

dilupakan bisa berkemigik bersama kalian. Terima kasih atas kebersamaan

selama ini;

18. Teman-teman Fokus Mapawi Yogyakarta ( Forum Komunikasi Mahasiswa

Pelajar Melawi Yogyakarta) dan FKPMKS ( Forum Komunikasi Pelajar

Mahasiswa Kabupaten Sintang). Terima kasih untuk kebersamaan selama ini;

19. Kawan-kawan kos Narada 10c dan Lampar 20. Terima kasih atas

kebersamaanya;

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ---------------------------------------------------------------------- i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBINGAN ---------------------------------- ii

HALAMAN PENGESAHAN ----------------------------------------------------------- iii

HALAMAN PERSEMBAHAN -------------------------------------------------------- iv

HALAMAN MOTTO -------------------------------------------------------------------- v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ----------------------------------------------- vi

ABSTRAK --------------------------------------------------------------------------------- vii

ABSTRACT --------------------------------------------------------------------------------- viii

KATA PENGANTAR -------------------------------------------------------------------- ix

DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------- xiv

DAFTAR TABEL ------------------------------------------------------------------------ xvii

DAFTAR LAMPIRAN ------------------------------------------------------------------- xviii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Batasan Masalah...................................................................... 9
C. Rumusan Masalah ................................................................... 9
D. Tujuan Penelitian .................................................................... 10
E. Manfaat Penelitian .................................................................. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Kecerdasan Emosional ............................................................... 11
1. Pengertian Emosi .............................................................. 11
2. Pengertian Kecerdasan Emosional .................................... 13
3. Faktor-faktor kecerdasan emosional ................................. 16
B. Perilaku Belajar .......................................................................... 19
1. Pengertian Belajar ............................................................. 19

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Aspek Belajar .................................................................... 22


3. Perilaku Belajar ................................................................. 23
C. Prestasi Belajar Mahasiswa ........................................................ 26
1. Pengertian Prestasi Belajar................................................ 26
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ......... 27
D. Kerangka Berpikir ...................................................................... 33
E. Rumusan Hipotesis .................................................................... 35

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian ........................................................................... 36
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 36
C. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................... 37
D. Metode Pengambilan Data ......................................................... 37
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel ........................... 39
F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 41
G. Teknik pengujian Instrumen Peneltian....................................... 42
H. Teknik Analisis Data .................................................................. 49

BAB IV GAMBARAN UMUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN


AKUNTANSI
A. Sejarah Singkat Universitas Sanata Dharma .............................. 52
B. Visi, Misi dan Tujuan................................................................. 56
C. Struktur Organisasi .................................................................... 58
D. Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ...................... 61
E. Visi dan Misi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ............ 63
F. Sejarah Program Studi Pendidikan Akuntansi ........................... 64
G. Deskripsi Program Studi Pendidikan Akuntansi ........................ 65
H. Visi, Misi dan Sasaran Program Studi Pendidikan
Akuntansi ................................................................................... 66
I. Sumber Daya Manusia ............................................................... 68
J. Sarana dan Prasarana.................................................................. 69
K. Kemahasiswaan .......................................................................... 69

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Data ............................................................................ 71
1. Kecerdasan Emosional ...................................................... 71
2. Perilaku Belajar ................................................................. 72
3. Prestasi Belajar Mahasiswa ............................................... 74
B. Analisa Data ............................................................................... 75
C. Pembahasan ................................................................................ 78

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN


SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................ 86
B. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 87
C. Saran ........................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA -------------------------------------------------------------------- 88

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel 3.1 Operasional Variabel Kecerdasan Emosional ................. 39

2. Tabel 3.2 Skala Liker Untuk Pengukuran Variabel......................... 40

3. Tabel 3.3 Operasional Variabel Perilaku Belajar ............................ 41

4. Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kecerdasan Emosional 44

5. Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Perilaku Belajar ...... 46

6. Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ...................................... 48

7. Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Kecerdasan Emosional ................... 72

8. Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Perilaku Belajar.............................. 73

9. Tabel 5.3 Rentang Prestasi Belajar .................................................. 74

10. Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Perilaku Belajar.............................. 74

11. Tabel 5.5 Hasil Pengujian Hipotesis 1 ............................................ 76

12. Tabel 5.6 Hasil Pengujian Hipotesis 2 ............................................ 77

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

A. LAMPIRAN I

1. Kuesioner --------------------------------------------------------------- 91

B. LAMPIRAN 2

1. Uji Validitas dan Reliabilitas ---------------------------------------- 100

C. LAMPIRAN 3

1. Penilaian Acuan Patokan (PAP) II ---------------------------------- 108

D. LAMPIRAN 4

1. Data Induk Penelitian ------------------------------------------------- 112

E. LAMPIRAN 5

1. Outpus SPSS Rank Spearman --------------------------------------- 122

F. LAMPIRAN 6

1. Tabel r------------------------------------------------------------------- 124

2. Surat Ijin Penelitian --------------------------------------------------- 127

xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era

globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia

yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia

merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah

satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut

adalah pendidikan.

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam

menghadapi perkembangan jaman pada saat ini, dengan pendidikan

seseorang dapat mengikuti arus globalisasi. Dalam dunia pendidikan

semua orang dituntut untuk terus berprestasi dan dapat meningkatkan

kualitas hidupnya, agar mampu bersaing di era yang semakin maju ini. Tak

terkecuali mahasiswa yang belajar di perguruan tinggi merasakan dampak

dari globalisasi, maka dari itu mahasiswa-mahasiswa tersebut dituntut

untuk terus meningkatkan prestasi belajarnya.

Mahasiswa merupakan peserta didik di perguruan tinggi seperti

halnya murid di sekolah lanjutan. Mahasiswa diajarkan ilmu pengetahuan

tidak hanya pada teori saja, tetapi lebih pada praktik yang dipersiapkan

untuk memasuki dunia kerja. Dunia kerja lebih memilih lulusan yang

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

memiliki prestasi akademik yang baik. Oleh sebab itu, penting untuk

mendapatkan prestasi akdemik/belajar yang baik. Prestasi belajar yang

tinggi mampu bersaing dalam dunia kerja ( atau dapat digunakan sebagai

modal untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi).

Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang dicapai setelah

melalui proses kegiatan belajar mengajar. Prestasi belajar dapat

ditunjukkan melalui nilai yang diberikan oleh seorang dosen kepada

peserta didik. Setiap kegiatan pembelajaran tentunya mengharapkan

prestasi yang maksimal.

Prestasi akademik yang di capai seorang mahasiswa merupakan

hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya, baik dari

dalam diri mahasiswa (faktor internal) maupun dari luar mahasiswa

(faktor eksternal), pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi akademik di perlukan untuk memahami bagaimana perubahan

dalam determinan tersebut berhubungan dengan perubahan prestasi,

sehingga pada akhirnya menjadi rekomendasi bagi pengambilan kebijakan

dalam pendidikan.

Diantara beberapa faktor yang mempengaruhi tersebut, faktor

kecerdasan emosional dan perilaku belajar mahasiswa berpengaruh pada

prestasi belajarnya. Kecerdasan emosional dianggap berpengaruh terhadap

prestasi belajar mahasiswa di perguruan tinggi. Kecerdasan emosional

yang baik dapat menentukan keberhasilan individu dalam prestasi belajar

membangun kesuksesan karir, mengembangkan hubungan suami-istri


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

yang harmonis dan dapat mengurangi agresivitas, khususnya dalam

kalangan remaja (Goleman, 2002 : 17).

Dengan memiliki kecerdasan emosional, mahasiswa mampu

melatih kemampuan untuk mengelola perasaannya, kemampuan untuk

memotivasi dirinya, kesanggupan untuk tegar dalam menghadapi frustasi,

kesanggupan mengendalikan dorongan dan menunda kepuasan sesaat,

mengatur suasana hati yang reaktif, serta mampu berempati dan bekerja

sama dengan orang lain. Kecerdasan ini yang mendukung seorang

mahasiswa dalam mencapai tujuan dan cita-citanya.

Proses belajar di perguruan tinggi bersifat kompleks dan

menyeluruh. Banyak orang yang berpendapat bahwa untuk meraih prestasi

yang tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient

(IQ) yang tinggi, karena inteligensi merupakan bekal potensial yang akan

memudahkan dalam belajar dan akan menghasilkan prestasi belajar yang

optimal. Menurut Binet dalam buku Winkel (1997:529), hakikat

inteligensi adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan

suatu tujuan, untuk mengadakan penyesuaian dalam rangka mencapai

tujuan itu, dan untuk menilai keadaan diri secara kritis dan objektif.

Kenyataannya, dalam proses belajar mengajar di perguruan tinggi

sering ditemukan mahasiswa yang tidak dapat meraih prestasi belajar yang

setara dengan kemampuan inteligensinya. Ada mahasiswa yang

mempunyai kemampuan inteligensi tinggi tetapi memperoleh prestasi

belajar yang relatif rendah, namun ada mahasiswa yang walaupun


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

kemampuan inteligensinya relatif rendah, dapat meraih prestasi belajar

yang relatif tinggi. Itu sebabnya taraf inteligensi bukan merupakan satu-

satunya faktor yang menentukan keberhasilan seseorang, karena ada faktor

lain yang mempengaruhi.

Menurut Goleman, khusus pada orang-orang yang murni hanya

memiliki kecerdasan akademis tinggi, mereka cenderung memiliki rasa

gelisah yang tidak beralasan, terlalu kritis, rewel, cenderung menarik diri,

terkesan dingin dan cenderung sulit mengekspresikan kekesalan dan

kemarahannya secara tepat. Bila didukung dengan rendahnya taraf

kecerdasan emosionalnya, maka orang-orang seperti ini sering menjadi

sumber masalah. Karena sifat-sifat di atas, bila seseorang memiliki IQ

tinggi namun taraf kecerdasan emosionalnya rendah maka cenderung akan

terlihat sebagai orang yang keras kepala, sulit bergaul, mudah frustrasi,

tidak mudah percaya kepada orang lain, tidak peka dengan kondisi

lingkungan dan cenderung putus asa bila mengalami stress. Kondisi

sebaliknya, dialami oleh orang-orang yang memiliki taraf IQ rata-rata

namun memiliki kecerdasan emosional yang tinggi.

Selain kecerdasan emosional, perilaku belajar selama di perguruan

tinggi juga mempengaruhi prestasi akademik seorang mahasiswa.

Kebiasaan atau perilaku belajar mahasiswa erat kaitannya dengan

penggunaan waktu yang baik untuk belajar maupun kegiatan lainnya.

Roestiah (dalam Hanifah dan Syukriy, 2001) bependapat bahwa, belajar

yang efisien dapat dicapai apabila menggunakan strategi yang tepat, yakni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

adanya pengaturan waktu yang baik dalam mengikuti perkuliahan, belajar

di rumah, berkelompok ataupun untuk mengikuti ujian.

Perilaku belajar yang baik dapat terwujud apabila mahasiswa sadar

akan tanggung jawab mereka sebagai mahasiswa, sehingga mereka dapat

membagi waktu mereka dengan baik antara belajar dengan kegiatan di luar

belajar. Motivasi dan disiplin diri sangat penting dalam hal ini karena

motivasi merupakan arah bagi pencapaian yang ingin diperoleh dan

disiplin merupakan perasaan taat dan patuh pada nilai-nilai yang diyakini

dan melakukan pekerjaan dengan tepat jika dirasa itu adalah sebuah

tanggung jawab.

Perilaku belajar merupakan faktor yang mempengaruhi dan

berperan penting dalam pencapaian prestasi belajar seseorang. Perilaku

belajar yang baik mencakup kebiasaan mengikuti pelajaran, kebiasaan

memantapkan pelajaran, kebiasaan membaca buku, kebiasaan menyiapkan

karya tulis dan kebiasaan menghadapi ujian ( Suryaningrum, 2009 : 3).

Perilaku belajar atau kebiasaan belajar merupakan tindakan yang

dilakukan oleh mahasiswa dalam memperoleh ilmu pengetahuan. Apabila

mahasiswa tersebut bisa melakukan proses yang baik dalam belajar, akan

mendapatkan hasil yang mereka harapkan, begitu juga sebaliknya,

kebiasaan belajar yang buruk akan membuat hasil yang dicapai menjadi

tidak maksimal.

Dari pengamatan peneliti selama belajar di kampus Universitas

Sanata Dharma, khususnya Program Studi Pendidikan Akuntansi, peneliti


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

menemukan gejala-gejala mahasiswa yang diduga memiliki kemampuan

kecerdasan emosional yang rendah. Fenomena ini bisa ditangkap melalui

cara pergaulan seorang mahasiswa saat melakukan kegiatan belajar-

mengajar di kampus yang biasanya datang ke kampus hanya pada saat ada

perkuliahan setelah pelajaran selesai mahasiswa tersebut pulang ke

rumah/kos, tanpa ada keinginan untuk bergaul atau sekedar kumpul-

kumpul berbagi informasi dengan teman-teman kampusnya, Hal ini akan

membuat mahasiswa tersebut terbiasa dengan kesendirian, tidak bisa

bergaul dan akan kekurangan informasi mengenai hal-hal yang mungkin

belum diketahui. Ada juga ditemui mahasiswa yang tidak bisa bekerja

sama dengan teman-teman kelompoknya ketika ada tugas yang diberikan

dosen, padahal sudah jelas-jelas tugas tersebut adalah tugas kelompok

untuk dikerjakan bersama-sama.

Mahasiswa-mahasiswa yang kecerdasan emosionalnya rendah

tidak bisa beradaptasi dengan teman-teman kelasnya, mahasiswa seperti

ini sering merasa terasingkan dari teman-temannya, tidak bisa belajar

dengan maksimal dikelas. Maka dari itu tidak jarang ada mahasiswa yang

pindah ke program studi lainnya karena IPK yang dimiliki tidak memenuhi

syarat untuk melanjutkan studi atau hanya karena sudah merasa tidak

nyaman berada di program studi ini.

Dengan memiliki kecerdasan emosional yang tinggi akan membuat

seorang menjadi percaya diri, mampu mengelola perasaan, tidak mudah

marah dan berempati dengan sesama, namun di Program Studi Pendidikan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

Akuntansi tidak demikian adanya, disini masih banyak dijumpai

mahasiswa yang kurang percaya diri misalnya ketika presentasi di kelas

atau melakukan praktek mengajar di sekolah. Bahkan ada kejadian

mahasiswa yang menghilang saat mengikuti program pengalaman

lapangan di sekolah yang diadakan kampus untuk mahasiswa yang sudah

mengambil mata kuliah program pengalaman lapangan 1 di kampus, ini

menandakan ada masalah terkait dengan kecerdasan emosionalnya.

Mahasiswa yang memiliki kecerdasan emosional yang baik akan

mudah berkerja sama, dapat mengelola emosinya, mudah bergaul dan

mampu fokus pada apa yang diinginkan serta berempati dengan sesama.

Hal ini, akan membantu mahasiswa itu untuk meraih prestasi yang baik

dalam bidang akademiknya.

Selain Kecerdasan emosional, peneliti juga mengamati perilaku

belajar yang terjadi di Program Studi Pendidikan Akuntansi yaitu perilaku

belajar mahasiswa yang hanya datang, duduk, diam dan menunggu untuk

cepat pulang merupakan contoh perilaku belajar yang tidak baik. Jika

mahasiswa hanya bisa datang tapi tidak bisa berpartisipasi dalam proses

pembelajaran sama saja individu tersebut tidak mendapatkan pengetahuan

apa-apa, mereka menganggap perkuliahan hanya formalitas semata tapi

yang dicari hanya nilai dan nilai.

Dalam proses belajar pun masih banyak terdapat mahasiswa-

mahasiswa yang tidak memanfaatkan waktu belajar dengan baik, seperti

menunggu teman lainnya mengerjakan tugas latihan yang diberikan dosen


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

lalu mencatat dari hasil pekerjaan temannya, ada juga yang hanya jadi

pendengar saat ada yang presentasi, bahkan jika ada tugas pekerjaan

rumah pun tidak sedikit mahasiswa yang tidak mengerjakan tugas tersebut

karena sudah terbiasa dengan mengcopy hasil pekerjaan temannya. Lalu

pada akhirnya ketika ujian ada mahasiswa yang mencontek. Jelas ini

merupakan perilaku belajar yang tidak baik jika terus-menerus dilakukan

oleh mahasiswa-mahasiswa tersebut.

Perilaku belajar yang salah seperti itu akan menyebabkan tingkat

pemahaman mahasiswa menjadi dangkal, pengetahuan menjadi terbatas

sehingga akan mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa tersebut. Wajar

apabila prestasi akademik yang didapat mahasiswa sering tidak sesuai

dengan apa yang diharapkan dikarenakan perilaku belajar yang kurang

tepat.

Perilaku belajar yang baik adalah kebiasaan dengan menyiapkan

buku pelajaran, mengerjakan tugas yang diberikan dosen, mengikuti kuliah

dan mengikuti ujian. Dengan menerapkan pelaku belajar yang benar akan

menghasilkan prestasi belajar yang baik. begitu juga sebaliknya, perilaku

belajar yang kurang tepat, akan menghasilkan prestasi belajar yang kurang

maksimal.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengkaji

hubungan antara kecerdasan emosional dan perilaku belajar dengan

prestasi belajar. Judul penelitian ini adalah “ HUBUNGAN ANTARA

KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR DENGAN


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

PRESTASI BELAJAR MAHASISWA” penelitian ini merupakan studi

kasus di Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu

Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

B. Batasan Masalah

Ada banyak faktor yang diduga berhubungan dengan prestasi

belajar mahasiswa. Faktor-faktor tersebut adalah faktor eksternal

(lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat)

dan faktor internal (fisiologis, dan psikologis). Penelitian ini

memfokuskan pada faktor kecerdasan emosional dan perilaku belajar

mahasiswa.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara

kecerdasan emosional dan prestasi belajar mahasiswa?

2. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara perilaku

belajar dan prestasi belajar mahasiswa?


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hubungan yang positif dan signifikan

antara kecerdasan emosional dan prestasi belajar mahasiswa.

2. Untuk mengetahui hubungan yang positif dan signifikan

antara perilaku belajar dan prestasi belajar mahasiswa.

E. Manfaat Penelitian

1. Program Studi

Diharapkan dapat menjadi acuan bagi program studi untuk

mengetahui apakah ada hubungan yang positif dan signifikan

antara antara kecerdasan emosional dan perilaku belajar dengan

prestasi belajar mahasiswa.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi

penelitian serupa di waktu yang akan datang.

3. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan tentang

hubungan antara kecerdasan emosional dan perilaku belajar

dengan prestasi belajar serta memberikan informasi bagi pihak-

pihak lain yang berkeinginan melakukan penelitian sejenis

lebih lanjut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kecerdasan Emosional

1. Pengertian emosi

Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak

menjauh. Arti kata ini, menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak

merupakan hal mutlak dalam emosi. Menurut Goleman (2000 : 411) emosi

merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis

dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada

dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Biasanya emosi merupakan reaksi

terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh emosi

gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara

fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku

menangis.

Dalam Goleman (2000 : 411) mengemukakan beberapa macam

emosi, yaitu :

a. Amarah : beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati

b. Kesedihan : pedih, sedih, muram, suram, melankolis,

mengasihi diri, putus asa

c. Rasa takut : cemas, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut

sekali, waspada, tidak tenang, ngeri

11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

d. Kenikmatan : bahagia, gembira, riang, puas, riang, senang,

terhibur, bangga

e. Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati,

rasa dekat, bakti, hormat, kemesraan, kasih

f. Terkejut: terkesiap, terkejut

g. Jengkel : hina, jijik, muak, mual, tidak suka

h. malu : malu hati, kesal

Seperti yang telah diuraikan diatas, bahwa semua emosi menurut

Goleman pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Jadi, berbagai

macam emosi itu mendorong individu untuk memberikan respon atau

bertingkah laku terhadap stimulus yang ada. Dalam the Nicomachea Ethics

pembahasan Aristoteles secara filsafat tentang kebajikan, karakter dan hidup

yang benar, tantangannya adalah menguasai kehidupan emosional kita dengan

kecerdasan. Nafsu, apabila dilatih dengan baik akan memiliki kebijaksanaan;

nafsu membimbing pemikiran, nilai, dan kelangsungan hidup kita. Namun

demikian, nafsu dapat dengan mudah menjadi tak terkendalikan, dan hal itu

seringkali terjadi. Menurut Aristoteles, masalahnya bukanlah mengenai

emosionalitas, melainkan mengenai keselarasan antara emosi dan cara

mengekspresikan (Goleman, 2000 : xvi).

Menurut Mayer (Goleman, 2000 : 65) orang cenderung menganut

gaya-gaya khas dalam menangani dan mengatasi emosi mereka, yaitu : sadar

diri, tenggelam dalam permasalahan, dan pasrah. Dengan melihat keadaan itu

maka penting bagi setiap individu memiliki kecerdasan emosional agar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

menjadikan hidup lebih bermakna dan tidak menjadikan hidup yang di jalani

menjadi sia-sia.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa emosi adalah

suatu perasaan yang mendorong individu untuk merespon atau bertingkah

laku terhadap stimulus, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar

dirinya.

2. Pengertian kecerdasan emosional

Istilah “kecerdasan emosional” pertama kali dilontarkan pada tahun

1990 oleh psikolog Peter Salovey dari Harvard University dan John Mayer

dari University of New Hampshire untuk menerangkan kualitas-kualitas

emosional yang tampaknya penting bagi keberhasilan.

Salovey dan Mayer mendefinisikan kecerdasan emosional atau yang

sering disebut EQ sebagai :

“Himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang melibatkan kemampuan

memantau perasaan sosial yang melibatkan kemampuan pada orang lain,

memilah-milah semuanya dan menggunakan informasi ini untuk

membimbing pikiran dan tindakan” (Shapiro, 1998:8).

Kecerdasan emosional sangat dipengaruhi oleh lingkungan, tidak

bersifat menetap, dapat berubah-ubah setiap saat. Untuk itu peranan

lingkungan terutama orang tua pada masa kanak-kanak sangat mempengaruhi

dalam pembentukan kecerdasan emosional.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

Keterampilan EQ bukanlah lawan keterampilan IQ atau keterampilan

kognitif, namun keduanya berinteraksi secara dinamis, baik pada tingkatan

konseptual maupun di dunia nyata. Selain itu, EQ tidak begitu dipengaruhi

oleh faktor keturunan (Shapiro, 1998-10).

Sebuah model pelopor lain tentang kecerdasan emosional diajukan

oleh Bar-On pada tahun 1992 seorang ahli psikologi Israel, yang

mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai serangkaian kemampuan

pribadi, emosi dan sosial yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk

berhasil dalam mengatasi tuntutan dan tekanan lingkungan (Goleman, 2000

:180).

Gardner dalam bukunya yang berjudul Frame Of Mind (Goleman,

2000 : 50-53) mengatakan bahwa bukan hanya satu jenis kecerdasan yang

monolitik yang penting untuk meraih sukses dalam kehidupan, melainkan ada

spektrum kecerdasan yang lebar dengan tujuh varietas utama yaitu linguistik,

matematika/logika, spasial, kinestetik, musik, interpersonal dan intrapersonal.

Kecerdasan ini dinamakan oleh Gardner sebagai kecerdasan pribadi yang oleh

Daniel Goleman disebut sebagai kecerdasan emosional.

Menurut Gardner, kecerdasan pribadi terdiri dari :”kecerdasan antar

pribadi yaitu kemampuan untuk memahami orang lain, apa yang memotivasi

mereka, bagaimana mereka bekerja, bagaimana bekerja bahu membahu

dengan kecerdasan. Sedangkan kecerdasan intra pribadi adalah kemampuan

yang korelatif, tetapi terarah ke dalam diri. Kemampuan tersebut adalah

kemampuan membentuk suatu model diri sendiri yang teliti dan mengacu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

pada diri serta kemampuan untuk menggunakan modal tadi sebagai alat untuk

menempuh kehidupan secara efekti ” (Goleman, 2000 : 52).

Dalam rumusan lain, Gardner menyatakan bahwa inti kecerdasan

antar pribadi itu mencakup “kemampuan untuk membedakan dan menanggapi

dengan tepat suasana hati, temperamen, motivasi dan hasrat orang lain.”

Dalam kecerdasan antar pribadi yang merupakan kunci menuju pengetahuan

diri, ia mencantumkan “akses menuju perasaan-perasaan diri seseorang dan

kemampuan untuk membedakan perasaan-perasaan tersebut serta

memanfaatkannya untuk menuntun tingkah laku” (Goleman, 2000 : 53).

Berdasarkan kecerdasan yang dinyatakan oleh Gardner tersebut,

Salovey (Goleman, 2000:57) memilih kecerdasan interpersonal dan

kecerdasan intrapersonal untuk dijadikan sebagai dasar untuk mengungkap

kecerdasan emosional pada diri individu. Menurutnya kecerdasan emosional

adalah kemampuan seseorang untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi,

memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan

kemampuan untuk membina hubungan (kerjasama) dengan orang lain.

Menurut Goleman (2000 : 512), kecerdasan emosional adalah

kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi (to

manage our emotional life with intelligence); menjaga keselarasan emosi dan

pengungkapannya (the appropriateness of emotion and its expression)

melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati

dan keterampilan sosial.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kecerdasan emosional

adalah kemampuan siswa untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi diri,

memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan

kemampuan untuk membina hubungan (kerjasama) dengan orang lain.

3. Faktor-faktor Kecerdasan Emosional

Goleman mengutip Salovey (2000:58-59) menempatkan kecerdasan

pribadi Gardner dalam definisi dasar tentang kecerdasan emosional yang

dicetuskannya dan memperluas kemampuan tersebut menjadi lima

kemampuan utama, yaitu :

a. Mengenali Emosi Diri

Mengenali emosi diri sendiri merupakan suatu kemampuan untuk

mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi. Kemampuan ini merupakan

dasar dari kecerdasan emosional, para ahli psikologi menyebutkan kesadaran

diri sebagai metamood, yakni kesadaran seseorang akan emosinya sendiri.

Menurut Mayer (Goleman, 2000 : 64) kesadaran diri adalah waspada terhadap

suasana hati maupun pikiran tentang suasana hati, bila kurang waspada maka

individu menjadi mudah larut dalam aliran emosi dan dikuasai oleh emosi.

Kesadaran diri memang belum menjamin penguasaan emosi, namun

merupakan salah satu prasyarat penting untuk mengendalikan emosi sehingga

individu mudah menguasai emosi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

b. Mengelola Emosi

Mengelola emosi merupakan kemampuan individu dalam menangani

perasaan agar dapat terungkap dengan tepat atau selaras, sehingga tercapai

keseimbangan dalam diri individu. Menjaga agar emosi yang merisaukan

tetap terkendali merupakan kunci menuju kesejahteraan emosi. Emosi

berlebihan, yang meningkat dengan intensitas terlampau lama akan mengoyak

kestabilan kita (Goleman, 2000 : 77-78). Kemampuan ini mencakup

kemampuan untuk menghibur diri sendiri, melepaskan kecemasan,

kemurungan atau ketersinggungan dan akibat-akibat yang ditimbulkannya

serta kemampuan untuk bangkit dari perasaan-perasaan yang menekan.

c. Memotivasi Diri Sendiri

Prestasi harus dilalui dengan dimilikinya motivasi dalam diri individu,

yang berarti memiliki ketekunan untuk menahan diri terhadap kepuasan dan

mengendalikan dorongan hati, serta mempunyai perasaan motivasi yang

positif, yaitu antusianisme, gairah, optimis dan keyakinan diri.

d. Mengenali Emosi Orang Lain

Kemampuan untuk mengenali emosi orang lain disebut juga empati.

Menurut Goleman (2000 :57) kemampuan seseorang untuk mengenali orang

lain atau peduli, menunjukkan kemampuan empati seseorang. Individu yang

memiliki kemampuan empati lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial

yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan orang lain

sehingga ia lebih mampu menerima sudut pandang orang lain, peka terhadap

perasaan orang lain dan lebih mampu untuk mendengarkan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

Rosenthal dalam penelitiannya menunjukkan bahwa orang-orang yang

mampu membaca perasaan dan isyarat non verbal lebih mampu

menyesuiakan diri secara emosional, lebih populer, lebih mudah bergaul, dan

lebih peka (Goleman, 2000 : 136). Nowicki, ahli psikologi menjelaskan

bahwa anak-anak yang tidak mampu membaca atau mengungkapkan emosi

dengan baik akan terus menerus merasa frustasi (Goleman, 2000 : 172).

Seseorang yang mampu membaca emosi orang lain juga memiliki kesadaran

diri yang tinggi. Semakin mampu terbuka pada emosinya sendiri, mampu

mengenal dan mengakui emosinya sendiri, maka orang tersebut mempunyai

kemampuan untuk membaca perasaan orang lain.

e. Membina Hubungan

Kemampuan dalam membina hubungan merupakan suatu

keterampilan yang menunjang popularitas, kepemimpinan dan keberhasilan

antar pribadi (Goleman, 2000 : 59). Keterampilan dalam berkomunikasi

merupakan kemampuan dasar dalam keberhasilan membina hubungan.

Individu sulit untuk mendapatkan apa yang diinginkannya dan sulit juga

memahami keinginan serta kemauan orang lain.

Orang-orang yang hebat dalam keterampilan membina hubungan ini

akan sukses dalam bidang apapun. Orang berhasil dalam pergaulan karena

mampu berkomunikasi dengan lancar pada orang lain. Orang-orang ini

populer dalam lingkungannya dan menjadi teman yang menyenangkan karena

kemampuannya berkomunikasi (Goleman, 2000 :59). Ramah tamah, baik

hati, hormat dan disukai orang lain dapat dijadikan petunjuk positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

bagaimana siswa mampu membina hubungan dengan orang lain. Sejauhmana

kepribadian siswa berkembang dilihat dari banyaknya hubungan interpersonal

yang dilakukannya.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis mengambil komponen-

komponen utama dan prinsip-prinsip dasar dari kecerdasan emosional sebagai

faktor untuk mengembangkan instrumen kecerdasan emosional

B. Perilaku belajar

1. Pengertian belajar

Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari berbuatan belajar, karena

belajar merupakan suatu proses, sedangkan prestasi belajar adalah hasil dari

proses pembelajaran tersebut. Bagi seorang siswa belajar merupakan suatu

kewajiban. Berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam pendidikan tergantung

pada proses belajar yang dialami oleh siswa tersebut.

Di dalam belajar, siswa mengalami sendiri proses dari tidak tahu

menjadi tahu, karena itu menurut Cronbach (Sumadi Suryabrata,1998:231):

“Belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami dan dalam


mengalami itu pelajar mempergunakan pancainderanya. Pancaindera tidak
terbatas hanya indera pengelihatan saja, tetapi juga berlaku bagi indera yang
lain”.
Belajar dapat dikatakan berhasil jika terjadi perubahan dalam diri

siswa, namun tidak semua perubahan perilaku dapat dikatakan belajar karena

perubahan tingkah laku akibat belajar memiliki ciri-ciri perwujudan yang

khas (Muhibbiin, 2000:116) antara lain :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

a. Perubahan Intensional

Perubahan dalam proses berlajar adalah karena pengalaman atau

praktek yang dilakukan secara sengaja dan disadari. Pada ciri ini siswa

menyadari bahwa ada perubahan dalam dirinya, seperti penambahan

pengetahuan, kebiasaan dan keterampilan.

b. Perubahan Positif dan aktif

Positif berarti perubahan tersebut baik dan bermanfaat bagi kehidupan

serta sesuai dengan harapan karena memperoleh sesuatu yang baru, yang

lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan aktif artinya perubahan tersebut

terjadi karena adanya usaha dari siswa yang bersangkutan.

c. Perubahan efektif dan fungsional

Perubahan dikatakan efektif apabila membawa pengaruh dan manfaat

tertentu bagi siswa. Sedangkan perubahan yang fungsional artinya perubahan

dalam diri siswa tersebut relatif menetap dan apabila dibutuhkan perubahan

tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan lagi.

Dalam proses pendidikan, kegiatan belajar adalah sesuatu kegiatan

yang paling pokok. Melalui belajar seseorang bisa memperoleh ilmu dan

pengetahuan yang akan menunjang perubahan bagi individu tersebut. Dengan

belajar seseorang diharapkan bisa menjadi pribadi yang berkualitas dan

mampu menghadapi segala persoalan dalam hidupnya.

Belajar di perguruan tinggi merupakan suatu pilihan yang tepat bagi

individu yang ingin berproses dalam mencapai tujuan hidupnya. Semangat,

cara belajar dan sikap mahasiswa terhadap belajar dipengaruhi oleh kesadaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

mahasiswa tersebut dalam mencapai tujuan-tujuan individual. Kesadaran

mengenai hal ini akan sangat menentukan sikap dan pandangan belajar di

perguruan tinggi yang pada akhirnya akan menentukan bagaimana seseorang

belajar di perguruan tinggi.

Menurut Logan, dkk (1976) (Sia, 2001:70) belajar dapat diartikan

sebagai perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil

pengalaman dan latihan. Senada dengan hal tersebut, Winkel (1997:193)

berpendapat bahwa belajar pada manusia dapat dirumuskan sebagai suatu

aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan

lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan

dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas.

Belajar tidak hanya dapat dilakukan di sekolah saja, namun dapat

dilakukan dimana-mana, seperti di rumah ataupun dilingkungan masyarakat.

Irwanto (1997:105) berpendapat bahwa belajar merupakan proses perubahan

dari belum mampu menjadi sudah mampu dan terjadi dalam jangka waktu

tertentu. Sedangkan menurut Mudzakir (1997:34) belajar adalah suatu usaha

atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang,

mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan,

keterampilan dan sebagainya.

Berdasarkan dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan siswa untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, secara sengaja,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

disadari dan perubahan tersebut relatif menetap serta membawa pengaruh dan

manfaat yang positif bagi siswa dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

2. Aspek belajar

Dalam proses pembelajaran, kuliah merupakan bentuk interaksi

antara dosen, mahasiswa dan pengetahuan atau keterampilan. Pemahaman

dan persepsi mengenai hubungan ketiga faktor tersebut sangat menentukan

keberhasilan proses belajar. Kuliah merupakan kegiatan yang membedakan

pendidikan formal dan non formal. Pemahaman akan hal ini akan

mempengaruhi sikap dan semangat mahasiswa dalam menjalani proses

belajar. Hal-hal yang harus dipahami dalam belajar, yaitu

(http://suwardjono.com/upload/perilaku-belajar-di-perguruan-tinggi.pdf).

a. Makna kuliah adalah bentuk unit kegiatan belajar mengajar di perguruan

tinggi, kuliah merupakan bentuk interaksi antara dosen, mahasiswa, dan

ilmu pengetahuan.

b. Pengalaman belajar atau nilai-nilai yang diperoleh peserta didik

mempunyai fungsi ganda, sebagai ukuran keberhasilan mahasiswa dalam

mempelajari mata kuliah dan sebagai alat evaluasi keberhasilan mata

kuliah itu sendiri.

c. Konsep tentang dosen dalam proses belajar mengajar yang efektif

semestinya dosen harus dipandang sebagai manajer kelas dan merupakan

narasumber proses belajar mengajar.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23

d. Kemandirian dalam belajar harus dimulai sejak pertama kali mahasiswa

memasuki perguruan tinggi. Mahasiswa harus memiliki keyakinan bahwa

sumber utama pengetahuan adalah buku, artikel, dan hasil penelitian.

e. Konsep memiliki buku

Buku merupakan sumber pengetahuan sehingga buku tidak dapat

dipisahkan dari kegiatan belajar.

f. Kemampuan berbahasa yang memadai baik struktur maupun kosakata

sangat membantu seseorang untuk mengekpresikan gagasan dan perasaan

atau mendeskripsikan masalah secara cermat.

3. Perilaku Belajar

Di dalam proses belajar diperlukan prilaku belajar yang sesuai dengan

tujuan pendidikan, dimana dengan perilaku belajar tersebut tujuan pendidikan

dapat dicapai secara efektif dan efisien, sehingga prestasi akademik dapat

ditingkatkan. Perilaku belajar, sering juga disebut kebiasaan belajar,

merupakan dimensi belajar yang dilakukan individu secara berulang-ulang

sehingga menjadi otomatis atau spontan. Perilaku ini akan mempengaruhi

prestasi belajar (Rampengan, 1997).

Belajar adalah kegiatan yang sengaja dipilih secara sadar oleh setiap

individu, karena seseorang mempunyai tujuan individu tertentu. Menurut

Suwardjono (http://suwardjono.com/upload/perilaku-belajar-di-perguruan-

tinggi.pdf), perilaku belajar yang baik mencakup :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24

a. Kebiasaan mengikuti kuliah

Mahasiswa kebanyakan hanya datang, duduk, dengar, dan catat. Kuliah

adalah kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi. Kuliah sebagai

forum untuk mendiskusikan pengetahuan.

b. Kebiasaan memantapkan kuliah

Proses belajar merupakan kegiatan terencana dan kuliah merupakan

kegiatan untuk memperkuat pemahaman materi pengetahuan sebagai hasil

kegiatan mandiri.

c. Kebiasaan membaca buku

Buku adalah sumber pengetahuan yang harus dibaca yang tidak dapat

dipisahkan dari kegiatan belajar.

d. Kebiasaan menyiapkan karya tulis

Wawasan dan pengalaman dosen didapat karena mereka telah mengalami

proses belajar dan pergaulannya dengan para praktisi atau karena riset atau

penelitian yang dilakukan.

e. Kebiasaan menghadapi ujian

Nilai yang diperoleh peserta didik sebagai ukuran keberhasilan mahasiswa

dalam mempelajari mata kuliah itu sendiri.

Menurut Giyono dalam Suryaningrum, dkk (2009: 3), kebiasaan

belajar dapat berlangsung melalui tiga cara yaitu: memperoleh reinforcement,

classical conditioning, belajar moderen, apabila model ini mendapat

reinforcement terhadap tindakanya, maka akan menjadi kebiasaan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25

Surachmad dalam Suryaningrum, dkk (2009 : 3), mengemukakan lima

hal yang berhubungan dengan perilaku belajar yang baik, yaitu: kebiasaan

mengikuti pelajaran, kebiasaan memantapkan pelajaran, kebiasaan membaca

buku, kebiasaan menyiapkan karya tulis, kebiasaan menghadapi ujian.

Calhoun & Acocella dalam Suryaningrum, dkk (2009:3) menyatakan

bahwa dampak kebiasaan belajar yang jelek bertambah berat ketika kebiasaan

itu membiarkan mahasiswa dapat lolos tanpa gagal. Sementara Gagne dalam

Suryaningrum, dkk (2009 : 3), menjelaskan bahwa hasil belajar dapat

dihubungkan dengan terjadinya suatu perubahan, kecakapan atau kepandaian

seseorang dalam proses pertumbuhan tahap demi tahap. Hasil belajar

diwujudkan dalam lima kemampuan yakni keterampilan intelektual, strategi

kognitif, informasi verbal, keterampilan motorik, dan sikap.

Dalam hal ini terdapat tiga dimensi belajar yaitu dimensi kognitif,

dimensi afektif dan dimensi psikomotorik (Benyamin S. Bloom, dalam

Suryaningrum, dkk (2009 : 3), dimensi kognitif adalah kemampuan yang

berhubungan dengan berfikir, mengetahui, dan memecahkan masalah.

Selanjutnya dimensi ini dibagi menjadi pengetahuan komperhensif, aplikatif,

sintetis, analisis dan pengetahuan evaluatif. Dimensi afektif adalah

kemampuan yang berhubungan dengan sikap, nilai, minat, apresiasi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26

C. Prestasi belajar mahasiswa

1. Pengertian prestasi belajar

Untuk mendapatkan suatu prestasi tidaklah semudah yang

dibayangkan, karena memerlukan perjuangan dan pengorbanan dengan

berbagai tantangan yang harus dihadapi.

Penilaian terhadap hasil belajar siswa untuk mengetahui sejauhmana

ia telah mencapai sasaran belajar inilah yang disebut sebagai prestasi belajar.

Seperti yang dikatakan oleh Winkel (1997:168) bahwa proses belajar yang

dialami oleh siswa menghasilkan perubahan-perubahan dalam bidang

pengetahuan dan pemahaman, dalam bidang nilai, sikap dan keterampilan.

Adanya perubahan tersebut tampak dalam prestasi belajar yang dihasilkan

oleh siswa terhadap pertanyaan, persoalan atau tugas yang diberikan oleh

guru. Melalui prestasi belajar siswa dapat mengetahui kemajuan-kemajuan

yang telah dicapainya dalam belajar.

Sedangkan Marsun dan Martaniah dalam Sia (2000:71) berpendapat

bahwa prestasi belajar merupakan hasil kegiatan belajar, yaitu sejauh mana

peserta didik menguasai bahan pelajaran yang diajarkan, yang diikuti oleh

munculnya perasaan puas bahwa ia telah melakukan sesuatu dengan baik. Hal

ini, berarti prestasi belajar hanya bisa diketahui jika telah dilakukan penilaian

terhadap hasil belajar siswa.

Menurut Poerwodarminto (Ratnawati, 1996 : 206) yang dimaksud

dengan prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan atau dikerjakan

oleh seseorang. Sedangkan prestasi belajar itu sendiri diartikan sebagai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27

prestasi yang dicapai oleh seorang siswa pada jangka waktu tertentu dan

dicatat dalam buku rapor sekolah.

Dari beberapa definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi

belajar merupakan hasil usaha belajar yang dicapai seorang siswa berupa

suatu kecakapan dari kegiatan belajar bidang akademik di sekolah pada

jangka waktu tertentu yang dicatat pada setiap akhir semester di dalam buku

laporan yang disebut rapor.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar.

Untuk meraih prestasi belajar yang baik, banyak sekali faktor yang

perlu diperhatikan, karena di dalam dunia pendidikan tidak sedikit siswa yang

mengalami kegagalan. Kadang ada siswa yang memiliki dorongan yang kuat

untuk berprestasi dan kesempatan untuk meningkatkan prestasi, tapi dalam

kenyataannya prestasi yang dihasilkan di bawah kemampuannya.

Untuk meraih prestasi belajar yang baik banyak sekali faktor-faktor

yang perlu diperhatikan. Menurut Sumadi (1998 : 233) yang sejalan dengan

Shertzer dan Stone (Winkel, 1997 : 591), secara garis besar faktor-faktor

yang mempengaruhi belajar dan prestasi belajar dapat digolongkan menjadi

dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.:

a. Faktor internal

Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar. Faktor ini dapat dibedakan menjadi dua

kelompok, yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28

1). Faktor fisiologis

Dalam hal ini, faktor fisiologis yang dimaksud adalah faktor yang

berhubungan dengan kesehatan dan pancaindera

a) Kesehatan badan

Untuk dapat menempuh studi yang baik siswa perlu memperhatikan

dan memelihara kesehatan tubuhnya. Keadaan fisik yang lemah dapat

menjadi penghalang bagi siswa dalam menyelesaikan program studinya.

Dalam upaya memelihara kesehatan fisiknya, siswa perlu memperhatikan

pola makan dan pola tidur, untuk memperlancar metabolisme dalam

tubuhnya. Selain itu, juga untuk memelihara kesehatan bahkan juga dapat

meningkatkan ketangkasan fisik dibutuhkan olahraga yang teratur.

b) Pancaindera

Berfungsinya pancaindera merupakan syarat bahwa belajar itu

berlangsung dengan baik. Dalam sistem pendidikan dewasa ini di antara

pancaindera itu yang paling memegang peranan dalam belajar adalah mata

dan telinga. Hal ini penting, karena sebagian besar hal-hal yang dipelajari

oleh manusia dipelajari melalui penglihatan dan pendengaran. Dengan

demikian, seorang anak yang memiliki cacat fisik atau bahkan cacat mental

akan menghambat dirinya didalam menangkap pelajaran, sehingga pada

akhirnya akan mempengaruhi prestasi belajarnya di sekolah.

2) Faktor psikologis

Ada banyak faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi

belajar siswa, antara lain adalah :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29

a) Inteligensi

Pada umumnya, prestasi belajar yang ditampilkan siswa mempunyai

kaitan yang erat dengan tingkat kecerdasan yang dimiliki siswa. Menurut

Binet (Winkel,1997 :529) hakikat inteligensi adalah kemampuan untuk

menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan, untuk mengadakan suatu

penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan itu dan untuk menilai keadaan

diri secara kritis dan objektif. Taraf inteligensi ini sangat mempengaruhi

prestasi belajar seorang siswa, di mana siswa yang memiliki taraf inteligensi

tinggi mempunyai peluang lebih besar untuk mencapai prestasi belajar yang

lebih tinggi. Sebaliknya, siswa yang memiliki taraf inteligensi yang rendah

diperkirakan juga akan memiliki prestasi belajar yang rendah. Namun

bukanlah suatu yang tidak mungkin jika siswa dengan taraf inteligensi rendah

memiliki prestasi belajar yang tinggi, juga sebaliknya .

b) Sikap

Sikap yang pasif, rendah diri dan kurang percaya diri dapat

merupakan faktor yang menghambat siswa dalam menampilkan prestasi

belajarnya. Menurut Sarlito Wirawan (1997:233), sikap adalah kesiapan

seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu. Sikap

siswa yang positif terhadap mata pelajaran di sekolah merupakan langkah

awal yang baik dalam proses belajar mengajar di sekolah.

c) Motivasi

Menurut Irwanto (1997 : 193) motivasi adalah penggerak perilaku.

Motivasi belajar adalah pendorong seseorang untuk belajar. Motivasi timbul


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30

karena adanya keinginan atau kebutuhan-kebutuhan dalam diri seseorang.

Seseorang berhasil dalam belajar karena ia ingin belajar. Sedangkan menurut

Winkel (1991 : 39), motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di

dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin

kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan

belajar itu; maka tujuan yang dikehendaki oleh siswa tercapai. Motivasi

belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya

yang khas ialah dalam hal gairah atau semangat belajar, siswa yang

termotivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan

belajar.

b. Faktor eksternal

Selain faktor-faktor yang ada dalam diri siswa, ada hal-hal lain diluar

diri yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang akan diraih, antara lain

adalah :

1). Faktor lingkungan keluarga

a) Sosial ekonomi keluarga

Dengan sosial ekonomi yang memadai, seseorang lebih

berkesempatan mendapatkan fasilitas belajar yang lebih baik, mulai dari

buku, alat tulis hingga pemilihan sekolah

b) Pendidikan orang tua

Orang tua yang telah menempuh jenjang pendidikan tinggi

cenderung lebih memperhatikan dan memahami pentingnya pendidikan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31

bagi anak-anaknya, dibandingkan dengan yang mempunyai jenjang

pendidikan yang lebih rendah.

c) Perhatian orang tua dan suasana hubungan antara anggota keluarga

Dukungan dari keluarga merupakan suatu pemacu semangat

berpretasi bagi seseorang. Dukungan dalam hal ini bisa secara

langsung, berupa pujian atau nasihat; maupun secara tidak langsung,

seperti hubugan keluarga yang harmonis.

2). Faktor lingkungan sekolah

a) Sarana dan prasarana

Kelengkapan fasilitas sekolah, seperti papan tulis, OHP akan

membantu kelancaran proses belajar mengajar di sekolah; selain bentuk

ruangan, sirkulasi udara dan lingkungan sekitar sekolah juga dapat

mempengaruhi proses belajar mengajar

b) Kompetensi guru dan siswa

Kualitas guru dan siswa sangat penting dalam meraih prestasi,

kelengkapan sarana dan prasarana tanpa disertai kinerja yang baik dari

para penggunanya akan sia-sia belaka. Bila seorang siswa merasa

kebutuhannya untuk berprestasi dengan baik di sekolah terpenuhi,

misalnya dengan tersedianya fasilitas dan tenaga pendidik yang

berkualitas, yang dapat memenihi rasa ingintahuannya, hubungan dengan

guru dan teman-temannya berlangsung harmonis, maka siswa akan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32

memperoleh iklim belajar yang menyenangkan. Dengan demikian, ia

akan terdorong untuk terus-menerus meningkatkan prestasi belajarnya.

c) Kurikulum dan metode mengajar

Hal ini, meliputi materi dan bagaimana cara memberikan materi

tersebut kepada siswa. Metrode pembelajaran yang lebih interaktif sangat

diperlukan untuk menumbuhkan minat dan peran serta siswa dalam

kegiatan pembelajaran. Sarlito Wirawan (1994:122) mengatakan bahwa

faktor yang paling penting adalah faktor guru. Jika guru mengajar dengan

arif bijaksana, tegas, memiliki disiplin tinggi, luwes dan mampu membuat

siswa menjadi senang akan pelajaran, maka prestasi belajar siswa akan

cenderung tinggi, paling tidak siswa tersebut tidak bosan dalam mengikuti

pelajaran.

3). Faktor lingkungan masyarakat

a) Sosial budaya

Pandangan masyarakat tentang pentingnya pendidikan akan

mempengaruhi kesungguhan pendidik dan peserta didik. Masyarakat yang

masih memandang rendah pendidikan tidak mau mengirimkan anaknya ke

sekolah dan cenderung memandang rendah pekerjaan guru/pengajar

b) Partisipasi terhadap pendidikan

Bila semua pihak telah berpartisipasi dan mendukung kegiatan

pendidikan, mulai dari pemerintah (berupa kebijakan dan anggaran)

sampai pada masyarakat bawah, setiap orang akan lebih menghargai dan

berusaha memajukan pendidikan dan ilmu pengetahuan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33

D. Kerangka Berpikir

Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar mahasiswa

Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenal diri sendiri

dan orang lain, untuk memotivasi diri sendiri, mengelola dan

mengekspresikan emosi dengan tepat ( Goleman 2000 ; 44 )

Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor penting yang

menunjung keberhasilan individu dalam menjalankan kegiatan

pendidikannya. Jadi apabila seorang mahasiswa memiliki tingkat kecerdasan

emosional yang tinggi, akan meningkatkan prestasi belajarnya (Goleman,

2000 ; 47 ).

Menurut Goleman (2000 : 44), kecerdasan intelektual (IQ) hanya

menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan

faktor kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah kecerdasan emosional atau

Emotional Quotient (EQ) yakni kemampuan memotivasi diri sendiri,

mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati (mood),

berempati serta kemampuan bekerja sama.

Hasil identik juga disimpulkan dari penelitian jangka panjang

Goleman (2000 : 46) terhadap 95 mahasiswa Harvard lulusan tahun 1940-an.

Puluhan tahun kemudian, mereka yang saat kuliah dulu mempunyai

kecerdasan intelektual tinggi, namun egois dan kurang perhatian, ternyata

hidupnya tidak terlalu sukses (berdasar gaji, produktivitas, serta status bidang

pekerjaan) bila dibandingkan dengan yang kecerdasan intelektualnya biasa

saja tetapi mempunyai banyak teman, pandai berkomunikasi, mempunyai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34

empati, tidak temperamental sebagai manifestasi dari tingginya kecerdasan

emosi, social dan spiritual.

Kecerdasan emosional saling berbeda dan saling melengkapi dengan

kemampuan akademik murni yang diukur dengan IQ. Kecerdasan emosional

yang baik dapat dilihat dari kemampuan mengenal diri sendiri,

mengendalikan diri, memotivasi diri, berempati, dan kemampuan sosial. Oleh

karena itu, mahasiswa yang memiliki ketrampilan emosi yang baik akan

berhasil di dalam kehidupan dan memiliki motivasi untuk terus belajar.

Sedangkan, mahasiswa yang memiliki ketrampilan emosi yang kurang baik,

akan kurang memiliki motivasi untuk belajar, sehingga dapat merusak

kemampuannya untuk memusatkan perhatian pada tugas-tugas individu

tersebut sebagai mahasiswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

Hubungan perilaku belajar dengan prestasi belajar mahasiswa

Belajar adalah sebuah proses yang dilakukan seseorang dari tidak tahu

menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan sebagainya, untuk

memperoleh perubahan tingkah laku yang lebih baik secara keseluruhan akibat

interaksinya dengan lingkungannya.

Menurut Suwardjono (http://suwardjono.com/upload/perilaku-belajar-

di-perguruan-tinggi.pdf), perilaku belajar adalah kebiasaan mengikuti kuliah

yang dilakukan dengan baik, akan meningkatkan prestasi belajar individu

tersebut.

Rampengan (dalam hanifah dan syukriy, 2001) mengungkapkan bahwa

dalam proses belajar diperlukan perilaku belajar yang sesuai dengan tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35

pendidikan, dimana dengan perilaku belajar tersebut tujuan pendidikan dapat

dicapai secara efektif dan efisien, sehingga prestasi akademik dapat di

tingkatkan. Hal-hal yang berhubungan dengan perilaku belajar yang baik dapat

dilihat dari kebiasaan mengikuti pelajaran, kebiasaan membaca buku, kunjungan

ke perpustakaan dan kebiasaan menghadapai ujian. Oleh karena itu, dengan

perilaku belajar yang baik akan menghasilkan prestasi belajar yang baik.

Sebaliknya, dampak dari perilaku belajar belajar yg jelek akan menghasilkan

prestasi belajar yang kurang maksimal.

E. Rumusan Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah.

a. Ha1 : ada hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan

emosional dan prestasi belajar mahasiswa

Ho1 : tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan

emosional dan prestasi belajar mahasiswa

b. Ha2 : ada hubungan yang positif dan signifikan antara perilaku belajar

dan prestasi belajar mahasiswa

Ho2 : tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara perilaku

belajar dan prestasi belajar mahasiswa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada mahasiswa Program

Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Akuntansi, Jurusan

Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma dimana. Hasil atau kesimpulan yang ditarik

dari penelitian tidak bisa direalisasikan di tempat lain. Studi kasus yaitu

penelitian dengan karakteristik masalah yang berkaitan dengan latar

belakang dan kondisi saat ini dari subjek yang diteliti, serta interaksi

dengan lingkungan.

B. Tempat dan waktu penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Ekonomi,

Bidang Keahlian Khusus Akuntansi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juli - Agustus 2012

36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah Mahasiswa Studi

Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Akuntansi, Jurusan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma.

2. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah

kecerdasan emosional, perilaku belajar dan prestasi belajar mahasiswa.

D. Metode Pengambilan Data

1. Populasi

Populasi Menurut (Arikunto, 1997:108) adalah keseluruhan subjek

penelitian yang ada dalam wilayah penelitian. Populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh Mahasiswa Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

populasi. Menurut Suharsimi Arikunto ( 1998 : 20 ), apabila subjek

populasi kurang dai 100 lebih baik diambil semuanya sehingga


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya apabila subjek

besar dapat diambil 10%- 15% atau 20% - 25% atau lebih. Penelitian ini

meneliti mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2008, 2009, 2010, dan

2011. Dengan pertimbangan agar representatif sampel yang diambil dalam

penelitian ini berjumlah 100 orang dari total keseluruhan 310 mahasiswa.

3. Teknik Penarikan Sampel

Adapun teknik pengambilan sampel yang dipakai pada penelitian

ini adalah menggunakan teknik proporsional random sampling. Teknik

proporsional random sampling adalah teknik penarikan sampel apabila

teknik proporsional sampling disertai dengan random ( Narbuko dan Abu

Achmadi, 2007 : 115 ).

Sampel penelitian :

Angkatan 2008 : 100 = 24 mahasiswa

Angkatan 2009 : 100 = 26 mahasiswa

Angkatan 2010 : 100 = 29 mahasiswa

Angkatan 2011 : 100 = 21 mahasiswa

Jumlah = 100 mahasiswa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39

E. Variabel penelitian dan pengukuran variabel

Variabel kecerdasan emosional

Kecerdasan adalah kemampuan siswa untuk mengenali emosi diri,

mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain

(empati) dan kemampuan untuk membina hubungan (kerjasama) dengan

orang lain.

Kuesioner ini sebagian besar dikutif dari penelitian Yulianti (2002)

yang meneliti tentang Hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi

kerja karyawan.

Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Kecerdasan Emosional

Aspek Favourable Unfavourable Jumlah


1. Kecerdasan
emosional

Pengenalan Diri 1, 2, 4 3, 5 5
Pengendalian Diri 6, 7, 8 9, 10 5
Motivasi 11, 12, 13 14, 15, 5
Empati 16, 17, 18, 19 20 5
Kemampuan sosial Sosial 21, 22, 23 24, 25 5

Setiap pertanyaan dalam kuesioner diukur dengan skala Likert.

Pemberian skor pada setiap alternatif pernyataan adalah sebagai berikut :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40

Tabel 3.2
Skala Likert
Skor

Jawaban Positif Negatif

Sangat setuju 5 1

Setuju 4 2

Netral 3 3

Tidak setuju 2 4

Sangat tidak setuju 1 5

2. Variabel Perilaku Belajar

Perilaku belajar merupakan kegiatan yang sengaja dipilih secara

sadar oleh setiap individu, karena seseorang mempunyai tujuan tertentu.

Dimensi perilaku belajar mencakup kebiasaan mengikuti kuliah, kebiasaan

memantapkan kuliah, kebiasaan membaca buku, dan kebiasaan

menghadapi ujian. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel

perilaku belajar.

Kuesioner ini sebagian besar dikutif dari penelitian Suryaningsum

(2004) yang meneliti tentang hubungan perilaku belajar mahasiswa dengan

Prestasi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41

Tabel 3.3

Operasionalisasi Variabel Perilaku Belajar

1. Perilaku belajar
Favourable Unfavourable Jumlah
Kebiasaan MengikutiPelajaran 1, 2, 3 4, 5 5
Kebiasaan Membaca Buku 6,7,8,9 10 5
Kunjungan Keperpustakaan 11,12,14, 13, 15 5
Kebiasaan Menghadapi Ujian 16,19,20 17, 18 5

F. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a) Angket

Angket atau kuosioner adalah sebuah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui, Arikunto (2006 : 151).

Metode ini bertujuan mengungkapkan data yang menjadi perhatian dalam

penelitian ini yaitu kecerdasan emosional dan perilaku belajar.

b) Dokumentasi

Dokumentasi menurut Arikunto adalah “Barang-barang tertulis”

Metode dokumentasi ini dapat diartikan sebagai metode yang digunakan

untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,

transkrip buku, surat kabar, majalah, notulen, dan sebagainya, Arikunto

(2006 : 158). Metode ini dipakai untuk memperoleh data mengenai

gambaran umum Universitas, program studi, dan prestasi belajar

mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42

c). Wawancara

wawancara adalah metode tanya jawab langsung dengan

responden. Dalam hal ini wawancara ditujukan pada mahasiswa untuk

melengkapi data-data mengenai penelitian.

G. Teknik Pengujian Instrumen

Teknik pengujian instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Pengujian validitas

Validitas adalah derajad ketepatan antara data yang sesungguhnya

terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh

peneliti. Data yang valid adalah “ data yang tidak berbeda” antara data

yang dilaporkan dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek

penelitian. (Sugiyono, 2008 : 455 ). Dalam penelitian ini yang akan diuji

adalah butir-butir pertanyaan.

Untuk menguji kesahihan (Validitas ) kuisioner dalam penelitian

ini digunakan rumus korelasi product moment dari Karl Person (

Arikunto, 2006 : 170 ). Dengan rumus sebagai berikut :

∑∫ xy − {∑ x}{∑ y}

rxy =
N

( )  ∑ y − (∑ y) 
∑ x − ∑ x

2 2 2 2

 N  N 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi variabel x dengan variabel y.

xy = jumlah hasil perkalian antara variabel x dengan variabel y.

x = jumlah nilai setiap item.

y = jumlah nilai konstan.

N = jumlah subyek penelitian.

Kuesioner sebagai alat ukur perlu diuji validitasnya untuk menunjukkan

sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi

ukurnya. Semakin tinggi validitas suatu alat ukur semakin tepat pula alat

pengukur mengenai sasarannya. Sebaliknya semakin rendah validitas alat ukur

semakin jauh pula alat pengukur mengenai sasarannya. Adapun kriteria

validitasnya adalah sebagai berikut :

Jika !"#
dengan taraf signifikan ( = 0,05 ) maka butir-butir

pertanyaan dikatakan valid.

Jika & !"#


dengan taraf signifikan ( = 0,05 ) maka butir-butir

pertanyaan dikatakan tidak valid.

Uji validitas ini menggunakan komputer program SPSS versi 16.0, apabila

diperoleh hasil r hitung untuk setiap butir lebih besar dari r tabel dengan N = 30

dengan taraf signifikan 5% menunjukkan r tabel sebesar 0,361. Maka butir-butir

soal yang telah disusun ke dalam instrumen dinyatakan valid sehingga

pengambilan keputusan data penelitian dapat digunakan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44

a. Uji Validitas Variabel Kecerdasan Emosional

Tabel 3.4

Hasil Pengujian Validitas pada Variabel Kecerdasan Emosional

Pertanyaan
Variabel '()*+,- '*./01 Keterangan
no

Kecerdasan 1 0.685 0.361 VALID

Emosional 2 0.525 0.361 VALID

3 0.442 0.361 VALID

4 0.556 0.361 VALID

5 0.577 0.361 VALID

6 0.476 0.361 VALID

7 0.553 0.361 VALID

8 0.440 0.361 VALID

9 0.575 0.361 VALID

10 0.459 0.361 VALID

11 0.577 0.361 VALID

12 0.514 0.361 VALID

13 0.570 0.361 VALID

14 0.597 0.361 VALID

15 0.656 0.361 VALID

16 0.784 0.361 VALID


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45

17 0.483 0.361 VALID

18 0.458 0.361 VALID

19 0.413 0.361 VALID

20 0.371 0.361 VALID

21 0.653 0.361 VALID

22 0.643 0.361 VALID

23 0.544 0.361 VALID

24 0.557 0.361 VALID

25 0.648 0.361 VALID

Dari tabel diatas tampak dari 25 item pertanyaan, terdapat 25 item

pertanyaan yang valid atau semua iem dinyatakan valid, karena r hitung lebih

besar dari r tabel, jadi dari 25 item pertanyaan tersebut yang layak digunakan

untuk penelitian.

b. Uji Validitas Variabel Perilaku Belajar

Tabel 3.5
Hasil Pengujian Validitas pada Variabel Perilaku Belajar
Variabel Pertanyaan '()*+,- '*./01 Keterangan

no

1 0.731 0.361 VALID

Perilaku 2 0.604 0.361 VALID

Belajar 3 0.527 0.361 VALID

4 0.525 0.361 VALID


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46

5 0.666 0.361 VALID

6 0.534 0.361 VALID

7 0.527 0.361 VALID

8 0.468 0.361 VALID

9 0.632 0.361 VALID

10 0.519 0.361 VALID

11 0.625 0.361 VALID

12 0.417 0.361 VALID

13 0.432 0.361 VALID

14 0.633 0.361 VALID

15 0.461 0.361 VALID

16 0.782 0.361 VALID

17 0.395 0.361 VALID

18 0.414 0.361 VALID

19 0.472 0.361 VALID

20 0.439 0.361 VALID

Dari tabel di atas tampak dari 20 item pertanyaan semuanya dinyatakan

valid, karen r hitung lebih besar dari r tabel, jadi dari 20 item pertanyaan tersebut

yang layak digunakan untuk penelitian.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47

2. Pengujian reliabilitas

Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya,

maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok

yang sama diperoleh hasil yang relatif sama ( Azwar, 2000 : 3). Dalam penelitian

ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan tekhnik Formula Alpha

Cronbach.

Rumus :

k  ∑S2 j
α= 1 − 2 
k −1 S x 

Keterangan :

α = koefisien reliabilitas alpha

k = jumlah item

S2 j = varians responden untuk item J

S 2x = jumlah varians skor total

Besar r dapat dihitung dengan uji statistik Alpha Cronbach. Suatu

konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan Alpha Cronbach lebih

besar dari 0,60 ( Ghozali, 2002 : 133 ).

Taraf signifikansi ( ) yang digunakan adalah 5% jika !"# ,

maka instrumen ( pertanyaan-pertanyaan ) yang diberikan pada responden dapat

dinyatakan reliabel ( dapat dipercaya ).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48

Uji reliablitas ini menggunakan komputer program SPSS versi 16.0, dari

hasil analisis tersebut diperoleh hasil uji reliabilitas seperti pada tabel di bawah ini

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Nomor Variabel Koefisien Alpha

1 Kecerdasan Emosional 0.921

2 Perilaku Belajar 0.904

Pada penelitian ini menginterprestasikan hasil uji coba instrumen

menggunakan pedoman dari (Arikunto, 2002 : 254 ) sebagai berikut :

0,800 – 1,000 = Sangat tinggi


0,600 – 0,799 = Tinggi
0,400 – 0,599 = Cukup
0,200 – 0,399 = Rendah
0,000 – 0,199 = Sangat Rendah
Berdasarkan tabel di atas maka, apabila dilihat dari hasil pengujian

reliabilitas variabel kecerdasan emosional, dengan nilai alpha 0,921

termasuk dalam kategori sangat tinggi dan hasil pengujian reliabilitas

perilaku belajar, dengan nilai alpha 0,904 termasuk dalam kategori sangat

tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49

H. Teknik Analisa Data

a. Deskripsi Data dan Variabel Data

Pada bagian ini peneliti mendeskripsikan data hasil observasi yang

sudah didapat dari penelitian dan variabel penelitian yang meliputi

kecerdasan emosional, perilaku belajar dan prestasi belajar.

b. Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini ada dua rumusan hipotesis. Pengujian kedua

hipotesis tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pengujian hipotesis pertama

Ho1 : tidak ada hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan `

emosional dengan prestasi belajar mahasiswa.

Ha1 : ada hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan

emosional dengan prestasi belajar mahasiswa.

2. Pengujian hipotesis kedua

Ho2 : tidak ada hubungan positif dan signifikan antara perilaku belajar

dengan prestasi belajar.

Ha2 : ada hubungan positif dan signifikan antara perilaku belajar

dengan prestasi belajar.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50

c. Metode analisis data

Teknik analisa yang dilakukan adalah melalui tahapan-tahapan

sebagai berikut :

1. Data yang diperoleh dari hasil kuesioner terlebih dahulu diubah

menjadi data ordinal dalam bentuk rangking atau peringkat dengan

menggunakan tabel penolong untuk menghitung koefisien korelasi

spearman rank.

2. Kemudian, hasil yang telah diperoleh dari perhitungan dalam tabel

penolong tersebut (tepatnya pada kolom terakhir) dimasukkan

dalam rumus koefisien korelasi spearman rank yang dikemukakan

oleh ( Santoso, 2010 : 236) sebagai berikut :

ρ atau rs = 1 – 6 ∑di2
n (n2 – 1)

Keterangan :

ρ atau rs = Koefisien korelasi Spearman rank.

di2 = Determinan.

n = Jumlah data/sampel.

3. Setelah nilai ρ didapat, selanjutnya untuk mengetahui apakah nilai

koefisien korelasi spearman rank tersebut (nilai ρ) signifikan atau

tidak, maka perlu dibandingkan dengan nilai pada tabel ρ (tabel rho

atau tabel nilai kritik koefisien korelasi peringkat spearman) pada

taraf kesalahan tertentu (5 % dan 1 %).

4. Menyimpulkan hasil pengujian hipotesa berdasarkan

perbandingan antara nilai ρhitung dengan ρtabel (Santoso, 2010 : 237).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51

Syarat pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

• Jika ρhitung > ρtabel , maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis

alternatif diterima (tolak Ho, terima Ha).

• Jika ρhitung < ρtabel , maka hipotesis nol diterima dan hipotesis

alternatif ditolak (terima Ho, tolak Ha).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

GAMBARAN UMUM

Ulasan gambaran umum berikut ini bersumber dari website www.usd.ac.id

dan data dokumentasi referensi lainnya.

A. Sejarah Universitas Sanata Dharma

1. PTPG Sanata Dharma (1955-1958)

Ide untuk mendirikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG)

oleh Prof. Moh. Yamin, S.H. (Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan

Kebudayaan RI) pada tahun 1950-an disambut baik oleh para imam

Katolik, terutama Ordo Societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim disingkat

S.J.). Waktu itu Ordo ini telah membuka kursus-kursus B1, antara lain B1

Mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H.

Loeff, S.J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang

dikelola oleh Pater W.J. Van der Meulen, S.J. dan Pater H. Bastiaanse, S.J.

Dengan dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide, selanjutnya

Pater Kester yang waktu itu menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat

Yesus menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi

dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan

diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955.

Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 jurusan, yaitu

Bahasa Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik. Para pembesar misi

52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53

Serikat Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus Driyarkara, S.J. menjadi

Dekan PTPG Sanata Dharma dan Pater H. Loeff sebagai Wakil Dekan.

Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. yang

waktu itu menjadi pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan

Kebudayaan di Kantor Wali Gereja Indonesia. “Sanata Dharma”

sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma” yang artinya “kebaktian yang

sebenarnya” atau “pelayanan yang nyata”. Kebaktian dan pelayanan itu

ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia).

2. FKIP Sanata Dharma (1958-1965)

Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal

ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang

perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan

November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu

Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas

Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini Sanata Dharma

berhasil memperoleh status “disamakan” dengan negeri berdasarkan SK

Menteri PTIP No.1/1961 pada tanggal 6 Mei 1961 jo No.77/1962 tanggal

11 Juli 1962. Walaupun bagian dari Universitas Katolik Indonesia, secara

de facto FKIP Sanata Dharma berdiri sendiri.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54

3. IKIP Sanata Dharma (1965-1993)

Untuk mengatasi kerancuan antara menjadi bagian dari Universita

Katolik Indonesia cabang Yogyakarta dengan kemandirian FKIP Sanata

Dharma sebagai sebuah institusi pendidikan, FKIP Sanata Dharma

berubah menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP

No.237/B-Swt/U/1965. Surat keputusan itu berlaku mulai tanggal 1

September 1965. Selain melaksanakan Program S1 (sebelumnya Sarjana

Muda dan Sarjana), IKIP Sanata Dharma juga dipercaya pemerintah untuk

mengelola Program Diploma I, II, dan III untuk jurusan Matematika,

Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai

program Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibuka

program Diploma II PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar).

4. Universitas Sanata Dharma (1993 Sampai Sekarang)

Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan

masyarakat serta kemajuan zaman, tanggal 20 April 1993 sesuai dengan

SK Mendikbud No.46/D/O/1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan

menjadi Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal dengan nama USD.

Dengan perkembangan ini, USD diharapkan tetap dapat memajukan sistem

pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Setelah berkembang menjadi universitas,

Sanata Dharma terdorong untuk memperluas muatan program

pendidikannya. Di samping tetap mempertahankan pendidikan guru


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55

dengan tetap membuka FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan),

Sanata Dharma membuka beberapa fakultas baru. Universitas Sanata

Dharma sekarang memiliki 8 Fakultas dengan 25 Program Studi, 3

Program Pasca Sarjana, 1 Program Profesi, dan 3 Program Khusus

Bersertifikat. Sekarang ini banyak hal berkembang di Universitas Sanata

Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik sarana fisik

(gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya), administrasi

(sistem informasi, manajemen, biro/lembaga/pusat/serta unit pendukung),

peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada

masyarakat.

5. Nama-nama yang pernah menjabat Rektor Universitas Sanata

Dharma:

a. Prof. Dr. N. Drijarkara, S.J. (1955-1967)

b. Drs. J. Drost, S.J. (1968-1976)

c. Prof. Dr. A.M. Kadarman, S.J. (1977-1984)

d. Drs. F.X. Danuwinata, S.J. (1984-1988)

e. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988-1993)

f. Dr. M. Sastrapratedja, S.J. (1993-2001)

g. Dr. Paulus Suparno, S.J., MST (2001-2006)

h. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc. (2006-sekarang)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56

B. Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan Universitas Sanata Dharma

1. Visi

Universitas Sanata Dharma (USD) didirikan oleh Serikat Yesus

Provinsi Indonesia bersama dengan rekan imam dan awam Katolik untuk

berpartisipasi dalam usaha melindungi dan meningkatkan martabat

manusia dengan memadukan keunggulan akademik dan nilai

kemanusiaan.

a. Universitas Sanata Dharma terdorong untuk terus mencari,

menemukan, dan mengungkapkan kebenaran secara obyektif dengan

kebebasannya. Hal itu didasarkan pada pengakuan akan kebaikan

hakiki dunia sebagai ciptaan Allah yang harus dipelajari, diselidiki,

dan direnungkan maknanya serta dibangun dan dilestarikan demi

kesejahteraan umat manusia dan kemuliaan Allah yang lebih besar.

b. Menyadari peran penting generasi muda dalam mewujudkan masa

depan bangsa Indonesia. Universitas Sanata Dharma merasa terpanggil

untuk memberikan sumbangan positif kepada usaha bersama dalam

pengembangan pikiran, hati, dan kehendak kaum muda, dengan

maksud membangkitkan potensi mereka untuk secara aktif dan kreatif

ikut membangun masyarakat pluralistic yang adil, demokratis, dan

sejahtera.

c. Usaha pengembangan itu didasarkan pada nilai kebangsaan dan

kebudayaan nasional seperti terungkap dalam Pancasila dan UUD

1945. Pada visi kristiani mengenai martabat manusia sebagai ciptaan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57

Allah, tanggung jawab sosialnya serta tujuannya yang luhur dan pada

spiritualitas Ignatian yang terwujud dalam arah pendidikan Serikat

Yesus seperti “menjadi manusia bagi sesama” (men and women for

and with others), perhatian pribadi (cura personalis), serta semangat

keunggulan (magis) dan dialogis.

2. Misi

a. Mengembangkan sistem pendidikan yang dapat memadukan

keunggulan akademik dan nilai kemanusiaan.

b. Mengembangkan universitas yang dapat menjadi hati nurani kritis

masyarakat.

c. Menyelenggarakan penelitian terutama untuk lebih menggali secara

kritis kebenaran manusiawi dan mengembangkan martabat manusia.

d. Mengembangkan kebebasan akademik dan otonomi keilmuan untuk

dapat menemukan kebenaran berdasarkan pada etika keilmuan.

e. Menyelenggarakan pendidikan yang humanis dengan semangat

dialogis yang mengembangkan segi intelektual, moral, emosional, dan

spiritual secara terpadu.

f. Membantu mahasiswa menjadi manusia yang utuh, kritis, dewasa, dan

dapat berguna bagi masyarakat.

g. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dan sekaligus membantu

mahasiswa untuk mengembangkan kepekaan sosial terhadap

masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58

h. Mempersiapkan tenaga yang professional, baik dalam bidang keilmuan

maupun dalam bidang kependidikan.

3. Tujuan Pendidikan

Pendidikan di USD bertujuan membantu mencerdaskan putra-putri

bangsa dengan memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai

humanistic yang berlandaskan nilai-nilai Kristiani yang universal dan cita-

cita kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila, sehingga

memiliki kemampuan akademik sesuai dengan bidang studinya dan

integritas kepribadian yang tinggi.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi sangat penting peranannya demi mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Dalam struktur organisasi dapat terlihat jelas batas-

batas tugas dan tanggung jawab karyawan terhadap pekerjaannya masing-

masing.

Tugas dan tanggung jawabnya antara lain sebagai berikut:

1. Senat Fakultas merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi di

tingkat fakultas yang memiliki wewenang dalam menjabarkan kebijakan

dan peraturan universitas untuk fakultas.

2. Dekan FKIP memimpin FKIP dibantu oleh WD I (Wakil Dekan I bidang

akademik) dan WD II (Wakil Dekan II bidang administrasi umum dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59

bidang keuangan). Tugas Dekan dan Wakil Dekan (Staf Dekanat) adalah

sebagai berikut:

a. Dekan bertugas memimpin penyelenggaraan pendidikan, pengajaran,

penelitian, dan pengabdian pada masyarakat, membina tenaga

kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi, dan bertanggung jawab

kepada Rektor.

b. Wakil Dekan I (WD I) bertugas membantu dekan dalam memimpin

pelaksanaan kegiatan di bidang akademik yang meliputi pengajaran,

penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.

c. Wakil Dekan II (WD II) bertugas membantu Dekan dalam memimpin

pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum dan keuangan.

d. Tugas yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan di bidang

pendidikan yang bersifat kokurikuler dan ekstrakurikuler serta

kemahasiswaan menjadi tanggung jawab bersama Staf Dekanat,

sedangkan urusan yang berhubungan dengan keuangan kegiatan

kemahasiswaan tingkat fakultas dikelola oleh WD II.

3. Unit MKK Fakultas (MKDK) bertugas mengatur dan mengkoordinasikan

penyelenggaraan Mata Kuliah Keahlian (MKK) fakultas atau Mata Kuliah

Dasar Keahlian (MKDK) di lingkup fakultas. Unit ini dipimpin oleh WD I

yang bertanggung jawab langsung kepada dekan.

4. Pusat Penelitian dan Pelayanan Pendidikan (P4) bertugas membantu dan

mengkoordinasikan kegiatan penelitian dan pelayanan pendidikan kepada

masyarakat luar dan membagikan berbagai tugas tersebut kepada dosen-


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60

dosen yang terkait dalam koordinasi dengan dekanat FKIP. P4 dipimpin

oleh kepala P4.

5. Unit tata usaha menyelenggarakan administrasi kegiatan akademik pada

tiap-tiap program studi. Unit tata usaha dalam menjalankan tugasnya

berada di bawah koordinasi Wakil Dekan II. Unit tata usaha FKIP

dipimpin oleh seorang Kepala Tata Usaha (KTU) yang bertanggung jawab

langsung kepada WD II.

6. Unit PPL bertugas mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan

PPL mahasiswa dalam lingkup fakultas dan mengelola Laboratorium

Micro Teaching fakultas. Unit PPL fakultas dipimpin oleh seorang ketua

unit PPL yang sekaligus menjadi koordinator Laboratorium Micro

Teaching fakultas dan bertanggung jawab langsung kepada dekan.

7. Ketua Jurusan (kajur) bertugas memimpin jurusan, dibantu oleh sekretaris

jurusan (sekjur).

8. Ketua program studi (kaprodi) bertugas memimpin prodi, dibantu oleh

seorang wakil ketua program studi (wakaprodi). Prodi adalah satuan

pelaksana pendidikan yang bertugas melaksanakan satuan kurikulum

untuk satu keahlian tertentu.

9. Dosen tetap FKIP USD terdiri dari dosen yang diangkat oleh Yayasan

Sanata Dharma dan dosen PNS yang diperbantukan pada USD menjadi

pegawai tetap di lingkup FKIP dengan tugas untuk mengajar, mengadakan

penelitian, dan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. Setiap


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61

dosen tetap di lingkup FKIP diindukkan pada suatu prodi sesuai dengan

bidang keahlian yang dimilikinya.

10. Dosen tidak tetap (DTT) FKIP USD adalah tenaga pendidik yang

mendapat surat tugas dari rektor USD dengan tugas untuk mengajar di

suatu prodi di lingkup FKIP USD untuk jangka waktu tertentu.

11. Mahasiswa FKIP USD adalah orang yang terdaftar sebagai peserta didik di

suatu program studi yang diselenggarakan oleh suatu jurusan atau prodi di

lingkup FKIP USD.

D. Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FKIP yang sekarang ini merupakan salah satu fakultas dari Universitas

Sanata Dharma, yang dulu pernah populer dengan sebutan IKIP Sanata

Dharma, mulanya adalah sebuah Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG)

yang berdiri pada tanggal 17 Desember 1955. Mulai bulan November tahun

1958, pemerintah mengubah nama PTPG menjadi FKIP. Berkaitan dengan itu,

nama PTPG Sanata Dharma berganti menjadi FKIP Sanata Dharma yang

merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia. Kemudian mulai 1

September 1965, Presiden Soekarno membentuk IKIP yang merupakan

gabungan dari FKIP dan IPG. Sehingga berdasarkan SK No.237/B-

SWTU/1965, FKIP Sanata Dharma berganti nama menjadi IKIP Sanata

Dharma.

Akhirnya, seiring dengan tuntutan perkembangan zaman, melalui SK

Mendikbud No.46/D/O/1993, IKIP Sanata Dharma menjadi sebuah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62

universitas. Universitas Sanata Dharma (USD). Dengan demikian, IKIP yang

dulu merupakan lembaga yang berdiri sendiri, sekarang merupakan sebuah

fakultas dari USD. Pada tahun 1998, Fakultas Ilmu Pendidikan Agama Katolik

(FIPA) menggabung dengan FKIP menjadi Prodi IPPAK, Jurusan Ilmu

Pendidikan.

FKIP USD mempunyai 4 jurusan dengan 11 program studi untuk gelar

S1, 1 program studi nongelar.

1. Jurusan Ilmu Pendidikan (JIP)

a. Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK)

b. Program Studi Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

(IPPAK)

c. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

2. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni (JPBS)

a. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI)

b. Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

(PBSID)

3. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS)

a. Program Studi Pendidikan Ekonomi (PE) terdiri dari

1). Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

2). Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

b. Pendidikan Sejarah (PSej)

4. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA)

a. Program Studi Pendidikan Fisika (PFis)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63

b. Program Studi Pendidikan Matematika (PMat)

c. Program Studi Pendidikan Biologi (PBio)

Secara umum, FKIP USD bertujuan untuk menyiapkan tenaga

kependidikan yang professional, humanistik, memiliki semangat dialogis, dan

menghargai serta mengembangkan kebebasan dan kejujuran akademik dalam

proses pendidikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, FKIP USD didukung oleh

tenaga-tenaga pendidikan yang telah berpengalaman serta fasilitas-fasilitas

yang sangat memadai.

E. Visi dan Misi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

1. Visi

Penyiapan tenaga kependidikan/guru yang kompeten dengan

dilandasi nilai-nilai Pancasila dan cinta kasih melalui penyelenggaraan

pendidikan yang berkualitas.

2. Misi

a. Menyiapkan tenaga kependidikan/guru yang kompeten, yang berciri

sebagai berikut:

1) Memiliki integritas moral dan kepribadian.

2) Menguasai bidang kependidikan/keguruan

3) Mempunyai kompetensi pada bidang ilmu yang menjadi

keahliannya.

4) Mampu menjalin komunikasi social dengan baik.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64

b. Menjalin kemitraan dengan masyarakat (nasional dan internasional)

dan pemerintah untuk memberikan kontribusi pada peningkatan

kualitas hidup masyarakat melalui pendidikan.

F. Sejarah Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus

(BKK) Pendidikan Akuntansi

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Pendidikan

Akuntansi merupakan salah satu program studi di bawah Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma (JPIPS-FKIP-USD). Program studi ini merupakan

kelanjutan dari Jurusan Ekonomi yang dibuka tanggal 17 Desember 1955

ketika Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) didirikan atas desakan

Menteri Pendidikan Muhammad Yamin untuk menanggapi perlunya

pendidikan calon guru SLTP dan SMA. Pendirian Sanata Dharma dilandasi

oleh semangat untuk membantu masyarakat yang pada waktu itu sangat

membutuhkan tenaga guru sekolah menengah yang baik di berbagai bidang.

Pada waktu berdirinya (1958), Program studi Pendidikan Ekonomi

menggunakan nama Jurusan Ilmu Ekonomi FKIP Sanata Dharma. Selanjutnya

berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 28

Januari 1985, Jurusan Ilmu Ekonomi diganti nama menjadi Jurusan

Pendidikan Dunia Usaha yang memiliki 2 (dua) jalur, yaitu PS Pendidikan

Ekonomi Koperasi dan PS Pendidikan Akuntansi, dengan status “disamakan”.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65

Status ini ditetapkan kembali pada tanggal 14 Mei 1986 berdasarkan

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0363/0/1986.

Sejak IKIP Sanata Dharma berubah menjadi Universitas Sanata

Dharma berdasarkan SK Dirjen Dikti No.266/Dikti/Kep/1993, PS Pendidikan

Akuntansi di bawah Jurusan Pendidikan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Pada tahun 2003, PS Pendidikan

Akuntansi terakreditasi dengan peringkat nilai Akreditasi B yang ditetapkan

oleh BAN-PT tertanggal 19 September 2003 untuk jangka waktu 5 (lima)

tahun sejak tanggal ditetapkan.

Berdasarkan SK Dirjen Dikti No.143/DIKTI/Kep/1999 tentang

penataan Prodi, tahun 1999 nama PS Pendidikan Akuntansi diganti dengan PS

Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Pada

tahun 2002 Kopertis Wilayah V Yogyakarta memberikan nilai A terhadap

kelayakan penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang

Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi.

G. Deskripsi Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus

(BKK) Pendidikan Akuntansi

Tujuan Program Studi Pendidikan Ekonomi, BKK Pendidikan

Akuntansi ini adalah untuk menghasilkan tenaga kependidikan yang

professional di bidang akuntansi, manajemen, dan bidang ekonomi/koperasi.

Dalam menyelenggarakan pendidikan, Program Studi berdasarkan pada

kurikulum nasional dan muatan lokal. Penyelenggaraan proses belajar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66

mengajar dilaksanakan teratur dan didukung oleh ketersediaan fasilitas yang

memadai.

Sikap kritis yang ditanamkan pada mahasiswa dalam proses belajar

mengajar terbukti telah memberikan dasar yang kuat bagi lulusan dalam

berpikir secara ilmiah. Sebagai hasilnya, lulusan Program Studi Pendidikan

Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi memiliki kemampuan yang memadai di

bidangnya dan memiliki fleksibilitas yang tinggi. Hal tersebut dapat

ditunjukkan dengan banyaknya lulusan prodi yang menduduki jabatan/posisi

penting dalam dunia pendidikan dan non kependidikan, yakni sebagai sumber

daya manusia yang dapat diandalkan di bidang akuntansi pada perusahaan

dagang, perusahaan manufaktur, perusahaan jasa seperti bank, perhotelan,

perusahaan konsultan manajemen/bisnis/perpajakan/asuransi, dan sebgainya.

H. Visi, Misi, dan Sasaran Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang

Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

1. Visi

Membangkitkan dan mengembangkan potensi generasi muda agar

mampu berpartisipasi aktif dan kreatif dalam membangun masyarakat

pluralistik yang adil dan demokratik sesuai dengan bidang keahliannya,

yang dilaksanakan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta visi

kristiani mengenai martabat manusia.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67

2. Misi

a. Menyediakan bagi masyarakat tenaga kependidikan dan non

kependidikan di bidang ekonomi – akuntansi yang professional,

dewasa secara spiritual, moral, intelektual, sosial, dan emosional serta

mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu dan teknologi.

b. Menyelenggarakan pendidikan yang humanis dengan semangat

dialogis.

c. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat, sekaligus

membantu mahasiswa untuk mengembangkan kepekaan dan

kepedulian sosialnya.

d. Menyelenggarakan penelitian di bidang Pendidikan Akuntansi demi

pengembangan martabat manusia.

3. Sasaran

a. Mempersiapkan tenaga kependidikan dan non kependidikan di bidang

ekonomi – akuntansi yang professional dan kreatif dalam

menggunakan teknologi informasi.

b. Meningkatkan kualitas proses pendidikan yang humanis dialogis lewat

peningkatan sarana dan prasarana pembelajaran yang berupa

hardware, software, dan brainware-nya.

c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian yang dilakukan oleh

para dosen baik individual maupun kelompok dan oleh mahasiswa

sebagai syarat kelulusannya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68

d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengabdian kepada masyarakat

baik yang dilakukan oleh program studi sebagai satu kesatuan, dosen,

dan mahasiswa secara individual maupun kelompok seraya

mengembangkan networking dengan lembaga-lembaga pendidikan dan

non-kependidikan.

I. Sumber Daya Manusia

Staf dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian

Pendidikan Akuntansi sebagian besar telah dan sedang menyelesaikan

pendidikan jenjang S2. 11 (sebelas) dosen tetap dan 1 (satu) tenaga

administrasi saat ini, adalah sebagai berikut:

1. Drs. F.X. Muhadi, M.Pd.

2. Rita Eny Purwanti, S.Pd.M.Si

3. S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si.

4. Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si.

5. Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si.

6. Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA.

7. Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si.

8. Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd.

9. Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd.

10. Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd.

11. Theresia Aris Sudarsilah (Tenaga Administrasi).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69

J. Sarana dan Prasarana

Usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran antara lain dengan

meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana perkuliahan seperti

menciptakan ruang kuliah dan tempat duduk yang nyaman, menyediakan

laboratorium komputer yang memadai, menyediakan perpustakaan serta

jumlah eksemplar buku dan judul yang memadai termasuk CD-ROM.

Setiap dosen tetap disediakan satu ruangan kerja pribadi agar mampu

menyiapkan pembelajaran, penulisan karya ilmiah, dan bimbingan mahasiswa

dengan baik.

Sistem administrasi akademik PS Pendidikan Akuntansi yang berbasis

komputer mendukung tersedianya informasi yang cepat dan akurat untuk

pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.

K. Kemahasiswaan

1. Organisasi Kemahasiswaan Tingkat Program Studi

Organisasi kemahasiswaan tingkat program studi adalah Himpunan

Mahasiswa Program Studi Pendidikan yang disebut HMPS (Himpunan

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus

Pendidikan Akuntansi).

a. HMPS Pendidikan Akuntansi merupakan perwakilan mahasiswa

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus

Pendidikan Akuntansi yang bertanggung jawab kepada Wakil Ketua.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70

b. HMPS Pendidikan Akuntansi merencanakan, menyelenggarakan, dan

mengembangkan kegiatan-kegiatan ko dan ekstra kurikuler bersama

Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian

Khusus Pendidikan Akuntansi.

2. Kegiatan-Kegiatan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang

Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

a. Kegiatan ko kurikuler

1) Riset pasar (semester I).

2) Studi ekskursi ke perusahaan di DIY-Jateng (semester III).

3) Studi ekskursi ke perusahaan di luar DIY-Jateng (semester V).

4) Penelitian kolaboratif dosen-mahasiswa (semester VII).

b. Kegiatan ekstra kurikuler

1) Lomba seni / alat peraga.

2) Lomba karya tulis.

3) Retret / rekoleksi.

4) Dialogal dosen – mahasiswa.

5) Pengabdian pada masyarakat.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Sebelum data dianalisis langkah pertama akan disajikan deskripsi data

tentang variabel kecerdasan emosional, perilaku belajar dan prestasi belajar,

data ini didasarkan dari jawaban responden berjumlah 100 responden.

A. Deskripsi Data

Data hasil penelitian yang meliputi tiga variabel yaitu kecerdasan

emosional, perilaku belajar dan prestasi belajar mahasiswa. Dari jumlah

100 responden yang menjadi sampel pada penelitian semuanya mengisi

secara lengkap setiap kuesioner yang dibagikan sehingga dapat menjadi

data pada penelitian ini. Pada deskripsi data berikut ini disajikan data

frekuensi variabel penelitian, untuk mengetahui rincian masing-masing

variabel yang dapat dilihat dari uraian berikut ini :

1. Kecerdasan Emosional

Data variabel kecerdasan emosional didapat dari kuesioner yang

berisi 25 butir pertanyaan, dengan responden berjumlah 100 mahasiswa.

Berdasarkan hasil penelitian pada variabel kecerdasan emosional dengan

skor tertinggi yang dicapai adalah 125 dan skor terendah adalah 25

disajikan dalam tabel distribusi berikut ini.

71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72

Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Kecerdasan Emosional

Frekuensi
No Interval Kategori Frekuensi
relatif

1 107 – 125 Sangat tinggi 14 14%

2 92 – 106 Tinggi 64 64%

3 82 – 91 Sedang 19 19%

4 71 – 81 Rendah 3 3%

5 25 - 70 Sangat rendah 0 0%

JUMLAH 100 100%

Dari tabel 5.1 di atas menunjukkan bahwa mahasiswa pendidikan

akuntansi yang mempunyai kecerdasan emosional kategori sangat tinggi

yaitu (14%), kecerdasan kategori tinggi yaitu (64%), kecerdasan yang

kategori sedang (19%), kecerdasan yang kategori rendah (3%), dan

kecerdasan yang ketegori sangat rendah yaitu (0%). Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional mahasiswa pendidikan

akuntansi memiliki kecerdasan emosional yang cendrung tinggi.

2. Perilaku Belajar

Data perilaku belajar didapat dari kuesioner yang berisi 20 butir

pertanyaan, dengan responden berjumlah 100 mahasiswa. Berdasarkan

hasil penelitian pada variabel perilaku belajar dengan skor tertinggi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73

dicapai adalah: 100 dan skor terendah adalah: 20 disajikan dalam tabel

distribusi berikut.

Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Perilaku Belajar

No Interval Kategori Frekuensi Frekuensi relatif

1 86 - 100 Sangat baik 20 20%

2 74 – 85 Baik 52 52%

3 66 – 73 Biasa 10 10%

4 57 – 65 Tidak baik 15 15%

5 20 - 56 Sangat tidak baik 3 3%

JUMLAH 100 100%

Dari tabel 5.1 di atas menunjukkan bahwa mahasiswa pendidikan

akuntansi yang memiliki perilaku belajar kategori sangat baik yaitu (20%),

perilaku belajar kategori baik yaitu (52%), perilaku yang kategori biasa

(10%), perilaku yang kategori tidak baik (15%), dan perilaku yang

ketegori sangat tidak baik yaitu (3%). Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa sebagian besar mahasiswa pendidikan akuntansi memiliki perilaku

yang tergolong baik.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74

3. Prestasi Belajar

Data prestasi belajar didapat melalui dokumentasi dari kampus

berupa nilai indeks prestasi akademik (IPK). Nilai maksimum prestasi

belajar adalah 4,00 dan nilai minimum adalah 0,00.

Kategori prestasi belajar yang digunakan berdasarkan aturan dari

Universitas Sanata Dharma yaitu :

Tabel 5.3
Rentang Prestasi Belajar

Nilai IPK Kategori

3,50 – 4,00 Amat baik

2,76 – 3,49 Baik

2,00 - 2,75 Cukup

1,00 - 1,99 Kurang

0,00 – 0,99 Sangat kurang

Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar

No Interval Kategori Frekuensi Frekuensi relatif

1 3,50 – 4,00 Amat baik 9 9%

2 2,76 – 3,49 Baik 44 44%

3 2,00 - 2,75 Cukup 40 40%

4 1,00 - 1,99 Kurang 7 7%


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75

5 0,00 – 0,99 Sangat kurang 9 9%

JUMLAH 100 100%

Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa frekuensi prestasi

belajar mahasiswa pendidikan akuntansi yang berkategori sangat tinggi

yaitu (9%), prestasi kategori tinggi yaitu (44%), prestasi yang kategori

cukup (40%), prestasi yang kategori kurang (7%), dan prestasi belajar

yang ketegori sangat kurang yaitu (9%). Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa prestasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi

tergolong tinggi.

B. Analisa Data

Analisis korelasi Rank Spearman digunakan untuk mencari ada

tidaknya hubungan atau korelasi antara variabel-variabel penelitian

sekaligus untuk menjawab pertanyaan peneliti terkait dengan hipotesis

pertama dan kedua. Untuk mencari ada tidaknya suatu hubungan dapat

diuji dengan membandingkan angka probabilitas dengan taraf signifikan

5% . Apabila angka probabilitas di bawah 0,05 maka Ho ditolak atau ada

hubungan antara variabel tersebut, demikian sebaliknya.

1. Hubungan Kecerdasan Emosional dengn Prestasi Belajar

a. Perumusan Hipotesis

Ho1 : Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara

kecerdasan emosional dan prestasi belajar.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76

Ha1 : ada hubungan yang positif dan signifikan antara

kecerdasan emosional dan prestasi belajar.

b. Pengujian Hipotesis

Hasil analisis untuk pengujian hipotesis ini dilakukan

dengan menggunakan SPSS 16. Berikut ini disajikan ouput hasil

analisis dalam bentuk tabel.

Tabel 5.5
Hasil Pengujian Hipotesis 1
Kecerdasan Prestasi
Spearman's Kecerdasan Correlation Coefficient 1.000 .074
rho
Sig. (2-tailed) . .466
N 100 100
Prestasi Correlation Coefficient .074 1.000
Sig. (2-tailed) .466 .
N 100 100
**Correlations is significant at the 0.01 level (2 tailed)

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama diperoleh nilai r

hitung antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar adalah

0,074 dengan nilai probabilitas ( ) sebesar 0,466. Angka tersebut

menunjukkan bahwa tidak ada hubungan positif dan signifikan antara

kecerdasan emosional mahasiswa dengan prestasi belajar karena nilai r


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77

hitung lebih kecil dari r tabel yaitu 0,074 < 0,195 dan probabilitas ( )

sebesar 0,466 lebih besar dari taraf signifikansi ( ) sebesar 0,05.

2. Hubungan Perilaku Belajar dengan Prestasi belajar

a. Perumusan Hipotesis

Ho2 : Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara perilaku

belajar dan prestasi belajar.

Ha2 : ada hubungan positif dan signifikan antara perilaku belajar

dan prestasi belajar.

b. Pengujian hipotesis

Hasil analisis untuk pengujian hipotesis ini dilakukan dengan

menggunakan SPSS 16. Berikut ini disajikan ouput hasil analisis

dalam bentuk tabel.

Tabel 5.6
Hasil Pengujian Hipotesis 2
Rank of Perilaku Rank of Prestasi

Spearman's Perilaku Correlation


1.000 .040
rho Coefficient
Sig. (2-tailed) . .693
N 100 100
Prestasi Correlation
.040 1.000
Coefficient
Sig. (2-tailed) .693 .
N 100 100
**Correlations is significant at the 0.01 level (2 tailed)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai

r hitung antara perilaku belajar dengan prestasi belajar adalah

0,040 dengan nilai probabilitas ( ) sebesar 0,693. Angka tersebut

menunjukkan bahwa tidak ada hubungan positif dan signifikan

antara perilaku belajar mahasiswa dengan prestasi belajar tidak

signifikan karena nilai r hitung lebih kecil dari r tabel yaitu 0.040 <

0.195 dan nilai probabilitas ( ) sebesar 0,693 lebih besar dari

taraf signifikansi ( ) sebesar 0,05.

C. Pembahasan

1. Hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar

Dari hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan

positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dengan prestasi

belajar mahasiswa. Pernyataan ini berdasarkan analisis koefisien

korelasi r hitung yaitu lebih kecil dari r tabel atau 0,074 < 0,195 dan

nilai probabilitas ( ) sebesar 0,466 lebih besar dari ( ) = 0,05. Artinya

bahwa tinggi rendahnya tingkat kecerdasan emosional mahasiswa tidak

menyebabkan prestasi belajar yang tinggi.

Berdasarkan temuan peneliti menunjukkan bahwa kecerdasan

emosional bukan merupakan faktor penentu yang dominan untuk

meningkatkan prestasi belajar. Hal ini tidak sejalan dengan hasil

penelitian Goleman (2000) dan Patton (2002). Goleman (2000)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79

menyatakan bahwa kecerdasan emosional dapat digunakan untuk

meningkatkan prestasi belajar. Kecerdasan emosional terbentuk

melalui keselarasan emosi dan pengungkapanya melalui pengenalan

diri, pengendalian diri, motivasi diri, sikap empati dan kemampuan

membina hubungan dengan orang lain. Selain itu, kecerdasan

emosional dapat meningkat prestasi seseorang juga dikuatkan oleh

penelitian Patton (2002) yang menyatakan bahwa orang yang memiliki

kecerdasan emosional tinggi akan mudah untuk mencapai kesuksesan

pribadinya.

Deskripsi tingkat kecerdasan emosional mahasiswa pendidikan

akuntansi menunjukkan bahwa sebagian besar dalam kategori tinggi

yaitu sebanyak 64 mahasiswa atau 64%. Kecerdasan emosional adalah

adalah kemampuan mahasiswa untuk mengenali emosi diri, mengelola

emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (

empati ) dan kemampuan untuk membina hubungan ( kerjasama )

dengan orang lain.

Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar

mahasiswa pendidikan akuntansi dikategorikan memiliki prestasi

belajar yang tinggi yaitu sebanyak 44 atau 44%. Prestasi belajar

merupakan hasil usaha belajar yang dicapai seorang mahasiswa

berupa suatu kecakapan dari kegiatan belajar bidang akademik pada

jangka waktu tertentu yang dicatat pada setiap akhir semester. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80

tersebut tercermin dari nilai Indek Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa

pendidikan akuntansi.

Hasil penelitian yang bertentangan dengan bukti empiris dan

teoritis ini tentu perlu digali. Kecerdasan emosional tidak berhubungan

positif dan signifikan dengan prestasi belajar mahasiswa pendidikan

akuntansi. Artinya bahwa, tinggi rendahnya tingkat kecerdasan

emosional mahasiswa pendidikan akuntansi belum tentu menentukan

tinggi rendahnya prestasi belajar. Ada faktor-faktor yang menyebabkan

tidak ada hubungan positif antara kecerdasan emosional dengan

prestasi belajar.

Faktor pertama adalah kecerdasan intelektual. Patut diketahui

bahwa prestasi belajar yang dapat dicapai oleh mahasiswa selalu

paralel dengan tingkat kecerdasan intelektualnya, Lamson dalam

(Rachmi, 2010). Berbagai studi juga telah membuktikan bahwa

individu yang cerdas akan memperoleh prestasi belajar yang lebih

tinggi dibanding dengan yang dapat dicapai oleh individu yang kurang

cerdas dalam situasi belajar yang sama. Maka dari itu, dapat dikatakan

bahwa mahasiswa yang memiliki tingkat kecerdasan emosional yang

tinggi tidak menjamin akan mendapatkan prestasi yang baik tanpa

ditunjang dengan kecerdasan intelektual yang dimilikinya. Kecerdasan

intelektual dan kecerdasan emosional tidak dapat dipisahkan karena

saling keterkaitan dan berkesinambungan. Begitu juga prestasi belajar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81

yang baik apabila dibentuk dan diperoleh dari IQ dan EQ yang

berfungsi secara bersamaan dalam kehidupannya (Goleman, 2000 : 9 ).

Faktor yang kedua yaitu kecerdasan emosional tidak bisa

dimiliki begitu saja, tetapi harus dilatih, dipelajari dan dapat

dikembangkan. Namun semua itu perlu proses, semangat dan

keberanian untuk mencoba. Maka dari itu kecerdasan emosional

seseorang tidak dapat dikuasai sekaligus dalam waktu bersamaan.

Dalam penelitian ini tingkat kecerdasan emosional mahasiswa sudah

tinggi, namun demikian masalah yang sering dihadapi mahasiswa

sangat komplek, tidak dapat diselesaikan sekaligus dan untuk

menyelesaikan permasalahanya juga berbeda-beda. Karena begitu

banyaknya masalah-masalah seperti menumpuknya tugas individu

maupun kelompok, bisa membuat mahasiswa merasa tertekan, dan

kelelahan karena harus meluangkan waktu yang ekstra untuk

menyelesaikannya sehingga membuat mahasiswa kelelahan dan tidak

bisa berkonsentrasi saat belajar (Harso, 2010). Namun, apabila semua

permasalah-permasalahan yang banyak tersebut dapat diatasi dengan

baik, maka akan memudahkan mahasiswa untuk mencapai prestasi

belajarnya. Oleh karena itu, meskipun mahasiswa memiliki

kecerdasan emosional yang tinggi apabila menghadapi masalah-

masalah individu dan tidak bisa mengatasinya maka akan membuat

mahasiswa mengalami kesulitan untuk meningkatkan prestasi

belajarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82

2. Hubungan antara perilaku belajar dengan prestasi belajar.

Dari hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan

positif dan signifikan antara perilaku belajar dengan prestasi belajar

mahasiswa. Pernyataan ini berdasarkan analisis koefisien korelasi

hitung yaitu r hitung lebih kecil dari r tabel atau 0,040 < 0,195 dan

nilai probabilitas ( ) sebesar 0,693 lebih besar dari ( ) = 0,05.

Artinya bahwa baik buruknya perilaku belajar mahasiswa tidak

menentukan tinggi rendahnya prestasi seseorang.

Berdasarkan temuan peneliti menunjukkan bahwa perilaku

belajar yang baik tidak menentukan tinggi rendahnya prestasi belajar

tinggi. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Rachmi ( 2010) yang

menyatakan perilaku belajar berperan penting dalam menentukan

tinggi rendahnya prestasi belajar.

Deskripsi variabel perilaku belajar mahasiswa pendidikan

akuntansi sebagian besar dikategorikan memiliki perilaku belajar yang

tergolong baik yaitu terdapat 52 atau 52 %. Perilaku belajar adalah

kegiatan yang sengaja dipilih secara sadar oleh individu, karena

individu memiliki tujuan tertentu. Tujuan itu dapat berupa prestasi

belajar mahasiswa tersebut.

Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar

mahasiswa pendidikan akuntansi dikategorikan memiliki prestasi

belajar baik yaitu sebanyak 44 atau 44%. Prestasi belajar merupakan

hasil usaha belajar yang dicapai seorang mahasiswa berupa suatu


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83

kecakapan dari kegiatan belajar bidang akademik pada jangka waktu

tertentu yang dicatat pada setiap akhir semester. Hal tersebut tercermin

dari nilai Indek Prestasi Kumulatif ( IPK ) mahasiswa pendidikan

akuntansi.

Hasil penelitian ini mengatakan perilaku belajar mahasiswa

pendidikan akuntansi tergolong baik, hal ini sejalan dengan prestasi

belajar yang tergolong tinggi maka dapat disimpulkan bahwa perilaku

belajar yang baik seharusnya dapat menentukan tinggi rendahnya

prestasi belajar mahasiswa. Namun dalam penelitian ini peneliti

menemukan bahwa ternyata perilaku belajar yang baik tidak ada

hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar

seseorang, sehingga menimbulkan pertanyaan bahwa prestasi belajar

yang baik bukan semata-mata disebabkan oleh perilaku belajar yang

baik, tetapi ada faktor-faktor lain yang diduga dapat menentukan tinggi

rendahnya prestasi belajar.

Faktor-faktor yang dapat menentukan tinggi rendahnya prestasi

belajar adalah faktor dari dalam diri mahasiswa tersebut salah satunya

yaitu kecerdasan intelektual. Patut diketahui bahwa prestasi belajar

yang dapat dicapai oleh mahasiswa selalu paralel dengan tingkat

kecerdasan intelektualnya, Lamson dalam (Rachmi,2010). Kecerdasan

intelektual adalah kemampuan intelektual, analisa, logika dan rasio.

Kecerdasan ini merupakan kecerdasan untuk menerima, menyimpan,

dan mengolah informasi menjadi fakta. Orang yang kecerdasan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84

intelektualnya baik, baginya tidak ada informasi yang sulit, semuanya

dapat di simpan dan diolah, pada waktu yang tepat dan pada saat yang

dibutuhkan. Perilaku belajar yang baik akan berfungsi maksimal

apabila ditunjang dengan kecerdasan intelektual yang dimiliki oleh

mahasiswa. Apabila mahasiswa memiliki tingkat kecerdasan

intelektual yang tinggi maka mahasiswa tersebut bisa dengan mudah

memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh dosen, sehingga

mereka mampu mendapatkan hasil yang maksimal dalam bidang

akademik yang tercermin dalam Indeks Prestasi Akademik (IPK),

sehingga dapat disimpulkan bahwa kombinasi antara perilaku belajar

dan kecerdasan intelektual yang baik akan menentukan tinggi

rendahnya prestasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi.

Faktor yang kedua adalah faktor dari luar mahasiswa salah

satunya yaitu lingkungan belajar. Lingkungan belajar yang baik adalah

lingkungan belajar yang bersih, tenang, tidak ada gangguan dan

tersedia sarana dan prasarana untuk belajar. Orang-orang yang tinggal

di lingkungan belajar yang baik akan memperoleh prestasi belajar yang

lebih baik. Sebaliknya, orang-orang yang tinggal dilingkungan belajar

yang tidak baik akan mendapatkan hasil belajar yang tidak baik.

Sebagaimna mana hasil penelitian Gusmao Vaz ( 2010 ), ditemukan

bahwa lingkungan belajar berhubungan positif dan segnifikan dengan

prestasi belajar. Dari pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa

prestasi belajar yang baik disebabkan lingkungan belajar yang baik.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85

Semakin baik dan nyaman lingkungan belajar, prestasi belajar

mahasiswa semakin baik, begitu juga sebaliknya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar yang baik bukan hanya disebabkan oleh perilaku belajar

seseorang, tetapi ada faktor-faktor lain yang lebih dominan dalam

meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Faktor-faktor tersebut dapat

berasal dari dalam diri mereka sendiri, yaitu kecerdasan intelektual,

dan dan faktor dari luar mahasiswa seperti lingkungan belajar. Apabila

faktor-faktor tersebut bisa dikombinasi dengan baik, maka prestasi

belajar mahasiswa pendidikan akuntansi semakin baik, begitu juga

sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI

KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini mendeskripsikan hubungan antara kecerdasan

emosional dan perilaku belajar dengan prestasi belajar. Berdasarkan hasil

penelitian dan analisis data yang dikemukakan di bab V maka peneliti

dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan

emosional dengan prestasi belajar mahasiswa pendidikan

akuntansi. Hasil perhitungan statistika menunjukkan bahwa pada

output (kolom sig.2 – tailed) hubungan antara kecerdasan

emosional dengan prestasi belajar adalah 0.466. Oleh karena angka

tersebut di atas 0,05 maka Ho diterima, atau tidak ada hubungan

yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dengan

prestasi belajar.

2. Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara perilaku

belajar dengan prestasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi.

Hasil perhitungan statistika menunjukkan bahwa pada output

(kolom sig.2 – tailed) hubungan antara kecerdasan emosional

dengan prestasi belajar adalah 0.693. Oleh karena angka tersebut di

atas 0.05 maka Ho diterima, atau tidak ada hubungan yang positif

86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87

dan signifikan antara perilaku belajar mahasiswa dengan prestasi

belajar.

B. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari dalam melakukan penelitian maupun penyajian

hasil penelitian memiliki keterbatasan.

1. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah penulis tidak dapat melacak

kebenaran data yang diperoleh dari responden dalam menjawab

kuesioner dan diharapkan data tersebut berdasarkan keadaan yang

sesungguhnya.

2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli - agustus 2012, sehingga

untuk angkatan 2012 tidak bisa menjadi responden karena belum

memiliki data nilai prestasi belajar mahasiswa dalam hal ini Indeks

Prestasi Akademik (IPK).

C. Saran

1. Saran Bagi Mahasiswa

sebaiknya mahasiswa mempertahankan dan meningkatkan

kecerdasan emosionalnya, mahasiswa dituntut untuk belajar dengan giat

dan tekun agar bisa meningkatkan prestasi belajarnya. Selain itu,

mahasiswa diharapkan untuk dapat mempertahankan perilaku belajar

yang sudah baik dan mampu belajar mandiri tanpa mengharapkan ilmu

pengetahuan hanya dari dosen.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88

2. Saran Bagi Peneliti

a. Peneliti berikutnya menyertakan faktor lain selain faktor

kecerdasan emosional dan perilaku belajar, yaitu keadaan sosial

ekonomi, status sosial, kecerdasan intelektual (IQ) dan lain-lain.

b. Penelitian berikutnya dapat melakukan penelitian korelasi

berganda dengan menyertakan faktor perilaku belajar dan

kecerdasan intelektual dengan prestasi belajar.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Mudzakir. (1997). Psikologi Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia.

Achsin El-Qudsy. (2008). Perilaku Belajar Mahasiswa di indonesia.Yogyakarta :

Pustaka Belajar

A.Dale Timpe. 2000. Seri manajemen sumber daya manusia, mengelola waktu.

Jakrta : PT.Elek media komputindo.

Azwar, Saifuddin. 2007. Metode Penelitian (Edisi Revisi). Yogyakarta:

Pustaka Belajar.

Cooper.R.K. dan A. Sawaf. (1997). Executive EQ : Kecerdasan Emosional dalam

kepemimpinan Organisasi. Jakata : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Rachmi, Fillia. (2010). “Hubungan Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spritual

dan Perilku Belajar Terhadap Prestasi Belajar” : Universitas Diponegoro

Semarang

Ghozali, Imam. ( 2002 ). Aplikasi Analisis Multivariat Program SPSS. Semarang :

Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Goleman, Daniel. (2000). Emitional Intelligence (terjemahan). Jakata : PT

Gramedia Pustaka Utama.

Goleman, Daniel. (2000). Working With Emotional Intelligence (terjemahan).

Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama.

89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90

Hanifah, Syukry Abdullah, (2001). “Pengaruh Perilaku Belajar Terhadap

Prestasi Akademik Mahasiswa Akuntansi, Media Riset Akuntansi, Auditing

dan Informasi”. Vol 1, No.3, 63-86

Hadi, Sutrisno. 2005. Aplikasi Ilmu Statistika di Fakultas Psikologi.

Tri Harso. Ignatius Cahyono. (2010). “Hubungan antara kecerdasan Emosional

dan Perilaku Belajar deng Stres Kuliah: Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Gusmao Vaz, Prodenciana A. Dej. (2010). “Hubungan antara ketepatan metode

mengajar dosen, motivasi belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi

belajar” : Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Irwanto. (1997). Psikologi Umum. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Mila, Ratnawati. (1996). “Hubungan antara Persepsi Anak terhadap Suasana

Keluarga, Citra Diri, dan Motif Berprestasi dengan Prestasi Belajar pada

Siswa Kelas V SD Ta’Miriyah Surabaya”. Jurnal Anima Vol XI No. 42.

Muhibbin, Syah. (2000). Psikologi Pendidikan dengan Suatu Pendekatan baru.

Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Nana Syaodih. Sukmadinata, 2005, Belajar dan Faktor-faktor Yang

Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta

Santoso, Singgih. ( 2010 ). Statistik Nonparametric Konsep dan Aplikasi dengan

SPSS. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Saphiro, Lawrence E. (1998). Mengajarkan Emotional Intelligence Pada Anak.

Jakarta : Gramedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91

Sarlito Wirawan, Sarwono. (1997). Psikologi Remaja. Jakarta : PT. RajaGrafindo

Persada.

Saifuddin, Azwar. (1997). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka

Balajar Offset.

Sia, Tjundjing. (2001). Hubungan Antara IQ, EQ, dan QA dengan Prestasi Studi

Pada Siswa SMU. Jurnal Anima Vol.17 no.1

Sugiyono. 2004. Metode penelitian administrasi. Bandung. CV.Alfabeta

Sugiyono. 2008. Metode penelitian bisnis. Bandung CV. Alfabeta

Sumadi, Suryabrata. (1998). Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada .

Suryaningsum, Sri Sucahyo Heriningsih, 2005, Kajian Empiris Atas Pengaruh

Kecerdasan Emosional Mahasiswa Akuntansi Terhadap Stres Kuliah,

Simposium Nasional Mahasiwa dan Alumni Pasca Sarjana Ilmu Ekonomi

UGM.

Winkel, WS (1997). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta :

Gramedia.

(http://suwardjono.com/upload/perilaku-belajar-di-perguruan-tinggi.pdf)

Website kampus : www.usd.ac.id


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN - LAMPIRAN

92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN 1
Kuesioner Penelitian

93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94

Kuesioner Penelitian

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU

BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR

Disusun dalam rangka persiapan penyusunan Skripsi

Peneliti:

Yohanes Gedeon ( 071334027 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95

Hal : Permohonan Kesediaan menjadi responden


Kepada
Yth. Mahasiswa/i
Di Program Studi Pendidikan Akuntansi

Dengan Hormat,
Saya sebagai mahasiswa tingkat akhir Program Studi Pendidikan
Akuntansi bermaksud mengadakan penelitian dengan topik “ Hubungan Antara
Kecerdasan Emosional dan Perilaku Belajar dengan Prestasi Belajar ”.
Kegiatan ini disusun dalam rangka persiapan penyusunan skripsi.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, saya mohon kesediaan anda yang
terpilih menjadi responden untuk mengisi kuesioner penelitian. Saya sangat
mengharapkan anda mengisi semua pernyataan sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya dan mengembalikan semua berkas.
Semua tanggapan yang anda berikan hanya digunakan untuk penulisan
skripsi dan saya menjamin sepenuhnya kerahasiaan jawaban yang diberikan.
Besar harapan saya terhadap keberhasilan penelitian ini, sehingga bermanfaat
bagi teman-teman mahasiswa Pendidikan Akuntansi guna meningkatkan prestasi.
Demikian permohonan ini. Saya menyadari pengisian kuesioner ini
menyita waktu anda, oleh karena itu saya meminta maaf dan mengucapkan terima
kasih atas kebaikan, kesediaan dan partisipasinya.
Yogyakarta, 2012
Hormat saya

,
Yohanes Gedeon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96

1. PETUNJUK PENGISIAN:

Berilah tanda silang (x) pada kolom di masing-masing pernyataan di bawah


ini yang menurut anda sesuai dengan yang anda rasakan.

Keterangan pengisian kuesioner:

STS : Sangat Tidak setuju

TS : Tidak Setuju

N : Netral

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

2. DATA RESPONDEN

Nama Lengkap : ………………................................

Program Studi : ………………................................

NIM : ………………................................

IPK : ………………................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97

KECEDASAN EMOSIONAL

1. A. Pengenalan Diri

No PERNYATAAN STS TS N S SS
1. Saya menyukai diri saya apa adanya
2. Saya tahu betul kekuatan diri saya
3. Saya sering merasa khawatir dengan masa
depan saya
4. Saya mempunyai kemampuan untuk mencapai
prestasi yang saya harapkan
5. Saya sering merasa khawatir tanpa alasan
tertentu

B. Pengendalian Diri

No PERNYATAAN STS TS N S SS
6. Saya memikirkan apa yang saya inginkan
sebelum bertindak
7. Saya tetap tenang, bahkan dalam situasi yang
membuat orang lain marah
8. Demi sasaran lain yang lebih besar, saya dapat
menunda pemuasan sesaat saya, misalnya
mengobrol, nonton TV, jalan-jalan, dsb
9. Saya kurang sabar bila menghadapi orang lain
10. Saya sering merasa cepat bosan dan jenuh
dalam melakukan pekerjaan

C. Motivasi Diri

No PERNYATAAN STS TS N S SS
11. Saya suka mencoba hal-hal baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98

12. Saya berperan serta dalam bentuk memberikan


sumbangan informasi dan gagasan untuk
memecahkan masalah
13. Saya sering melakukan evaluasi diri untuk
memperbaiki kesalahan-kesalahan yang pernah
saya lakukan
14. Saya merasa tidak tahu apa yang menjadi
tujuan hidup saya
15. Saya mudah menyerah pada saat menjalankan
tugas yang sulit

D. Empati

No PERNYATAAN STS TS N S SS
16. Saya mempunyai banyak teman dekat dengan
latar belakang berbeda
17. Saya biasanya dapat mengetahui bagaimana
perasaan orang lain terhadap saya
18. Saya bisa menempatkan diri pada posisi orang
lain
19. Dalam situasi pertemuan, apa yang saya
sampaikan menarik perhatian orang
20. Saya merasa canggung ketika berbicara dengan
orang yang tidak saya kenal

E. Kemampuan Sosial

No PERNYATAAN STS TS N S SS
21. Saya dapat menerima kritik dengan pikiran
terbuka dan menerimanya bila hal itu dapat
dibenarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99

22. Saya dapat merasakan kesulitan yang dihadapi


kelompok dalam memecahkan masalah mereka
23. Saya mampu mengorganisasi kelompok dan
memotivasi kelompok
24. Saya merasa sulit menemukan teman dekat atau
sahabat
25. Saya merasa tertekan. Sehingga tidak bisa
bicara dihadapan orang banyak

PERILAKU BELAJAR MAHASISWA

2. A. Kebiasaan Mengikuti Pelajaran

No PERNYATAAN STS TS N S SS
1. Saya berusaha fokus pada topik yang diajarkan
2. Saya bekerjasama dengan teman saat
mengerjakan latihan
3. Jika di kelas diadakan diskusi, saya memilih
aktif
4. Saya sering mengantuk pada saat kuliah
berlangsung
5. Saya sering datang terlambat saat kuliah
berlangsung

B. Kebiasaan Membaca Buku

No PERNYATAAN STS TS N S SS
6. Saya banyak membaca bahan-bahan
perkuliahan, sebelum perkuliahan berlangsung
7. Saya membaca buku selain buku akuntansi
8. Saya mengulangi bacaan-bacaan yang terkait
dengan perkuliahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100

9. Saya membuat catatan pada bagian penting


setiap buku yang telah saya baca
10. Saya tidak pernah mengisi waktu luang dengan
membaca

C. Kunjungan ke Perpustakaan

No PERNYATAAN STS TS N S SS
11. Saya senang membaca buku di perpustakaan
12. Saya memanfaatkan waktu luang dengan
membaca buku di perpustakaan
13. Saya merasa malas pergi ke perpustakaan
14. Saya meminjam buku setiap berkunjung ke
perpustakaan
15. Saya pergi ke perpustakaan, hanya pada saat
ada tugas saja

D. Kebiasaan Menghadapi Ujian

No PERNYATAAN STS TS N S SS
16. Saya belajar dengan teratur, baik dan disiplin
17. Saya belajar hanya pada saat mau ujian
18. Saya merasa gugup dan bingung sebelum ujian
19. Saya banyak belajar sebelum ujian
20. Saya berusaha untuk tidak mencontek pada saat
ujian berlangsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN 2

Uji Validitas dan Reliabilitas

101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102

Variabel Kecerdasan Emosional


Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 96.8
Excludeda 1 3.2
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.921 25

Item Statistics
Std.
Mean Deviation N
KE1
4.0333 .76489 30
KE2
4.4667 .57135 30
KE3
4.0667 .78492 30
KE4
4.0667 .69149 30
KE5
4.1333 .68145 30
KE6
3.9667 .66868 30
KE7
3.8667 .89955 30
KE8
4.1667 .83391 30
KE9
4.3000 .70221 30
KE10
4.2000 .80516 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103

KE11
4.4333 .50401 30
KE12
4.3667 .49013 30
KE13
4.4667 .57135 30
KE14
4.2333 .81720 30
KE15
4.4333 .56832 30
KE16
3.8667 .81931 30
KE17
3.9000 .60743 30
KE18
4.0667 .69149 30
KE19
4.1333 .68145 30
KE20
4.1000 .66176 30
KE21
4.4000 .56324 30
KE22
4.4333 .56832 30
KE23
4.3241 .58714 30
KE24
4.7546 .57761 30
KE25
4.4667 .57135 30

Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
KE1
101.4667 88.051 .685 .915
KE2
101.0333 92.378 .525 .918
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104

KE3
101.4333 91.220 .442 .920
KE4
101.4333 90.668 .556 .918
KE5
101.3667 90.516 .577 .917
KE6
101.5333 91.913 .476 .919
KE7
101.6333 88.309 .553 .918
KE8
101.3333 90.782 .440 .920
KE9
101.2000 90.303 .575 .917
KE10
101.3000 90.769 .459 .920
KE11
101.0667 92.616 .577 .918
KE12
101.1333 93.361 .514 .919
KE13
101.0333 91.895 .570 .918
KE14
101.2667 88.616 .597 .917
KE15
101.0667 91.030 .656 .916
KE16
101.6333 85.895 .784 .913
KE17
101.6000 92.455 .483 .919
KE18
101.4333 91.909 .458 .919
KE19
101.3667 92.585 .413 .920
KE20
101.4000 93.283 .371 .921
KE21
101.1000 91.128 .653 .916
KE22
101.0667 91.168 .643 .917
KE23
101.0333 92.171 .544 .918
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105

KE24
101.0333 92.033 .557 .918
KE25
101.0333 91.068 .648 .916

Scale Statistics
Std.
Mean Variance Deviation N of Items
1.0550E2 98.466 9.92298 25

Variabel Perilaku Belajar

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.904 20

Item Statistics
Std.
Mean Deviation N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106

PB1
4.0333 .76489 30
PB2
4.4667 .57135 30
PB3
4.0667 .78492 30
PB4
4.0667 .69149 30
PB5
4.1333 .68145 30
PB6
3.9667 .66868 30
PB7
3.8667 .89955 30
PB8
4.1667 .83391 30
PB9
4.3000 .70221 30
PB10
4.2000 .80516 30
PB11
4.4333 .50401 30
PB12
4.3667 .49013 30
PB13
4.4667 .57135 30
PB14
4.2333 .81720 30
PB15
4.4333 .56832 30
PB16
3.8667 .81931 30
PB17
3.9000 .60743 30
PB18
4.0667 .69149 30
PB19
4.1333 .68145 30
PB20
4.1000 .66176 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107

Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
PB1
79.2333 60.116 .731 .894
PB2
78.8000 63.545 .604 .898
PB3
79.2000 62.234 .527 .900
PB4
79.2000 63.131 .525 .900
PB5
79.1333 61.775 .666 .896
PB6
79.3000 63.252 .534 .900
PB7
79.4000 61.145 .527 .900
PB8
79.1000 62.507 .468 .902
PB9
78.9667 61.895 .632 .897
PB10
79.0667 62.133 .519 .900
PB11
78.8333 64.075 .625 .898
PB12
78.9000 65.817 .417 .902
PB13
78.8000 65.062 .432 .902
PB14
79.0333 60.654 .633 .897
PB15
78.8333 64.833 .461 .901
PB16
79.4000 58.869 .782 .892
PB17
79.3667 65.137 .395 .903
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108

PB18
79.2000 64.303 .414 .903
PB19
79.1333 63.775 .472 .901
PB20
79.1667 64.282 .439 .902

Scale Statistics
Std.
Mean Variance Deviation N of Items
83.2667 69.375 8.32915 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN 3

Pedoman Acuan Patokan (PAP II)

109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110

PAP Tipe II

Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II digunakan untuk

menentukan kecendrungan variabel :

A. KECERDASAN EMOSIONAL

Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 25 = 125

Skor terendah yangt mungkin dicapai: 1 x 25 = 25

Skor :

25 + 81% (125 – 25 ) = 106

25 + 66% (125 – 25 ) = 91

25 + 56% (125 – 25 ) = 81

25 + 46% (125 – 25 ) = 71

< 71

Dari perhitungan tersebut, dapat disimpulkan kategori kecendrungan

variabel sebagai berikut :

NO Interval Kategori

1 107 – 125 Sangat tinggi


2 92 – 106 Tinggi
3 82 – 91 Cukup
4 71 – 81 Rendah
5 25 - 70 Sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111

B. Variabel Perilaku Belajar

Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 20 = 100

Skor terendah yangt mungkin dicapai: 1 x 20 = 20

Skor :

20 + 81% (100 – 20 ) = 84.8 dibulatkan 85

20 + 66% (100 – 20 ) = 72.8 dibulatkan 73

20 + 56% (100 – 20 ) = 64.8 dibulatkan 65

20 + 46% (100 – 20 ) = 56.8 dibulatkan 57

< 57

Dari perhitungan tersebut, dapat disimpulkan kategori kecendrungan

variabel sebagai berikut :

No Interval Kategori

1 86 - 100 Sangat baik


2 74 – 85 Baik
3 66 – 73 Biasa
4 57 – 65 Tidak baik
5 20 - 56 Sangat tidak baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112

C. Prestasi belajar

Kategori Nilai (IPK)

Amat baik 3,50 – 4,00

Baik 2,76 – 3,49

Cukup 2,00 - 2,75

Kurang 1,00 - 1,99

Sangat kurang 0,00 – 0,99


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN 4

Data Induk Penelitian

113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114

Data induk Kecerdasan Emosional


K K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1 K2 K2 K2 K2 K2 K2
No 1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5
1 4 2 2 3 4 4 4 3 4 3 2 2 3 4 3 4 4 5 4 3 3 2 2 2 4 80
2 4 5 4 4 5 4 2 4 4 5 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 103
3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 105
4 4 5 5 5 5 4 4 5 3 5 5 4 4 5 4 3 3 3 5 5 4 4 4 4 4 106
5 5 5 4 4 2 4 4 3 5 2 5 5 2 4 5 2 2 2 4 4 2 5 2 5 2 89
6 3 2 4 5 2 4 5 5 5 4 5 2 5 2 4 5 2 5 2 5 2 5 2 5 2 92
7 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 122
8 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 107
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 108
10 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 5 4 5 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 105
11 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 99
12 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100
13 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 90
14 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 102
15 2 2 4 2 4 2 4 3 5 5 4 4 3 2 4 2 2 4 5 2 4 4 4 4 4 85
16 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 3 5 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 102
17 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 122
18 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 110
19 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 2 4 5 5 5 5 5 106
20 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 121
21 3 4 5 3 5 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 92
22 2 5 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 96
23 3 2 2 3 4 4 5 3 4 4 5 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 2 2 3 83
24 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 95
25 5 5 4 3 4 3 4 3 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 3 5 5 5 5 5 110
26 3 4 2 4 3 4 2 3 2 4 4 4 4 1 4 2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 87
27 4 5 4 4 4 4 2 3 3 5 5 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 96
28 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 3 5 5 5 5 5 106
29 3 3 2 3 3 4 5 4 2 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 5 5 4 90
30 5 5 4 3 4 3 4 4 4 2 5 4 5 2 5 2 4 5 4 3 4 2 4 2 3 92
31 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 5 100
32 4 5 4 4 5 4 2 3 4 5 5 5 3 5 3 4 3 4 4 4 2 3 3 2 4 94
33 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 101
34 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 2 5 5 3 3 3 5 5 3 4 4 3 5 106
35 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 3 3 4 4 4 109
36 5 5 2 3 3 5 2 4 5 2 2 5 3 2 5 2 5 5 5 3 2 2 5 4 5 91
37 2 5 3 5 3 5 2 4 4 5 2 2 5 2 3 2 5 2 2 5 4 3 2 4 4 85
38 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 98
39 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 94
40 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 5 4 95
41 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115

42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 5 98
43 3 4 3 4 3 3 3 5 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 5 4 91
44 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 5 103
45 4 5 2 5 2 2 4 5 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 5 5 5 4 4 4 4 96
46 3 3 4 4 5 5 5 4 3 5 5 5 2 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 101
47 2 3 3 5 3 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 3 106
48 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 3 4 2 4 3 4 3 3 4 4 2 96
49 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 3 4 4 4 2 4 4 3 3 2 3 97
50 5 5 4 5 5 2 4 3 5 4 5 2 5 2 3 5 4 2 5 5 4 2 4 3 3 96
51 3 4 5 3 5 3 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 4 84
52 2 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 4 2 89
53 3 5 5 4 4 4 5 4 2 4 5 2 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 94
54 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 5 4 94
55 5 5 4 3 4 3 4 3 5 3 5 3 3 5 3 4 4 5 4 3 4 4 4 4 2 96
56 3 4 2 4 3 4 2 4 4 4 4 5 4 1 3 2 4 5 4 4 4 4 5 3 4 90
57 4 5 4 4 4 4 2 2 4 5 5 5 4 4 3 3 4 2 4 4 2 3 4 3 4 92
58 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 4 5 4 4 3 2 4 4 4 5 89
59 3 3 2 3 3 4 5 4 4 3 4 5 4 4 3 2 4 4 3 3 1 4 4 4 4 87
60 5 5 4 2 4 3 4 4 4 3 3 5 2 5 2 4 4 2 4 2 3 2 5 4 5 90
61 5 4 5 5 3 2 4 4 4 5 3 3 4 4 3 4 4 4 2 5 4 4 4 5 4 98
62 3 4 4 5 5 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 5 100
63 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 3 2 4 4 2 4 2 2 3 3 3 2 2 4 4 85
64 5 4 4 3 5 4 2 3 2 4 2 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 5 5 4 5 92
65 4 5 5 3 4 4 5 4 5 3 3 4 5 3 4 5 3 5 3 3 3 3 4 5 5 100
66 4 5 5 2 5 4 5 4 5 5 4 3 5 3 3 5 2 5 2 2 2 5 2 5 5 97
67 3 5 3 3 5 5 3 2 5 3 3 5 3 5 3 5 3 3 3 3 3 5 2 5 5 93
68 4 5 5 4 4 5 3 5 4 5 3 3 5 3 3 5 3 5 2 4 2 4 4 4 4 98
69 3 5 5 3 4 3 4 3 2 5 2 5 2 5 2 2 2 2 3 3 3 3 2 4 4 81
70 3 5 5 2 3 3 2 3 3 2 5 3 3 5 4 2 4 2 5 2 4 2 4 2 4 82
71 2 4 2 4 2 4 2 4 3 4 3 2 2 1 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 80
72 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 96
73 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 97
74 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 100
75 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 104
76 4 2 3 3 5 4 4 5 4 3 3 4 4 3 3 3 5 3 3 3 5 5 5 4 5 95
77 3 3 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 116
78 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 3 4 4 4 4 3 4 107
79 5 5 5 3 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 3 5 4 115
80 3 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 115
81 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 102
82 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 2 5 5 4 4 95
83 4 5 5 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 4 4 115
84 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 94
85 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 115
86 3 4 4 4 5 3 5 5 2 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 3 94
87 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 102
88 5 5 5 3 3 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 3 5 5 3 4 4 4 4 3 104
89 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116

90 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 100
91 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 100
92 4 5 4 4 3 4 2 3 4 5 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 2 4 5 5 99
93 3 2 5 4 2 3 4 5 4 1 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 95
94 4 2 5 3 5 2 4 2 3 5 2 4 1 5 2 3 2 3 5 3 4 4 3 5 3 84
95 5 5 4 4 5 4 4 5 4 2 5 3 2 4 2 2 5 2 3 4 3 4 5 4 3 93
96 3 4 5 5 5 4 5 4 3 2 3 3 4 4 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 106
97 5 2 2 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 5 2 2 3 3 4 5 4 5 4 5 96
98 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 102
99 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 103
10
0 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 5 5 4 5 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117

Data Induk Perilaku Belajar

P
Tot
P P P P P P P P P P1 1 P1 P1 P1 P1 P1 P1 P1 P1 P2
al
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
1 2 4 2 5 4 2 3 4 3 4 4 4 5 4 2 4 2 4 3 2 67
2 4 5 4 5 5 4 2 5 5 5 5 4 4 5 4 4 3 4 4 2 83
3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 5 2 4 2 4 2 4 4 55
4 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 5 4 2 3 4 3 4 3 4 4 64
5 2 5 2 1 5 4 2 5 1 5 1 1 5 1 5 2 2 2 3 5 59
6 2 2 1 4 3 2 5 2 3 4 5 3 2 4 2 1 5 5 5 5 65
7 5 5 4 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 3 5 5 92
8 4 4 1 2 3 3 3 4 2 2 3 4 3 2 2 1 2 3 1 4 53
9 4 4 1 2 4 3 2 4 1 2 2 3 5 3 2 4 2 2 4 2 56
10 2 2 2 3 4 3 3 2 4 4 4 3 3 2 5 3 3 4 3 3 62
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 76
12 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 2 1 1 3 1 1 1 1 58
13 3 4 3 3 2 2 2 4 4 2 3 5 4 4 4 3 3 3 4 3 65
14 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 80
15 4 5 4 3 2 3 3 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 80
16 5 5 2 3 3 3 3 5 3 3 5 3 3 3 3 4 3 4 4 4 71
17 2 5 3 2 3 2 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 2 2 2 5 76
18 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 2 2 2 4 4 4 5 4 69
19 4 5 3 3 3 3 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 2 4 80
20 2 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 2 5 5 2 2 4 5 5 2 79
21 3 4 5 4 5 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 73
22 2 5 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 77
23 3 5 5 4 4 4 5 5 2 3 2 4 2 2 2 2 4 4 4 4 70
24 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 74
25 5 5 4 4 4 3 4 5 3 2 5 2 2 2 5 4 4 5 4 4 76
26 3 4 2 3 3 4 2 4 3 4 4 4 4 1 4 2 4 5 4 2 66
27 4 5 4 4 4 4 2 5 3 5 5 4 4 4 4 3 4 2 4 3 77
28 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 83
29 3 3 2 4 3 4 5 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 2 68
30 4 5 4 4 4 3 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 88
31 4 4 5 3 3 2 4 4 5 5 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 74
32 3 4 4 3 5 4 3 4 2 4 2 4 3 4 2 4 3 4 4 4 70
33 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 73
34 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 77
35 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 93
36 4 5 5 3 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118

37 4 5 5 5 5 5 5 5 2 5 3 5 5 5 4 4 5 5 5 4 91
38 4 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 4 91
39 4 5 5 4 4 5 4 5 3 5 5 5 4 5 4 2 4 5 3 2 83
40 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 90
41 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 78
42 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 78
43 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 80
44 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 81
45 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 78
46 4 2 3 3 5 4 4 2 4 3 3 4 4 3 3 3 5 3 3 3 68
47 3 3 5 3 4 5 4 3 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 86
48 4 5 5 4 4 4 4 5 3 5 5 5 4 5 4 5 4 5 3 5 88
49 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 99
50 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 92
51 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79
52 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 78
53 4 5 5 3 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 95
54 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 76
55 4 5 5 4 4 4 5 5 2 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 90
56 3 4 4 5 5 3 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 82
57 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 79
58 5 5 5 4 3 4 4 5 2 5 5 4 4 5 4 5 3 5 5 5 87
59 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79
60 4 4 4 4 3 5 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 75
61 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79
62 4 5 4 5 5 4 2 4 5 5 5 5 3 5 3 4 3 4 4 4 83
63 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 81
64 4 5 5 3 5 4 4 5 5 5 5 5 2 5 5 3 3 3 5 3 84
65 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 91
66 5 5 5 4 5 2 2 5 5 5 2 5 3 5 5 5 5 5 5 5 88
67 4 3 4 4 5 3 3 2 4 3 4 5 4 5 3 5 5 4 4 5 79
68 3 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 81
69 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 79
70 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 75
71 4 4 4 5 4 4 4 5 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 79
72 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 3 80
73 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 68
74 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 80
75 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 86
76 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 5 4 4 3 4 4 4 87
77 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119

78 4 1 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 2 5 3 4 4 4 5 4 75
79 4 5 2 1 4 4 4 4 2 4 5 2 5 5 3 4 4 4 2 4 72
80 5 5 4 4 2 1 4 5 2 4 5 2 5 2 3 5 4 5 5 5 77
81 3 4 5 4 5 1 3 2 2 2 4 4 2 3 2 4 3 3 3 4 63
82 2 5 5 2 4 1 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 3 69
83 3 2 5 4 4 1 5 5 5 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 79
84 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 74
85 5 2 4 2 4 3 1 2 2 5 5 5 4 1 2 4 4 5 4 4 68
86 5 5 5 5 5 5 1 2 5 5 4 5 4 1 1 2 4 5 4 2 75
87 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 3 3 4 2 4 3 75
88 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 2 2 2 1 4 5 4 4 4 79
89 4 4 4 5 4 4 4 4 2 1 1 2 4 3 3 2 4 4 3 2 64
90 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 5 2 5 2 3 2 4 5 4 4 73
91 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 2 4 1 5 1 4 4 5 3 79
92 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 5 3 2 4 4 5 4 74
93 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 2 2 5 3 4 4 4 2 4 69
94 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 2 2 2 5 4 5 5 3 76
95 3 3 3 3 5 4 4 3 4 4 4 4 2 2 2 2 3 3 3 4 65
96 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 2 2 3 4 4 3 65
97 2 5 5 2 5 5 3 3 3 5 5 5 3 2 2 4 4 4 4 3 74
98 2 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 80
99 2 2 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 4 4 86
10
0 2 4 5 4 5 3 5 5 4 4 4 5 4 1 3 2 4 5 4 3 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN5

Output SPSS Rank Spearman

121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122

A. Kecerdasas emosional

Nonparametric Correlations

Correlations

Kecerdasan Prestasi

Spearman's rho Kecerdasan Correlation Coefficient 1.000 .074

Sig. (2-tailed) . .466

N 100 100

Prestasi Correlation Coefficient .074 1.000

Sig. (2-tailed) .466 .

N 100 100
**Correlations is significant at the 0.01 level (2 tailed)

B. Perilaku belajar

Nonparametric Correlations

Correlations

Rank of Perilaku Rank of Prestasi

Spearman's rho Perilaku Correlation Coefficient 1.000 .040

Sig. (2-tailed) . .693

N 100 100

Prestasi Correlation Coefficient .040 1.000

Sig. (2-tailed) .693 .

N 100 100
**Correlations is significant at the 0.01 level (2 tailed)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN 6

Tabel r Product Moment

123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124

NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT

Taraf Signif Taraf Signif Taraf Signif


N N N
5% 1% 5% 1% 5% 1%

3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345

4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.330

5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317

6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306

7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296

8 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.286

9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278

10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270

11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.263

12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256

13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230

14 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.210

15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194

16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181

17 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.148

18 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.128

19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115

20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125

21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.097

22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091

23 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086

24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081

25 0.396 0.505 49 0.281 0.364

26 0.388 0.496 50 0.279 0.361


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126

Anda mungkin juga menyukai