Anda di halaman 1dari 157

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMANDIRIAN

BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA


SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
TANJUNG JABUNG TIMUR

SKRIPSI

OLEH

LASI ANDINI
TM.151234

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMANDIRIAN
BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
TANJUNG JABUNG TIMUR

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

OLEH

LASI ANDINI
TM.151234

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019

i
PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada

Kedua orang tua Bapak Ma’ruf Ginanjar, Ibu Isnawati, Adikku Yogi Vikrian,
seluruh jajaran Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Sahabat-sahabat seperjuangan (Amanda Nadilla Putri, Irma Fahliana, Mira


Ardiana, Fathatun Hasanah, Ana Sholawati, Khoiriyah, Annisa) dan orang-orang
yang mencintai ilmu pengetahuan.

vi
MOTTO

           

    

Artinya :
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebaikan serta saling menasehati
dalam kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran.
QS. Al ‘Ashr : 1-3 (Anonim, Al-Qur’an dan terjemahnya, 2017, hlm.601 )

vii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha ‘Alim
yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkanNya, atas iradahNya hingga
skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam dilimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW pembawa risalah pencerahan bagi manusia.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat


akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada program studi Tadris
Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah memberikan motivasi
baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom ini Penulis menyampaikan
terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Hj Armida M.Pd.i dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
3. Bapak Drs. Sunarto, M.Pd, ketua Jurusan Tadris Matematika beserta
stafnya.
4. Bapak Drs. H. Husni El Hilali, M.Pd, dosen pembimbing I dan Ibu Deliza,
M.Si, dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan mencurahkan
pemikirannya demi menggarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Rini Warti, M.Si, Pembimbing Akademik yang telah meluangkan waktu
untuk membimbing, menasehati, dan mengarahkan peneliti selama kuliah di
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
6. Bapak Joni Efriadi, kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tanjung
Jabung Timur.
7. Ibu Elmita, S.Pd, Ibu Asmiwati, S.Pd dan Bapak Manusun Lumban Gaol,
S.Pd guru mata pelajaran matematika di Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 1 Tanjung Jabung Timur.

viii
8. Bapak dan ibu guru serta staf-staf di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1
Tanjung Jabung Timur.
9. Sahabat-sahabat mahasiswa angkatan 2015 yang telah menjadi partner
diskusi dalam penyusunan skripsi ini.
Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan amal
semua pihak yang membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan
ilmu.

Jambi, Mei 2019

Penulis
Lasi Andini

ix
ABSTRAK

Nama : Lasi Andini


Jurusan : Tadris Matematika
Judul : Hubungan Motivasi Belajar dan Kemandirian Belajar
Dengan Hasil Belajar Siswa Di Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 1 Tanjung Jabung Timur

Skripsi ini membahas tentang hubungan Motivasi Belajar dan Kemandirian


Belajar dengan Hasil Belajar Matematika siswa di Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 1 Tanjung Jabung Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan
bukti bahwa ada hubungan antara motivasi belajar (X1) dengan hasil belajar (Y),
ada hubungan antara kemandirian belajar (X2) dengan hasil belajar (Y), ada
hubungan antara motivasi belajar (X1) dan kemandirian belajar (X2), serta ada
hubungan secara bersama antara motivasi belajar (X1) dan kemandirian belajar
(X2) dengan hasil belajar (Y) di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tanjung
Jabung Timur. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 35 siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan survey (non-
eksperimen), sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan instrumen observasi
dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa thitung > ttabel atau 2,059 > 2,038, ini
berarti ada hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar, thitung > ttabel atau
3,874 > 2,038, ini berarti ada hubungan antara kemandirian belajar dengan hasil
belajar, thitung > ttabel atau > 2,038, ini berarti ada hubungan antara
motivasi belajar dengan kemandirian belajar, dan Fhtung> Ftabel atau 37,89 > 3,28
ini berarti ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan kemandirian
belajar dengan hasil belajar matematika siswa di Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 1 Tanjung Jabung Timur.

Kata kunci : motivasi belajar, kemandirian belajar, hasil belajar.

x
ABSTRACT

Name : Lasi Andini


Department : Mathematics Education
Title :Correlation of Learning Motivation and Learning
Independence with Student Learning Outcomes in the
state Vocational High School 1 Tanjung Jabung Timur.

This thesis discusses the relationship between Learning Motivation and


Learning Independence with Mathematics Learning Outcomes of students at the
state Vocational High School 1 Tanjung Jabung Timur. The purpose of this study
is to obtain evidence that there is a relationship between learning motivation (X1)
and learning outcomes (Y), there is a relationship between learning independence
(X2) and learning outcomes (Y), there is a relationship between learning
motivation (X1) and learning independence (X2), and there is a joint relationship
between learning motivation (X1) and learning independence (X2) with learning
outcomes (Y) in State Vocational High School 1 Tanjung Jabung Timur.The
sample used in this study amounted to 35 students. This research is a non-
experimental research, with quantitative survey design, while data collection is
done by observation and documentation instruments.
The results of this study found that t count > t table or 2,059 > 2,038, this
means there is a relationship between learning motivation and learning outcomes,
t count > t table or 3,874 > 2,038, this means there is a relationship between
learning independence and learning outcomes, t count > t table or 14,203 > 2,038 ,
this means that there is a relationship between learning motivation and learning
independence, and F count > F table or 37.89 > 3.28, this means that there is a
significant relationship between learning motivation and learning independence
with the mathematics learning outcomes of students in the State Vocational
School 1 Tanjung Jabung Timur .

Keywords : learning motivation, learning independence, learning outcomes.

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................i
NOTA DINAS................................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................iv
PERNYATAAN ORISINALITAS.................................................................v
PERSEMBAHAN..........................................................................................vi
MOTTO........................................................................................................vii
KATA PENGANTAR.................................................................................viii
ABSTRAK......................................................................................................x
ABSTRACT...................................................................................................xi
DAFTAR ISI.................................................................................................xii
DAFTAR TABEL........................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR....................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................1
B. Identifikasi Masalah.................................................................6
C. Pembatasan Masalah................................................................6
D. Rumusan Masalah....................................................................7
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.............................................8

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS


A. Deskripsi Teoritik.....................................................................9
B. Penelitian Yang Relevan........................................................16
C. Kerangka Berpikir..................................................................18
D. Hipotesis Penelitian................................................................21

BAB III METODE PENELITIAN


A. Tempat dan Waktu Penelitian................................................23

xii
B. Metode dan Desain Penelitian...............................................23
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel............................25
D. Variabel-Variabel Penelitian.................................................27
E. Instrumen Penelitian..............................................................28
F. Teknik Analisis Data.............................................................33
G. Hipotesis Statistik..................................................................40
H. Jadwal Penelitian...................................................................41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Data.......................................................................42
B. Analisis Data.........................................................................54
C. Pembahasan Hasil Penelitian................................................69

BAB V A. Kesimpulan...........................................................................72
B. Saran.....................................................................................73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Skor Rata-rata Nilai Ulangan Matematika Siswa.......................5


Tabel II.1 Penelitian yang Relevan...........................................................16
Tabel III.1 Populasi Kelas XI Tahun 2018/2019........................................25
Tabel III.2 Sampel Penelitian.....................................................................27
Tabel III.3 Kisi-kisi instrumen motivasi belajar.........................................30
Tabel III.4 Kisi-kisi instrumen kemandirian belajar...................................32
Tabel III.5 Jadwal penelitian......................................................................41
Tabel IV.1 Skor motivasi, kemandirian dan hasil belajar...........................43
Tabel IV.2 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa (Y)..................45
Tabel IV.3 Distribusi Frekuensi Skor Motivasi Belajar (X1).....................49
Tabel IV.4 Distribusi Frekuensi Skor Kemandirian Belajar (X2)...............52
Tabel IV.5 Ringkasan Statistik data X 1 ,X 2 dan Y.....................................57
Tabel IV.6 Ringkasan Statistik (X 1 )dengan Y...........................................64
Tabel IV.7 Ringkasan Statistik (X 2 )dengan Y.........................................65
Tabel IV.8 Ringkasan Statistik (X 1 ) dengan (X2)......................................66

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Kerangka berfikir...................................................................19


Gambar III.1 Denah lokasi sekolah..............................................................23
Gambar III.2 Paradigma penelitian...............................................................24
Gambar IV.1 Grafik poligon hasil belajar....................................................46
Gambar IV.2 Grafik poligon motivasi belajar..............................................49
Gambar IV.3 Grafik poligon kemandirian belajar.......................................52

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrument pengumpulan data.............................................75


Lampiran 2 Uji homogenitas sampel.......................................................76
Lampiran 3 Kisi-kisi instrumen observasi...............................................87
Lampiran 4 Instrumen observasi motivasi belajar..................................90
Lampiran 5 Instrumen observasi kemandirian belajar............................92
Lampiran 6 Skor instrumen observasi motivasi belajar..........................94
Lampiran 7 Skor instrumen observasi kemandirian belajar................... 97
Lampiran 8 Skor hasil belajar...............................................................100
Lampiran 9 Uji normalitas data.............................................................102
Lampiran 10 Uji homogenitas data.........................................................116
Lampiran 11 Uji linieritas regresi...........................................................118
Lampiran 12 Dokumentasi......................................................................134

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia.
Salah satu hal yang harus ditingkatkan dalam pendidikan adalah
kemampuan dalam matematika, karena matematika diperlukan sebagai alat
dalam mengembangkan teknologi dan industri serta dapat melatih penataan
kemampuan berpikir dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari
sehingga dengan belajar matematika siswa akan bernalar secara kritis,
kreatif dan aktif.
Mata pelajaran matematika merupakan salah satu komponen
pendidikan dasar yang perlu dikuasai dengan baik oleh setiap siswa dalam
bidang pengajaran. Matematika diperlukan untuk proses perhitungan dan
proses berpikir yang sangat dibutuhkan orang dalam menyelesaikan
berbagai masalah. Meskipun matematika termasuk mata pelajaran yang
cukup penting, namun sampai saat ini matematika dikalangan siswa masih
dianggap sulit dipelajari dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain. Hal
tersebut membuktikan bahwa banyak anak yang mengalami kesulitan dalam
belajar matematika, karena kebanyakan siswa bukan memahami konsep
melainkan hanya menghafal konsep, sehingga berdampak pada rendahnya
hasil belajar dan siswa menjadi kurang termotivasi dalam mempelajari
matematika.
Realitas ini didukung oleh pendapat (Muhibbin Syah, 2010, hlm. 129):
Bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat digolongkan
menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah
faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor
eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor internal dibagi
menjadi dua faktor yaitu faktor fisiologis meliputi keadaan tonus jasmani
dan keadaan fungsi jasmani sedangkan faktor psikologis meliputi
Intelegensi (kecerdasan), sikap (kemandirian), bakat, minat, serta motivasi.

1
2

Dari kutipan diatas dapat dipetik bahwa salah satu faktor individu
yang mempengaruhi hasil belajar adalah motivasi belajar karena motivasi
sangat diperlukan dalam proses pembelajaran.

Menurut Hamalik (2011, hlm. 161) motivasi sangat menentukan


tingkat berhasil atau gagalnya perbuatan belajar siswa. Belajar tanpa adanya
motivasi sangat sulit untuk berhasil, karena seseorang yang tidak
mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas
belajarnya dengan baik.

Sebagai seorang muslim dasar yang absolute tentang motivasi belajar


sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surah Ar-Ra’ad ayat 11
yang berbunyi :

           

Artinya :“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum


sehingga mereka mengubah yang ada pada diri mereka sendiri” (Anonim,
2017. hlm.250)

Berlandaskan pada ayat diatas, maka saat proses pembelajarannya


para siswa diharapkan agar dapat menggerakkan keinginan mereka belajar
secara maksimal guna mewujudkan perubahan hasil belajar yang
diinginkan. Siswa dalam proses pembelajaran didorong oleh motivasi
belajar yang berbeda-beda. Ada yang motivasi belajarnya kuat (internal) dan
ada yang motivasi belajarnya lemah (eksternal). Siswa yang memiliki
motivasi belajar yang kuat akan berusaha semaksimal mungkin untuk
mengatasi segala hambatan dalam belajar, sebaliknya siswa yang memiliki
motivasi belajar yang lemah biasanya akan merasa sulit menyelesaikan
permasalahan matematika meskipun masalah yang mudah, karena ia tidak
menganggap bahwa usaha adalah salah satu penyebab sukses atau
kegagalan.
Usaha yang harus dilakukan oleh siswa untuk meningkatkan motivasi
belajarnya adalah dengan menerapkan kemandirian belajar yang baik.
Kondisi ini dipertegas oleh Haris Mudjiman yang mengatakan bahwa :

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


3

Dalam proses pembelajaran diperlukan adanya kemandirian belajar


agar tercapai tujuan pembelajaran yang baik. Sikap mandiri sangat penting
dimiliki siswa supaya tidak selalu bergantung dengan orang lain.
Kemandirian Belajar diartikan sebagai sifat serta kemampuan yang dimiliki
siswa untuk melakukan kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh motif
untuk menguasai sesuatu kompetensi, dan dibangun dengan bekal
pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki (Haris Mudjiman, 2011,
hlm. 7).

Kemandirian yang dimaksud sebagaimana firman Allah SWT dalam


Al-Qur’an Surah An-Najm ayat 39-41 :

           

    

Artinya : “Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah


diusahakannya, dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan
(kepadanya), kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang
paling sempurna” (Anonim, 2017. hlm.527)

Berlandaskan pesan ayat diatas, seorang siswa harus selalu berusaha


dalam melatih sikap mandiri dalam proses pembelajarannya agar mencapai
hasil belajar yang maksimal. Siswa dikatakan mempunyai Kemandirian
Belajar apabila mempunyai kemauan sendiri untuk belajar matematika,
siswa mampu memecahkan masalah dalam proses belajar matematika, siswa
mempunyai tanggung jawab dan rasa percaya diri dalam setiap proses
belajar matematika.
Kemandirian Belajar yang tinggi dari siswa sangat diperlukan dalam
meningkatkan hasil belajar matematika karena akan berpengaruh terhadap
terciptanya semangat diri untuk belajar. Kemandirian belajar siswa yang
lemah menunjukkan tanggung jawab belajar siswa yang masih kurang baik.
Siswa lebih sering menggunakan waktunya untuk bermain tanpa
memperhatikan kebutuhan belajarnya. Adanya kemandirian belajar yang
dimiliki, siswa akan belajar menguasai materi dengan usahanya sendiri
tanpa tergantung pada guru dan orang lain.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


4

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di SMK Negeri 1


Tanjung Jabung Timur sejak Senin 24 sd 28 September 2018, ditemukan
pada saat pembelajaran matematika yang berlangsung disetiap kelas XI
terlihat gejala rendahnya motivasi belajar dan rendahnya kemandirian
belajar yang ditandai kurang antusiasnya siswa dalam memperhatikan dan
merespon pelajaran matematika yang disampaikan oleh guru. Selain itu,
ketika mengerjakan tugas matematika yang diberikan oleh guru sebagian
siswa terlihat kurang sungguh-sungguh mengerjakan, ada juga yang
sungguh-sungguh mengerjakan. Sehingga dalam mengerjakan latihan-
latihan soal matematika, mencontek pekerjaan teman adalah alternatif untuk
menyelesaikan tugas.
Berdasarkan pengamatan tersebut peneliti juga mewawancarai
beberapa orang siswa dari setiap kelas XI yang menyatakan bahwa siswa
kurang senang belajar matematika karena sulit dipahami, banyak rumus,
susah dimengerti, susah konsentrasi, tidak berani menyampaikan pendapat
karena takut salah, apabila siswa diberikan tugas secara berkelompok hanya
satu siswa yang mengerjakan. Hasil pengamatan ini dikuatkan oleh
pendapat guru mata pelajaran matematika kelas XI yaitu Ibu Elmita, S.Pd
(Wawancara, Kamis 27 September 2018) yang mengatakan “Hasil belajar
siswa belum seluruhnya mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum, karena
kebanyakan siswa menganggap matematika pelajaran yang sulit sehingga
siswa kurang termotivasi dan kurang adanya sikap mandiri dalam belajar
matematika untuk melakukan kegiatan belajar.
Bukti pernyataan diatas dapat dilihat pada hasil belajar siswa. Data
yang diperoleh dari dokumentasi guru mata pelajaran matematika tercantum
pada tabel berikut ini :

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


5

Tabel I.1 Skor Rata-rata Nilai Ulangan Kompetensi Dasar Matematika


Siswa Kelas XI Tahun Pelajaran 2018/2019
Persentase Ketuntasan
Kelas Jumlah Siswa Rata-rata
Tuntas (%) Tidak Tuntas (%)

XI TKJ A 31 62,60 36,09 63,91


XI TKJ B 31 60,03 32,50 67,50
XI TKR A 20 59,50 20,06 79,94
XI TKR B 21 57,32 18,02 81,98
XI AGPER 24 64,32 40,58 59,42
XI NKPI 28 59,74 21,58 78,42

Sumber. Dokumentasi Guru Mata Pelajaran Matematika

Tabel diatas menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa


tergolong masih rendah, karena persentase ketuntasan yang dicapai masih
dibawah 50% dan rata-rata nilai ulangan kompetensi dasar siswa umumnya
masih berada dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan oleh
sekolah untuk mata pelajaran matematika yaitu 70,00.
Berdasarkan uraian diatas, bahwa siswa tidak hanya dituntut untuk
memiliki motivasi belajar yang kuat karena motivasi belajar bukan satu-
satunya yang dapat menjadi tolak ukur hasil belajar siswa melainkan ada
faktor lain seperti sikap mandiri dalam belajar untuk mencapai hasil belajar
yang maksimal. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk mengadakan
penelitian yang diangkat dalam penulisan skripsi yang berjudul “ Hubungan
motivasi belajar dan kemandirian belajar dengan hasil belajar matematika
siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tanjung Jabung Timur”.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


6

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dikemukakan
identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Kurangnya antusias siswa dalam memperhatikan dan merespon
pelajaran matematika yang disampaikan oleh guru, karena siswa
menganggap matematika pelajaran yang sulit.
2. Kurang adanya motivasi dan sikap mandiri untuk belajar matematika
sehingga dalam mengerjakan tugas siswa masih sering mencontek.
3. Hasil Belajar Matematika siswa di Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 1 Tanjung Jabung Timur masih belum optimal, karena belum
seluruh siswa memenuhi nilai KKM.

C. Pembatasan Masalah
Mengingat keterbatasan kemampuan yang peneliti miliki dan supaya
pembahasan lebih terfokus dan tidak menyimpang dari pokok masalah yng
ingin diketahui kepastiannya peneliti perlu membatasi kajian penelitian ini.
Adapun batasan dalam penelitian ini adalah :
1. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI di Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 1 Tanjung Jabung Timur
2. Objek penelitian adalah motivasi belajar (X1) dan kemandirian belajar
(X2) dan hasil belajar matematika siswa (Y)
3. Motivasi belajar yang diteliti hanya terbatas pada motivasi belajar
siswa saat menerima pelajaran didalam kelas.
4. Kemandirian belajar yang diteliti hanya terbatas pada kemandirian
belajar siswa saat menerima pelajaran didalam kelas.
5. Hasil belajar yang diteliti hanya terbatas pada hasil belajar matematika
siswa. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah dokumentasi berupa nilai ulangan kompetensi dasar
matematika .

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


7

D. Rumusan Masalah
Perumusan masalah pada suatu penelitian adalah untuk memudahkan
dalam menganalisa dan mengevaluasi masalah serta agar dapat lebih terarah
dan jelas sehingga diperoleh langkah-langkah pemecahan masalah yang
efektif dan efisien, maka perlu dibuat suatu perumusan masalah yaitu
apakah ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan
kemandirian belajar dengan hasil belajar matematika di SMKN 1 Tanjung
Jabung Timur?
Adapun pertanyaan yang peneliti kemukakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Berapa besar skor hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar
matematika siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tanjung
Jabung Timur?
2. Berapa besar skor hubungan kemandirian belajar dengan hasil belajar
matematika siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tanjung
Jabung Timur?
3. Berapa besar skor hubungan motivasi belajar dan kemandirian belajar
siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tanjung Jabung
Timur?
4. Berapa besar indeks korelasi motivasi belajar dan kemandirian belajar
secara bersama-sama dengan hasil belajar matematika siswa di
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tanjung Jabung Timur?

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian


1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mendapatkan bukti bahwa motivasi belajar (X1) dengan hasil
belajar matematika (Y) secara parsial ada hubungannya.
b. Untuk mendapatkan bukti bahwa kemandirian belajar (X2) dengan
hasil belajar matematika (Y) secara parsial ada hubungannya.
c. Untuk mendapatkan bukti bahwa motivasi belajar (X1) dengan
kemandirian belajar (X2) secara parsial ada hubungannya.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


8

d. Untuk mendapatkan bukti bahwa motivasi belajar (X1) dan


kemandirian belajar (X2) secara bersama-sama berhubungan dengan
hasil belajar matematika (Y) di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1
Tanjung Jabung Timur.
2. Kegunaan Penelitian
a. Sebagai dasar mendapatkan bukti ada tidaknya hubungan motivasi
belajar dan kemandirian belajar dengan hasil belajar matematika siswa
di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tanjung Jabung Timur.
b. Menjawab pertanyaan tentang seberapa besar skor signifikansi
hubungan motivasi belajar dan kemandirian belajar dengan hasil
belajar siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tanjung
Jabung Timur.
c. Memberi kejelasan dan kepastian (secara matematik) tentang
signifikansi seberapa besar skor signifikansi hubungan motivasi
belajar dengan hasil belajar siswa di Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 1 Tanjung Jabung Timur.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


9

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik
1. Hasil Belajar Matematika Siswa (Y)
Menurut Djamarah (2008, hlm. 13) “belajar adalah serangkaian
kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang
menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor”.
Dengan demikian, adanya ranah kognitif, afektif dan psikomotor diharapkan
dapat merubah kebiasaan individu.
Menurut Slameto (2010, hlm. 2) “belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
berinteraksi dengan lingkungannya”.
Jadi, belajar dapat terlaksana dengan baik jika ada usaha yang dilakukan
oleh diri sendiri.
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang
sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang
pendidikan (Muhibbin Syah 2012, hlm. 63).
Dengan demikian, dalam merubah tingkah laku individu memerlukan waktu
yang sangat panjang.
Dari pendapat para ahli diatas dapat disintesiskan bahwa belajar
adalah suatu proses usaha perubahan tingkah laku individu sehingga
menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, nilai dan sikap
yang dilakukan melalui latihan dan pengalaman dalam interaksi dengan
lingkungannya yang selanjutnya dinamakan hasil belajar.
Menurut Nana Sudjana (2005, hlm. 3) “Hasil belajar adalah perubahan
tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor yang
dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.

9
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
10

Dengan demikian, perubahan tingkah laku individu dalam pengetahuan,


pemahaman, nilai dan sikap merupakan hasil dari proses suatu
pembelajaran.
“Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan
pengubahan kelakuan” (Oemar Hamalik, 2014, hlm. 36).
Hasil belajar bukan hanya menuntut siswa untuk memahami atau menguasai
materi yang diberikan oleh guru saja, tetapi juga ada suatu perubahan
kelakuan pada siswa.
Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti
proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Manusia
mempunyai potensi perilaku kejiwaan yang dapat dididik dan diubah
perilakunya yang meliputi domain kognitif, afektif dan psikomotorik
(Purwanto, 2016, hlm. 50).
Jadi, diharapkan individu dapat dididik dan diubah perilakunya setelah
mengikuti proses belajar mengajar.
Tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek. Hasil belajar akan
tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek tersebut (Oemar Hamalik,
2014, hlm. 30). Adapun aspek-aspek itu adalah:

a. Pengetahuan
b. Pengertian
c. Kebiasaan
d. Keterampilan
e. Apresiasi
f. Emosional
g. Hubungan sosial
h. Jasmani
i. Etis atau budi pekerti, dan
j. Sikap.

Hasil belajar yang akan dilihat terdiri dari aspek pengetahuan, pengertian
dan keterampilan.

Hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui


seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Untuk
mengaktualisasikan hasil belajar tersebut diperlukan serangkaian

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


11

pengukuran menggunakan alat evaluasi yang baik dan memenuhi syarat


(Purwanto, 2016, hlm. 44).
Jadi, hasil belajar digunakan untuk mengukur pengetahuan individu dalam
menguasai pelajaran yang telah diajarkan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) matematika adalah
bilangan-bilangan, hubungan antar bilangan dan prosedur operasional yang
digunakan dalam penyelesaian mengenai bilangan.
Depdiknas (2003, hlm. 75) menyebutkan bahwa matematika adalah
bahan kajian yang memiliki obyek abstrak dan dibangun melalui proses
penalaran deduktif.
Berdasarkan paparan diatas maka dapat disintesiskan bahwa hasil
belajar matematika adalah suatu perubahan kemampuan yang diperoleh
setelah melakukan kegiatan belajar matematika yang meliputi ranah
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
2. Motivasi Belajar (X1)
Motivasi berasal dari bahasa latin “Movere”, yang berarti
menggerakkan. Berdasarkan pengertian ini, makna motivasi menjadi
berkembang.
“Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk
bertindak melakukan sesuatu”. (M. Ngalim Purwanto 2013, hlm. 60).
Menurut Woodworth dan Marques dalam Mustaqim dan Abdul Wahib
(2010, hlm. 72) “motif adalah suatu tujuan jiwa yang mendorong individu
untuk aktivitas-aktivitas tertentu dan untuk tujuan-tujuan tertentu terhadap
situasi disekitarnya”.
Dengan demikian, segala sesuatu yang mendorong individu itu disebut
dengan motif.
Menurut Mc Donald dalam (Oemar Hamalik, 2014, hlm. 106)
memberikan sebuah definisi tentang “motivasi sebagai suatu perubahan
tenaga di dalam diri/pribadi seseorang yang di tandai oleh dorongan efektif
dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan”.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


12

Setiap dorongan yang diberikan kepada individu untuk mencapai suatu


tujuan disebut dengan motivasi.
Motivasi menurut Sumardi Suryabrata (2010, hlm. 70) adalah keadaan
yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan
aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan.
Jadi, untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran, manusia harus memiliki
keinginan yang kuat dari dalam diri disertai dengan usaha untuk
mewujudkannya
Menurut Hamzah B Uno dan Masri Kuadrat (2009, hlm. 21) motivasi
yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu


yang lama, tidak berhenti sebelum selesai ).
2) Ulet menghadapi kesulitan ( tidak lekas putus asa ).
3) Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi.
4) Tidak mendalami bahan/bidang pengetahuan yang diberikan.
5) Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin ( tidak cepat puas dengan
prestasinya ).
6) Menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah “orang
dewasa” ( misalnya terhadap pembangunan, korupsi, keadilan, dan
sebagainya ).
7) Senang dan rajin belajar, penuh semangat, cepat bosan dengan tugas-
tugas rutin, dapat mempertahankan pendapat-pendapatnya ( kalau
sudah yakin akan sesuatu, tidak mudah melepaskan hal yang diyakini
tersebut ).
8) Mengejar tujuan-tujuan jangka panjang ( dapat menunda pemuasan
kebutuhan sesaat yang ingin dicapai kemudian )
9) Senang mencari dan memecahkan soal-soal.

Menurut Hamzah B Uno (2008, hlm. 23) Indikator motivasi belajar


dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil


2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan
4) Adanya penghargaan dalam belajar
5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan
seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


13

Berdasarkan penjelasan tersebut maka diperoleh indikator-indikator


dari Motivasi Belajar yang terdiri dari :

1. Ketekunan dalam belajar


2. Ulet dalam menghadapi kesulitan belajar
3. Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar
4. Mandiri dalam belajar
5. Dorongan dan kebutuhan belajar

Motivasi juga memiliki peranan penting dalam belajar dan


pembelajaran, antara lain dalam menentukan hal-hal yang dapat dijadikan
penguat belajar, memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai, dan
berperan dalam menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar
serta menentukan ketekunan belajar (Hamzah, 2015, hlm. 27).

Dari uraian diatas maka dapat disintesiskan bahwa motivasi belajar


matematika adalah dorongan pada diri individu yang sedang belajar untuk
mengadakan perubahan tingkah laku dan menciptakan serangkaian usaha
agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan dalam belajar matematika.
3. Kemandirian Belajar Siswa (X2)
Kemandirian berasal dari kata dasar diri yang mendapat awalan ke
dan akhiran an yang kemudian membentuk suatu kata keadaan atau kata
benda. Kemandirian merupakan perilaku individu yang mampu mengatasi
masalah, mempunyai rasa percaya diri, kerja keras, disiplin dalam belajar
dan tidak memerlukan pengarahan dari orang lain untuk melakukan kegiatan
belajar (Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, 2015, hlm. 109).
Maka, belajar mandiri dapat berupa kegiatan belajar sendiri, atau bersama
orang lain, tanpa bantuan guru profesional.
Menurut Haris Mudjiman (2007, hlm. 7) “kemandirian belajar adalah
kegiatan belajar aktif yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai
suatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah”.
Dengan demikian, kegiatan belajar mandiri diawali dengan kesadaran
adanya masalah, disusul dengan timbulnya niat melakukan kegiatan belajar
secara sengaja.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


14

Sedangkan Umar Tirtaraharja dan La Sulo (dalam Yuli Arifayani,


2015, hlm. 28) berpendapat bahwa, “Kemandirian dalam belajar diartikan
sebagai aktifitas belajar yang berlangsung nya lebih didorong oleh kemauan
sendiri, pilihan sendiri, dan tanggung jawab sendiri dari pembelajar”.
Jadi, tujuan belajar hingga evaluasi hasil belajar, ditetapkan sendiri oleh
pembelajar, sehingga ia sepenuhnya menjadi pengendali kegiatan
belajarnya.
Keadaan yang terdapat pada kemandirian belajar dapat diperjelas
dengan mengetahui ciri-ciri belajar mandiri. Menurut Paul Suparno (2003,
hlm. 63), ciri kemandirian belajar yaitu :

1) Percaya diri
2) Memiliki sikap tanggung jawab terhadap keputusan yang diambil
sendiri.
3) Berani menghadapi permasalahan sendiri.
4) Kemampuan berinisiatif
5) Ketidakmampuan pasif pada orang lain.
6) Tidak mudah terpengaruh dari pihak lain.
7) Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara bebas dan
sadar.

Menurut Negoro (dalam Siti Maryam, 2015, hlm. 9) menyatakan


bahwa ciri-ciri kemandirian belajar adalah sebagai berikut :

1) Memiliki kebebasan untuk berinisiatif.


2) Memiliki rasa percaya diri.
3) Mampu mengambil keputusan
4) Dapat bertanggung jawab
5) Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan

Setelah melihat ciri-ciri kemandirian yang dikemukakan dari beberapa


pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri kemandirian dalam
belajar antara lain :

1) Memiliki rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri


2) Memiliki inisiatif
3) Memiliki rasa percaya diri
4) Kedisiplinan dalam belajar
5) Mempunyai kontrol diri yang kuat

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


15

Martinis Yamin (dalam Yuli Arifayani, 2015, hlm. 28) berpendapat,


“Belajar mandiri membutuhkan motivasi, keuletan, kedisiplinan, tanggung
jawab, kemauan, dan keingintahuan untuk berkembang dan maju dalam
pengetahuan”. Siswa dikatakan telah mampu belajar secara mandiri apabila
telah mampu melakukan tugas belajar tanpa ketergantungan dengan orang
lain.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disintesiskan bahwa kemandirian
belajar adalah suatu proses belajar dimana individu memiliki inisiatif belajar
sendiri tanpa bantuan orang lain, tujuan belajar hingga evaluasi hasil belajar,
ditetapkan sendiri oleh pembelajar, sehingga ia sepenuhnya menjadi
pengendali kegiatan belajarnya.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


16

B. Penelitian yang Relevan


Tabel II.1
No Nama/Judul/Tahun Metode dan Persamaan Perbedaan
Hasil Penelitian
1 2 3 4 5
1. Rita Handayani, Metode Persamaan Perbedaannya
“Hubungan penelitian ini penelitian ini terletak pada
motivasi belajar menggunakan terletak pada variabel
terhadap prestasi ex-post facto variabel terikatnya
belajar geografi dengan bebasnya yaitu prestasi
siswa kelas X dan pendekatan yaitu belajar
XI IPS SMA N 1 kuantitatif. motivasi geografi dan
Minggir Sleman Hasil penelitian belajar metode yang
tahun ajaran menunjukkan digunakan
2009/2010” bahwa ada berbeda,
hubungan yang merupakan
positif dan penelitian
signifikan dua variebel
antara motivasi serta berbeda
belajar terhadap pada lokasi
prestasi belajar dan subjek
dimana Fhitung
4,868 > Ftabel
3,22 pada taraf
signifiknsi 5%

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


17

1 2 3 4 5
2. Yuli Arifayani, Metode pada Persamaan Perbedaannya
“Pengaruh Motivasi penelitian ini penelitian ini terletak pada
Belajar, adalah metode terletak pada kedua
Kemandirian ex-post facto kedua variabel
Belajar, Lingkungan dengan variabel bebasnya
Teman Sebaya, dan pendekatan bebasnya yaitu
Perhatian Orang kuantitatif. ”. yaitu lingkungan
Tua terhadap Hasil penelitian motivasi teman sebaya
Prestasi Belajar menunjukkan belajar dan dan perhatian
Akuntansi Siswa bahwa : (1) kemandirian orang tua dan
Kelas X SMK terdapat belajar variabel
YPKK 1 Sleman pengaruh positif terikatnya
Tahun Ajaran dan signifikan yaitu prestasi
2014/2015” motivasi belajar belajar
terhadap akuntansi,
prestasi belajar metode dan
akuntansi teknik
koefisien analisis data
korelasi (rx1y) yang
sebesar 0,423; digunakan
koefisien juga berbeda
determinasi dan
(r2x1y) sebesar merupakan
0,179; dan penelitian 5
persamaan garis variabel serta
regresi Y = pada lokasi
7,669 + 1,095 dan subjek
X1; (2) terdapat
pengaruh positif
dan signifikan
kemandirian
belajar terhadap
prestasi belajar
akuntansi
koefisien
korelasi (rx2y)
sebesar 0,352;
koefisien
determinasi
(r2x2y) sebesar
0,124; dan
persamaan garis
regresi Y =
4,294 + 0,916
X2;

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


18

1 2 3 4 5
3. Siti Maryam, Metode yang Sama-sama Perbedaannya
”Hubungan digunakan menggunaka terletak pada
Kemandirian dalam n pendekatan variabel
Belajar dengan penelitian ini kuantitatif terikatnya
Prestasi Belajar adalah dan variabel yaitu prestasi
Bahasa Inggris penelitian bebas nya belajar
Peserta Didik di korelasional sama yaitu bahasa
SMPN – 14 dengan kemandirian inggris dan
Palangka Raya pendekatan belajar merupakan
Tahun Pelajaran kuantitatif. penelitian 2
2014/2015” Hasil dari variabel serta
penelitian ini pada lokasi
bahwa H0 dan subjek
ditolak dan Hɑ
diterima dengan
hasil analisis
korelasi product
moment rhitung
yaitu 0,324
yang
menyatakan
bahwa ada
hubungan
antara
kemandirian
belajar dengan
prestasi belajar
bahasa inggris.

C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan latar belakang dan definisi konseptual di atas maka salah
satu faktor internal dalam belajar yang dapat mempengaruhi hasil belajar
siswa adalah motivasi belajar dan kemandirian belajar. Hasil belajar akan
terlihat melalui apa yang diperoleh siswa setelah melalui proses
pembelajaran. Jadi dapat dikatakan bahwa hasil belajar ada hubungan nya
dengan motivasi dan kemandirian belajar. Agar aspek-aspek tersebut dapat
tercapai, maka perlunya motivasi belajar dan kemandirian belajar yang kuat.
Berdasarkan teori diatas, maka dapat digambarkan kerangka konseptual
penelitian sebagai berikut:

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


19

Motivasi belajar
yang kuat (X1)

PERUBAHAN HASIL
SISWA Proses pembelajaran BELAJAR (Y)

Kemandirian
belajar yang
kuat (X2)

Gambar II.1. kerangka berfikir

1. Analisis Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar


Motivasi belajar merupakan dorongan seseorang untuk melakukan
kegiatan belajar. Motivasi sangat penting dalam kegiatan belajar, sebab
adanya motivasi akan mendorong semangat untuk belajar dan penuh gairah
sebaliknya kurang motivasi akan melemahkan semangat dalam belajar.
Motivasi besar hubungannya dengan belajar, karena bila siswa tidak
memiliki motivasi dalam belajar khususnya pelajaran matematika, maka
siswa tidak akan belajar dengan sungguh-sungguh. Jika siswa tidak
memiliki motivasi belajar, siswa akan cenderung malas, diam dan tidak aktif
ketika proses pembelajaran matematika berlangsung tidak mau mengerjakan
tugas-tugas yang berhubungan dengan pelajaran matematika, sehingga hasil
belajar siswa kurang maksimal. Ketika seorang siswa mempunyai motivasi
belajar yang tinggi, siswa diharapkan dapat meningkatkan kegiatan
belajarnya sehingga hasil belajarnya pun akan meningkat.
2. Analisis Hubungan Kemandirian Belajar dengan Hasil Belajar
Kemandirian Belajar adalah aktivitas belajar yang berlangsungnya
lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri, dan tanggung jawab
sendiri dari pembelajar. Belajar mandiri membutuhkan motivasi, keuletan,
kedisiplinan, tanggung jawab, kemauan dan keingintahuan untuk

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


20

berkembang dan maju. Jika kemandirian belajar tinggi, maka akan


mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan belajar dengan mandiri,
tanpa paksaan, dan tanpa bergantung kepada orang lain, tidak mencontek
dan mencontoh teman sehingga hal itu akan bisa membuat seseorang
dengan mudah untuk mendapatkan nilai yang baik dan bisa meningkatkan
hasil belajar matematika nya. Namun ketika kemandirian belajar seseorang
lemah, kesadaran untuk belajar dengan inisiatif sendiri pun rendah, sehingga
bisa menghambat dalam mendapatkan hasil belajar matematika yang baik.
Ketika seorang siswa mempunyai kemandirian belajar yang kuat, siswa
diharapkan dapat meningkatkan kegiatan belajarnya sehingga hasil
belajarnya pun akan meningkat.
3. Analisis Hubungan Motivasi Belajar dengan Kemandirian Belajar
Motivasi belajar dapat dikatakan sebagai dorongan didalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan dari kegiatan pembelajaran yang
dikehendaki oleh siswa dapat tercapai. Motivasi sebagai salah satu faktor
internal yang mempunyai peranan dalam menunjang hasil belajar siswa,
siswa yang tidak memiliki motivasi terhadap mata pelajaran matematika
akan menunjukkan sikap yang kurang simpatik, malas dan tidak bergairah
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Sehingga aktivitas belajar dengan
keinginan sendiri (kemandirian belajar) berkurang dalam proses
pembelajaran matematika. Apabila kesadaran untuk belajar matematika
dengan inisiatif sendiri pun lemah maka siswa merasa terpaksa dalam
melakukan kegiatan belajarnya. Ketika seorang siswa mempunyai motivasi
belajar yang kuat, siswa diharapkan dapat meningkatkan kemandirian
belajar dalam proses pembelajaran matematikanya.
4. Analisis secara bersama-sama Hubungan Motivasi Belajar dan
Kemandirian Belajar dengan Prestasi Belajar
Motivasi sangat penting dalam kegiatan belajar, sebab adanya
motivasi akan mendorong semangat untuk belajar sebaliknya kurang
motivasi akan melemahkan semangat dalam belajar. Ketika seorang siswa

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


21

mempunyai motivasi belajar yang kuat, siswa akan melaksanakan semua


kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh, penuh gairah atau semangat
sebaliknya, belajar dengan motivasi yang lemah, akan malas bahkan tidak
mau mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pelajaran
matematika.
Apabila siswa mempunyai motivasi yang kuat diharapkan dapat
meningkatkan kemandirian belajar dalam proses pembelajaran
matematikanya. Dimana individu memiliki inisiatif atas kemauan sendiri,
dengan atau tanpa bantuan orang lain, bertanggung jawab, merumuskan
tujuan belajar, memenuhi kebutuhan belajar dan mengontrol sendiri proses
pembelajarannya. Ketika seseorang mempunyai kemandirian belajar yang
kuat, hal itu akan mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan belajar
secara mandiri tanpa ia harus diperintah orang lain untuk melakukan
kegiatan belajarnya, sehingga hal itu bisa membuat seseorang dengan
mudah untuk mendapatkan nilai yang baik dan bisa meningkatkan hasil
belajar matematikanya. Dengan demikian apabila motivasi belajar dan
kemandirian belajar siswa kuat secara beriringan akan meningkatkan hasil
belajar matematika siswa.

D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2016, hlm. 96).

Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar


dengan hasil belajar matematika siswa di Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 1 Tanjung Jabung Timur. ( )
2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan kemandirian belajar
dengan hasil belajar matematika siswa di Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 1 Tanjung Jabung Timur. ( )

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


22

3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan motivasi belajar


dengan kemandirian belajar siswa di Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 1 Tanjung Jabung Timur. ( )
4. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan motivasi belajar dan
kemandirian belajar dengan hasil belajar matematika siswa di Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 1 Tanjung Jabung Timur. (
)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 1 Tanjung Timur yang terletak di Jalan Jemantan, Kel. Talang Babat,
Kec. Muara Sabak Barat, Kab. Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi,
Kode Pos : 36561. Berikut denah lokasi Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 1 Tanjung Timur :

Gambar III.1 Denah lokasi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tanjung


Timur (Gambar diperoleh dari Google Maps).
2. Waktu Penelitian
Pengumpulan data lapangan dalam penelitian ini dilaksanakan sejak
tanggal 10 April 2019 s/d 3 Mei 2019 dengan menggunakan instrumen
observasi yang berupa checklist (√) yang diisi oleh peneliti.

B. Metode dan Desain Penelitian


1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif
dengan pendekatan survey (non eksperimen).

23
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
24

Dengan paradigma penelitiannya sebagai berikut:

X1 𝑟1

R
𝑟3 Y

X2 𝑟2

Gambar III.2 Paradigma Penelitian (Sugiyono, 2016, hlm. 68)


Keterangan :
X1 = motivasi belajar
X2 = kemandirian belajar
Y = hasil belajar matematika
r1 = hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika
r2 = hubungan antara kemandirian belajar dengan hasil belajar matematika
r3 = hubungan antara motivasi belajar dengan kemandirian belajar
R = hubungan antara motivasi belajar dan kemandirian belajar dengan hasil
belajar matematika.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan 2 jenis rumusan masalah yaitu :
a. Rumusan deskriptif terdiri dari :
1). Menjelaskan tentang motivasi berprestasi (X1)
2). Menjelaskan tentang kemandirian belajar siswa (X2)
3). Menjelaskan tentang hasil belajar siswa (Y)
b. Rumusan Assosiatif terdiri dari :
1). Hubungan motivasi belajar (X1) dengan hasil belajar (Y)
2). Hubungan kemandirian belajar (X2) dengan hasil belajar (Y)
3). Hubungan motivasi belajar (X1) dengan kemandirian belajar (X2)
4). Hubungan secara bersama-sama antara motivasi belajar (X1) dan
kemandirian belajar (X2) dengan hasil belajar (Y)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


25

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel


1. Populasi
Menurut Sugiyono (2016, hlm. 117) populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Negeri 1
Tanjung Jabung Timur Tahun Ajaran 2018/2019. Alasan penulis memilih
kelas XI karena penulis merasa kelas X masih dalam suasana penyesuaian
yang tidak memungkinkan untuk dijadikan populasi. Sedangkan Siswa kelas
XII akan menghadapi UAN/UAS yang memerlukan konsentrasi dan
memfokuskan pada pelajaran dan gejala pembelajaran di kelas XI sudah
diamati dari awal. Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas XI SMK Negeri 1 Tanjung Jabung Timur Tahun Ajaran 2018/2019
berjumlah 155 siswa yang terbagi dalam enam rombongan belajar.
Tabel III.1 : Populasi Kelas XI Tahun 2018/2019
Kelas Jenis Kelamin Jumlah Siswa
Laki-laki Perempuan
XI TKJ A 11 20 31 Siswa
XI TKJ B 12 19 31 Siswa
XI TKR A 20 0 20 Siswa
XI TKR B 21 0 21 Siswa
XI AGPER 8 16 24 Siswa
XI NKPI 27 1 28 Siswa
Jumlah Siswa 99 56 155 Siswa

Sumber. Dokumentasi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tanjung


Jabung Timur.

2. Teknik Pengambilan Sampel


Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


26

yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus
representatif (mewakili). (Sugiyono, 2016, hlm. 118).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan simple random sampling
yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan
acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi
tersebut (Riduwan, 2015, hlm. 58). Pengambilan sampel dilakukan apabila
anggota populasi dianggap homogen. Untuk itu, sebelum pengambilan
sampel dilakukan terlebih dahulu uji homogenitas pada populasi, untuk
mengetahui apakah populasi memiliki varians yang homogen atau tidak.
Setelah itu, dilakukan pencarian ukuran sampel (sampel size), kemudian
dilakukan pengambilan sampel.
a. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah keenam kelompok
sampel mempunyai varians yang homogen atau tidak. Uji homogenitas yang
peneliti gunakan adalah dengan Uji Bartlet untuk proses perhitungannya.
Adapun langkah uji homogenitas sebagai berikut :
1) Membuat tabel distribusi frekuensi.
2) Menentukan standar deviasi keenam kelompok sampel
3) Menentukan varians keenam kelompok sampel ( 2 )
4) Menentukan log (S 2 ) keenam kelompok sampel
5) Memasukkan angka-angka statistik untuk pengujian homogenitas pada
tabel Uji Bartlet.
6) Menentukan varians gabungan dari keenam kelompok sampel ( 2 )
7) Menghitung log dari varians gabungan log ( 2 )
2 ).∑(
8) Menentukan nilai B = ( ).
2)
9) Menghitung nilai chi kuadrat (
2 2
10) Membandingka nilai dengan
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
2 2
Jika ≥ maka tidak homogen dan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


27

2 2
Jika ≤ maka homogen
(Riduwan, 2015, hlm. 119)
b. Ukuran Sampel (Sample Size)
Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini dihitung dengan
mengambil 20 % sampel dari seluruh jumlah populasi. Sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
(Sugiyono, 2016, hlm. 118) yaitu sebagai berikut :
Tabel III.2 : Sampel Penelitian
Kelas Jenis Kelamin

Laki-laki Sampel Perempuan Sampel

XI TKJ A 2 3 2 3
x 11 = 2,2 x 20 = 2,2
1 1
XI TKJ B 2 3 2 4
x 12 = 2,4 x 19 = 3,8
1 1
XI TKR A 2 4 0 0
x 20 = 4
1
XI TKR B 2 5 0 0
x 21 = 4,2
1
XI AGPER 2 2 2 4
x 8 = 1,6 x = 3,2
1 1
XI NKPI 2 6 2 1
x 27 = 5,4 x 1 = 0,2
1 1
Jumlah Siswa 23 12

Jumlah keseluruhan Sampel 23 + 12 = 35 Siswa

D. Variabel – Variabel Penelitian


Menurut Suharsimi (2010, hlm. 161) “Variabel penelitian adalah
objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”.
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, yaitu :
1. Variabel bebas (Independen) adalah variabel yang mempengaruhi,
yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat
(Dependen). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Motivasi
Belajar yang dinyatakan dalam X1 dan Kemandirian Belajar yang
dinyatakan dalam X2.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


28

2. Variabel Terikat (Dependen) adalah variabel dipengaruhi yang


menjadi akibat adanya variabel bebas (Independen). Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah Hasil Belajar Matematika yang dinyatakan
dalam Y. (Sugiyono, 2016, hlm. 61).

E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur variabel dalam penelitian (Sugiyono, 2016, hlm. 148).
1. Hasil Belajar Matematika (Y)
a. Defenisi Konseptual
Hasil belajar matematika adalah suatu perubahan kemampuan
yang dinyatakan dalam bentuk skor dan menjadi tolak ukur
ketercapaian tujuan pembelajaran berupa ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik yang diperoleh setelah melakukan kegiatan belajar
matematika.
b. Defenisi Operasional
Hasil belajar dalam penelitian ini merupakan hasil belajar dalam
kawasan ranah kognitif, dimana didalamnya mencakup pengetahuan,
pemahaman dan penerapan, yang diperoleh dari kegiatan proses
belajar mengajar yang diperoleh dengan usaha dibuktikan dengan
penguasaan materi yang telah dipelajari, yang sesuai dengan tujuan
yang ditetapkan dan dijadikan tolak ukur keberhasilan dalam proses
belajar mengajar.
Berdasarkan pengertian diatas, maka secara operasional hasil
belajar dalam penelitian ini adalah skor siswa kelas XI Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 1 Tanjung Jabung Timur yang diperoleh
dari dokumentasi nilai ulangan kompetensi dasar tahun ajaran
2018/2019 di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tanjung Jabung
Timur.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


29

2. Motivasi Belajar (X1)


a. Defenisi Konseptual
Motivasi belajar adalah suatu perubahan energi yang timbul
pada diri seseorang untuk bisa mendorong dan menggerakkan serta
mengarahkan minat belajar siswa sehingga sungguh-sungguh untuk
mencapai prestasi belajar. Keinginan yang kuat untuk meraih prestasi
itu adalah faktor yang paling penting dibutuhkan oleh setiap siswa
kemudian harus dibuktikan dengan tindakan demi tercapainya apa
yang diharapkan.
b. Defenisi Operasional
Motivasi belajar dalam penelitian ini merupakan suatu dorongan
siswa untuk melakukan kegiatan belajar dalam rangka mencapai suatu
tujuan yang dikehendaki yakni hasil belajar yang baik. Motivasi dapat
diukur dengan indikator antara lain, ketekunan dalam belajar, ulet
dalam menghadapi kesulitan belajar, minat dan ketajaman perhatian
dalam belajar, mandiri dalam belajar, dorongan dan kebutuhan belajar.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


30

c. Kisi-kisi Instrumen
Tabel III.3 : Kisi-kisi instrumen motivasi belajar
No Aspek Sub Aspek Jumlah

1. Ketekunan dalam belajar a. Kehadiran di kelas


b. Mengikuti
pembelajaran di kelas 3
c. Membawa
perlengkapan belajar
matematika
2. Ulet dalam menghadapi a. Sikap terhadap
kesulitan belajar kesulitan
b. Usaha mengatasi 3
kesulitan
c. Selalu berusaha
3. Minat dan ketajaman a. Fokus dalam belajar
perhatian dalam belajar matematika
b. Kebiasaan dalam
mengikuti pelajaran 3
c. Mempersiapkan
sumber belajar
4. Mandiri dalam belajar a. Menyelesaikan tugas-
tugas
b. Menggunakan
kesempatan dalam 3
belajar
c. Memiliki rasa ingin
tahu
5. Dorongan dan kebutuhan a. Keinginan dan
belajar ketertarikan untuk
belajar
b. Sharing pengetahuan 3
c. Melihat dan
mendengarkan guru
Jumlah 15

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert


yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala
sosial. Setiap instrumen positif ini diberikan lima alternatif jawaban
yaitu :

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


31

SL = Selalu diberi skor 5


SR = sering diberi skor 4
KD = Kadang-kadang diberi skor 3
JR = Jarang diberi skor 2
TP = Tidak Pernah diberi skor 1
Jumlah skor tertinggi (maksimal) untuk seluruh item = 15 x 5 =
75 (Seandainya semua jawaban pernyataan SL) dan jumlah skor
terendah (minimal) = 15 x 1 = 15.

3. Kemandirian Belajar (X2)


a. Defenisi Konseptual
Kemandirian belajar adalah suatu proses belajar dimana individu
memiliki inisiatif atas kemauan sendiri tanpa bantuan orang lain,
bertanggung jawab, merumuskan tujuan belajar, memenuhi kebutuhan
belajar dan mengontrol sendiri proses pembelajarannya.
b. Defenisi Operasional
Seorang siswa yang memiliki kemandirian dalam belajar dengan
kemauan dan kesadaran sendiri akan selalu aktif mempersiapkan diri
untuk melakukan kegiatan belajar, bekerja keras merencanakan setiap
kegiatan belajarnya, dan berusaha mengatasi kesulitan belajarnya
dengan mencoba sendiri dan tidak hanya mengharapkan bantuan
orang lain.
Kemandirian dapat diukur dengan indikator antara lain,
memiliki rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri, memiliki inisiatif,
memiliki rasa percaya diri, kedisiplinan dalam belajar, dan
mempunyai kontrol diri yang kuat.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


32

c. Kisi-kisi Instrumen
Tabel III.4 : Kisi-kisi instrumen kemandirian belajar
No Aspek Sub Aspek Jumlah

1. Memiliki rasa tanggung a. Tidak bergantung pada


jawab terhadap diri orang lain
sendiri b. Tanggung jawab dalam 3
belajar
c. Bersungguh-sungguh
2. Memiliki inisiatif a. Merencanakan kegiatan
belajarnya sendiri
b. Kesadaran untuk 3
belajar sendiri
c. Dapat memanfaatkan
waktu
3. Memiliki rasa percaya a. Mampu mengambil
diri keputusan
b. Percaya pada jaawaban 3
sendiri
c. Mampu bersikap aktif
dan kreatif
4. Kedisiplinan dalam a. Mematuhi peraturan
belajar yang disepakati dalam
belajar
b. Disiplin dalam 3
mengikuti
pembelajaran
c. Tidak meninggalkan
tempat sampai jam
pelajaran habis
5. Mempunyai kontrol diri a. Tidak mudah
yang kuat terpengaruh oleh orang
lain 3
b. Pantang Menyerah
c. Dapat memecahkan
masalah sendiri
Jumlah 15

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert


yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala
sosial. Setiap instrumen positif ini diberikan lima alternatif jawaban
yaitu :

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


33

SL = Selalu diberi skor 5


SR = sering diberi skor 4
KD = Kadang-kadang diberi skor 3
JR = Jarang diberi skor 2
TP = Tidak Pernah diberi skor 1
Jumlah skor tertinggi (maksimal) untuk seluruh item = 15 x 5 =
75 (Seandainya semua jawaban pernyataan SL) dan jumlah skor
terendah (minimal) = 15 x 1 = 15

4. Kalibrasi Instrumen
Observasi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil
rancangan penelitian sendiri yang didasarkan pada sejumlah teori yang
berkenaan dengan motivasi belajar dan kemandirian belajar. Observasi
dalam penelitian ini termasuk observasi nonpartisipan artinya peneliti
tidak terlibat langsung dan hanya sebagai pengamat independen.
Observasi nonpartisipan ini menggunakan observasi terstruktur yaitu
observasi yang dilakukan apabila peneliti telah tahu dengan pasti
tentang variabel apa yang akan diamati. Peneliti dapat menilai setiap
perilaku menggunakan instrumen dengan memberi tanda check (√)
pada jawaban yang dipilih. Instrumen mengacu pada kisi-kisi yang
telah disusun. Instrumen yang dikalibrasi ini adalah observasi pada
siswa kelas XI di SMK Negeri 1 Tanjung Jabung Timur. Kalibrasi
meliputi uji validitas dan uji reliabilitas yang dilakukan oleh validator.

F. Teknik Analisis Data


“Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan
dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


34

kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”
(Sugiyono, 2016, hlm. 243).
Untuk menjawab kebenaran dan kepalsuan hipotesis dan menjawab
analisis data dilakukan, maka terlebih dahulu perlu dilakukan uji prasyarat
analisis yaitu uji normalitas, uji homogenitas dan uji linieritas regresi.
Setelah itu baru data dianalisis dengan menggunakan rumus teknik
korelasi ganda. Rumus ini dimaksudkan untuk mencari ada tidaknya
hubungan motivasi belajar (X1) dan kemandirian belajar (X2) terhadap
prestasi belajar matematika siswa (Y). Sebelum data dianalisis untuk uji
hipotesis , ada beberapa persyaratan untuk analisis data yaitu uji normalitas,
uji homogenitas dan uji linearitas regresi.
1. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data yang akan dianalisis
berdistribusi normal. Pengujian normalitas yang digunakan dalam penelitin
ini adalah uji Chi-Kuadrat. Uji Chi-Kuadrat digunakan untuk mengadakan
pendekatan dari beberapa faktor atau mengevaluasi frekuensi yang diselidiki
dengan frekuensi yang diharapkan dari sampel apakah terdapat hubungan
atau perbedaan yang signifikan atau tidak. Uji Chi-Kuadrat menggunakan
data nominal yang diperoleh dari hasil menghitung.
Langkah-langkah uji normalitas adalah sebagai berikut :
a) Mencari skor terbesar dan terkecil
b) Mencari nilai rentangan (R) dengan rumus : R = H-L+1
c) Mencari banyaknya kelas (BK) dengan rumus :
BK = 1+3,3 log n (Rumus Sturgess)
d) Mencari nilai panjang kelas (i) dengan rumus :
i=

e) Membuat tabulasi dengan tabel penolong


f) Mencari rata-rata (mean)

̅=

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


35

g) Mencari simpangan baku (standard deviasi)


;( )
S=√ ( ;1)

h) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:


1) Menentukan batas kelas yaitu angka skor kiri kelas interval
pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka-angka skor kanan
kelas interval ditambal 0,5.
2) Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:
; ̅
Z=

3) Mencari luas 0 – Z
4) Mencari luas tiap kelas intervaldengan jalan mengurangi angka-
angka 0 – Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua,
angka baris kedua dikurangi baris ketiga, da seterusnya, kecuali
angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan
dengan angka pada baris berikutnya.
5) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan
luas tiap interval dengan jumlah responden.
i) Mencari chi-kuadrat hitung X2hitung dengan X2tabel
DB = k – 3 dan ɑ = 0,05. Dengan kriteria:
Jika X2hitung ≥ X2tabel data dinyatakan berdistribusi tidak normal
Jika X2hitung < X2tabel data dinyatakan berdistribusi normal
(Riduwan, 2015, hlm. 121-124)
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah ketiga kelompok
data skor variabel mempunyai varians yang homogen atau tidak. Uji
homogenitas yang peneliti gunakan adalah dengan uji Bartlet.Uji Bartlet
digunakan untuk menguji apakah k sampel berasal dari populasi dengan
varians yang sama. k sampel bisa berapa saja, karena biasanya uji Bartlet
digunakan untuk mengui sampel/kelompok yang lebih dari 2, dan uji bartlet
digunakan apabila data yang digunakan sudah diuji normalitas dan datanya
merupakan data normal.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


36

Langkah-langkah perhitungan uji Bartlet:


a) Masukkan angka-angka statistik untuk pengujian homogenitas pada
tabel uji Bartlet.
b) Menghitung varians dengan rumus :
( ):( ): ( )
s2 = ( ):( ):( )

c) Menghitung log S2
2 ).Σ(
d) Menghitung nilai B = ( )
2 2
e) Menghitung nilai =( ), ( ) -
2 2
f) Bandingkan dengan nilai untuk ɑ = 0,05 dan derajat
kebebasan (db) = k – 1, dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
2 2
Jika : ≥ , tidak homogen
2 2
Jika : < , homogen (Riduwan, 2015, hlm. 119-120)
c. Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah metode regresi Y
atas X1 dan regresi Y atas X2 berpola linier. Langkah-langkah uji linearitas
regresi adalah sebagai berikut :
a) Hitung jumlah kuadrat regresi ( , -) dengan rumus:
( )
( )=

b) Hitung jumlah kuadrat regresi ( , -) dengan rumus:


( )( )
( )= {∑ }

c) Hitung jumlah kuadrat residu ( ) dengan rumus:


2
=∑ ( ) ( )

d) Hitung rata-rata jumlah kuadrat regresi ( , -) dengan rumus:

, - = , -

e) Hitung rata-rata jumlah kuadrat regresi ( , -) dengan


rumus:
, - = , -

f) Hitung rata-rata jumlah kuadrat residu ( ) dengan rumus:

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


37

= ;2

g) Hitung jumlah kuadrat error ( ) dengan rumus:


2 (∑ )
= ∑ {∑ }

h) Hitung jumlah kuadrat tuna cocok ( ) dengan rumus:


=
i) Hitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok ( ) dengan
rumus:
= ;2

j) Hitung rata-rata jumlah kuadrat error ( ) dengan rumus:

= ;

k) Mencari nilai dengan rumus:

l) Tentukan aturan untuk pengambilan keputusan atau kriteria uji


linier:
Jika ≤ maka terima berarti linier
Jika > maka data berpola tidak linier
m) Carilah nilai dengan menggunakan tabel F dengan rumus:
= (1; ) ( )

n) Membandingkan dengan kemudian disimpulkan


(Riduwan, 2015, hlm. 125-129).
2. Uji Hipotesis
Selanjutnya dapat ditentukan bahwa gejala tersebut dapat
dikalkulasikan ke dalam bentuk data yang terpisah atau dikotonik. Untuk
perhitungan dalam analisis data berikutnya digunakan teknik korelasi, yaitu:
korelasi parsial (partial correlation) dan korelasi ganda (multiple
correlation) (Riduwan, 2011, hlm. 233).
Sugiyono (2016, hlm. 268) mengatakan bahwa korelasi parsial
digunakan untuk menganalisis bila peneliti bermaksud mengetahui pengaruh

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


38

atau mengetahui hubungan antara variabel independen dan dipenden, di


mana salah satu variabel independennya dibuat tetap atau dikendalikan.
Uji korelasi parsial dan korelasi ganda dalam penelitian ini digunakan
untuk mengetahui kekuatan dari:
a. Hubungan variabel motivasi belajar (X1) dengan hasil belajar
matematika siswa (Y)
b. Hubungan variabel kemandirian (X2) belajar dengan hasil belajar
matematika siswa (Y)
c. Hubungan variabel motivasi belajar (X1) dengan kemandirian
belajar (X2)
d. Hubungan variabel motivasi belajar (X1) dan kemandirian belajar
(X2) dengan hasil belajar matematika siswa (Y)
Adapun langkah-langkah uji korelasi parsial adalah sebagai berikut:
a. Membuat dan dalam bentuk kalimat.
b. Membuat dan dalam bentuk statistik
1) : ( )

: ( )

2) : ( )

: ( )

3) : ( )

: ( )

c. Menghitung harga 1 dengan rumus:


(∑ )(∑ )(∑ )
=
√* ∑ ; (∑ ) +* ∑ ; (∑ ) +
(∑ )(∑ )(∑ )
=
√* ∑ ; (∑ ) +* ∑ ; (∑ ) +
(∑ )(∑ )(∑ )
=
√* ∑ ; (∑ ) +* ∑ ; (∑ ) +

d. Memasukkan nilai koefisien 1 ke dalam rumus:


Bila X1 tetap rumus:
;
( ) =
√{1; } {1; }

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


39

Bila X2 tetap rumus:


;
( ) =
√{1; } {1; }

Bila Y tetap rumus:


;
( ) =
√{1; } {1; }

e. Menguji signifikansi dengan cara membandingkan dengan


kemudian ambil kesimpulan, adapun rumus :
√ ;3
=
√1;

f. Membandingkan dengan dengan ketentuan:


Jika ≥ maka signifikan dan
Jika < maka tidak signifikan
g. Mencari nilai F menggunakan tabel F dengan rumus:
Taraf signifikansi ɑ = 0,01 atau ɑ = 0,05
Db = n-1 (Riduwan, 2015, hlm. 125-129).
Analisis selanjutnya mencari ada atau tidaknya hubungan antara
motivasi belajar (X1) dan kemandirian belajar (X2) dengan hasil belajar
matematika (Y), dengan asumsi bahwa variabel yang dikorelasikan dalam
penelitian ini adalah variabel berjenis interval atau rasio dengan
menggunakan korelasi ganda (multiple correlation).
Langkah-langkah menjawab uji korelasi ganda (multiple correlation):
a. Membuat Hɑ dan H0 dalam bentuk kalimat
b. Membuat Hɑ dalam bentuk statistik H_ɑ : R 0, H_0 : R 0.
c. Membuat tabel penolong untuk menghitung nilai korelasi ganda.
d. Masukkan angka-angka statistik dari tabel penolong dengan rumus:
(∑ )(∑ )(∑ )
r=
√* ∑ ;(∑ ) + * ∑ ;(∑ ) +

selanjutnya hasil dari korelasi kemudian hitung korelasi ganda (R)


dengan rumus :

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


40

: ;2
=√ 1;

e. Menguji signifikansi
Harga korelasi ganda harus diuji signifikansinya (Uji Linieritas)
terlebih dahulu, yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

= ( )
( )

Kaidah pengujian signifikansi:


Jika ≥ maka signifikan
Jika < maka tidak signifikan
Mencari nilai Jika menggunnakan Tabel F dengan rumus:
Taraf signifikansinya ɑ = 0,01 atau ɑ = 0,05
= (1; ),( < )( < ; ;1)- (Riduwan, 2015, hlm. 141-142).

G. Hipotesis Statistik
Hipotesis dalam statistik merupakan pernyataan statistik tentang
parameter populasi (Sugiyono, 2016, hlm. 104). Hipotesis statistik yang
diajukan dalam penelitian ini yaitu:
1. (α=5%), hipotesis alternatif ( ) diterima
(α=5%), hipotesis nol ( ) ditolak

2. (α=5%), hipotesis alternatif ( ) diterima

(α=5%), hipotesis nol ( ) ditolak

3. (α=5%), hipotesis alternatif ( ) diterima


(α=5%), hipotesis nol ( ) ditolak

4. (α=5%), hipotesis alternatif ( ) diterima


(α=5%), hipotesis nol ( ) ditolak

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


41

H. Jadwal Penelitian
Tabel III.5
Agar penelitian ini lebih terarah dari sisi waktu dan kegiatan, maka penulis membuat jadwal penelitian yang terarah pada tabel
dibawah ini.

Bulan
September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei
No Kegiatan 2018 2018 2018 2018 2019 2019 2019 2019 2019

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan judul x
2. Pembuatan proposal x x x x X x
3. Pengajuan Dosen X
Pembimbing
4. Bimbingan proposal x X x X
5. Seminar proposal x
6. Perbaikan proposal x X x x
7. Pengajuan izin riset x
8. Pelaksanaan riset x x
9. Riset lapangan x x x
10. Pengolahan data x x
11. Penulisan skripsi x x
12. Perbaikan skripsi x x
13. Penyempurnaan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data
Pembelajaran matematika di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tanjung
Jabung Timur berlangsung lima jam pelajaran yang terbagi dalam dua kali
pertemuan yaitu 2 jam dan 3 jam pelajaran dalam seminggu. Kelas penelitian
yaitu kelas XI yang terdiri dari XI TKJ A, XI TKJ B, XI TKR A, XI TKR B, XI
AGPER dan XI NKPI. Sampel penelitian adalah 35 orang siswa yang merupakan
wakil dari masing-masing kelas penelitian.

Data Motivasi (X1) dan Kemandirian (X2) siswa dalam penelitian ini
diambil dengan cara observasi dalam bentuk checklist (√) menggunakan skala
likert. Sedangkan hasil belajar siswa (Y) diperoleh dari dokumentasi hasil belajar
matematika siswa dalam ranah kognitif berupa nilai ulangan kompetensi dasar
matematika siswa pada semester II yang didapatkan dari penilaian guru.

Instrumen observasi yang digunakan dalam mengumpulkan data tersebut,


terlebih dahulu di uji validitas dan reliabilitasnya kepada validator, sebelum
akhirnya digunakan untuk mengobservasi 35 orang siswa kelas XI TKJ A, XI TKJ
B, XI TKR A, XI TKR B, XI AGPER dan XI NKPI yang menjadi sampel
penelitian. Hal itu dilakukan agar instrumen observasi ini menjadi instrumen yang
baik dalam penelitian. Dari pengujian yang dilakukan oleh validator dapat
disimpulkan bahwa instrumen observasi yang digunakan dapat memenuhi aspek
setiap variabel yang diukur, sehingga 15 pernyataan dalam instrumen observasi
tersebut dapat digunakan sebagai item untuk instrumen pengumpulan data dalam
penelitian.

Motivasi (X1) diberi skor pada setiap alternatif jawaban. Pernyataan antara
lain : sangat setuju/sangat baik/selalu = 5, setuju/baik/sering = 4, cukup
setuju/cukup baik/kadang-kadang = 3, tidak setuju/tidak baik/jarang = 2, sangat

42
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
43

tidak setuju/sangat tidak baik/tidak pernah = 1. Skor yang diperoleh untuk skor
minimumnya adalah 1 x 15 = 15 dan skor maksimumnya adalah 5 x 15 = 75.

Kemandirian (X2) diberi skor pada setiap alternatif jawaban. Pernyataan


antara lain : sangat setuju/sangat baik/selalu = 5, setuju/baik/sering = 4, cukup
setuju/cukup baik/kadang-kadang = 3, tidak setuju/tidak baik/jarang = 2, sangat
tidak setuju/sangat tidak baik/tidak pernah = 1. Skor yang diperoleh untuk skor
minimumnya adalah 1 x 15 = 15 dan skor maksimumnya adalah 5 x 15 = 75.

Tabel IV.1
Skor motivasi belajar (X 1 ) , kemandirian belajar (X2) dan hasil belajar
matematika siswa (Y)
Skor
Skor Motivasi Kemandiria Skor Hasil
No. Nama Kelas
belajar (X1) n belajar belajar (Y)
(X2)
1 2 3 4 5 6
1 Ahmad Zaqia Ardha XI TKJ A 65 68 67
2 Erna XI TKJ A 73 70 100
3 Januari Tinus XI TKJ A 53 46 62
4 Okta Pika Ardela XI TKJ A 47 28 45
5 Satriono XI TKJ A 51 39 50
6 Wahyu Ningsih XI TKJ A 58 65 70
7 Amalia Sulaiha XI TKJ B 61 42 63
8 Amrullah XI TKJ B 32 26 40
9 Endang Sri Lestari XI TKJ B 72 64 80
10 Kristina Natalia Silitonga XI TKJ B 74 71 86
11 M. Arif Rahman XI TKJ B 53 38 50
12 Raja Aldi M. Arjun XI TKJ B 63 53 65
13 Yolanda Tri Adhisti XI TKJ B 56 42 50
14 Marwan XI TKR A 68 49 65
15 Nurman Cahyadi XI TKR A 51 46 60
16 Prayoga Pangestu XI TKR A 60 54 65
17 Wisnu Aji Prianto XI TKR A 68 57 77
18 Catur Agung Nugroho XI TKR B 59 42 63
19 Figur Setiawan XI TKR B 59 31 50
20 Habibi XI TKR B 70 68 78
21 M. Disky Pratamana XI TKR B 65 39 72
22 Siswanto XI TKR B 63 45 70

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


44

1 2 3 4 5 6
24 Gustina XI AGPER 63 59 70
25 M. Nayan XI AGPER 57 49 55
26 Nandiayuska XI AGPER 53 39 65
27 Novi Indriyani XI AGPER 61 61 87
28 Rizna Dwi Illana XI AGPER 41 36 50
29 Andre Kurniawan XI NKPI 36 32 55
30 Farida Mangile XI NKPI 60 63 72
31 Hendy Prabowo XI NKPI 45 48 65
32 Kurniawan XI NKPI 47 45 65
33 Raiya Rafael Sembiring XI NKPI 54 48 70
34 Taufiq Hidayat XI NKPI 57 42 68
35 Syahibul Ulum XI NKPI 61 53 66

Data yang telah diperoleh digunakan untuk mengetahui dan membuktikan


sigifikansi hubungan antara motivasi belajar (X1) dan kemandirian belajar (X 2 )
dengan hasil belajar matematika siswa (Y) khususnya kelas XI di Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 1 Tanjung Jabung Timur tahun ajaran 2018/2019.

1. Skor hasil belajar


a) Hasil belajar matematika siswa(Y)

67 100 62 45 50 70 63

40 80 86 50 65 50 65

60 65 77 63 50 78 72

70 60 70 55 65 87 50

55 72 65 65 70 68 66

b) Menentukan skor tertinggi dan terendah


Skor terbesar = 100
Skor terkecil = 40

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


45

c) Menentukan rentangan (R)


R = H – L + 1 = 100 – 40 + 1 = 61
d) Menentukan banyak kelas
K = 1 + 3,33 log n
= 1 + 3,33 log (35)
= 1 + 3,33 (1,544068044)
= 1 + 5,141746588
= 6,141746588 ᴝ 7 (dibulatkan)
e) Mencari nilai panjang kelas (i)

( )

f) Menentukan tabel distribusi frekuensi


Tabel IV.2
Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa (Y)

2 2
Interval f y y1 y1 fy1 fy1

94-102 1 98 4 16 4 16 35 1

85-93 2 89 3 9 6 18 34 3

76-84 3 80 2 4 6 12 32 6

67-75 8 71 1 1 8 8 29 14

58-66 12 62 0 0 0 0 21 26

49-57 7 53 -1 1 -7 7 9 33

40-48 2 44 -2 4 -4 8 2 35

Jumlah 35 13 69

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


46

g) Menggambar grafik polygon

Hasil Belajar
14

12

10

6 Hasil Belajar

0
44 53 62 71 80 89 98

Gambar IV.1 Poligon Hasil Belajar

h) Mencari Mean

̅ ( )

13
.35/

( )
3,342857143
65,343

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


47

i) Mencari Median (Md)

( )

35;9
( 12
)

17 5;9
. 12
/
85
. 12 /

( ) 9
( )

j) Mencari Modus (Mo)

( )

8
.8 : 7/
8
. /
15

( )

k) Mencari standar deviasi (SDy)


2 2
∑ ∑
√ ( )

13 2
√69 . /
35 35

√ ( )2


= 9 (1,354056641)
= 12,18650977 12,187

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


48

2. Skor Motivasi Belajar


a) Motivasi belajar (X1)
65 73 53 47 51 58 61

32 72 74 53 63 56 68

51 60 68 59 59 70 65

63 57 63 57 53 61 41

36 60 45 47 54 57 61

b) Menentukan skor tertinggi dan terendah


Skor terbesar = 74
Skor terkecil = 32
c) Menentukan rentangan (R)
R = H – L + 1 = 74 – 32 + 1 = 43
d) Menentukan banyak kelas
K = 1 + 3,33 log n
= 1 + 3,33 log (35)
= 1 + 3,33 (1,544068044)
= 1 + 5,141746588
= 6,141746588 ᴝ 7 (dibulatkan)
e) Mencari nilai panjang kelas (i)

( )

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


49

f) Menentukan tabel distribusi frekuensi


Tabel IV.3
Distribusi Frekuensi Skor Motivasi Belajar (X1)

2 2
Interval f x x1 x1 fx1 fx1

74-80 1 77 3 9 3 9 35 1

67-73 5 70 2 4 10 20 34 6

60-66 10 63 1 1 10 10 29 16

53-59 11 56 0 0 0 0 19 27

46-52 4 49 -1 1 -4 4 8 31

39-45 2 42 -2 4 -4 8 4 33

32-38 2 35 -3 9 -6 18 2 35

Jumlah 35 9 69

g) Menggambar grafik polygon

Motivasi Belajar
12

10

6
Motivasi Belajar

0
35 42 49 56 63 70 77

Gambar IV.2 Poligon Motivasi Belajar

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


50

h) Mencari Mean

̅ ( )

9
.35/

( )
1,8

i) Mencari Median (Md)

( )

35;8
( 11
)

17 5;8
. /
11
95
. /
11

( ) 7
( )
58,546

j) Mencari Modus (Mo)

( )

1
.1 :4
/
1
.14/

( )

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


51

k) Mencari standar deviasi (SDx)


2 2
∑ ∑
√ ( )

9 2
√69 .35/
35

√ ( )2


= 7 (1,380328266)
= 9,662297862 9,662

3. Skor Kemandirian Belajar


a) Kemandirian belajar (X2)
68 70 46 28 39 65 42

26 64 71 38 53 42 49

46 54 57 42 31 68 39

45 54 59 49 39 61 36

32 63 48 45 48 42 53

b) Menentukan skor tertinggi dan terendah


Skor terbesar = 71
Skor terkecil = 26
c) Menentukan rentangan (R)
R = H – L + 1 = 71 – 26 + 1 = 46
d) Menentukan banyak kelas
K = 1 + 3,33 log n
= 1 + 3,33 log (35)
= 1 + 3,33 (1,544068044)
= 1 + 5,141746588
= 6,141746588 ᴝ 7 (dibulatkan)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


52

e) Mencari nilai panjang kelas (i)

( )

f) Menentukan tabel distribusi frekuensi


Tabel IV.4 Distribusi Frekuensi Skor Kemandirian Belajar (X2)
2 2
Interval f x x1 x1 fx1 fx1

68-74 4 71 4 16 16 64 35 4

61-67 4 64 3 9 12 36 31 8

54-60 4 57 2 4 8 16 27 12

47-53 6 50 1 1 6 6 23 18

40-46 8 43 0 0 0 0 17 26

33-39 5 36 -1 1 -5 5 9 31

26-32 4 29 -2 4 -8 16 4 35

Jumlah 35 29 143

g) Menggambar grafik polygon

Kemandirian Belajar
9
8
7
6
5
4 Kemandirian Belajar

3
2
1
0
29 36 43 50 57 64 71

Gambar IV.3 Poligon Kemandirian Belajar

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


53

h) Mencari Mean

̅ ( )

29
.35/

( )
5,8

i) Mencari Median (Md)

( )

35;9
( 8
)

17 5;9
. /
8
85
. /
8

( ) 7
( )
46,938

j) Mencari Modus (Mo)

( )

6
.6 : 5/
6
.11/

( )

43,318

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


54

k) Mencari standar deviasi (SDx)


2 2
∑ ∑
√ ( )

29 2
√143 .35/
35

√ ( )2


= 7 (1,843687521)
= 12,90581264 12,906

B. Analisis Data
Uji hipotesis yang dimaksud, merupakan jawaban pembuktian terhadap
pertanyaan penelitian yang telah diajukan. Sebelum dilakukan pengujian, maka
perlu diuji normalitas, homogenitas, dan linieritas regresi terlebih dahulu.

1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan sebagai persyaratan analisis. Uji normalitas
dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji
yang digunakan adalah uji chi kuadrat (Lampiran 7). Hasil pengelolaan data
uji normalitas didapat :

a. Data motivasi belajar berdistribusi normal dengan kriteria pengujian

 2 hitung <  2 tabel atau 4,461 < 12,592 maka data berdistribusi normal.

b. Data kemandirian belajar berdistribusi normal dengan kriteria


pengujian  2 hitung <  2 tabel atau 5,269 < 12,592 maka data
berdistribusi normal.
c. Data hasil belajar matematika siswa berdistribusi normal dengan
kriteria pengujian  2 hitung <  2 tabel atau 7,312 < 12,592 maka data
berdistribusi normal.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


55

2. Uji Homogenitas
Uji homogen dilakukan sebagai persyaratan analisis. Uji homogen
dilakukan untuk menguji varians-varians dari variabel adalah homogen. Uji
homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Bartlet,
berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas (Lampiran 8) diperoleh :
Taraf signifikansi (  ) = 0.05 dan derajat kebebasan (db) = K-1 = 3-1 =2,
dengan kriteria:

Jika : 2 2 , tidak homogen

Jika :
2
2 , homogen

maka didapat nilai 2tabel = 5,991, sehingga data motivasi belajar,


kemandirian belajar dan hasil belajar dengan kriteria pengujian

 2 hitung   2 tabel atau 2,9716 < 5,991 memiliki varians-varians yang


homogen.

3. Uji Linieritas Regresi


Uji linieritas dilakukan sebagai persyaratan analisis. Setelah dilakukan
pengujian ternyata data motivasi belajar dan hasil belajar matematika siswa
adalah linier dengan kriteria pengujian Fhitung < Ftabel atau
maka data berpola linier. Data kemandirian belajar dan hasil belajar
matematika siswa adalah linear dengan kriteria pengujian Fhitung < Ftabel atau
1,3335 maka data berpola linier. Untuk proses menghitungnya
dapat dilihat pada lampiran 9.

4. Uji Hipotesis
Analisis yang digunakan oleh peneliti adalah analisis korelasi parsial
dan ganda untuk mencari apakah ada hubungan antara motivasi belajar dan
kemandirian belajar dengan hasil belajar matematika.

Langkah-langkah mencari korelasi Parsial adalah:

a. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


56

Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar


(variabel X1) dengan hasil belajar matematika (variabel Y),
apabila kemandirian belajar (variabel X2) tetap.

Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara


motivasi belajar (variabel X1) dengan hasil belajar matematika
(variabel Y), apabila kemandirian belajar (variabel X2) tetap.

Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara


kemandirian belajar (variabel X2) dengan hasil belajar
matematika (variabel Y), apabila motivasi belajar (variabel X1)
tetap.

Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara

kemandirian belajar (variabel X2) dengan hasil belajar


matematika (variabel Y), apabila motivasi belajar (variabel X1)
tetap.

Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara


motivasi belajar (variabel X1) dan kemandirian belajar (variabel
X2) apabila hasil belajar matematika (variabel Y) tetap.

Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara

Motivasi belajar (variabel X1) dan kemandirian belajar (variabel


X2) apabila hasil belajar matematika (variabel Y) tetap.

b. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik


Ha : ( )

Ho : ( )

Ha : ( )

Ho : ( )

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


57

Ha : ( )

Ho : ( )

c. Membuat ringkasan statistik antara data X 1 ,X 2 dan Y


Tabel IV.5

Ringkasan Statistik data X 1 ,X 2 dan Y

No. Simbol Statistik Nilai Statistik

1. N 35

2. X 1 2013

3. X 2 1712

4. Y 2284

5. X 1
2
119055

X
2
6. 2 88876

7. Y 2
154506

8. X Y 1 134452

9. X Y 2 115973

10. X X 1 2 101513

11.  X  1
2
4052169

12.  X  2
2
2930944

13.  Y  2
5216656

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


58

d. Masukkan nilai statistik pada tabel 5 kedalam rumus koefisien


korelasi.
1) Bila X2 tetap dengan rumus :
(∑ 1 ) (∑ 1 )(∑ )
2 2 2
√{ ∑ 1 (∑ 1) } * ∑ (∑ )2 +

√* +* +

√* +* +

√* +* +

0,73

2) Bila X1 tetap dengan rumus :


(∑ 2 ) (∑ 2 )(∑ )
2 2 2
√{ ∑ 2 (∑ 2) } * ∑ (∑ )2 +

√* +* +

√* +* +

√* +* +

0,80

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


59

3) Bila Y tetap dengan rumus :


(∑ 1 2) (∑ 1 )(∑ 2)

2 2 2 2
√{ ∑ 1 (∑ 1) } { ∑ 2 (∑ 2) }

√* +* +

√* +* +

√* +* +

0,74

e. Masukkan nilai koefesien korelasi ke dalam rumus berikut.


1). Bila X 1 tetap dengan rumus:

( )
2 )( 2
√( 1 1 2)

( )( )
√( ( )2 ) ( ( )2 )

( ) ( )
√( )( )

√( )( )

2). Bila X 2 tetap dengan rumus :

( )
2 )( 2
√( 2 1 2)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


60

( ) ( )( )
√( ( )2 ) ( ( )2 )

( ) ( )
√( )( )

√( )( )

0,342

3). Bila Y tetap dengan rumus :

( )
√( 2 )( 2 )
1 2

( ) ( )( )
√( ( )2 ) ( ( )2 )

√( )( )

√( )( )

0,929

f. Menguji signifikansi dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan t

tabel
kemudian ambil kesimpulan :

1) Untuk ( ) dengan rumus :


√ 2

( )√
√ ( )2

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


61

( )( )

3,874

2) Untuk ( ) dengan rumus :

√ 2

( )√
√ ( )2
( )( )

2,059

3) Untuk ( ) dengan rumus :

√ 2

( )√
√ ( )2

( )( )

Dengan taraf signifikansi  = 0,05 melalui interpolasi diperoleh


= 2,038

t tabel = 2,038 (interpolasi)

db = n – 3 = 35 – 3 = 32 dengan  = 0,05 untuk uji dua pihak rumus


mencari interpolasi.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


62

Dari tabel distribusi t diketahui :

B = dk = n – k – 1 = 35 – 2 – 1 = 32

B0 = 30 C1 = 2,021

B1 = 40 C 0 = 2,042

C1  C 0 
C  C0  B  B0 
B1  B0 
(2 21;2 42)
= 2,042 + 4 ;3
(32 – 30)

= 2,042 + (-0,004)

= 2,038

Dari perhitungan di atas maka dalam hipotesis ini untuk uji Korelasi
Parsial (partial Correlation) didapat :

a. Interpretasi
1) Motivasi belajar dengan hasil belajar memiliki kekuatan
hubungan yang kuat karena koefisien korelasi 0,73 terletak
pada interval 0,60 < KK 0,799
2) Kemandirian belajar dengan hasil belajar memiliki kekuatan
hubungan yang sangat kuat karena koefisien korelasi 0,80
terletak pada interval 0,80 < KK 1,000
3) Motivasi belajar dan kemandirian belajar memiliki kekuatan
hubungan yang kuat, karena koefisien korelasi 0,74 terletak
pada interval 0,60 < KK 0,799
b. Signifikansi
1) Terdapat hubungan yang signifikan antara kemandirian belajar (
X 2 ) dengan hasil belajar (Y), apabila motivasi belajar ( X 1 )

tetap, yaitu t hitung ≥ t tabel dengan  = 0,05 atau 3,874 > 2,038.

Dengan demikian Hipotesis alternatif diterima, dan hipotesis


nihil ditolak.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


63

2) Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar ( X 1 )


dengan hasil belajar (Y), apabila kemandirian belajar ( X 2 ) tetap,
yaitu t hitung ≤ t tabel
dengan  = 0,05 atau 2,059 > 2,038. Dengan

demikian Hipotesis alternatif diterima dan hipotesis nihil


ditolak.
3) Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar ( X 1 )
dengan kemandirian belajar ( X 2 ) apabila hasil belajar (Y) tetap.
t hitung ≥ t tabel
dengan  = 0,05 atau > 2,038. Dengan

demikian Hipotesis alternatif diterima, dan hipotesis nihil


ditolak.
c. Koefisien Diterminasi
1) Untuk Koefisien Diterminasi (sumbangan) kemandirian belajar
terhadap hasil belajar siswa adalah :
2 2

Ini berarti kemandirian belajar memberikan kontribusi sebesar


terhadap hasil belajar siswa dan sisanya 36 % merupakan
kontribusi dari faktor lain.

2) Untuk Koefisien Diterminasi (sumbangan) motivasi belajar


siswa terhadap hasil belajar siswa adalah :
2 2

Ini berarti motivasi belajar memberikan kontribusi sebesar


terhadap hasil belajar siswa dan sisanya 46,71%
merupakan kontribusi dari faktor lain.

3) Untuk Koefisien Diterminasi (sumbangan) motivasi belajar


terhadap kemandirian belajar adalah:
2 2

Ini berarti motivasi belajar memberikan kontribusi sebesar


% terhadap kemandirian belajar dan sisanya 45,24%
merupakan kontribusi dari faktor lain.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


64

Langkah terakhir menghitung signifikansi atau ada tidaknya hubungan


antara motivasi belajar (X 1 ) dan kemandirian belajar (X 2 ) dengan hasil
belajar matematika (Y) menggunakan rumus Korelasi ganda (multiple
Correlate ).

Langkah dalam uji korelasi ganda dirumuskan sebagai berikut:

a. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat


H a : Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi
belajar (variabel X1) dan kemandirian belajar (variabel X2)
dengan hasil belajar (variabel Y).

Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara


motivasi belajar (variabel X1) dan kemandirian belajar
(variabel X2) dengan hasil belajar (variabel Y).

b. Membuat H a dan Hodalam bentuk statistik :


Ha: R ≠ 0

Ho: R = 0

c. Membuat ringkasan statistik untuk menghitung korelasi ganda.


1). Korelasi (X 1 ) dengan Y

Tabel IV.6

Ringkasan Statistik (X 1 )dengan Y

No. Simbol Statistik Nilai Statistik

1. N 35

2. X 1 2013

3. ∑Y 2284

X
2
4. 1 119055

5. y 2
154506

6. X y 1 134452

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


65

(∑ 1 ) (∑ 1 )(∑ )
2 2 2
√{ ∑ 1 (∑ 1) } * ∑ (∑ )2 +

√* +* +

√* +* +

√* +* +

0,73

2). Korelasi (X 2 ) dengan Y

Tabel IV.7

Ringkasan Statistik (X 2 )dengan Y

No. Simbol Statistik Nilai Statistik

1. N 35

2. X 2 1712

3. ∑Y 2284

X
2
4. 2 88876

5. y 2
154506

6. X 2 y 115973

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


66

(∑ 2 ) (∑ 2 )(∑ )
2 2 2
√{ ∑ 2 (∑ 2) } * ∑ (∑ )2 +

√* +* +

√* +* +

√* +* +

0,80

3). Korelasi (X 1 ) dengan (X 2 )

Tabel IV.8

Ringkasan Statistik (X 1 ) dengan (X2)

No. Simbol Statistik Nilai Statistik

1. N 35

2. X 1 2013

3. X 2 1712

X
2
4. 1 119055

X
2
5. 2 88876

6. X 1 X2 101513

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


67

(∑ 1 2) (∑ 1 )(∑ 2)

2 2 2 2
√{ ∑ 1 (∑ 1) } { ∑ 2 (∑ 2) }

√* +* +

√* +* +

√* +* +

0,74

4). Analisis Korelasi Ganda (R)

2 2
1 2 1 2 1 2
√ 2
1 2

( )2 ( )2 ( )( )( )

( )2

( )

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


68

Selanjutnya untuk mengetahui keberartian korelasi ganda (R) dihitung


uji F, dengan rumus :

Diketahui :

R= 0,826 , K = 2, n = 35
maka,
2

( 2)
( )
( )2

( ( )2
( )

( )

d. Menguji Signifikansi dengan rumus F hitung

Kaidah uji signifikansi :jika F hitung ≥ F tabel , maka signifikan

Nilai F tabel , dengan  = 0,05.

F tabel = F ( 1-  )[(dk = k).(dk = n – k – 1)]

= F ( 1-  )[(dk = 2).(dk = 35 – 2 – 1)]

= F ( 1 – 0,05 )[2, 32]

= F (0,95)[2, 32]

Cara mencari F tabel = 2, sebagai angka pembilang

= 32, sebagai angka penyebut

F tabel = 3,28

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


69

Setelah dihitung ternyata F hitung = lebih besar dari nilai F tabel =


3,28 atau 37,89 > 3,28.

Dari perhitungan di atas maka dalam hipotesis ini untuk uji Korelasi
ganda (multiple Correlate ) didapat :

a. Interpretasi
Motivasi belajar (X1) dan kemandirian belajar (X2) dengan hasil
belajar (Y) memiliki kekuatan hubungan yang sangat kuat karena
koefisien korelasi 0,83 terletak pada interval 0,80 < KK 1000

b. Signifikansi
Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar ( X 1 ) dan
kemandirian belajar ( X 2 ) dengan hasil belajar (Y), yaitu F hitung ≥ F tabel

atau 37,89 > 3,28. Dengan demikian Hipotesis Nihil ditolak, dan
hipotesis alternatif diterima.

c. Koefisien Diterminasi
Untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan Variabel (X 1 ) dan (X 2 )
terhadap variabel Y atau koofisien diterminan = R 2  100 % atau

(0,83)
2
 100% = 68,89 %. Ini berarti motivasi belajar dan
kemandirian belajar dengan hasil belajar memberikan kontribusi
sebesar 68,89% dan sisanya 31,11% merupakan kontribusi dari faktor
lain.

C. Pembahasan Hasil Penelitian


Setelah menghitung dan mengolah data, penulis menemukan hasil penelitian
berupa, motivasi belajar yang didapat dari instrumen observasi yang berupa
pernyataan berbentuk checlist (√) dengan nilai maksimumnya adalah 74 dan
minimumnya adalah 32. Dari data tersebut didapat nilai rata-ratanya sebesar 57,8
median sebesar 58,55 dan modus sebesar 57,5 dengan standar deviasinya sebesar
9,662.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


70

Kemandirian belajar yang didapat dari instrumen observasi yang berupa


pernyataan berbentuk checlist (√) dengan nilai maksimumnya adalah 71 dan
minimumnya adalah 26. Dari data tersebut didapat nilai rata-ratanya sebesar 48,8
median sebesar 46,94 dan modus sebesar dengan standar deviasinya
sebesar .
Hasil belajar matematika siswa yang didapat dari dokumentasi penilaian
guru dengan nilai maksimumnya adalah 100 dan minimumnya adalah 40. Dari
data tersebut didapat nilai rata-ratanya sebesar median sebesar dan
modus sebesar dengan standar deviasinya sebesar .
Uji korelasi parsial pertama yang telah dilakukan terdapat hubungan yang
signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika. Hal ini
ditunjukkan dari analisis data melalui analisis korelasi Parsial (Partial
Correlation) didapat thitung sebesar 2,059 dan diinterpretasikan dengan tabel
distribusi t pada taraf signifikan 5% = 2,038 jadi 2,059 > 2,038 atau thitung > ttabel,
ini berarti ada hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa.
Uji korelasi parsial kedua yang telah dilakukan terdapat hubungan yang
signifikan antara kemandirian belajar dengan hasil belajar matematika. Hal ini
ditunjukkan dari analisis data melalui analisis korelasi Parsial (Partial
Correlation) didapat thitung sebesar 3,874 dan diinterpretasikan dengan tabel
distribusi t pada taraf signifikan 5% =2,038 jadi 3,874 > 2,038 atau thitung > ttabel,
ini berarti ada hubungan antara kemandirian belajar dengan hasil belajar siswa.
Uji korelasi parsial ketiga yang telah dilakukan terdapat hubungan yang
signifikan antara motivasi belajar dengan kemandirian belajar matematika. Hal ini
ditunjukkan dari analisis data melalui analisis korelasi Parsial (Partial
Correlation) didapat thitung sebesar dan diinterpretasikan dengan tabel
distribusi t pada taraf signifikan 5% = 2,038 jadi > 2,038 atau thitung >
ttabel, ini berarti ada hubungan antara motivasi belajar dengan kemandirian belajar.
Berdasarkan uji hipotesis dengan korelasi ganda yang telah dilakukan
terdapat ada hubungan antara motivasi belajar dan kemandirian belajar dengan
hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dari analisis data melalui analisis korelasi
Ganda (Multiple Correlation) didapat Fhitung sebesar dan di interpretasikan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


71

dengan tabel distribusi F pada taraf signifikan 5% = 3,28 jadi 37,89 > 3,28 atau
Fhtung> Ftabel, ini berarti Hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara motivasi
belajar dan kemandirian belajar dengan hasil belajar matematika diterima.
Hasil yang diperoleh sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Muhibbin
Syah (2010, hlm. 129) yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat
digolongkan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor
eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor internal dibagi menjadi
dua faktor yaitu faktor fisiologis meliputi keadaan tonus jasmani dan keadaan
fungsi jasmani sedangkan faktor psikologis meliputi Intelegensi (kecerdasan),
sikap (kemandirian), bakat, minat, serta motivasi. Salah satu usaha yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa ialah dengan menerapkan
kemandirian belajar yang baik. Dalam proses pembelajaran diperlukan adanya
kemandirian belajar agar tercapai tujuan pembelajaran yang baik. Kemandirian
Belajar diartikan sebagai sifat serta kemampuan yang dimiliki siswa untuk
melakukan kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh motif untuk menguasai
sesuatu kompetensi, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi
yeng telah dimiliki (Haris Mudjiman, 2007, hlm. 1).
Sumbangan motivasi belajar memberikan kontribusi sebesar
terhadap hasil belajar dan sisanya 46,71 dipengaruhi faktor lain. Sumbangan
kemandirian belajar terhadap hasil belajar sebesar dan sisanya
dipengaruhi faktor lain. Sumbangan motivasi belajar terhadap kemandirian belajar
sebesar dan sisanya dipengaruhi faktor lain. Sedangkan
sumbangan motivasi belajar dan kemandirian belajar dengan hasil belajar
matematika siswa sebesar 68,89 dan sisanya dipengaruhi faktor lain.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


72

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dari penelitian yang diperoleh, maka ada
beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil
belajar matematika. Hal ini ditunjukkan melalui analisis korelasi Parsial
(Partial Correlation) didapat thitung sebesar 2,059 dan diinterpretasikan
dengan tabel distribusi t pada taraf signifikan 5% = 2,038 jadi 2,059 >
2,038 atau thitung > ttabel, ini berarti ada hubungan antara motivasi belajar
dengan hasil belajar siswa.
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara kemandirian belajar dengan hasil
belajar matematika. Hal ini ditunjukkan melalui analisis korelasi Parsial
(Partial Correlation) didapat thitung sebesar 3,874 dan diinterpretasikan
dengan tabel distribusi t pada taraf signifikan 5% =2,038 jadi 3,874 >
2,038 atau thitung > ttabel, ini berarti ada hubungan antara kemandirian belajar
dengan hasil belajar siswa.
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan
kemandirian belajar matematika. Hal ini ditunjukkan melalui analisis
korelasi Parsial (Partial Correlation) didapat thitung sebesar dan
diinterpretasikan dengan tabel distribusi t pada taraf signifikan 5% = 2,038
jadi > 2,038 atau thitung > ttabel, ini berarti ada hubungan antara
motivasi belajar dengan kemandirian belajar.
4. Terdapat hubungan antara motivasi belajar dan kemandirian belajar dengan
hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan melalui analisis korelasi Ganda
(Multiple Correlation) didapat Fhitung sebesar dan di interpretasikan
dengan tabel distribusi F pada taraf signifikan 5% = 3,28 jadi 37,89 > 3,28
atau Fhtung> Ftabel, ini berarti hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara

72
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
73

motivasi belajar dan kemandirian belajar dengan hasil belajar matematika


diterima.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian yang diperoleh, maka ada beberapa
saran yaitu sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil penelitian ini terlihat bahwa motivasi belajar dan
kemandirian belajar secara bersama-sama berhubungan dengan hasil belajar
matematika siswa. Dan apabila motivasi belajar tidak dibarengi dengan
kemandirian belajar maka hasil belajar pun akan kurang maksimal. Oleh
karena itu diharapkan para siswa dapat meningkatkan motivasi belajar nya
dan juga dibarengi dengan kemandirian belajar yang baik sehingga
diharapkan hasil belajar siswa tetap meningkat.
2. Guru hendaknya membantu memotivasi siswa dalam belajar agar siswa
memiliki sikap belajar mandiri yang baik sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar siswa terkhusus pada mata pelajaran matematika.
3. Calon peneliti yang akan melakukan penelitian dan tertarik untuk meneliti
tentang hubungan antara motivasi belajar dan kemandirian belajar dengan
hasil belajar siswa, semoga skripsi ini dapat menjadi studi relevan yang
dapat membantu dalam penelitian.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


74

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2017). Al Qur’an dan Terjemahnya. Bandung: CV. Penerbit


Diponegoro

Ali, Mohammad dan Mohammad Ansori. (2015). Psikologi Remaja


Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Anonim. (2018). Pedoman Penulisan Skripsi. Jambi: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Arifayani, Yuli. (2015). “Pengaruh Motivasi Belajar, Kemandirian Belajar,


Lingkungan Teman Sebaya dan Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi
Belajar Akuntansi Siswa Kelas X SMK YPKK 1 Sleman Tahun Ajaran
2014/2015”. Skripsi. Pendidikan Akuntansi FE UNY.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. (2010). Tes Prestasi (Fungsi Pengembangan Pengukuran


Prestasi Belajar). Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Dalyono, M. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. (2014). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara

Handayani, Rita. (2010). “Hubungan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar


Geografi Siswa Kelas X dan XI IPS SMA N 1 Minggir Sleman Tahun
Ajaran 2009/2010”. Skripsi. Pendidikan Geografi Fak. Sosial dan Ekonomi
UNY

Maryam, Siti. (2015). ”Hubungan Kemandirian Belajar dengan Prestasi Belajar


Bahasa Inggris Peserta Didik di SMPN – 14 Palangka Raya Tahun Pelajaran
2014/2015. Skripsi. Pendidikan Bimbingan Konseling Universitas
Muhammadiyah Palangka Raya.

Mudjiman, Haris. (2011). Belajar Mandiri (Self Motivated Learning). In-Press.


Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Mustaqim dan Abdul Wahib. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


75

Oktaviani, Nia. (2008). Hubungan Pemahaman Konsep Matematika dan


Keterampilan Operasi Hitung dengan Soal Cerita Matematika Siswa Kelas
IX Madrasah Tsanawiyah Negeri Jambi Timur. Skripsi. Tidak
Dipublikasikan

Purwanto. (2016). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Purwanto, Ngalim. (2013). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Riduwan. (2015). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru – Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta.

Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.


Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:


Remaja Rosdakarya.

Sudijono, Anas. (2012). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Suparno, Paul dkk. (2003). Pendidikan Budi Pekerti. Yogyakarta: Kanisius.

Suryabrata, Sumardi. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers

Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Syah, Muhibbin. (2012). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Uno, Hamzah B dan Masri Kuadrat. (2009). Mengelola Kecerdasan Dalam


Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Uno, Hamzah B. (2015). Teori Motivasi Dan Pengukurannya: Analisis di Bidang


Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


76

Lampiran 1. Instrument Pengumpulan Data

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

A. Instrumen Observasi
Peneliti mengisi daftar instrumen observasi dengan memberikan tanda
checklis (√) sesuai dengan prilaku siswa yang terpilih menjadi sampel sesuai
dengan pernyataan dan indikator variabel motivasi dan kemandirian belajar.

B. Dokumentasi
Hasil belajar matematika siswa yang diperoleh dari guru bidang studi
dengan memberikan nilai ulangan kompetensi dasar siswa kelas XI di Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 1 Tanjung Jabung Timur.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


77

Lampiran 2. Uji homogenitas sampel

Uji Homogenitas Awal

Sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji homogenitas untuk


mengetahui bisa atau tidak penelitian ini dilakukan. Uji homogenitas dilakukan
dengan cara mengambil nilai ulangan kompetensi dasar matematika siswa kelas
XI di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tanjung Jabung Timur.

Nilai ulangan kompetensi dasar matematika semua siswa kelas XI TKJ A, XI TKJ
B, XI TKR A, XI TKR B, XI AGPER dan XI NKPI, tahun ajaran 2018/2019.

1. Membuat tabel Distribusi Frekuensi


a. Data kelas XI TKJ A
67 62 50 75 70 100 75 75
62 62 62 35 75 62 45 40
60 70 65 62 75 50 87 75
40 50 30 75 87 70 25
1) Menentukan skor tertinggi dan terendah
Skor tertinggi = 100
Skor terendah = 25
2) Menentukan Rentangan (R)
R = H – L + 1 = 100 – 25 + 1 = 76
3) Menentukan banyak kelas (K)
K = 1 + 3,33 log n
= 1 + 3,33 log (31)
= 1 + 3,33 (1,491361694)
= 1 + 4,96623444
= 5, 96623444 ≈ 6 (dibulatkan)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


78

4) Menentukan panjang kelas atau interval (i)


76
I= = = 12,66666667 ≈ 13 (dibulatkan)
6

5) Membuat tabel distribusi frekuensi


Interval f x x1 x1
2 fx1 fx1
2

90 – 102 1 96 2 4 2 4
77 – 89 2 83 1 1 2 2
64 – 76 12 70 0 0 0 0
51 – 63 7 57 -1 1 -7 7
38 – 50 6 44 -2 4 -12 24
25 – 37 3 31 -3 9 -9 27
Jumlah 31 -24 64

b. Data kelas XI TKJ B


86 63 40 36 38 70 78 53
60 80 80 60 68 86 55 50
30 45 86 43 65 63 75 61
70 65 75 50 75 55 72
1) Menentukan skor tertinggi dan terendah
Skor tertinggi = 86
Skor terendah = 30
2) Menentukan Rentangan (R)
R = H – L + 1 = 86 – 30 + 1 = 57
3) Menentukan banyak kelas (K)
K = 1 + 3,33 log n
= 1 + 3,33 log (31)
= 1 + 3,33 (1,491361694)
= 1 + 4,96623444
= 5, 96623444 ≈ 6 (dibulatkan)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


79

4) Menentukan panjang kelas atau interval (i)


57
I= = = 9,5 ≈ 10 (dibulatkan)
6

5) Membuat tabel distribusi frekuensi


Interval f x x1 x1
2 fx1 fx1
2

80 – 89 5 84,5 2 4 10 20
70 – 79 7 74,5 1 1 7 7
60 – 69 8 64,5 0 0 0 0
50 – 59 5 54,5 -1 1 -5 5
40 – 49 3 44,5 -2 4 -6 12
30 – 39 3 34,5 -3 9 -9 27
Jumlah 31 -3 71

c. Data kelas XI TKR A


74 38 55 83 56 64 74 35
66 65 55 65 60 85 65 63
66 76 45 77
1) Menentukan skor tertinggi dan terendah
Skor tertinggi = 85
Skor terendah = 35
2) Menentukan Rentangan (R)
R = H – L + 1 = 85 – 35 + 1 = 51
3) Menentukan banyak kelas (K)
K = 1 + 3,33 log n
= 1 + 3,33 log (20)
= 1 + 3,33 (1,301029996)
= 1 + 4,332429886
= 5, 332429886 ≈ 6 (dibulatkan)
4) Menentukan panjang kelas atau interval (i)
51
I= = = 8,5 ≈ 9 (dibulatkan)
6

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


80

5) Membuat tabel distribusi frekuensi


Interval f x x1 x1
2 fx1 fx1
2

80 – 88 2 84 2 4 4 8
71 – 79 4 75 1 1 4 4
62 – 70 7 66 0 0 0 0
53 – 61 4 57 -1 1 -4 4
44 – 52 1 48 -2 4 -2 4
35 – 43 2 39 -3 9 -6 18
Jumlah 20 -4 38

d. Data kelas XI TKR B


80 63 34 64 50 72 78 61
64 40 72 55 69 64 68 53
68 70 76 66 40
1) Menentukan skor tertinggi dan terendah
Skor tertinggi = 80
Skor terendah = 34
2) Menentukan Rentangan (R)
R = H – L + 1 = 80 – 34 + 1 = 47
3) Menentukan banyak kelas (K)
K = 1 + 3,33 log n
= 1 + 3,33 log (21)
= 1 + 3,33 (1,322219295)
= 1 + 4,402990251
= 5, 402990251 ≈ 6 (dibulatkan)
4) Menentukan panjang kelas atau interval (i)
47
I= = = 7,833333333 ≈ 8 (dibulatkan)
6

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


81

5) Membuat tabel distribusi frekuensi


Interval f x x1 x1
2 fx1 fx1
2

74 – 81 3 77,5 1 1 3 3
66 – 73 7 69,5 0 0 0 0
58 – 65 5 61,5 -1 1 -5 5
50 – 57 3 53,5 -2 4 -6 12
42 – 49 0 45,5 -3 9 0 0
34 – 41 3 37,5 -4 16 -12 48
Jumlah 21 -20 68

e. Data kelas XI AGPER


60 62 55 68 45 71 68 70
70 60 60 55 72 65 70 87
70 35 68 52 72 50 65 55
1) Menentukan skor tertinggi dan terendah
Skor tertinggi = 87
Skor terendah = 35
2) Menentukan Rentangan (R)
R = H – L + 1 = 87 – 35 + 1 = 53
3) Menentukan banyak kelas (K)
K = 1 + 3,33 log n
= 1 + 3,33 log (24)
= 1 + 3,33 (1,380211242)
= 1 + 4,596103435
= 5, 596103435 ≈ 6 (dibulatkan)
4) Menentukan panjang kelas atau interval (i)
53
I= = = 8,833333333 ≈ 9 (dibulatkan)
6

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


82

5) Membuat tabel distribusi frekuensi


Interval f x x1 x1
2 fx1 fx1
2

80 – 88 1 84 2 4 2 4
71 – 79 3 75 1 1 3 3
62 – 70 10 66 0 0 0 0
53 – 61 6 57 -1 1 -6 6
44 – 52 3 48 -2 4 -6 12
35 – 43 1 39 -3 9 -3 9
Jumlah 24 -10 34

f. Data kelas NKPI


79 60 70 70 55 63 60 60
55 45 72 50 65 73 65 38
40 70 72 70 55 62 58 70
75 68 66 50
1) Menentukan skor tertinggi dan terendah
Skor tertinggi = 79
Skor terendah = 38
6) Menentukan Rentangan (R)
R = H – L + 1 = 79 – 38 + 1 = 42
7) Menentukan banyak kelas (K)
K = 1 + 3,33 log n
= 1 + 3,33 log (28)
= 1 + 3,33 (1,447158031)
= 1 + 4,819036244
= 5, 819036244 ≈ 6 (dibulatkan)
8) Menentukan panjang kelas atau interval (i)
42
I= = =7
6

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


83

9) Membuat tabel distribusi frekuensi


Interval f x x1 x1
2 fx1 fx1
2

73 – 79 3 76 1 1 3 3
66 – 72 9 69 0 0 0 0
59 – 65 7 62 -1 1 -7 7
52 – 58 4 55 -2 4 -8 16
45 – 51 3 48 -3 9 -9 27
38 – 44 2 41 -4 16 -8 32
Jumlah 28 -29 85

2. Menentukan Standar Deviasi (SD) tiap kelas populasi


a) Kelas XI TKJ A
∑ ∑ 2
SD1 = i√ . /

64 ;24 2
= 13 √31 . 31 /

= 13 √
= 13 √
= 13 (1,210429874)
= 15,73558836 ≈ 15,736

b) Kelas XI TKJ B
∑ ∑ 2
SD1 = i√ . /

71 ;3 2
= 10 √31 . 31 /

= 10 √

= 10 √
= 10 (1,510283859)
= 15,10283859 ≈ 15,103

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


84

c) Kelas XI TKR A
∑ ∑ 2
SD1 = i√ . /

38 ;4 2
= 9 √2 .2 /

=9√
=9√
= 9 (1,36381817)
= 12, 27436353 ≈ 12,274

d) Kelas XI TKR B
∑ ∑ 2
SD1 = i√ . /

68 ;2 2
= 8 √21 . 21 /

=8√

=8√
= 8 (1,526782814)
= 12,21426251 ≈ 12,214

e) Kelas XI AGPER
∑ ∑ 2
SD1 = i√ . /

34 ;1 2
= 9 √24 . 24 /

=9√
=9√
= 9 (1,114924014)
= 10,03431612 ≈ 10,034

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


85

f) Kelas XI NKPI
∑ ∑ 2
SD1 = i√ . /

85 ;29 2
= 7 √28 . 28 /

=7√
=7√
= 7 (1,40107466)
= 9,807522623 ≈ 9,808
3. Menentukan Varians (S2) tiap kelas populasi
a) Kelas XI TKJ A
2
( 1 )=( )2 = 247,621696 ≈ 247,622
b) Kelas XI TKJ B
2
( 2 )=( )2 = 228,100609 ≈ 228,101
c) Kelas XI TKR A
2
( 3 )=( )2 = 150,651076 ≈ 150,651
d) Kelas XI TKR B
2
( 4 )=( )2 = 149,181796 ≈ 149,182
e) Kelas XI AGPER
2
( 5 )=( )2 = 100,681156 ≈ 100,681
f) Kelas XI NKPI
2
( 6 )=( )2 = 96,196864 ≈ 96,197
2
4. Menentukan log
2
a) log 1 = log (247,622) = 2,393859376 ≈ 2,394
2
b) log 2 = log (228,101) = 2,358127189 ≈ 2,358
2
c) log 3 = log (150,651) = 2,1779772019 ≈ 2,178
2
d) log 4 = log (149,182) = 2,173716425 ≈ 2,174
2
e) log 5 = log (100,681) = 2,00294752 ≈ 2,003
2
f) log 6 = log (96,197) = 1,983161528 ≈ 1,983

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


86

5. Memasukkan angka-angka statistik untuk pengujian homogenitas pada tabel


uji barlet
Populasi db = (n-1) log (db) log
X1 30 247,622 2,394 71,82
X2 30 228,101 2,358 70,74
X3 19 150,651 2,178 41,382
X4 20 149,182 2,174 43,48
X5 23 100,681 2,003 46,069
X6 27 96,197 1,983 53,541
Jumlah = 6 Σ (n1 – 1) = 149 - - 327,032

6. Menghitung varian gabungan dari keenam populasi


( ):( ):( ):( ):( ):( )
S2 = : : : : :
(31)( ):(31)( ):(2 )( ):(21)( ):(24)( ):(28)( )
= 31:31:2 :21:24:28
7676 282:7 71 131:3 13 2:3132 822:2416 344:2693 516
=
155
26 3 115
= 155

= 167,7620323 ≈ 167,762

7. Menentukan log S2 dari varians gabungan


log S2 = log 167,762
= 2,224693595
= 2,225

8. Menentukan nilai B
B=( ) x ∑( 1 )
= 2,225 x 149
= 331,525

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


87

9. Menentukan nilai Chi Kuadrat


2)
X2 = ( )( ∑( )
= (2,3) (331,525 – 327,032)
= (2,3) (4,493)
= 10,3339 ≈ 10,334

2 2
10. Membandingkan dengan
Dengan taraf signifikansi (ɑ) = 0,05 dan derajat kebebasan (db) = K – 1 = 6
2 2
- 1 = 5, didapat nilai = 10,334 dan = 11,070, ini berarti
2 2
< atau 10,334 < 11,070 dan artinya populasi bersifat
Homogen.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


88

Lampiran 3. Kisi-Kisi Instrumen Observasi

Kisi-Kisi Instrumen Observasi Motivasi Belajar

No Aspek Sub Aspek Jumlah


1. Ketekunan dalam belajar a. Kehadiran di kelas
b. Mengikuti pembelajaran
di kelas 3
c. Membawa perlengkapan
belajar matematika
2. Ulet dalam menghadapi a. Sikap terhadap kesulitan
kesulitan belajar b. Usaha mengatasi
kesulitan 3
c. Selalu berusaha
3. Minat dan ketajaman a. Fokus dalam belajar
perhatian dalam belajar matematika
b. Kebiasaan dalam
mengikuti pelajaran 3
c. Mempersiapkan sumber
belajar
4. Mandiri dalam belajar a. Menyelesaikan tugas-
tugas
b. Menggunakan 3
kesempatan dalam
belajar
c. Memiliki rasa ingin tahu
5. Dorongan dan kebutuhan a. Keinginan dan
belajar ketertarikan untuk
belajar
b. Sharing pengetahuan 3
c. Melihat dan
mendengarkan guru
Jumlah 15

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


89

Kisi-Kisi Instrumen Observasi Kemandirian Belajar

No Aspek Sub Aspek Jumlah


1. Memiliki rasa tanggung a. Tidak bergantung pada
jawab terhadap diri orang lain
sendiri b. Tanggung jawab dalam 3
belajar
c. Bersungguh-sungguh
2. Memiliki inisiatif a. Merencanakan kegiatan
belajarnya sendiri
b. Kesadaran untuk 3
belajar sendiri
c. Dapat memanfaatkan
waktu
3. Memiliki rasa percaya a. Mampu mengambil
diri keputusan
b. Percaya pada jaawaban 3
sendiri
c. Mampu bersikap aktif
dan kreatif
4. Kedisiplinan dalam a. Mematuhi peraturan
belajar yang disepakati dalam
belajar
b. Disiplin dalam 3
mengikuti
pembelajaran
c. Tidak meninggalkan
tempat sampai jam
pelajaran habis
5. Mempunyai kontrol diri a. Tidak mudah
yang kuat terpengaruh oleh orang
lain 3
b. Pantang Menyerah
c. Dapat memecahkan
masalah sendiri
Jumlah 15

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


90

Lampiran 4. Instrumen Observasi Motivasi Belajar

INSTRUMEN OBSERVASI
TENTANG MOTIVASI BELAJAR (X1)
Observasi Ke :
Nama :
No.Absen :
Kelas :

NO PERNYATAAN OPTION

SL SR KD JR TP

Ketekunan dalam belajar

1. Siswa mengikuti pelajaran matematika sampai jam


pelajaran matematika berakhir
2. Siswa memperhatikan pelajaran matematika yang
diberikan guru dengan baik
3. Siswa telah mempersiapkan diri sebelum proses
belajar mengajar dimulai
Ulet dalam menghadapi kesulitan belajar

4. Siswa antusias ketika mengalami kesulitan dalam


belajar matematika
5. Siswa bertanya hal-hal yang belum diketahui terkait
pelajaran matematika
6. Siswa ulet dan terbiasa pada soal matematika yang
diberikan oleh guru
Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar

7. Siswa bersungguh-sungguh dalam mengerjakan


soal-soal matematika
8. Siswa senang dan bersemangat mengikuti proses
belajar mengajar
9. Siswa membawa buku cetak/LKS matematika jika
ada jam pelajaran matematika

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


91

Mandiri dalam belajar

10. Setiap ada tugas matematika, siswa langsung


mengerjakannya
11. Siswa tidak lupa mencatat pelajaran baru yang
diberikan guru di kelas
12. Siswa tidak malu bertanya pada guru apabila tidak
bisa mengerjakan soal matematika
Dorongan dan kebutuhan

13. Siswa senang ketika guru memberikan tugas yang


bervariasi
14. Siswa mengajak teman lainnya untuk berdiskusi
jika menemukan kesulitan dalam belajar
15. Siswa bersemangat dalam memperhatikan guru
ketika sedang mengajar

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


92

Lampiran 5. Instrumen Observasi Kemandirian Belajar

INSTRUMEN OBSERVASI
TENTANG KEMANDIRIAN BELAJAR (X2)

Observasi Ke :
Nama :
No.Absen :
Kelas :

NO PERNYATAAN OPTION

SL SR KD JR TP

Memiliki rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri

1. Siswa mengerjakan tugas matematika dengan usaha


sendiri
2. Siswa berusaha menyelesaikan semua tugas
matematika yang diberikan guru
3. Ketika kurang memahami materi pelajaran
matematika, siswa bertanya pada guru
Memiliki inisiatif

4. Siswa akan terus belajar materi matematika yang


belum dimengerti sampai memahaminya
5. Ketika ada soal matematika yang sulit, siswa tidak
berhenti mengerjakannya
6. Siswa tidak menunda untuk mengerjakan tugas
yang diberikan guru

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


93

Memiliki rasa percaya diri

7. Siswa tidak takut mengeluarkan pendapat di depan


teman-temannya.
8. Apabila tidak dapat mengerjakan soal yang sulit,
siswa tidak melihat jawaban teman
9. Siswa aktif merespon dalam memberikan
tanggapan, apabila guru bertanya
Kedisiplinan dalam belajar

10. Siswa tidak suka mengobrol dengan teman disaat


guru sedang menjelaskan pelajaran
11. Siswa mengumpulkan tugas matematika yang
diberikan guru tepat waktu
12. Siswa tetap berada dikelas selama proses belajar
mengajar
Mempunyai kontrol diri yang kuat

13. Siswa percaya pada jawaban latihan matematika


sendiri meskipun berbeda dengan jawaban teman
14. Apabila menemukan kesulitan dalam mengerjakan
soal, siswa akan tetap mengerjakannya sampai
menemukan jawabannya
15. Siswa mengerjakan tugas sendiri meskipun teman-
teman yang lain mencontek

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


94

Lampiran 6. Skor Instrumen Observasi Motivasi Belajar

Total
Pernyataan
No. Nama Responden Kelas Skor X

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 Ahmad Zaqia Ardha XI TKJ A


5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 2 2 5 4 65

2 Erna XI TKJ A
5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 73

3 Januari Tinus XI TKJ A


5 5 5 2 3 2 3 4 5 3 5 2 2 3 4 53

Okta Pika Ardela 5 3 3 2 3 2 3 4 5 2 5 2 1 3 4 47


4 XI TKJ A

5 Satriono XI TKJ A
5 4 4 2 3 4 3 4 5 3 5 2 2 2 3 51

6 Wahyu Ningsih XI TKJ A


5 4 5 3 3 4 3 4 5 5 5 4 2 3 3 58

Amalia Sulaiha 5 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 3 2 4 5 61
7 XI TKJ B

8 Amrullah XI TKJ B
5 1 2 1 2 1 1 3 5 2 3 1 1 2 2 32

9 Endang Sri Lestari XI TKJ B


5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 72

10 Kristina Natalia Silitonga XI TKJ B


5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 74

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


95

2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 3

11 M. Arif Rahman XI TKJ B


5 4 5 3 3 2 4 3 5 4 5 1 3 2 4 53

Raja Aldi M. Arjun 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 3 3 4 4 63


12 XI TKJ B

13 Yolanda Tri Adhisti XI TKJ B


5 3 5 3 2 4 4 3 5 5 5 4 1 3 4 56

14 Marwan XI TKR A
5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 3 3 5 68

15 Nurman Cahyadi XI TKR A


5 3 5 3 4 2 3 3 5 4 4 3 1 3 3 51

Prayoga Pangestu 5 3 4 3 4 2 3 5 5 5 5 4 3 5 4 60
16 XI TKR A

17 Wisnu Aji Prianto XI TKR A


5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 3 4 5 68

18 Catur Agung Nugroho XI TKR B


4 5 3 3 4 3 3 4 5 5 5 5 1 3 4 59

19 Figur Setiawan XI TKR B


5 4 3 3 2 4 5 4 5 5 5 2 2 5 4 59

Habibi 5 5 5 3 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 70
20 XI TKR B

21 M. Disky Pratamana XI TKR B


4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 3 4 3 3 5 65

22 Siswanto XI TKR B
5 5 4 3 5 5 4 4 5 5 4 3 4 2 4 63

Amanda Zazkia 5 5 4 3 4 3 3 4 5 3 5 3 3 4 3 57
23 XI AGPER

24 Gustina XI AGPER
5 5 5 3 3 3 5 4 5 4 5 3 5 4 4 63

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


96

2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 3

25 M. Nayan XI AGPER
5 4 2 3 5 4 4 5 3 4 3 1 5 4 5 57

Nadiayuska 5 2 5 2 4 3 4 4 5 2 5 5 1 2 4 53
26 XI AGPER

27 Novi Indriyani XI AGPER


5 5 3 4 4 4 5 4 2 5 4 5 3 4 4 61

28 Rizna Dwi Illana XI AGPER


4 3 2 4 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 41

29 Andre Kurniawan XI NKPI


5 3 2 1 2 1 1 3 5 3 3 2 2 1 2 36

Farida Mangile 5 3 5 5 2 3 3 4 4 4 5 5 5 3 4 60
30 XI NKPI

31 Hendi Prabowo XI NKPI


5 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 45

32 Kurniawan XI NKPI
5 2 4 2 3 2 4 3 5 2 5 1 2 3 4 47

33 Raiya Rafael Sembiring XI NKPI


5 3 4 2 4 3 4 3 5 3 5 3 3 3 4 54

Taufiq Hidayat 5 4 5 3 5 2 3 5 4 5 4 2 2 4 4 57
34 XI NKPI

35 Syahibul Ulum XI NKPI


5 3 5 5 4 2 4 4 4 4 5 5 4 3 4 61

2013

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


97

Lampiran 7. Skor Instrumen Observasi Kemandirian Belajar

Total
Pernyataan
No. Nama Responden Kelas Skor X

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Ahmad Zaqia Ardha 5 5 4 3 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 68
1 XI TKJ A

2 Erna XI TKJ A
5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 3 4 5 70

3 Januari Tinus XI TKJ A


4 5 2 2 3 4 2 3 4 3 4 4 2 2 3 46

4 Okta Pika Ardela XI TKJ A


5 3 3 2 3 2 3 4 5 2 5 2 1 3 4 28

Satriono 3 3 3 1 3 5 2 2 2 4 4 4 1 1 1 39
5 XI TKJ A

6 Wahyu Ningsih XI TKJ A


5 5 4 4 5 5 3 5 2 5 5 5 3 4 5 65

7 Amalia Sulaiha XI TKJ B


4 4 2 3 2 4 2 3 2 4 3 4 2 2 2 42

Amrullah 2 2 2 1 1 2 1 1 1 4 1 5 1 1 1 26
8 XI TKJ B

9 Endang Sri Lestari XI TKJ B


5 5 4 3 4 5 3 4 3 5 5 5 5 4 4 64

10 Kristina Natalia Silitonga XI TKJ B


5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 71

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


98

2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 3

11 M. Arif Rahman XI TKJ B


3 4 2 1 3 4 2 3 2 4 3 4 1 1 1 38

Raja Aldi M. Arjun 4 5 5 3 3 4 3 2 4 4 4 5 3 2 3 53


12 XI TKJ B

13 Yolanda Tri Adhisti XI TKJ B


3 5 2 3 1 4 2 3 3 4 3 4 2 1 3 42

14 Marwan XI TKR A
4 5 4 2 2 5 3 2 5 4 3 4 3 1 3 49

15 Nurman Cahyadi XI TKR A


3 4 4 2 2 5 2 4 3 4 2 5 2 2 3 46

Prayoga Pangestu 5 4 5 4 4 2 3 3 4 5 3 5 3 2 3 54
16 XI TKR A

17 Wisnu Aji Prianto XI TKR A


5 2 5 3 2 2 4 3 4 3 5 5 4 4 4 57

18 Catur Agung Nugroho XI TKR B


3 5 5 1 1 3 1 3 3 5 2 4 2 2 3 42

19 Figur Setiawan XI TKR B


1 5 3 1 1 3 1 3 3 1 4 3 1 2 1 31

Habibi 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 3 4 68
20 XI TKR B

21 M. Disky Pratamana XI TKR B


3 3 4 2 4 4 3 4 3 1 1 3 3 4 3 39

22 Siswanto XI TKR B
4 5 3 3 2 4 3 3 2 3 4 4 3 1 2 45

23 Amanda Zazkia XI AGPER


3 5 4 3 3 4 4 2 3 3 5 5 4 3 3 54

24 Gustina XI AGPER
3 5 3 5 4 3 2 3 5 5 5 5 3 3 3 59

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


99

2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 3

25 M. Nayan XI AGPER
3 3 4 2 4 3 4 3 2 5 5 5 2 2 2 49

26 Nadiayuska XI AGPER
2 3 5 2 4 3 1 4 1 5 1 5 1 1 1 39

Novi Indriyani 4 5 5 3 3 3 5 3 4 3 5 5 4 4 5 61
27 XI AGPER

28 Rizna Dwi Illana XI AGPER


3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 4 2 2 3 36

29 Andre Kurniawan XI NKPI


2 4 2 1 1 2 1 1 1 4 4 5 1 2 1 32

30 Farida Mangile XI NKPI


5 5 5 3 3 4 5 3 4 3 5 5 4 4 5 63

Hendi Prabowo 3 5 4 3 4 3 4 3 4 5 5 5 2 2 2 48
31 XI NKPI

32 Kurniawan XI NKPI
3 5 2 3 2 4 2 3 4 4 3 4 3 2 2 45

33 Raiya Rafael Sembiring XI NKPI


4 3 5 3 3 4 1 3 4 5 5 5 3 3 3 48

Taufiq Hidayat 3 5 4 1 1 4 2 2 3 4 3 5 1 2 3 42
34 XI NKPI
Syahibul Ulum 5 3 3 4 3 3 3 2 4 5 3 5 3 3 4 53
35 XI NKPI
1712

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


100

Lampiran 8. Skor Hasil Belajar

No. Nama Kelas Skor Hasil belajar (Y)

1 2 3 4

1 Ahmad Zaqia Ardha XI TKJ A 67

2 Erna XI TKJ A 100

3 Januari Tinus XI TKJ A 62

4 Okta Pika Ardela XI TKJ A 45

5 Satriono XI TKJ A 50

6 Wahyu Ningsih XI TKJ A 70

7 Amalia Sulaiha XI TKJ B 63

8 Amrullah XI TKJ B 40

9 Endang Sri Lestari XI TKJ B 80

10 Kristina Natalia Silitonga XI TKJ B 86

11 M. Arif Rahman XI TKJ B 50

12 Raja Aldi M. Arjun XI TKJ B 65

13 Yolanda Tri Adhisti XI TKJ B 50

14 Marwan XI TKR A 65

15 Nurman Cahyadi XI TKR A 60

16 Prayoga Pangestu XI TKR A 65

17 Wisnu Aji Prianto XI TKR A 77

18 Catur Agung Nugroho XI TKR B 63

19 Figur Setiawan XI TKR B 50

20 Habibi XI TKR B 78

21 M. Disky Pratamana XI TKR B 72

22 Siswanto XI TKR B 70

23 Amanda Zazkia XI AGPER 60

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


101

24 Gustina XI AGPER 70

25 M. Nayan XI AGPER 55

26 Nandiayuska XI AGPER 65

27 Novi Indriyani XI AGPER 87

28 Rizna Dwi Illana XI AGPER 50

29 Andre Kurniawan XI NKPI 55

30 Farida Mangile XI NKPI 72

31 Hendy Prabowo XI NKPI 65

32 Kurniawan XI NKPI 65

33 Raiya Rafael Sembiring XI NKPI 70

34 Taufiq Hidayat XI NKPI 68

35 Syahibul Ulum XI NKPI 66

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


102

Lampiran 9. Uji Normalitas Data

A. Uji Normalitas Hasil Belajar (Y)


Sebaran data untuk variabel hasil belajar siswa
67 100 62 45 50 70 63

40 80 86 50 65 50 65

60 65 77 63 50 78 72

70 60 70 55 65 87 50

55 72 65 65 70 68 66

Adapun langkah-langkah perhitungannya sebagai berikut :


a) Mencari skor terbesar dan terkecil
Skor terbesar = 100
Skor terkecil = 40
b) Mencari nilai rentangan (R)
R = H – L + 1 = 100 – 40 + 1 = 61
c) Mencari banyaknya kelas (BK)
K = 1 + 3,33 log n
= 1 + 3,33 log (35)
= 1 + 3,33 (1,544068044)
= 1 + 5,141746588
= 6,141746588 ᴝ 7 (dibulatkan)
d) Mencari nilai panjang kelas (i)

( )

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


103

e) Membuat tabel tabulasi dengan tabel penolong

Interval f y y2 fy fy2

94-102 1 98 9604 98 9604

85-93 2 89 7921 178 15842

76-84 3 80 6400 240 19200

67-75 8 71 5041 568 40328

58-66 12 62 3844 744 46128

49-57 7 53 2809 371 19663

40-48 2 44 1936 88 3872

Σ N = 35 Σ fy = 2287 Σ fy2 = 154637

f) Mencari rata-rata (Mean)


∑ 2287
̅̅̅1 65,343
35

g) Mencari simpangan baku (standard deviasi)


2 2
∑ ∑
√ ( )

13 2
√69 . /
35 35

√ ( )2


= 9 (1,354056641)
= 12,18650977 12,187
h) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan
1) Menentukan batas kelas
39,5; 48,5; 57,5; 66,5; 75,5; 84,5; 93,5; 102,5

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


104

2) Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus :

3) Mencari luas 0 – Z
0,4830; 0,4162; 0,2389; 0,0398; 0,2967; 0,4419; 0,4896; 0,4989
4) Mencari luas tiap kelas interval
0,4830 – 0,4162 = 0,0668
0,4162 – 0,2389 = 0,1773
0,2389 – 0,0398 = 0,1991
0,0398 + 0,2967 = 0,3365
0,2967 – 0,4419 = 0,1452
0,4419 – 0,4896 = 0,0477
0,4896 – 0,4989 = 0,0093

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


105

5) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe)


0,0668 x 35 = 2,338
0,1773 x 35 = 6,2055
0,1991 x 35 = 6,9685
0,3365 x 35 = 11,7775
0,1452 x 35 = 5,082
0,0477 x 35 = 1,6695
0,0093 x 35 = 0,3255

Tabel frekuensi yang diharapkan (fe) dari hasil pengamatan (fo)


Luas
Batas
No Z Luas 0–Z Tiap Fe Fo
Kelas
Kelas
1 -
2
39,5 2,12 0,4830 0,0668 2,338
2 -
7
48,5 1,38 0,4162 0,1773 6,2055
3 -
12
57,5 0,64 0,2389 0,1991 6,9685
4 8
66,5 0,10 0,0398 0,3365 11,7775
5 3
75,5 0,83 0,2967 0,1452 5,082
6 2
84,5 1,57 0,4419 0,0477 1,6695
7 1
93,5 2,31 0,4896 0,0093 0,3255
8
102,5 3,05 0,4989
∑ = 35

i) Mencari chi-kuadrat hitung (  2 hitung )

( )2
2 ∑
<1

( )2 ( )2 ( )2 ( )2
2

( )2 ( )2 ( )2

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


106

2

2

2 7,312

Membandingkan  2 hitung dengan  2 tabel

Dengan membandingkan  2 hitung dengan  2 tabel untuk α = 0,05 dan derajad


kebebasan (dk) = k - 1 = 7 - 1 = 6, maka dicari pada tabel chi-kuadrat
didapat = 12,592 dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika  2 hitung >  2 tabel, artinya distribusi data tidak normal dan

Jika  2 hitung ≤  2 tabel, artinya data berdistribusi normal

Ternyata  2 hitung <  2 tabel, atau 7,312 < 12,592, maka data berdistribusi
normal

B. Uji Normalitas Motivasi Belajar (X1)


Sebaran data untuk variabel motivasi belajar
65 73 53 47 51 58 61

32 72 74 53 63 56 68

51 60 68 59 59 70 65

63 57 63 57 53 61 41

36 60 45 47 54 57 61

Adapun langkah-langkah perhitungannya sebagai berikut :

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


107

a) Mencari skor terbesar dan terkecil


Skor terbesar = 74
Skor terkecil = 32
b) Mencari nilai rentangan (R)
R = H – L + 1 = 74 – 32 + 1 = 43
c) Mencari banyaknya kelas (BK)
K = 1 + 3,33 log n
= 1 + 3,33 log (35)
= 1 + 3,33 (1,544068044)
= 1 + 5,141746588
= 6,141746588 ᴝ 7 (dibulatkan)
d) Mencari nilai panjang kelas (i)

( )

e) Membuat tabel tabulasi dengan tabel penolong


Interval F x x2 fx fx2

74-80 1 77 5929 77 5929

67-73 5 70 4900 350 24500

60-66 10 63 3969 630 39690

53-59 11 56 3136 616 34496

46-52 4 49 2401 196 9604

39-45 2 42 1764 84 3528

32-38 2 35 1225 70 2450

Σ N = 35 Σ fx = 2023 Σ fx2 = 120197

f) Mencari rata-rata (Mean)


∑ 2 23
̅̅̅1
35

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


108

g) Mencari simpangan baku (standard deviasi)


2 2
∑ ∑
√ ( )

9 2
√69 .35/
35

√ ( )2


= 7 (1,380328266)
= 9,662297862 9,662
h) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan
1) Menentukan batas kelas
31,5; 38,5; 45,5; 52,5; 59,5; 66,5; 73,5; 80,5
2) Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus :

31 5;57 8
1 9 662

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


109

3) Mencari luas 0 – Z
0,4967; 0,4772; 0,3980; 0,2088; 0,0832; 0,3159; 0,4484; 0,4906
4) Mencari luas tiap kelas interval
0,4967 – 0,4772 = 0,0195
0,4772 – 0,3980 = 0,0792
0,3980 – 0,2088 = 0,1892
0,2088 + 0,0832 = 0,292
0,0832 – 0,3159 = 0,2327
0,3159 – 0,4484 = 0,1325
0,4484 – 0,4906 = 0,0422
5) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe)
0,0195 x 35 = 0,6825
0,0792 x 35 = 2,772
0,1892 x 35 = 6,622
0,292 x 35 = 10,22
0,2327 x 35 = 8,1445
0,1325 x 35 = 4,6375
0,0422 x 35 = 1,477

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


110

Tabel frekuensi yang diharapkan (fe) dari hasil pengamatan (fo)


Luas
Batas
No Z Luas 0–Z Tiap Fe Fo
Kelas
Kelas
1 2
31,5 -2,72 0,4967 0,0195 0,6825
2 2
38,5 -2,00 0,4772 0,0792 2,772
3 4
45,5 -1,27 0,3980 0,1892 6,622
4 11
52,5 -0,55 0,2088 0,292 10,22
5 10
59,5 0,21 0,0832 0,2327 8,1445
6 5
66,5 0,90 0,3159 0,1325 4,6375
7 1
73,5 1,63 0,4484 0,0422 1,477
8
80,5 2,35 0,4906
∑ = 35

i) Mencari chi-kuadrat hitung (  2 hitung )

( )2
2 ∑
<1

( )2 ( )2 ( )2 ( )2
2

( )2 ( )2 ( )2

2

2

2 4,461

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


111

Membandingkan  2 hitung dengan  2 tabel

Dengan membandingkan  2 hitung dengan  2 tabel untuk α = 0,05 dan derajad


kebebasan (dk) = k - 1 = 7 - 1 = 6, maka dicari pada tabel chi-kuadrat
didapat = 12,592 dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika  2 hitung >  2 tabel, artinya distribusi data tidak normal dan

Jika  2 hitung ≤  2 tabel, artinya data berdistribusi normal

Ternyata  2 hitung <  2 tabel, atau 4,461 < 12,592, maka data berdistribusi
normal

C. Uji Normalitas Kemandirian Belajar (X2)


Sebaran data untuk variabel kemandirian belajar
68 70 46 28 39 65 42

26 64 71 38 53 42 49

46 54 57 42 31 68 39

45 54 59 49 39 61 36

32 63 48 45 48 42 53

Adapun langkah-langkah perhitungannya sebagai berikut :

a) Mencari skor terbesar dan terkecil


Skor terbesar = 71
Skor terkecil = 26
b) Mencari nilai rentangan (R)
R = H – L + 1 = 71 – 26 + 1 = 46
c) Mencari banyaknya kelas (BK)
K = 1 + 3,33 log n
= 1 + 3,33 log (35)
= 1 + 3,33 (1,544068044)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


112

= 1 + 5,141746588
= 6,141746588 ᴝ 7 (dibulatkan)
d) Mencari nilai panjang kelas (i)

( )

e) Membuat tabel tabulasi dengan tabel penolong


Interval F x x2 fx fx2

68-74 4 71 5041 284 20164

61-67 4 64 4096 256 16384

54-60 4 57 3249 228 12996

47-53 6 50 2500 300 15000

40-46 8 43 1849 344 14792

33-39 5 36 1296 180 6480

26-32 4 29 841 116 3364

Σ N = 35 Σ fX = 1708 Σ fX2 = 89180

f) Mencari rata-rata (Mean)


∑ 17 8
̅̅̅1
35

g) Mencari simpangan baku (standard deviasi)


2 2
∑ ∑
√ ( )

29 2
√143 .35/
35

√ ( )2


= 7 (1,843687521)
= 12,90581264 12,906

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


113

h) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan


a) Menentukan batas kelas
25,5; 32,5; 39,5; 46,5; 53,5; 60,5; 67,5; 74,5
b) Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus :

25 5;48 8
1 12 9 6

6) Mencari luas 0 – Z
0,4649; 0,3962; 0,2642; 0,0714; 0,1406; 0,3186; 0,4265; 0,4767
7) Mencari luas tiap kelas interval
0,4649 – 0,3962 = 0,0687
0,3962 – 0,2642 = 0,132
0,2642 – 0,0714 = 0,1928
0,0714 + 0,1406 = 0,212

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


114

0,1406 – 0,3186 = 0,178


0,3186 – 0,4265 = 0,1079
0,4265 – 0,4767 = 0,0502
8) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe)
0,0687 x 35 = 2,4045
0,132 x 35 = 4,62
0,1928 x 35 = 6,748
0,212 x 35 = 7,42
0,178 x 35 = 6,23
0,1079 x 35 = 3,7765
0,0502 x 35 = 1,757

Tabel frekuensi yang diharapkan (fe) dari hasil pengamatan (fo)

Luas
Batas
No Z Luas 0–Z Tiap Fe Fo
Kelas
Kelas
1 4
25,5 -1,81 0,4649 0,0687 2,4045
2 5
32,5 -1,26 0,3962 0,132 4,62
3 8
39,5 -0,72 0,2642 0,1928 6,748
4 6
46,5 -0,18 0,0714 0,212 7,42
5 4
53,5 0,36 0,1406 0,178 6,23
6 4
60,5 0,91 0,3186 0,1079 3,7765
7 4
67,5 1,45 0,4265 0,0502 1,757
8
74,5 1,99 0,4767
∑ = 35

c) Mencari chi-kuadrat hitung (  2 hitung )

( )2
2 ∑
<1

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


115

( )2 ( )2 ( )2 ( )2
2

( )2 ( )2 ( )2

2

2

2 5,269

Membandingkan  2 hitung dengan  2 tabel

Dengan membandingkan  2 hitung dengan  2 tabel untuk α = 0,05 dan derajad


kebebasan (dk) = k - 1 = 7 - 1 = 6, maka dicari pada tabel chi-kuadrat
didapat = 12,592 dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika  2 hitung >  2 tabel, artinya distribusi data tidak normal dan

Jika  2 hitung ≤  2 tabel, artinya data berdistribusi normal

Ternyata  2 hitung <  2 tabel, atau 5,269 < 12,592, maka data berdistribusi
normal

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


116

Lampiran 10. Uji Homogenitas Data

Uji Homogenitas Hasil Belajar (Y), Motivasi Belajar (X1) dan


Kemandirian Belajar (X2)

Setelah melakukan perhitungan langkah dalam mencari Standart Deviasi,


maka diperoleh:

Tabel Nilai Varians

Nilai Variabel
Nilai Varians Motivasi Belajar Kemandirian
Sampel Hasil Belajar (Y) (X ) Belajar
1 (X2)
148,523 93,354 166,565
N 35 35 35

Langkah-langkah menghitung uji Homogenitas :

a) Masukkan angka-angka statistik untuk pengujian homogenitas pada tabel Uji


Barlet.
Sampel Db (n-1) s12 log s12 db (log s12 )

Y 34 148,523 2,172 73,848

X 34 93,354 1,970 66,98


1

X 34 166,565 2,222 75,548


2

) 2
Jumlah 102 ∑(

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


117

b) Menghitung varians gabungan dari ketiga sampel.

S2 
n . S   n . S   n . S 
1. 1
2
2
2
2 3
2
3
n1   n2   n3 

( ) ( ) ( )

Menghitung log S  log


2
c) = 2,1340
d) Menghitung Nilai B = log S 2    ni  1 = 2,1340  102 = 217,668

e) Menghitung nilai 2hitung dengan rumus :


 2  ln .10 B   db log .Si 2 

= (2,3) (217,668 – )

= (2,3) (1,292)

= 2,9716

f) Membandingkan2hitung dan 2tabel


Dengan taraf signifikansi (  ) = 0.05 dan derajat kebebasan (db) = K – 1 = 3 -
1 =2, maka didapat nilai 2tabel = 5,991, dengan kriteria:
Jika : 2 , tidak homogen

Jika :
2
2 , homogen

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


118

Ternyata dari perhitungan di atas 


2
= 2,9716 dan 2 = 5,991, ini

berarti 2 2 atau 2,9716 < 5,991 maka, varians–variansnya

Homogen.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


119

Lampiran 11. Uji Linieritas Regresi

Uji Linieritas Regresi Hasil Belajar (Y), Motivasi Belajar (X1), dan Kemandirian Belajar (X2)

Tabel: Angka Statistik

∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ 2 ∑ ∑ ∑
1 2 1 2 1 2 dengan Motivasi Belajar (X 1 ), Kemandirian Belajar (X 2 ) dan Hasil
Belajar (Y)

No X₁ X₂ Y X₁² X₂² Y² X₁Y X₂Y X₁X₂


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 65 68 67 4225 4624 4489 4355 4556 4420
2 73 70 100 5329 4900 10000 7300 7000 5110
3 53 46 62 2809 2116 3844 3286 2852 2438
4 47 28 45 2209 784 2025 2115 1260 1316
5 51 39 50 2601 1521 2500 2550 1950 1989
6 58 65 70 3364 4225 4900 4060 4550 3770
7 61 42 63 3721 1764 3969 3843 2646 2562
8 32 26 40 1024 676 1600 1280 1040 832
9 72 64 80 5184 4096 6400 5760 5120 4608
10 74 71 86 5476 5041 7396 6364 6106 5254
11 53 38 50 2809 1444 2500 2650 1900 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
12 63 53 65 3969 2809 4225 4095 3445 3339

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


120

13 56 42 50 3136 1764 2500 2800 2100 2352


14 68 49 65 4624 2401 4225 4420 3185 3332
15 51 46 60 2601 2116 3600 3060 2760 2346
16 60 54 65 3600 2916 4225 3900 3510 3240
17 68 57 77 4624 3249 5929 5236 4389 3876
18 59 42 63 3481 1764 3969 3717 2646 2478
19 59 31 50 3481 961 2500 2950 1550 1829
20 70 68 78 4900 4624 6084 5460 5304 4760
21 65 39 72 4225 1521 5184 4680 2808 2535
22 63 45 70 3969 2025 4900 4410 3150 2835
23 57 54 60 3249 2916 3600 3420 3240 3078
24 63 59 70 3969 3481 4900 4410 4130 3717
25 57 49 55 3249 2401 3025 3135 2695 2793
26 53 39 65 2809 1521 4225 3445 2535 2067
27 61 61 87 3721 3721 7569 5307 5307 3721
28 41 36 50 1681 1296 2500 2050 1800 1476
29 36 32 55 1296 1024 3025 1980 1760 1152
30 60 63 72 3600 3969 5184 4320 4536 3780
31 45 48 65 2025 2304 4225 2925 3120 2160
32 47 45 65 2209 2025 4225 3055 2925 2115
33 54 48 78 2916 2304 6084 4212 3744 2592
34 57 42 68 3249 1764 4624 3876 2856 2394
35 61 53 66 3721 2809 4356 4026 3498 3233
ΣX₁ = ΣX₂ = ΣY = ΣX₁² = ΣX₂² = ΣY² = ΣX₁Y = ΣX₂Y = ΣX₁X₂ =
Jumlah 2013 1712 2284 119055 88876 154506 134452 115973 101513

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


121

Mencari Standar Deviasi ̅1 ̅2 ̅ 1 2

2
∑ 2 13 ∑𝑥 2 ∑ 𝑥1
1. ̅̅̅
1 57,514 𝑆𝐷𝑥 √ 1 ( )
35 𝑁 𝑁

2
√ ( )

2
∑𝑥 2 ∑ 𝑥2
̅̅̅ ∑ 𝑆𝐷𝑥 √ 2 ( )
2. 48,914 𝑁 𝑁

2
√ ( )

2
∑ 2284 ∑ 𝑌2 ∑𝑌
3. ̅ 65,257 𝑆𝐷𝑌 √ ( )
35 𝑁 𝑁

2
√ ( )

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


122

Mencari Arah Regresi b dan Konstanta a

1. Nilai Konstanta Untuk X1


∑ 𝑌;𝑏 ∑ 𝑋
∑ 1 ∑ 1∑ 𝑎
𝑁
∑ 12 (∑ 1)
2

( )( )
( )2

2. Nilai konstanta untuk X2

𝑁 ∑ 𝑋2 𝑌 ∑ 𝑋2 ∑ 𝑌 ∑𝑌 𝑏 ∑ 𝑋2
𝑏 2 𝑎
𝑁 ∑ 𝑋2 (∑ 𝑋2 )2 𝑁

( )( )

( )2

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


123

A. Uji Linieritas RegresiI untuk Variabel Y atas X 1


Langkah-langkah Uji Linearitas Regresi :

a) Hitung jumlah kuadrat regresi ( JK Re g a  ) dengan rumus:


(∑ )2
( )

( )2

= 149047,3143

b) Hitung jumlah kuadrat regresi ( ( )) dengan rumus:


∑ ∑
( | ) {∑ }

{ }

{ }

* +

= 2910,188

c) Hitung jumlah kuadrat residu (Jkres) dengan rumus:


2
∑ ( | ) ( )

d) Hitung rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKReg(a)) dengan rumus:


( ) ( )

e) Hitung rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKReg(bIa)) dengan rumus:


( | ) ( | )

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


124

f) Hitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus:

g) Hitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:


2 (∑ )
∑ { } 1014,17

Mencari jumlah kuadrat error (JKE) dengan menggunakan tabel penolong


variabel X1 dan variabel Y.

Sebelum mencari nilai JKE urutkan data X1 mulai dari data yang paling kecil
sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya (Y), seperti tabel
penolong berikut:

Tabel Penolong Pasangan Variabel 1 dan Variabel Y untuk Mecari JKE

No Responden X1 Kelompok N Y
1 2 3 4 5
1 32 1 1 40

2 36 2 1 55

3 41 3 1 50

4 45 4 1 65

5 47 45
5 2
6 47 65

7 51 50
6 2
8 51 60

9 53 7 3 62

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


125

10 53 50

11 53 65

12 54 8 1 70

13 56 9 1 50

14 57 60

15 57 10 3 55

16 57 68

17 58 11 1 70

18 59 63
12 2
19 59 50

20 60 65
13 2
21 60 72

22 61 63

23 61 14 3 87

24 61 66

25 63 65

26 63 15 3 70

27 63 70

28 65 67
16 2
29 65 72

30 68 65
17 2
31 68 77

32 70 18 1 78

33 72 19 1 80

34 73 20 1 100

35 74 21 1 86

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


126

2 2 2 2 2 2 2 2 2
=( )+( )+( )+ ( )+ *(

2) ,( )2 - + + *( 2 2) ,( )2 - + + *( 2

2 2) ,( )2 - ++( 2 2 )+ *( 2 2)

,( )2 - + + *( 2 2) ,( )2 - + + *( 2 2

2) ,( )2 - + + *( 2 2 2) ,(

)2 - + + *( 2 2) ,( )2 - + + *( 2 2)

,( )2 - ++( 2 2 )+ ( 2 2 )+( 2 2 )+

( 2 2 )

= 0 + 0 + 0 + 0 + 200 + 50 + 126 + 0 + 0 + 86 + 0 + 84,5 + 24,5 + 342 + 16,67

+ 12,5 + 72 + 0 + 0 + 0 + 0

= 1014,17

h) Menghitung Jumlah Kuadrat Tuna Cocok ( )

i) Menghitung Rata-rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok ( )

= 80,754

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


127

j) Menghitung Rata-rata Jumlah Kuadrat Error ( )

= 72,441

k) Mencari nilai

= 1,1148

l) Menentukan keputusan pengujian:

Jika artinya data berpola linier


jika , artinya data berpola tidak linier.
m) Mencari nilai menggunakan tabel F dengan rumus:

(1; )( )

(1; 5)( < ;2 < ; )

(1; 5)( <21;2 <35;21)

(1; 5)( <19 <14)

( 95)(19 14)

Cara mencari : dk = 19 sebagai angka pembilang

dk = 14 sebagai angka penyebut

n) Membandingkan nilai dengan , kemudian disimpulkan.

Didapat Fhitung= 1,1148 Ftabel= . Dengan demikian


yaitu , maka data berpola linier.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


128

Tabel :Ringkasan ANAVA variabel Y atas X1

Rata-rata
Derajat Jumlah
Jumlah
Sumber Variasi bebas Kuadrat Fhitung Ftabel
Kuadrat
(db) (JK)
(RJK)
Total 35 154506
Regresi (a) 1 149047,314 Kesimpulan:
Regresi (bIa) 1 2910,188 2910,188 Karena Fhitung <Ftabel

Residu 33 atau <


maka dapat disimpulkan
Tuna cocok (TC) 19 80,754
bahwa data berpola
Kesalahan (Error) 14 72,441
linier

B. Uji Linieritas Regresi untuk Variabel Y atas X


2

Langkah-langkah Uji Linearitas Regresi :

a) Hitung jumlah kuadrat regresi ( JK Re g a  ) dengan rumus:

(∑ )2
( )

( )2

= 149047,3143

b) Hitung jumlah kuadrat regresi ( ( )) dengan rumus:


∑ ∑
( | ) {∑ }

{ }

{ }

* +

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


129

= 3521,295

c) Hitung jumlah kuadrat residu (Jkres) dengan rumus:


2
∑ ( | ) ( )

d) Hitung rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKReg(a)) dengan rumus:


( ) ( )

e) Hitung rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKReg(bIa)) dengan rumus:


( | ) ( | )

f) Hitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus:

g) Hitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:


2 (∑ )
∑ { } 581,17

Mencari jumlah kuadrat error (JKE) dengan menggunakan tabel penolong


variabel X2 dan variabel Y.

Sebelum mencari nilai JKE urutkan data X2 mulai dari data yang paling kecil
sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya (Y), seperti tabel
penolong berikut:

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


130

Tabel Penolong Pasangan Variabel 2 dan Variabel Y untuk Mecari JKE

No Responden X2 Kelompok N Y
1 2 3 4 5
1 26 1 1 40

2 28 2 1 45

3 31 3 1 50

4 32 4 1 55

5 36 5 1 50

6 38 6 1 50

7 39 50

8 39 7 3 72

9 39 65

10 42 63

11 42 50
8 4
12 42 63

13 42 68

14 45 70
9 2
15 45 65

16 46 62
10 2
17 46 60

18 48 65
11 2
19 48 70

20 49 65
12 2
21 49 55

22 53 65
13 2
23 53 66

24 54 14 2 65

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


131

25 54 60

26 57 15 1 77

27 59 16 1 70

28 61 17 1 87

29 63 18 1 72

30 64 19 1 80

31 65 20 1 70

32 68 67
21 2
33 68 78

34 70 22 1 100

35 71 23 1 86

2 2 2 2 2 2 2 2
=( )+( )+( )+ ( )+

( 2 2 ) ( 2 2 ) *( 2 2 2) ,(

)2 - + *( 2 2 2 2) ,( )2 - ++

*( 2 2) ,( )2 - + + *( 2 2) ,( )2 - ++

*( 2 2) ,( )2 - + + *( 2 2) ,( )2 - ++

*( 2 2) ,( )2 - + + *( 2 2) ,( )2 - + +

( 2 2 )+ ( 2 2 )+( 2 2 )+ ( 2 2 )+

( 2 2 )+( 2 2 ) + *( 2 2) ,( )2 - ++

( 2 2 )+( 2 2 )

= 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 252,67 + 178 + 12,5 + 2 + 12,5 + 50 + 0,5 + 12,5 +

0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 60,5 + 0 + 0

= 581,17

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


132

h) Menghitung Jumlah Kuadrat Tuna Cocok ( )

= 1356,221

i) Menghitung Rata-rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok ( )

= 64,582
j) Menghitung Rata-rata Jumlah Kuadrat Error ( )

=48,431

k) Mencari nilai

= 1,3335

l) Menentukan keputusan pengujian:

Jika artinya data berpola linier


jika , artinya data berpola tidak linier.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


133

m) Mencari nilai menggunakan tabel F dengan rumus:

(1; )( )

(1; 5)( < ;2 < ; )

(1; 5)( <23;2 <35;23)

(1; 5)( <21 <12)

( 95)(21 12)

Cara mencari : dk = 21 sebagai angka pembilang

dk = 12 sebagai angka penyebut

n) Membandingkan nilai dengan , kemudian disimpulkan.

Didapat Fhitung= 1,3335 Ftabel= . Dengan demikian


yaitu 1,3335 , maka data berpola linier.

Tabel :Ringkasan ANAVA variabel Y atas X1

Rata-rata
Derajat Jumlah
Jumlah
Sumber Variasi bebas Kuadrat Fhitung Ftabel
Kuadrat
(db) (JK)
(RJK)
Total 35 154506
Regresi (a) 1 149047,314 Kesimpulan:
Regresi (bIa) 1 3521,295 3521,295 Karena Fhitung <Ftabel

Residu 33 atau <


maka dapat disimpulkan
Tuna cocok (TC) 21 64,582
bahwa data berpola
Kesalahan (Error) 12 48,431
linier

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


134

Lampiran 12. Dokumentasi

1. Dokumentasi siswa kelas IX TKJ A (Teknik Jaringan Komputer A)

2. Dokumentasi siswa kelas IX TKJ B (Teknik Jaringan Komputer B)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


135

3. Dokumentasi siswa kelas IX TKR A (Teknik Kendaraan Ringan A)

4. Dokumentasi siswa kelas IX TKR A (Teknik Kendaraan Ringan B)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


136

5. Dokumentasi siswa kelas IX AGPER (Agribisnis Perikanan)

6. Dokumentasi siswa kelas IX NKPI (Nautika Kapal Penangkap Ikan)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


140

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Anda mungkin juga menyukai