Anda di halaman 1dari 101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

TINGKAT KERENTANAN KECEMASAN AKADEMIK


PADA MAHASISWA AKTIVIS KAMPUS
(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Aktivis Kampus
Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Kabinet Solidaritas Aksi Periode 2019-2020)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh :
Marta Wiratami Praba Raras
NIM : 171114013

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
xxx
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

TINGKAT KERENTANAN KECEMASAN AKADEMIK


PADA MAHASISWA AKTIVIS KAMPUS
(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Aktivis Kampus
Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Kabinet Solidaritas Aksi Periode 2019-2020)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh :
Marta Wiratami Praba Raras
NIM : 171114013

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO

“Non Scholae Sed Vitae Discimus”

(Seneca)

“Spread love everywhere you go.

Let no one over come to you without leaving happier”

(Mother Teresa)

“Do something today that your future self will thank you for”

(Sean Patrick Flanery)

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan kepada:

Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus sebagai sumber pengharapan yang senantiasa
melimpahkan berkat pernyertaan-Nya dalam setiap langkah hidupku.
.

Kedua orangtua dan adik tercinta, yang tiada henti menaruh kasih dan juga cinta,
yang senantiasa mendukung dan menjadi penyemangatku.

Teman seperjuangan yang senantiasa menemani perjalananku.

Mereka yang senantiasa menyelipkan namaku dalam doa.

Almamaterku tercinta, Universitas Sanata Dharma.

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

TINGKAT KERENTANAN KECEMASAN AKADEMIK


PADA MAHASISWA AKTIVIS KAMPUS
(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Aktivis Kampus
Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta Kabinet Solidaritas Aksi Periode 2019-2020)

Marta Wiratami Praba Raras


Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2021

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan tingkat kerentanan


kecemasan akademik pada mahasiswa aktivis kampus, dan (2) Mengidentifikasi
item instrumen Kerentanan Kecemasan Akademik pada Mahasiswa Aktivis
Kampus yang perolehan skornya tinggi sebagai dasar usulan topik pendampingan
bagi mahasiswa aktivis kampus.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Subyek penelitian ini
adalah Mahasiswa Aktivis Kampus Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Kabinet Solidaritas Aksi Periode 2019-
2020 berjumlah 47 mahasiswa. Pengumpulan data menggunakan Kuesioner
Kerentanan Kecemasan Akademik yang berjumlah 35 item. Kuesioner disusun
berdasarkan karakteristik individu yang mengalami kecemasan akademik menurut
Ottens (1991). Nilai koefisien reliabilitas Alpha Chronbach (α) instrumen sebesar
0,884. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dengan kategorisasi
sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa aktivis kampus
memiliki tingkat kerentanan kecemasan akademik sebagai berikut: tidak
ditemukan mahasiswa yang rentan cemas pada kategori sangat tinggi, 4
mahasiswa (8%) pada kategori tinggi, 15 mahasiswa (32%) pada kategori sedang,
22 mahasiswa (47%) pada kategori rendah, dan 6 mahasiswa (13%) pada kategori
sangat rendah. Dari hasil analisis capaian skor item pengukuran kerentanan cemas
akademik pada mahasiswa aktivis kampus teridentifikasi 1 item (3%) dengan
capaian skor sangat tinggi, 1 item (3%) skor tinggi, 13 item (37%) skor sedang, 15
item (43%) skor rendah, dan 5 item (14%) dengan capaian skor sangat rendah.
Berdasarkan hasil analisis capaian skor item pengukuran tersebut diusulkan topik-
topik bimbingan yaitu, (1) Am I Normal? Figuring Out All About Anxiety, (2)
Dealing with Anxiety!, (3) Anxiety? Is It Good or Bad? dan (4) Brand Yourself
through Your Style.

Kata kunci: Kerentanan Kecemasan Akademik, Mahasiswa Aktivis Kampus.

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

VULNERABILITY TO ACADEMIC ANXIETY LEVEL OF ACTIVIST


STUDENTS
(A descriptive study of Solidaritas Aksi Cabinet Sanata Dharma University
Student Executive Board 2019-2020)
Marta Wiratami Praba Raras
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2021
This research aims to (1) describe the vulnerability to academic anxiety
level of activist students, and (2) to identify instrumental item of anxiety level of
activist students possess the highest score will be proposed as a basic topic
suggestion for the student activism to get psychological counselling.
This study is classified as a descriptive quantitative study. The subject of
this study is the member of Solidaritas Aksi Cabinet Sanata Dharma University
Student Executive Board 2019-2020. There are 47 members in the board. In order
to collect the data, an academic anxiety questionnaire containing 35 items was
used. The items were ordered based on the individual characteristics of academic
anxiety proposed by Ottens (1991). The Cronbach's alpha (α) reliability
coefficient value is 0,884. To analyse the data, a descriptive statistic was used in
which it was divided into several sections which are very high, high, medium,
low, and very low.
The result of the vulnerability to academic anxiety level among activist
students shows as the following: none on the highest category, 4 students (8%) in
high category while it is observed that 15 (32%) students in medium category.
There are 22 students (47%) in low category and 6 students (13%) in very low
category. Seen through the analysis of activist student anxiety item score level, it
is identified that there is an item which is categorized as a very high level (3%). It
is also found an item which is classified as a high level (3%), 13 items (37%) as
medium level, 15 items (43%) as low level, and 5 items (14%) as very low level.
Therefore, based on the item scores level analysis, there are four topics that can be
proposed which are (1) Am I Normal? Figuring Out All about Anxiety, (2)
Dealing with Anxiety? Is It Good or Bad? And (4) Brand Yourself through Your
Style.

Keywords: Vulnerability to Academic Anxiety, Student Activism

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat penyertaan yang

senantiasa menyertai sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik. Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan atas bantuan

berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr.Yohanes Harsoyo, S.Pd, M.Si. selaku dekan Fakultas Keguruan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Dr. Yohanes Heri Widodo, M.Psi, Psi. selaku kepala Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

3. Prias Hayu Purbaning Tyas, M.Pd. selaku wakil kepala Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

4. Dr. Gendon Barus, M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing proses penyusunan skripsi dari awal hingga akhir.

5. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah

mendampingi dan membimbing penulis saat menempuh pendidikan di

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

6. Bapak Stefanus Priyatmoko atas semangat dan dedikasinya dalam

membantu melayani proses administrasi di Program Studi Bimbingan dan

Konseling.

7. Teman-teman Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta Kabinet Solidaritas Aksi Tahun Periode 2019-2020 yang

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i


HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN MOTTO ...........................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...............................................................vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................. vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................................ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI..........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL, GAMBAR, DAN GRAFIK ................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 8
C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 9
D. Rumusan Masalah ................................................................................... 10
E. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 10
F. Manfaat Penelitian ................................................................................... 10
G. Batasan Istilah .......................................................................................... 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 13
A. Hakikat Kecemasan Akademik .............................................................. 13
1. Pengertian Kecemasan ......................................................................... 13
2. Proses Kecemasan ................................................................................ 15
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan .................................. 15
4. Tingkat Kecemasan .............................................................................. 18
5. Pengertian Kecemasan Akademik .......................................................20

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Aspek-Aspek Kecemasan Akademik ..................................................23


7. Sumber Kecemasan Akademik ............................................................ 23
8. Karakteristik Individu yang Mengalami Kecemasan Akademik.........23
9. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Akademik................25
B. Hakikat Mahasiswa Aktivis Kampus .................................................... 26
1. Pengertian Mahasiswa ......................................................................... 26
2. Hak Mahasiswa .................................................................................... 28
3. Kewajiban Mahasiswa ......................................................................... 30
4. Ragam Kegiatan Akademik dan Non Akademik ................................. 30
5. Profil Mahasiswa Aktivis Kampus ...................................................... 31
6. Organisasi Kemahasiswaan Badan Eksekutif Mahasiswa Kabinet
Solidaritas Aksi Periode 2019-2020......................................................... 32
7. Fungsi Badan Eksekutif Mahasiswa Univeritas...................................33
8. Tugas dan Wewenang Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas ......... 34
9. Visi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Kabinet Solidaritas Aksi Tahun Periode 2019-2020 ............................ 34
10. Misi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Kabinet Solidaritas Aksi Tahun Periode 2019-2020.............................. 34
11. Kemampuan Manajemen Waktu Mahasiswa dalam Aktivitas
Akademik dan Non Akademik ................................................................. 35
12. Kerentanan Kecemasan Akademik pada Mahasiswa Aktivis Kampus
....................................................................................................................... 36
C. Kajian Penelitian Relevan ....................................................................... 37
D. Kerangka Pikiran..................................................................................... 38
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 40
A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 40
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 40
C. Subjek Penelitian ..................................................................................... 40
D. Variabel Penelitian................................................................................... 41
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ........................................... 42
1. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 42

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................. 42


F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ..................................................... 44
1. Validitas Instrumen ............................................................................. 44
2. Reliabilitas Instrumen ......................................................................... 46
G. Teknik Analisis Data................................................................................ 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 52
A. Hasil Penelitian......................................................................................... 52
1. Tingkat Kerentanan Kecemasan Akademik Mahasiswa Aktivis
Kampus Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta Kabinet Solidaritas Aksi Periode 2019-2020.... 52
2. Analisis Capaian Skor Item Pengukuran Kerentanan Kecemasan
Akademik Mahasiswa Aktivis Kampus Organisasi Badan Eksekutif
Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Kabinet
Solidaritas Aksi Periode 2019-2020 ....................................................... 54
B. Pembahasan .............................................................................................. 57
1. Tingkat Kerentanan Kecemasan Akademik Mahasiswa Aktivis
Kampus Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta Kabinet Solidaritas Aksi Periode 2019-2020.... 57
2. Item Pengukuran Kerentanan Kecemasan Akademik yang Capaian
Skornya Tinggi & Sangat Tinggi dan Usulan Topik-Topik
Bimbingan Pribadi dan Belajar untuk Mereduksi Kerentanan Cemas
pada Mahasiswa Aktivis Kampus .......................................................... 60
BAB V PENUTUP................................................................................................ 63
A. Kesimpulan ............................................................................................... 63
B. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 64
C. Saran ......................................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 65
LAMPIRAN .......................................................................................................... 68

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL, GAMBAR, DAN GRAFIK

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir ................................................................... 39


Tabel 3.1 Norma Skoring Kuesioner Kerentanan Kecemasan Akademik ..... 43
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kerentanan Kecemasan Akademik ................................ 43
Tabel 3.3 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas..................................................... 46
Tabel 3.4 Reliabilitas Item Kerentanan Kecemasan Akademik..................... 47
Tabel 3.5 Kriteria Guilford ............................................................................ 47
Tabel 3.6 Penentuan Kriteria Kategorisasi Data ............................................ 49
Tabel 3.7 Norma Kategorisasi Tingkat Kerentanan Kecemasan Akademik
pada Mahasiswa Aktivis Kampus .................................................. 50
Tabel 3.8 Norma Kategorisasi Capaian Skor Item Pengukuran Kerentanan
Kecemasan Akademik pada Mahasiswa Aktivis Kampus ............. 51
Tabel 4.1 Kategorisasi Tingkat Kerentanan Kecemasan Akademik pada
Mahasiswa Aktivis Kampus .......................................................... 52
Grafik 4.1 Komposisi Sebaran Tingkat Kerentanan Kecemasan Akademik
pada Mahasiswa Aktivis Kampus .................................................. 53
Tabel 4.2 Distribusi Perolehan Skor Item Pengukuran Kerentanan
Kecemasan Akademik pada Mahasiswa Aktivis Kampus ............. 54
Grafik 4.2 Komposisi Sebaran Capaian Skor Item Pengukuran Tingkat
Kerentanan Kecemasan Akademik pada Mahasiswa Aktivis
Kampus .......................................................................................... 55
Tabel 4.3 Item-Item Kuesioner Kerentanan Kecemasan Akademik dengan
Capaian Skor Kategori Sangat Tinggi, Tinggi dan Sedang ........... 56
Tabel 4.4 Usulan Topik-Topik Guna Mereduksi Kerentanan Kecemasan
Akademik pada Mahasiswa Aktivis Kampus Organisasi BEM USD
........................................................................................................ 62

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ....................................................................... 69


Lampiran 2 Instrumen Penelitian ...................................................................... 70
Lampiran 3 Hasil Komputasi Uji Validitas Instrumen Penelitian ..................... 78
Lampiran 4 Tabulasi Data Penelitian ................................................................ 82

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

batasan isitilah yang digunakan dalam penelitian ini.

A. Latar Belakang Masalah

Stres merupakan kondisi ketika individu berada dalam situasi yang

penuh tekanan atau ketika individu merasa tidak sanggup mengatasi tuntutan

yang dihadapinya (Marks, Murray & Evans, 2002). Kupriyanov dan Zhdanov

(2014) menyatakan bahwa stres yang ada saat ini adalah sebuah atribut

kehidupan modern. Hal ini dipahami bahwa stres merupakan pengalaman

universal yang bersifat umum. Stres tidak memandang latar belakang usia,

jenis kelamin dan juga status sosial. Stres dapat dialami oleh siapapun dan

dimanapun. Baik oleh anak-anak, remaja, dewasa atau yang sudah usia lanjut.

Stres juga dapat muncul di lingkungan pendidikan, pekerjaan dan keluarga.

Stres adalah proses yang dirasakan dan direspon oleh manusia

mengenai suatu kejadian. Respon tersebut bisa jadi hal yang „menantang‟ atau

„mencelakakan‟. Stres diibaratkan seperti dua sisi mata uang logam, yaitu

memiliki sisi baik dan sisi buruk. Quick dan Quick (1984) menyebutkan

bahwa terdapat dua jenis stres, yaitu eustres dan distres. Eustres atau yang

dikenal dengan stres positif merupakan hasil dari respon terhadap stres yang

bersifat sehat dan konstruktif. Eustres merupakan bentuk stres yang

mendorong tubuh untuk beradaptasi dan meningkatkan kemampuan untuk

beradaptasi. Di sisi lain, distres atau yang dikenal dengan stres negatif

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

merupakan hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat dan

destruktif. Distres adalah semua bentuk stres yang melebihi kemampuan untuk

mengatasinya, membebani tubuh, dan menyebabkan masalah fisik atau

psikologis. Mirowsky & Ross (2003) memaparkan dua bentuk utama dalam

psychological distress, yaitu kecemasan dan depresi.

Dalam dunia perkuliahan, kecemasan merupakan atribut psikologis

yang kerap kali disinggung. Suratmi, et al (dalam Zavera, 2018) menjelaskan

bahwa kecemasan dapat dialami oleh siapa saja, termasuk mahasiswa, karena

setiap manusia mengalaminya dan bagaimanapun rasa cemas dalam batas

wajar merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia.

Tidak dapat dipungkiri bahwa mahasiswa dalam menjalani kehidupan

perkuliahan seringkali dihadapkan dengan berbagai macam tuntutan

permasalahan akademik. Mulai dari tuntutan keluarga untuk berprestasi secara

akademik, mengerjakan tugas kuliah, kompetisi dengan teman untuk

mendapatkan penilaian yang baik, hingga yang terkait dengan perubahan

sistem yang lebih menuntut kemandirian (Misra dan Castillo, 2004).

Kecemasan yang terjadi dan besinggungan dengan kegiatan akademik dikenal

dengan sebutan kecemasan akademik.

Topik kecemasan akademik menjadi isu kesehatan mental yang paling

umum dibicarakan di kalangan mahasiswa. Namun, topik kecemasan

akademik justru dianggap remeh atau sepele dan akhirnya lewat dan diabaikan

begitu saja. Terdapat beberapa individu yang masih belum memahami faktor

penyebab dan dampak kecemasan akademik. Individu juga memiliki

2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pengetahuan yang kurang terkait strategi yang tepat untuk mengatasi

kecemasan akademik. Kecemasan akademik yang tidak ditangani dengan

segera dapat menimbulkan tantangan yang serius pada kinerja akademik dan

gangguan psikologis. Maka dari itu, memiliki pemahaman akan pengetahuan

dan strategi yang tepat untuk mengatasi kecemasan akademik menjadi suatu

hal yang penting.

Berbagai tuntutan perkuliahan yang dihadapi dapat menjadi pemicu

munculnya kecemasan akademik. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil survei

American College Health Association's (ACHA) (2013) yang menujukkan

bahwa 46,3% (total 96.661 mahasiswa dari berbagai negara) merasa sangat

terbebani dengan tanggung jawab akademik yang harus mereka hadapi.

Survey lain memaparkan kondisi kecemasan akademik dibuktikan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Penn’s Center for Collegiate Mental

Health terhadap 100.000 mahasiswa menunjukkan bahwa lebih dari 50.000

mahasiswa mendatangi klinik kesehatan karena kecemasan terkait bidang

akademik. Survey yang dilakukan oleh American College Health Association

(ACHA) pada tahun 2015 juga menunjukkan bahwa satu dari enam

mahasiswa (15,8%) didiagnosa mengalami kecemasan akademik (Brown,

2016).

Kecemasan adalah hal yang normal di dalam kehidupan karena

kecemasan sangat dibutuhkan sebagai pertanda akan bahaya yang

mengancam. Sebagai salah satu bentuk distres, kecemasan yang terjadi terus-

menerus, tidak rasional dan intensitasnya meningkat dapat mengganggu

3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

aktivitas sehari-hari dan disebut sebagai gangguan kecemasan. Mahasiswa

yang mengalami kecemasan akademik cenderung merasa semua yang

dilakukan merupakan hal yang salah, khawatir, kurang percaya diri, dan

memunculkan perilaku menghindar berupa prokrastinasi (Ottens, 1991).

Apabila kecemasan akademik tidak ditangani dengan segera, mahasiswa akan

mengalami tantangan yang cukup berat yang berpengaruh pada performa

akademik dan kondisi mental.

Keberhasilan mahasiswa dalam menempuh studi dapat dilihat dari

prestasi akademik. Menurut Azwar (1998), pencapaian prestasi akademik

tidak terlepas dari beberapa faktor, salah satunya faktor sosial, dimana

mahasiswa memiliki banyak peran yang harus dijalankan. Dijelaskan pula

bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan tidak tercapainya prestasi

akademik, salah satunya adalah ketidakmampuan mengatur tugas non-

akademik sehingga menyita waktu belajar. Bisa ditilik bahwa dalam identitas

diri sebagai seorang mahasiswa, mereka tidak hanya berkutat dengan aktivitas

akademik yang mereka jalani dalam jadwal perkuliahan saja. Tak sedikit

mahasiswa turut ikut bergabung dalam sebuah kepanitiaan, organisasi, event

atau aliansi baik didalam maupun diluar universitas. Mahasiswa turut aktif

melibatkan diri dengan berbagai macam motivasi dan insentif yang

melatarbelakanginya.

Effendy (Rohman, 2015) mendefinisikan mahasiswa aktivis kampus

sebagai mahasiswa yang sangat aktif dalam organisasi kemahasiswaan, baik di

dalam maupun di luar kampus. Mahasiswa aktivis kampus aktif untuk

4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di dalam organisasi kemahasiswaan

tersebut. Karakteristik mahasiswa aktivis kampus, antara lain senang

melibatkan diri pada kegiatan-kegiatan yang ada di dalam organisasi maupun

di lingkungan kampus, dapat memberi arahan dan pandangan mengenai

kondisi sosial yang diharapkan, sering menanggapi permasalahan sosial; dapat

berkomunikasi, berdiskusi dan berkoordinasi dengan baik dan menyukai

tantanan dan pengalaman baru.

Dalam melaksanakan berbagai aktivitasnya, mahasiswa tidak terlepas

dari keterikatan dan keterbatasan waktu. Dalam hal ini, bagaimanapun juga

mahasiswa yang disibukkan oleh keadaan di luar lingkungan akademik tentu

menjadi terikat dan memiliki waktu yang sangat terbatas. Kenyataan ini

merupakan suatu tantangan yang harus diperhatikan oleh seorang mahasiswa

aktivis kampus. Ada banyak wadah berupa kegiatan kemahasiswaan yang

disediakan oleh universitas seperti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM),

organisasi kemahasiswaan di tingkat program studi, fakultas dan universitas.

Selain guna mendapatkan pengalaman dan pembelajaran baru, tujuan

Universitas Sanata Dharma menyediakan wadah berupa kegiatan

kemahasiswaan ini adalah untuk mendorong mahasiswa mengembangkan

kepribadian dan softskill untuk menemukan kompetensi (competence),

kejernihan moral (conscience) dan hasrat bela rasa (compassion) serta

membantu mahasiswa mengembangkan diri sehingga mampu menjadi

penggerak kekuatan transformatif masyarakat.

5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dengan segala kegiatan yang dijalani oleh mahasiswa aktivis kampus

di masing-masing organisasi yang mereka ikuti, mahasiswa aktivis kampus

juga tidak dapat melepaskan dirinya dari identitas mahasiswa aktif yang harus

memenuhi tugas dan kewajiban akademiknya. Situasi demikian

menggambarkan mahasiswa aktivis kampus yang memiliki banyak sekali

peran dalam satu kurun waktu sekaligus. Kedua identitas yang membawa

peran ini melekat dalam diri individu yang berstatus mahasiswa. Dalam

menghadapi problem-problem yang ada, mahasiswa aktivis kampus seringkali

dihadapkan pada situasi yang menghimpit waktu berkenaan dengan tugas, hak

dan kewajiban serta tanggung jawab yang harus mereka penuhi untuk

menghindari konsekuensi dan resiko yang ada bilamana tidak dapat memenuhi

tugas, hak dan kewajiban serta tanggung jawab yang mereka kenakan pada

dirinya. Aneka peran dengan setumpuk tugas dan tanggung jawab yang

terkadang harus diselesaikan dalam waktu simultan dan terbatas menuntut

mahasiswa aktivis kampus harus cermat dan sigap memanajemen waktu agar

semua tuntutan tugas kewajiban akademik maupun aktivitas keorganisasian

terselesaikan dengan baik. Jika kenyataannya meleset, tentu situasi ini dapat

memunculkan kecemasan.

Mahasiswa aktivis kampus diasumsikan sebagai seorang pembelajar

dan juga seorang pelaku organisasi pada kurun waktu atau periode yang

bersamaan. Melihat kondisi di lapangan, tak sedikit dijumpai mahasiswa yang

tidak terikat pada sebuah organisasi kemahasiswaan pun turut menyumbang

angka kecemasan di kalangan dunia pendidikan. Hasil Riset Kesehatan Dasar

6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menyebutkan prevalensi gejala-gejala depresi dan kecemasan di Indonesia

pada individu berusia di atas 15 tahun mencapai 6% atau sekitar 14 juta orang

(Depkes, 2011). Pada tahun 2013, angka tersebut meningkat menjadi 11,6%

atau 17,4 juta jiwa (Depkes, 2013).

Berdasarkan pengalaman pribadi peneliti sebagai mahasiswa yang

pernah tergabung dalam organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas

dan beberapa kali melakukan observasi didapati beberapa mahasiswa aktivis

kampus yang menunjukkan perilaku maladatif seperti kebiasaan terlambat saat

memasuki kelas, tidak fokus saat perkuliahan sedang berlangsung, kerap

membolos dan melakukan prokrastinasi. Hal itupun turut memberi stigma

yang kurang baik terhadap mahasiswa aktivis kampus. Selama ini berkembang

stereotip dan stigma negatif yang melekat pada diri mahasiswa aktivis kampus

terkait dengan prestasi akademik dan masa studinya. Stereotip negatif tersebut

antara lain, mahasiswa aktivis hampir selalu diasosiasikan dengan prestasi

akademik yang rendah, mengikuti beberapa remedial dan lulus tidak tepat

waktu atau bahkan drop out, tidak dapat mengatur waktu dengan baik, dan

cenderung pribadi yang terlalu monoton (Anwar, 2012).

Mahasiswa aktivis kampus dinilai memiliki potensi lebih besar

terhadap ancaman keadaan rentan cemas. Hal ini diseleraskan dengan adanya

pembagian peran yang berjalan dalam waktu bersamaan baik sebagai seorang

pembelajar dan juga seorang pelaku organisasi. Dua peran sekaligus dengan

segala tanggung jawab yang melekat ini berpotensi memunculkan gesekan-

gesekan seperti adanya ketidakmampuan dalam membagi waktu,

7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kekurangoptimalan dalam menjalankan tanggung jawab, ketimpangan pada

salah satu peran, timbulnya cemas dan juga depresi. Kecemasan yang tinggi

ini berdampak pada menurunnya produktivitas individu hingga mengganggu

kualitas kerja, hubungan keluarga dan memicu konflik baru lainnya.

Kecemasan merupakan kondisi mental seseorang yang terjadi karena

adanya tantangan, tekanan, dan tuntutan untuk mencapai tujuan tertentu

(Akuntono, 2012). Menurut Connor dan Davidson (2003) kemampuan

individu untuk bisa bertahan, mengatasi, dan bahkan berkembang di tengah

kesulitan disebut sebagai resiliensi. Resiliensi yang dipandang penting bagi

mahasiswa aktivis kampus adalah resiliensi akademik. Resiliensi akademik

sendiri dapat diartikan sebagai kemampuan individu untuk bertahan, bangkit,

dan menyesuaikan diri dengan kondisi yang sulit dan penuh tekanan dalam

bidang akademik (Kartika dan Indrawati, 2016: 177). Dengan memiliki

resiliensi akademik yang baik, maka mahasiswa aktivis kampus diharapkan

mampu mengatasi kondisi kerentanan kecemasan akademik yang dialami.

Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian guna mengetahui

kerentanan kecemasan pada mahasiswa aktivis kampus.

Berdasarkan masalah yang dirumuskan di atas, peneliti ingin mengkaji

lebih mendalam melalui kegiatan penelitian yang erat kaitannya dengan

masalah kerentanan kecemasan akademik, dengan judul “Tingkat

Kerentanan Kecemasan Akademik pada Mahasiswa Aktivis Kampus

Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sanata Dharma

(BEM USD) Kabinet Solidaritas Aksi Periode 2019/2020”.

8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah djelaskan di atas, masalah

dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Terdapat beberapa mahasiswa aktivis kampus yang memiliki kekhawatiran

mengenai kemungkinan terjadinya kinerja yang buruk di lingkungan

akademik.

2. Terdapat beberapa mahasiswa aktivis kampus yang mengalami kegagalan

dalam beberapa mata kuliah sehingga harus mengikuti remedial atau

mengulang.

3. Terdapat beberapa mahasiswa aktivis kampus yang melampaui batas

maksimal absensi perkuliahan.

4. Terdapat beberapa mahasiswa aktivis kampus yang kerap memikirkan hal-

hal yang tidak berhubungan dengan kegiatan perkuliahan saat sedang

berada dalam forum akademik.

5. Terdapat beberapa mahasiswa aktivis kampus yang kerap hilang

konsentrasi saat sedang menjalani kegiatan perkuliahan.

6. Terdapat beberapa mahasiswa aktivis kampus yang kurang memiliki

manajemen waktu yang baik dalam penyelesaian tugas dan tanggung

jawab akademik.

7. Terdapat beberapa mahasiswa aktivis kampus yang kerap melakukan

prokrastinasi dalam mengerjakan tugas-tugas kuliah.

8. Terdapat beberapa mahasiswa aktivis kampus yang kerap terlambat hadir

pada kegiatan perkuliahan.

9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Pembatasan Masalah

Agar fokus kajian dalam penelitian ini lebih terarah, maka

dilakukan pembatasan masalah dengan fokus kajian diarahkan pada point

1, 4 dan 5 dengan meneliti Tingkat Kerentanan Kecemasan Akademik

Mahasiswa Aktivis Kampus Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa

Universitas Sanata Dharma Kabinet Solidaritas Aksi Periode 2019/2020”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan

masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Seberapa tinggi tingkat kerentanan kecemasan akademik mahasiswa

aktivitis kampus Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas

Sanata Dharma Kabinet Solidaritas Aksi Periode 2019/2020?

2. Butir-butir pengukuran kecemasan mana sajakah yang perolehan

skornya teridentifikasi tinggi sebagai dasar penyusunan topik-topik

pendampingan yang sesuai untuk membantu mereduksi tingkat

kerentanan kecemasan akademik pada mahasiswa aktivis kampus?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengkategorisasi tingkat kerentanan kecemasan akademik mahasiswa

aktivis kampus Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas

Sanata Dharma Kabinet Solidaritas Aksi Periode 2019/2020.

2. Mengidentifikasi butir-butir pengukuran kecemasan yang perolehan

skornya tinggi sebagai dasar penyusunan topik-topik pendampingan

10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

yang sesuai untuk membantu mereduksi tingkat kerentanan kecemasan

akademik pada mahasiswa aktivis kampus.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak, baik itu manfaat secara teoretis maupun secara praktis. Adapun

manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan bahan

kajian tentang kerentanan kecemasan akademik serta diharapkan dapat

menambah wawasan dan pengembangan penelitian serupa dalam dunia

bimbingan dan konseling.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Mahasiswa Aktivis Kampus, penelitian ini diharapkan dapat

menjadi bahan introspeksi dan self assessment untuk mengetahui

tingkat kerentanan kecemasan akademik mahasiswa aktivis kampus

dan diusulkan pula topik-topik bimbinga guna menekan dan

mereduksi angka kerentanan kecemasan akademik, khususnya bagi

mahasiswa aktivis kampus Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa

Universitas Sanata Dharma Kabinet Solidaritas Aksi Periode

2019/2020.

b. Bagi peneliti

Peneliti dapat mengetahui dan memahami kerentanan

kecemasan akademik secara luas dan diharapkan dapat

11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

diaplikasikan dalam kehidupan peneliti sehari-hari sebagai langkah

preventif untuk menekan angka persentase tingkat kecemasan

akademik.

c. Bagi peneliti lain

Penelitian ini dapat menjadi referensi dan sebagai sumber

pengetahuan tambahan bagi peneliti lain yang berminat untuk

melakukan penelitian lebih lanjut.

G. Batasan Istilah

1. Kerentanan dapat diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan

perihal rentan. Kerentanan berasal dari kata rentan yang memiki

arti sangat sensitif atau rawan, beresiko tinggi, peka, mudah

merasa dan mudah terkena penyakit.

2. Kerentanan kecemasan akademik merupakan dorongan pikiran

dan perasaan dalam diri individu yang berkecenderungan tinggi

berisikan ketakutan dan kekhawatiran mengenai kemungkinan

terjadinya suatu hal yang buruk di lingkungan akademik yang

dapat menyebabkan individu mengalami gangguan pada pola

pikir, respon fisik, dan perilaku.

3. Mahasiswa Aktivis Kampus dalam penelitian ini menunjuk pada

Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sanata

Dharma Kabinet Solidaritas Aksi Periode 2019/2021.

12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini dipaparkan kajian pustaka mengenai hakekat kecemasan

akademik dan hakekat mahasiswa aktivis kampus yang tertuang dalam teori,

kajian penelitian yang relevan, dan kerangka pikir.

A. Hakekat Kecemasan Akademik

1. Pengertian Kecemasan

Kecemasan merupakan suatu perasaan subjektif mengenai

ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dari

ketidakmampuan mengatasi suatu masalah atau tidak adanya rasa aman.

Perasaan yang tidak menentu ini pada umumnya tidak menyenangkan dan

menimbulkan atau disertai perubahan fisiologis misalnya gemetar,

berkeringat, detak jantung meningkat dan psikologis misalnya panik,

tegang, bingung dan tidak bisa berkonsentrasi (Taylor dalam Saho,

2010:9).

Kecemasan adalah reaksi emosional tidak menyenangkan terhadap

bahaya nyata maupun imajiner yang disertai dengan perubahan sistem

syaraf otonom. Kecemasan disertai oleh proses somatik atau proses untuk

menyeimbangkan kondisi dari luar lingkungan dalam situasi yang

membahayakan (Spielberger, 1972). Spielberger membedakan kecemasan

menjadi dua jenis, yaitu state anxiety dan trait anxiety. Kedua jenis

kecemasan ini saling berinteraksi untuk menentukan reaksi-reaksi yang

muncul dalam diri individu ketika dihadapkan pada situasi yang

13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menimbulkan kecemasan. Lazarus (1976) mendefinisikan kecemasan

sebagai pengalaman yang samar-samar dan disertai oleh perasaan tidak

berdaya dan tidak menentu. Lazaruz juga menjelaskan kecemasan dalam 2

arti sebagai berikut:

a. Kecemasan sebagai respon

Kecemasan adalah reaksi individu terhadap pengalaman atau situasi

tertentu yang akan tampak dari apa yang dibicarakan, bagaimana

perilakunya atau perubahan fisik yang menyertainya seperti denyut

jantung, tekanan darah dan lain-lain.

b. Kecemasan sebagai intervening variable

Kecemasan yang disebabkan kondisi tertentu yang memiliki pengaruh

atau konsekuensi tertentu pula. Kecemasan ini menimbulkan implikasi

lain dengan munculnya penyesuaian-peneyesuaian tertentu yang

dimaksudkan untuk memindahkan ancaman yang menyebabkan

kcemasan sebagai kondiisi emosional yang tidak menyenangkan.

Spielberger (1972) mengemukakan bahwa kecemasan adalah

keadaan emosional yang terdiri dari perasaan takut, tegang, gugup, dan

khawatir yang disertai dengan reaksi fisiologis tertentu. Nevid, Rathus dan

Greene (2005) mengartikan kecemasan sebagai suatu keadaan emosional

yang mempunyai ciri keterangsangan fisiologis, perasaan tegang yang

tidak menyenangkan dan perasaan khawatir bahwa sesuatu yang buruk

akan terjadi.

14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan uraian definisi di atas, peneliti mengambil kesimpulan

bahwa yang dimaksud dengan kecemasan adalah suatu perasaan yang

tidak menyenangkan. Reaksi emosional yang timbul pun bersifat samar

atau tidak spesifik motif yang melatarbelakanginya.

2. Proses Kecemasan

Spielberger (1972) menjelaskan proses kecemasan ke dalam lima

tahap sebagai berikut:

a. Evaluative Situation

Mengevaluasi situasi yang dianggap merangsang timbulnya

kecemasan.

b. Perception of Situation

Individu memberi penilaian terhadap situasi mengancam berdasarkan

sikap, kemampuan dan pengalaman masa lalu.

c. Anxiety State Reaction

Jika situasi mengancam dinilai berbahaya, maka kondisi kecemasan

individu meningkat dan melibatkan reaksi fisiologis, seperti jantung

berdetak kencang, sakit perut dan kegelisahan.

d. Cognitive Reapprasisal

Individu berusaha mencari cara untung mengatasi, mengurangi dan

menghilangkan perasaan terancam dengan mekanisme pertahanan

psikologis.

e. Psychological Defense Mechanisms

15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Mengembangkan mekanisme pertahanan psikologis yang digunakan

untuk mengurangi kondisi kecemasan seperti sublimasi.

3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan menurut Stuart &

Sudden (1998), yaitu:

a. Faktor Eksternal

1) Ancaman integritas diri

Meliputi ketidakmampuan fisiologis atau gangguan terhadap

kebutuhan dasar (penyakit, trauma fisik, pembedahan yang akan

dilakukan)

2) Ancaman sistem diri

Meliputi ancaman terhadap identitas diri, harga diri, hubungan

interpersonal, kehilangan, dan perubahan status dan peran.

b. Faktor internal

1) Potensial stresor

Stresor psikososial merupakan keadaan yang menyebabkan

perubahan dalam kehidupan sehingga individu dituntut untuk

beradaptasi.

2) Maturitas

Kematangan kepribadian inidividu akan mempengaruhi kecemasan

yang dihadapinya. Kepribadian individu yang lebih matur maka

lebih sukar mengalami gangguan akibat kecemasan, karena

16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

individu mempunyai daya adaptasi yang lebih besar terhadap

kecemasan.

3) Pendidikan

Tingkat pendidikan individu berpengaruh terhadap

kemampuan berpikir. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka

individu semakin mudah berpikir rasional dan menangkap

informasi baru. Kemampuan analisis akan mempermudah

individu dalam menguraikan masalah.

4) Respon Koping

Mekanisme koping digunakan seseorang saat mengalami

kecemasan. Ketidakmampuan mengatasi kecemasan secara

konstruktif merupakan penyebab terjadinya perilaku patologis.

5) Status Sosial Ekonomi

Status sosial ekonomi yang rendah pada seseorang akan

menyebabkan individu mudah mengalami kecemasan.

6) Keadaan Fisik

Individu yang mengalami gangguan fisik akan mudah mengalami

kelelahan fisik. Kelelahan fisik yang dialami akan mempermudah

individu mengalami kecemasan.

7) Tipe Kepribadian

Individu dengan tipe kepribadian A lebih mudah mengalami

gangguan akibat kecemasan daripada orang dengan tipe

kepribadian B. Misalnya dengan orang tipe A adalah orang yang

17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

memiliki selera humor yang tinggi, tipe ini cenderung lebih santai,

tidak tegang dan tidak gampang merasa cemas bila menghadapi

sesuatu, sedangkan tipe B ini orang yang mudah emosi, mudah

curiga, tegang maka tipe B ini akan lebih mudah merasa cemas.

8) Lingkungan dan Situasi

Seseorang yang berada di lingkungan asing lebih mudah

mengalami kecemasan dibandingkan di lingkungan yang yang

sudah dikenalnya.

9) Dukungan Sosial

Dukungan sosial dan lingkungan merupakan sumber koping

individu. Dukungan sosial dari kehadiran orang lain membantu

seseorang mengurangi kecemasan sedangkan lingkungan

mempengaruhi area berfikir individu.

10) Usia

Usia muda lebih mudah cemas dibandingkan individu dengan usia

yang lebih tua.

11) Humor

Humor dapat menimbulkan reflek tertawa dan tertawa mampu

mengurai ketegangan syaraf dan mengurangi rasa cemas.

12) Jenis Kelamin

Gangguan kecemasan tingkat panik lebih sering dialami wanita

daripada pria.

4. Tingkat Kecemasan

18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tingkat kecemasan menurut Stuart & Sudden (1998) adalah

sebagai berikut:

a. Kecemasan ringan

Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan

sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan

meningkatkan lahan persepsinya. Kecemasan dapat memotivasi belajar

dan menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas. Kecemasan ini normal

dalam kehidupan karena meningkatkan motivasi dalam membuat

individu siap bertindak stimulus dari luar siap untuk di internalisasi

dan pada tingkat individu mampu memecahkan masalah secara efektif.

b. Kecemasan sedang

Kecemasan sedang memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada

hal yang penting dan mengesampingkan yang lain, sehingga seseorang

mengalami rentang perhatian yang lebih selektif namun masih dapat

melakukan sesuatu lebih terarah. Kecemasan sedang ditandai dengan

lapangan presepsi mulai menyempit. Pada kondisi ini masih bisa

belajar dari arahan orang lain.

c. Kecemasan berat

Kecemasan berat sangat mengurangi lahan persepsi seseorang terhadap

suatu objek, seseorang cenderung untuk memusatkan pada sesuatu

yang terinci dan spesifik serta tidak dapat berpikir tentang hal lain.

Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Orang

tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memuasatkan

19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pada suatu area lain. Lapangan persepsi individu sempit. Pusat

perhatian pada detail yang kecil (spesifik) dan tidak berfikir tentang

hal-hal lain. Seluruh perilaku dimaksudkan untuk mengurangi

kecemasan dan perlu banyak perintah atau arahan untuk berfokus pada

area lain.

d. Panik

Panik berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan teror, perhatian

terpecah dari proporsinya karena mengalami kehilangan kendali

sehingga orang mengalami kepanikan dan tidak mampu melakukan

sesuatu walaupun dengan pengarahan. Panik disertai dengan dengan

peningkatan aktivitas motorik, menurunnya kemampuan untuk

berhubungan dengan orang lain, persepsi yang menyimpang dan

kehilangan pemikiran yang rasional. Tingkat kecemasan ini tidak

sejalan dengan kehidupan, dan jika berlangsung dan waktu yang lama

dapat terjadi kelelahan yang sangat bahkan kematian.Individu hilang

kendali diri dan detail perhatian hilang, karena hilang kontrol, maka

tidak dapat melakukan apapun meskipun dengan perintah, terjadi

peningkatan aktivitas motorik, berkurang kemampuan dengan orang

lain, penyimpanan presepsi dan hilangnya pemikiran rasional, tidak

mampu berfungsi secara efektif.

5. Pengertian Kecemasan Akademik

Nevid (2005) menjelaskan bahwa kecemasan sebagai salah satu

keadaan emosional dengan adanya ciri-ciri seperti keterangsangan

20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

fisiologis, perasaan tegang yang tidak menyenangkan, serta perasaan

aprehensif bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Perasaan yang

membuat individu merasa tegang, takut yang menganggu aktivitas yang

beragam dalam situasi akademik disebut juga kecemasan akademik.

Kecemasan akademik merupakan jenis kecemasan yang berkaitan

dengan situasi atau keadaan yang menekan perasaan dan pikiran yang

bersumber dari lingkungan-lingkungan dan kondisi-kondisi perkuliahan,

sebagai contoh berkaitan sistem, regulasi dan adaptasi yang ada seperti

tenaga pendidik, mata kuliah, suasana akademik dan lingkungan sosial

yang dihadapi. Hal tersebut merupakan perasaan mental gelisah atau

distress sebagai reaksi terhadap situasi negative di lembaga akademik.

Selanjutnya menurut Otten (1991) kecemasan akademik mengacu

pada terganggunya pola pemikiran dan respon fisik serta perilaku karena

kemungkinan performa yang ditampilkan siswa tidak diterima secara baik

ketika tugas-tugas akademik diberikan. Kecemasan akademik adalah

masalah penting yang mempengaruhi sejumlah besar individu yang

melakukan aktivitas akademik. Kecemasan, khususnya kecemasan

akademik yang dialami individu menjadikan individu berperilaku kurang

sesuai, seperti kesulitan mengerjakan soal-soal tes.

Perasaan berbahaya, takut, atau tegang sebagai hasil tekanan di

sekolah disebut juga sebagai kecemasan akademik. Kecemasan akademik

paling sering dialami selama latihan yang bersifat rutinitas dan diharapkan

mahasiswa dalam kondisi sebaik mungkin saat performa ditunjukkan, serta

21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

saat sesuatu yang dipertaruhkan bernilai sangat tinggi, seperti tampil di

depan orang lain. Cara seseorang merasakan kecemasan dapat terjadi

secara bertahap dari pertama kali kecemasan tersebut muncul, contohnya

kegugupan saat harus membaca di depan kelas degan suara keras.

Gangguan serius yang dialami seseorang menegaskan terjadinya

kepanikan dan mengalami kesulitan untuk berfungsi secara normal

(O'Connor, 2007, h. 4-5).

Peneliti menyimpulkan bahwa kecemasan akademik adalah

dorongan pikiran dan perasaan dalam diri individu yang berisikan

ketakutan akan bahaya atau ancaman di masa yang akan datang, sehingga

mengakibatkan terganggunya pola pemikiran dan respon fisik serta

perilaku sebagai hasil tekanan dalam pelaksanaan tugas dan aktivitas yang

beragam dalam situasi akademik.

6. Aspek Aspek Kecemasan Akademik

Calhoun dan Acocella (1995) mengemukakan aspek-aspek

kecemasan ke dalam tiga reaksi, yaitu:

a. Reaksi Emosional: reaksi ini adalah komponen dari kecemasan yang

kaitannya ada pada persepsi individu, sehingga akan memberi

pengaruh pada psikologis individu seperti, perasaan sedih, perasaan

keprihatinan, ketegangan, mencela diri sendiri atau orang lain.

b. Reaksi Kognitif: reaksi ini merupakan komponen kecemasan yang

kaitannya pada kemampuan berpikir jernih individu dalam

22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

penyelesaian sebuah masalah. Hal ini tentu dapat memunculkan rasa

kekhawatiran dan ketakutan individu

c. Reaksi Fisiologis: reaksi ini berkaitan dengan reaksi tubuh individu

terhadap sumber-sumber kecemasan seperti ketakutan dan

kekhawatiran. Reaksi ini berhubungan dengan sistem syaraf yang

mampu mengendalikan otot dan kelenjar tubuh sehingga

memunculkan reaksi seperti jantung yang berdetak lebih keras,

nafas bergerak lebih cepat hingga tekanan darah yang meningkat.

7. Sumber Kecemasan Akademik

Beberapa variabel disebutkan sebagai sumber munculnya

kecemasan akademik oleh Santrock (dalam Prawitasari, 2012), beberapa

sumber tersebut ialah;

a. Tingkat kecemasan yang tinggi pada mahasiswa merupakan akibat dari

tingginya harapan atau keinginan orangtua terhadap anaknya untuk

mencapai prestasi yang tinggi di luar kesanggupan anak.

b. Banyaknya tugas-tugas akademik yang diberikan serta kesulitan dalam

mengerjakan tugas-tugas akademik juga dapat memicu munculnya

kecemasan dalam diri mahasiswa.

c. Adanya perbandingan sosial antar mahasiswa juga dapat memicu

munculnya kecemasan yang tinggi.

d. Pengalaman akan gagal mengerjakan tugas-tugas akademik

sebelumnya juga hasil ujian yang tidak sesuai harapan mampu memicu

tingginya kecemasan.

23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8. Karakteristik Individu yang Mengalami Kecemasan Akademik

Dobson dan Cassie (2012) menjelaskan bahwa mahasiswa yang

mengalami kecemasan akademik cenderung merasa khawatir dengan tugas

akademiknya. Mereka dapat merasakan kecemasan terkait dengan setiap

tugas akademik. Ottens (1991) menjelaskan bahwa istilah kecemasan

akademik mengacu pada terganggunya pola pemikiran, respon fisiologis

dan perilaku, karena perasaan khawatir pada buruknya kinerja pada saat

tugas akademik diberikan. Ottens (1991) berpendapat bahwa ada empat

karakteristik yang ada pada kecemasan akademik, meliputi:

a. Pola kecemaan yang menimbulkan aktivitas mental (pattern of anxiety-

engendering mental activity). Individu menunjukkan pemikiran,

persepsi dan pandangan yang mengarah pada kesulitan akademik yang

dihadapi. Ada tiga hal penting dalam pola kecemasan yang

menyebabkan aktivitas mental, yaitu:

1) Rasa khawatir. Perasaan tidak aman dan mencemaskan segala

sesuatu yang mereka lakukan menjadi salah.

2) Dialog diri (self-dialogue) yang maladaptif. Berbentuk kritikan

keras terhadap diri sendiri, menyalahkan diri sendiri dan self-talk

yang menimbulkan perasaan cemas yang berkontribusi pada

kepercayaan diri yang rendah dan penyelesaian masalah yang tidak

teratur.

3) Pengertian dan keyakinan yang salah. Mahasiswa memiliki

keyakinan yang salah tentang isu-isu bagaimana menetapkan nilai

24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dalam diri, cara terbaik untuk memotivasi diri sendiri, dan

bagaimana cara mengatasi kecemasan dan kesalahan dalam isu-isu

inilah yang memicu adanya kecemasan akademik.

b. Perhatian ke arah yang salah (misdirecxted attention). Tugas akademik

seperti membaca buku, ujian, dan mengerjakan tugas membutuhkan

konsentrasi penuh. Seseorang yang cemas secara akademik

membiarkan perhatian mereka menurun. Terdapat 2 indikator, yaitu:

1) Pengganggu Internal. Perhatian menurun akibat gangguan-

gangguan dari dalam diri seperti kekhawatiran, melamun dan

reaksi fisik.

2) Pengganggu eksternal. Perhatian menurun akibat gangguan-

gangguan dari luar diri seperti perilaku orang lain, suara jam,

suara-suara bising, dan lain-lain.

c. Distress secara fisik (physiological distress). Banyak perubahan yang

terjadi pada tubuh yang dihubungkan dengan kecemasan seperti otot

menjadi kaku, berkeringat, jantung berdetak lebih cepat, dan tangan

gemetar. Aspek-aspek emosional dan fisik dari kecemasan dapat

sangat mengganggu jika diinterpretasikan sebagai hal yang berbahaya

atau menjadi fokus perhatian yang penting selama manjalankan tugas

akademik.

d. Perilaku yang kurang tepat (inappropriate behaviours). Kecemasan

akademik pada mahasiswa terjadi karena ingin memilih cara yang

tepat dalam menghadapi kesulitan. Perilaku tersebut mengarah pada

25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

situasi akademik yang tidak tepat yaitu menunda. Menunda adalah hal

yang umum dijumpai, seperti menghindar dari pelaksanaan tugas atau

prokrastinasi.

9. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Akademik

Kecemasan akademik dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

a. Personal

Meliputi gangguan emosi, kesehatan, kesulitan untuk menyesuaikan

diri, konsep diri yang rendah, cita-cita yang rendah, intelegensi yang

rendah.

b. Familial

Meliputi status sosial ekonomi yang rendah dan perilaku acuh tak acuh

dari keluarga.

c. Social

Meliputi norma yang irasional, castiesm dan lingkungan yang buta

huruf.

d. Institutional

Meliputi tipe dan lingkungan sekolah, kegiatan kulikuler dan ko-

kulikuler serta hubungan antara guru dan mahasiswa.

Peneliti menyimpulkan bahwa kecemasan akademis dipengaruhi

oleh empat faktor, yaitu personal, familial, social, dan institutional. Faktor-

faktor tersebut dinilai dapat menyebabkan individu cenderung merasa

khawatir terhadap hal-hal di masa datang dan kurang menaruh harapan

26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

baik pada dirinya. Individu dapat terjerembap dalam kecemasan yang

berlebihan yang dipicu oleh keempat faktor diatas.

B. Hakekat Mahasiswa Aktivis Kampus

1. Pengertian Mahasiswa

Mahasiswa adalah seseorang yang sedang dalam proses menimba

ilmu ataupun belajar dan terdaftar sedang menjalani pendidikan pada salah

satu bentuk perguruan tinggi yang terdiri dari akademik, politeknik,

sekolah tinggi, institut dan universitas (Hartaji, 2012: 5). Dalam Kamus

Bahasa Indonesia (KBI), mahasiswa didefinisikan sebagai orang yang

belajar di Perguruan Tinggi (Kamus Bahasa Indonesia Online,

kbbi.web.id)

Menurut Siswoyo (2007: 121) mahasiswa dapat didefinisikan

sebagai individu yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi,

baik negeri maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan

perguruan tinggi. Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang

tinggi, kecerdasan dalam berpikir dan kerencanaan dalam bertindak.

Berpikir kritis dan bertindak dengan cepat dan tepat merupakan sifat yang

cenderung melekat pada diri setiap mahasiswa, yang merupakan prinsip

yang saling melengkapi. Seorang mahasiswa dikategorikan pada tahap

perkembangan yang usianya 18 sampai 25 tahun. Tahap ini dapat

digolongkan pada masa remaja akhir sampai masa dewasa awal dan

dilihat dari segi perkembangan, tugas perkembangan pada usia mahasiswa

ini ialah pemantapan pendirian hidup (Yusuf, 2012: 27).

27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa

ialah seorang peserta didik berusia 18 sampai 25 tahun yang terdaftar dan

menjalani pendidikannnya di perguruan tinggi baik akademik, politeknik,

sekolah tinggi, institut dan universitas. Mahasiswa dinilai menyandang

berbagai predikat sebagai kaum terpelajar atau intelek, cerdas dalam

berpikir dan bertindak, kritis-idealis, otonom atau mandiri dalam belajar,

aktivis dan penggerak, dan bertindak dengan cepat dan tepat.

Menurut Kartono (1985) mahasiswa merupakan anggota

masyarakat yang mempunyai ciri-ciri tertentu, antara lain:

a. Mempunyai kemampuan dan kesempatan untuk belajar di perguruan

tinggi, sehingga dapat digolongkan sebagai kaum intelegensia.

b. Yang karena kesempatan di atas diharapkan nantinya dapat bertindak

sebagai pemimpin yang mampu dan terampil, baik sebagai pemimpin

masyarakat ataupun dalam dunia kerja.

c. Diharapkan dapat menjadi “daya penggerak yang dinamis bagi proses

modernisasi”.

d. Diharapkan dapat memasuki dunia kerja sebagai tenaga yang

berkualitas dan profesional

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999, disebutkan

bahwa untuk menjadi mahasiswa harus memenuhi persyaratan sebagai

berikut:

a. Memiliki Surat Tanda Belajar pendidikan tingkat menengah

28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Memiliki kemampuan yang disyaratkan oleh perguruan tinggi yang

bersangkutan

2. Hak Mahasiswa

Dalam peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 Bab X pasal

109, disebutkan bahwa hak mahasiswa adalah sebagai berikut:

a. Mahasiswa berhak menggunakan kebebasan akademik secara

bertanggung jawab untuk menuntut ilmu sesuai dengan norma dan

susila yang berlaku dalam lingkungan akademik.

b. Mahasiswa berhak memperoleh pengajaran sebaik-baiknya dan

layanan bidang akademik sesuai dengan minat, bakat, kegemaran, dan

kemampuan mahasiswa yang bersangkutan.

c. Mahasiswa berhak menggunakan faslitas perguruan tinggi dalam

rangka kelancaran proses belajar.

d. Mahasiswa berhak memperoleh bimbingan dosen yang bertanggung

jawab atas program studi yang diikutinya dalam penyelesaian studinya.

e. Mahasiswa berhak memperoleh layanan informasi yang berkaitan

dengan program studi yang diikutinya serta hasil belajarnya.

f. Mahasiswa berhak menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang

ditetapkan sesuai dengan persyaratan yang berlaku.

g. Mahasiswa berhak memperoleh kesejahteraan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

h. Mahasiswa berhak memanfaatkan sumber daya perguruan tinggi

melalui perwakilan atau organisasi kemahasiswaan untuk mengurus

29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dan mengatur kesejahteraan, minat, dan tata kehidupan

bermasyarakat.

i. Mahasiswa berhak untuk pindah ke perguruan tinggi lain, atau

program studi lain, bilamana memenuhi persyaratan penerimaan

mahasiswa pada perguruan tinggi atau program studi yang hendak

dimasuki, bila daya tampung perguruan tinggi atau program yang

bersangkutan masih memungkinkan.

j. Mahasiswa berhak ikut seta dalam kegiatan organisasi mahasiswa

perguruan tinggi yang bersangkutan.

k. Mahasiswa berhak memperoleh layanan khusus bilamana menyandang

cacat.

3. Kewajiban Mahasiswa

Dalam peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 Bab X pasal

109, disebutkan bahwa kewajiban mahasiswa adalah sebagai berikut:

a. Mahasiswa berkewajiban mematuhi semua perturan atau ketentuan

yang berlaku pada perguruan tinggi yang bersangkutan.

b. Mahasiswa berkewajiban ikut memelihara sarana dan prasarana serta

kebersihan, ketertiban dan keamanan perguruan tinggi yang

bersangkutan.

c. Mahasiswa berkewajiban ikut menanggung biaya penyelenggaraan

pendidikan kecuali bagai mahasiswa yang dibebaskan dari kewajiban

tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

d. Mahasiswa berkewajiban menghargai ilmu pengetahuan, teknologi dan

atau kesenian.

e. Mahasiswa berkewajiban menjaga kewibawaan dan nama baik

perguruan tinggi yang bersangkutan.

f. Mahasiswa berkewajiban menjunjung tinggi kebudayaan nasional.

4. Ragam Kegiatan Akademik dan Non Akademik

Kegiatan akademik dapat diartikan sebagai kegiatan atau aktivitas

yang berkenaan dalam cakupan wadah akademik. Wadah akademik sendiri

mencakup hal-hal yang bersifat ilmu pengetahuan, teoretis dan tanpa arti

praktis yang langsung. Ragam kegiatan akademik antara lain seperti

kegiatan seminar, kuliah umum, workshop, lokakarya, upgrading program

dan ajang perlombaan yang mengusung penilaian akademik.

Kegiatan non akademik secara harfiah didefinisikan sebagai

kegiatan atau aktivitas yang berada di luar cakupan wadah akademik atau

tidak berhubungan dengan ranah akademik. Ragam kegiatan non

akademik antara lain seperti ajang perlombaan yang mengusung penilaian

non akademik seperti seni dan olahraga, kepanitaan sebuah kegiatan,

organisasi kemahasiswaan dan unit kegiataan mahasiswa.

5. Profil Mahasiswa Aktivis Kampus

Menurut Effendy (Rohman, 2015), mahasiswa aktivis kampus

adalah mahasiswa yang sangat aktif dalam organisasi kemahasiswaan baik

di dalam maupun di luar kampus. Mereka tidak hanya aktif dalam kegiatan

31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menuntut ilmu sesuai dengan jurusan yang ditempuh, namun juga aktif

dalam kegiatan yang ada di dalam oraganisasi-organisasi kampus.

Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi,

kecerdasan dalam berfikir dan bertindak. Berpikir kritis dan bertindak

dengan cepat dan tepat merupakan sifat yang cenderung melekat pada

mahasiswa, yang merupakan prinsip saling melengkapi. Mahasiswa berada

pada tahap perkembangan dewasa awal, yaitu pada usia 18 sampai 20

tahun. Dilihat dari tugas perkembangannya, mahasiswa memiliki tugas

perkembangan pemantapan pendirian hidup (Yusuf, 2013).

Priambodo (Sulaeman, 2017) menyebutkan beberapa ciri yang

melekat pada mahasiswa aktivis kampus, yaitu sebagai berikut:

a. Senang melibatkan diri pada kegiatan-kegiatan yang ada di dalam

organisasi kemahasiswaan maupun di lingkungan kampus,

b. Dapat memberi arahan dan memberikan pandangan kepada teman-

teman yang ada di sekitarnya mengenai kondisi sosial yang

diharapkan,

c. Sering menanggapi permasalahan sosial yang ada dengan lisan

maupun tulisan.

d. Dapat berkomunikasi, berdiskusi dan berkoordinasi dengan baik

dengan lingkungan sekitar,

e. Sering mengemukakan pendapat dalam suatu forum maupun

organisasi,

32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

f. Menggunakan sebagian besar watku untuk ikut serta dalam kegiatam

organisasi,

g. Memiliki lebih banyak informasi mengenai peristiwa yang terjadi di

lingkungan sekitar,

h. Menyukai tantangan dan pengalaman baru.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa

merupakan individu yang sedang menuntut ilmu di dalam lembaga di

tingkat perguruan tinggi atau yang sederajat dengan perguruan tinggi.

Sedangkan mahasiswa aktivis kampus adalah mahasiswa yang sedang

menuntut ilmu di perguruan tinggi atau sederajat dan mengikuti

organisasi-organisasi kemahasiswaan di dalam maupun di luar kampus.

6. Organisasi Kemahasiswaan Badan Eksekutif Mahasiswa

Universitas Sanata Dharma Kabinet Solidaritas Aksi Periode 2019-

2020

Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU) adalah badan

eksekutif mahasiswa yang berkedudukan di universitas. Kepengurusan

Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU) diatur dalam pedoman

Konstitusi Organisasi Kemahasiswaan Universitas Sanata Dharma

demikian:

a. Terdiri dari presiden, wakil presiden, dan kabinet yang telah

ditetapkan.

b. Kementerian-kementerian dalam BEMU diserahkan kepada

kepengurusan BEMU. (Pasal penjelasan)

33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Tidak boleh merangkap jabatan kepengurusan lain dalam organisasi

kemahasiswaan di Universitas Sanata Dharma.

7. Fungsi BEM USD

Fungsi BEM USD antara lain mencakup:

a. Badan eksekutif pada tingkat universitas.

b. Organisasi yang mengakomodasi, mengonsolidasi, dan

mengoordinasi kegiatan mahasiswa dalam bidang kurikuler,

kokurikuler, dan ekstrakurikuler pada tingkat universitas.

c. Organisasi yang berkoordinasi dengan UKM.

d. Organisasi yang berkoordinasi dengan BEMF.

e. Organisasi yang mengkaji dan menanggapi isu internal dan eksternal

kampus dalam masyarakat.

f. Organisasi yang mengeksekusi atau menjalankan hasil rekomendasi

dari DPMU. (Pasal penjelasan)

8. Tugas dan Wewenang BEM USD

Tugas dan Wewenang BEM USD antara lain mencakup:

a. Merencanakan, menyusun, mengajukan, dan melaksanakan Rencana

Kegiatan dan Anggaran (RKA) di tingkat universitas selama satu

periode.

b. Mempertanggungjawabkan program kegiatan dan anggaran dalam

Sidang Mahasiswa Universitas.

34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Terlibat dalam menanggapi kebijakan pada tingkat universitas yang

menyangkut kepentingan mahasiswa di bawah tanggung jawab

BEMU.

d. Menindaklanjuti aspirasi mahasiswa hasil rekomendasi dari DPMU.

e. Mengevaluasi seluruh kegiatan kemahasiswaan yang ada di bawah

tanggung jawab BEMU.

f. Berkoordinasi secara berkala dengan UKM dalam forum UKM.

g. Berkoordinasi secara berkala dengan BEMF.

9. Visi BEM USD Kabinet Solidaritas Aksi Periode 2019-2020

Visi:

Menjadikan Badan Eksekutif Mahasiswa USD sebagai penggerak

terwujudnya mahasiswa yang berintegritas, berkompeten, dan proaktif

terhadap isu - isu progresif dan regresif di masyarakat.

10. Misi BEM USD Kabinet Solidaritas Aksi Periode 2019-2020

Misi:

a. Mewujudkan Badan Eksekutif Mahasiswa USD sebagai wadah

utama yang transparan dalam menampung sekaligus menjalankan

aspirasi mahasiswa.

b. Melahirkan mahasiswa yang berintelektual dan memiliki keberanian

untuk menanggapi perubahan.

c. Mendorong mahasiswa agar memiliki daya saing dan konektivitas

yang luas di era industri yang dinamis.

35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

d. Terwujudnya Badan Eksekutif Mahasiswa USD sebagai organisasi

yang inklusif, tanggap, bertanggung jawab, dan bekerja secara nyata.

11. Kemampuan Manajemen Waktu Mahasiswa dalam Aktivitas

Akademik dan Non Akademik

Mahasiswa memiliki banyak aktivitas dan tugas yang harus

diselesaikannya. Milligrams dan Toubiana (1999) menyebutkan bahwa

tugas mahasiswa dapat digolongkan menjadi dua yaitu: tugas akademik

dan non akademik. Tugas akademik dan non akademik merupakan hal

yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh seorang mahasiswa. Kedua

hal tersebut memiliki peranan penting dalam proses perkembangan

pribadi seorang mahasiswa, baik perkembangan kognitif maupun

psikologis. Terkait dengan hal di atas, kebanyakan mahasiswa

mengalami kesulitan dalam melaksanakan semua aktivitas dan tugasnya

tersebut. Hal ini disebabkan oleh kurang mampu mahasiswa dalam

mengatur waktu untuk melaksanakan semua aktivitas dan tugasnya

tersebut.

Peran manajemen waktu sangat penting bagi mahasiswa dalam

melaksanakan aktivitas akademik dan non akademiknya. Mahasiswa

yang mampu memanajemen waktu dengan baik akan melaksanakan

kegiatan akademiknya secara teratur, terencana dan terorganisir, dan

memanfaatkan semua waktu yang telah ditentukan dengan efektif

sehingga kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik dan menjamin

tercapainya tujuan yang diharakan tanpa mengensampingkan

keberlangsungan aktivitas non akademiknya. Artinya, mahasiswa

36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tersebut mampu mengalokasikan waktu secara proporsional antara waktu

untuk keperluan aktivitas akademik dan non akademik, semisal

pengembangan diri, sosialisasi, rekreasi, olahraga, dan istirahat.

12. Kerentanan Kecemasan Akademik pada Mahasiswa Aktivis Kampus

Kecemasan merupakan salah satu bagian dari respon yang penting

dalam mempertahankan diri yaitu dengan menjadi unsur peringatan yang

tepat dalam suatu keadaan yang berbahaya. Kecemasan menjadi tidak

normal apabila menganggu keberfungsian individu secara normal dan

membuat individu menjadi tidak adaptif dalam melakukan aktifitasnya.

Studi yang dilakukan oleh Asosiasi Kesehatan Universitas Amerika pada

tahun 2008 menunjukkan hasil bahwa lebih dari 90.000 mahasiswa di 177

perguruan tinggi mengungkapkan bahwa mahasiswa tersebut merasa tidak

memiliki harapan, merasa kewalahan dengan segala hal yang harus

dilakukan sebagai seorang mahasiswa, mengalami kelelahan mental,

merasa sedih dan bahkan merasa depresi.

Menurut Siswanto (2007), masalah-masalah di atas dapat menjadi

sumber tekanan atau stres yang juga dapat membangkitkan emosi tersendiri

bagi mahasiswa. Kecemasan merupakan kondisi mental seseorang yang

terjadi karena adanya tantangan, tekanan, dan tuntutan untuk mencapai

tujuan tertentu (Akuntono, 2012). Hal ini yang semakin mengerucutkan

mahasiswa aktivis kampus berpotensi rentan mengalami kecemasan

akademik. Kondisi rentan atau mudah cemas pada mahasiswa aktivis

kampus ditandai dengan disfungsi peran dan tugas tanggug jawab

mahasiswa aktif dalam kegiatan akademik.

37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Bila mahasiswa aktivis kampus berhasil melewati atau menangani

tekanan tersebut dengan suskes maka peranannya sebagai mahasiswa aktif

dapat dijalani dengan baik dan lancar. Sebaliknya, jika ia gagal

menghadapi tekanan tersebut maka perannya sebagai mahasiswa aktif akan

mengalami gangguan serta hambatan. Gangguan serta hambatan tersebut

seperti kekurangmampuan dalam menunjukkan hasil belajar yang optimal,

gangguan-gangguan psikis serta gangguan suasana perasaan yang berakibat

pada munculnya simptom-simptom cemas bahkan depresi.

C. Kajian Penelitian yang Relevan

Kajian penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain:

1. Penelitian Caroline Utama (2010) yang berjudul “Gambaran Kecemasan

Akademis Mahasiswa Kuliah di Dua Fakultas di Medan” , dipaparkan

bahwa salah satu dampak dari kuliah di dua fakultas adalah kecemasan

akademis yang dialami semua mahasiswa. 68,8%. mahasiswa yang kuliah

di dua fakultas mengalami kecemasan akademis pada kategori sedang.

2. Penelitian Ela Nurlaela Sari (2012) yang berjudul “Bimbingan Mereduksi

Kecemasan Akademik Peserta Didik Melalui Teknik Self Affirmation”

menunjukkan efektivitas teknik self affirmation dalam mereduksi

kecemasan akademik.

Relevansi pada penelitian tersebut dengan penelitian ini

penggunaan variabel kecemasan akademik. Adapun perbedaan pada

penelitian ini terletak pada subjek penelitian, metode penelitian, dasar teori

yang digunakan dan alat ukur yang digunakan.

38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Kerangka Pikir

Kerentanan kecemasan akademik merupakan keadaan potensial

berisikan ketakutan dan kekhawatiran mengenai kemungkinan terjadinya

suatu hal yang buruk di lingkungan akademik yang dapat menyebabkan

individu mengalami gangguan pada pola pikir, respon fisik, dan perilaku.

Ottens (1991) mengidentifikasi ada empat karakteristik yang ada pada

kecemasan akademik, meliputi: pola kecemaan yang menimbulkan aktivitas

mental (pattern of anxiety-engendering mental activity), perhatian ke arah

yang salah (misdirecxted attention), distress secara fisik (physiological

distress) dan perilaku yang kurang tepat (inappropriate behaviours). Apabila

karakteristik tersebut dimiliki oleh mahasiswa aktivis organisasi BEM USD

Kabinet Solidaritas Aksi Periode 2019-2020 maka dapat diasumsikan bahwa

mahasiswa aktivis kampus organisasi BEM USD Kabinet Solidaritas Aksi

Periode 2019-2020 rentan memiliki kecemasan akademik. Berikut adalah

kerangka pikir peneliti agar lebih mudah untuk dipahami.

39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Mahasiswa Aktivis Kampus

Sumber Kecemasan Akademik

Tingginya Banyaknya Pengalaman


harapan tugas akademik akan gagal
orangtua Adanya
dan tingkat mengerjakan
terhadap perbandingan
kesulitan tugas akademik
anaknya sosial antar
dalam dan hasil ujian
unutuk mahasiswa
mengerjakan yang tidak
mencapai tugas akademik sesuai harapan
prestasi

Karakteristik Individu yang


Mengalami Kecemasan Akademik

Pola
kecemasan Perhatian yang
yang Perilaku yang
menunjukkan Distres Fisik
meninmbulkan kurang tepat
arah yang salah
aktivitas
mental.

Tingkat Kerentanan Kecemasan


Akademik

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan metode

penelitian, yaitu jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian,

variabel penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, validitas dan

reliabilitas instrumen, dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif.

Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada

positivisme, digunakan untuk meneliti sebuah populasi atau sampel tertentu,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang sudah

ditetapkan. Metode ini digunakan karena sudah memenuhi kaidah-kaidah

ilmiah yaitu konkret atau empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis

(Sugiyono, 2015). Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran

tingkat kerentanan kecemasan akademik Mahasiswa Aktivis Kampus

Organisasi BEM USD Periode 2019-2020.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Pengumpulan data penelitian ini dilakukan secara daring yang

diselenggarakan dengan pemanfaatan Google Form pada 20 Desember 2020.

C. Subjek Penelitian

Menurut Sugiyono (2015) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas; obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa aktivis kampus

Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta Kabinet Solidaritas Aksi Periode 2019-2020 yang berjumlah 77

orang. Namun yang berpartisipasi dalam penelitian ini hanya 47 orang karena

mereka sedang mengejar beberapa program kerja yang mendekati masa akhir

jabatan.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan atribut seseorang atau sifat atau nilai

dari seseorang, objek atau kegiatan dari orang yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2015). Variabel yang diukur dalam penelitian ini

adalah kerentanan kecemasan akademik. Kerentanan kecemasan akademik

merupakan dorongan pikiran dan perasaan dalam diri individu yang

berkecenderungan tinggi berisikan ketakutan akan bahaya atau ancaman yang

dirasakan saat ini dan di masa yang akan datang tanpa sebab khusus, sehingga

mengakibatkan terganggunya pola pemikiran dan respon fisik serta perilaku

sebagai hasil tekanan dalam pelaksanaan tugas dan aktivitas yang beragam

dalam situasi akademik.

Peneliti ingin melihat tingkat kerentanan kecemasan akademik

mahasiswa aktivis kampus Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Kabinet Solidaritas Aksi Periode

42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2019-2020. Blue print Kecemasan Akademik peniliti jadikan alat ukur dalam

penyusunan dan pengembangan instrumen penelitian ini.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam pengumpulan

data adalah kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

yang dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya secara tertulis pula (Sugiyono, 2015)

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

Kerentanan Kecemasan Akademik. Skala dalam penelitian ini disusun

oleh peneliti mengacu pada karakteristik kecemasan akademik yang

meliputi pola kecemasan yang menimbulkan aktivitas mental, perhatian

yang menunjukkan arah yang salah, distres secara fisik, dan perilaku yang

kurang tepat (Otens, (1991 : 5-7). Pilihan skala pada kuesioner ini

menggunakan penskalaan Likert yang terdiri dari empat pilihan jawaban

yaitu, “sangat sesuai”, “sesuai”, “tidak sesuai”, dan “sangat tidak sesuai”,

skala ini merupakan teknik mengukur sikap dimana subyek diminta untuk

mengindikasikan tingkat kesesuaian atau ketidaksesuaian mereka terhadap

masing-masing pernyataan (Noor, 2011). Dalam skala Likert terdapat

pernyataan yang terdiri dari dua macam, yaitu pernyataan yang favorable

(mendukung atau memihak pada objek sikap) dan pernyataan yang

unfavorable (tidak mendukung objek sikap). Responden diminta untuk

43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tersedia dengan memberi tanda

centang. Penjelasan terperinci mengenai skoring skala tersebut adalah

berikut:

Tabel 3.1
Norma Skoring Kuesioner Kerentanan Kecemasan Akademik
Alternatif Jawaban Item Favorable Item Unfavorable
Sangat Sesuai 1 4
Sesuai 2 3
Tidak Sesuai 3 2
Sangat Tidak Sesuai 4 1

Skoring dilakukan dengan cara menjumlah jawaban yang telah diisi oleh

responden pada masing-masing item yang telah disediakan. Apabila skor

skala kecemasan akademik semakin tinggi berarti semakin tinggi pula

kerentanan kecemasan dalam diri subjek. Sebaliknya, apabila skor skala

kecemasan akademik semakin rendah berarti semakin rendah pula

kecemasannya. Kisi-kisi kuesioner Kerentanan Kecemasan Akademik

Mahasiswa Aktivis Kampus Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Kabinet Solidaritas Aksi Periode

2019-2020 sebelum dilakukan penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2
Kisi-Kisi Kuesioner Kerentanan Kecemasan Akademik
No. Karakteristik Indikator Nomor Item Jumlah
F UF
1. Pola a. perasaan tidak aman dan 1, 5, 10 4, 11, 6 18
kecemasan mencemaskan segala 12
yang sesuatu yang dilakukan
meninmbulkan menjadi salah.
aktivitas b. dialog diri yang 24, 25, 21, 28, 6
mental. maladaptif. 40 41
c. Pengertian dan keyakinan 16, 19, 6, 29, 6

44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

yang salah 42 30
2. Perhatian yang a. Perhatian menurun akibat 31, 33, 17, 18, 6 12
menunjukkan pengganggu eksternal 35 20
arah yang b. Perhatian menurun akibat 22, 26, 23, 27, 6
salah pengganggu internal 32 34
3. Distres fisik a. Otot tegang 2 7 2 8
b. Berkeringat 3 8 2
c. Jatung berdetak cepat 13 36 2
d. Tangan gemetar 14 37 2
4. Perilaku yang a. Prokrastinasi 9, 38 15, 39 4 4
kurang tepat
Total 21 21 42
Keterangan:
F : favorable
UF : unfavorable
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Validitas Instrumen

Validitas memiliki arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan

suatu alat ukur dalam melakukam fungsi ukurnya.Valid menunjukkan

bahwa kinerja instrumen tersebut dapat digunakan dalam mengukur apa

yang diukur (Sugiyono, 2015). Validitas yang diuji untuk instrumen

penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang

diestimasi lewat penguji terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional

dengan cara profesional judgement (Anzwar, 2009). Instrumen penelitian

disusun berdasarkan aspek-aspek yang diukur.

Setelah instrumen penelitian tersusun, peneliti kemudian

melakukan uji validitas melalui expert judgement kepada dosen

pembimbing yaitu Dr. Gendon Barus, M.Si.. Setelah melakukan uji

validitas melalui expert judgement, proses selanjutnya yang peneliti

45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

lakukan yaitu ujicoba instrumen secara empiris dan kemudian

penghitungan uji validitas butir-butir instrumen.

Perhitungan uji validitas ini dilakukan dengan cara menghitung

korelasi antara masing-masing skor item pernyataan dengan skor total.

Validitas ini digunakan untuk meneliti sejauh mana item-item yang telah

dibuat dapat mengukur tingkat kecemasan akademik pada mahasiswa

aktivis kampus. Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi Pearson

Product Moment dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics

version 21. Adapun rumus korelasi Pearson Product Moment adalah

sebagai berikut :

-(
r { }{ }

Keterangan :
rxy = korelasi product moment
X = nilai setiap item
Y = nilai dari total item
N = Jumlah responden
Kriteria validitas apabila memenuhi rumus : “rhitung> rtabel”

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan, data yang diperoleh harus

melewati penyaringan dengan menggunakan standar koefisien validitas

minimal sama dengan 0,25 (Azwar, 2018). Maka dari itu, item pernyataan

dapat dikatakan valid apabila item tersebut memiliki nilai koefisien ≥ 0,25,

sedangkan item dengan nilai koefisien < 0,25, maka item tersebut

dianggap tidak valid. Hasil komputasi uji validitas butir menunjukkan

bahwa terdapat 34 item pernyataan yang valid dan 12 item pernyataan

46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

yang tidak valid atau gugur. Pada tabel berikut, ditunjukkan rekapitulasi

hasil uji validitas item valid dan tidak valid atau gugur:

Tabel 3.3
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Butir Kuesioner
Kerentanan Kecemasan Akademik
No. Karakteri Indikator Nomor Butir
stik Valid Tidak
Valid
1. Pola a. perasaan tidak aman dan 1, 5, 10, 4,
kecemasan mencemaskan segala sesuatu yang 11, 12
yang dilakukan menjadi salah.
meninmbul b. dialog diri yang maladaptif. 25, 40, 21, 24
kan 28, 41
aktivitas c. Pengertian dan keyakinan yang salah 6, 29, 30, 42 16, 19,
mental.
2. Perhatian a. Perhatian menurun akibat pengganggu 31, 33, 35, 17, 18
yang eksternal 20
menunjukk b. Perhatian menurun akibat pengganggu 22, 26, 32,
an arah internal 23, 27, 34
yang salah
3. Distres e. Otot tegang 2, 7
fisik f. Berkeringat 3, 8
g. Jatung berdetak cepat 13 36
h. Tangan gemetar 14 37
4. Perilaku b. Perilaku menghindar 9, 38, 15, 39
yang
kurang
tepat
Total 35 7

2. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas menunjukkan konsisiten hasil pengukuran. Salah satu

ciri instrumen yang berkualitas baik adalah reliabel. Pengukuran yang

mempunyai reliabilitas tinggi menunjukkan konsistensi hasil pengukuran.

Perhitungan reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan pendekatan

47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

koefisien Alpha Cronbach (α). Adapun rumus koefisien Alpha Cronbach

adalah sebagai berikut :

α [ ][ ]

Keterangan rumus:
k = jumlah instrumen pernyataan
= jumlah varians dari tiap instrumen
= varians dari keseluruhan instrumen

Uji reliabilitas instrumen penelitian ini dilakukan menggunakan program

IBM SPSS Statictics versi 21. Hasil yang diperoleh sebagai berikut:

Tabel 3.4
Reliabilitas Kuesioner Kerentanan Kecemasan Akademik
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.884 35

Hasil uji reliabilitas kemudian diklasifikasi menggunakan kategorisasi

kriteria Guilford (Masidjo, 1995) berikut:

Tabel 3.5
Kriteria Guilford

No. Koefisien Korelasi Kualifikasi


1. 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi
2. 0,71 – 0,90 Tinggi
3. 0,41 – 0,70 Cukup
4. 0,21 – 0,40 Rendah
5. <0,20 Sangat Rendah

Berdasarkan kriteria di atas, diperoleh keputusan bahwa koefisien

reliabilitas kuesioner yang berisi 35 item pernyataan yang valid

48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

memperoleh nilai koefisien Alpha sebesar 0,884. Artinya indeks

reliabilitas instrumen penelitian ini masuk dalam kategori tinggi.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kategorisasi. Kategorisasi yang dilakukan adalah pengelompokkan data,

mentabulasi data, menyajikan data yang telah diteliti dan melakukan

perhitungan untuk menjawab tujuan dalam penelitian ini.

Langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti untuk menganalisis data

adalah sebagai berikut:

1. Peneliti memberikan skor pada item angket yang telah diisi oleh responden

dengan mengacu pada skor dari masing-masing alternatif jawaban dengan

mengikuti aturan pemberian skor yang ada dalam tabel norma skoring.

2. Setelah memberikan skor pada masing-masing item, peneliti mentabulasi

seluruh data yang diperoleh dan memasukannya ke dalam micosoft excel.

3. Menghitung Mean, Median, Modus, standar deviasi menggunakan SPSS.

4. Mengkategorikan tingkat kecemasan akademik mahasiswa aktivis kampus

program studi bimbingan dan konseling dengan menggunakan norma

kategorisasi yang bepedoman pada pendapat Azwar (2018). Tingkat

kerentanan kecemasan akademik mahasiswa aktivis yang terlibat dalam

organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta Kabinet Solidaritas Aksi Tahun Periode 2019-2020 ke dalam

5 kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah.

49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 3.6
Penentuan Kriteria Kategorisasi Data
Rumus Kategori
µ + 1,5 σ < X Sangat Tinggi
µ + 0,5 σ < X ≤ µ + 1,5 σ Tinggi
µ - 0,5 σ < X ≤ µ + 0,5 σ Sedang
µ - 1,5 σ < X ≤ µ - 0,5 σ Rendah
X ≤ µ - 1,5 σ Sangat Rendah

5. Menentukan norma atau patokan yang digunakan dengan mencari X

maksimum teoritik dan X minimum teoritik. Standar deviasi dan mean

teoritik.

Keterangan:

a. Skor maksimum teoritik: skor tertinggi yang diperoleh subjek

penelitian berdasarakan perhitungan skala

b. Skor minimun teoritik: skor terendah yang diperoleh subjek

penelitian berdasarakan perhitungan skala.

c. Standar deviasi (σ): luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6

satuan deviasi sebaran

d. Mean teoritik: rata-rata skor teoritis maksimum dan minimum

Kategorisasi diterapkan sebagai patokan dalam pengelompokan

tingkat kerentanan kecemasan akademik mahasiswa aktivis kampus

yang tergabung dalam Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Kabinet Solidaritas Aksi

Tahun Periode 2019-2020. Pengelompokan dilakukan berdasarkan

jumlah item valid sebanyak 35 item. Kategori skor subyek penelitian

diperoleh melalui perhitungan sebagai berikut:

50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Skor maksimum teoritik : 35 x 4 = 140

Skor minimum teoritik : 35 x 1 = 35

Luas jarak : 140 – 35 = 105

Standar deviasi (σ) : 105 : 6 = 17,5

Mean (µ) : (140+35) : 2 = 87.5

Tabel 3.7
Norma Kategorisasi Tingkat Kerentanan Kecemasan Akademik
Mahasiswa Aktivis Kampus
No. Formula Kategori Rentang Skor Kategorisasi
1. µ+1,5 σ < X 114 < X Sangat Tinggi
2. µ+0,5 σ < X ≤ µ+1,5 σ 96 < X ≤ 114 Tinggi
3. µ -0,5 σ < X ≤ µ+0,5 σ 79 < X ≤ 96 Sedang
4. µ-1,5 σ < X ≤ µ-0,5 σ 61 < X ≤ 79 Rendah
5. X ≤ µ-1,5 σ X ≤ 60 Sangat Rendah

Selain norma kategorisasi untuk mengukur tingkat kerentanan

kecemasan akademik pada mahasiswa aktivis kampus, peneliti juga

menyusun kategorisasi capaian skor butir pengukuran kerentanan

kecemasan akademik dengan jumlah subyek 47 mahasiswa aktivis

kampus sebagai reponden penelitian ini sebagai berikut:

Skor maksimum teoritik : 47 x 4 = 188

Skor minimum teoritik : 47 x 1 = 47

Luas jarak : 188 – 47 = 141

Standar deviasi (σ) : 141 : 6 = 23.5

Mean (µ) : (188+47) : 2 = 117.5

51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 3.8
Norma Kategorisasi Capaian Skor Item Pengukuran Kerentanan
Kecemasan Akademik pada Mahasiswa Aktivis Kampus
No. Formula Kategori Rentang Skor Kategorisasi
1. µ+1,5 σ < X 153< X Sangat Tinggi
2. µ+0,5 σ < X ≤ µ+1,5 σ 129< X ≤153 Tinggi
3. µ -0,5 σ < X ≤ µ+0,5 σ 106< X ≤ 129 Sedang
4. µ-1,5 σ < X ≤ µ-0,5 σ 82< X ≤ 106 Rendah
5. X ≤ µ-1,5 σ X ≤ 82 Sangat Rendah

52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian

kerentanan kecemasan akademik.

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian menjawab rumusan masalah penelitian, yaitu:

1. Tingkat Kerentanan Kecemasan Akademik Mahasiswa Aktivis

Kampus Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta Kabinet Solidaritas Aksi Periode 2019-2020

Berdasarkan data penelitian yang telah diperoleh melalui

penyebaran kuesioner kerentanan kecemasan akademik pada subjek

penelitian, dapat dilihat gambaran kerentanan kecemasan akademik

mahasiswa aktivis kampus yang tergabung dalam Organisasi Badan

Eksekutif Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Kabinet

Solidaritas Aksi Tahun Periode 2019-2020 sebagai berikut:

Tabel 4.1
Kategorisasi Tingkat Kerentanan Kecemasan Akademik Mahasiswa
Aktivis Kampus yang Tergabung dalam Organisasi Badan Eksekutif
Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Kabinet
Solidaritas Aksi Tahun Periode 2019-2020

Kategorisasi Interval Frekuensi Persentase


Sangat Tinggi 114-140 0 0%
Tinggi 96-113 4 8%
Sedang 79-95 15 32%
Rendah 61-78 22 47%
Sangat Rendah 35-60 6 13%
Jumlah 47 100%

53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Apabila digambarkan dalam betuk diagram, sebaran tingkat

kerentanan kecemasan akademik mahasiswa aktivis kampus yang

tergabung dalam Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta Kabinet Solidaritas Aksi Tahun Periode 2019-

2020 dapat dilihat pada grafik berikut:

25
47%

20
32%
15

10
13%
8%
5
0%
0
Sanggat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

Grafik 4.1. Komposisi Sebaran Tingkat Kerentanan Kecemasan


Akademik Mahasiswa Aktivis Kampus Organisasi Badan
Eksekutif Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Kabinet Solidaritas Aksi Periode 2019-2020

Berdasarkan grafik 4.1 di atas, dapat dilihat bahwa:

a. Tidak terdapat Mahasiswa Aktivis Kampus yang menunjukkan

kerentanan kecemasan akademik berada pada kategori sangat tinggi.

b. Terdapat 8% atau 4 Mahasiswa Aktivis Kampus menunjukkan

kerentanan kecemasan akademik berada pada kategori tinggi.

c. Terdapat 32% atau 15 Mahasiswa Aktivis Kampus menunjukkan

kerentanan kecemasan akademik berada pada kategori sedang.

d. Terdapat 47% atau 22 Mahasiswa Aktivis Kampus menunjukkan

kerentanan kecemasan akademik berada pada kategori rendah.

54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

e. Terdapat 13% atau 6 Mahasiswa Aktivis Kampus menunjukkan

kerentanan kecemasan akademik berada pada kategori sangat rendah.

2. Analisis Capaian Skor Item Pengukuran Kerentanan Kecemasan

Akademik Mahasiswa Aktivis Kampus

Hasil perhitungan capaian skor item-item pengukuran kerentanan

kecemasan akademik mahasiswa aktivis kampus dikategorikan

berdasarkan kriteria kategorisasi berikut:

Tabel 4.2
Distribusi Capaian Skor Item Pengukuran Kerentanan Kecemasan
Akademik Mahasiswa Aktivis Kampus
Kategori Interval Frekuensi Persentase Nomor Item
Sangat 153-188 1 3% 26
Tinggi
Tinggi 129-152 1 3% 14
Sedang 106-128 13 37% 1, 5, 6, 10, 15, 20,
23, 25, 27, 31, 35,
38, 39
Rendah 82-105 15 43% 2, 3, 7, 8, 9, 11,
12, 21, 22, 28, 29,
30, 32, 34, 43
Sangat 47-81 5 14% 4, 13, 33, 41, 42
Rendah

Apabila digambarkan dalam bentuk diagram dapat dilihat pada

grafik berikut ini:

55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16 43%
14 37%
12
10
8
6 14%
4
2 3% 3%
0
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

Grafik 4.2
Komposisi Sebaran Capaian Skor Item Pengukuran Tingkat
Kerentanan Kecemasan Akademik Mahasiswa Aktivis Kampus

Berdasarkan grafik 4.2 di atas, dapat dilihat bahwa:

a. Terdapat 3% atau 1 item pernyataan Kuesioner Kerentanan Kecemasan

Akademik yang capaian skornya berada pada kategori sangat tinggi.

b. Terdapat 3% atau 1 item pernyataan Kuesioner Kerentanan Kecemasan

Akademik yang capaian skornya berada pada kategori tinggi.

c. Terdapat 37% atau 13 item pernyataan Kuesioner Kerentanan

Kecemasan Akademik yang capaian skornya berada pada kategori

sedang.

d. Terdapat 43% atau 15 item pernyataan Kuesioner Kerentanan

Kecemasan Akademik yang capaian skornya berada pada kategori

rendah.

e. Terdapat 14% atau 5 item pernyataan Kuesioner Kerentanan

Kecemasan Akademik yang capaian skornya berada pada kategori

sangat rendah.

56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan uraian hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa item-

item dalam kuesioner kerentanan kecemasan akademik sebagian besar

capaian skornya berada pada kategori sedang dan rendah. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa aktivis kampus yang

tergabung dalam….dapat memahami dan mengaplikasikan aspek-aspek

disiplin belajar dengan baik. Adapun item-item pernyataan yang berada

pada kategori sangat tinggi, tinggi dan sebagian pada kategori sedang akan

dijadikan sebagai dasar penyusunan topik-topik bimbingan belajar. Item-

tem yang berada pada kategori rendah dapat dilihat pada tabel 4.3

Tabel 4.3
Item-Item Kuesioner Keretanan Kecemasan Akademik
dengan Capaian Skor Kategori Sangat Tinggi, Tinggi dan Sedang
Kategori Sangat Tinggi
No No Aspek Indikator Pernyataan Sk
Ite or
m
1 26 Perhatian yang Perhatian menurun Selama saya 160
menunjukkan akibat pengganggu mengerjakan tugas
arah yang internal perkuliahan, saya
salah sering memikirkan
hal-hal yang tidak
berhubungan
dengan tugas
perkuliahan
Kategori Tinggi
2 14 Distres fisik Tangan gemetar Tangan saya 129
gemetar saat
membicarakan
tugas demi tugas di
setiap mata kuliah
Kategori Sedang
3 1 Pola Perasaan tidak aman Saya gelisah karena 120
kecemasan dan mencemaskan saya sudah
yang segala sesuatu yang melampaui batas
meninmbulkan dilakukan menjadi maksimal absensi
aktivitas salah. perkuliahan

57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mental
4 10 Pola Perasaan tidak aman Saya merasa kurang 118
kecemasan dan mencemaskan percaya diri dengan
yang segala sesuatu yang kemampuan saya
meninmbulkan dilakukan menjadi dalam
aktivitas salah. menyelesaikan
mental semester ini dengan
baik

B. Pembahasan

1. Tingkat Kerentanan Kecemasan Akademik Mahasiswa Aktivis

Kampus Organisasi BEM USD Periode 2019-2020

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai

tingkat kerentanan kecemasan akademik mahasiswa aktivis kampus BEM

USD Periode 2019-2020, sebagian besar mahasiswa memiliki tingkat

kerentanan kecemasan akademik yang sedang. Hal ini ditunjukkan dengan

hasil penelitian sebanyak 22 mahasiswa atau 47% mahasiswa masuk

dalam ketegori rendah. Artinya, para mahasiswa aktivis kampus BEM

USD Periode 2019-2020 sudah memiliki kemampuan untuk mengolah dan

mereduksi gejala kecemasan akademik. Menelisik lebih dalam lagi, 15

atau 32% mahasiswa rentan cemas dalam ketegori sedang dan 4 atau 8%

mahasiswa rentan cemas dalam ketegori sangat tinggi. Bila kategori

sedang dan tinggi diakumulasikan maka didapatkan hasil perbandingan

yang tidak terlalu jauh dengan kategori rendah. Ini artinya jika tidak

segera ditindaklanjuti, kerentanan kecemasan akademik akan menjadi

masalah akademik yang menghambat produktivitas belajar yang berakibat

pada penurunan pencapaian prestasi.

58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Hal ini senada dengan penelitian Zeidner (Matthews et al., 2000:

272) kecemasan cenderung mengganggu proses belajar dan prestasi dalam

pendidikan, bahkan mengganggu perhatian, working memory, dan retrival.

Adanya tekanan-tekanan di bidang akademik yang rentan memicu

kecemasan akademik menjadikan mahasiswa aktivis kampus

membutuhkan ketahanan yang tinggi dalam dirinya agar dapat mengatasi

berbagai gangguan kecemasan akademik. Mahasiswa diharapkan memiliki

ketahanan dalam menghadapi tantangan akademik yang disebut resiliensi

akademik (Gizir, 2004). Resiliensi secara psikologi diartikan sebagai

kemampuan merespon secara fleksibel untuk mengubah kebutuhan

situasional dan kemampuan untuk bangkit dari pengalaman emosional

yang negatif (Block dan Block, Block dan Kremen, Lazarus dalam

Swastika, 2010: 3). Seseorang yang mampu melakukan resiliensi bukan

berarti tidak memiliki kecemasan, mereka memiliki kecemasan seperti kita

semua, tetapi mereka telah belajar untuk mengatasi kecemasan dan

keraguan yang membuat mereka merasa kesusahan. Dengan memiliki

resiliensi akademik yang baik maka mahasiswa aktivis kampus akan

mampu mengatasi kecemasan akademik yang dialami.

Menurut Pidgeon, Rowe, Stapleto, Magyar dan Lo (2014) resiliensi

akademik di lingkungan universitas berhubungan positif dengan kesehatan

mental yang lebih besar, serta transisi dan penyesuaian yang sukses

kehidupan universitas. Resiliensi akademik yang dimiliki mahasiswa

dinilai dapat mengurangi resiko rentan cemas, membantu mahasiswa

59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

untuk dapat menjalani tuntutan akademik dan meningkatkan hasil prestasi

akademik. Menurut Roellyana dan Listiyandini (2016), mahasiswa dengan

resiliensi akademik yang baik adalah mahasiswa lebih optimis, yang

percaya bahwa segala sesuatu dapat berubah menjadi lebih baik, sehingga

stress yang dialami berdasarkan tekanan akademik yang dialami dapat

diminimalkan dengan cara mengaplikasikan aspek-aspek resiliensi

akademik.

Reivich dan Shatte (2002) menyebutkan ada tujuh kemampuan

yang dapat membentuk resiliensi akademik. Aspek-aspek tersebut ialah:

a. Pengaturan emosi, ialah kemampuan tetap tenang saat berada di bawah


kondisi yang menekan

b. Kontrol terhadap implus, ialah kemampuan untuk mengendalikan


keinginan, kesukaan, dorongan, dan juga tekanan yang berasal dari diri

c. Optimisme, ialah saat melihat masa depan cemerlang individu yang


resilien merupakan individu yang optimis

d. Kemampuan menganilisis masalah, ialah kemampuan untuk


menganalisis dan identifikasi penyebab dari masalah yang dihadapi

secara tepat

e. Empati, ialah kemampuan untuk memahami dan peduli pada orang lain

f. Efikasi diri, ialah perasaan bahwa kita merupakan individu yang


efektif dalam dunia

g. Pencapaian, ialah kemampuan untuk mengambil hikmah atau hal-hal


positif dari kehidupan setelah kemalangan yang dideritanya.

60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan hasil penelitian ini, hal itu sejalan dengan apa yang

peneliti asumsikan dalam latar belakang masalah. Pada latar belakang

masalah peneliti menyebutkan bahwa mahasiswa aktivis kampus BEM

USD Periode 2019-2020 memerlukan perhatian dan dukungan untuk

membangun pemahaman guna mengenal gejala serta dampak kecemasan

akademik dan bagaimana menekan serta mereduksinya.

2. Analisis Hal-Hal yang Dicemaskan dari Temuan Item Pengukuran

Kecemasan Akademik yang Capaian Skornya Sangat Tinggi, Tinggi,

dan Sedang pada Mahasiswa Aktivis Kampus BEM USD Periode

2019-2020

Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat pengukuran yang

menunjukkan tingkat kerentanan kecemasan mahasiswa aktivis kampus

BEM USD Periode 2019-2020 yang masuk dalam kategori sangat tinggi,

tinggi dan sedang. Item yang terindikasi sangat tinggi adalah pernyataan

“Selama saya mengerjakan tugas perkuliahan, saya sering memikirkan hal-

hal yang tidak berhubungan dengan tugas perkuliahan” dan item yang

terindikasi tinggi adalah pernyataan “Tangan saya gemetar saat

membicarakan tugas demi tugas di setiap mata kuliah”. Selanjutnya, item

yang terindikasi sedang adalah pernyataan “Saya gelisah karena saya

sudah melampaui batas maksimal absensi perkuliahan” dan “Saya merasa

kurang percaya diri dengan kemampuan saya dalam menyelesaikan

semester ini dengan baik”

61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Item sangat tinggi, tinggi dan sedang dipengaruhi oleh reaksi pada

aspek-aspek kecemasan. Calhoun dan Acocella (1995) mengemukakan

aspek-aspek kecemasan ke dalam tiga reaksi, yaitu: reaksi emosional,

reaksi kognitif dan reaksi fisiologis. Pertama, reaksi emosional yang mana

reaksi ini merupakan komponen dari kecemasan yang kaitannya ada pada

persepsi individu, sehingga akan memberi pengaruh pada psikologis

individu seperti, perasaan sedih, perasaan keprihatinan, ketegangan,

mencela diri sendiri atau orang lain.

Kedua, reaksi kognitif yang mana reaksi ini merupakan komponen

kecemasan yang kaitannya pada kemampuan berpikir jernih individu

dalam penyelesaian sebuah masalah. Hal ini tentu dapat memunculkan

rasa kekhawatiran dan ketakutan individu.

Ketiga, reaksi fisiologi yang mana reaksi ini berkaitan dengan

reaksi tubuh individu terhadap sumber-sumber kecemasan seperti

ketakutan dan kekhawatiran. Reaksi ini berhubungan dengan sistem syaraf

yang mampu mengendalikan otot dan kelenjar tubuh sehingga

memunculkan reaksi seperti jantung yang berdetak lebih keras, nafas

bergerak lebih cepat hingga tekanan darah yang meningkat.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka diusulkan topik

pendampingan. Tujuan topik pendampingan ini yaitu mahasiswa aktivis

kampus mampu membangun pemahaman untuk mengenali gejala serta

dampak kecemasan akademik dan bagaimana menekan serta

mereduksinya. Usulan topik pendampingan adalah sebagai berikut.

62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.4
Usulan Topik-Topik Pendampingan Guna Mereduksi Kerentanan
Kecemasan Akademik Mahasiswa Aktivis Kampus Organisasi
BEM USD
No No Aspek Indikator Tujuan Topik
Item
1 26 Perhatian yang Perhatian menurun Membentuk dan Am I Normal?
menunjukkan akibat pengganggu membangun fokus Figuring Out
arah yang salah internal perhatian All About
Anxiety

2 14 Distres fisik Tangan gemetar Mengenal dan Dealing with


membentuk reaksi Anxiety!
positif

3 1 Pola kecemasan Perasaan tidak aman Saya gelisah Anxiety?


yang dan mencemaskan karena saya sudah Is It Good or
meninmbulkan segala sesuatu yang melampaui batas Bad?
aktivitas mental dilakukan menjadi maksimal absensi
salah. perkuliahan
4 10 Pola kecemasan Perasaan tidak aman Saya merasa Brand
yang dan mencemaskan kurang percaya Yourself
meninmbulkan segala sesuatu yang diri dengan through Your
aktivitas mental dilakukan menjadi kemampuan saya Style
salah. dalam
menyelesaikan
semester ini
dengan baik

64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V
PENUTUP

Pada bab ini diuraikan kesimpulan, keterbatasan penelitian, saran-saran

untuk berbagai pihak

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan di lapangan yang telah

dianalisis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Ditemukan 47% mahasiswa aktivis kampus BEM USD Periode 2019-2020

rentan cemas pada kategori rendah, 32% mahasiswa rentan cemas pada

kategori sedang dan 8% mahasiswa rentan cemas tinggi .

2. Teridentifikasi 1 butir item pengukuran kerentanan kecemasan akademik

pada mahasiswa aktivis kampus BEM USD Periode 2019-2020 dengan

capaian skor sangat tinggi, 1 butir item pada kategori tinggi, dan 2 item

dengan kategori sedang.

3. Berdasarkan item pengukuran kecemasan akademik yng capaian skornya

sangat tinggi, tinggi, dan sedang tersebut diusulkan topik-topik dengan

tujuan agar mahasiswa aktivis kampus mampu mengembangkan pribadi

yang resilien dalam dirinya guna membangun pemahaman untuk

mengenali gejala serta dampak kecemasan akademik dan bagaimana

menekan serta mereduksinya seperti: Am I Normal? Figuring Out All

About Anxiety, Dealing with Anxiety!, Anxiety? Is It Good or Bad? dan

Brand Yourself through Your Style

65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Keterbatasan Penelitian

1. Alat ukur yang digunakan peneliti sebaiknya dikonsultasikan juga kepada

ahli bahasa, ahli psikologi sebagai expert judgement selain kepada dosen

pembimbing.

2. Kuesioner yang disebar secara online membuat peneliti tidak bisa

memerhatikan kesiapan dan keseriusan responden dalam mengerjakan

kuesioner. Diperlukan penindaklanjutan dari pengambilan data melalui

kuesioner untuk mengungkap kondisi rentan itu sendiri.

C. Saran

1. Mahasiswa Aktivis Kampus Organisasi BEM USD Periode 2019-2020

Bagi mahasiswa aktivis kampus organisasi BEM USD Periode 2019-2020

penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan introspeksi dan self

assessment untuk mengetahui tingkat kerentanan kecemasan akademik dan

mahasiswa aktivis kampus lebih aware dengan gejala dan dampak dari

kecemasan akademik dalam dirinya.

2. Peneliti Lain

Bagi peneliti lain penelitian ini dijadikan referensi untuk penelitian

selanjutnya. Peneliti berharap bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan

penelitian yang ruang lingkupnya lebih mendalam lagi dari penelitain saat

ini. Peneliti lain yang tertarik meneliti topik yang sama dapat

menggunakan jenis penelitian lain guna memberi warna yang berbeda

dengan penelitian sebelumnya. Peneliti juga dapat melakukan follow-up

setelah penelitian berlangsung.

66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Ajusta, Reinaldo, K. B. B., Hubungan Antara Persepsi Kepemimpinan


Transformasional Dengan Psychological Safety pada Mahasiswa: Studi dalam
Divisi di Organisasi/Kepanitiaan Mahasiswa Universitas Sanata Dharma.
Skripsi, Sanata Dharma, Yogyakarta.
Akbar, Djumadi. , Moh. Fanani, Erna Herawati. (2015). Hubungan Antara Tingkat
Kecemasan Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa di Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Naskah Publikasi Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diunduh pada 12 Oktober 2019 pada
pukul 20.00 WIB, dari
http://eprints.ums.ac.id/39572/20/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
Auliani Rizqiah. (2010). Hubungan Antara Tipe Kecemasan Dengan Prestasi
Belajar Statistik Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Jakarta. Jurnal Fakultas
Psikologi Universitas UIN Jakarta. Diunduh pada 30 Oktober 2020 pada
pukul 16.00 WIB, dari
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3520/1/RIZQIAH%
20AULIANI-PSI.pdf
Azwar, S. (2018). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Banga, C. L. (2016). Academic anxiety of adolescent boys and girls in Himachal
Pradesh. Himachal Pradesh University Shimla, 6, 7-12.
Beiter, R., Nash, R., McCrady, M., Rhoades, D., Linscomb, M., Clarahan, M., &
Sammut, S. (2015). The prevalence and correlates of depression, anxiety, and
stress in a sample of college students. Journal of Affective Disorders, 173, 90–
96. https://doi.org/10.1016/j.jad.2014.10.054
Brown, J. (2016, Februari 10). Anxiety the most common mental health diagnosis
in college students. Dipungut 20 Oktober 2017 dari
http://www.bu.edu/today/2016/college-students-anxiety-and-depression/
Connor, K.M., Davidson, J.R.T. (2003). Development of a new resilience scale:
The connor- davidson resilience scale (CD-RISC). Depression and Anxiety,
18, 76-82. http://onlinelibrary.wiley.com
Damer, D. E., Latimer, K. M., & Porter, S. H. (2010). “Build your social
confidence”: A social anxiety group for college students. Journal for
Specialists in Group Work, 35(1), 7–22.
https://doi.org/10.1080/01933920903463510
Das, S. K., Halder, U. K., & Mishra, B. (2014). A study on academic anxiety and
academic achievement on secondary level school students. Indian Streams
Research Journal, 4(6), 1-5.
Dobson, C. (2012). Effects of academic anxiety on the perfomance of students
with and without learning disabilities and how students can cope with anxiety

67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

at school. Thesis: Nothern Michigan University.


Gizir, C. A. (2004). Academic factors contributing to the academic achievement
of eight grade student of proverity. Thesis. Istanbul: Departement Educational
Science of Middle East Technical University. Diunduh dari
http://www.etd.lib.metuedu.tr/upload/3/12605533 /index.pdf.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi online/daring (dalam jaringan).
Diunduh pada 10 September 2020 pada pukul 21.21 WIB, dari
https://kbbi.web.id/
Kartika, Paundra Permata Sari dan Indrawati, Endang Sri. 2016. Hubungan Antara
Dukungan Sosial Teman Sebaya Dengan Resiliensi Akademik Pada
Mahasiswa Tingkat Akhir Jurusan X Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Jurnal Empati Vol. 5(2). 177-182.
Kupriyanov, R., & Zhdanov, R. (2014). The eustress concept: Problems and out-
looks. World Journal of Medical Sciences, 11(2), 179-185. doi:
10.5829/idosi.wjms. 2014.11.2.8433
Lazarrus, R. S. (1976). Patterns of Adjusment and Human Effectiveness. Tokyo:
Mc Graw-Hill Kogakusha Ltd.
Matthews. et.al., (2000). Human Performance Cognition, Stress and Individual
Differences. Philadelphia: Psyhology Press.
Marks, D. F., Murray, M., Evans, B., Willig, C., Sykes, C. M., & Woodall, C.
(2005). Health psychology: Theory, research and practice. London: Sage
Publication.
Milgram, N. & Toubiana, Y. (1999). Academic anxiety, academic procrastination,
and parental involvement in students and their parents. British Journal of
Education Psychology, 69: 345-361.
Mirowsky, John & Ross, E. Catherine. (2003). Social Causes of Psychological
Distress. United States: Walter de Gruyter, Inc.
Misra, R & Castillo, L.G. (2004). Academic stress among college students:
comparison of American and International students. International Journal of
Stress Management, 11 (2), 132-148. http://www.johnbowne.org
Nasution, Liza H. , Fasti Rola. (2011). Hubungan Antara Kecemasan Akademik
dengan Academic Self Management Pada Siswa SMA Kelas X Unggulan.
Naskah Publikasi Mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
Nevid, J.S., Rathus, S.A. & Greene, B. (2005). Psikologi Abnormal Edisi Kelima
Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Olson, H Matthew & Hargenhahn, B.R. (2013). Pengantar Teori-Teori
Kepribadian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Ottens, A. J. (1991). Coping with Academic Anxiety. New York: The Rosen
Publishing Group.
Pidgeon, A. M., Rowe, N. F., Stapleton, P., Magyar, H. B., & Lo, B. C. (2014).
Examining characteristics of resilience among University students: An
international study. Open journal of social sciences, 2(11), 14.
Prawitasari, E. J. (2012). Psikologi Terapan Melintas Batas Disiplin Ilmu. Jakarta:
Erlangga.
Reivich, Karen dan Shatte, Andrew. 2002. The Resilience Factor : 7 Keys to
Finding Your Inner Strength and Overcoming Life‟s Hurdles. Three Rivers
Press.
Rohman. (2015). Perbedaan Aktualisasi Diri Mahasiswa Aktivis dan Non Aktivis.
Jurnal Psikologi, 978-979–79.
Spielberger, C.D. (1966). Anxiety and Behavior. New York: Academic Press.
Spielberger, C.D. (1972). Anxiety: Current Trends in Theory and Research. New
York: Academic Press.
Subardjo, R. Y. S. (2018). Perbedaan Tingkat Kecemasan pada Mahasiswa Baru
di Fakultas Ilmu Kesehatan dan Non Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
„Aisyiyah Yogyakarta. Jurnal Psikologi Integratif. 6(1), 18-28.
Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktiknya. Jakarta:
Bumi Aksara, 2003
Swastika, Ivadhias. (2010). Resiliensi Pada Remaja yang Mengalami Broken
Home. Jurnal Gunadarma. Diunduh dari: http:// repository.gunadarma.
ac.id/bitstream/ 123456789 /3508 /1/JURNAL _10505094_1.pdf.
Tomb, M., & Hunter, L. (2004). Prevention of anxiety in children and adolescents
in a school setting: The role of school-based practitioners. Children & School,
26, 87-101.
Utama, Caroline, (2010). Gambaran Kecemasan Akademis Mahasiswa Kuliah di
Dua Fakultas di Medan. Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan
Verina, Antonia. I., (2019). Kecenderungan dan Faktor-Faktor yang Memengaruhi
Perilaku Asertif pada Mahasiswa yang Aktif Berorganisasi di Kampus.
Skripsi, Sanata Dharma, Yogyakarta
Vinahapsari, S. A., Rosita. (2020). Pelatihan Manajemen Waktu pada Stres
Akademik Pekerja Penuh Waktu. Jurnal Bisnis Darmajaya. 6(1).
Zaleski, Z. (1996). Future anxiety: Concept, measurement, and preliminary
research. Personality and Individual Differences, 21(2), 165–174.
https://doi.org/10.1016/0191- 8869(96)00070-0

69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian

71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 2 : Kuesioner Kerentanan Kecemasan Akademik

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh:
Marta Wiratami Praba Raras
171114013

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020

72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGANTAR

Dengan hormat,

Saya Marta Wiratami Praba Raras, mahasiswi semester tujuh Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma. Saat ini saya sedang

melakukan penelitian untuk keperluan penulisan skripsi. Oleh karena itu, saya

memohon kesediaan saudara dan saudari yang tergabung dalam Organisasi Badan

Eksekutif Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kabinet Solidaritas Aksi Tahun

periode 2019/2020 untuk mengisi skala terlampir dengan jujur sesuai dengan

keadaan diri saudara dan saudari masing-masing. Dimohon saudara dan

saudari untuk mencermati petunjuk pengisian skala sebelum mulai

mengerjakan.

Kerahasiaan jawaban dan data diri saudara dan saudari dijamin dan

dilindungi oleh kode etik yang ada dan telah disepakati.

Atas kesediaan dan bantuan saudara dan saudari, saya mengucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Peneliti

Marta Wiratami Praba

Raras

73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR IDENTITAS

Nama Lengkap :

Jenis Kelamin : L / P (Lingkari salah satu)

Usia : tahun

Semester :

Jurusan :

Jabatan :

IPK :

74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PETUNJUK PENGISIAN

Skala ini terdiri dari beberapa item pernyataan yang mungkin sesuai

dengan kondisi diri saudara dan saudari selama menjabat sebagai anggota dari

Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kabinet

Solidaritas Aksi Tahun periode 2019/2020. Saudara dan saudari dimohon untuk

membaca setiap item pernyataan yang tersedia dengan seksama. Kemudian

saudara dan saudari diminta untuk memilih satu pilihan jawaban yang paling

sesuai dengan pengalaman dan kondisi diri saudara dan saudari selama menjabat

sebagai anggota dari Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sanata

Dharma Kabinet Solidaritas Aksi Tahun periode 2019/2020. Pilihan jawaban

dapat dibubuhkan dengan memberi tanda (●) pada kolom jawaban. Terdapat

empat pilihan jawaban untuk setiap item pernyataan, yaitu:

SS Apabila saudara dan saudari merasa sangat sesuai dengan pernyataan yang ada

S Apabila saudara dan saudari merasa sesuai dengan pernyataan yang ada

TS Apabila saudara dan saudari merasa tidak sesuai dengan pernyataan yang ada

STS Apabila saudara dan saudari merasa sangat tidak sesuai dengan pernyataan yang

ada

Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah karena jawaban saudara

dan saudari berikan merupakan pengalaman dan kondisi diri yang saudara dan

saudari alami. Oleh sebab itu, saudara dan saudari dimohon untuk mengisi skala

ini dengan jujur dan penuh tanggung jawab.

75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Jangan sampai ada nomor yang terlewatkan. Silakan mengisi dengan

tenang dalam keadaan penuh kesadaran dan pemahaman. Periksa kembali

jawaban saudara dan saudari sebelum melakukan pengiriman jawaban.

Selamat mengerjakan dan Tuhan memberkati

76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

No. Pernyataan STS TS S SS


1. Saya gelisah karena saya sudah melampaui batas maksimal
absensi perkuliahan
2. Saya merasakan ketegangan otot saat melakukan presentasi
individu di depan kelas
3. Membicarakan deadline pengumpulan tugas membuat telapak
tangan saya mudah berkeringat
4. Saya selalu siap menerima koreksi atau revisi penugasan dari
dosen
5. Saya merasa takut karena saya kurang memahami isi materi
di beberapa mata kuliah yang saya ambil
6. Saya merasa yakin bahwa saya dapat menyelesaikan semester
ganjil dengan capaian IPK sesuai dengan yang saya targetkan
7. Saya tidak merasakan ketegangan otot saat berdiskusi
mengenai tugas kuliah
8. Telapak tangan saya tidak berkeringat saat membicarakan
dateline pengumpulan tugas
9. Saya menunda-nunda membaca referensi penunjang tugas
kuliah hingga saya terpaksa melakukannya
10. Saya merasa kurang percaya diri dengan kemampuan saya
dalam menyelesaikan semester ini dengan baik
11. Saya merasa yakin dengan tugas-tugas yang saya kumpulkan
karena saya telah mempersiapkan dan mengerjakan dengan
sebaik mungkin
12. Saya merasa semua tugas yang saya kerjakan akan berjalan
dengan lancar dan mendapatkan nilai sesuai dengan yang
saya targetkan
13. Jantung saya berdegup kencang saat akan mengikuti kelas
dengan mata kuliah yang saya hindari
14. Tangan saya gemetar saat membicarakan tugas demi tugas di

77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

setiap mata kuliah


15. Saya mementingkan kerja kelompok dibandingkan dengan
kegiatan lain seperti agenda rapat
16. Mengulang mata kuliah di semester berikutnya adalah hal
yang menakutkan bagi saya
17. Saya dapat menahan diri untuk tidak ke toilet ketika sedang
mengerjakan ujian
18. Saya dapat menahan rasa kantuk ketika kegiatan perkuliahan
sedang berlangsung
19. Saya merasa memiliki banyak kekurangan dalam hal
akademik
20. Saya dapat menyimak penjelasan dosen sembari menulis
catatan penting dari materi yang dipaparkan saat itu
21. Saya mampu mencari solusi atas kesulitan yang saya hadapi
22. Fokus saya dalam mengerjakan tugas mudah teralihkan
apabila ada orang lain yang bergerak di sekitar saya
23. Saya dapat menahan diri untuk mengabaikan handphone yang
bordering
24. Saya memiliki masa depan yang kurang baik apabila saya
tidak lulus dengan segera
25. Saya merasa bersalah ketika saya gagal
26. Selama saya mengerjakan tugas perkuliahan, saya sering
memikirkan hal-hal yang tidak berhubungan dengan tugas
perkuliahan
27. Saya mampu berkonsentrasi dengan baik saat kegiatan
perkuliahan sedang berlangsung
28. Saya dapat menyelesaikan setiap tugas perkuliahan dengan
penuh tanggung jawab
29. Ketika saya mengalami kegugupan, saya mampu
mengatasinya

78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30. Saya merasa yakin dan mampu memotivasi diri untuk


menuntaskan tugas dan tanggung jawab akademik
31. Saya kerap melamun saat kegiatan perkuliahan sedang
berlangsung
32. Beban tanggung jawab organisasi yang belum terselesaikan
menghambat saya dalam mengerjakan tugas perkuliahan
33. Saya kerap mual dan pusing ketika menghadapi kuis
34. Saya dapat mengerti dan memahami penjelasan yang
diberikan dosen saat kegiatan perkuliahan dengan sebaik-
baiknya walau cuaca diluar sedang hujan deras
35. Saya kerap berkeringat dingin ketika akan memulai presentasi
kelompok
36. Saya cukup tenang ketika mengikuti kelas walau tugas yang
diberikan belum saya kerjakan
37. Saya tetap tenang dan tidak gemetar saat membicarakan
mengenai tugas-tugas yang saya tunda terus menerus
pengerjaannya
38. Saya lebih suka mengerjakan kegiatan lain yang lebih
menyenangkan meskipun saya belum mengerjakan tugas
kuliah yang sudah dekat batas pengumpulannya
39. Saya selalu menyediakan beberapa jam setiap harinya untuk
mengerjakan tugas agar tidak terburu-buru
40. Saya adalah pribadi yang gagal menyelesaikan tugas dan
tanggung jawab akademik
41. Saya mampu membanggakan orangtua saya
42. Teman-teman saya akan berkurang apabila saya mengulur
waktu untuk menyelesaikan tugas perkuliahan

79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4 : Hasil Komputasi Uji Validitas Total Instrumen Penelitian

Nomor Item Parameter Uji


Hasil Hitung Keputusan
1. Pearson Correlation *
.329
VALID
Sig. (2-tailed) .024
N 47
2. Pearson Correlation **
.569
VALID
Sig. (2-tailed) .000
N 47
3. Pearson Correlation **
.516
VALID
Sig. (2-tailed) .000
N 47
4. Pearson Correlation **
.688
VALID
Sig. (2-tailed) .000
N 47
5. Pearson Correlation **
.430
VALID
Sig. (2-tailed) .003
N 47
6. Pearson Correlation **
.501
VALID
Sig. (2-tailed) .000
N 47
7. Pearson Correlation **
.549
VALID
Sig. (2-tailed) .000
N 47
8. Pearson Correlation **
.590
VALID
Sig. (2-tailed) .000
N 47
9. Pearson Correlation **
.596
VALID
Sig. (2-tailed) .000
N 47
10. Pearson Correlation **
.474
VALID
Sig. (2-tailed) .001
N 47
11. Pearson Correlation **
.617
VALID

80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Sig. (2-tailed) .000


N 47
12. Pearson Correlation **
.617
VALID
Sig. (2-tailed) .000
N 47
13. Pearson Correlation **
.552
VALID
Sig. (2-tailed) .000
N 47
14. Pearson Correlation
.279
VALID
Sig. (2-tailed) .058
N 47
15. Pearson Correlation **
.452
VALID
Sig. (2-tailed) .001
N 47
16. Pearson Correlation
-.039
TIDAK VALID
Sig. (2-tailed) .794
N 46
17. Pearson Correlation
.158
TIDAK VALID
Sig. (2-tailed) .289
N 47
18. Pearson Correlation
.025
TIDAK VALID
Sig. (2-tailed) .868
N 47
19. Pearson Correlation
.158
TIDAK VALID
Sig. (2-tailed) .289
N 47
20. Pearson Correlation **
.587
VALID
Sig. (2-tailed) .000
N 47
21. Pearson Correlation
.267
VALID
Sig. (2-tailed) .070
N 47
22. Pearson Correlation **
.426
VALID
Sig. (2-tailed) .003
N 47

81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23. Pearson Correlation **


.377
VALID
Sig. (2-tailed) .009
N 47
24. Pearson Correlation
.229
TIDAK VALID
Sig. (2-tailed) .121
N 47
25. Pearson Correlation **
.421
VALID
Sig. (2-tailed) .003
N 47
26. Pearson Correlation
.279
VALID
Sig. (2-tailed) .058
N 47
27. Pearson Correlation **
.597
VALID
Sig. (2-tailed) .000
N 47
28. Pearson Correlation **
.505
VALID
Sig. (2-tailed) .000
N 47
29. Pearson Correlation *
.323
VALID
Sig. (2-tailed) .027
N 47
30. Pearson Correlation *
.331
VALID
Sig. (2-tailed) .023
N 47
31. Pearson Correlation **
.456
VALID
Sig. (2-tailed) .001
N 47
32. Pearson Correlation **
.406
VALID
Sig. (2-tailed) .005
N 47
33. Pearson Correlation **
.446
VALID
Sig. (2-tailed) .002
N 47
34. Pearson Correlation **
.523
VALID

82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Sig. (2-tailed) .000


N 47
35. Pearson Correlation *
.353
VALID
Sig. (2-tailed) .015
N 47
36. Pearson Correlation
-.021
TIDAK VALID
Sig. (2-tailed) .888
N 47
37. Pearson Correlation
.132
TIDAK VALID
Sig. (2-tailed) .376
N 47
38. Pearson Correlation *
.314
VALID
Sig. (2-tailed) .032
N 47
39. Pearson Correlation *
.352
VALID
Sig. (2-tailed) .015
N 47
40. Pearson Correlation **
.518
VALID
Sig. (2-tailed) .000
N 47
41. Pearson Correlation **
.403
VALID
Sig. (2-tailed) .005
N 47
42. Pearson Correlation
.278
VALID
Sig. (2-tailed) .059
N 47
TOTAL Pearson Correlation
1

Sig. (2-tailed)
N 47

83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5 : Tabulasi Data


RESP/ITEM ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM25 ITEM26 ITEM27 ITEM28 ITEM29 ITEM30 ITEM31 ITEM32 ITEM33 ITEM34 ITEM35 ITEM38 ITEM39 ITEM40 ITEM41 ITEM42 TOTAL
RESP01 3 1 1 2 2 3 1 1 2 2 2 1 1 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 64
RESP02 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 3 1 1 1 4 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 48
RESP03 2 1 2 1 2 3 3 1 1 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 4 4 2 3 2 2 3 2 1 2 1 4 4 2 2 1 83
RESP04 3 1 1 2 2 1 2 1 1 3 2 2 1 3 2 2 1 2 2 2 4 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 62
RESP05 1 1 2 1 2 3 1 1 1 3 1 1 2 2 2 2 1 2 2 3 4 3 1 1 1 3 4 1 1 1 3 2 1 1 1 62
RESP06 1 2 3 1 2 3 3 2 2 1 3 3 1 3 2 2 1 1 1 3 4 4 1 2 2 1 1 1 2 2 1 3 1 2 1 68
RESP07 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 99
RESP08 3 3 2 2 1 2 2 3 3 1 1 1 1 3 1 2 1 2 2 2 3 4 1 3 1 2 1 4 3 4 2 1 1 1 2 71
RESP09 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 2 2 2 3 2 3 2 2 4 1 3 1 2 1 98
RESP10 4 2 2 1 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 4 3 2 2 2 2 1 2 2 1 4 3 2 2 2 80
RESP11 4 4 3 2 3 2 3 4 4 3 3 3 1 2 3 3 1 2 3 2 3 2 1 2 2 4 3 1 3 2 4 2 2 2 2 90
RESP12 4 1 1 2 2 3 2 1 2 2 1 1 2 3 3 3 2 1 4 2 4 2 1 3 1 3 3 2 2 1 2 3 1 1 1 72
RESP13 1 2 3 1 3 3 2 1 1 3 3 3 1 2 3 2 1 2 2 4 3 2 2 2 3 3 3 1 2 3 1 3 2 2 2 77
RESP14 4 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 3 3 3 3 2 3 2 4 1 1 2 3 4 4 2 1 2 2 1 1 1 2 81
RESP15 4 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 79
RESP16 2 4 2 3 3 3 3 3 2 2 4 2 2 4 3 3 2 2 2 3 4 1 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 92
RESP17 1 1 2 1 1 2 4 1 1 3 2 1 1 3 1 4 4 1 3 1 1 1 1 1 2 4 1 1 2 1 1 3 1 1 1 60
RESP18 1 3 3 1 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 1 2 3 4 4 1 2 2 2 3 3 1 3 4 1 2 2 1 3 81
RESP19 2 2 2 2 2 3 2 3 3 1 2 3 2 2 2 1 2 2 3 4 3 1 1 1 1 4 3 3 2 2 1 1 3 1 3 75
RESP20 2 1 3 1 1 4 2 1 1 3 2 3 2 3 3 2 1 1 2 1 4 2 1 3 1 1 2 1 2 1 4 3 1 1 1 67
RESP21 1 1 1 1 3 1 1 1 1 3 4 1 1 4 3 1 1 2 3 1 3 3 1 2 2 1 1 1 2 1 3 2 1 1 1 60
RESP22 3 3 3 3 2 4 3 3 2 4 4 4 3 3 1 3 4 2 4 1 4 2 3 3 2 3 2 2 3 2 1 4 4 1 2 97
RESP23 1 2 2 1 4 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 3 4 1 3 2 1 1 2 1 2 1 2 4 3 4 1 1 1 62
RESP24 4 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 4 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 1 2 2 83
RESP25 3 1 2 2 2 3 1 2 3 4 1 2 1 3 2 2 1 1 2 4 4 1 3 2 1 4 4 1 1 2 4 2 1 1 1 74
RESP26 3 1 2 1 3 3 1 2 1 1 1 2 3 3 3 3 4 2 2 1 4 2 2 2 1 4 2 2 3 2 2 1 2 1 2 74
RESP27 2 2 2 3 2 2 2 4 3 4 2 2 2 4 3 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 1 2 3 4 2 1 2 2 84
RESP28 3 3 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 3 1 2 2 2 3 3 4 3 1 3 2 1 1 1 2 3 2 1 1 2 3 70
RESP29 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 3 3 3 2 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 56
RESP30 4 1 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 1 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 4 4 3 2 3 2 3 3 2 91
RESP31 3 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 3 1 2 1 2 2 1 4 3 2 2 1 1 2 1 2 4 1 1 1 2 1 59
RESP32 3 1 3 2 3 1 2 2 2 4 3 3 2 2 3 2 1 3 4 3 3 1 2 2 2 2 2 1 2 4 3 3 3 2 2 83
RESP33 1 1 2 1 2 3 2 1 1 3 3 2 1 2 1 2 3 2 3 1 4 2 1 2 2 2 3 1 2 1 2 2 1 2 2 66
RESP34 3 2 2 1 3 2 2 1 1 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 2 2 71
RESP35 3 2 2 3 2 3 3 2 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 4 3 4 2 2 2 2 2 3 3 3 3 4 2 2 1 3 93
RESP36 3 2 3 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 4 1 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 1 2 3 1 1 1 2 1 71
RESP37 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 3 2 2 2 1 2 3 3 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 64
RESP38 2 3 2 1 2 2 2 1 3 2 2 4 1 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 1 1 4 4 4 1 4 3 2 3 1 4 83
RESP39 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 1 4 3 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 76
RESP40 3 3 2 1 2 2 2 3 1 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 76
RESP41 4 1 2 1 1 1 1 2 2 3 1 2 1 2 2 2 2 2 3 1 4 4 2 2 1 2 1 1 1 1 3 4 1 1 1 65
RESP42 3 1 2 1 2 3 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 4 1 2 1 3 3 1 1 1 3 1 1 1 3 1 2 1 1 1 56
RESP43 2 2 3 2 4 4 3 3 3 4 4 4 1 3 4 4 4 3 3 4 4 1 3 3 1 4 2 2 2 2 4 4 1 3 2 102
RESP44 2 4 2 3 4 2 2 2 2 4 3 2 2 4 4 2 2 2 4 1 3 1 1 1 1 4 3 2 3 4 4 3 2 1 1 87
RESP45 2 3 3 2 3 3 2 1 2 3 2 2 2 3 4 3 3 3 2 1 3 1 3 2 2 3 2 1 3 2 3 4 2 3 3 86
RESP46 3 4 2 2 3 3 1 2 3 2 3 2 1 3 4 3 1 3 2 1 3 2 1 3 1 3 2 1 3 2 1 1 1 1 1 74
RESP47 3 3 2 1 4 2 2 3 1 3 2 2 3 4 4 1 1 2 2 1 4 2 2 3 2 1 2 1 1 3 1 2 1 1 1 73
TOTAL 120 97 104 77 110 116 98 89 87 118 105 101 77 129 112 106 98 103 117 109 160 104 84 94 83 114 104 75 97 106 108 107 76 75 85

84

Anda mungkin juga menyukai