com/convert-pdf/
EVALUASI HASIL BELAJAR MATEMATIKA
B. Prasarat Matakuliah
Tidak ada prasyarat
C. Rencana Pembelajaran
Perkuliahan Evaluasi Hasil Belajar Matematika direncanakan dalam 14 kali tatap muka, 1 kali
Ujian Tengah Semester (UTS) dan satu kali Ujian Akhir Semester (UAS). Rician pertemuan
disajikan dalam tabel berikut:
SIKAP:
Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri
KETRAMPILAN UMUM:
Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks
pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan
menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya
PENGETAHUAN:
Menguasai prinsip dan teknik perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran
matematika
F. Bentuk Evaluasi
Terdapat evaluasi umpan balik baik pertanyaan ringan, tugas, UTS dan UAS. Evaluasi dimaksudkan
untuk dapat mengukur capaian CPL yang telah ditetapkan. CPL disetiap pertemuan tidaklah selalu
sama. Keempat CPL dapat diperoleh dari seluruh pelaksanaan pembelajaran pada evaluasi Hasil
Belajar Matematika
G. Penilaian
Tugas dan kehadiran = 20%
UTS = 40%
UAS = 40%
Gilbert Sax (1980) mengatakan “a test may be defined as a task or series of task used to obtain
systematic observations presumed to be representative of educational or psychological traits or
tributes”. Dalam pengertian ini Sax lebih menekankan test sebagai suatu tugas atau rangkaian
tugas. Selanjutya, Conny Semiawan (1986) mengemukakan tes adalah alat pengukur untuk
menerapkan apakah berbagai faset dari kesan yang kita perkirakan dari seseorang adalah benar
merupakan fakta, juga adalah cara untuk menggambarkan bermacam-macam faset ini seobjektif
mungkin.” Hamid hasan (1988) menjelaskan “tes adalah alat pengumpulan data yang dirancang
secara khusus. Kekhususan tes dapat terlihat dari konstruksi soal yang digunakan.
Dari beberapa pendapat di atas tes adalah suatu alat yang berisi serangkaian tugas yang
harus dikerjakan atau soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur suatu
aspek perilaku tertentu.
Fungsi evaluasi sangat luas bergantung dari sudut mana kita memandangnya. Bila kita lihat
secara menyeluruh fungsi evaluasi adalah sebagai berikut
a. Secara psikologis, evaluasi berfungsi untuk mengetahui prestasi belajar peserta didik sehingga
peserta didik mengetahui kemampuannya serta berefek pada merasakan kepuasan dan
ketenangan.
b. Secara sosiologis, evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah peserta didik sudah cukup
mampu untuk terjun ke masyarakat.
c. Secara didaktis-metodis, evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam menempatkan
peserta didik pada kelompok tertentu sesuai kemampuannya
1) evaluasi berfungsi untuk mengetahui kedudukan peserta didik dalam kelompok, apakah
dia termasuk anak yang pandai, sedang atau kurang pandai
2) evaluasi berfungsi untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam menempuh
program pendidikannya
3) evaluasi berfungsi untuk membantu guru memberikan bimbingan dan seleksi
d. secara administratif, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang kemajuan
peserta didik.
Secara ringkas, dapat dikatakan bahwa evaluasi berfungsi sebagai alat seleksi, alat pengukur
keberhasilan, alat penempatan dan alat diagnostic
Prosedur adalah tahapan-tahapan terurut yang harus ditempuh dalam melaksanakan evaluasi.
Muchtar Buchari (Suherman, 2003) menyebutkan, bahwa evaluasi harus meliputi tahap-tahap
berikut :
a. Tahap perencanaan (planning). Seorang guru harus membuat perencanaaan pembelajaran
berupa harian, semester dan tahunan. Pada dasarnya, program tahunan dan semester sudah ada,
namun sebaiknya guru merencanakan sendiri pertemuan harian yang disebut rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Jika semua rencana telah tersedia, artinya guru tersebut telah
siap melaksanakan pembelajaran. Evaluasi yang dilakukan tahap ini adalah persiapan bahan ajar,
buku, media, dan kesiapan siswa,
b. Tahap pengolahan data (collecting). Setelah KBM berlangsung, maka guru dapat memperoleh nilai
yang dijadikan data. Data diperoleh berdasarkan skor yang telah ditentukan. Data ini sebagai
bahan analisis guru dalam mengkritisi pencapaian siswa.
c. Tahap Verifikasi data (verification). Setelah data yang telah diperoleh, guru diwajibkan
memverifikasi data yang sudah ada, dengan pengecekan ulang atau menambahkan data baru
yang diperlukan. Missal ditambahkan dengan jenis kelamin, pengelompokkan kemampuan dan
lain-lain sesuai tujuan.
d. Tahap Analisis data (analysis). Data yang sudah diverifikasi, selanjutnya diolah dengan bantuan
statistic atau non statistic sesuai kebutuhan. Keakuratan data harus dijaga, sehinga kesimpulan
yang diperoleh sesuai dan dapat dipertanggungjawabkan.
e. Tahap interpretasi. Interpretasi berupa keputusan. Keputusan yang telah dihasilkan biasanya
dinyatakan dalam tingkatanm, seperti baik, cukup, buruk, tinggi, sedang, rendah dan lain-lain.
Yang harus diperhatikan, proses ini harus melalui prosedur rasioanl dan baku.