Anda di halaman 1dari 8

Biasanya, penyajian table frekuensi kumulatif, frekuensi relative kumulatif

digabung dengan data awal.


Tabel 2.10. Penyajian data lengkap
Frekuensi Kumulatif
sama
Kelas Interval Frekuensi Kurang Frek Frek
dengan
dari relatif relatif
atau lebih

B. Penyajian Data Dalam Bentuk Diagram

Penyajian data dengan cara diagram secara umum terbagi menjadi 2 macam yaitu:

1) data tidak terkelompok dan 2) data terkelompok

1. Penyajian data tidak terkelompok

Data tidak terkelompok umumnya digunakan bagi data yang berasal dari

ukuran yang kecil, dimana kita mengelompokkannya. Namun demikian, tanpa

dikelompokkan pun tidak mempengaruhi hasil pengolahan data.

Contoh 2.4

Misalnya banyaknya murud kelas VIIa ada 38 siswa. Anggota kelas tersebut

terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Dengan tidak

mengelompokkan data siswa laki-laki dan perempuan, peneliti tidak akan

kesulitan untuk mengolah data. Data cukup dikelompokkan dan diberi nama,

tanpa memberi panjang kelas, interval dan lain sebagainya. Pada umumnya,

data tidak terkelompok merupakan data diskrit dengan kondisi data yang satu

dan yang lain tidak saling berhubungan.

Berikut beberapa cara menyajikan data pada jenis data tidak terkelompok.

a. Diagram Batang

Diagram batang adalah diagram yang berdasarkan data berbentuk kategori.

Langkah-langkahnya sebagai berikut:

1) Buat sumbu x dan sumbu y. Sumbu x sebagai kategori, dan sumbu y

sebagai frekuensi

2) Beri warna atau arsiran yang sama pada semua batang yang terbentuk

3) Di bawah diagram diberi nama dan judul dengan letak center.

Statistika|20
Contoh 2.4.
Banyaknya siswa Sekolah Dasar El Fawwaz di tahun ajaran 2014/2015 sebagai
berikut:
Kelas I = 102
Kelas II = 90
Kelas III= 88
Kelas IV= 80
Kelas V= 76
Kelas VI = 64
Gambarkan diagram batangnya!

150

100

50

0
Kelas 1 Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI
Tabel 2.1
Jumlah SIswa SD El Fawwaz TA 2014/2015

b. Diagram Lingkaran

Adalah cara penyajian data ke dalam lingkaran. Lingkaran dibagi menjadi

beberapa bagian sesuai dengan pengklasifikasian data. Langkah-langkah

pembuatan diagram lingkaran:

1) Ubah nilai absolut ke dalam bentuk persentase untuk masing-masing

kategori

2) Ubah nilai data bentuk persentase ke dalam satuan derajat untuk masing-

masing kategori

3) Buatlah satu lingkaran dengan menggunakan alat bantu.

4) masukkan kategor-kategori tersebut dengan menggunakan busur derajat.

5) Berilah warna atau corak yang berbeda pada setiap kategori

6) Beri identitas pada setiap kategori

Statistika|21
Lihat kembali contoh 2.4.

1) Langkah 1
102
kelas I = 𝑥 100% = 20.4% = 20%
500
90
kelas II = 500 𝑥 100% = 18%
88
kelas III = 500 𝑥 100% = 17.6% = 18%
80
kelas IV = 500 𝑥 100% = … … … …
76
kelas V = 500 𝑥 100% = … … … …
64
kelas VI = 𝑥 100% = … … … …
500

2) langkah 2
102
kelas I = 500 𝑥 360° = 73.44° = 73°
90
kelas II = 500 𝑥 360° = 64.8°= 65°
88
kelas III = 𝑥 360° = 63.36° = 63°
500
80
kelas IV = 500 𝑥 360° = … … … …
76
kelas V = 500 𝑥 360° = … … … …
64
kelas VI = 500 𝑥 360° = … … … …

Sales
Kelas VI
13%

Kelas I
Kelas V 20%
15%
Kelas II
18%

Kelas IV
16% Kelas III
18%

Gambar 2.2
Jumlah siswa SD El Fawwaz 2014/2015

Statistika|22
c. Diagram Titik

Y-Values
150

100 1, 102
2, 90 3, 88 4, 80 5, 76
6, 64
50

0
0 1 2 3 4 5 6 7

Gambar 2.3
Jumlah siswa SD El Fawwaz 2014/2015

d. Diagram garis

Diagram garis biasanya untuk menunjukkan perkembangan suatu

keadaan. Yang harus diperhatikan dalam membuat diagram garis

(grafik) adalah ketepatan membuat skala pada garis vertical yang akan

mencerminkan keadaan jumlah hasil observasi.

150
100
50
0
Kelas 1 Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI
Gambar 2.4
Jumlah siswa SD El Fawwaz TA 2014/2016

e. Diagram Lambang
Diagram lambang atau pictogram, adalah cara menyajikan data dengan
simbol
102

85

88

80

76

64

Statistika|23
Ket : = lambang 25
= 10
=5
=1

2. Penyajian Data Terkelompok,


Dari sebagian data yang sejenis, jika di telah maka data tersebut terdiri dari

beberapa anggota, bahkan sampai tak terhitung banyaknya anggota yang

memiliki ciri yang sama.

Contoh 2.4

Misalnya data tentang intelegensi (IQ) siswa SD. Kumpulannya sejenis, yaitu IQ.

Namun IQ tersebut tidak sama antara satu siswa dengan yang lain. Ada

tingkatan-tingkatan tertentu. Untuk mempermudah analisis penelitian, data

yang bertingkat tersebut dikelopokkan berdasarkan interval dan banyak kelasnya

kelas interval. Berikut beberapa cara yang dipergunakan untuk menyajikan data

pada data terkelompok:

a. Histogram dan Poligon Frekuensi

Langkah-langkah pembuatan table distribusi frekuensi sebelumnya telah

dibahas. Pada data terkelompok akan digabungkan antara histogram dan

polygon frekuensi.

Contoh 2.5

Perhatikan kembali contoh 2.1.

Setelah data di susun kedalam table distribusi frekuensi, bentunya sebagai

berikut:
Tabel 2. 7. Table Nilai Ulangan Siswa
Nilai Frekuensi (f)
60 – 65 4
66 – 71 3
72 – 77 6
78 – 83 4
84 – 89 7
90 – 95 7
96 – 101 12

Statistika|24
Setelah terbentuk table 2.7, selanjutnya :

1) buat dua sumbu. Sumbu mendatar digunakan untuk menempatkan batas-

batas bawah semua interval (boleh menggunakan titk tengah, atau ujung-

ujung kelas). Sumbu tegak digunakan untuk menempatkan nilai frekuensi

dari data yang bersesuaian.

2) Untuk kelas interval pertama, pada sumbu datar dibatasi oleh batas

bawahnya dan batas atasnya. Pada batas bawah dan batas atas maing-

masing ditarik garis tegak lurus ke atas sampai menunjukkan bilangan

yang sesuai dengan frefekuensi pada sumbu tegak. Selanjutnya

hubungkan kedua ujungnya, sehingga akan terbentuk sebuah batang yang

berupa empat persegi panjang. Ulangi kegiatan ini hingga seluruh kelas

interval terakhir. Dalam hal ini, batas bawah kelas interval kedua sama

dengan batas atas kelas interval pertama, sehingga garis yang ditarik tegak

lurus akan berimpit dan akan diperoleh batang-batang yang saling

berimpit kemudian grafik inilah yang dinamakan histogram.

3) Apabila dari histogram ini, titik-titik tengah sisi atas persegi panjang

dihubungkan satu sama lain dan dihubungkan sisi atas pertama dengan

jarak dari panjang kelas yang diukurkan ke kiri batas bawah kelas interval

pertama, serta hubungan sisi atas terakhir dengan setengah jarak dari

panjang kelas yang diukurkan ke kanan batas atas interval terakhir maka

akan diperoleh polygon frekuensi.

4) Di bawah diagram, diberi judul dengan paragraph center.

14
12
10
frakuensi

8
6
4
2
0
60 – 65 66 – 71 72 – 77 78 – 83 84 – 89 90 – 95 96 – 101
batas bawah

gbr. 2.4 Histogram

Statistika|25
b. Ogive (Ozaiv)
Data ogive diperoleh dari distribusi frekuensi kumulatif kurang dari
dana tau lebih. Grafikyang terbentuk adalah ogive positif dan ogive
negative
Periksa kembali bahasan table frekuensi kumulatif. Berdasarkan contoh
2.1 diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 2.8. Tabel distribusi frekuensi kumulatif kurang dari dan atau lebih
kurang dari atau lebih
Nilai Data Frekuensi Nilai Data Frekuensi
kurang dari 60 0 60 atau lebih 43
kurang dari 66 4 66 atau lebih 39
kurang dari 72 7 72 atau lebih 33
kurang dari 78 13 78 atau lebih 29
kurang dari 84 17 84 atau lebih 25
kurang dari 90 24 90 atau lebih 19
kurang dari 96 31 96 atau lebih 12
kurang dari 102 43 102 atau lebih 0

50
40
30
20
10
0

Gbr. 2.5 Ogive kurang dari

50 50

40 40
frekuensi

30 30

20 20

10 10

0 0
60 66 72 78 84 90 96 102

Gbr. 2.6 Ogive kurang dari dana tau lebih

Statistika|26
Latihan 2.3
Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk
G4. Penerapan representasi matematik

Perhatikan data distribusi frekuensi ini


Perhatikan data nilai siswa berikut ini!
64 64 57 50 50 64 57 50 64 71

71 43 57 64 43 57 57 71 43 29
57 57 50 71 79 64 71 57 64 50

64 71 64 43 57 57 57 64 57 57

Dari table nilai disamping, susunlah:


a. Tabel Distribrusi Frekuensi
b. Gambarlah histogram, ogive jenis kurang dari dan ogive atau lebih

Jawaban
Gunakan table bantuan berikut ini
F. Fkum F.
Fkum
Titik Frek Relatif atau Relatif
Kelas Interval kurang
Tengah Absolut kurang lebih atau
dari
dari(%) lebih(%)

Penyelesaian:

Statistika|27

Anda mungkin juga menyukai