Anda di halaman 1dari 4

1. Sebutkan difinisi/pengertian pengukuran, penilaian dan evaluasi pendidik dan.

Dalam
Pendidikan Matematika paling sedikit tiga pendapat ahli yang sesuai bidangnya. Beri
contoh persamaan dan perbedaan ketiga hal tersebut.
Definisi/pengertian Penilaian
1. Nitko

Menurut Nitko (1996: 4) penilaian adalah suatu istilah yang didefinisikan sebagai
suatu proses untuk mendapatkan informasi yang digunakan dalam pengambilan
keputusan terhadap siswa, kurikulum dan program, serta kebijakan Pendidikan.
2. Permendikbud
Pengertian penilaian yang dikutip dari Permendikbud (2013) menyatakan penilaian
merupakan proses mengumpulkan informasi atau bukti-bukti melalui kegiatan
pengukuran, menafsirkan, mendeskripsikan, dan menginterpretasikan semua bukti-bukti
hasil pengukuran.
3. Menurut Slavin (2011:262)
Menyatakan penilaian adalah suatu pengukuran sejauh mana siswa telah mempelajari
tujuan yang ditetapkan bagi mereka.
4. Iryanti (2004:3)
menjelaskan penilaian adalah suatu kegiatan pengukuran, kuantitatif, penetapan mutu
pengetahuan siswa secara menyeluruh, dan terintegrasi dalam proses pembelajaran, serta
menggunakan beragam bentuk.
5. Uno dan Koni (2012:2)
penilaian sebagai salah satu bentuk penilaian dan komponen dalam evaluasi. Penilaian
tidak dapat dipisahkan dari tindakan pengukuran yang bersifat kuantitatif dan penilaian
yang bersifat kualitatif.
6. Mehrens dan Lehmann (Nasoetion, 1993:4)
Penilaian merupakan suatu pertimbangan profesional atau suatu proses yang
memungkinkan seseorang untuk membuat suatu pertimbangan mengenai nilai sesuatu.
7. Gronlund (Nasoetion, 1993:5)
hasil penilaian merupakan perpaduan antara temuan kuantitatif dengan pertimbangan
yang dibuat penilai atau hasil penilaian merupakan perpaduan antara temuan kualitatif
dengan pertimbangan yang dibuat penilai. Penilaian adalah suatu proses sistematis yang
mengandung pengumpulan informasi, menganalisis, dan menginterpretasi informasi
tersebut untuk membuat keputusan-keputusan.
8. Kunandar
Penilaian merupakan bagian integral dalam keseluruhan proses belajar mengajar.
Penilaian harus dipandang sebagai salah satu faktor yang menentukan keberhasilan proses
dan hasil pembelajaran, bukan hanya sebagai cara untuk menilai keberhasilan peserta
didik (Kunandar, 2007: 379-380).
Definisi/pengertian Pengukuran
1. Ign. Masidjo (1995: 14)
Menurut pengukuran adalah suatu kegiatan menentukan kuantitas suatu objek melalui
aturan-aturan tertentu sehingga kuantitas yang diperoleh benar-benar mewakili sifat dari
suatu objek yang dimaksud.
2. Djaali & Pudji Muljono (2007).
Pengukuran bisa diartikan sebagai proses memasangkan fakta-fakta suatu objek
dengan fakta-fakta satuan tertentu (Djaali & Pudji Muljono, 2007).
3. Endang Purwanti (2008:4)
Menurut pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan atau upaya yang dilakukan
untuk memberikan angka-angka pada suatu gejala atau peristiwa, atau benda, sehingga
hasil pengukuran akan selalu berupa angka.
4. Anas Sudiono (2001).
Pengukuran dapat diartikan dengan kegiatan untuk mengukur sesuatu. Pada
hakekatnya, kegiatan ini adalah membandingkan sesuatu dengan atau sesuatu yang lain
5. Zaenal Arifin (2012)
Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuntitas sesuatu.
6. Hopkins dan Antes (1990)
Mengartikan pengukuran sebagai “suatu proses yang menghasilkan gambaran berupa
angka-angka berdasarkan hasil pengamatan mengenai beberapa ciri tentang suatu objek,
orang atau peristiwa.
7. Zainul dan Nasution (2001)
Pengukuran memiliki dua karakteristik utama yaitu: 1) penggunaan angka atau skala
tertentu; 2) menurut suatu aturan atau formula tertentu. Pengukuran merupakan
pemberian angka terhadap suatu atribut atau karakter tertentu yang dimiliki oleh
seseorang, atau suatu obyek tertentu yang mengacu pada aturan dan formulasi yang jelas.
Aturan atau formulasi tersebut harus disepakati secara umum oleh para ahli.
8. Cangelosi (1995: 21)
Pengukuran adalah proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris yang
digunakan untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan yang telah
ditentukan. Dalam hal ini guru menaksir prestasi siswa dengan membaca atau mengamati
apa saja yang dilakukan siswa, mengamati kinerja mereka, mendengar apa yang mereka
katakan, dan menggunakan indera mereka seperti melihat, mendengar, menyentuh,
mencium, dan merasakan.
9. Wiersma & Jurs (1990)
Pengukuran adalah penilaian numerik pada fakta-fakta dari objek yang hendak diukur
menurut kriteria atau satuan-satuan tertentu.

Definisi/pengertian Evaluasi Pendidikan


1. Tyler dalam Farida Yusuf Tayibnapis, (2008)
Menyatakan bahwa Evaluasi ialah proses yang menentukan sampai sejauh mana
tujuan pendidikan dapat dicapai.
2. Mardapi, (2012)
Evaluasi merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam meningkatkan kualitas,
kinerja atau produktivitas suatu lembaga dalam melaksanakan programnya.
3. Worthen & Sander (1973)
“Evaluation is the determination of the worth of a thing. It include obtaining
information for use in judging the worth of a program, product, procedure, or objectif or
the potential utility of alternative approaches designed to attain specified objectives”.
Makna tersebut dapat diartikan bahwa evaluasi adalah penentuan sebuah nilai dari sebuah
benda, ia termasuk memperoleh informasi untuk digunakan dalam penilaian hasil dari
sebuah program, pelaksanaan, prosedur, objektif, atau kegunaan secara potensial dari
pendekatan alternatif yang telah didesain untuk mencapai hasil yang ditetapkan.
4. Gronlund & Linn (1990)
menyatakan bahwa “evaluation is the sistematic process of collecting, analyzing, and
interpreting information to determine the extent to which pupils are achieving intructional
objectives”. Berdasarkan makna tersebut dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan
sebuah proses sistematik untuk mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi informasi
dari proses pengukuran dan penilaian untuk menentukan sejauh mana siswa telah
mencapai tujuan dari pembelajaran.
5. Wirawan, (2011)
menyatakan bahwa Evaluasi adalah sebuat riset untuk mengumpulkan, menganalisis
dan menyajikan informasi yang bermanfaat mengenai objek evaluasi, menilainya dengan
membandingkannya dengan indikator evaluasi dan hasilnya dipergunakan untuk
mengambil keputusan mengenai objek evaluasi.
6. Stuffelbeam (1971) dalam Mehrens & Lehmann (1991)
menyatakan bahwa “evaluaiton is process of delineating, obtaining, and providing
useful information for judging decision alternatives”. Pernyataan tersebut dapat diartikan
evaluasi adalah sebuah proses mengambarkan, memperoleh dan menyediakan informasi
yang berguna untuk menilai alternatif keputusan.
7. Fitzpatrick (2011)
menyatakan bahwa evaluasi adalah sebuah proses mengidentifikasi, mengklarifikasi,
dan menerapkan kriteria yang tepat, untuk menentukan nilai objek evaluasi.
8. Alkin Marvin. C (2011)
menyatakan bahwa “A definition of evaluation based on its goal. Evaluation is the
favored term when we talk of judging a program”. Makna tersebut diartikan bahwa
evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu,
yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat
dalam mengambil keputusan.
9. Joint Committee on Standars for Educational Evaluation (JCSEE) melalui Yarbrough
(2011)
menyatakan “ evaluation always have the goal of producing information.” Informasi
yang dihasilkan oleh sebuah evaluasi adalah nilai dan penjabaran yang dihasilkan dari
data-data pendukung.
10. Grififin dan Nix (1991)
menyatakan bahwa Evaluasi adalah judgment terhadap nilai atau implikasi dari hasil
pengukuran dimana kegiatan evaluasi selalu didahului dengan kegiatan pengukuran dan
penilaian

Contoh persamaan dan perbedaan pengukuran, penilaian dan evaluasi pendidik dan.
Secara umum hubungan antara evaluasi, penilaian dan pengukuran menurut Gabel
(1993) menyatakan bahwa evaluasi merupakan proses pemberian penilaian terhadap data
atau hasil yang diperoleh melalui pengukuran.
Antara penilaian dan evaluasi sebenarnya memiliki persamaan dan perbedaan, yaitu :
Persamaan
Persamaannya adalah keduanya mempunyai pengertian menilai atau menentukan nilai
sesuatu, disamping itu juga alat yang digunakan untuk mengumpulkan datanya juga sama.
Evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif. Pada hakikatnya keduanya merupakan
suatu proses membuat keputusan tentang nilai suatu objek.

Perbedaan
Perbedaannya terletak pada ruang lingkup dan pelaksanaannya. Ruang lingkup
penilaian lebih sempit dan biasanya hanya terbatas pada salah satu komponen atau aspek
saja, seperti prestasi belajar. Pelaksanaan penilaian biasanya dilakukan dalam konteks
internal. Ruang lingkup evaluasi lebih luas, mencangkup semua komponen dalam suatu
sistem dan dapat dilakukan tidak hanya pihak internal tetapi juga pihak eksternal.
Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran, sedangkan
tes merupakan salah satu alat (instrument) pengukuran. Pengukuran lebih membatasi pada
gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang kemajuan belajar peserta didik,
sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif. Keputusan penilaian tidak
hanya didasarkan pada hasil pengukuran, tetapi dapat pula didasarkan hasil pengamatan
dan wawancara.

Anda mungkin juga menyukai