Anda di halaman 1dari 7

Definisi Evaluasi Hasil Pembelajaran

Menurut Oemar Hamalik dalam bukunya Kurikulum dan Pembelajaran evaluasi adalah suatu
upaya untuk mengetahui berapa banyak hal-hal telah dimiliki oleh siswa dari hal-hal yang telah
diajarkan oleh guru (Hamalik, 2009:56). Sedangkan menurut Norman E. Grounloud; evaluasi
adalah suatu proses yang sistematik dan berkesinambungan untuk mengetahui efisien kegiatan
belajar mengajar dan efektifitas dari pencapaian tujuan instruksi yang telah ditetapkan.

Menurut Edwin Wond dan Gerold W. Brown; evaluasi pendidikan atau proses untuk menentukan
nilai dari segala sesuatu yang berkenaan dengan pendidikan. Evaluasi adalah proses pengukuran
dan penilaian untuk mengetahui hasil belajar yang telah dicapai seseorang.

Evaluasi menurut Suharsimi Arikunto (2004: 1) adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi
tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan
alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Dalam bidang pendidikan, evaluasi
sebagaimana dikatakan Gronlund (1990: 5) merupakan proses yang sistematis tentang
mengumpulkan, menganalisis dan menafsirkan informasi untuk menentukan sejauhmana tujuan
pembelajaran telah dicapai oleh siswa. Menurut Djemari Mardapi (2004: 19) evaluasi adalah
proses mengumpulkan informasi untuk mengetahui pencapaian belajar kelas atau kelompok.

Dalam sebuah buku yang berjudul teknik evaluasi pendidikan karya M.Chabib Thoha, beliau
mengatakan bahwa Evaluasi berasal dari kata evaluation yang berarti suatu tindakan atau suatu
proses untuk menentukan nilai sesuatu, apakah sesuatu itu mempunyai nilai atau tidak. Menurut
istilah evaluasi berarti kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan
menggunakan instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur tertentu guna
memperoleh kesimpulan. Evaluasi pendidikan dan pengajaran adalah proses kegiatan untuk
mendapatkan informasi data mengenai hasil belajar mengajar yang dialami siswa dan mengolah
atau menafsirkannya menjadi nilai berupa data kualitatif atau kuantitatif sesuai dengan standar
tertentu. Hasilnya diperlukan untuk membuat berbagai putusan dalam bidang pendidikan dan
pengajaran. (Thoha, 2009:109). Selain pengertian di atas ternyata pengertian evaluasi pendidikan
merupakan proses yang sistematis dalam :

• Mengukur tingkat kemajuan yang dicapai siswa, baik

ditinjau dari norma tujuan maupun dari norma kelompok


• Menentukan apakah siswa mengalami kemajuan yang memuaskan kearah pencapaian tujuan
pengajaran yang diharapkan.

Bukan hanya seperti di katakan di atas saja pengertian evaluasi, tetapi ada beberapa istilah yang
serupa dengan evaluasi itu, yang intinya masih mencakup evaluasi, yaitu di antaranya:

1. Penilaian(Assessment)

Assessment adalah serangkain kegiatan yang

dirancang untuk mengukur prestasi belajar (achievement) siswa sebagai hasil dari suatu program
instruksional. Rumusan ini menunjukkan, bahwa hasil terhadap siswa dapat digunakan sebagai
bukti yang patut dipertimbangkan dalam rangka evaluasi pembelajaran. Jadi assessment bukan
hanya menilai siswa melainkan sangat fungsional untuk menilai system pembelajaran itu sendiri.

2. Pengukuran(Measurement)

Pengukuran berkenan dengan pengumpulan data

deskriptif tentang produk siswa atau tingkah laku siswa, dan hubungannya dengan standar
prestasi atau norma, evaluasi menunjukkan, pada teknik-teknik pengukuran, baik dalam rangka
assessment siswa maupun terhadap proses instruksional menyeluruh, yang meliputi urutan
instruksional (perencanaan, penyampaian, tindak lanjut,) dan perubahan tingkah laku siswa yang
dapat diamati (kognitif, psikomotorik, dan efektif). Aplikasi teknik-teknik pengukuran
difokuskan pada dua jenis, yakni pengukuran acuan norma dan pengukuran acuan criteria.
(Hamalik, 2001:77).

Evaluasi mencakup dua kegiatan, yaitu pengukuran dan penilaian. Evaluasi adalah kegiatan atau
proses untuk menilai sesuatu. Untuk dapat menentukan nilai dari sesuatu yang sedang dinilai itu,
dilakukan pengukuran, dan wujud dari pengukuran itu adalah pengujian, dan pengujian inilah
yang dalam dunia kependidikan dikenal dengan istilah tes.

Evaluasi secara etimologis berasal dari bahasa inggris yaitu dari kata evaluation yang berarti
penilaian atau penaksiran (Hamalik, 2004) dalam bahasa Arab evaluasi berasal dari kata al-
Taqdir yang berarti penilaian (Munawwir, 2002). Dengan demikian maka evaluasi pembelajaran,
diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan kegiatan pendidikan dan pembelajaran (Munawwir, 2002).
Secara terminologis pengertian evaluasi, dikemukakan oleh para ahli, memiliki rumusan yang
berbeda-beda. Menurut Kourilski dalam Hamalik, evaluasi adalah tindakan tentang penetapan
derajat penguasaan atribut tertentu oleh individu atau kelompok (Hamalik, 2002). Menurut
Percival evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur keefektifan
sistem mengajar dan belajar sebagai suatu keseluruhan. Anne Anastasi berpendapat evaluasi
bukan sekedar menilai suatu aktivitas secara spontan dan insidentil melainkan merupakan
kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik dan terarah berdasarkan atas tujuan
yang jelas (Annastasi, 1978). Sedang menurut Sumadi Suryabrata evaluasi memerlukan
penggunaan informasi yang diperoleh melalui pengukuran maupun dengan cara lain untuk
menentukan pendapat dan membuat keputusan-keputusan pendidikan.

Dari beberapa pendapat para ahli tentang evaluasi dapat dipahami bahwa evaluasi adalah
merupakan kegiatan mengukur dan menilai suatu aktivitas yang dilakukan secara terencana agar
dapat terukur tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi dalam hal ini bisa bermakna kualitatif dan
bisa pula bermakna kuantitatif.

Selanjutnya pengertian evaluasi pendidikan dirumuskan oleh para ahli sebagai berikut :

1.Menurut Anas Sujono (2003) evaluasi pembelajaran adalah proses kegiatan untuk menentukan
kemajuan pendidikan dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan. Dan juga usaha untuk
memperoleh informasi berupa umpan balik bagi penyempurnaan pendidikan.

2.Menurut Oemar Hamalik (2002) evaluasi pembelajaran adalah komponen dalam sistem
pendidikan dan merupakan bagian dari implementasi kurikulum dan berfungsi untuk menilai
unsur-unsur yang relevan pada urutan perencanaan dan pelaksanaan pendidikan.

3.Menurut Ngalim Purwanto (1994) evaluasi pembelajaran adalah penaksiran/penilaian terhadap


pertumbuhan dan kemajuan murid-murid ke arah tujuan-tujuan atau nilai-nilai yang telah
ditetapkan dalam kurikulum.

4.Slameto (2001) evaluasi pembelajaran adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya,


sedalam-dalamnya yang berkaitan dengan kapabilitas peserta didik, guna mengetahui sebab
akibat dan hasil belajar peserta didik yang dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan
belajar.
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi dalam pembelajaran adalah :

1.Merupakan suatu kegiatan yang direncanakan dengan cermat

2.Kegiatan yang dimaksud merupakan bagian intnegral dari pendidikan, sehingga arah dan
tujuan evaluasi harus sejalan dengan tujuan pendidikan.

3.Evaluasi dalam pembelajaran harus memiliki dan berdasarkan kriteria keberhasilan yaitu
keberhasilan dari belajar peserta didik, mengajar guru dan program pembelajaran

4.Evaluasi merupakan suatu tes maka evaluasi dilaksanakan sepanjang kegiatan program
pendidikan dan pembelajaran.

5. Evaluasi bernilai positif yaitu mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar peserta
didik, kemampuan mengajar guru serta penyempurnaan program pembelajaran.

6.Evaluasi merupakan alat bukan tujuan yang digunakan untuk menilai apakah proses
perkembangan telah berjalan semestinya. Dan apakah tujuan pendidikan telah tercapai dengan
program dan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan.

7.Evaluasi adalah bagian yang sangat penting dalam suatu sistem, yaitu sistem pembelajaran
untuk mengetahui apakah sistem itu baik atau tidak

Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu Evaluation yang artinya penilaian. Evaluasi
memiliki banyak arti yang berbeda, menurut Wang dan Brown dalam buku yang berjudul
Essentials of Educational Evaluation , dikatakan bahwa “Evaluation refer to the act or process to
determining the value of something”, artinya “evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses
untuk menentukan nilai daripada sesuatu” (Kunandar, 2010) Suchman memandang,”evaluasi
sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan
untuk mendukung tercapainya tujuan “(Arikunto. 2010). Defenisi lain dikemukakan oleh
Stutflebeam mengatakan bahwa,” evaluasi merupakan proses penggambaran pencarian dan
pemberian informasi yang sangat bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam menentukan
alternative keputusan “. Pengertian evaluasi lebih dipertegas lagi oleh Sudjana “ dengan batasan
sebagai proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu
kriteria tertentu “ (Dimyati dan Mudjiono . 2006). Lebih lanjut Arifin mengatakan, “ evaluasi
adalah suatu proses bukan suatu hasil (produk). Hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi
adalah kualitas sesuatu, baik yang menyangkut tentang nilai atau arti, sedangkan kegiatan untuk
sampai pada pemberian nilai atau arti itu adalah evaluasi” (Zaenal Arifin. 2011)

Selanjutnya ada beberapa pengertian evaluasi, Guba dan Lincoln mendefinisikan evaluai itu
merupakanm suatu proses memberikan pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu yang
dipertimbangkan, Sesuatu yang dipertimbangkan itu bisa berupa orang, benda, kegiatan, keadaan
atau sesuatu kesatuan tertentu. Dari konsep tersebut ada dua hal yang menjadi karakteristik
evaluasi yaitu:

1. Evaluasi merupakan suatu proses, artinya dalam suatu pelaksanaan evaluasi mestinya terdiri
dari berbagai macam tindakan yang harus dilakukan, dengan demikian evaluasi bukanlah hasil
atau produksi, akan tetapi rangkaian kegiatan.

2. Evaluasi berhubungan dengan pemberian nilai atau arti, berdasarkan hasil pertimbangan
evaluasi apakah sesuatu itu mempunyai nilai atau tidak (Wina Sanjaya. 2008).

Evaluasi dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah Evaluation. Dalam buku Essentials of
educational Evaluation karangan Edwin Wand dan Gerald W. Brown di katakana bahwa:
evaluation refer to the act or proses to determining the value of something (Wand and Brown, 19,
hal 1). Menurut beliau evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai
darai pada sesuatu. (Nurkancana, W dkk :1983) Wrightstone, dkk. (Djaali & Pudji Muljono,
2007). yang mengemukakan bahwa evaluasi pendidikan adalah penaksiran terhadap
pertumbuhan dan kemajuan siswa kearah tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan oleh
kurikulum. Lebih spesifik Grondlund dan Linn (1990), mendefinisikan evaluasi pembelajran
adalah suatu proses mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi informasi secaras
sistematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran.

Arifin, Z (2011:12) bahwa “proses pembelajaran guru akan mengatur seluruh rangkaian kegiatan
pemelajaran, mulai membuat desain, melaksanakan kegiatan bertindak mengajar, melakukan
evaluasi pembelajaran termasuk prses dan hasil belajar berupa dampak pengajaran”.
Lessinger (Gibson, 1981: 374), mendefinisikan evaluasi adalah proses penilaian dengan jalan
membandingkan antara tujuan yang diharapkan dengan kemajuan/prestasi nyata yang dicapai.
Wysong (1974), mengemukakan bahwa evaluasi adalah proses untuk menggambarkan,
memperoleh atau menghasilkan informasi yang berguna untuk mempertimbangkan suatu
keputusan. Uman, (2007: 91), mengemukakan bahwa proses evaluasi adalah untuk mencoba
menyesuaikan data objektif dari awal hingga akhir pelaksanaan program sebagai dasar penilaian
terhadap tujuan program.

Edwind Wandt dan Gerald W. Brown (1977): evaluation refer to the act or process to
determining the value of something. Menurut definisi ini, istilah evaluasi itu menunjuk kepada
atau mengandung pengertian: suatu tindakan atau suatu proses untuk menetukan nilai dari
sesuatu.

Mengenai hubungan antara evaluasi dengan pengajaran, disebutkan oleh Parnel (Purwanto,
1984), bahwa pengukuran merupakan langkah awal pengajaran. Tanpa pengukuran tidak akan
terjadi penilaian. Tanpa penilaian tidak akan terjadi umpanbalik. Tanpa umpanbalik tidak akan
diperoleh pengetahuan yang baik tentang hasil. Tanpa pengetahuan tentang hasil tidak dapat
terjadi perbaikan yang sistematis dalam belajar.

Berbicara tentang pengertian evaluasi pendidikan, Lembaga Administrasi Negara (1987),


memberikan batasan mengenai Evaluasi Pendidikan, antara lain sebagai berikut:

a. Evaluasi pendidikan selalu dikaitkan dengan perestasi belajar siswa. Definisi yang pertama
dikembangkan oleh Ralph Tyler (1950). Ahli ini menyatakan bahwa evaluasi merupakan sebuah
proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan
Pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya.

b. Definisi yang lebih luas dikemukakan oleh dua orang, yakni Cronbach dan Stufflebeam.
Tambahan definisi tersebut adalah bahwa proses evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh mana
tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan”.

c. Pendidikan hendaknya diarahkan pada dua dimensi, yaitu: Pertama, dimensi dialektikal
horizontal. Kedua, dimensi ketundukan vertikal.
Evaluasi merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang
selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam
mengambil sebuah keputusan (Arikunto and Jabar 2010:2). Darwin mengungkapkan bahwa pada
dasarnya evaluasi merupakan suatu proses untuk mencari nilai seberapa jauh suatu kebijakan
mampu membuahkan hasil yakni dengan cara membandingkan hasil yang diperoleh dengan
tujuan atau target yang ditentukan (Mukhtar and Iskandar 2009:228).

Adapun menurut Oemar Hamalik evaluasi didevinisikan sebagai suatu proses yang berkelanjutan
yang berkaitan dengan pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai keputusan-
keputusan yang dibuat pada rancangan suatu sistem pengajaran. Dari penjelasan ini ada 3
implikasi pemaknaan evaluasi yang pertama evaluasi adalah suatu proses yang dilakukan secara
continue dan bukan hanya pada akhir pengajaran tetapi dimulai darisebelum pelaksanaan
pengajaran sampai dengan akhir pembelajaran. Kedua, berkaitan dengan proses evaluasi
diarahkan pada tujuan tertentu, yakni untuk memperoleh jawaban tentang cara memperbaiki
pembelajaran. Dan yang ketiga dalam evaluasi juga mengharuskan ketepatan dalam penggunaan
alat ukur yang akurat dan mempunyai makna guna mendapat informasi tertentu untuk
pengambilan keputusan (2002:210).

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20
menyatakan bahwa Pembelajaran, yaitu suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Anda mungkin juga menyukai