Anda di halaman 1dari 5

Nama : NISWATUL CHAIRA

NIM : 22113251007
Mata Kuliah : EVALUASI DAN SUPERVISI BK
Pengampu : Diana Septi Purnama, M.Pd.,Ph.D

1. Pengukuran Pengukuran adalah kegiatan membandingkan sesuatu dengan ukuran


tertentu dan bersifat kuantitatif. Pengukuran adalah
penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap suatu
standar atau satuan pengukuran. Pengukuran tidak hanya terbatas
pada kuantitas fisik, tetapi juga dapat diperluas untuk mengukur
hampir semua benda yang bisa dibayangkan, seperti
tingkat ketidakpastian, atau kepercayaan konsumen. Pengukuran
adalah proses pemberian angka-angka atau label kepada unit analisis
untuk merepresentasikan atribut-atribut konsep. Proses ini
seharusnya cukup dimengerti orang walau misalnya definisinya
tidak dimengerti. Hal ini karena antara lain kita sering kali
melakukan pengukuran.
Menurut Cangelosi (1995) yang dimaksud dengan pengukuran
(Measurement) adalah suatu proses pengumpulan data melalui
pengamatan empiris untuk mengumpulkan informasi yang relevan
dengan tujuan yang telah ditentukan. Dalam hal ini guru menaksir
prestasi siswa dengan membaca atau mengamati apa saja yang
dilakukan siswa, mengamati kinerja mereka, mendengar apa yang
mereka katakan, dan menggunakan indera mereka seperti melihat,
mendengar, menyentuh, mencium, dan merasakan.
Sumber: Calongesi, J.S. 1995. Merancang Tes untuk Menilai Prestasi
Siswa. Bandung : ITB

Menurut Zainul dan Nasution (2001) pengukuran memiliki dua


karakteristik utama yaitu: 1) penggunaan angka atau skala tertentu;
2) menurut suatu aturan atau formula tertentu.
Sumber: Zainul & Nasution. (2001). Penilaian Hasil belajar. Jakarta:
Dirjen Dikti.

Measurement (pengukuran) merupakan proses yang


mendeskripsikan performance siswa dengan menggunakan suatu
skala kuantitatif (system angka) sedemikian rupa sehingga sifat
kualitatif dari performance siswa tersebut dinyatakan dengan angka-
angka (Alwasilah et al.1996).
Sumber: Alwasilah, et al. (1996). Glossary of educational Assessment
Term. Jakarta: Ministry of Education and Culture

Dengan demikian, pengukuran berarti mengukur atribut atau


karakteristik peserta didik tertentu. Dalam hal ini yang diukur bukan
peserta didik tersebut, akan tetapi karakteristik atau atributnya.
Senada dengan pendapat tersebut, Secara lebih ringkas, Arikunto
dan Jabar (2004) menyatakan pengertian pengukuran (measurement)
sebagai kegiatan membandingkan suatu hal dengan satuan ukuran
tertentu sehingga sifatnya menjadi kuantitatif.
Sumber: Arikunto, S & Jabar. 2004. Evaluasi Program Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara

2. Penilaian Penilaian adalah kegiatan mengambil keputusan untuk menentukan


sesuatu berdasarkan kriteria baik buruk dan bersifat kualitatif.
Penilaian menurut Calongesi (1995) adalah penerapan berbagai cara
dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh
informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau
ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik.
Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau
prestasi belajar seorang peserta didik.Hasil penilaian dapat berupa
nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai
kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berhubungan dengan proses
pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut.
Sumber: Calongesi, J.S. 1995. Merancang Tes untuk Menilai Prestasi
Siswa. Bandung : ITB
Jadi penilaian adalah suatu usaha untuk mendapatkan
berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, dan
menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan
perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui program
kegiatan belajar.
3. Asesmen Walace, G & Larsen (1978:7) menegaskan, bahwa assesmen
merupakan proses pengumpulan informasi pembelajaran yang
relevan. Asesmen merupakan aktivitas yang amat penting dalam
proses pembelajaran di sekolah untuk pelaksanaanya harus benar-
benar dilakukan secara objektif dan komprehentif terhadap kondisi
dan kebutuhan anak.
Sumber: Suparno. Pendidikan anak berkebutuhan khusus
(2007).

Lin dan Gronlund menyatakan bahwa assesment (penilaian) adalah


suatu istilah umum yang meliputi prosedur yang digunakan untuk
mendapatakan informasi tentang belajar siswa (observasi,rata-rata
pelaksanaan tes tertulis) dan format penialaian kemajuan belajar.
Sumber: B. Uno, Satria. Asessmen pembelajaran (2006).

Subiyanto (1988) mengemukakan bahwa asesemen merupakan


penerapan praktis dari pengukuran atau cara memperoleh data
melalui berbagai bentuk pengukuran. Asesmen juga merupakan
proses menyimpulkan, menafsirkan fakta-fakta, dan membuat
pertimbangan dalam mengambil kebijakan.
Sumber: Patta Bundu. 2016. Assesmen pembelajaran: untuk
guru dan calon guru sekolah dasar. (2016).
Jadi Assesmen adalah suatu proses penilaian yang meliputi prosedur
yang digunakan untuk mengumpulkan informasi, menafsirkan fakta-
fakta, dan membuat pertimbangan dalam mengambil kebijakan.
Assessment dapat diartikan sebagai proses mempertimbangkan
setiap informasi terkait individu maupun situasi terkini guna
dilakukan penilaian. Assessment adalah bagian dari proses
penilaian atas individu atau situasi yang bisa merefleksikan
berhasil tidaknya dalam mencapai suatu tujuan.

4. Appraisal Appraisal atau disebut penilaian kinerja adalah evaluasi yang


sistematis terhadap kinerja dan kemampuan karyawan, sehingga
dapat merencanakan pengembangan karir lebih lanjut bagi
karyawan yang bersangkutan. Penilaian tersebut biasanya disusun
oleh atasan langsung karyawan. Prosedur ini biasanya memerlukan
atasan untuk mengisi formulir penilaian standar yang akan menjadi
evaluasi tiap individu.
Sumber: https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/tahapan-dan-
tujuan-performance-appraisal/
Jadi Appraisal juga disebut sebagai tinjauan kinerja,
evaluasi kinerja, diskusi pengembangan, atau penilaian yang
kadang-kadang disingkat menjadi "PA", adalah proses periodik dan
sistematis di mana kinerja pekerjaan seorang didokumentasikan dan
dievaluasi.
5. Perbedaan Ralph Tyler (1950) mendefenisikan evaluasi adalah suatu proses
Evaluasi dan pengumpulan data untuk menentukan sejauhmana, dalam hal apa, dan
Riset bagaimana tujuan pendidikan akan dicapai.
Sumber: Prof. Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si. Psikologi
Pendidikan (2014)
Davies mengemukakan bahwa evaluasi merupakan proses sederhana
memberikan/menetapkan nilai kepada sejumlah tujuan, kegiatan,
keputusan, untuk-kerja, proses, orang, objek, dan masih banyak yang
lain. Sumber: dr. Dimyati & dr. Mudjiono. Belajar & pembelajaran
(2015).
Perbedaan Evaluasi Dan Riset Menurut Elkana Goro Leba (Ely) yaitu:
- Evaluasi adalah Suatu proses sistematis dalam
mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan
informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan
pelaksanaan program dengan kriteria tertentu untuk
keperluan pembuatan keputusan. Dengan kata lain, kegiatan
evaluasi dilakukan untuk mengkaji relevansi, efisiensi,
efektivitas dan dampak suatu kebijakan atau program atau
kegiatan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
- Riset adalah penerapan suatu pendekatan ilmiah untuk
mengkaji sebuah masalah. Ini merupakan salah satu dari cara
manusia untuk mendapatkan pengetahuan, dari yang awalnya
tidak tahu menjadi tahu. Adapun cara lainnya yang lebih
tradisional yaitu dengan melalui pengalaman (menjadi tahu
setelah mengalaminya), otoritas (dikasih tahu oleh
seseorang), cara berpikir yang deduktif (berpikir yang
bertolak belakang dari penyataan yang sifatnya umum ke
khusus), serta cara berpikir yang induktif (berpikir dari
pengamatan yang sifatnya khusus kemudian menarik
kesimpulan bersifat umum). Sementara untuk pendekatan
ilmiah merupakan proses berpikir yang di dalamnya
menggabungkan beberapa aspek penting atas proses berpikir
deduktif dan induktif. Suatu pendekatan ilmiah sendiri
bagian dari proses penyelidikan sistematis yang terdiri dari
bagian yang saling interdependensi (bergantung).
Sumber: Elkana Goro Leba (Ely)
https://www.academia.edu/6884037/Perbedaan_antara_E
valuasi_dan_Penelitian

Anda mungkin juga menyukai