Anda di halaman 1dari 11

Pengukuran (Measurement)

 Menurut Ign. Masidjo (1995: 14) pengukuran adalah suatu kegiatan menentukan kuantitas suatu
objek melalui aturan-aturan tertentu sehingga kuantitas yang diperoleh benar-benar mewakili
sifat dari suatu objek yang dimaksud.
 Pengukuran bisa diartikan sebagai proses memasangkan fakta-fakta suatu objek dengan fakta-
fakta satuan tertentu (Djaali & Pudji Muljono, 2007).
 Menurut Endang Purwanti (2008:4) pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan atau upaya
yang dilakukan untuk memberikan angka-angka pada suatu gejala atau peristiwa, atau benda,
sehingga hasil pengukuran akan selalu berupa angka.
 Pengukuran dapat diartikan dengan kegiatan untuk mengukur sesuatu. Pada hakekatnya,
kegiatan ini adalah membandingkan sesuatu dengan atau sesuatu yang lain (Anas Sudiono,
2001).
 Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuntitas sesuatu (Zaenal
Arifin, 2012).
 Hopkins dan Antes (1990) mengartikan pengukuran sebagai “suatu proses yang menghasilkan
gambaran berupa angka-angka berdasarkan hasil pengamatan mengenai beberapa ciri tentang
suatu objek, orang atau peristiwa.
 Menurut Zainul dan Nasution (2001) pengukuran memiliki dua karakteristik utama yaitu: 1)
penggunaan angka atau skala tertentu; 2) menurut suatu aturan atau formula tertentu.
Pengukuran merupakan pemberian angka terhadap suatu atribut atau karakter tertentu yang
dimiliki oleh seseorang, atau suatu obyek tertentu yang mengacu pada aturan dan formulasi
yang jelas. Aturan atau formulasi tersebut harus disepakati secara umum oleh para ahli.
 Menurut Cangelosi (1995: 21) pengukuran adalah proses pengumpulan data melalui
pengamatan empiris yang digunakan untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan
tujuan yang telah ditentukan. Dalam hal ini guru menaksir prestasi siswa dengan membaca atau
mengamati apa saja yang dilakukan siswa, mengamati kinerja mereka, mendengar apa yang
mereka katakan, dan menggunakan indera mereka seperti melihat, mendengar, menyentuh,
mencium, dan merasakan.
 Menurut Wiersma & Jurs (1990) pengukuran adalah penilaian numerik pada fakta-fakta dari
objek yang hendak diukur menurut kriteria atau satuan-satuan tertentu.
 Alwasilah et al.(1996), measurement (pengukuran) merupakan proses yang mendeskripsikan
performa siswa dengan menggunakan suatu skala kuantitatif (sistem angka) sedemikian rupa
sehingga sifat kualitatif dari performa siswa tersebut dinyatakan dengan angka-angka
 Arikunto dan Jabar (2004) menyatakan pengertian pengukuran (measurement) sebagai kegiatan
membandingkan suatu hal dengan satuan ukuran tertentu sehingga sifatnya menjadi kuantitatif.
 Sridadi (2007) pengukuran adalah suatu prose yang dilakukan secara sistematis untuk
memperoleh besaran kuantitatif dari suatu obyek tertentu dengan menggunakan alat ukur yang
baku.

Jadi, Pengukuran (measurement) adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menentukan fakta
kuantitatif dengan membandingkan sesuatu dengan satuan ukuran standar yang disesuaikan sesuai
dengan objek yang akan diukur. Pengukuran bukan hanya dapat mengukur hal-hal yang tampak saja
namun dapat juga mengukur benda-benda yang dapat di bayangkan seperti kepercayaan konsumen,
ketidak pastian dll. Pengukuran dalam bidang pendidikan berarti mengukur atribut atau karakteristik
peserta didik tertentu. Dalam hal ini yang diukur bukan peserta didik tersebut, akan tetapi karakteristik
atau atributnya.
Penilaian (Assessment)
 Menurut Bonnie Campbell Hill & Cynthia Ruptic (1994). “Assessment is the process of gathering
evidence and documenting a child’s lerning and growth”. Penilaian adalah proses
mengumpulkan peristiwa dan mendokumentasikan pertumbuhan dan pembelajaran anak.
 Menurut James A. Mc. Lounghlin & Rena B Lewis (1994). “Proses sistematika dalam
mengumpulkan data seseorang anak yang berfungsi untuk melihat kemampuan dan kesulitan
yang dihadapi seseorang saat itu, sebagai bahan untuk menentukan apa yang sesungguhnya
dibutuhkan. Berdasarkan informasi tersebut guru akan dapat menyusun program pembelajaran
yang bersifat realitas sesuai dengan kenyataan objektif.
 Djemari Mardapi (1999: 8) penilaian adalah kegiatan menafsirkan atau mendeskripsikan hasil
pengukuran.
 Menurut Cangelosi (1995: 21) penilaian adalah keputusan tentang nilai. Oleh karena itu, langkah
selanjutnya setelah melaksanakan pengukuran adalah penilaian. Penilaian dilakukan setelah
siswa menjawab soal-soal yang terdapat pada tes. Hasil jawaban siswa tersebut ditafsirkan
dalam bentuk nilai.
 Menurut Suharsimi Arikunto (2009) penilaian adalah mengambil suatu keputusan terhadap
sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif.
 Dalam buku, “Bimbingan Dan Konseling Disekolah”, terbitan Direktorat Tenaga Kependidikan
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, departemen
Pendidikan Nasional (2008:27) dijelaskan bahwa Penilaian merupakan langkah penting dalam
manajemen program bimbingan.
 Dalam PP.19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab I pasal 1 ayat 17 dikemukakan
bahwa “penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik”.
 Penilaian merupakan proses mengamati, merekam dan mengumpulkan berbagai dokumentasi
dari hasil karya yang telah dikerjakan oleh anak dan bagaimana cara mereka mengerjakannya
(NAEYC & NAESC/ SDE, 1991).
 Menurut NSW Departement of Education (dikutip Arthur, 1996: 324) Assesment is the process of
gathering evidence and making judgement about students’ needs, strenghts, abilities and
eachievement. Penilaian adalah proses mengumpulkan fakta-fakta dan membuat keputusan
tentang kebutuhan siswa, kekuatan, kemampuan, dan kemajuannya.
 Menurut Hargrove dan Poteet (1984) Assesment is the process of gathering information, using
appropriate tools and technique. Penilaian adalah proses mengumpulkan informasi, dengan
menggunakan alat dan teknik yang layak).
 Menurut Jamaris (dalam makalah Asesmen Perkembangan Anak Usia TK Berbasis Kecerdasan
Jamak, 2004). Penilaian pendidikan anak usia dini merupakan suatu proses kegiatan yang
dilaksanakan dengan tujuan untuk mengumpulkan data atau bukti-bukti tentang perkembangan
dan hasil belajar anak usia dini.
 Menurut James A. Poteet & Ronald C Eaves (1985). Penilaian berarti proses pengumpulan
informasi. Untuk guru, penilaian dilakukan sebagai tujuan memutuskan keterampilan mengajar.
 Angelo T.A.(1991): “Classroom Assessment is a simple method faculty can use to collect
feedback, early and often, on how well their students are learning what they are being taught”.
assessment Kelas adalah suatu metode yang sederhana dapat digunakan untuk mengumpulkan
umpan balik, baik di awal maupun setelah pembelajaran tentang seberapa baik siswa
mempelajari apa yang telah diajarkan kepada mereka.
 Bob Kizlik (2009): “Assessment is a process by which information is obtained relative to some
known objective or goal. Assessment is a broad term that includes testing. A test is a special
form of assessment. Tests are assessments made under contrived circumstances especially so
that they may be administered. In other words, all tests are assessments, but not all assessments
are tests”. Assessment adalah suatu proses dimana informasi diperoleh berkaitan dengan tujuan
pembelajaran. Penilaian adalah istilah yang luas yang mencakup tes (pengujian). Tes adalah
bentuk khusus dari penilaian. Tes adalah salah satu bentuk penilaian. Dengan kata lain, semua
tes merupakan penilaian, namun tidak semua penilaian berupa tes.
 Terry Overton (2008): Assesment is a process of gathering information to monitor progress and
make educational decisions if necessary. As noted in my definition of test, an assesment may
include a test, but also include methods such as observations, interview, behavior monitoring,
etc. (Artinya: sesmen adalah suatu proses pengumpulan informasi untuk memonitor kemajuan
dan bila diperlukan pengambilan keputusan dalam bidang pendidikan. Sebagaimana disebutkan
dalam definisi saya tentang tes, suatu penilaian bisa saja terdiri dari tes, atau bisa juga terdiri
dari berbagai metode seperti observasi, wawancara, monitoring tingkah laku, dan sebagainya).
 Palomba and Banta (1999), Assessment is the systematic collection , review , and use of
information about educational programs undertaken for the purpose of improving student
learning and development (Artinya: penilaian adalah pengumpulan, reviu, dan penggunaan
informasi secara sistematik tentang program pendidikan dengan tujuan meningkatkan belajar
dan perkembangan siswa).
 Penilaian adalah proses mengumpulkan informasi tentang siswa dan kelas untuk maksud-
maksud pengambilan keputusan instruksional (Richard I. Arends, 2008: 217).
 Penilaian adalah proses pengumpulan informasi dengan mempergunakan alat dan teknik yang
sesuai, untuk membuat keputusan pendidikan berkenaan dengan penempatan dan program
pendidikan bagi siswa tertentu (Djadja Rahardja).
 Assesment atau penilaian diartikan sebagai kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran
berdasarkan kriteria maupun aturan-aturan tertentu (S. Eko Putro Widoyoko, 2012: 3).

Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa assessment atau penilaian adalah proses
pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa,
menjelaskan dan menafsirkan hasil pengukuran (kuantifikasi suatu objek, sifat, perlaku dll),
menggambarkan informasi tentang sejauh mana hasil belajar siswa atau ketercapaian kompetensi
(rangkaian kemampuan) siswa. Assessment memberikan informasi lebih konprehensif dan lengkap dari
pada pengukuran, sebab tidak hanya mengunakan instrument tes saja, tetapi juga mengunakan tekhnik
non tes lainya. Penilaian adalah kegiatan mengambil keputusan untuk menentukan sesuatu berdasarkan
kriteria baik buruk dan bersifat kualitatif. Hasil penilaian sendiri walaupun bersifat kualitatif, dapat
berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka).

Evaluasi (Evaluate)

 Menurut Edwin Wond dan Gerold W. Brown; evaluasi pendidikan adalah proses untuk
menentukan nilai dari segala sesuatu yang berkenaan dengan pendidikan.
 Evaluasi dalam bahasa Inggris dikenal dengan istila Norman E. Grounloud (1985) berpendapat
evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan,
sampai sejauh mana tujuan program telah tercapai.
 Endang Purwanti (2008: 6) Berpendapat bahwa evaluasi adalah proses pemberian makna atau
penetapan kualitas hasil pengukuran dengan cara membandingkan angka hasil pengukuran
tersebut dengan kriteria tertentu.
 Wrightstone, dkk (1956) yang mengemukakan bahwa evaluasi pendidikan adalah penaksiran
terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa kearah tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan
dalam kurikulum (Djaali & Pudji Muljono, 2007).
 Secara harafiah evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian atau
penaksiran (John M. Echols dan Hasan Shadily: 1983).
 Menurut Stufflebeam, dkk (1971) mendefinisikan evaluasi sebagai “The process of delineating,
obtaining, and providing useful information for judging decision alternatives”. Artinya evaluasi
merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna
untuk merumuskan suatu alternatif keputusan.
 Evaluasi menurut Kumano (2001) merupakan penilaian terhadap data yang dikumpulkan melalui
kegiatan penilaian.
 Menurut Calongesi (1995) evaluasi adalah suatu keputusan tentang nilai berdasarkan hasil
pengukuran.
 Secara garis besar dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah pemberian nilai terhadap kualitas
sesuatu. Selain dari itu, evaluasi juga dapat dipandang sebagai proses merencanakan,
memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-
alternatif keputusan. Dengan demikian, Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk
menentukan atau membuat keputusan sampai sejauhmana tujuan-tujuan pengajaran telah
dicapai oleh siswa (Purwanto, 2002).
 Arikunto (2003) mengungkapkan bahwa evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang ditujukan
untuk mengukur keberhasilan program pendidikan.
 Tayibnapis (2000) evaluasi adalah program dalam konteks tujuan yaitu sebagai proses menilai
sampai sejauhmana tujuan pendidikan dapat dicapai.
 Berdasarkan tujuannya, terdapat pengertian evaluasi sumatif dan evaluasi formatif. Evaluasi
formatif dinyatakan sebagai upaya untuk memperoleh feedback (umpan balikan) perbaikan
program, sementara itu evaluasi sumatif merupakan upaya menilai manfaat program dan
mengambil keputusan (Lehman, 1990).
 Menurut Tyler (1950) dalam Suharsimi Arikunto (2003) Evaluasi adalah sebuah proses
pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan
pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya.
 Menurut NSW Department of Education (dikutip Arthur, 1996) Evaluation is the process of
gathering data and making judgement about the effectiveness of teaching programs, policies
and procedures. Evaluasi adalah proses mengumpulkan data dan membuat keputusan tentang
efektivitas program pembelajaran, kebijakan dan prosedurnya.
 Anas Sudiono (2001) mengemukakan bahwa secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa
Inggris evaluation, dalam bahasa Indonesia berarti penilaian. Akar katanya adalah value yang
artinya nilai. Jadi istilah evaluasi menunjuk pada suatu tindakan atau suatu proses untuk
menentukan nilai dari sesuatu.
 Frey, Barbara A., and Susan W. Alman. (2003): Evaluation The systematic process of collecting,
analyzing, and interpreting information to determine the extent to which pupils are achieving
instructional objectives. (Artinya: Evaluasi adalah proses sistematis pengumpulan, analisis, dan
interpretasi informasi untuk menentukan sejauh mana siswa yang mencapai tujuan
instruksional).
 Zainul, Asmawi dan Noehi Nasution (2001), mengartikan penilaian adalah suatu proses untuk
mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil
belajar baik yang menggunakan tes maupun nontes.
 Evaluasi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang
sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan (Mehrens & Lehmann,
1978:5).
 Komite Studi Nasional tentang evaluasi (National Study Committee on Evaluation) dari UCLA
(Stark & Thomas, 1994: 12). Evaluasi merupakan suatu proses atau kegiatan pemilihan,
pengumpulan, analisis, dan penyajian informasi yang dapat digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan serta penyusunan program selanjutnya.
 Evaluasi adalah proses membuat judgment untuk memutuskan tentang manfaat pendekatan
tertentu atau hasil pekerjaan siswa (Richard I. Arends, 2008: 217).
 Evaluasi merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan,
mendeskripsikan, menginterpretasikan, dan menyajikan informasi tentang suatu program untuk
dapat digunakan sebagai dasar membuat keputusan, menyusun kebijakan maupun menyusun
program selanjutnya (S. Eko Putro Widoyoko, 2012: 6).

Dari berbagai definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah kegiatan atau upaya yang
meliputi pengukuran dan penilaian yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan (program,
produksi, prosedur). Untuk selanjutnya hasil dari kegiatan atau upaya tersebut digunakan sebagai bahan
pengambilan keputusan atas objek yang dievaluasi.

Berdasarkan uraian pengertian pengukuran, penilaian. dan evaluasi di atas maka dapat ditarik
perbedaan secara konsep dari ketiga istilah tersebut, yaitu sebagai berikut:

 Pengukuran atau measurement merupakan suatu proses atau kegiatan untuk menentukan
kuantitas sesuatu yang bersifat numerik. Pengukuran lebih bersifat kuantitatif, bahkan
merupakan instrumen untuk melakukan penilaian.
 Penilaian dalam pembelajaran adalah suatu usaha untuk mendapatkan berbagai informasi
secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan
dan perkembangan yang telah dicapai oleh siswa melalui program kegiatan belajar. Penilaian
lebih bersifat kualitatif.
 Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan nilai, kriteria-
judgment atau tindakan dalam pembelajaran yang bertujuan sebagai bahan pengambilan
keputusan atas obyek yang dievaluasi.

Persamaan antara pengukuran, penilaian dan evaluasi adalah Sama-sama menentukan nilai dari sesuatu,
alat yang digunakan untuk mengumpulkan datanya juga sama, sama-sama proses membuat keputusan
tentang nilai suatu objek. Adapun bagan Kedudukan Pengukuran (measurement), Penilaian (assessment)
dan Evaluasi (evaluate) adalah seperti di bawah ini:
Hubungan Hierarki Evaluasi, Penilaian, dan
Pengukuran

EVALUASI

PENILAIAN
PENGUKURAN

 Tugas individu
 Tugas Kelompok CARA
TES
 Membuat laporan praktikum
 dll

3.

Contoh kegiatan Konkrit terkait pengukuran, penilaian, dan evaluasi:


Saya selaku guru mata pelajaran IPA ingin mengetahui aspek pengetahuan peserta didik kelas 7,
apakah sudah menguasai kompetensi dasar 1.1 Mendeskripsikan besaran pokok dan besaran
turunan beserta satuannya. Oleh karena itu, saya memberikan tes tertulis dalam bentuk
objektif pilihan ganda sebagai alat untuk dapat melaksanakan pengukuran. Jumlah tes bentuk
obyektif sebanyak 10 soal dan diberikan kepada peserta didik kelas 7 yang berjumlah 21 orang.

Bentuk Jumlah
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
Soal Soal
1 1.1 Mendeskripsikan Pengukuran, Peserta didik dapat: Pilihan 10
besaran pokok dan besaran, - Mengidentifikasikan besaran- Ganda
besaran turunan dan satuan besaran fisika dalam
beserta satuannya kehidupan sehari-hari lalu
mengelompokkannya dalam
besaran pokok dan besaran
turunan
- Menggunakan SI dalam
pengukuran
- Mengkonversi satuan
panjang, massa, dan waktu
secara sederhana
- Menggunakan besaran pokok
dan besaran turunan dalam
kehidupan sehari-hari

Adapun instrumen dan jawabannya adalah sebagai berikut:


No. Soal Jawaban

1 Diantara kelompok besaran berikut, yang termasuk kelompok besaran D


pokok dalam system
Internasional adalah ….
A. Suhu, volume, massa jenis dan kuat arus
B. Kuat arus, panjang, waktu, dan massa jenis
C. Panjang, luas, waktu dan jumlah zat
D. Kuat arus, intersitas cahaya, suhu, waktu
2 Perhatikan tabel berikut! B
No Besaran Satuan dalam SI
1 Jumlah zat Mole
2 Suhu Celcius
3 Waktu Sekon
4 Panjang Km
5 Massa Gram
Pasangan yang benar adalah ……
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 5
D. 2 dan 4
3 Dibawah ini yang merupakan satuan besaran pokok adalah … C
A. Newton ,Meter, Sekon
B. Meter, Sekon, Watt
C. Kilogram, Kelvin, Meter
D. Newton, Kilogram, Kelvin
E. Kelvin, Joule, Watt
4 Kelompok besaran di bawah ini yang merupakan kelompok besaran B
turunan adalah …
A. Panjang lebar dan luas
B. Kecepatan, percepatan dan gaya
C. Kuat arus, suhu dan usaha
D. Kecepatan, berat dan suhu
5 Besaran pokok panjang dapat diturunkan menjadi … C
A. volume dan daya
B. volume dan kuat arus listrik
C. luas dan volume
D. luas dan tegangan
6 Beikut ini merupakan besaran pokok dengan satuannya dalam SI B
adalah ….
A. Berat-kg, panjang-meter
B. Kuat arus – ampere, waktu – sekon
C. Jumlah zat – mole, massa – gram
D. Waktu – jam, kecepatan – meter/sekon
7 Berikut ini yang termasuk besaran-besaran turunan adalah . . . . C
A. Panjang, gaya, waktu
B. Gaya, usaha, massa
C. Massa jenis, gaya, volume
D. Kecepatan, panjang, waktu
8 Satuan dari beberapa besaran-besarn dibawah ini yang benar adalah…
A. Massa satuannya Newton
B. Berat satuannya Kilogram
C. Massa jenis satuannya Newton/m2
D. Tekanan satuannya Paskal
9 Sebuah mobil melaju dengan kecepatan 54 km/jam. Kecepatan ini jika C
dinyatakan dalam SI adalah ……. m/s
A. 5,4
B. 11
C. 15
D. 25
10 Suhu benda 50oC, yang termasuk besaran yaitu ……….. D
A. Benda
B. 50
C. Celcius
D. Suhu
Selanjutnya, saya memeriksa lembar jawaban peserta didik sesuai dengan kunci jawaban, lalu
menghitung skor mentah. Caranya adalah dengan menghitung jumlah jawaban yang betul saja,
setiap jawaban betul diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0.
Jadi, skor = jumlah jawaban yang betul. Selanjutnya menetapkan nilai hasil belajar dengan
menggunakan rumus:
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡𝐒𝐤𝐨𝐫𝐲𝐚𝐧𝐠𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝐱𝟏𝟎𝟎
𝐒𝐤𝐨𝐫𝐌𝐚𝐱
Setelah dikonversi maka diperoleh nilai hasil belajar peserta didik yang sangat bervariasi,
seperti di bawah ini:
No. Nama Siswa Skor Nilai
1 A 7 70
2 B 6 60
3 C 7 70
4 D 5 50
5 E 4 40
6 F 8 80
7 G 8 80
8 H 6 60
9 I 9 90
10 J 8 80
11 K 7 70
12 L 6 60
13 M 10 100
14 N 3 30
15 O 7 70
16 P 8 80
17 Q 7 70
18 R 7 70
19 S 8 80
20 T 6 60
21 U 10 100

Berdasarkan skor mentah yang diperoleh setiap siswa maka dapat dikatakan bahwa saat itu
sudah terjadi pengukuran. Angka atau skor-skor tersebut tentu belum mempunyai nilai /makna
dan arti apa-apa. Untuk memperoleh nilai dan arti dari setiap skor tersebut, saya melakukan
interval predikat dengan KKM IPA adalah 70 maka dapat dihitung dengan menggunakan rumus
interval:
100 − 𝐾𝐾𝑀
𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 =
3
Intervalnya adalah 10, maka dapat dituliskan interval nilai dan predikat IPA seperti di bawah ini:
Interval Nilai Predikat Keterangan
90 - 100 A Sangat Baik
80 - 89 B Baik
70 - 79 C Cukup
< 70 D Kurang
Maka diperoleh predikat hasil belajar sebagai berikut:

No. Nama Siswa Nilai Predikat Keterangan


1 A 70 C Cukup
2 B 60 D Kurang
3 C 70 C Cukup
4 D 50 D Kurang
5 E 40 D Kurang
6 F 80 B Baik
7 G 80 B Baik
8 H 60 D Kurang
9 I 90 A Sangat Baik
10 J 80 B Baik
11 K 70 C Cukup
12 L 60 D Kurang
13 M 100 A Sangat Baik
14 N 30 D Kurang
15 O 70 C Cukup
16 P 80 B Baik
17 Q 70 C Cukup
18 R 70 C Cukup
19 S 80 B Baik
20 T 60 D Kurang
21 U 100 A Sangat Baik

Berdasarkan keterangan dari hasil belajar IPA di atas maka tampak beragam hasilnya, ada 7
siswa yang memperoleh hasil belajar kurang, 6 siswa hasil belajarnya cukup, 5 siswa hasil
belajarnya baik, dan sisanya 3 siswa memperoleh hasil belajar sangat baik. Sampai disini sudah
terjadi proses penilaian. Ini contoh dalam ruang lingkup penilaian hasil belajar aspek
pengetahuan. Jika selanjutnya saya menilai seluruh komponen pembelajaran maka berarti saya
melakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan berdasarkan hasil pengukuran dan penilaian kemudian
dari hasil evaluasi dibuatlah perencanaan tindak lanjut hasil penilaian dan pengukuran, siswa
yang mendapat nilai mencapai atau diatas KKM maka diberikan pengayaan, kemudian siswa
yang memperoleh nilai dibawah KKM maka dilakukan program remidi.

Anda mungkin juga menyukai