Anda di halaman 1dari 28

Merancang Teknik dan Instrumen Penilaian Pengetahuan dalam

Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dan Mengolah Hasilnya untuk


Nilai Rapor.
MAKALAH

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
dosen: Dr. Titin Nurhayatin, M. Pd.

disusun oleh:
1. Desti Kusmayanti
2. Shinta Rani
3. Siti Romlah
4. Siti Mu’minah

PROGAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PASCASARJANA

UNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG

2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penilaian kelas merupakan suatu kegiatan guru yang terkait dengan pengambilan
keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang
mengikuti proses pembelajaran tertentu. Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang
diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan. Keputusan tersebut berhubungan dengan
sudah atau belum berhasilnya peserta didik dalam mencapai suatu kompetensi. Jadi penilaian
kelas merupakan salah satu pilar dalam pelaksanaan Kurikulum.
Data yang diperoleh guru selama pembelajaran berlangsung dapat
dijaring dan dikumpulkan melalui prosedur, teknik dan alat penilaian yang sesuai dengan
kompetensi yang akan dinilai. Oleh sebab itu, penilaian kelas lebih merupakan proses
pengumpulan dan penggunaan informasi oleh guru untuk memberikan keputusan, dalam hal
ini nilai terhadap hasil belajar peserta didik berdasarkan tahapan belajarnya. Dari proses ini,
diperoleh potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang tercantum dalam kurikulum.
Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah
perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang
menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi
tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian pengetahuan kelas dilaksanakan melalui
berbagai cara, seperti penilaian tertulis, lisan dan penugasan..
Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam suasana yang
menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dipahami dan
mampu dikerjakannya. Hasil belajar seorang peserta didik tidak dianjurkan untuk
dibandingkan dengan peserta didik lainnya, tetapi dengan hasil yang dimiliki peserta didik
tersebut sebelumnya.  Dengan demikian peserta didik tidak merasa dihakimi oleh guru tetapi
dibantu untuk mencapai apa yang diharapkan.
Beragam teknik dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan
belajar peserta didik, baik yang berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar.
Teknik pengumpulan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan
belajar peserta didik berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus
dicapai. Penilaian kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikator-indikator pencapaian
kompetensi  yang memuat satu ranah atau lebih.
B.      Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai beikut:
1.      Apa pengertian evaluasi ?
2.      Bagaimana tahapan evaluasi pembelajaran?
3.      Bagaimana tahapan evaluasi tertulis, lisan dan penugasan ?

C.      Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1.      Untuk mengetahui dan memahami arti dari evaluasi.
2.      Untuk mengetahui tahapan evaluasi pembelajaran.
3.      Untuk mengetahui tahapan evaluasi tertulis, lisan dan penugasan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Evaluasi pembelajaran dapat diartikan, sebagai suatu tindakan atau suatu proses untuk
menentukan nilai dari hasil pengajaran atau dari sesuatu yang ada hubungannya dengan dunia
pendidikan. Dalam kegiatan evaluasi setidaknya ada dua kegiatan yaitu mengukur dan
menilai. Evaluasi kedua kegiatan ini dilakukan melalui kegiatan yang berbeda. Untuk
merealisasikan kegiatan evaluasi di perlukan alat tertentu, di antaranya adalah tes selanjutnya
penulis mencoba untuk membahas masalah teks dan aspek-aspek yang terkait.
Menurut Oemar Hamalik (2008:210), evaluasi merupakan suatu proses berkelanjutan
tentang pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai keputusan-keputusan yang
dibuat dalam rancang suatu sistem pengajaran. Rumusan ini memiliki tiga implikasi: pertama,
evaluasi ialah suatu proses yang terus-menerus, bukan hanya pada akhir pengajaran tetapi
dimulai sebelum dilaksanakannya pengajaran sampai dengan berakhirnya pengajaran. Kedua,
proses evaluasi senantiasa diarahkan ke tujuan tertentu, yaitu untuk mendapatkan jawaban
tentang bagaimana memperbaiki pengajaran. Ketiga, evaluasi menuntut penggunaan alat-alat
ukur yang akurat dan bermakna untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan guna
membuat keputusan. Evaluasi juga merupakan kegiatan mengukur dan menilai (Arikunto,
1993). Mengukur ialah kegiatan membandingkan sesuatu dengan satu ukuran, sedangkan
menilai ialah mengambil sebuah keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik/buruk.
Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi (angka, deskripsi
verbal), analisis, interpretasi informasi untuk membuat keputusan. Penilaian pencapaian
kompetensi pengetahuan merupakan bagian dari penilaian pendidikan. Dalam lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 66 Tahun 2013
tentang Standar Penilaian Pendidikan dijelaskan bahwa penilaian pendidikan merupakan
proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian pencapaian
kompetensi peserta didik yang mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis
portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian
tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian
sekolah/madrasah. Penilaian pencapaian kompetensi peserta didik mencakup kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat
digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah
ditetapkan.
Adapun penilaian pengetahuan dapat diartikan sebagai penilaian potensi intelektual
yang terdiri dari tahapan mengetahui, memahami (C1), menerapkan(C2) , menganalisis(C3) ,
mensintesis(C4) , dan mengevaluasi (C5). (Anderson & Krathwohl, 2001). Seorang pendidik
perlu melakukan penilaian untuk mengetahui pencapaian kompetensi pengetahuan peserta
didik. Penilaian terhadap pengetahuan peserta didik dapat dilakukan melalui tes tulis, tes
lisan, dan penugasan. Kegiatan penilaian terhadap pengetahuan tersebut dapat juga digunakan
sebagai pemetaan kesulitan belajar peserta didik dan perbaikan proses pembelajaran.
Pedoman penilaian kompetensi pengetahuan ini dikembangkan sebagai rujukan teknis bagi
pendidik untuk melakukan penilaian sebagaimana dikehendaki dalam Permendikbud Nomor
66 Tahun 2013.

B. Cakupan Penilaian Pengetahuan


Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar
Penilaian Pendidikan dalam lampirannya menuliskan bahwa untuk semua mata pelajaran di
SD, SMP dan SMA Kompetensi Inti yang harus dimiliki oleh peserta didik pada ranah
pengetahuan adalah memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
1. Pengetahuan Faktual
Pengetahuan faktual berisi konvensi (kesepakatan) dari elemen-elemen dasar berupa
istilah atau simbol (notasi) dalam rangka memperlancar pembicaraan dalam suatu bidang
disiplin ilmu atau mata pelajaran (Anderson, L. & Krathwohl, D. 2001). Pengetahuan faktual
meliputi aspek-aspek pengetahuan istilah, pengetahuan khusus dan elemen-elemennya
berkenaan dengan pengetahuan tentang peristiwa, lokasi, orang, tanggal, sumber informasi,
dan sebagainya. Sebagai contoh dari pengetahuan faktual adalah sebagai berikut:
a. pengetahuan tentang kata, frasa dan klausa;
b. pengetahuan tentang fakta-fakta dalam sebuah berita;
c. pengetahuan tentang karya tulis ilmiah dalam bentuk buku dan jurnal;
2. Pengetahuan Konseptual
Pengetahuan konseptual memuat ide (gagasan) dalam suatu disiplin ilmu yang
memungkinkan orang untuk mengklasifikasikan sesuatu objek itu contoh atau bukan contoh,
juga mengelompokkan (mengkategorikan) berbagai objek. Pengetahuan konseptual meliputi
prinsip (kaidah), hukum, teorema, atau rumus yang saling berkaitan dan terstruktur dengan
baik (Anderson, L. & Krathwohl, D. 2001). Pengetahuan konseptual meliputi pengetahuan
klasifikasi dan kategori, pengetahuan dasar dan umum, pengetahuan teori, model, dan
struktur.
Contoh pengembangan konsep yang relevan misalnya sebagai berikut:
a. Pengetahuan tentang struktur kalimat yang benar dan bagian-bagiannya;
b. Pengetahuan tentang jenis-jenis karangan;
c. Pengetahuan tentang jenis-jenis majas.

3. Pengetahuan Prosedural
Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana urutan langkah-langkah
dalam melakukan sesuatu. Pengetahuan prosedural meliputi pengetahuan dari umum ke
khusus dan algoritma, pengetahuan metode dan teknik khusus dan pengetahuan kriteria
untuk menentukan penggunaan prosedur yang tepat (Anderson, L. & Krathwohl, D. 2001).
Contoh pengetahuan prosedural antara lain sebagai berikut:
a. Pengetahuan tentang mengartikan kata yang didasarkan pada analisis struktur
kalimat;
b. Pengetahuan membangun sebuah karangan.

C. Pedoman Penilaian Pengetahuan Kurikulum 2013


1. Perumusan Indikator dan Contoh Indikator
Indikator pencapaian kompetensi pengetahuan dijabarkan dari Kompetensi Dasar (KD)
yang merupakan jabaran dari Kompetensi Inti (KI) di setiap mata pelajaran.
Penyusunan instrumen penilaian ditentukan oleh kata kerja operasional yang ada di
dalam KD dan indikator pencapaian kompetensi yang dirumuskan. Kata kerja
operasional pada indikator juga dapat digunakan untuk penentuan item tes
(pertanyaan/soal), seperti dicontohkan pada tabel berikut (Morrison, et.al., 2011)
Tabel 1. Kata Kerja Operasional pada Indikator

Tujuan yang Diukur Kata Kerja yang Biasa


Digunakan
Kemampuan mengingat ·         sebutkan
·         berilah label
·         cocokkanlah
·         berilah nama
·         buatlah urutan
Tujuan yang Diukur Kata Kerja yang Biasa
Digunakan
·         apa
·         kapan
·         di manakah
·         berilah contoh
·         tirukanlah
·         pasangkanlah
Kemampuan memahami · buatlah penggolongan
·         gambarkan
·         buatlah ulasan
·         jelaskan
·         ekspresikan
·         kenalilah ciri
·         tunjukkan
·         temukan
·         buatlah laporan
·         kemukakan
·         buatlah tinjauan
·         pilihlah
·         ceritakan
Kemampuan menerapkan pengetahuan ·         terapkan
(aplikasi) ·         pilihlah
·         demonstrasikan
·         peragakan
·         tuliskan penjelasan
·         buatlah penafsiran
·         tuliskan operasi
·         praktikkan
·         tulislah rancangan
persiapan
·         buatlah jadwal
·         buatlah sketsa
·         buatlah pemecahan
Tujuan yang Diukur Kata Kerja yang Biasa
Digunakan
masalah
·         gunakanlah
Kemampuan menganalisis · tuliskan penilaianmu
·         buatlah suatu
perhitungan
·         buatlah suatu
pengelompokan
·         tentukan kategori
yang dipakai
·         bandingkan
·         bedakan
·         buatlah suatu diagram
·         buatlah inventarisasi
·         periksalah
·         lakukan pengujian
Kemampuan mengevaluasi ·         buatlah suatu
penilaian
· tuliskan argumentasi atau
alasan
·         jelaskan apa alasan
memilih
·         buatlah suatu
perbandingan
·         jelaskan alasan
pembelaan
·        tuliskan prakiraan
·         ramalkan apa yang
akan terjadi
·         bagaimanakah laju
peristiwa
Kemampuan merancang ·         kumpulkan
·         susunlah
·         buatlah
Tujuan yang Diukur Kata Kerja yang Biasa
Digunakan
disain(rancangan)
·         rumuskan
·         buatlah usulan
bagaimana mengelola
·         aturlah
·         rencanakan
·         buatlah suatu
persiapan
·         buatlah suatu usulan
·         tulislah ulasan

D. LANGKAH-LANGKAH EVALUASI PEMBELAJARAN


Pada hakikatnya evaluasi adalah sebuah proses. Oleh karena itu pelaksanaan evaluasi
pembelajaran meliputi beberapa tahap. Secara umum tahapan evaluasi pembelajaran terdiri
atas 4 tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap pengolahan hasil, dan
(4) tahap tindak lanjut. Berikut ini penjelasan singkat tentang keempat tahap evaluasi
pembelajaran tersebut.
1. ; Tahap Persiapan Menurut Damaianti (2007: 8) tahap ini disebut juga tahap
perencanaan dan perumusan kriterium. Langkahnya meliputi:
a. perumusan tujuan evaluasi;
b. penetapan aspek-aspek yang akan dievaluasi;
c. menetapkan metode dan bentuk evaluasi (tes/nontes);
d. merencanakan waktu evaluasi
e. melakukan uji coba (untuk tes) agar dapat mengukur validitas dan reliabilitasnya.
Untuk evaluasi yang menggunakan tes, hasil dari tahap ini adalah kisi-kisi soal dan
seperangkat alat tes: soal, lembar jawaban (untuk tes tulis), kunci jawaban, dan pedoman
penilaian.
2. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan atau disebut juga dengan tahap pengukuran
dan pengumpulan data adalah tahap untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan
objek evaluasi(siswa) dengan menggunakan teknik tes atau nontes. Bila menggunakan
teknik tes, soal yang digunakan sebaiknyasudah teruji validitas dan reliabilitasnya.
Tes yang digunakandapat berbentuk tes tulis, lisan, atau praktik.
3. Tahap Pengolahan
Hasil Tahap pengolahan hasil adalah tahap pemeriksaan hasilevaluasi dengan
memberikan skor. Skor yang diperoleh siswa selanjutnya diubah menjadi nilai. Pada
tes tulis pemeriksaan hasil dilakukan setelah tes selesai, sedangkan pada tes
lisandan praktik, pemberian nilai dilakukan bersamaan dengan waktu pelasanaan tes
tersebut.
4. Tahap Tindak Lanjut Tahap tindak lanjut atau disebut juga tahap penafsiran adalah
tahap untuk mengambil keputusan berdasarkan nilai yang dihasilkan pada tahap
pengolahan hasil, misalnya:
a. memperbaiki proses belajar mengajar;
b. memperbaiki kesulitan belajar siswa;
c. memperbaiki alat evaluasi;
d. membuat laporan evaluasi (rapor).
E. TEKNIK PENILAIAN PENGETAHUAN
Teknik penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan dengan tes tulis, tes lisan, dan
penugasan. Tiap-tiap teknik tersebut dilakukan melalui instrumen tertentu yang relevan.
Teknik dan bentuk instrumen penilaian kompetensi pengetahuan dapat dilihat pada tabel
berikut:
Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian

Teknik Penilaian Bentuk Instrumen

Tes tulis Pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-


salah, menjodohkan, dan uraian.
Tes lisan Daftar pertanyaan.

Penugasan Pekerjaan rumah dan/atau tugas yang


dikerjakan secara individu atau kelompok
sesuai dengan karakteristik tugas.

Instrumen tes tulis uraian yang dikembangkan haruslah disertai kunci jawaban dan
pedoman penskoran. Pelaksanaan penilaian melalui penugasan setidaknya memenuhi
beberapa syarat, yaitu mengkomunikasikan tugas yang dikerjakan oleh peserta didik, 
menyampaikan indikator dan rubrik penilaian untuk tampilan tugas yang baik. Tampilan
kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas dan penugasan mencantumkan
rentang waktu pengerjaan tugas.
Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen penilaian pengetahuan kurikulum 2013 yang
memuat contoh bentuk instrumen terkait dengan teknik penilaian tes tulis, tes lisan, maupun
penugasan kompetensi penilaian pengetahuan beserta pengolahan hasil penilaian pada
kompetensi pengetahuan.
a. Instrumen tulis
b. Instrumen lisan
c. Penugasan
F. Penskoran
TABEL . KONVERSI DARI SKOR (1-100) KE (1–4)
INTERVAL SKOR HASIL KONVERSI PREDIKAT KRITERIA
96-100 4.00 A SB
91-95 3.66 A-
86-90 3.33 B+ B
81-85 3.00 B
75-80 2.66 B-
70-74 2.33 C+ C
65-69 2.00 C
60-64 1.66 C-
55-59 1.33 D+ K
≤ 54 1.00 D

G. Aplikasi Instrumen Penilaian


Intrumen Penilaian Pengetahuan Tulis
1. Kisi – kisi dan soal
Kompetensi Indikator Indikator soal Jenis tes soal
Dasar
3.1, 3.1. Siswa dapat Essai terstruktur terlampir
Memahami memahami menjelaskan secara
struktur dan struktur dan tertulis struktur dan
kaidah teks kaidah teks kaidah teks cerpen
cerpen baik cerpen
melalui lisan 3.2
maupun memahami
tulisan makna teks
cerpen
Siswa dapat Essai objektif terlampir
memahami makna
teks cerpen
Siswa dapat Pilihan ganda terlampir
membedakan ciri
struktur cerpen
dengan tulisan yang
laiinnya

2. Soal Penilaian Pengetahuan


No. Butir-butir Soal
1. Apa yang kamu ketahui dari definisi dan ciri-ciri cerpen?
2. Sebutkan dan jelaskan unsur intrinsik dalam teks cerpen?
3. Apa yang membedakan cerpen dengan bentuk tulisan yang lainnya?
4. Apa yang diketahui mengenai resensi cerpen dan strukturnya!
5 Sebutkan struktur kaidah teks cerpen?

3. Kunci Jawaban Penilaian Pengetahuan


No. Kunci Jawaban
Soal
1. Pengertian Cerpen - Cerpen adalah karangan pendek yang berbentuk prosa.
Dalam cerpen dipisahkan sepenggal kehidupan tokoh, yang penuh pertikaian,
peristiwa yang mengharukan atau menyenangkan, dan mengandung kesan yang
tidak mudah dilupakan (Kosasih dkk, 2004:431).
Ciri-ciri cerpen:
a. Bentuk tulisan singkat, padat, dan lebih pendek daripadda novel.
b. Tulisan kurang dari 10.000 kata.
c. Sumber cerita dari kehidupan sehari-hari, baik pengalaman sendiri maupun
orang lain.
d. Tidak melukiskan seluruh kehidupan pelakunya karena mengangkat masalah
tunggal atau sarinya saja.
e. Habis dibaca sekali duduk atau hanya mengisahkan sesuatu yang berarti bagi
pelakunya.
f. Tokoh-tokohnya dilukiskan mengalami konflik sampai pada
penyelesaiannya.
g. Penggunaan kata-katanya sangat ekonomis dan mudah dikenal masyarakat.
h. Meniggalkan kesan mendalam dan efek pada perasaan pembaca.
i. Menceritakan satu kejadian dari terjadinya perkembangan jiwa dan krisis,
tetapi tidak sampai pada perubahan nasib.
j. Beralu tunggal dan lurus.
k. Penokohannya sangat sederhana, singkat, dan tidakmendalam.
2. a. Tema
b. Tokoh
c. Watak
d. Latar
e. Sudut pandang
f. Alur
g. Amanat
h. Gaya Bahasa
3. Jawaban melihat kondisi di kelas.
4. Resensi cerpen adalah sebuah karangan yang berisi komentar maupun
pembahasan tentang kualitas, kelebihan, serta kekurangan sebuah cerpen. Yang
biasanya dikomentari dari sebuah cerpen adalah: kualitas isi, penggunaan
bahasa, format serta struktur penyajian, serta manfaat cerpen tersebut bagi
pembaca. Resensi cerpen juga harus mengungkapkan identitas cerpen tersebut
yang terdiri dari judul cerpan, nama pengarang, pokok isi cerpen, keunggulan
cerpen, kelemahan cerpen, serta saran - saran untuk cerpen tersebut.
Struktur resensi cerpen:
a. Identitas cerpen
b. Pendahuluan
c. Isi cerpen (sinopsis)
d. Analisis unsur intrinsik
e. Analisis unsur eksrinsik
f. Kekurangan dan kelebihan
g. Penutup.
5 Struktur kaidah teks cerpen
1. abstrak
2. orientasi
3. komplikasi
4. evaluasi
5. resolusi
6. koda
4. Pedoman Penskoran Penilaian Pengetahuan
No. Kriteria Penilaian Skor Rentang Nilai Konversi
Soal
1. Menjelaskan struktur teks <6 = 1,00 D
cerpen. 7– 8 = 1,33 D+
a. Sangat Lengkap 4 9 – 10 = 1,66 C-
b. Lengkap 3 11 – 12 = 2,00 C
c. Cukup Lengkap 2 13 – 14 = 2,33 C+
d. Tidak Lengkap 1 15 – 16 = 2,66 B-
e. Sangat Tidak Lengkap 0 17 – 18 = 3,00 B
2. Menentukan ciri-ciri cerpen
19 – 20 = 3,33 B+
a. Sangat Lengkap 4
21 – 22 = 3,66 A-
b. Lengkap 3
23 – 25 = 4,00 A
c. Cukup Lengkap 2
d. Tidak Lengkap 1
e. Sangat Tidak Lengkap 0
3. Menentukan nilai-nilai cerpen
a. Sangat Lengkap
b. Lengkap 4
c. Cukup Lengkap 3
d. Tidak Lengkap 2
e. Sangat Tidak Lengkap 1
0
Menentukan struktur resensi
4. a. Sangat Lengkap
b. Lengkap 4
c. Cukup Lengkap 3
d. Tidak Lengkap 2
e. Sangat Tidak Lengkap 1
0
5 Menentukan struktur kaidah
cerpen.
a. Sangat Lengkap 4
b. Lengkap 3
No. Kriteria Penilaian Skor Rentang Nilai Konversi
Soal
c. Cukup Lengkap 2
d. Tidak Lengkap 1
e. Sangat Tidak Lengkap 0
5. Rubrik Penilaian Kemampuan Mengevaluasi Teks Cerpen
No. Aspek Deskripsi Ya Tidak
1. Struktur teks a. Apakah penentuan struktur cerpen
cerpen sudah tepat ?
b. Apakah kalimat yang digunakan sudah
efektif ?
c. Apakah kalimat yang digunakan sudah
menggunakan kata baku ?
2. Evaluasi cerpen a. Apakah pembuatan resensi cerpen
memenuhi kaidah?
b. Apakah penggunaan bahasan yang ada
dalam resensi sudah tepat?

6. Kunci Jawaban Penilaian Pengetahuan


No. Kunci Jawaban
Soal
1 Untuk setiap jawaban yang benar (Ya) di beri skor 1 (satu) dan untuk jawaban
yang salah (tidak) diberi skor 0 (nol)

7. Pedoman Penskoran Penilaian Soal Pilihan Ganda

No. Kriteria Penilaian Skor Rentang Nilai


Soal
1 Untuk jawaban yang benar (ya) diberi 1 atau 0 1 s/d 5
skor 1 dan dan jawaban yang salah (tidak)
diberi skor 0

Lampiran Soal Pilihan Ganda


1. Bacaalah kutipan cerpen berikut!
Di tengah-tengah desa kami ada pohon duwet dan asam jawa raksasa.Entah
sudah berapa ratus tahun umurnya, tidak satu pun orang tua kami yang tahu.
Mereka hanya tahu kedua pohon tersebut merupakan rumah dayang desa, dan
dijadikan pepunden orang tua- orang tua kami. (Robohnya Punden Desa Kami,
Varuni Dian Wijayanti)
Tahapan alur pada penggalan cerpen di atas adalah….
a. Pengenalan situasi
b. Pengungkapan peristiwa
c. Menuju konflik
d. Konflik
e. Penyelesaian

2. Pahami kutipan cerpen di bawah ini !



“Mama…maafkan Dora,”
“Anakku sadarilah bahwa kepribadian seseorang jauh lebih berharga
dibandingkan kemolekan wajah. Kamu tidak perlu rendah diri,sebaliknya
berusahalah menjadi pribadi yang menyenangkan. Meskipun tidaj disanjung, tidak
dipuja-puja, kamu pasti mendapat kawan jika tidak menutup diri. Makna sendiri
amat menyesal karena terlambat menyadari hal itu. (Aku dan Mama, Dhenok
kristianti)
Amanat yang terkandung dalam penggalan cerpen di atas adalah…
a. Patuhilah nasihat orang tua
b. Kemolekan wajah lebih berharga dibandungkan kepribadian
c. Menilai kepribadian seseorang itu lebih sulit.
d. Seseorang dinilai bukan dari wajahnya, tetapi dari kepribadiannya.
e. Menilai kepribadian seseorang dari wajahnya.

3. Unsur eKstrinsik yang paling menonjol dalam cerpen tersebut adalah……


a. Nilai sosial seseorang
b. Nilai agama seseorang
c. Nilai budaya seseorang
d. Nilai kepribadian seseorang
e. Nilai kejiwaan seseorang

4. Bacalah nukilan cerpen berikut


Makin lama foto tersebut makin besar dan mataku masuk ke dalamnya. Dalam
rongga dada aku melihat organ-organ yang bergerak : jantung, paru-paru,tulang
rusuk,iga, pembuluh darah dan detak darah deras mengalir menuju organ-organ
yang paling melilit. Aku menghitung jumlah organ dadanya.Ada satu rongga
yang kosong,organnya lenyap. Aku terkesiap tepat di rongga yang berlubang di
dada kiri ketua dewan itu tidak ditemukan organ hati. Ya, mereka telah
kehilangan hati, yang selama ini menjadi pengendali diri. (Luka di dada Kiri
Gabir, Hidayat Raharja)
Sudut pandang penulis pada penggalan cerpen tersebut adalah…
a. Orang ketiga
b. Orang pertama sebagai aku
c. Orang ketiga serba tahu
d. Orang ketiga sebagai pengamat
e. Orang ketiga sebagai pencerita

5. Latar dari teks cerpen di atas adalah…..


a. Mata aku
b. Tubuhku
c. Manusia yang hatinya tertembak
d. Keadaan organ dalam tubuh seseorang
e. Organ tubuh yang kurang lengkap

8. Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda


No. Soal Kunci Jawaban
1 A
2 B
3 B
4 A
5 A

9. Pedoman Penskoran Penilaian Soal Pilihan Ganda


No. Kriteria Penilaian Skor Rentang Nilai Konversi
Soal
1 Untuk jawaban yang benar 1 atau 0 1 s/d 5 D
diberi skor 1 dan dan jawaban D+
yang salah diberi skor 0 C-
C
C+
B-
B
B+
A-
A

Keterangan : Untuk seluruh soal ada 10 buah yang terdiri dari 5 soal Pilihan Ganda
dan 5 soal Essay obyektif
Lembar Penilaian
Lembar Penilaian Pengetahuan
No. Nama 1 2 3 4 5 6 Jml. Nil Kon- Predi
Siswa (1-4) (1-4) (1-4) (1-4) (1-4) (1-4) Skor ai versi -kat
1.
2.

Keterangan Butir Soal:


Soal nomor 1 = Pengertian Cerpen
Soal nomor 2 = Struktur Cerpen
Soal nomor 3 = Perbedaan Cerpen dengan Teks lainnya
Soal nomor 4 = Mengenai Resensi dan Struktur Cerpen

Contoh format analisis penilaian hasil pekerjaan peserta didik


No Nama Indicator dalam satu RPP Kesimpulan tentang
pencapaian kemampuan **
Yang sudah Yang belum
1* 2* 3* 4* 5* dst
dikuasai dikuasai
1 Ahmad
2 Anisa
3 Betharia
4 Candra
5 Doni
*kolon ditulis dengan indicator yang dinilai( rincian sikap, pengetahuan dan
keterampilan) Kolom di bawahnya diisi dengan skor yang diperoleh peserta didik terkait
kemampuan tersebut.
**Kolom yang menyatakan kemampuan yang belum dan sudah dikuasai seorang
peserta didik untuk menentukan ada tidaknya perlakuan (remedial/pengayaan).

H. Instrumen Penugasan
Indikator : Memproduksi cerpen
Amatilah profesi di lingkungan sekitar, kemudian hasil pengamatan Anda, tuangkan ke dalam
teks cerpen dengan memperhatikan struktur isi dan kaidah cerpen!
ASPEK
YANG SKOR KRITERIA KOMENTAR
DINILAI
27 - 30 Sangat baik – sempurna:menguasai topik
tulisan; substantif;
abstraksi^orientasi^krisis^reaksi^coda;
relevan dgn topik yang dibahas.
22 – 26 Cukup – baik: cukup menguasai
permasalahan; cukup memadai;
pengembangan tesis terbatas; relevan dengan
ISI
topik, tetapi kurang terinci.
17 – 21 Sedang – cukup: penguasaan permasalahan
terbatas; subtansi kurang; pengembangan
topik tidak memadai.
13 - 16 Sangat kurang – kurang: tidak menguasai
permasalahan; tidak ada substansi; tidak
relevan; tidak layak dinilai.
STUKTU 18 – 20 Sangat baik – sempurna:ekspresi lancar;
R TEKS gagasan terungkap padat, dengan jelas; tertata
dengan baik; urutan abstraksi^
orientasi^krisis^reaksi^coda; relevan; kohesif.
14 – 17 Cukup – baik: kurang lancar; kurang
terorganisasi, tetapi ide utama ternyatakan;
pendukung terbatas; logis, tetapi tidak
lengkap. 10 – 13 Sedang – cukup: tidak
lancar; gagasan kacau/ tidak terkait; urutan
dan pengembangan kurang logis.
10 – 13 Sedang – cukup: tidak lancar; gagasan kacau/
tidak terkait; urutan dan pengembangan
kurang logis.
7–9 Sangat kurang – kurang: tidak komunikatif;
tidak terorganisas; tidak layak dinilai.
18 – 20 Sangat baik – sempurna:penguasaan kata
canggih; pilihan kata dan ungkapan efektif;
menguasai pembentukkan kata; penggunaan
register tepat.
14 – 17 Cukup – baik: penguasaan kata memadai;
pilihan, bentuk, dan penggunaan kata/
ungkapan kadang-kadang salah tetapi tidak
KOSA
mengganggu.
KATA
10 – 13 Sedang – cukup: penguasaan kata terbatas;
sering terjadi kesalahan bentuk, pilihan dan
penggunaan kosakata/ ungkapan; makna
membingungkan/ tidak jelas.
7–9 Sangat kurang – kurang: pengetahuan tentang
kosakata, ungkapan, dan pembentukkan kata
rendah; tidak layak dinilai.
Sangat baik – sempurna:konstruksi kompleks
dan efektif; terdapat hanya sedikit kesalahan
penggunaan bahasa (urutan/fungsi kata,
Konversi Skor

Interval Skor Hasil Konversi Predikat Kriteria


96-100 4.00 A
SB
91-95 3.67 A-
86-90 3.33 B
81-85 3.00 B+ B
75-80 2.67 B-
70-74 2.33 C+
65-69 2.00 C C
60-64 1.67 C-
55-59 1.33 D+
K
<54 1.00 D
Sumber: SK Dirjen Dikmen No 781 Tahun 2013 tentang LCK SMK.

Contoh pengisian format pengolahan capaian kompetensi pengetahuan

LCK
Nilai Harian
Nama (raport)
R N N
No Peserta Kd3 NA
Kd1 Kd2 NH TS AS
Didik 3.3 dst angka predikat
3.1 3.2

1 Ahmad 3.00 3.33 3.00 3.00 3.00 2.66 2.92 2.92 B


2 Anisa
3 Betharia
4 Candra
5 Doni

Keterangan
RNH diperoleh dari rata-rata
Nilai Akhir (NA dipeeroleh dengan rumus)
NA = RNH +NTS+NAS = NA = 3.11 + 3.00 +2.66 = 2.92
3 3
Contoh pengisian raport
Pengisian capaian
No Mata Pengetahuan Keterampilan Sikap social dan
Pelajaran spiritual
1 nilai huruf nilai huruf Dalam Antar
mapel mapel
kelompok A umum
2 ,,,,,,,,,,
3 Bahasa 2,92 B 3.00 B B
Indonesia
(Endang K)
Contoh pengisian deskripsi
No Mata pelajaran Kompetensi Catatan
Kelompok A (umum)
2 ……..
3 Bahasa Siksp social dan
Indonesia spiritual
(endang k)
pengetahuan Sudah memahami konsep-konsep struktur
dan kaidah teks dan membandingkan
cerita pendek,namun belum dapat
menganalisis dan mengevaluasi cerita
pendek yang lebih rumit alurnya
keterampilan
I. Instrumen Lisan
Memahami Prosedur Membaca Puisi
Tugas yang kalian hadapi di sini agak berbeda dengan tugas sebelumnya meskipun masih
berkaitan dengan prosedur. Kalian akan diajak untuk menerapkan prinsip membaca ekspresif
pada saat membaca puisi atau sajak. Ikutilah petunjuk yang diberikan pada setiap nomor!
1. Tahukah kalian cara membaca puisi? Puisi dapat dibaca dalam hati atau dengan suara
keras. Berikut ini, kalian akan diajak untuk membaca puisi dengan suara keras dan
dengan menerapkan teknik yang baik.
Sajak yang telah dipilih untuk kalian berjudul “Aku”, karya Chairil Anwar. Ia adalah
sastrawan Angkatan 1945 yang lahir di Medan pada 1922. Bacalah sajak tersebut
dengan saksama sebelum kalian mempelajari teknik yang benar itu. Cobalah untuk
memahami isi sajak tersebut!

Aku
karya Chairil Anwar, Sastrawan Angkatan 1945
1. Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
2. Tak perlu sedu sedan itu
3. Aku ini hewan jalang
Dari kumpulannya terbuang
4. Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang-menerjang
5. Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
6. Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

Sebelum menerapkan teknik yang baik, kalian perlu mengetahui beberapa prinsip yang
harus dipertimbangkan pada saat kalian membaca sajak dengan keras. Prinsip itu adalah
volume suara, artikulasi suara, intonasi, gerak tubuh, mimik dan pandangan mata.
(a)Volume suara adalah derajat keras atau lemahnya suara pada saat kalian membaca puisi
yang dimaksud.
(b)Artikulasi suara adalah pengucapan kata demi kata dengan benar serta dengan suara
yang jelas dan pilah.
(c)Intonasi adalah lagu membaca yang meliputi penggalan kata dan tinggi atau rendahnya
suara pada saat kalian membaca larik demi larik sajak.
(d)Gerak tubuh meliputi gerak seluruh anggota tubuh : kaki, tangan, badan dan kepala
sesuai dengan isi sajak yang dibaca.
(e)Mimik adalah ekspresi atau perubahan wajah sesuai dengan karakteristik dan suasana
(misalnya sedih, semangat atau gembira) yang digambarkan pada sajak yang dibaca.
(f) Pandangan mata adalah arah mata memandang, yang seharusnya ditujukan ke segala
penjuru tempat penonton berada.

Diskusikanlah prinsip tersebut dengan teman-teman kalian. Setelah itu, praktikkanlah


untuk membaca sajak yang berjudul “Aku”.

(2)Semua prinsip itu berguna untuk mambaca sajak secara ekspresif. Tahukah kalian yang
dimaksud dengan membaca ekspresif? Istilah ekspresif diperoleh dari fungsi bahasa secara
umum. Sebelum pengertian membaca ekspresif disampaikan, cermatilah keterangan
berikut ini!
Bahasa mempunyai empat fungsi utama, yaitu fungsi ekspresif, fungsi deskriptif, fungsi
sosial dan fungsi tekstual (Longman Dictionary of Language Teaching and Applied
Linguistics, 4th ed., 2010:236). Fungsi ekspresif berkenaan dengan penggunaan bahasa
untuk menampilkan hal-hal yang terkait dengan diri pembicara atau penulis, seperti
perasaan, pikiran, pilihan, prasangka dan pengalamannya. Fungsi deskriptif berkaitan
dengan penggunaan bahasa untuk menyampaikan informasi faktual. Fungsi deskriptif juga
disebut fungsi ideasional. Fungsi sosial dimaksudkan sebagai penggunaan bahasa sebagai
alat untuk menjalin dan memapankan hubungan sosial di antara pengguna bahasa. Fungsi
sosial juga disebut fungsi interpersonal. Adapun fungsi tekstual adalah fungsi bahasa yang
terkait dengan cara penciptaan teks, baik lisan maupun tulis, yang runtut dan sesuai
dengan konteks. Fungsi ekspresif berimpitan dengan fungsi tekstual dalam hal bahwa
untuk mengungkapkan diri pembicara atau penulis, baik media tulis maupun lisan, dapat
digunakan.
Apa yang dimaksud dengan membaca ekspresif? Membaca ekspresif adalah membaca
dengan mengekspresikan pikiran, perasaan dan pengalaman penulis. Pada umumnya
kegiatan membaca ekspresif dilakukan dengan suara yang keras dan gaya atau penampilan
sesuai dengan isi materi yang dibaca. Dengan demikian, membaca ekspresif dapat
dikatakan sebagai membaca dengan penuh penghayatan. Mengingat kegiatan membaca
ekspresif dilakukan dengan suara keras, kegiatan membaca seperti ini sejalan dengan
membaca teks secara lisan, yang berlawanan dengan membaca teks dalam hati.

(3)Dengan keterangan itu, kalian dapat menggarisbawahi bahwa membaca ekspresif sangat
cocok diterapkan dalam membaca puisi. Sekarang bacalah sajak “Aku” tersebut secara
ekspresif dengan penghayatan yang sungguh-sungguh.
(4)Bagaimana perasaan kalian setelah membaca kembali sajak tersebut? Siapakah yang
dimaksud dengan “aku” pada puisi itu? Apakah kalian merasa bahwa si “aku” adalah
kalian sendiri? Mengapa si aku lirik berani menantang “peluru”? Mengapa pula si aku lirik
ingin “hidup seribu tahun lagi”?

(5)Membaca puisi ekspresif sering dilakukan di depan kelas atau di depan penonton di atas
pentas. Jika demikian halnya, diperlukanlah teknik membaca puisi yang benar.
Dapat dikatakan bahwa teknik itu merupakan prosedur yang mengandung beberapa
langkah. Langkah-langkah itu tidak harus ditempuh secara urut karena tidak saling
menentukan. Seperti akan kalian eksplorasi lebih jauh lagi pada Pelajaran 6, prosedur
seperti ini disebut protokol. Cermatilah teknik membaca puisi di atas pentas berikut ini!
Teknik Membaca Puisi di Atas Pentas

1. Yakinlah bahwa kalian telah mengenakan pakaian dengan rapi atau mengenakan pakaian
sesuai dengan isi sajak yang akan kalian baca.
2. Berdirilah dengan tegak dan tenang di atas pentas sebelum kalian memulai membaca.
3. Kuasailah pentas dan penonton dengan megarahkan pandangan ke segala penjuru sambil
memberikan penghormatan kepada mereka dengan cara menganggukkan kepala.
4. Hayatilah sajak yang kalian baca dengan memahami isi dan pesannya.
5. Bacalah sajak tersebut dengan artikulasi suara yang jelas, dengan volume suara yang dapat
menjangkau semua penonton, dan dengan intonasi yang bagus.
6. Aturlah napas dengan baik dengan menyesuaikan penggalan kata, larik dan bait sajak
tersbut.
7. Pusatkan perhatian pada sajak yang dibaca dengan mengendalikan diri tanpa terpengaruh
oleh penonton.

(6)Setelah kalian memahami teknik membaca puisi di atas, praktikkanlah teknik itu untuk
membaca sajak yang berjudul “Aku” tersebut di depan kelas. Anggaplah bahwa posisi
depan kelas itu sebagai pentas. Kalian dapat membaca dengan teknik tersebut secara
bergantian satu demi satu dan teman-teman kalian yang lain dapat memberikan komentar
atau penilaian.

(7)Dari komentar dan penilaian teman kalian itu, kalian mungkin merasa bahwa butir-butir
pada teknik membaca puisi di atas perlu ditambah. Diskusikanlah dengan teman-teman
kalian butir-butir apa yang perlu ditambahkan dan mengapa demikian.

(8)Dari penambahan butir pada nomor (7) di atas, kalian memahami bahwa prosedur tentang
teknik membaca puisi itu bukan merupakan prosedur yang ketat yang setiap langkahnya
harus ditempuh secara urut. Kalian mungkin juga berpendapat bahwa puisi dengan isi dan
pesan yang berbeda menuntut teknik membaca yang berbeda pula. Diskusikanlah apakah
teman-teman kalian juga berpendapat demikian.
(9)Mengingat teknik membaca puisi itu dapat diubah-ubah, buatlah teks prosedur kompleks
yang bersifat protokol tentang hal yang sama menurut pendapat kalian sendiri.
Bandingkanlah hasilnya dengan pekerjaan teman-teman kalian. Setelah itu, perbaiki lagi
apabila dipandang perlu!

BAB III
PENUTUP
B. Kesimpulan

Dalam kegiatan pembelajaran evaluasi digunakan untuk mengukur dan memberikan


informasi tentang keberhasilan guru dan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
Penggunaan teknik evaluasi yang tepat dalam kegiatan pembelajaran akan memberikan
informasi kepada guru tentang berhasil atau tidaknya kegiatan pembelajaran. Teknik evaluasi
dan teknik assesmen merupakan teknik yang dapat digunakan dalam kegiatan evaluasi
pembelajaran.
Dalam menggunakan teknik evaluasi seorang guru hendaknya memerhatikan materi
pelajaran sehingga dapat ditentukan teknik evaluasi yang sekiranya dapat mencerminkan dan
memberikan laporan tentang perkembangan peserta didik. Banyak diantara pengajar bahasa
yang menganggap bahwa tes bahasa tidak memerlukan tahapan pengujian yang sering
dipandang rumit. Hal tersebut amat di sayangkan apabilah dikaitkan dengan manfaat dari
sistem pengujian itu. Oleh karena itu, kegiatan evaluasi yang mencakup pengetahuan harus
dilakukan secara bertahap agar bisa dipertanggungawabkan.

C. Saran-Saran
1. Dalam pemilihan teknik evaluasi hendaknya disesuaikan dengan materi pelajaran
yang hendak diajarkan oleh seorang guru.
2. Dalam melakukan kegiatan evaluasi seorang guru harus berdasarkan pada
prinsip-prinsip evaluasi.

DAFTAR PUSTAKA
Damaianti, Vismaia Sabariah. 2007. Evaluasi dalam Pembelajaran. Makalah.
Harsiati, Hayat, Bahrul: 2003. Penilaian Kelas (Classroom Assessment) dalam Penerapan
Standard Kompetensi”. Makalah.
Kementrian Pendidikan Kebudayaan. 2015. Implementasi kurikulum 2013. Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.Yogyakarta:
BPFE.

Anda mungkin juga menyukai