Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mariyah Resmiasih

Kelas : XI IPA 6
Absen : 13
Tugas Meresensi Buku Nonfiksi

'The Miracle of Enzyme' Berisi Kiat - Kiat Hidup Sehat yang Sederhana

Judul Buku : The Miracle of Enzyme ( Self Healing Program )

Judul Asli : The Enzyme Factor

Pengarang : Hiromi Shinya,MD

Penerjemah : Winny Prasetyawati

Penyunting : Budhyastuti R.H.

Proofreader : M. Eka Mustamar

Kategori : Non Fiksi

Ukuran Buku : 14.5 X 20.8 Cm

Tebal Buku : vi + 300 halaman

Cover : Hard Cover

Penerbit : Penerbit Qanita

Tahun Terbit : 2010

A. Pendahuluan
Penulis memilih buku yang
karya Dr. Hiromi Shinya, perintis pembedahan kolonoskopis tanpa insisi perut (teknik Shinya)
ini karena, buku ini menjelaskan secara detail bagaimana cara agar kita dapat hidup sehat
tanpa bantuan obat ataupun terapi lainnya, maupun cara menjaga pola makan agar organ-
organ dalam tubuh kita bekerja dengan baik. Selain itu buku ini menjelaskan berbagai macam
makanan yang boleh dan tidak boleh kita konsumsi disebabkan oleh beberapa hal yang
dijelaskan secara rinci. Dia meyakini bahwa tubuh manusia mempunyai kemampuan yang
sangat menakjubkan yaitu bisa menyembuhkan dirinya sendiri. Menurut Hiromi, kunci dari
semua itu adalah karena adanya Faktor Enzim!
Dr. Hiromi memperlihatkan hasil penelitiannya bahwa suplemen kalsium dan produk
susu bisa menyebabkan osteoporosis. Menurutnya, operasi pembedahan dan obat-obatan tidak
bisa mengobati kanker, bahkan obat-obatan justru sering membuat pemakainya menjadi lebih
sakit, sedangkan demam justru bisa menyehatkan, behitu pula rasa cinta dan gembira atau
senang bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Buku karya dokter kelahiran Jepang ini telah
banyak menguak misteri kesehatan yang tidak terpikirkan sebelumnya.

B. Isi
Secara medis, umur tubuh kita tergantung dari pola makan kita, apa yang kita makan
dan pola istirahat kita. Kesehatan kita di masa yang akan datang sangat tergantung dari apa
yang kita makan di masa sekarang. Beragam penyakit yang kita derita dimasa yang akan
datang adalah akumulasi dari berbagai makanan buruk yang kita konsumsi saat ini. Seandainya
sekarang kita tidak sakit, bukan berati saat ini kita sehat. Bisa jadi saat ini kita sedang
membangun penyakit lewat kebiasaan-kebiasaan kita yang tidak menyehatkan, dan akan baru
nampak hasilnya dimasa yang akan datang atau disaat kita telah semakin tua.
Sebagaimanan kita ketahui, tugas usus adalah menyerap makanan. Tugas tersebut
tidak akan berjalan mulus apabila makanan yang masuk tidak memenuhi syarat usus.
Dampaknya, usus mengalami kelelhan berlebihan, sari makanan yang diserap pun tidak
banyak. Akibatnya, pertumbuhan sel-sel tubuh kurang baik, daya tahan tubuh sangat jelek, sel
radikal bebas bermunculan, penyakit timbul, dan kulit cepat menjadi tua. Bahkan bagi makanan
yang tidak berserat seperti daging, bisa menyisakan kotoran yang menempel di dinding usus,
menjadi tinja stagnan yang kemudian membusuk dan menimbulkan penyakit lagi. Hal itulah
yang membuat Hiromi tidak merekomendasikan daging sebagai makanan. Dia hanya
menganjurkan makan daging itu cukup 15 persen dari seluruh makanan yang masuk ke perut.
Hasil pengamatan Hiromi menunjukkan bahwa bentuk usus orang yang memiliki pola
makan dan minum buruk akan terlihat benjol-benjol, luka-luka, bisul-bisul, bercak-bercak hitam,
dan tedpapat banyak pwnyempitan. Ini berarti makanan yang masjm tidak memenuhi syarat
yang diinginkan usus. Sedangkan usus orang yang pola makan dan minumnya baik,
digambarkannya sangat bagus, bintik-bintik rata, kemerahan, dan segar.
Hal lain yang menjadi sorotan Dr.Hiromi adalah cara makan. Dia berpendapat, cara
makan yang benar adalah dikunyah minimal 30 kali, bahkan untuk makanan yang agak keras
kalau perlu sampai 70 kali. Manfaatnya makanan menjadi lebih lembut dan bisa saat dimulut
makanan bisa bercampur dengan enzim secara sempurna. Sama halnya dengan kebiasaan
minum setelah makan bukanlah kebiasaan yang baik. Minum itu, sebaiknya setengah jam
sebelum makan, agar air sudah sempat diserap usus lebih dulu.
Hiromi juga menganjurkan agar setelah makan sebaiknya jangan tidur sebelum empat
atau lima jam kemudian. Ketika kita tidur sebaiknya perut dalam keadaan perut kosong. Kalau
semua teorinya diterapkan, orang bukan saja lebih sehat, awet muda dan panjang umur.
Bagi kita yang suka makan, buku karya Hiromi ini bisa menjadi berita gembira. Betapa
tidak, dia justru menganjurkan orang untuk makan makanan yang enak. Jika kita makan
makanan yang enak, hati kita menjadi senang. Nah, hati senang bisa membuat pikiran tenang
sehingga terjadilah mekanisme dalam tubuh yang bisa membuat enzim-induk bertambah.
Pada bagian lain, Hiromi memberikan 7 kunci emas agar kita bisa hidup sehat, yaitu :
1. Makan Makanan Yang Baik
2. Minumlah air yang sehat
3. Pembuangan Yang Teratur
4. Olahraga Secukupnya
5. Istirahat yang cukup
6. Pernapasan dan meditasi
7. Kebahagiaan dan cinta.

Beberapa kiat hidup sehat dan tips pola makan yang baik juga tertulis dalam buku ini yaitu:
1. Menu makanan yang baik 85-90% makanan nabati, 10-15% protein hewani.
2. Di buku ini juga dijelaskan, mengapa ikan lebih baik jika dibandingkan dengan daging.
3. Susu sapi pada dasarnya memang untuk anak sapi.
4. Sebagian besar penyakit disebabkan oleh kebiasaan, bukan keturunan.
5. Makan daging tidak akan memberi stamina.
6. Sebaik-baiknya cairan bagi tubuh adalah air putih.
7. Gula, Kafein, alkohol, dan zat-zat tambahan yang terkandung dalam minuman merengut
cairan dari dalam sel-sel tubuh dan darah.
8. Makan sebelum tidur bukanlah kebiasaan yang baik.
9. Biasakan mengosongkan perut 3-4 jam sebelum tidur.
C. Kelebihan
Buku ini menjelaskan secara
rinci hal apa saja yang boleh dan tidak boleh kita lakukan agar tubuh kita tetap sehat dan 7 tips
emas agar kita bisa hidup sehat. Dalam buku ini juga menjelaskan mengenai penyakit yang
datang disebabkan oleh pola makan kita yang buruk oleh karena itu Dr. Hiromi memberikan
penjelas mengenai tips pola maka yang baik dikonsumsi untuk menjaga kesehatan tubuh.
Buku ini juga memiliki tampilan yang menarik sehingga pembaca tidak merasa jenuh
saat membacanya.

D. Kelemahan
Buku ini diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia sehingga masih terdapat beberapa
kosa kata asing yang sulit dipahami.

E. Penutup
Terlepas dari adanya beberapa pihak yang meragukan kebenaran teori yang dibeberkan
oleh Dr.Hiromi, tapi setidaknya dia berhasil menyajikan sebuah buku yang begitu inspiratif, enak
dibaca dan mudah dicerna oleh kalangan manapun. Dengan membaca buku ini kita dapat tahu
kiat-kiat hidup sehat sederhana yang semuanya berasal dari diri kita sendiri sehingga kita dapat
dengan mudah mengamalkannya.

Anda mungkin juga menyukai