com
PEMIMPIN REDAKSI
Alfitri
PENGELOLA EDITOR
Muzayyin Ahyar
EDITOR
Murjani
Lilik Andaryuni
Muhammad Iswadi
Akhmad Nur
Zaroni
PAPAN REDAKSI
Noorhaidi Hasan (Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,
INDONESIA) Melissa Crouch (Universitas New South Wales,
AUSTRALIA) Nyi Nyi Kyaw (Universitas Nasional Singapura,
SINGAPURA)
Sayed Sikandar Shah Haneef (Universitas Islam Internasional
Malaysia, MALAYSIA)
Ratno Lukito (Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,
INDONESIA) Mohammad Abdun Nashir (Universitas Islam Negeri
Mataram, INDONESIA)
Dani Muhtada (Universitas Negeri Semarang, INDONESIA) Zezen
Zainal Mutaqin (University of California Los Angeles, USA)
Delmus Puneri Salim (Institut Studi Islam Negeri Manado,
INDONESIA)
DESAINER SAMPUL
Nurul Huda
MAZAHIB JURNAL PEMIKIRAN HUKUM ISLAM (ISSN: 1829-9067| E-ISSN:
2460-6588) merupakan jurnal internasional yang diterbitkan oleh Fakultas
Syariah IAIN Samarinda. Majalah berkala ilmiah ini mengkhususkan diri
pada kajian hukum Islam dan berupaya menyajikan berbagai hasil
penelitian terkini, baik konseptual-doktrinal maupun empiris, di lapangan.
Publikasi artikel dalam jurnal ini merupakan blok bangunan penting dalam
pengembangan jaringan pengetahuan yang disegani. Ini adalah cerminan
langsung dari kualitas karya penulis dan lembaga yang mendukung
mereka. Artikel peer-review mendukung dan mewujudkan metode ilmiah.
Penting untuk menyepakati standar perilaku etis yang diharapkan untuk
semua pihak yang terlibat dalam tindakan penerbitan: penulis, editor
jurnal, peninjau sejawat, dan penerbit.
Kantor Redaksi:
MAZAHIB JURNAL PEMIKIRAN HUKUM ISLAM, Gedung
Laboratorium IAIN Samarinda. Jl. HAMM Rifaddin, Loa Janan Ilir,
Samarinda Kalimantan Timur 75131 Telp. (0541) 742193; Fax.
(0541) 206172
E-mail: redaksi.mazahib@gmail.com
Situs web:
http://journal.iain-samarinda.ac.id/index.php/mazahib
Artikel
117 Syaikhu
Penyelesaian Sengketa Warisan di Palangka
143 Hervina
Strategi Pengembangan Hak Kekayaan Intelektual
dan Pencarian Materi Hak Cipta di Perguruan Tinggi
Islam
A z AAH Saya BB,, Hai aku 1 8 , Hai . 1 ( JDkamu n e, P2 P0B11.891R))21 7- 1 41 H T:T P/:/ /xD Hai Saya. Hai jv 18i1. 1441
RRG //1 0 .2.21 0 9933/ M
https://journal.iain-samarinda.ac.id/index.php/mazahib/index
P-ISSN: 1829-9067 | E-ISSN: 2460-6588
Syaikhu
IAIN PALANGKA RAYA
Syaikhu.ahmad.h@gmail.com
Abstrak
Masalah pembagian warisan tidak jarang menimbulkan konflik yang harus diselesaikan melalui
jalur litigasi. Dalam menyelesaikan konflik yang mungkin timbul, masyarakat biasanya telah
bertentangan dengan syariat Islam dalam menyelesaikan sengketa warisnya. Mengapa dan
bagaimana penyelesaian sengketa ini dilakukan? Penelitian ini menggunakan metode normatif-
empiris dengan pendekatan antropologi hukum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi
penyelesaian sengketa waris pada masyarakat Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah
terlebih dahulu kemudian diadakan musyawarah keluarga untuk menentukan pembagian dan
pembagian harta yang disepakati. Asas kekeluargaan dalam perlindungan harta (hifz al-maal)
dalam keluarga dianut, sehingga masyarakat kembali berbagi harta dengan cara negosiasi yang
dibangun atas kesepakatan keluarga. Dengan mengacu pada fikih Islam tentang pewarisan,
penyelesaian sengketa juga bertujuan pada syariah compliant untuk mematuhi ajaran Islam (hifz
al-din). Akhirnya, mereka juga mengadopsi prinsip berpikir responsif sehingga masyarakat
kembali berbagi harta dengan metode negosiasi yang dibangun atas kesepakatan keluarga.
Dengan mengacu pada fikih Islam tentang pewarisan, penyelesaian sengketa juga bertujuan
Akhirnya, mereka juga mengadopsi prinsip berpikir responsif sehingga masyarakat kembali berbagi
harta dengan metode negosiasi yang dibangun atas kesepakatan keluarga. Dengan mengacu pada
fikih Islam tentang pewarisan, penyelesaian sengketa juga bertujuan pada syariah compliant untuk
mematuhi ajaran Islam (hifz al-din). Akhirnya, mereka juga mengadopsi prinsip berpikir responsif
118 | Mazahib, Vol 18, No.1 (Juni
Abstrak
A. pengantar
1
Dinas Kehutanan Kalimantan Tengah, Kondisi Daerah,
https://dishut.kalteng.go.id/page/37 kondisi-daerah
2 Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah, Penduduk Menurut
Wilayah dan Agama yang Dianut, http://
sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?tid=321&wid=6200000000
Provinsi Kalimantan Tengah tergolong kurang padat yaitu 12
jiwa/Km. Jika diamati menurut kabupaten dan kota terdapat
perbedaan kepadatan penduduk yang signifikan, dimana kota
Palangka Raya sebagai ibu kota provinsi Kalimantan Tengah
merupakan kota dengan kepadatan tertinggi 71,50 jiwa/Km. 2,
sedangkan Kabupaten Barito Utara merupakan kecamatan
dengan kepadatan penduduk terendah sebesar 6,30 jiwa/Km 2.3
karena banyaknya penduduk di kota palangka raya yang terdiri
dari berbagai suku, budaya, adat dan agama, maka terdapat
perbedaan cara pembagian harta warisan.
(Routledge, 2017)
Keberagaman penerapan syariat Islam di berbagai negara
Islam8 juga menyiratkan pendekatan antropologis hukum Islam.
Antropologi menunjukkan pentingnya memberikan interpretasi
yang lebih luas, sehingga nilai-nilai dan pesan-pesan Al-Qur'an
dapat dikonkretkan dalam budaya yang berbeda. Dari perspektif
ini, agama dan interaksi sosial dengan berbagai budaya dapat
dipelajari. Teori yang digunakan untuk melihat pola interaksi ini
adalah teori akulturasi, asimilasi, atau enkulturasi. Selain itu,
analisis dapat dipertajam dengan teori strukturalisme,
fungsionalisme, dan simbolisme.
Indonesia karena perbedaan konsep anak (walad), lihat misalnya, Ana Amalia
Furqan, Alfitri Alfitri, Akhmad Haries, “Perbedaan Konsep Anak (Walad) dalam
Hukum Waris Islam dan Implikasinya Terhadap Putusan Pengadilan Agama di
Indonesia,”Mazahib Jurnal Pemikiran Hukum Islam, Vol. 17, No. 2 (2018), hlm.
119-146.
32Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh beberapa informan UK, RS, EN, WH, dan JP
di Kota Palangkaraya.
Pelaksanaan tradisi pembagian warisan di atas, dikaitkan dengan
konsep kebiasaan turun temurun dari nenek moyang yang masih
dilakukan di masyarakat dan tradisi tersebut merupakan
perbuatan yang dianggap benar oleh masyarakat setempat.
https://jdih.katingankab.go.idKoentjaraningrat,
PengantarIlmuAntropologi, RinekaCipta, Jakarta, 2005.
Komari, Eksistensi Hukum Waris di Indonesia: Antara Adat
dan syariah, Jurnal Asy-Syariah, Vol. 17, No. 2, Agustus 2015.