Anda di halaman 1dari 13

JIEB (ISSN : 2442-4560) available online at : ejournal.stiepancasetia.ac.

id

PENGARUH KEANDALAN DAN PROSEDUR PELAYANAN TERHADAP


KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANTOR URUSAN AGAMA LIANG
ANGGANG KOTA BANJARBARU

Fahlin Najmi
Kantor Urusan Agama Liang Anggang Kota Banjarbaru
Jl. Pembangunan, Landasan Ulin Tengah, Liang Anggang, Banjarbaru
e-mail : fahminajmi@gmail.com

Abstract: Reliable service and an accurate service procedure is a must for


government agency that serve directly to society needs, including Banjarbaru City
Liang Anggang Religious Affairs Office. This study aims to determine the effects
of reliability and procedures on public satisfaction on Banjarbaru City Liang
Anggang Religious Affairs Office. The method of this research is quantitative.
The amounts of population were 50, while the samples were 50. The data analysis
techniques were multiple linear regressions. The results showed that the variables
of reliability and procedures had partial and simultaneous influence on public
satisfaction on Banjarbaru City Liang Anggang Religious Affairs Office.

Keywords: reliability, procedure, public satisfaction, Banjarbaru City Liang


Anggang Religious Affairs Office

Abstrak: Pelayanan yang andal dengan dilengkapi prosedur pelayanan yang akurat
harus dimiliki oleh instansi pemerintah yang memberikan pelayanan langsung
kepada masyarakat, termasuk Kantor Urusan Agama Liang Anggang Kota
Banjarbaru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
keandalan dan prosedur pelayanan terhadap kepuasan masyarakat pada Kantor
Urusan Agama Liang Anggang Kota Banjarbaru. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kuantitatif. Jumlah populasi sebanyak 50 orang dan
sampel sebanyak 50 orang. Teknik analisis data dengan menggunakan regresi
linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel keandalan dan
prosedur pelayanan secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap kepuasan
masyarakat pada Kantor Urusan Agama Liang Anggang Kota Banjarbaru.

Kata Kunci: keandalan, prosedur pelayanan, kepuasan masyarakat, Kantor


Urusan Agama Liang Anggang Kota Banjarbaru

Latar Belakang ma Republik Indonesia melalui Kantor Urus-


Pelayanan publik oleh pemerintah ke- an Agama (KUA) Liang Anggang Kota Ban-
pada masyarakat merupakan perwujudan jarbaru berupaya menjalankan salah satu mi-
fungsi aparatur negara sebagai abdi masyara- sinya, yaitu meningkatkan kualitas pelayanan
kat. Oleh karena itu, fasilitas publik harus le- melalui tertib administrasi dalam proses mau-
bih didekatkan pada masyarakat sehingga pun produk pelayanan untuk memberikan ke-
mudah dijangkau dengan kualitas pelayanan pastian hukum sebagai wujud tanggung ja-
yang lebih baik, agar dapat memberikan ke- wab pelaksanaan tugas.
puasan kepada masyarakat. Pelayanan publik atau pelayanan umum
Era reformasi identik dengan hak asasi yang diselenggarakan oleh organisasi publik
dan masyarakat semakin kritis serta selalu dapat dibedakan menjadi sebagai berikut ini.
merasa kurang puas atas pelayanan pemerin- 1. Yang bersifat primer, adalah semua pe-
tah saat ini. Untuk menjawab tantangan ini, nyediaan barang/jasa publik yang dise-
pemerintah dalam hal ini Kementerian Aga- lenggarakan oleh pemerintah yang di da-

251
252 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No 2, Juli 2017, hal 251 - 263

lamnya pemerintah merupakan satu-satu- KUA Liang Anggang Kota Banjarbaru


nya penyelenggara. Pengguna/klien mau merupakan tempat di mana pegawai bekerja
tidak mau harus memanfaatkannya. Misal- untuk melayani segala kebutuhan yang diper-
nya adalah pelayanan di kantor imigrasi, lukan masyarakat di wilayahnnya. Alasan pe-
KUA dan pelayanan perizinan. nelitian ini dilakukan di KUA Liang Ang-
2. Yang bersifat sekunder, adalah segala gang Kota Banjarbaru karena obyek inilah
bentuk penyediaan barang/jasa publik yang paling banyak berinteraksi langsung de-
yang diselenggarakan oleh pemerintah. ngan masyarakat umum.
Pengguna/klien tidak harus memperguna- Penelitian ini berusaha untuk mengung-
kannya karena adanya beberapa penye- kapkan apakah expectation service masyara-
lenggara pelayanan. kat sudah sama dengan perceived service-
nya. Oleh karena itu, permasalahan hanya
Ada lima karakteristik yang dapat di- membatasi untuk mengungkapkan ada atau
pakai untuk membedakan ketiga jenis penye- tidak adanya kesenjangan yang mungkin ter-
lenggaraan pelayanan publik tersebut, yaitu jadi antara expectation dan perceived service-
sebagai berikut ini. nya. Bila ada dimensi quality of service mana
1. Adaptabilitas layanan, berarti derajat pe- yang menyebabkan kesenjangan terbesar.
rubahan layanan sesuai dengan tuntutan Dalam penelitian ini dimensi kualitas
perubahan yang diminta oleh pengguna. pelayanan yaitu keandalan (reliability) men-
2. Posisi tawar pengguna/klien, di mana se- jadi permasalahan belakangan ini diban-
makin tinggi posisi tawar pengguna/klien, dingkan dimensi kualitas pelayanan lainnya.
maka akan semakin tinggi pula peluang Oleh karena itu, penulis hanya mengambil di-
pengguna untuk meminta pelayanan yang mensi faktor keandalan (reliability) untuk di-
lebih baik. jadikan variabel penelitian, sejauh mana nan-
3. Tipe pasar, menggambarkan jumlah pe- tinya keandalan (reliability) akan mempenga-
nyelenggara pelayanan yang ada dan hu- ruhi kepuasan masyarakat.
bungannya dengan pengguna/klien. Di beberapa kecamatan di Kota Banjar-
4. Locus control, menjelaskan siapa yang baru, peningkatan pelayanan publik terus di-
memegang kontrol atas transaksi. Apakah tingkatkan, salah satunya adalah KUA Liang
pengguna atau penyelenggara pelayanan. Anggang Kota Banjarbaru. Kementerian
Agama Republik Indonesia telah berupaya
Kualitas tidak lagi hanya bermakna meningkatkan kinerja pelayanan publik,
kesesuaian dengan spesifikasi tertentu, tetapi pemberian pelayanan kepada masyarakat di
kualitas tersebut ditentukan masyarakat. Oleh KUA Liang Anggang Kota Banjarbaru, ter-
karena itu, segala aktivitas organisasi harus utama mengenai ijin menikah dan pelayanan
dikoordinasikan untuk memuaskan masyara- lainnya, masih sering dikeluhkan karena dira-
kat. Kualitas memberikan suatu dorongan ke- sa sulit, berbelit, panjang, dan lama penyele-
pada masyarakat untuk menjalin ikatan yang saiannya. Melihat kecenderungan tersebut,
kuat dengan organisasi. maka Kementerian Agama Kota Banjarbaru
Dalam jangka panjang ikatan seperti ini membuat kebijakan pelayanan yang bersifat
memungkinkan organisasi memahami de- “satu pintu”. Unit ini merupakan sarana pela-
ngan seksama harapan masyarakat serta ke- yanan umum yang memberikan beberapa je-
butuhan mereka. Dengan demikian, organisa- nis pelayanan umum kepada masyarakat,
si tersebut dapat meningkatkan kepuasan ma- yang diselenggarakan secara terpadu di KUA
syarakat dengan cara, organisasi memaksi- Liang Anggang Kota Banjarbaru.
mumkan pengalaman masyarakat yang me- KUA Liang Anggang Kota Banjarbaru
nyenangkan dan meminimumkan atau menia- memiliki tugas untuk mengadakan pelayanan
dakan pengalaman masyarakat yang kurang umum di bidang perijinan dan rekomendasi
menyenangkan. Pada gilirannya kepuasan bidang agama, seperti pembuatan surat kete-
masyarakat dapat menciptakan kesetiaan atau rangan nikah, waris, dan lain sebagainya,
loyalitas kepada organisasi yang memberikan serta mengkoordinir kelurahan yang berada
kualitas yang memuaskan. di bawah lingkup KUA Liang Anggang Kota
Pengaruh Keandalan dan Prosedur Layanan Terhadap Kepuasan Masyarakat …. 253

Banjarbaru. Dengan kompleknya permasa- jadwal yang telah dijanjikan dan tanpa mela-
lahan yang dihadapi menjadi satu keharusan kukan kesalahan setiap kali. Adapun atribut-
bagi setiap kecamatan untuk meberikan pela- atribut yang berada dalam dimensi ini antara
yanan kepada masyarakat dengan sesuai pro- lain adalah:
sedur yang berlaku merupakan hal yang ter- 1. memberikan pelayanan sesuai janji;
penting. Oleh karena itu, diharapkan mampu 2. pertanggung jawaban tentang penanganan
untuk selalu konsisten pada perannya, ter- konsumen akan masalah pelayanan;
utama kuantitas dan kualitas pelayanan da- 3. memberi pelayanan yang baik saat kesan
lam upaya memuaskan kebutuhan dan ke- pertama kepada konsumen;
inginan masyarakat. 4. memberikan pelayanan tepat waktu; dan
Penelitian ini diharapkan akan lebih 5. memberikan informasi kepada konsumen
menumbuhkan kesadaran akan pentingnya tentang kapan pelayanan yang dijanjikan
keandalan dan prosedur pelayanan untuk akan direalisasikan.
memberikan yang terbaik terhadap masyara-
kat, dan dasar bagi pengembangan kualitas Keandalan adalah kemampuan untuk
pelayanan di masa yang akan datang, karena menyediakan pelayanan yang terpercaya dan
kepuasan masyarakat tidak pernah berhenti. akurat. Kinerja harus sesuai dengan harapan
pelanggan tanpa kesalahan. Ada pula yang
Kajian Literatur mendefinisikan sebagai kemampuan untuk
Abidin (2010), memberikan pengertian melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan
keandalan adalah salah satu dimensi dari terpercaya dan akurat. Hal ini berarti tingkat
pelayanan berkualitas. Pelayanan berkualitas keandalan di mata pelanggan, meliputi ke-
merupakan upaya yang dilakukan oleh per- mampuan memberikan layanan yang dijanji-
usahaan untuk memenuhi harapan pelang- kan dengan segera, akurat, dan memuaskan,
gannya. Pelayanan yang berkualitas lebih yang meliputi catatan transaksi yang lengkap,
menekankan aspek kepuasan konsumen yang kredibilitas/bonafiditas/citra perusahaan dan
diberikan oleh perusahaan yang menawarkan daya tarik keunggulan kualitas pelayanan
jasa. Keberhasilan suatu perusahaan yang Menurut Zahruli (2012) yaitu kemam-
bergerak di sektor jasa tergantung pelayanan puan memberikan pelayanan yang sesuai se-
yang ditawarkan. cara akurat dan terpercaya, sikap simpatik
Lupiyoadi (2011) menyatakan ada lima dan dengan akurasi yang tinggi kepada para
dimensi pelayanan, yaitu tangibles (bukti fi- pasien. Keandalan diukur dengan tindakan
sik), reliability (keandalan), responsiveness pelayanan yang akurat oleh pegawai, profesi-
(ketanggapan), assurance (jaminan) dan em- onalisme dalam menangani keluhan masyara-
pathy. Reliability atau keandalan yaitu ke- kat oleh para pegawai, melayani dengan baik
mampuan perusahaan untuk memberikan pe- dan ramah saat memberikan pelayanan de-
layanan sesuai yang dijanjikan secara akurat ngan tepat dan benar sesuai dengan prosedur
dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan yang ditetapkan dalam memberikan pelayan-
harapan pelanggan yang berarti ketepatan an selalu sesuai dengan jadwal yang telah
waktu, pelayanan yang sama untuk semua ditetapkan.
pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang sim- Keandalan mempunyai arti kemampu-
patik, dan dengan akurasi yang tinggi. an perusahaan untuk memberikan layanan
Ariani (2012) menyatakan bahwa relia- yang akurat sejak pertama kali tanpa mem-
bility adalah konsistensi kerja pemberi jasa buat kesalahan apapun dan menyampaikan
dan kemampuan pemberi jasa dalam jasanya sesuai dengan waktu tertentu. Kean-
memenuhi janji para penerima jasa. Abidin dalan adalah kemungkinan produk untuk ti-
(2010) bahwa reliability adalah kemampuan dak berfungsi pada periode waktu tertentu.
untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan Intinya, reliabilitas (kepercayaan) adalah saat
dengan tepat (accurately) dan kemampuan seluruh Informan percaya bahwa pelayanan
untuk dipercaya (dependably), terutama di tempat pelayanan tertentu bagi mereka sa-
memberikan jasa secara tepat waktu (on- ngat memuaskan dan seperti yang diharap-
time), dengan cara yang sama sesuai dengan kan.
254 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No 2, Juli 2017, hal 251 - 263

Kepmen PAN No. 63/Kep/M.Pan/7/ prosedur pelayanan tersebut menunjukkan


2003 tentang Pedoman Umum Penyelengga- adanya langkah-langkah atau cara-cara seba-
raan Pelayanan Publik, menegaskan bahwa gai pedoman yang harus dilaksanakan pada
dalam rangka upaya meningkatkan kualitas setiap tahapan dalam serangkaian proses pe-
pelayanan publik. Setiap penyelenggaraan nyelesaian pelayanan publik.
pelayanan publik harus memiliki standar pe- Berdasarkan pengertian prosedur pela-
layanan dan dipublikasikan sebagai jaminan yanan tersebut diatas, maka dapat dijelaskan
adanya kepastian bagi penerima pelayanan. bahwa empat tata cara yang dimaksud adalah
Standar pelayanan merupakan ukuran yang sebagai berikut ini.
diberlakukan dalam penyelenggaraan pela- 1. Tata cara pengajuan permohonan pelayan-
yanan publik yang wajib ditaati oleh pemberi an, ialah tahapan-tahapan yang jelas dan
dan atau penerima pelayanan. Standar pela- pasti serta cara-cara yang harus dilaksana-
yanan sekurang-kurangnya memuat, yaitu kan dalam rangka mengajukan suatu per-
prosedur pelayanan, waktu penyelesaian, bia- mohonan pelayanan agar permohonan
ya pelayanan, produk pelayanan, sarana dan yang diajukan tersebut dapat dilayani atau
prasarana, serta kompetensi petugas pemberi diproses ke tahap berikutnya. Pada tahap
pelayanan. Mengacu kepada Kepmen PAN ini biasanya memuat tahap-tahap dan ca-
No. 63/Kep/M.Pan/7/2003, juga ditegaskan ra-cara yang harus dilaksanakan dan dipe-
bahwa sebagai landasan penyusunan standar nuhi oleh seorang pemohon yang meng-
pelayanan, harus disusun petunjuk pelaksana- ajukan permohonan pelayanan tertentu ke-
an publik, yang sekurang-kurangnya harus pada petugas atau pejabat yang berwenang
memuat, yaitu landasan hukum pelayanan memberikan pelayanan tersebut.
publik, maksud dan tujuan pelayanan publik, 2. Tata cara penanganan pelayanan, ialah
sistem dan prosedur pelayanan publik, per- tahapan-tahapan yang jelas dan pasti serta
syaratan pelayanan publik, biaya pelayan pu- cara-cara yang harus dilaksanakan dalam
blik, waktu penyelesaian, hak dan kewajiban, rangka menindak-lanjuti atau menangani
dan pejabat penerima pengaduan pelayanan suatu permohonan pelayanan yang diaju-
publik. kan. Pada tahap ini petugas atau pejabat
Mengenai prosedur pelayanan menurut yang berwenang harus menangani dan
Kepmen PAN Nomor 63/Kep/M.Pan/7/2003, memproses permohonan pelayanan yang
bahwa dalam sistem dan prosedur pelayanan diajukan sesuai dengan tata kerja dan ke-
publik sekurang-kurangnya harus memuat: tentuan yang berlaku.
(1) tata cara pengajuan permohonan pelayan- 3. Tata cara penyampaian hasil pelayanan,
an, (2) tata cara penanganan pelayanan, (3) ialah tahapan-tahapan yang jelas dan pasti
tata cara penyampaian hasil pelayanan, dan serta cara-cara yang harus ditempuh da-
(4) tata cara penyampaian pengaduan pela- lam rangka menyampaikan hasil pelayan-
yanan. Penjelasan mengenai empat tata cara an yang telah selesai ditangani. Pada tahap
yang dimaksud dalam Kepmen PAN No. 63/ ini permohonan pelayanan yang telah di-
Kep/M.Pan/7/2003 tersebut dapat diketahui tangani oleh petugas atau pejabat yang
dengan memahami pengertian prosedur pela- berwenang akan disampaikan hasilnya ke-
yanan itu sendiri. Adapun pengertian prose- pada pemohon yang bersangkutan. Pemo-
dur pelayanan tersebut, menurut Kepmen hon dapat menerima hasil pelayanan de-
PAN No. 26 tahun 2004 tentang Petunjuk ngan memenuhi ketentuan tertentu yang
Teknis Transparansi dan Akuntabilitas dalam berlaku dan terkait dengan jenis pelayanan
Penyelenggaraan Pelayanan Publik, menje- yang diajukan.
laskan bahwa Prosedur pelayanan adalah 4. Tata cara penyampaian pengaduan pela-
rangkaian proses atau tata kerja yang berkait- yanan, adalah tahapan-tahapan yang jelas
an satu sama lain, sehingga menunjukkan dan pasti serta cara-cara yang harus ditem-
adanya tahapan secara jelas dan pasti serta puh untuk dapat menyampaikan pengadu-
cara-cara yang harus ditempuh dalam rangka an yang berhubungan dengan masalah pe-
penyelesaian sesuatu pelayanan. Penjelasan layanan. Pemohon dapat mengadukan atau
Kepmen PAN No. 26 tahun 2004 mengenai mengajukan masalah ketidakpuasan dan
Pengaruh Keandalan dan Prosedur Layanan Terhadap Kepuasan Masyarakat …. 255

masalah-masalah lain yang berhubungan Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas


dengan proses pelayanan pada setiap taha- maka dapat disimpulkan yang dimaksud de-
pannya. ngan prosedur adalah suatu tata cara kerja
atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan
Dengan demikian, dapat disimpulkan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja
bahwa yang dimaksud dengan prosedur pela- yang tetap yang telah ditentukan.
yanan publik adalah kumpulan dari beberapa Pelayanan adalah suatu aktivitas atau
perintah yang harus dilaksanakan dalam me- serangkaian aktivitas yang bersifat tidak ka-
nyelesaikan pelayanan publik agar sesuai de- sat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi aki-
ngan apa yang diharapkan. Agar penyelesai- bat adanya interaksi antara konsumen dengan
an pelayanan publik sesuai dengan yang di- karyawan atau hal-hal lain yang disediakan
harapkan, maka diperlukan kejelasan dan ke- oleh perusahaan pemberi pelayanan yang di-
pastian pada setiap tahapannya. Tahapan-ta- maksudkan untuk memecahkan permasalah-
hapan dalam penyelesaian pelayanan publik, an konsumen/pelanggan (Ratminto dan Atik,
seperti yang telah disebutkan di atas seku- 2011). Simamora (2012) menyatakan bahwa
rang-kurang harus memuat kejelasan dan ke- pelayanan adalah setiap kegiatan atau manfa-
pastian mengenai tata cara dalam proses pe- at yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak
nyelenggaraan pelayanan publik. Dalam se- lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan
rangkaian proses penyelenggaraan pelayanan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
harus memuat sekurang-kurangnya mengenai Menurut Siagian (2001), pelayanan ialah rasa
tata cara-tata cara yang pelayanan mulai dari menyenangkan yang diberikan kepada orang
tahap pengajuan permohonan pelayanan, pe- lain disertai kemudahan-kemudahan dan me-
nanganan pelayanan, penyampaian hasil pe- menuhi segala kebutuhan mereka. Pelayanan
layanan hingga penyampaian pengaduan pe- merupakan suatu bentuk prosedur yang dibe-
layanan. Dengan adanya kejelasan tersebut rikan dalam upayanya memberikan kese-
baik pemberi pelayanan maupun pemohon nangan-kesenangan kepada orang lain dalam
pelayanan akan mendapatkan kemudahan, hal ini kepada pelanggan. Pelayanan me-
kejelasan dan kepastian dalam rangka proses ngandung pengertian setiap kegiatan atau
pelayanan publik. manfaat yang diberikan oleh suatu pihak ke-
Berkaitan dengan penerapan prosedur pada pihak lain yang pada dasarnya tidak
pelayanan, maka agar lebih jelas dalam berwujud dan tidak pula berakibat kepemilik-
rangka memahami prosedur pelayanan terle- an sesuatu (Kotler, 2011).
bih dahulu perlu diketahui mengenai penger- Standar pelayanan publik tersebut me-
tian prosedur dan pelayanan. rupakan ukuran atau persyaratan baku yang
Menurut Widjaja (2011:83), prosedur harus dipenuhi dalam penyelenggaraan pela-
adalah sekumpulan bagian yang saling berka- yanan publik. Prosedur pelayanan wajib di-
itan misalnya orang, jaringan gudang yang miliki oleh institusi penyelenggara layanan
harus dilayani dengan cara yang tertentu oleh publik untuk menjamin diberikannya pela-
sejumlah pabrik dan pada gilirannya akan yanan yang berkualitas oleh penyedia layan-
mengirimkan pelanggan menurut proses ter- an publik sehingga masyarakat penerima
tentu. Menurut Kamaruddin (2011), prosedur layanan merasakan adanya nilai yang tinggi
pada dasarnya adalah suatu susunan yang ter- atas pelayanan tersebut. Tanpa adanya prose-
atur dari kegiatan yang berhubungan satu sa- dur yang jelas, maka akan sangat mungkin
ma lainnya dan prosedur-prosedur yang ber- terjadi pelayanan yang diberikan jauh dari
kaitan melaksanakan dan memudahkan kegi- harapan publik. Dalam keadaan seperti itu,
atan utama dari suatu organisasi. Prosedur akan timbul kesenjangan harapan (expecta-
menurut Masya (2011) adalah suatu rangkai- tion gap) yang tinggi (Mahmudi, 2012).
an tugas-tugas yang saling berhubungan yang Mahmudi (2012) menjelaskan hal-hal
merupakan urutan-urutan menurut waktu dan yang perlu diperhatikan dalam standar prose-
tata cara tertentu untuk melaksanakan suatu dur pelayanan public sebagai berikut ini.
pekerjaan yang dilaksanakan berulang-ulang.
256 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No 2, Juli 2017, hal 251 - 263

1. Kesederhanaan, yaitu prosedur pelayanan tukan kualitas pelayanan adalah seba-gai ber-
hendaknya mudah dipahami dan tidak ber- ikut ini.
belit-belit. 1. Keandalan (realibility), yaitu kemampuan
2. Kejelasan, yaitu dalam hal teknis dan ad- perusahaan untuk memberikan pelayanan
ministratif. Kejelasan ini penting bagi ma- sesuai dengan yang dijanjikan secara aku-
syarakat untuk menghindari terjadinya pe- rat dan terpecaya.
nyimpangan yang merugikan masyarakat. 2. Daya tanggap (responsiveness), yaitu ke-
3. Kepastian waktu, yaitu pelaksanaan pela- sigapan karyawan untuk bersedia mem-
yanan publik dapat diselesaikan dalam ku- bantu dan memberikan pelayanan yang
run waktu yang telah ditentukan. cepat dan tepat kepada pelanggan dan de-
4. Akurasi produk, yaitu produk pelayanan ngan penyampaian informasi yang jelas.
publik yang diberikan harus akurat, benar, 3. Jaminan (assurance), yaitu pengetahuan
tepat, dan sah. koresponden dan kemampuan para karya-
5. Kelengkapan sarana dan prasarana, yaitu wan perusahaan untuk menumbuhkan rasa
tersedianya sarana dan prasarana kerja, percaya pada pelanggan kepada perusaha-
peralatan, dan pendukung lainnya yang an.
memadai termasuk teknologi informasi. 4. Empati (emphaty), yaitu perhatian, komu-
6. Keamanan, yaitu proses dan produk pela- nikasi yang baik dan pemahaman atas ke-
yanan publik memberikan rasa aman dan butuhan individu pelanggan.
kepatian hukum. Oleh karena itu, tidak 5. Bukti fisik (tangibles), yaitu kemampuan
boleh terjadi intimidasi atau tekanan kepa- suatu perusahaan dalam menunjukkan ek-
da masyarakat dalam pelayanan. sistensinya kepada pihak eksternal. Bukti
7. Kemudahan akses, yaitu tempat dan lokasi fisik meliputi penampilan fisik seperti ge-
serta sarana pelayanan yang memadai, dung, perawatan, desain ruangan dan pe-
mudah dijangkau oleh masyarakat, dan nampilan karyawan.
dapat memanfaatkan teknologi informati-
ka. Kata satisfaction (kepuasan) berasal
8. Kenyamanan, yaitu lingkungan pelayanan dari bahasa latin satis, artinya cukup baik,
harus tertib, teratur, disediakan ruang memadai dan factio, artinya melakukan atau
tunggu yang nyaman, bersih, rapi, ling- membuat. Secara sederhana kepuasan dapat
kungan yang indah dan sehat serta dileng- diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu
kapi dengan fasilitas pendukung, seperti atau membuat sesuatu memadai. Menurut
toilet, tempat parkir, tempat ibadah, dan Kotler (2011) kepuasan adalah tingkat pera-
lain sebagainya. saan seseorang setelah membandingkan yang
dia rasakan dibandingkan dengan harapan-
Standar prosedur pelayanan publik ter- nya.
sebut sangat berguna untuk memberikan arah Menurut Oliver dalam Umar (2011),
bertindak bagi institusi penyedia pelayanan kepuasan pelanggan dirumuskan sebagai eva-
publik. Selain itu, masyarakat pengguna jasa luasi purna beli, di mana persepsi terhadap
diharapkan dapat merasakan kepuasan dalam kinerja alternatif produk/jasa yang dipilih
proses pelaksanaannya. memenuhi atau melebihi harapan sebelum
Pada prinsipnya, definisi kualitas pela- pembelian. Apabila persepsi terhadap kinerja
yanan berfokus pada upaya pemenuhan ke- tidak dapat memenuhi atau melebihi harapan
butuhan dan keinginan pelanggan serta kete- sebelum pembelian, maka yang terjadi adalah
patan penyampaian untuk mengimbangi ha- ketidakpuasan.
rapan pelanggan. Menurut Wyckoff (1978), Kepuasan masyarakat merupakan fak-
kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan tor yang sangat penting dan menentukan ke-
yang diharapkan dan pengendalian atas ting- berhasilan suatu badan usaha karena masya-
kat keunggulan tersebut untuk memenuhi ke- rakat adalah konsumen dari produk yang di-
inginan pelanggan. hasilkannya. Hal ini didukung oleh pernyata-
Menurut Parasuraman (dalam an Hoffman dan Beteson (2012), bahwa
Lupiyoadi, 2012), lima faktor dalam menen-
Pengaruh Keandalan dan Prosedur Layanan Terhadap Kepuasan Masyarakat …. 257

tanpa pelanggan, layanan perusahaan tidak 1. Guarantee or waranty adalah jaminan


punya alasan untuk ada. atau garansi yang diberikan oleh badan
Definisi kepuasan masyarakat menurut usaha dan diharapkan dapat memuaskan
Mowen (2011) adalah keseluruhan perilaku masyarakat.
mengenai barang atau jasa setelah dimiliki 2. Delivery communication adalah pesan
atau digunakan. Oleh karena itu, badan usaha atau informasi yang disampaikan oleh
harus dapat memenuhi kebutuhan dan ke- badan usaha kepada masyarakatnya.
inginan masyarakat sehingga mencapai ke- 3. Complain handling adalah sikap badan
puasan masyarakat dan lebih jauh lagi ke de- usaha dalam menangani keluhan -
pannya dapat dicapai kesetiaan masyarakat keluhan atau pengaduan.
sebab bila tidak dapat memenuhi kebutuhan 4. Resolution of problem adalah tanggapan
dan kepuasan masyarakat sehingga menye- yang di berikan badan usaha dalam
babkan ketidakpuasan masyarakat mengaki- membantu memecahkan masalah
batkan kesetiaan masyarakat akan suatu pro- masyarakat yang berkaitan dengan
duk menjadi luntur dan beralih ke produk layanan yang diterimanya.
atau layanan yang disediakan oleh badan usa-
ha yang lain. Selanjutnya attributes related to the
Untuk mengukur kepuasan masyarakat purchase meliputi :
digunakan atribut yang berisi tentang 1. Courtesy adalah kesopanan, perhatian dan
bagaimana masyarakat menilai suatu produk keramahan pegawai
atau layanan yang ditinjau dari sudut 2. Communication adalah kemampuan
pandang pelanggan. Menurut Alan Dutka pegawai dalam melakukan komunikasi
(2008), kepuasan masyarakat dapat diukur dengan masyarakat pelanggan.
melalui atribut-atribut pembentuk kepuasan 3. Ease or convinience of acquisition adalah
yang terdiri atas : kemudahan yang diberikan oleh badan
1. Value to price relationship. Hubungan usaha untuk mendapatkan produk atau
antara harga yang ditetapkan oleh badan layanan yang ditawarkan.
usaha untuk dibayar dengan nilai/manfaat 4. Company reputation adalah baik tidaknya
yang diperoleh masyarakat. reputasi yang dimiliki oleh badan usaha
2. Product value adalah penilaian dari dalam melayani masyarakat.
kualitas produk atau layanan yang 5. Company competence adalah baik
dihasilkan suatu badan usaha. tidaknya kemampuan badan usaha dalam
3. Product benefit adalah manfaat yang melayani masyarakat.
diperoleh masyarakat dari mengkosumsi
produk yang dihasilkan oleh badan usaha. Berdasarkan prinsip pelayanan sebagai-
4. Product feature adalah ciri-ciri atau mana telah ditetapkan dalam Kepmen PAN
karakteristik tertentu yang mendukung No. 63/KEP/M.PAN/7/2003, yang kemudian
fungsi dasar dari suatu produk sehingga dikembangkan menjadi 14 unsur yang rele-
berbeda dengan produk yang ditawarkan van, valid dan reliabel, sebagai unsur mini-
pesaing. mal yang harus ada untuk dasar pengukuran
5. Product design adalah proses untuk indeks kepuasan masyarakat adalah sebagai
merancang tampilan dan fungsi produk. berikut ini.
6. Product reliability and consistency 1. Prosedur pelayanan, yaitu kemudahan ta-
adalah kekakuratan dan keandalan produk hapan pelayanan yang diberikan kepada
yang dihasilkan oleh suatu badan usaha. masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan
7. Range of product ar services adalah alur pelayanan.
macam dari produk atau layanan yang 2. Persyaratan pelayanan, yaitu persyaratan
ditawarkan oleh suatu badan usaha. teknis dan administratif yang diperlukan
untuk mendapatkan pelayanan sesuai de-
Kemudian attribute related to service ngan jenis pelayanannya.
meliputi : 3. Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keber-
adaan dan kepastian petugas yang membe-
258 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No 2, Juli 2017, hal 251 - 263

rikan pelayanan (nama, jabatan serta ke- Pohan (2012) menyebutkan faktor-
wenangan dan tanggung jawabnya). faktor yang mempengaruhi keandalan (reli-
4. Kedisiplinan petugas pelayanan, yaitu ability) meliputi sebagai berikut ini.
kesungguhan petugas dalam memberikan 1. Ability, yaitu seorang petugas harus memi-
pelayanan terutama terhadap konsistensi liki kemampuan teori dan pengalaman la-
waktu kerja sesuai ketentuan yang pangan sehingga pada pelaksanaan tugas-
berlaku. nya, petugas yang dimaksud mampu me-
5. Tanggung jawab petugas pelayanan, yaitu nunjukkan prestasi.
kejelasan wewenang dan tanggung jawab 2. Performance, yaitu membina dan memeli-
petugas dalam penyelenggaraan dan pe- hara kinerja dari petugas dan institusi
nyelesaian pelayanan. yang diwakilinya merupakan kewajiban
6. Kemampuan petugas pelayanan, yaitu petugas yang handal.
tingkat keahlian dan ketrampilan yang di- 3. Personality, yaitu seorang petugas sangat
miliki petugas dalam memberikan/menye- erat hubungannya dengan rasa tanggung
lesaikan pelayanan kepada masyarakat. jawab sebagai petugas serta memelihara
7. Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu tugas-tugas di bidang pelayanan yang
pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu berkaitan dengan kepuasan pengguna jasa
yang telah ditentukan oleh unit penye- pelayanan yang menjadikan kepribadian
lenggara pelayanan. yang sangat penting.
8. Keadilan mendapatkan pelayanan, yaitu 4. Credibility, yaitu batu ujian bagi para pe-
pelaksanaan pelayanan dengan tidak tugas pelayanan yang berusaha mendu-
membedakan golongan/status masyarakat kung upaya melayanai, tanpa memiliki ra-
yang dilayani. sa ragu dalam menangani masalah yang
9. Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu diberikan.
sikap dan perilaku petugas dalam membe- 5. Maturity, yaitu kemampuan mengendali-
rikan pelayanan kepada masyarakat secara kan kondisi, dalam hal ini kemampuan ji-
sopan dan ramah serta saling menghargai wa yang dewasa dan cukup matang untuk
dan menghormati. mengendalikan diri orang lain.
10. Kewajaran biaya pelayanan, yaitu keter-
jangkauan masyarakat terhadap besarnya Moekijat (2011), menyebutkan hal-hal
biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan. yang mencakup keandalan (reliability), yaitu
11. Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesu- keterampilan petugas, kelengkapan sarana,
aian antara biaya yang dibayarkan dengan dan ketepatan waktu.
biaya yang telah ditetapkan. Psikologi industri menyatakan bahwa
12. Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelak- keterampilan kerja adalah kemampuan
sanaan waktu pelayanan, sesuai dengan seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya
ketentuan yang telah ditetapkan. (As’ad 2012). Jadi, keterampilan kerja dapat
13. Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi diartikan sebagai hasil yang dapat dicapai se-
sarana dan prasarana pelayanan yang ber- seorang menurut ukuran yang berlaku untuk
sih, rapi, dan teratur sehingga dapat mem- pekerjaan atau tugas yang bersangkutan. Ke-
berikan rasa nyaman kepada penerima pe- terampilan kerja antara orang yang satu de-
layanan. ngan orang yang lainnya dalam situasi kerja
14. Keamanan pelayanan, yaitu terjaminnya adalah perbedaan karakteristik individual.
tingkat keamanan lingkungan unit penye- Disamping itu, orang yang sama dapat mem-
lenggara pelayanan ataupun sarana yang bentuk penampilan kerja yang berbeda dalam
digunakan, sehingga masyarakat merasa situasi yang berbeda pula. Dari sinilah dapat
tenang untuk mendapatkan pelayanan ter- disimpulkan bahwa kerja seseorang dipenga-
hadap risiko-risiko yang diakibatkan dari ruhi oleh faktor situasi (As’ad, 2012).
pelaksanaan pelayanan. As’ad (2012 menyebutkan bahwa pe-
nampilan kerja adalah succesful role achieve-
ment yang diperoleh seseorang dari perbuat-
an-perbuatannya. Dengan kata lain, penam-
Pengaruh Keandalan dan Prosedur Layanan Terhadap Kepuasan Masyarakat …. 259

pilan kerja sebagai kesuksesan seeorang da- adanya sarana yang lengkap, maka pegawai
pat melaksanakan pekerjaannya. Jadi, pe- akan mudah untuk melaksanakan tugas dan
nampilan kerja dapat diartikan sebagai hasil fungsinya sebagai pemberi pelayanan. Selain
hanya dicapai oleh seseorang menurut ukuran itu dengan sarana yang memadai juga akan
yang berlaku untuk pekerjaan adalah tugas mempengaruhi profesional kerja pegawai dan
yang bersangkutan. mendatangkan kepuasan pada masyarakat
Menurut Indrawijaya (2012), prestasi yang datang (Sedarmayanti, 2011).
kerja seseorang bergantung pada keinginan- Ketepatan waktu yang dimaksud antara
nya (motivasi) untuk berprestasi dan kemam- lain meliputi waktu yang dibutuhkan oleh se-
puan untuk melakukannya. Ada tiga variabel orang untuk mendapatkan pelayanan yang
yang mempengaruhi perilaku dan penampil- dimulai dari pendaftaran, pengurusan di bagi-
an kerja yaitu individu, variabel organisasi an administrasi, waktu tunggu dalam proses
dan variabel psikologi. Hasil dari perilaku in- pelayanan. Pelayanan yang handal mencer-
dividu di dalam organisasi tampak dalam minkan ketepatan waktu pelayanan dan ke-
bentuk penampilan kerja. Sehingga, di dalam sigapan pegawai dalam meberikan pelayan-
organisasi variabel organisasi dan variabel an. Pelayanan yang handal akan dapat memu-
psikologi tidak hanya mempengaruhi prilaku askan pelanggan. Faktor perilaku manusia
tetapi juga penampilan kerja seseorang. Pe- adalah dapat menentukan, selain bentuk isi
nampilan kerja adalah prilaku yang berkaitan (content) mutu barang atau jasa yang diberi-
langsung dengan tugas-tugas pekerjaan dan kan. Perilaku yang baik dalam memberikan
yang perlu diselesaikan untuk mencapai ka- pelayanan menurut De Vriye dalam
rakteristik individu ini memerlukan penyesu- (Nurmiah, 2012) adalah sebagai berikut ini.
aian terhadap situasi tempat kerja dan organi- 1. Self-esteem, yaitu penghargaan terhadap
sasinya dan pada umunya sikap terhadap pe- diri sendiri, dengan pandai menghargai di-
kerjaan dapat mempengaruhi kerja atau de- rinya sendiri, seorang karyawan akan ber-
mikian pula sebaliknya. Jadi, dapat disimpul- pikiran dan bertindak positif terhadap
kan bahwa keterampilan petugas merupakan orang lain, sehingga pandai menghargai
hasil interaksi antara motivasi dan kemampu- pelanggan dengan baik.
an pada diri seseorang. Orang yang tinggi 2. Exceed expectation, yaitu memberikan pe-
motivasinya, tetapi rendah kemampuannya, layanan dengan melebihi harapan pasien
akan menghasilkan penampilan kerja yang (mematuhi dan melebihi standar) secara
rendah pula. Begitu pula orang yang kemam- konsisten.
puannya, dan motivasinya rendah dan pe- 3. Recovery, yaitu adanya keluhan pasien ja-
nampilan kerja tinggi diperlukan adanya ngan dianggap sebagai suatu beban masa-
orang yang memiliki motivasi dan kemam- lah, namun dianggap sebagai suatu
puan tinggi (Indrawijaya, 2012). peluang untuk memperbaiki atau
Untuk dapat melaksanakan tugas de- meningkatkan diri.
ngan baik sebuah instansi yang memberikan 4. Vision, yaitu pelayanan prima sangat ber-
pelayanan kepada masyarakat harus beberapa kaitan dengan visi organisasi yang terkait.
fungsi, salah satu diantaranya adalah fungsi 5. Care, yaitu perhatian atau perlakuan ter-
menyelenggarakan pelayanan dengan me- hadap pasien dengan baik dan tulus.
lengkapi sarana dan prasarana yang dibutuh- 6. Pemberdayaan, yaitu memberdayakan
kan pada saat bekerja. Secara umum dalam agar karyawan mampu bertanggungjawab.
sebuah instansi sarana itu merupakan salah
satu bagian dari lingkungan kerja yang akan Manfaat keandalan (reliability) adalah
mempengaruhi mutu pelayanan yang diberi- sebagai berikut:
kan. Menurut Yandianto (2011) sarana ada- 1. diketahui kelemahan atau kekurangan dari
lah sesuatu yang dipakai sebagai alat dalam masing-masing unsur dalam penyelengga-
mencapai maksud dan tujuan yang raan pelayanan publik;
diinginkan. 2. diketahui kinerja penyelenggaraan pela-
Sarana merupakan aset sebuah organi- yanan yang telah dilaksanakan oleh unit
sasi dalam rangka pencapaian tujuan. Dengan pelayanan publik secara periodik;
260 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No 2, Juli 2017, hal 251 - 263

3. sebagai bahan penetapan kebijakan yang Hasil Penelitian dan Pembahasan


perlu diambil dan upaya yang perlu dila- Rekapitulasi tanggapan responden ber-
kukan; tujuan untuk mendeskrifsikan variabel-varia-
4. diketahui indeks kepuasan masyarakat se- bel penelitian melalui interprestasi distribusi
cara menyeluruh terhadap hasil pelaksana- frekuensi jawaban responden secara keselu-
an pelayanan publik pada lingkup peme- ruhan, baik dalam jumlah responden (orang),
rintah pusat dan daerah; maupun dalam angka persentase terhadap
5. memacu persaingan positif, antar unit pe- item-item variabel penelitian Supriyanto dan
nyelenggara pelayanan pada lingkup pe- Machfudz (2011), adapun frekuensi jawaban
merintah pusat dan daerah dalam upaya responden untuk jawaban pertanyaan varia-
peningkatan kinerja pelayanan; dan bel keandalan (X1), prosedur layanan (X2)
6. bagi masyarakat dapat diketahui gambaran dan kepuasan masyarakat (Y) dapat dilihat
tentang kinerja unit pelayanan. pada Tabel 1.
Berdasarkan tabel 1, dari variabel kean-
Metode Penelitian dalan (X1) pada item pertanyaan (X1.1) dari
Menurut Sugiyono, (2012:87) Populasi 50 masyarakat pada KUA Liang Anggang
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Kota Banjarbaru jawaban paling dominan
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan adalah sebanyak 24 orang (48%) menjawab
karakteristik tertentu yang ditetapkan untuk setuju; item pertanyaan (X1.2) jawaban paling
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan- dominan adalah sebanyak 23 orang (46%)
nya. Populasi dalam penelitian ini adalah se- menjawab setuju, item pertanyaan (X1.3) ja-
luruh masyarakat yang menggunakan jasa pe- waban paling dominan adalah sebanyak 24
layanan di KUA Liang Anggang Kota Ban- orang (48%) menjawab setuju; item perta-
jarbaru. Jumlah populasi pada penelitian ini nyaan (X1.4) jawaban paling dominan adalah
dapat dikatakan tidak terbatas, oleh karena sebanyak 22 orang (44%) menjawab sangat
itu diambil jumlah sampel sebanyak rata-rata setuju dan item pertanyaan (X1.5) jawaban
jumlah masyarakat yang berurusan di Kantor paling dominan adalah sebanyak 23 orang
Urusan Agama Liang Anggang Kota (46%) menjawab sangat setuju.
Banjarbaru setiap bulannya, yaitu 50 orang. Variabel Prosedur Layanan (X2) pada
Oleh karena itu, sampel dalam penelitian ini item pertanyaan (X2.1) dari 50 masyarakat
ada 50 responden. Sampel diambil secara pada KUA Liang Anggang Kota Banjarbaru
accidental terhadap mereka yang jawaban paling dominan adalah sebanyak 19
membutuhkan pelayanan dari Kantor Urusan orang (38%) menjawab sangat setuju; item
Agama Liang Anggang Kota Banjarbaru pertanyaan (X2.2) jawaban paling dominan
dalam 1 bulan. adalah sebanyak 19 orang (38%) menjawab
Instrumen yang digunakan untuk sangat setuju; item pertanyaan (X2.3) jawaban
mengambil data adalah kuesioner yang paling dominan adalah sebanyak 20 orang
membahas tentang tiga hal, yaitu: (40%) menjawab sangat setuju; item perta-
nyaan (X2.4) jawaban paling dominan adalah
Variabel Bebas : sebanyak 16 orang (32%) menjawab sangat
X1 : Keandalan setuju; item pertanyaan (X2.5) jawaban paling
X2 : Prosedur Layanan dominan adalah sebanyak 22 orang (44%)
menjawab sangat setuju; item pertanyaan
Variabel Terikat : (X2.6) jawaban paling dominan adalah seba-
Y : Kepuasan Masyarakat nyak 22 orang (44%) menjawab sangat setu-
ju; item pertanyaan (X2.7) jawaban paling
Data yang digunakan adalah data dominan adalah sebanyak 18 orang (36%)
primer. Data yang telah dikumpulan menjawab sangat setuju dan item pertanyaan
kemudian di tabulasi dan dianalsis dengan (X2.8) jawaban paling dominan adalah seba-
menggunakan teknik analisis regresi nyak 21 orang (42%) menjawab setuju.
berganda.
Pengaruh Keandalan dan Prosedur Layanan Terhadap Kepuasan Masyarakat …. 261

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden

Jawaban Responden
Item 1 (STS) 2 (TS) 3 (N) 4 (S) 5 (SS)
F % F % f % f % f %
X1.1 7 14 12 24 7 14 24 48 0 0
X1.2 6 12 8 12 13 26 23 46 0 0
X1.3 6 12 9 18 11 22 24 48 0 0
X1.4 6 12 11 22 11 22 22 44 0 0
X1.5 4 8 9 18 14 28 23 46 0 0
X2.1 3 6 2 4 13 26 13 26 19 38
X2.2 2 4 5 10 12 24 12 24 19 38
X2.3 2 4 7 14 9 18 12 24 20 40
X2.4 1 2 5 10 14 28 16 32 14 28
X2.5 2 4 4 8 13 26 9 18 22 44
X2.6 1 2 6 12 11 22 10 20 22 44
X2.7 2 4 4 8 10 20 16 32 18 36
X2.8 3 6 3 6 9 18 21 42 14 28
Y.1 2 4 7 14 11 22 14 28 16 32
Y.2 0 0 8 16 8 16 16 32 18 36
Y.3 0 0 6 12 5 10 24 48 15 30
Y.4 1 2 7 14 11 22 23 46 8 16
Y.5 0 0 7 14 8 16 22 44 13 26
Y.6 3 6 6 12 4 8 27 54 10 20
Y.7 1 2 6 12 21 42 18 36 4 8
Y.8 3 6 3 6 10 20 18 36 16 32
Y.9 1 2 3 6 10 20 19 38 17 34
Y.10 0 0 6 12 9 18 22 44 13 26
Y.11 3 6 8 16 8 16 16 32 15 30
Y.12 3 6 6 12 13 26 11 22 17 34
Y.13 1 2 6 12 12 24 16 32 15 30
Y.14 2 4 1 2 9 18 13 26 25 50

Dari variabel kepuasan masyarakat (Y) paling dominan adalah sebanyak 21 orang
pada item pertanyaan (Y1) dari 50 masyara- (42%) menjawab netral; item pertanyaan (Y8)
kat pada KUA Liang Anggang Kota Banjar- jawaban paling dominan adalah sebanyak 18
baru jawaban paling dominan adalah seba- orang (36%) menjawab setuju; item perta-
nyak 16 orang (32%) sangat setuju; item per- nyaan (Y9) jawaban paling dominan adalah
tanyaan (Y2) jawaban paling dominan adalah sebanyak 19 orang (38%) menjawab setuju;
sebanyak 18 orang (36%) menjawab setuju; item pertanyaan (Y10) jawaban paling domi-
item pertanyaan (Y3) jawaban paling domi- nan adalah sebanyak 22 orang (44%) menja-
nan adalah sebanyak 24 orang (48%) menja- wab setuju; item pertanyaan (Y.11) jawaban
wab setuju; item pertanyaan (Y4) jawaban paling dominan adalah sebanyak 16 orang
paling dominan adalah sebanyak 23 orang (32%) menjawab setuju, item pertanyaan
(46%) menjawab setuju; item pertanyaan (Y12) jawaban paling dominan adalah
(Y5) jawaban paling dominan adalah seba- sebanyak 17 orang (34%) menjawab sangat
nyak 23 orang (46%) menjawab sangat setu- setuju; item pertanyaan (Y13) jawaban paling
ju; item pertanyaan (Y6) jawaban paling do- dominan adalah sebanyak 16 orang (32%)
minan adalah sebanyak 27 orang (54%) men- menjawab setuju; item pertanyaan (Y14) ja-
jawab setuju; item pertanyaan (Y7) jawaban
262 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No 2, Juli 2017, hal 251 - 263

waban paling dominan adalah sebanyak 25 berpengaruh signifikan terhadap variabel ter-
orang (50%) menjawab sangat setuju. ikatnya. Berdasarkan teori tersebut maka nila
Melalui pengujian ini akan dapat dike- sig. Fhitung adalah 0,000 < 0,05 dan Fhitung
tahui apakah variabel yang terdiri dari kean- 45,353 > 3,200, sehingga hipotesis kedua
dalan (X1), prosedur layanan (X2) berpenga- yang mengatakan keandalan dan prosedur la-
ruh secara parsial terhadap kepuasan masya- yanan berpengaruh signifikan secara simul-
rakat (Y) pada Kementerian Agama Kota tan terhadap kepuasan masyarakat pada KUA
Banjarbaru, yaitu dengan cara yaitu dengan Liang Anggang Kota Banjarbaru dapat diteri-
cara membandingkan nilai probabilitas signi- ma atau teruji
fikansi variabel dengan probabilitas sebesar Pada hipotesis ketiga yang menyatakan
5% (α = 0,05) apabila nilai probabilitas signi- bahwa keandalan (X1) merupakan faktor
fikansi < (α = 0,05) maka terdapat pengaruh yang dominan berpengaruh terhadap kepuas-
signifikan terhadap variabel terikatnya, begi- an masyarakat (Y) adalah benar atau terbukti,
tu juga sebaliknya, dan df = n – K - 1 = 50 – karena hasil penelitian menunjukkan variabel
3 – 1 = 46 maka didapat nilai t tabel 2,013 yang berpengaruh dominan terhadap kepuas-
adapun hasil perhitungan statistik dapat di an masyarakat masyarakat pada KUA Liang
lihat pada tabel 2 dibawah ini : Anggang Kota Banjarbaru adalah keandalan
(X1), karena memiliki nilai beta (beta coeffi-
Tabel 2. Nilai thitung cient) paling besar dari pada variabel bebas
Variabel thitung ttabel Sig. Signifikansi lainnya yaitu X1 0,666 > X2 0,349
X1 7,659 2,013 0,000 Signifikan
X2 4,013 2,013 0,000 Signifikan Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat di-
Berdasarkan Tabel 2, dapat dilihat pe- tarik kesimpulan sebagai berikut ini.
ngaruh variabel keandalan (X1) terhadap ke- 1. Variabel keandalan dan prosedur layanan
puasan masyarakat (Y). Nilai probabilitas berpengaruh secara parsial terhadap kepu-
signifikansi yaitu 0,000 < 0,05 dan thitung asan masyarakat pada KUA Liang Ang-
7,659 > ttabel 2,013, sehingga dapat disimpul- gang Kota Banjarbaru.
kan bahwa keandalan (X1) berpengaruh sig- 2. Keandalan dan prosedur layanan berpe-
nifikan secara parsial terhadap kepuasan ma- ngaruh secara simultan terhadap kepuasan
syarakat (Y) pada KUA Liang Anggang Kota masyarakat pada KUA Liang Anggang
Banjarbaru . Kota Banjarbaru.
Pengaruh variabel prosedur layanan 3. Keandalan merupakan variabel yang do-
(X2) terhadap kepuasan masyarakat (Y), pro- minan pengaruhnya terhadap kepuasan
sedur layanan (X2) berpengaruh signifikan masyarakat pada KUA Liang Anggang
secara parsial terhadap kepuasan masyarakat Kota Banjarbaru.
(Y). Nilai probabilitas signifikansi yaitu
0,000 < 0,05 dan thitung 4,013 > 2,013, sehing- DAFTAR PUSTAKA
ga dapat disimpulkan bahwa parsial prosedur Abidin Zainal, 2010, “Analisis Pengaruh Ke-
layanan (X2) berpengaruh siginifikan secara andalan dan Etos Kerja terhadap Pela-
sendiri sendiri atau parsial terhadap kepuasan yanan Publik Pegawai Kantor Pela-
masyarakat (Y) pada KUA Liang Anggang yanan Pajak Pratama Medan Kota“,
Kota Banjarbaru. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Uji F digunakan dengan tujuan untuk Ariani Wahyuni, 2012, Manajemen Operasi-
membuktikan apakah variabel bebas berpe- onal Jasa, Graha Ilmu, Yogyakarta.
ngaruh secara bersama-sama terhadap varia- As’ad Moh., 2012, Psikologi Industri, Liber-
bel terikat. Dari hasil perhitungan melalui ty, Yogyakarta.
SPSS menunjukan Fhitung sebesar 25,065 dan Dutka Alan, 2008, AMA Handbook for
Ftabel di dapat dengan df 1 = K -1 = 3 – 1 = 2 Customer Satisfaction, NTC Business
dan df 2 = n – K = 50 – 3 = 47 maka nilai Book, Lincolnwood, Illinois.
Ftabel sebesar 3,200 dan apabila signifikansi <
0,05 maka dapat disimpulkan variabel bebas
Pengaruh Keandalan dan Prosedur Layanan Terhadap Kepuasan Masyarakat …. 263

Hoffman, John dan Douglas Beteson, 2012, Pemberdayaan Aparatur Negara No-
Services Marketing: Concepts,. Strate- mor: 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang
gies, and Cases, Third Edition, Thom- Pedoman Umum Penyelenggaraan Pe-
son South-Western, USA layanan Publik.
Pohan Imbalo S., 2012. Jaminan Mutu La- Republik Indonesia, Keputusan Menteri Pen-
yanan Kesehatan, EGC, Jakarta. dayagunaan Aparatur Negara Nomor
Indrawijaya, 2012, Perilaku Organisasi, Si- 26 Tahun 2004 Tentang Petunjuk Tek-
nar Baru, Jakarta. nis Transparansi dan Akuntabilitas da-
Julita, 2011, “Pengaruh Kualitas Pelayanan lam Penyelenggaraan Pelayanan Pu-
terhadap Kepuasan Mahasiswa Fakul- blik.
tas Ekonomi Universitas Sumatera Sedarmayanti, 2011, Sumber Daya Manusia
Utara”, Skripsi, Universitas Sumatera dan Produktivitas Kerja, Mandar Maju,
Utara, Medan. Bandung.
Kamaruddin Ahmad, 2011, Akuntansi Mana- Siagian Sondang P., Organisasi dan Perilaku
jemen: Dasar-dasar Konsep Biaya dan Administrasi, Gunung Agung, Jakarta.
Pengambilan Keputusan, Raja Grafin- Simamora Bilson, 2012, Panduan Riset Peri-
do, Jakarta. laku Konsumen, Gramedia Pustaka
Kotler Philip, .2011, Manajemen Pemasaran, Utama, Jakarta.
Edisi Millenium, Prenhallinda, Jakarta. Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kuantita-
Lupiyoadi Hamdani, 2011, Manajemen Pe- tif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Ban-
masaran Jasa, Edisi Kedua, Salemba dung.
Empat, Jakarta. Supriyanto Achmad Sani dan Machfudz,
Lupiyoadi Rambat, 2012, Manajemen Pema- Mashuri, 2011, Metodologi Riset Ma-
saran Jasa, Salemba Empat, Jakarta. najemen Sumber Daya Manusia, UIN
Mahmudi, 2012, Manajemen Kinerja Sektor Maliki Press, Malang.
Publik, UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Umar Husein, 2011, Riset Pemasaran dan
Masya Ismail, 2011, Manajemen, Effhar Off- Perilaku Konsumen, Gramedia Pustaka
set, Semarang. Utama, Jakarta.
Moekijat, 2011, Pengantar SIM, Remaja Wyckoff Daryl D., 1978, Management of.
Rosdakarya, Bandung. Service Operation: Texts and Cases,
Mowen, John C., 2011, Consumer Behavior, Boston.
4th Edition, Prentice Hall International Widjaja Amin, 2011, Manajemen Strategik,
Inc., London. Edisi Pertama, Harvarindo, Jakarta.
Nurmiah, 2012, Pelayanan yang Optimal. Yandianto, 2011, Kamus Umum Bahasa In-
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. donesia, M2S, Bandung.
Ratminto dan Atik, 2011, Manajemen Pela- Zahruli, 2012, Pendekatan Mutu dan Kepu-
yanan, Pustaka Pelajar, Jakarta. asan dalam Pelayanan Kesehatan, Gu-
Republik Indonesia, Keputusan Menteri nung Agung, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai