Askep Napza
Askep Napza
X Jakarta pada 20
Oktober 2020. Klien mengatakan ia diantar oleh kakaknya , klien mengungkapkan ingin berhenti
menggunakan Putaw (Heroin). Namun, klien tidak yakin dengan dirinya sendiri, jika ia dapat
berhenti total dan tidak menggunakan kembali jika sudah keluar dari Rumah Sakit. Klien
mengatakan alasan ia mau masuk perawatan adalah karena saran dari kakaknya yang
mengatakan takut jika adiknya ketangkap dan tersangkut kasus hukum karena menggunakan
Heroin, Sehingga urusannya akan panjang. Klien mengatakan sudah memakai Heroin sejak 3
tahun yang lalu.
A. PENGKAJIAN
1. Data Dasar
a. Identitas Klien
No.register : 00214
Nama : Tn. Z
Usia : 35 Tahun
Agama : Islam
7. Data Fokus
a. Data subyektif
1) Klien mengatakan mual dan muntah
2) Klien mengatakan bab > 5 kali sehari dengan konsistensi cair
3) Klien mengatakan hanya menghabiskan 2-3 sendok makanan yang disajikan
4) Klien mengatakan nafsu makan menurun
b. Data obyektif
a. Turgor kulit jelek dan kulit kering
b. Mukosa bibir kering
c. Klien tampak lemas
d. Feses konsistensi cair
e. Wajah tampak pucat dan gelisah
f. Konjungtiva anemis
8. Analisa Data
Do:
Klien terlihat pucat
Mukosa bibir kering
Turgor kulit jelek
dan kulit kering
2. 20/02/2020 Ds: Output Gangguan
Klien mengatakan berlebihan pola
mual dan muntah keseimbangan
Klien mengatakan cairan dan
bab > 5 kali sehari dengan elektrolit
konsistensi cair
Do:
Turgor kulit jelek
dan kulit kering
Mukosa bibir kering
Klien tampak lemas
Feses konsistensi
cair
3. 20/02/2020 Ds: Intake tidak Pemenuhan
Klien mengatakan adequat nutrisi kurang
mual dan muntah dari
Klien mengatakan kebutuhan
hanya menghabiskan 2-3 tubuh
sendok makanan yang
disajikan
Klien mengatakan
nafsu makan menurun
Do:
Klien tampak lemas
Wajah tampak pucat
dan gelisah
Konjungtiva anemis
BB menurun dari 52
kg menjadi 50 kg setelah
sakit
A. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan pola eliminasi fekal karena diare yang b.d inflamasi pada perut klien d.d
klien mengatakan mual dan muntah, klien mengatakan bab > 5 kali sehari dengan
konsistensi cair, turgor kulit jelek dan kulit kering, mukosa bibir kering, mata cekung,
klien tampak lemas, feses konsistensi cair.
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d output berlebihan d.d klien
mengatakan mual dan muntah, klien mengatakan bab > 5 kali sehari dengan
konsistensi cair, turgor kulit jelek dan kulit kering, mukosa bibir kering, mata cekung,
klien tampak lemas, feses konsistensi cair.
3. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake tidak adequat d.d klien
mengatakan mual dan muntah, klien mengatakan hanya menghabiskan 2-3 sendok
makanan yang disajikan, klien mengatakan nafsu makan menurun, klien tampak
lemas, wajah tampak pucat dan gelisah dan konjungtiva anemis, BB menurun dari 59
kg menjadi 58 kg setelah sakit.
A. Intervensi
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
1. Gangguan pola eliminasi Setelah 1. Monitor tanda 1. Mengetahui
fekal karena diare yang dilakukan dan gejala diare tanda dan gejala
berhubungan dengan perawatan 2. Monitor buang diare
inflamasi selama 3 x 24 air besar 2. Mengetahui
jam, 3. Memberikan air warna, frekuensi,
diharapkan hangat setelah konsistensi, dan
pola eliminasi makan volume feses
BAB kembali 4. Memberikan 3. Mengurangi
normal, dengan makanan tinggi mual pada klien
kriteria hasil: serat 4. Memenuhi
1. Kontrol 5. Edukasi jenis kebutuhan nutrisi
pengeluaran maknaan yang klien
feses normal membantu 5. Membantu
2. Konsistensi meningkatkan mempercepat
feses normal keteraturan penyembuhan
3. Frekuensi peristaltic usus klien
defekasi 6. Kolaborasi
normal pemberian obat
4. Keluhan
defekasi lama
dan sulit
menurun
5. TTV normal
2. Resiko Setelah 1. 1. Mengetahui
ketidakeseimbangan dilakukan Mengidentifikasi tanda dan gejala
cairan dan elektrolit perawatan tanda dan gejala ketidakseimbangan
berhubungan dengan out selama 3 x 24 ketidakseimbanga kadar cairan dan
put yang berlebihan jam, n kadar cairan dan elektrolit
dengan intake yang diharapkan elektrolit 2. Mengetahui
kurang kebutuhan 2. Memonitor perkembangan
cairan dan berat badan harian berat badan pada
elektrolit 3. Memonitor klien
terpenuhi, status hidrasi 3. Mengetahui
dengan kriteria 4. Memonitor status hidrasi pada
hasil: intake dan output klien
1. Asupan cairan 4. Mengetahui
cairan 5. Memberikan intake dan output
terpenuhi cairan intravena cairan
2. Asupan 5. Memenuhi
makanan kebutuhan cairan
terpenuhi klien
3. Kelembaban
membrane
mukosa normal
4. Turgor kulit
normal
5. TTV normal
3. Resiko defisit nutrisi dari Setelah 1. 1. Mengetahui
kebutuhan berhubungan dilakukan Mengidentifikasi status nutrisi klien
dengan muntah perawatan status nutrisi 2. Mengetahui
selama 3 x 24 2. Memonitor intake makanan
jam, asupan makanan klien
diharapkan 3. Memonitor 3. Mengetahui
kebutuhan berat badan perkembangan
nutrisi klien 4. Memberikan berat badan klien
terpenuh, makanan tinggi 4. Memenuhi
dengan kriteria serat, kalori, dan kebutuhan nutrisi
hasili: protein klien
1. Porsi 5. Kolaborasi ahli 5. Membantu
makanan yang gizi dalam menentukan
dihabiskan menentukan jumlah kalori yang
2. IMT normal jumlah kalori dibutuhkan klien
3. Frekuensi
makan normal
4. Nafsu makan
meningkat
B. Implementasi
No. Tanggal/Waktu Catatan Respon/Hasil TTD
Dx Keperawatan Nama Jelas
1 20/10/2020 Mengkaji tanda tanda DS: Ns. Jihan
08.00-08.10 vital, status nutrisi, Klien mengatakan
tanda dan gejala mual dan muntah
ketidakseimbangan Klien mengatakan
ccairan dan elektrolit bab > 5 kali sehari dengan
konsistensi cair
DO:
TD: 120/80 mmHg
Nadi: 80x/menit
RR: 22x/menit
BB: 50
TB: 160
IMT: 19,5
T: 37 C
Turgor kulit jelek
dan kulit kering, mukosa
bibir kering, mata cekung,
klien tampak lemas, feses
konsistensi cair.
08.10-08.15 Memonitor hidrasi DS: Ns. Jihan
Klien mengatakan
badannya lemas
DO:
Konjungtiva mata
anemis, turgor kulit jelek,
membran mukosa pucat