Analisis Hasil Survei Dampak Covid-19 Terhadap Pelaku Usaha
Analisis Hasil Survei Dampak Covid-19 Terhadap Pelaku Usaha
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.
id
Katalog: 3101028
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
Analisis Hasil Survei Dampak Covid-19
Terhadap Pelaku Usaha
No. ISBN:
No. Publikasi: 07330.2012
id
No. Katalog: 3101038
.
go
Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm s.
Jumlah Halaman: vi + 22 halaman
p
.b
Naskah:
w
Penyunting:
s:
Penerbit:
©️ BPS RI
Pencetak:
Badan Pusat Statistik
Sumber Ilustrasi:
www.freepik.com
id
usaha dan juga pemerintah menjadi kunci untuk memperkuat pembangunan
.
ekonomi kita.
go
Untuk itu, diperlukan data yang valid dan akurat sebagai kunci utama menuju
s.
sukses. Ketersediaan data untuk menyusun perencanaan, membuat keputusan
p
yang tepat, dan untuk mengeksekusi program agar tepat sasaran menjadi mutlak.
.b
Ketersediaan data dan informasi ini menjadi modal utama dalam upaya program
w
Badan Pusat Statistik (BPS) berupaya hadir dan turut berperan, meskipun BPS
//w
lebih terbuka. Survei Dampak Covid-19 terhadap Pelaku Usaha yang merupakan
statistik tambahan (additional statistics) dan dilakukan secara daring adalah salah
satu bentuk inovasi tersebut.
Penyajian statistik tambahan (additional statistics) berupa indikator-indikator
dampak Covid-19 ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada para
pemangku kepentingan, guna menyusun perencanaan serta langkah-langkah
cepat dan strategis dalam pemulihan ekonomi nasional.
Penyajian yang ringan dalam bentuk infografis ini, dimaksudkan agar
informasi yang diberikan dapat menyasar seluruh kalangan. Ringan namun
informatif adalah cara yang kami tempuh untuk menyebarluaskan informasi
terkini terkait indikator-indikator yang dihasilkan dari survei.
Selamat menikmati booklet ini. Semoga kita semua selalu dikaruniakan
kesehatan, dan pandemi ini cepat berakhir.
Salam Sehat
Kepala BPS
Suhariyanto
Pengarah:
• Suhariyanto
• Sri Soelistyowati
• M. Ari Nugraha
Koordinator:
• Ali Said
• Windhiarso Ponco Adi Putranto
Penulis:
id
• Sofaria Ayuni
.
go
• Indah Budiati
• Henri Asri Reagan s.
p
• Riyadi
.b
• Putri Larasaty
w
• Tika Meilaningsih
s:
• Rocky G. Hasudungan
tp
. id
go
OPERASIONAL PERUSAHAANp s. 3-4
KEBIJAKAN PERUSAHAAN
.b
KENDALA PERUSAHAAN 10 - 11
ht
ADAPTASI PERUSAHAAN 12 - 17
OPTIMISME PELAKU USAHA 18 - 20
BANTUAN YANG DIBUTUHKAN
PERUSAHAAN 21 - 22
id
Cakupan Moda Pengumpulan Data
.
Semua lapangan usaha
go
s.
kecuali pemerintahan, Computer Assisted Web
p
aktivitas rumah tangga and Self Interviewing
.b
2
rda str
ga i pe
Ak ng ng
om an ola
od d
asi k an r han
da end epa 5.522
Pe n
rta ma araa rasi
nia kan n 4.967
nd
an minu
m
34.559
TOTAL
4.396
9.302
pe
ter
n
SUMATERA
Jas akan 2.482
a
RESPONDEN
Jas lai
=
a p nny
eru a 2.418
Jas saha
a
ht Tra ak
JAWA
eu n 2.360
16.391
tp nsp
ort asa ngaJ a
p n
2.197
asi
da end 1.687
s:
UMK
KALIMANTAN
n p idi
25.256
erg kan
//w
ud 1.634
+
Pe Ko an
wrta n 1.595
mb J st
.b
an asa ruksi
g K 1.458
2.105
3.689
p
Air an d eseh
a a
SULAWESI
da
n p n pe tan 1.390
n
en
s.
UMB
6.821
ge ggal
i
lola
go
+
Re pah 1.075
Inf al
875
orm List estat
asi rik d 891
da an
n k ga
706
ika
si 633
OPERASIONAL PERUSAHAAN DI
TENGAH PANDEMI
Pemberlakuan physical distancing dan PSBB di beberapa wilayah akibat
pandemi juga berimbas pada operasional perusahaan. Sikap dan
kebijakan perusahaan terkait kondisi tersebut adalah:
id
(jam kerja, mesin dan tenaga kerja)
.
Secara umum,
go
s.
6 dari setiap 0,49% Beroperasi, bahkan melebihi kapasitas
p
sebelum Covid-19
.b
masih beroperasi
w
seperti biasa
//w
100,00% 30000
28.299
26.979
80,00% 25000
id
Air dan pengelolaan
.
go
sampah
77,86% s.
Pertanian dan
p
peternakan Transportasi dan
.b
pergudangan
76,63% 58,75%
w
76,54% komunikasi
//w
58,29%
Listrik dan gas Akomodasi dan
s:
makan minum
51,91%
tp
73,65%
ht
id
24,85%
.
Covid-19
go
BEROPERASI DENGAN
s.
MENERAPKAN WFH 14 dari setiap 100 perusahaan yang beroperasi
p
.b
17,63% Akomodasi
minum
dan makan
4,96% Listrik dan gas
Meningkat
2,64%
76 dari setiap 100
21,10% perusahaan yang
Menurun
masih beroperasi
seperti biasa, jumlah
id
tenaga kerjanya
.
go
s. cenderung tetap.
76,26%
p
Tetap
.b
w
w
//w
s:
Pengurangan jam
kerja adalah langkah
yang relatif lebih
banyak diambil
oleh perusahaan 32,66%
dibandingkan pilihan
lainnya. 17,06%
12,83%
3,69% 6,46%
Dirumahkan Dirumahkan Memberhentikan Dirumahkan Pengurangan
FIRE
D (dibayar (dibayar pekerja dalam (tidak jam kerja
penuh) sebagian) jangka waktu dibayar)
singkat
Perusahaan memilih
35,56% untuk mengurangi jumlah
pegawai yang bekerja
id
62,29% mengurangi/menambahkan
.
jumlah pegawai yang
Rp bekerja
go
s.
Perusahaan memilih untuk
p
2,15% menambahkan jumlah
.b
Industri pengolahan
ht
Rp
18,79%
Konstruksi Rp
18,26%
50,52%
Akomodasi dan makan
minum
Rp
Listrik dan gas
15,30%
Pengurangan jumlah
pegawai relatif lebih
banyak terjadi pada usaha
menengah dan besar
UMK UMB
33,23% 46,64%
ANALISIS HASIL SURVEI DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA 7
PERUBAHAN PENDAPATAN
MENURUT SKALA USAHA
2,55
2,54
id
Meningkat Menurun Tetap
.
14,60
go
14,60
s.
p
82,85
82,86
.b
Secara umum,
w
perusahaan cenderung
//w
82,85
82,86 mengalami penurunan
pendapatan
s:
UMB UMK
82,29% 84,20%
3 Sektor Usaha
Tertinggi
Earnings
Rp
Akomodasi dan makan
minum
92,47%
Jasa Lainnya
3 Sektor Usaha 90,90%
id
Terendah
.
go
Transportasi dan pergudangan
Rp
Air dan pengelolaan sampah s. 90,34%
p
68,00%
.b
Rp
Listrik dan gas MENGALAMI PENURUNAN PENDAPATAN
w
67,85%
//w
59,15%
ht
BANTEN
86,91%
DKI DIY
86,55% BALI
89,69% 92,18%
Provinsi Bali, DI Yogyakarta, Banten, dan DKI Jakarta adalah empat provinsi
yang pelaku usahanya paling banyak mengalami penurunan pendapatan
ANALISIS HASIL SURVEI DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA 9
KENDALA YANG DIHADAPI
Beberapa faktor yang dihadapi perusahaan karena pandemi dan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB):
. id
go
p s.
6 dari setiap 10 perusahaan
65,47% 56,80% menghadapi kendala akibat
.b
53,17% 62,21%
Sekitar 53,17 persen
UMB dan 62,21 persen
UMK menghadapi kendala
keuangan terkait pegawai dan
operasional. UMB UMK
` i l pba ` il pba
` il pba
87 % 85 % 85 %
. id
go
Akomodasi dan makan
s.
Transportasi dan Jasa lainnya
minum pergudangan
p
.b
w
BANTEN
81,34
DKI Jakarta, Bali, DIY, dan Banten adalah 4 provinsi utama yang pelaku-pelaku
usahanya paling terdampak akibat penurunan permintaan dari konsumen
id
usaha selama pandemi.
.
go
p s.
TIGA SEKTOR DENGAN PERSENTASE TERTINGGI PELAKU
.b
Rp
Industri pengolahan Akomodasi dan Perdagangan dan
makan minum reparasi kendaraan
s:
tp
id
81,91% 81,87% 85,88%
.
go
menerapkan Physical menyediakan sarana s. mewajibkan penggunaan
Distancing cuci tangan (air, sabun masker atau pelindung
p
dan hand sanitizer) wajah
.b
w
perusahaan di wilayah
ht
Catatan:
Kota : daerah tingkat 2 kota domisili physical sarana masker atau
perusahaan cuci tangan pelindung
Kabupaten: daerah tingkat 2 kabupaten domisili distancing
perusahaan wajah
kabupaten kota
95,92%
UMB
97,35%
Rp
97,23%
79,47%
id
UMK
80,23%
.
go
83,96%
Rp
w
DI LINGKUNGAN KERJA
Rp
94,61%
Jasa
keuangan
We’re Open!
WITH
Health Protocol
14
ANALISIS HASIL SURVEI DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA
PERAN INTERNET DAN TEKNOLOGI
INFORMASI UNTUK PEMASARAN
Pemanfaatan internet dan Teknologi Informasi (TI) menjadi salah satu cara
bagi pelaku usaha untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkan
pendapatan. Pembatasan sosial mengakibatkan cara pemasaran secara
konvensional menjadi terbatas. Sarana online menjadi solusi yang menjanjikan.
id
47,75
47,74
.
go
Tidak menggunakan
s. 10%
46,5
p
5,76
Baru memulai pada saat Covid-19 15%
.b
w
w
62,64 %
Bergerak di bidang/sektor yang sama
27,45 %
id
Melakukan diversifikasi usaha
.
go 9,9 %
s.
Sekitar 27,45% perusahaan yang Rp Rp
p
baru memulai menggunakan
.b
diversifikasi usaha.
//w
s:
tp
Rp
. id
go
s.
PERSENTASE PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PEMASARAN VIA ONLINE
MENURUT WILAYAH
p
.b
7,12 %
w
35,42 % 57,46 %
w
Kota
//w
s:
Kabupaten
ht
Perusahaan di wilayah
kota lebih banyak yang
melakukan pemasaran via
online daripada perusahaan
di wilayah kabupaten.
Catatan:
Kota : daerah tingkat 2 kota domisili perusahaan
Kabupaten: daerah tingkat 2 kabupaten domisili perusahaan
55,32 %
Tidak Tahu
Lebih dari 3 bulan
Sekitar 19 persen pelaku Antara 1 hingga 3 bulan
Kurang dari 1 bulan
usaha memperkirakan
mereka mampu
25,94 %
id
bertahan maksimal
.
go 14,58 %
hingga 3 bulan
4,17 %
p s.
.b
w
w
. id
37,75%
go
p s. Ya, masih berupa ide
.b
16,86 %
w
w
(menuliskannya).
ht
UMK UMB
RENCANA PENGEMBANGAN USAHA MENURUT SKALA USAHA
14%
26%
42%
46%
40%
UMK UMB
32%
Rp
id
< 4 bulan 4-6 bulan > 6 bulan
.
8 dari setiap 10 perusahaan optimis bahwa usaha mereka akan
go
s.
pulih maksimal 6 bulan ke depan.
p
.b
Rp
81 % 79 % Rp 78 %
tp
ht
Catatan: persentase perusahaan yang optimis pulih dalam waktu maksimal 6 bulan ke depan
pada sektor usaha yang lain berkisar antara 72% sampai 77%.
15,07 %
69,02 % Penundaan Pembayaran
Pajak
Bantuan Modal Usaha
BANTUAN YANG DIBUTUHKAN UMK 17,21 %
Kemudahan
Administrasi Untuk
Pengajuan Pinjaman
41,18 %
id
29,98 %
.
Relaksasi/Penundaan Keringanan Tagihan
go
pembayaran Listrik Untuk Usaha
pinjaman
p s.
.b
w
Rp
Rp
s:
tp
Rp
Rp
73 % 74 % 49 %
Perdagangan Real
Rp
Industri
pengolahan
Rp
Rp
Rp
Rp
84 % Transportasi
dan
pergudangan
67 % Jasa
perusahaan
71 %
Rp
Listrik
dan gas 68 % danmakan minum 67 %
Akomodasi
Jasa
pendidikan
58 %
69 % 59 % 57 %
Air dan Informasi
pengelolaan dan Jasa
sampah komunikasi
kesehatan
Konstruksi 67 % RpJasa
Rp
Keuangan
57 % Jasa
lainnya
71 %
ANALISIS HASIL SURVEI DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA 21
BANTUAN YANG DIBUTUHKAN
OLEH UMB
39,61 % 14,44 %
Penundaan Pembayaran
Pajak
BANTUAN YANG DIBUTUHKAN UMB Kemudahan
Administrasi Untuk
Pengajuan Pinjaman
35,07 % USAHA MENENGAH BESAR
Bantuan Modal Usaha
43,53 %
40,32 %
id
Keringanan Tagihan
Listrik Untuk Usaha
.
go
Relaksasi/Penundaan
pembayaran
pinjaman
p s.
.b
w
w
Rp
Rp
Rp
BANTUAN YANG
ht
Rp
55 % 48 % 51 %
Perdagangan Real
Rp
Industri
pengolahan
Rp
Rp
Rp
Rp
50 % Transportasi
dan
pergudangan
45 % Jasa
perusahaan
46 %
Rp
Listrik
dan gas 38 %
Akomodasi
makan minum
dan 63 %
Jasa
pendidikan
60 %
51 % 56 % 64 %
Air dan Informasi
pengelolaan dan Jasa
sampah komunikasi
kesehatan
Konstruksi 51 % Jasa
Rp
Rp
Keuangan
51 % Jasa
lainnya
59 %
22
ANALISIS HASIL SURVEI DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id