Anda di halaman 1dari 3

Kotor Boleh Berubah

Seperti biasanya, SMP Melati Indah mengadakan kerja bakti lingkungan untuk
menjaga kebersihan. Kali ini ada yang beda dari biasanya, karena lusa kemarin baru saja ada
siswa baru yang dilantik menjadi anggota OSIS karena kreativitasnya mengikuti ajang
‘’Menberantas NARKOBA’’ yang berhasil menang dan diberi penghargaan oleh ketua BNN
setempat. Reno namanya, dia anak yang baik dan penuh kasih sayang kepada kawan –
kawannya. Dia juga salah satu pemuda yang mementingkan urusan umu dari pada urusan
pribadinya. Kelas VIII tingkatnya. Dia juga menjadi bintang sekolah karena banyak prestasi
yang ia capai. Hampir semua siswa di SMP Melati Indah mengenalnya. Setiap dia berjalan
atau sekedar lewat di area sekolahnya, hampir tidak ada yang tidak mengenalnya. Tetapi
dibalik sifat nya yang terlihat sangat perfect itu, dia adalah anak yang pemalas

Hari ini, hari pertamanya mengikuti kerja bakti di sekolah ini. Teman – teman yang
lain sedak sibuk membersihkan kelas, merapikan kelas, memperindah taman dan
mempercantiknya. Beda dengan Reno, dia hanya berjalan – jalan mengelilingi koridor
sekolah dan sejenak bertawa ria dengan ketiga sahabatnya yaitu Rian, Rendy, dan Fian.
Sedangkan sahabat satu nya Ega, dia ikut melaksanakan kerja bakti ini.

“ Ren, ayo kita kerja bakti, daripada cuman jalan – jalan nggak jelas gini. “ ujar Rendy

“ Iya, bener juga, aku jadi malu, yang lain sibuk bekerja, kita malah jalan – jalan “ saut Rian

“ Bener tuh, mending kita bantuin Ega. Kasian dia kerja bakti sendirian. Biasanya kan apa
apa sama kita. “ sambut Fian

“ Ogah ah, percuma kita kerj bakti. Nanti juga kotor lagi kan. Lagian kita jadi kotor, bau,
keringetan lagi. Sayang sama muka ku yang tampan ini. “ jawab Reno sambil tertawa
terkekeh

“Ihhh, kamu laki atau cewek sih? “ ujar Rian lagi

“ Yaudah deh, aku, Fian sama Rian kerja bakti dulu bantuin si Ega.” Sambung Rendy

Akhirnya, Rian, Fian, dan Ega bekerja bakti bersama, sedangkan Reno hanya memandangi
mereka. Waktu selesai. Kerja bakti hari ini sudah selesai. Sepulang sekolah, Reno mengajak
mengajak keempat sahabat yang baru saja dikenalnya sebulan yang lalu sejak dia pindah ke
sekolah SMP Melati Indah ini ke rumah nya. Meskipun begitu, mereka sudah sangat dekat
satu sama lain. Keempat sahabatnya itu terkejut ketika masuk kedalam kamar Reno yang
super kotor, lembab, bau, dan kumuh ini. Kaos kaki kotor ada di mana – mana. Bungkus
permen dan makanan ringan berserakan. Ada yang di atas meja belajar, di bawah lemari, dan
ada juga di meja TV.

“ Eh, pantas saja Reno tidak mau bekerja bakti tadi. Kamarnya saja sangat nggak tertata.
“gumam Rian kepada Ega

“ Apa??aku dengar apa yang kalian bicarakan yah. “ teriak Reno ambil melotot

“ hahahaha, aku cuman bercanda Ren,” sahut Rian

“ Eh, tapi Rian benar Ren, kamu itu seharusnya bersihin kamar kamu, kalau nggak, kamu
sendiri loh yang tau akibatnya. “ Ega mencoba menasehati dengan nada bercandanya

Setelah mereka bercanda ria kemarin di rumah Reno sambil bermain PS dan makan beberapa
makanan ringan, Reno tidak terlihat di sekolah. Keempat sahabat nya itu bingung mencari
Reno. Tidak biasanya dia tidak masuk ke sekolah ini.

“ Eh, perasaan ari pagi tadi aku nggak melihat Reno deh, kemana ya dia? “ tanya Ega

“ Mungkin dia tenggelam di lautan sampah di kamarnya itu. Hahahahah “ canda Rian

“ Rian bisa aja sih. “ sahut Rendy

Sepulang sekolah mereka sepat untuk ke rumah Reno. Sampai disana, dia hanya berpamitan
dengan bibi Reno. Mereka langsung ke rumah sakit setelah mendengar dari bibi nya, kalau
Reno sakit DBD. Sesampainya di rumah sakit, Empat orang itu tertawa terbahak – bahak
melihat kondisi Reno yang cukup lemah untuk penyakit ini. Sambil menatap Reno, mereka
berusaha menasehati nya.

“ tuh kan, apa yang aku bilang, kamu bakal dapet akibatnya kalu nggak membersihkan
kamarmu itu. Liat, sekarang kamu nggak lagi tidur di kasurmu. “ ujar Ega

“iya, apa salahnya sih, kalau kamu ngebersihin kamarmu, toh nanti kamu juga yanga dapet
untungnya. “ lanjut Rendy

“ iya iya, sekarang aku tau harus ngapain ke kamarku yang kumuh itu. Tapi, kalian harus
doain aku dulu biar sembuh, terus nanti bantuin aku buat ngebersihinnya. “ jawab Reno
“ siap bos “ jawab kompak keempat temannya itu

Sejak kejadian itu, Reno sering membersihkan kamarnya itu, dia juga yang malah
membuat slogan – slogan bersih di sudut – sudut sekolah. Sebagai anggota OSIS, dia juga
yang mengusulkan kepada kepala sekolah untuk menjadikan sekolah ini menjadi sekolah
Adiwiyata.

“ Assalamu’alaikum pak, saya murid kelas delapan G ingin mengajukan saran saya.’’kata
Reno kepada pak kepsek

“ Oh Reno, iya ada apa nak?’’ sahut pak kepsek

“ saya dan keempat teman saya ingin menjadikan sekolah ini menuju Adiwiyata, karena
sekolah ini juga bersih. Selain itu, kita juga rajin membersihakan area sekolah dengan
kegiatan rutin kerja bakti itu. Daripada itu hanya menjadi kegiatan rutin, lebih baik kita
kembangkan”

“ide kamu boleh juga “ kata Pak kepsek

Sejak hari itu, Reno serta anak OSIS yang lain mulai mengeluarkan aksi – aksi
lingkungan untuk mengembangkan sekolah menjadi sekolah Adiwiyata. Mulai dari aksi tiga
semut, aksi sejenak memungut, semenit memungut dan sejam memungut. Ada juga
BERAKSI, yaitu berani menjadi anak bersih dan juga masih banyak lagi. Setelah banyak aksi
yang dikeluarkan, sekolah itu mengikuti berbagai ajang, mulai dari “Sekolah Bersih” lalu ada
juga ajang “Wujudkan Tanaman” yang artinya menjadikan tanaman sebagai objek pemuda
untuk menjadikan sekolah lebih asri. Ajang yang paling besar adalah “Menuju Adiwiyata”
tidak perlu dijelaskan kan, itu ajang apa. Ajang itu yang paling didambakan oleh sekolah
Adiwiyata. Tentu saja, sekolah SMP Melati Indah menang di ajang itu dan menlanjutkan ke
ajang yang lebih tinggi lagi.

Nama : Almira Rosie Luthfiyah

Kelas : IX D

No. Absen : 03

Nomor Peserta : 13

Anda mungkin juga menyukai