Anda di halaman 1dari 7

KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

Setya Adi Wicaksana


Universitas Swadaya Gunung Jati
E-mail : Asetya111@gmail.com

Abstrak

Artikel ini membahas tentang pengertian kepemimpinan pendidikan, fungsi kepemimpinan


pendidikan, dan bagaimana gaya kepemimpinan kepala sekolah. Pendidikan kepemimpinan
adalah kemampuan untuk mempengaruhi, mengoordinasikan, dan memobilisasi orang lain
yang ada hubungannya dengan implementasi dan pembangunan pendidikan dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan atau sekolah secara efektif dan efisien. Untuk tujuan sekolah
yang akan dicapai secara efektif dan efisien membutuhkan kepemimpinan yang efektif dari
kepala sekolah. Artikel dibuat menggukan metode studi literatur dengan cara mengumpulkan
bahan-bahan materi yang bersumber dari buku, jurnal, dan sumber lainnya terkait ilmu
tentang Kepemimpinan Pendidikan.

Kata kunci : Kepemimpinan Pendidikan, Kepemimpinan, Kepala Sekolah

PENDAHULUAN

Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan ideal untuk direalisasikan melalui sistem
pendidikan nasional. Dalam sistem sekolah, terjadi proses interaksi antara kepala sekolah,
guru, pegawai, pengawas, komite sekolah serta murid. Semua proses interaksi berlangsung,
karena dipengaruhi fungsi pengorganisasian, pembagian tugas, komunikasi, motivasi,
kewenangan dan keteladanan.( NURKHAIRINA, 2021)

Keberhasilan dalam menciptakan sekolah yang bermutu akan memberikan kontribusi


terhadap keberhasilan pendidikan, yang selanjutnya akan meningkatkan sumber daya
manusia yang menjadi modal utama untuk berdaya saing di era globalisasi. Keberlangsungan
organisasi dan keberhasilan organisasi pada masa kini tergantung pada kemampuan
pemimpin dalam mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Dalam konteks ini,
organisasi harus memiliki pemimpin yang efektif dalam mejalankan manajemen untuk
mengelola perubahan yang ada dan berkelanjutan.
Kepemimpinan juga merupakan titik sentral dan penentu kebijakan kegiatan yang akan
dilaksanakan dalam organisasi dan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan
pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Ia adalah intisari dari manajemen
organisasi, sumber daya pokok dan titik sentral dari setiap aktivitas yang terjadi dalam suatu
organisasi. Untuk itu kepemimpinan pendidikan perlu diberdayakan dengan cara
meningkatkan kemampuannya secara fungsional, sehingga mampu berperan sesuai dengan
tugas, wewenang, dan tujuannya.

METODE

Artikel ilmiah hendaknya disusun dengan metode dan langkah-langkah yang sistematis
untuk memudahkan melakukan penelitian.Pada artikel ini, peneliti menggunakan metode
yang mana peneliti terlebih dahulu mengumpulkan bahan kajian dan materi dari berbagai
sumber diantaranya buku, jurnal, artikel, maupun sumber lainnya yang berkaitan dengan
pengertian, prinsip dan peran kepemimpinan pendidikan. Dalam merumuskan masalah ,
digunakan sebuah metode yang mana metode ini disebut juga dengan metode SLR
(Systematic Literature Review). Setelah bahan kajian dan materi dikumpulkan, kemudian
diteliti dan dipelajari. Langkah selanjutnya setelah dipelajari dan diteliti, penulis berusaha
menyimpulkan pengetahuan yang penulis analisis dari bahan kajian dan materi tersebut.
Metode literature ini bertujuan untuk membantu kita menemukan wawasan, kebenaran dan
juga titik terang dari masalah yang akan diselesaikan.

KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN

I. Pengertian Kepemimpinan Pendidikan


Kepemimpinan (Leadership) merupakan salah satu yang sangat vital bagi
terlaksananya fungsi-fungsi manajemen. Kepemimpinan secara umum didefinisikan
sebagai kemampuan dalam kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat
mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan, mengarahkan
orang atau kelompok agar menerima pengaruh tersebut dan selanjutnya terbuat
sesuatu yang dapat membantu tercapainya suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan.
Menurut para ahli sebagai berikut:
1. Drs. Ngalim Purwanto berpendapat bahwa Kepemimpinan adalah
tindakan/perbuatan di antara perseorangan dan kelompok yang menyebabkan
baik orang seorang maupun kelompok maju ke arah tujuan-tujuan tertentu.
2. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan kelompok
yang diorganisir menuju kepada penentuan dan pencapaian tujuan (Ralp
M.Stogdill)
3. Kepemimpinan dalam organisasi berarti penggunaan kekuasaan dan
pembuatan keputusan-keputusan. (Robert Dubin)
4. Kepemimpinan adalah individu di dalam kelompokyang memberikan tugas
pengarahan dan pengorganisasaian yang relevan dengan kegiatan-kegiatan
kelompok (Fred E.Fiedler)

Jadi, Kepemimpinan Pendidikan adalah kemampuan untuk menggerakkan


pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat
tercapai secara efektif dan efisien. (Dedy Achmad Kurniady:2019)

II. Fungsi Kepemimpinan Pendidikan


Fungsi utama pemimpin pendidikan adalah kelompok untuk belajar
memutuskan dan bekerja, antara lain :
1. Pemimpin membantu terciptanya suasana persaudaraan, kerjasama dengan
penuh rasa kebebasan.
2. Pemimpin membantu kelompok untuk mengorganisir diri yaitu ikut serta
dalam memberikan rangsangan dan bantuan kepada kelompok dalam
menetapkan dan memjelaskan tujuan.
3. Pemimpin membantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerja, yaitu
membantu kelompok dalam menganalisis situasi untuk kemudian menetapkan
prosedur mana yang paling efektif dan efisien.
4. Pemimpin bertanggungjawab dalam mengambil keputusan bersama dengan
kelompok.
5. Pemimpin bertanggung jawab dalam mengembangkan dan mempertahankan
eksistensi organisasi.
III. Tipe Kepemimpinan Pendidikan
1. Tipe Otoriter / Tipe authoritarian
Seperti yang kita ketahui, bahwa kekuasaan otoriter gaya kepemimpinan
berdasarkan pada kekuasaan yang mutlak dan penuh. Dalam kepemimpunan
yang otoriter, pemimpin bertindak sebagai diktator terhadap anggota
kelompok.Artinya segala ketentuan dan keputusan berada di tangan si
pemimpin. David Krech, Richard S. Crutchfield, Egerton L. Ballachey,
menggambarkan mengenai kepemimpinan ini: bahwa dalam suatu kelompok
yang sangat kecil, antara pemimpin dan pengikut terjadi kontak pribadi karena
komunikasi berlangsung secara interpersonal, namun ketika kelompok
menjadi besar, maka hubungan antara pemimpin menjadi semakin jauh dan
melalui peringkat peringkat.

2. Tipe Laissez-faire / Kepemimpinan Bebas


Pemimpin tidak memberikan kepemimpinannya, melainkan membiarkan
bawahannya berbuat sekehendaknya.Keberhasilan lembaga ditenukan atas
kesadaran dan dedikasi anggota kelompok.Struktur organisasinya kabur,
segala kegiatan dilakukan tanpa rencana dan tanpa pengawasan dari pimpinan.

3. Tipe Demokratis
Yang dimaksud dengan tipe kepemimpinan demokratis adalah gaya atau cara
memimpin yang demokratis, dan bukan karena dipilihnya si pemimpin secara
demokratis. Tipe yang demokratis seperti ini misalnya saja si pemimpin
memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada para bawahan dan
pengikutnya untuk mengemukakan pendapatnya, saran dan kritikkannya dan
selalu berpegang pada nilai-nilai demokrasi pada umumnya.Pemimpin
berusaha menstimulus anggotanya agar bekerja secara produktif untuk
mencapai tujuan bersama.Pemimpin selalu berpangkal pada kepentingan dan
kebutuhan anggotanya.

IV. Syarat-syarat Pemimpin Pendidikan


Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh pemimpin pendidikan antara lain:
1. Rendah hati dan sederhana.
2. Bersifat suka menolong.
3. Sabar dan memiliki kestabilan emosi.
4. Percaya kepada diri sendiri.
5. Jujur, adil, dan dapat dipercaya.
6. Keahlian dalam jabatan.
7. Keterampilan dalam memimpin.
Adanya syarat-syarat kepemimpinan seperti diuraikan di atas menunjukan bahwa
kepemimpinan bukan hanya memerlukan kesanggupan dan kemampuan saja, tetapi
lebihlebih lagi kemampuan dan kesediaan pemimpin.

V. Keterampilan Yang Harus Dimiliki Pemimpin


1. Keterampilan dalam memimpin
Pemimpin harus menguasai cara-cara kepemimpinan, memiliki keterampilan
memimpin supaya dapat bertindak sebagai seorang pemimpin yang baik.
Untuk itu harus memiliki kemampuan bagaimana caranya: menyusun rencana
bersama, mengajak anggotanya berpartisipasi, memberi bantuan kepada
anggota kelompok,memupuk moral kelompok, bersama-sama membuat
keputusan. Pemimpin tidak hanya tahu, tetapi harus dapat melaksanakan.
2. Keterampilan dalam hubungan insane
Hubungan insane merupakan hubungan antar manusia.Ada dua jenis
hubungan yaitu Hubungan karna tugas resmi dan Hubungan kekeluargaan.
3. Keterampilan dalam proses kelompok
Maksud utama adalah meningkatkan partisipasi anggota kelompok sehingga
dapat mengefektifkan potensi. Pemimpin sebagai penengah , pendamai, dan
bukan menjadi hakim.
4. Keterampilan dalam proses administrasi personil
Kegiatan ini mencangkup segala usaha yang menggunakan keahlian yang
dimiliki petugas secara efektif.Kegiatannya meliputi seleksi, pengangkatan,
penempatan, penugasan, orientasi, pengawasan, bimbingan, dan
pengembanganserta kesejahteraan.
5. Keterampilan dalam menilai
Merupakan usaha untuk mengetahui sejauh mana tujuan sudah tercapai.
Teknik dan prosedur evaluasi yaitu menentukan tujuan penilaian, menetapkan
norma/ ukuran yang akan dinilai, mengumpulkan data-data, pengolahan data,
menyimpulkan hasil penilaianPerencanaan.
VI. Gaya Kepemimpinan
pendidikan Seorang pemimpin bisa melakukan aneka macam cara pada aktivitas
mensugesti atau memberi motivasi orang lain untuk sanggup melakukan aneka
macam tindakan yang selalu terarah terhadap pencapaian tujuan bersama (organisasi).
Cara ini mencerminkan perilaku dan pandangan pemimpin terhadap orang yang
dipimpinnya, dan hal itu adalah citra gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan
dasarnya mengandung pengertian yang menjadi suatu perwujudan tingkah seseorang
berdasarkan seorang pemimpin yang menyangkut kemampuannya pada memimpin
yang bisa mensugesti bawahannya. Perwujudan tadi umumnya menciptakan suatu
pola atau bentuk tertentu. Gaya kepemimpinan seorang pemimpin dasarnya bisa
diterangkan melalui 3 genre teori antara lain yaitu:
a) teori genetis (keturunan) adalah seorang pemimpin akan sebagai pemimpin
lantaran dia dilahirkan menggunakan talenta kepemimpinan.
b) teori sosial adalah seorang pemimpin itu akan membuat atau pada dididik
bukannya dikodrati atau seorang sanggup jadi pemimpin apabila diberi
pendidikan dan pengalaman yang cukup.
c) teori ekologis adalah seorang yang akan berhasil sebagai pemimpin yang baik
bila beliau sudah mempunyai talenta kepemimpinan. (Abd Wahab dan
Umiarso, 2014)

KESIMPULAN

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kepemimpinan pendidikan sebagai “satu


kemampuan dan proses mempengaruhi, membimbing, mengkoordinasikan dan
menggerakkan orang lain yang berkaitan dengan pengembangan ilmu pendidikan dan
penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, sehingga kegiatan yang dilakukan dapat lebih
efisien dan efektif dalam mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran.” Agar tujuan sekolah
dapat dicapai secara efektif dan efisien dibutuhkan kepemimpinan kepala sekolah yang
efektif.
REFERENSI

NURKHAIRINA, Nurkhairina; ISTININGSIH, Istiningsih. Kepemimpinan Pendidikan di Masa


Pandemi Covid-19. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 2021, 5.2: 406-413.

Afriansyah, Hade. "Kepemimpinan pendidikan." (2020).

Duryat, H. Masduki. Kepemimpinan Pendidikan: Meneguhkan Legitimasi Dalam Berkontestasi


Di Bidang Pendidikan. Penerbit Alfabeta, 2021.

Ariningsih, Putu Ayu. "KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN." Proceeding: Islamic University of


Kalimantan (2021).

Nadira, Rahmi Suci. "Kepemimpinan Pendidikan." (2020).

Arianto, Amiruddin1 Annisa. "Kepemimpinan Pendidikan Mutu." Artikel Online (Diakses 20


Oktober 2020).

Fahmi, Agus, Menik Aryani Haromain, and Baiq Rohiyatun. "PENYULUHAN


KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN PADA MASA PANDEMI COVID-19." JURNAL
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT CAHAYA MANDALIKA (ABDIMANDALIKA) e-ISSN
2722-824X 1.2 Desember (2020): 145-150.

Ikram, Ahmad, Dedy Achmad Kurniady, and Eka Prihatin. "Kepemimpinan Kepala Sekolah
dan Kinerja Guru dalam Meningkatkan Mutu Sekolah." Jurnal Administrasi Pendidikan 26.2
(2019): 217-224.

Anda mungkin juga menyukai