Anda di halaman 1dari 7

A.

Resume pulang
Resume atau ringkasan pulang adalah ringkasan seluruh masa perawatan dan
pengobatan yang dilakukan tenaga kesehatan kepada pasien, yang didalamnya memuat
informasi perawatan terhadap pasien, reaksi tubuh terhadap pengobatan, kondisi pada
saat pulang. (Hatta, 2011). Berdasarkan Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/2008,
ringkasan pulang (resume) harus dibuat oleh dokter dan dokter gigi yang melakukan
perawatan pada pasien.
Isi ringkasan pulang sekurang-kurangnya memuat :
1. Identitas pasien
2. Diagnosa masuk dan indikasi pasien dirawat
3. Ringkasan hasil pemeriksaan fisik
4. Hasil pemeriksaan penunjang
5. Diagnosa akhir
6. Pengobatan dan tindak lanjut
7. Nama dan tanda tangan dokter atau dokter gigi
Tujuan resume keluar (Dirjen Yanmed, 1997:2)
1. Untuk menjamin pelayanan medik berkualitas tinggi juga sebagai bahan yang
bermanfaat bagi dokter yang menerima apabila pasien tersebut dirawat
kembali.
2. Sebagai bahan penilaian staff medis rumah sakit
3. Umtuk memenuhi permintaan dari badan-badan resmi atau perorangan tentang
perawatan seorang pasien dengan pesretujuan pimpinan.
4. Untuk diberikan tembusannya pada staff ahli yang memerlukan catatan
tentang pasien yang pernah dirawat
Kegunaan lembar resume keluar (Hatta, 2013 : 107) adalah :
1. Menjaga kelangsungan perawatan di kemudian hari
2. Memberikan informasi untuk menunjang kegiatan komite telaah staff medis
3. Memberikan informasi kepada pihak ketiga yang berwenang
4. Memberikan informasi kepada pihak pengirim pasien.
Contoh resume pulang
B. Lembar Persetujuan
Informed consent atau persetujuan untuk tindakan medis bukan hanya formalitas
lembar persetujuan medis saja. Berdasarkan Permenkes No. 290/Menkes/PER/III/2008,
persetujuan tindakan kedokteran (informed consent) adalah persetujuan yang diberikan
oleh pasien atau keluarga yang telah mendapatkan penjelasan secara lengkap dan rinci
mengenai tindakan medis yang akan dilakukan.
Informed consent sendiri merupakan prosedur etik yang diatur oleh hukum dan
berkaitan erat dengan pelayanan kesehatan sehari-hari. Komponen penting yang
diperlukan dalam informed consent adalah persetujuan/penolakan pasien/keluarga yang
kompeten, informasi yang jelas dan rinci mengenai tindakan medis yang akan dilakukan,
serta keterangan bahwa persetujuan diberikan tanpa paksaan.
Contoh lembar persetujuan
C. Laporan operasi
Laporan operasi merupakan catatan mengenai prosedur pembedahan terhadap pasien
(Hatta, 2013). Laporan operasi adalah salah satu formulir rekam medis yang akan
dijadikan sebagai alat bukti. Laporan operasi harus segera dibuat setelah pembedahan
dan dimasukkan dalam rekam kesehatan. Setiap pasien yang mendapatkan tindakan
operasi hasil tindakan bedahnya harus segera diisi di lembar laporan operasi. Laporan
operasi diisi dengan lengkap dan ditanda tangani oleh dokter yang melakukan operasi.
Laporan operasi merupakan salah satu formulir yang dipilah atau tidak dimusnahkan.
Bila terjadi penundaan dalam pembuatannya maka informasi tentang pembedahan harus
dimasukkan dalam catatan perkembangan, perlu diperhatikan catatan operasi yang terlalu
singkat dapat mengakibatkan ketidakjelasan urutan prosedur dan hal tersebut dapat
menimbulkan permasalahan serius terutama bila sampai di pengadilan (Hatta, 2010).
Isi laporan operasi adalah :
1. Nama pasien, Alamat
2. No telepon
3. Umur
4. Ruangan/kelas
5. Nama ahli bedah
6. Nama asisten
7. Nama ahli anastesi
8. Jenis anastesi
9. Diagnosa pre- operasi
10. Diagnosa post-operasi
11. Tindakan operasi
12. Klasifikasi
13. Jaringan yang di insisi
14. Jenis operasi
15. Tanggal operasi, Jam operasi dimulai, Jam operasi selesai
16. Laporan operasi, dan
17. Tanda tangan dokter ahli bedah
Contoh laporan operasi
D. Laporan Anestesi
Sebelum dilakukan tindakan operasi biasanya dilakukan tindakan pemberian anestesi
oleh dokter anestesi dan harus membuat laporan anestesi. Dalam laporan anestesi
memuat hal :
1. Dosis, jam, efek medikasi pre operative
2. Nama dan jumlah obat bius
3. Cara pemberian obat bius
4. Lamanya pemberian obat bius
5. Cairan yang diberikan intra vena di kamar operasi
6. Suhu, nadi, pernafasan, tekanan darah dan kondisi pasien selama operasi
berlangsung
7. Tanda tangan ahli anestesi
Contoh laporan anestesi
Referensi :

Mangentang, Fera Retno. Kelengkapan rekam medis dan Kesesuaian Penulisan


Diagnosis Berdasarkan ICD-10 Sebelum dan Sesudah JKN di RSU Bahteramas.
Jurnal ARSI, 2015.

AGUNG, PUTRANTO DWI (1970) ANALISIS DESAIN FORMULIR LAPORAN


OPERASI ( RM 22 ) DI RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA
SEMARANG TAHUN 2012. Skripsi,Fakultas Kesehatan. Diakses dari
http://eprints.dinus.ac.id/7716/

Anda mungkin juga menyukai