Anda di halaman 1dari 14

2.

NEONATUS
Alat Pantau 6: Perawatan Neonatus dengan Asfiksia
Neonatus - Alat Pantau 6: Perawatan Neonatus dengan Asfiksia
Nama Fasilitas:                                                                                                                                                                                   Kecamatan, K
Kota:                                                                                                                                                             
Penilai:                                                                                                                             Tanggal:                                                    
Petunjuk pengisian:
Beri Tanda √ pada kolom di setiap kriteria verifikasi sesuai dengan temuan saat pengamatan dilakukan, dan tanda − apabila tidak ditemukan
tersebut apabila diperlukan tambahan informasi atau masalah lainnya (gunakan halaman belakang jika diperlukan).

NO NILAI STANDAR KINERJA KRITERIA VERIFIKASI BERI TANDA √


1 2 3
1 Catatan rekam medis Pembagian bayi dengan asfiksia berdasarkan berat lahir:
mendokumentasikan bahwa • Bayi berat lahir rendah (BBLR) 1500-2499 gr
terdapat pemantauan asfiksia • Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) 1000- 1499 gr
pada neonatus • Bayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR)
<1000 gr

Angka Kematian Bayi akibat asfiksia perkelompok berat lahir:


• Bayi berat lahir rendah (BBLR) <2500 gr
• Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) <1500 gr
• Bayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR)
<1000 gr

Catatan rekam medis untuk bayi dengan asfiksia mendokumentasikan hal‐hal berikut:
NO NILAI STANDAR KINERJA KRITERIA VERIFIKASI BERI TANDA √
1 2 3
Anamnesis faktor risiko asfiksia pada ibu sebelum persalinan
• Primi tua
• Perdarahan pada trimester 2 atau 3
• Hipertensi pada kehamilan
• Konsumsi obat-obatan
• Diabetes melitus
• Penyakit kronis pada ibu (TB, penyakit jantung,
hipertensi kronis))
• Kehamilan grande multipara
• Korioamnionitis (bila ada 1-2 gejala klinis seperti berikut,
seperti KPD > 18 jam, lekosit > 15.000/mm3, CRP > 9, ibu
ada riwayat demam suhu > 38 C) o

• Riwayat kematian janin sebelumnya


Anamnesis faktor risiko janin sebelum persalinan
• kehamilan multiple
• prematur
• besar masa kehamilan
• pertumbuhan janin terhambat
• penyakit hemolitik autoimun
• polihidramnion atau oligohidramnion
• gerakan janin berkurang sebelum persalinan
• kelainan kongenital
• hidrops fetalis
NO NILAI STANDAR KINERJA KRITERIA VERIFIKASI BERI TANDA √
1 2 3
• gawat janin (deselerasi CTG)
Faktor risiko ibu pada waktu persalinan/intrapartum
• pola denyut jantung meragukan pada kardiotokografi

• presentasi abnormal
• prolaps tali pusat
• perdarahan antepartum
• kelahiran forsep
• kelahiran vakum
• penerapan anestesi umum pada ibu
• seksio sesaria emergensi
• kala 2 memanjang
• ketuban bercampur mekonium
Melakukan pemeriksaan fisis dan menentukan derajat HIE

• Skor APGAR menit ke-5 adalah < 5


• Menilai skor asfiksia dengan skor Thompson (skor
terlampir)

Melakukan pemeriksaan penunjang laboratorium


• Pemeriksaan darah lengkap, IT ratio
• Glukosa darah
• Marker infeksi (CRP, procalcitonin)
• Analisa gas darah
• Elektrolit
NO NILAI STANDAR KINERJA KRITERIA VERIFIKASI BERI TANDA √
1 2 3
• Fungsi ginjal (Ureum, creatinin)
• Fungsi hepar (SGOT, SGPT, Laktat)
• Diagnosis asfiksia dengan HIE berdasarkan kriteria:
a. Bukti asidosis metabolik atau campuran pH
<7.0 pada pemeriksaan darah talit pusat, atau defisit basa16
mmol/L dalam 60 menit pertama
b. Nilai apgar <6 pada menit ke 10
c. Manifestasi neurologis (seperti kejang, hipotonia, atau
koma)
d. Disfungsi multiorgan (seperti gangguan kardiovaskular,
gastrointestinal, hematologi, respirasi, atau renal)
HIE ditegakkan bila didapatkan minimal 2 kriteria pada
fasilitas lengkap, dan minimal 1 pada fasilitas terbatas

• Mempertahankan fungsi pernafasan tetap baik dan SaO2


stabil 90-94% disertai hasil AGD yang baik
• Mempertahankan fungsi pernafasan tetap baik dan SaO2
stabil 90-94% , tanpa disertai pemeriksaan AGD karena
keterbatasan alat AGD

• Memantau dan mempertahankan suhu tubuh 35-36,5 C o

• Koreksi dan mempertahankan elektrolit dan glukosa

NO NILAI STANDAR KINERJA KRITERIA VERIFIKASI BERI TANDA √


1 2 3
• Koreksi hipovolemia
• Saat merujuk dipertahankan suhu 34°C–35°C (incubator
tidak dinyalakan dan tidak dipeluk ibu (KMC)

2 Fasilitas kesehatan memiliki Terapi hipotermia (Diisi bagi fasilitas kesehatan yang pernah melakukan)
memiliki Standar Prosedur
• Dilaksanakan pada neonatus usia gestasi > 36 minggu,
Operasional (SPO) untuk
sebelum usia 6 jam dan memenuhi kriteria HIE
penatalaksanaan terapi
hipotermia
Kontraindikasi hipotermia terapetik:
• Usia >6 jam
• Berat lahir <1800 gram
• Kebutuhan oksigen lebih dari FiO2 80%
• Kelainan kongenital mayor
• Koagulopati berat secara klinis
Persiapan alat yang dibutuhkan:
• Radiant warmer
• Probe suhu rektal ukuran 9Fr
• Kabel penghubung probe ke pengukur suhu
• Lubrikan
• Selotip
• Monitor kardiorespirasi
• Blanketrol Hypothermia system dengan cooling blanket (jika
ada)

Dokter menjelaskan dan mendiskusikan mendiskusikan


mengenai terapi hipotermi kepada orang tua pasien. Seluruh
penjelasan prosedur ini didokumentasikan dalam rekam medis
pasien.
NO NILAI STANDAR KINERJA KRITERIA VERIFIKASI BERI TANDA √
1 2 3
Persiapkan cooling blanket yang dipasangkan pada mesin
Blanketrol Hypothermia System.
Matikan radiant warmer, hanya boleh ada 1 lembar
kain yang diletakkan diatas cooling blanket dengan minimal
nesting. Tidak boleh ada kain yang diletakkan di bawah cooling
blanket, karena dapat menyebabkan pendinginan yang tidak
efektif.
Pemantauan temperatur rektal, saturasi oksigen, denyut nadi,
frekuensi nafas, dan tekanan darah harus dilakukan dari awal
neonatus dirawat dan dicatat pada lembar skema observasi
khusus untuk terapi hipotermia

Hal lain yang harus diperhatikan sebelum dilakukan Cooling:


• Bayi harus sudah terpasang akses vena dan arteri umbilikalis
• Monitoring fungsi otak dengan aEEG , NIRS terpasang
• Bayi sudah terpasang intubasi dan ventilasi mekanik

Lakukan pemeriksaan laboratorium:


• AGD dan laktat
• DPL
• CRP
• Kultur darah
• PT
• APTT
• Glukosa

NO NILAI STANDAR KINERJA KRITERIA VERIFIKASI BERI TANDA √


1 2 3
• SGOT dan SGPT
• Ureum dan kreatinin
• Elektrolit
Paparkan bayi ke suhu ruangan (passive cooling). Passive
cooling dapat dilakukan sejak di ruang persalinan. Setelah itu
bayi dipindahkan ke NICU, di bawah radiant warmer bed yang
dimatikan.
Bayi dalam keadaan telanjang, tanpa pampers, topi, ataupun
selimut Jika bayi dalam ventilator, jaga suhu humidifier di
suhu biasa.
Lakukan pengukuran tekanan darah kontinu
Masukan probe rektal ke anus sedalam minimal 5 cm (tandai
pada titik 10 cm dengan selotip, tempelkan di paha dalam) -
kedalaman ini penting untuk pengukuran suhu inti secara
akurat. Probe tidak perlu dikeluarkan untuk dibersihkan
berkala.
Hubungkan probe rektal ke mesin pengukur suhu. Cooling
dilakukan dalam 2 tahap dengan suhu (core temperature) target
terapi mencapai 33,5 C:
o

Turunkan suhu rektal menjadi 35 C dalam 45 menit. Kemudian


o

diturunkan kembali menjadi 33,5 C. Suhu target terapi harus


o

dicapai dalam 90-120 menit setelah inisiasi terapi hipotermi.

NO NILAI STANDAR KINERJA KRITERIA VERIFIKASI BERI TANDA √


1 2 3
Fungsi variabel gradien dapat digunakan pada cooling bed
untuk menurunkan fluktuasi perubahan temperatur bayi.
(setting awal adalah 10 C, akan tetapi dapat diturunkan
o

perlahan 2 derajat sampai suhu bayi stabil)


Jika bayi tampak tidak nyaman, dokter konsultan neonatologi
dapat mempertimbangkan pemberian analgetik. Morfin
dan/atau midazolam (kalau menggunakan ventilator) atau
parasetamol (boleh diberikan per rektal, walaupun terpasang
probe rektal).
Awasi dan tata laksana efek samping cooling yang terjadi:
• Sinus bradikardia (frekuensi nadi <80 kali/menit)
• Pemanjangan interval QT
• Aritmia yang memerlukan intervensi medis atau penghentian
cooling
• Hipotensi (MAP < 40) yang memerlukan inotropik
• Anemia (Hb < 10 g/dL, Ht < 30%)
• Leukopenia (<5000/uL)
• Trombositopenia (< 150.000/uL)
• Koagulopati
• Hipoglikemia
• Hipokalemia
• Peningkatan laktat (>2 mmol/L)
• Penurunan fungsi ginjal
• Sepsis
NO NILAI STANDAR KINERJA KRITERIA VERIFIKASI BERI TANDA √
1 2 3
Lakukan EKG dan USG kepala pada hari 1 (usia 24 jam)
Hentikan cooling (diskusikan dengan konsultan perinatologi)
jika terdapat: PPHN perburukan atau berat, koagulopati berat,
aritmia yang memerlukan obat (bukan sinus bradikardia),
keluarga dan tim medis memutuskan penghentian life support.
Suhu target terapi (33,5 C) harus dipertahankan selama 72 jam,
o

setelah itu prosedur rewarming dimulai.

MEMULAI REWARMING
1. Rewarming dimulai setelah cooling dilakukan selama 72
jam.
2. Tujuan Rewarming adalah meningkatkan suhu bayi secara
perlahan dalam 12 jam
3. Naikkan set suhu 0,5 C setiap 2 jam (tidak melebihi 0,5 C
o o

per jam) sampai tercapai suhu rektal 36,5 C dan suhu rektal
0

37,3 C.
o

4. Rewarming harus dilakukan dengan perlahan. Rewarming


yang terlalu cepat dapat mengakibatkan penurunan tajam
tekanan darah. Jika kondisi bayi tampak tidak "baik",
lambatkan penurunan suhunya.
5. Awasi dampak rewarming yang dapat terjadi, yaitu:
• Hipotensi

NO NILAI STANDAR KINERJA KRITERIA VERIFIKASI BERI TANDA √


1 2 3
• Gangguan elektrolit
• Hipoglikemia (karena peningkatan metabolisme)
• Kejang
• Peningkatkan konsumsi oksigen dan produksi CO2
6. Pemantauan suhu rektal dilanjutkan sampai 12 jam setelah
rewarming dimulai.
7. Bersihkan probe suhu rektal setelah selesai digunakan.
Kabel dan mesin pengukur suhu disimpan kembali.

NO NILAI STANDAR KINERJA KRITERIA VERIFIKASI YA TIDAK

3 Fasilitas menyelenggarakan Laporan kegiatan berikut di fasilitas kesehatan:


Technical update teknis regular
terjadwal untuk diagnosis dan • Technical Update tentang diagnosis dan penatalaksanaan
penatalaksanaan asfiksia yang asfiksia pada neonatus setidaknya setiap tahun
sering terjadi pada neonatus

Technical update adalah penyelenggaraan kegiatan penyegaran untuk semua bidan, perawat, dok
spesialis berupa ceramah, video, video conference dsb.

4 Fasilitas melakukan audit semua Kaji dokumen berisi catatan tentang:


kematian neonatus terkait
asfiksia • Audit semua kematian neonatus akibat asfiksia
5 Terdapat sistem dalam upaya • Terdapat sistem yang berlaku dimana tim perujuk dapat
meningkatkan kualitas rujukan berkomunikasi 2 arah dengan tim RS Rujukan agar terjadi
pada kasus neonatus dengan stabilisasi pra rujukan yang optimal serta penatalaksanaan
asfiksia optimal di tempat rujukan terkait neonatus dengan asfiksia

NO NILAI STANDAR KINERJA KRITERIA VERIFIKASI YA TIDAK

• Terdapat SPO di RS terkait komunikasi pra rujukan untuk


membantu FKTP melakukan stabilisasi pra rujukan pada
kasus neonatus dengan asfiksia

• Terdapat pengaturan terjadwal bagi pembinaan untuk


meningkatkan dan mempertahankan keterampilan tenaga
kesehatan di FKTP dalam melakukan stabilisasi prarujukan
untuk neonatus dengan asfiksia menggunakan berbagai
metode

6 Terdapat sistem di RS dalam Catatan rekam medis untuk neonatus yang dirujuk dengan BERI TANDA √
upaya mengoptimalkan asfiksia mendokumentasikan:
penatalaksanaan asfiksia YA TIDAK
neonatus dengan menggunakan
komunikasi rujukan balik • Terdapat petunjuk yang jelas bagi petugas kesehatan
untuk melakukan pemeriksaan lanjutan di FKTP (cek lis
monitoring pasca rawat neonatus dengan riwayat asfiksia)

• Edukasi tanda bahaya pasca rawat pada neonatus dengan


asfiksia

Kriteria Skor Thompson


Sumber: Mendler MR, Mendler I, Hassan MA, Mayer B, Bode H, Hummler HD. Predictive value of Thompson-score for long-term
neurological and cognitive outcome in term newborns with perinatal asphyxia and hypoxic-ischemic encephalopathy undergoing controlled h
2018;114(4):341-7.
                     Kecamatan, Kabupaten,

                     

− apabila tidak ditemukan. Tuliskan pada kolom


.

BERI TANDA √ CATATAN


4 5

ikan hal‐hal berikut:


BERI TANDA √ CATATAN
4 5

BERI TANDA √ CATATAN


4 5
BERI TANDA √ CATATAN
4 5

BERI TANDA √ CATATAN


4 5

akukan)
BERI TANDA √ CATATAN
4 5

BERI TANDA √ CATATAN


4 5
BERI TANDA √ CATATAN
4 5
BERI TANDA √ CATATAN
4 5

BERI TANDA √ CATATAN


4 5

N/A CATATAN

uk semua bidan, perawat, dokter umum, dokter


N/A CATATAN

BERI TANDA √

N/A

core for long-term


hy undergoing controlled hypothermia treatment. Neonatology.

Anda mungkin juga menyukai