Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH

PERKERASAN JALAN RAYA

Dosen Pengampu : Syakirin, ST. MT.

Disusun Oleh:

AZRIL SYA’RONI

(019.01.0006)

MAHASISWA SEMESTER IV JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM AL – AZHAR

TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas khadirat nya, yang telah
melimpahkah rahmat, hidayat,dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.

Saya menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya untuk


teman-teman dan dosen mata kuliah Teknik Sipil Universitas Al-azhar yang telah
menyerahkan kepercayaannya kepada saya guna menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu. Saya juga berharap dengan sungguh-sungguh supaya makalah ini
mampu berguna serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan tentang
perkerasan jalan.

Saya sadar bahwa pada makalah kami ini dapat ditemukan banyak sekali
kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, saya benar-benar menanti
kritik dan saran untuk kemudian dapat saya revisi dan saya tulis di masa yang
selanjutnya. Saya menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai
saran yang konstruktif.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ i

DAFTAR ISI............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 2

1.3 Tujuan.................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Perkerasan Jalan....................................................................... 3

2.2 Struktur Perkerasan Jalan....................................................................... 4

2.3 Penyeban Kerusakan Perkerasan Jalan.................................................. 8

2.4 Jenis Pemeliharaan Jalan........................................................................ 9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Jalan merupakan prasarana yang sangat menunjang bagi kebutuhan hidup


masyarakat, kerusakan jalan dapat berdampak pada kondisi sosial dan ekonomi
terutama padasarana transportasi darat. Dampak pada konstruksi jalan yaitu
perubahan bentuk lapisan permukaan jalan berupa lubang (potholes), bergelombang
(rutting), retak-retak dan pelepasan butiran (ravelling) serta gerusan tepi yang
menyebabkan kinerja jalan menjadi menurun.

Perkerasan jalan merupakan lapisan perkerasan yang terletak diantara lapisan


tanah dasar dan roda kendaraan yang berfungsi memberikan pelayanan kepada sarana
transportasi dimana diharapkan selama masa pelayanan tidak terjadi kerusakan yang
berarti. Maka dari itu sudah kewajiban kita untuk mengetahui mulai dari penyebab
kerusakan dan cara pemeliharaan jalan tersebut. Agar tercipta jalan yang aman,
nyaman dan memberikan manfaat yang signifikan bagi kesinambungan dan
keberlangsungan hidup masyarakat luas dan menjadi salah satu faktor menjadikannya
peningkatan kehidupan masyarakat dari beberapa aspek – aspek kehidupan.

Jika kita kaji secara teori dan realita yang sudah berjalan selama ini, dalam
pembangunan jalan ada banyak hal yang harus diperhatikan lebih mendetail dan teliti
baik itu dari perencanaan jalan itu sendiri maupun pelaksanaan tentunya. Kita sebagai
pengguna jalan pastinya menginginkan jalan yang kita pakai itu aman, nyaman,
bersih, dan lainlain. Maka dari itu kerusakan yang terjadi dijalan tersebut harus
ditanggulangi dan diperbaiki.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH

Dalam penulisan ini terdapat permasalahan penting, yaitu:

1. Apa sajakah jenis-jenis perkerasan jalan?

2. Apa sajakah penyebab dari kerusakan jalan tersebut?

3. Bagaimanakah alternatif penanganan dan pemeliharaan kerusakan jalan


yang terjadi pada perkerasan jalan?

1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan makalah ini, yaitu:

1. Untuk menjelaskan jenis-jenis perkerasan jalan yang terjadi.

2. Untuk mengetahui struktur perkerasan jalan.

3. Untuk mengetahui penyebab kerusakan jalan.

4. Untuk mengetahui penanganan dan pemeliharaan kerusakan pada

perkerasan jalan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI PERKERASAN JALAN

Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan pengikat yang
digunakan untuk melayani beban lalu lintas. Agregat yang dipakai adalah batuan
pecah atau batu belah ataupun bahan lainnya. Bahan ikat yang dipakai adalah aspal,
semen ataupun tanah liat. Apapun jenis perkerasan lalu lintas, harus dapat
memfasilitasi sejumlah pergerakan lalu lintas, apakah berupa jasa angkutan lalu
lintas, berupa jasa angkutan manusia, atau berupa jasa angkutan barang berupa
seluruh komoditas yang diijinkan untuk berlalu lalang disitu. Dengan beragam jenis
kendaraan dengan angkutan barangnya, akan memberikan variasi beban ringan,
sedang sampai berat. Jenis kendaraan penumpang akan memberikan pula sejumlah
variasi. Dan hal itu harus didukung oleh perkerasan jalan, daya dukung perkerasan
jalan raya ini akan menentukan kelas jalan yang bersangkutan, misalnya jalan kelas 1
akan menerima beban besar dibanding jalan kelas 2. Maka dilihat dari mutu
perkerasan jalan sudah jelas berbeda. Persyaratan umum dari suatu jalan adalah
dapatnya menyediakan lapisan permukaan yang selalu rata dan kuat, serta menjamin
keamanan yang tinggi untuk masa hidup yang cukup lama, dan yang memerlukan
pemeliharaan yang sekecil-kecilnya dalam berbagai cuaca. Tingkatan sampai dimana
kita akan memenuhi persyaratan tersebut tergantung dari imbangan antara tingkat
kebutuhan lalu lintas, keadaan tanah serta iklim yang bersangkutan. Sebagaimana
telah dipahami bahwa yang dimaksud dengan perkerasan adalah lapisan atas dari
badan jalan yang dibuat dari bahan-bahan khusus yang bersifat baik/konstruktif dari
badan jalannya sendiri. Berdasarkan bahan pengikat yang menyusunnya, konstruksi
perkerasan jalan dibedakan atas beberapa jenis antara lain:

3
a. Konstruksi perkerasan lentur

(Flexible pavement), yaitu perkerasan yang menggunakan aspal


sebagai bahan pengikat mana lapisan-lapisan perkerasannya bersifat
memikul dan menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar.

b. Konstruksi perkerasan kaku

(Rigid pavement), yaitu perkerasan yang menggunakan semen


(portland cement) sebagai bahan pengikat dimana pelat beton dengan
atau tanpa tulangan diletakkan di atas tanah dasar dengan atau tanpa
lapis pondasi bawah sehingga beban lalu lintas sebagian besar dipikul
oleh pelat beton.

c. Konstruksi perkerasan komposit.

(Composite pavement), yaitu perkerasan kaku yang dikombinasikan


dengan perkerasan lentur dapat berupa perkerasan lentur di atas
perkerasan kaku, atau perkerasan kaku di atas perkerasan lentur.

2.2 STRUKTUR PERKERASAN JALAN

Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan
yang tersusun dari bawah ke atas, sebagai berikut:
 Lapisan tanah dasar (subgrade)
 Lapisan pondasi bawah (subbase course)
 Lapisan pondasi atas (base course)
 Lapisan permukaan/penutup (surface course)

4
Terdapat beberapa jenis atau tipe Perkerasan Jalan sebagai berikut:

A. Konstruksi Perkerasan Jalan Lentur (Flexible Pavement)


Lapisan perkerasan jalan ini berfungsi untuk menerima beban lau-lintas
dan menyebarkannya kelapisan di bawahnya terus ke tanah dasar.
1) Lapisan Tanah Dasar (Subgrade)
Lapisan tanah dasar adalah lapisan tanah yang berfungsi sebagai
tempat perletakan lapis perkerasan dan mendukung konstruksi perkerasan
jalan diatasnya. Menurut Spesifikasi, tanahdasar adalah lapisan paling
atas dari timbunan badan jalan setebal 30 cm, yang mempunyai
persyaratan tertentu sesuai fungsinya, yaitu yang berkenaan dengan
kepadatan dan dayadukungnya (CBR).
Lapisan tanah dasar dapat berupa tanah asli yang dipadatkan jika
tanah aslinya baik, atau tanah urugan yang didatangkan dari tempat lain
atau tanah yang distabilisasi dan lain lain. Ditinjau dari muka tanah asli,
maka lapisan tanah dasar dibedakan atas :
 Lapisan tanah dasar, tanah galian.
 Lapisan tanah dasar, tanah urugan.
 Lapisan tanah dasar, tanah asli.

Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung


dari sifat-sifat dan dayadukung tanah dasar.Umumnya persoalan yang
menyangkut tanah dasar adalah sebagai berikut :

 Perubahan bentuk tetap (deformasi permanen) akibat beban


lalu lintas.
 Sifat mengembang dan menyusutnya tanah akibat perubahan
kadar air.
 Daya dukung tanah yang tidak merata akibat adanya
perbedaan sifat-sifat tanah pada lokasiyang berdekatan atau
akibat kesalahan pelaksanaan misalnya kepadatan yang kurang
baik.

5
2) Lapisan Pondasi Bawah (Subbase Course)
Lapis pondasi bawah adalah lapisan perkerasan yang terletak di atas
lapisan tanah dasar dan dibawah lapis pondasi atas.Lapis pondasi bawah
ini berfungsi sebagai :
 Bagian dari konstruksi perkerasan untuk menyebarkan beban roda ke
tanah dasar.
 Lapis peresapan, agar air tanah tidak berkumpul di pondasi.
 Lapisan untuk mencegah partikel-partikel halus dari tanah dasar naik
ke lapis pondasi atas.
 Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari beban roda-roda alat berat
(akibat lemahnya dayadukung tanah dasar) pada awal-awal
pelaksanaan pekerjaan.
 Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari pengaruh cuaca terutama
hujan
3) Lapisan pondasi atas (base course)
Lapisan pondasi atas adalah lapisan perkerasan yang terletak di antara
lapis pondasi bawah danlapis permukaan.Lapisan pondasi atas ini
berfungsi sebagai :
 Bagian perkerasan yang menahan gaya lintang dari beban roda dan
menyebarkan beban kelapisan di bawahnya.
 Bantalan terhadap lapisan permukaan.
Bahan-bahan untuk lapis pondasi atas ini harus cukup kuat dan awet
sehingga dapat menahan beban-beban roda. Dalam penentuan bahan
lapis pondasi ini perlu dipertimbangkan beberapa hal antara lain,
kecukupan bahan setempat, harga, volume pekerjaan dan jarak angkut
bahan ke lapangan.
4) Lapisan Permukaan (Surface Course)
Lapisan permukaan adalah lapisan yang bersentuhan langsung dengan
beban roda kendaraan. Lapisan permukaan ini berfungsi sebagai :

6
 Lapisan yang langsung menahan akibat beban roda kendaraan.
 Lapisan yang langsung menahan gesekan akibat rem kendaraan
(lapisaus).
 Lapisan yang mencegah air hujan yang jatuh di atasnya tidak meresap
ke lapisan bawahnya dan melemahkan lapisan tersebut. Lapisan yang
menyebarkan beban ke lapisan bawah, sehingga dapat dipikul oleh
lapisan dibawahnya. Apabila dperlukan, dapat juga dipasang suatu
lapis penutup / lapis aus (wearing course) di ataslapis permukaan
tersebut. Fungsi lapis aus ini adalah sebagai lapisan pelindung bagi
lapis permukaan untuk mencegah masuknya air dan untuk
memberikan kekesatan (skid resistance) permukaan jalan. Lapis aus
tidak diperhitungkan ikut memikul beban lalu lintas.

7
B. Konstruksi Perkerasan Jalan Kaku (Rigid Pavement)

Perkerasan jalan beton semen atau secara umum disebut perkerasan kaku,
terdiri atas plat (slab) beton semen sebagai lapis pondasi dan lapis pondasi
bawah (bisa juga tidak ada) di atas tanah dasar. Dalam konstruksi perkerasan
kaku, plat beton sering disebut sebagai lapis pondasi karena dimungkinkan
masih adanya lapisan aspal beton di atasnya yang berfungsi sebagai lapis
permukaan. Perkerasan beton yang kaku dan memiliki modulus elastisitas
yang tinggi, akan mendistribusikan beban ke bidang tanah dasar yang cukup
luas sehingga bagian terbesar dari kapasitas struktur perkerasan diperoleh dari
plat beton sendiri.

Hal ini berbeda dengan perkerasan lentur dimana kekuatan perkerasan


diperoleh dari tebal lapis pondasi bawah, lapis pondasi dan lapis permukaan.
Karena yang paling penting adalah mengetahui kapasitas struktur yang
menanggung beban, maka faktor yang paling diperhatikan dalam perencanaan
tebal perkerasan beton semen adalah kekuatan beton itu sendiri.

Adanya beragam kekuatan dari tanah dasar dan atau pondasi hanya
berpengaruh kecil terhadap kapasitas struktural perkerasannya. Lapis pondasi
bawah jika digunakan di bawah plat beton karena beberapa pertimbangan,
yaitu antara lain untuk menghindari terjadinya pumping, kendali terhadap
sistem drainase, kendali terhadap kembang-susut yang terjadi pada tanah
dasar dan untuk menyediakan lantai kerja (working platform) untuk pekerjaan
konstruksi. Secara lebih spesifik, fungsi dari lapis pondasi bawah adalah :

 Menyediakan lapisan yang seragam stabil dan permanen


 Mengurangi kemungkinan terjadinya retak–retak pada plat beton
 Menyediakan lantai kerja bagi alat –alat berat selama masa kostruksi
 Menghindari terjadinya pumping, yaitu keluarnya butirbutiran halus
tanah bersama air padadaerah sambungan, retakan atau pada bagian
pinggir perkerasan, akibat lendutan atau gerakanvertikal plat beton

8
karena beban lalu lintas, setelah adanya air bebas terakumulasi di
bawah pelat. Pemilihan penggunaan jenis perkerasan kaku
dibandingkan dengan perkerasan lentur yang sudah lama dikenal dan
lebih sering digunakan, dilakukan berdasarkan keuntungan dan
kerugiannya.

2.3 PENYEBAB KERUSAKAN PERKERASAN JALAN


Kerusakan pada konstruksi perkerasan lentur dapat disebabkan oleh:

1. Lalu lintas, yang dapat berupa peningkatan beban, dan repetisi beban.
2. Air, yang dapat berasal dari air hujan, sistem drainase jalan yang tidak
baik dan naiknya air akibat kapilaritas.
3. Material konstruksi perkerasan. Dalam hal ini dapat disebabkan oleh
sifat material itu sendiri atau dapat pula disebabkan oleh sistem
pengolahan bahan yang tidak baik.
4. Iklim, Indonesia beriklim tropis, dimana suhu udara dan curah hujan
umumnya tinggi, yang dapat merupakan salah satu penyebab
kerusakan jalan.
5. Kondisi tanah dasar yang tidak stabil. Kemungkinan disebabkan oleh
system pelaksanaan yang kurang baik, atau dapat juga disebabkan
oleh sifat tanah dasarnya yang memang kurang bagus.
6. Proses pemadatan lapisan di atas tanah dasar yang kurang baik.
Umumnya kerusakan-kerusakan yang timbul itu tidak
disebabkan oleh satu faktor saja, tetapi dapat merupakan gabungan
penyebab yang saling berkaitan. Sebagai contoh, retak pinggir, pada
awalnya dapat diakibatkan oleh tidak baiknya sokongan dari samping.
Dengan terjadinya retak pinggir, memungkinkan air meresap masuk
ke lapis dibawahnya yang melemahkan ikatan antara aspal dengan
agregat, hal ini dapat menimbulkan lubang-lubang di samping dan
melemahkan daya dukung lapisan di bawahnya.

9
2.4 JENIS PMELIHARAAN JALAN

Pemeliharaan jalan adalah penanganan jalan yang meliputi perawatan,


rehabilitasi, penunjangan, dan peningkatan. Adapun jenis pemeliharaan jalan
ditinjau dari waktu pelaksanaannya adalah :
1. Pemeliharaan rutin adalah penanganan yang diberikan hanya pada lapis
permukaan yang sifatnya untuk meningkatkan kualitas berkendara
(Riding Quality), tanpa meningkatkan kekuatan struktural, dan dilakukan
sepanjang tahun.
2. Pemeliharaan berkala adalah pemeliharaan yang dilakukan terhadap
jalan pada waktu-waktu tertentu (tidak menerus sepanjang tahun) dan
sifatnya meningkatkan kekuatan struktural.
3. Peningkatan jalan adalah penanganan jalan guna memperbaiki pelayanan
jalan yang berupa peningkatan struktural dan atau geometriknya guna
mencapai tingkat pelayanan yang direncanakan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian singkat diatas kita dapat menarik kesimpulan bahwa terdapat dua
jenis perkerasan jalan, yaitu perkerasan jalan lentur dan perkerasan jalan kaku.

Tanpa pemeliharaan dan perbaikan jalan secara memadai, baik rutin maupun berkala,
akan dapat mengakibatkan kerusakan yang lebih parah pada jalan, sehingga jalan
akan lebih cepat kehilangan fungsinya baik perkerasan jalan lentur maupun
perkerasan jalan kaku. Tetapi sekali jalan itu mulai rusak dan dibiarkan begitu saja

10
tanpa perbaikan, maka kerusakan yang lebih parah akan berlangsung sangat cepat.
Adapun penyebab-penyebab kerusakan perkerasan jalan bisa di simpulkan pula
sebagai berikut :

a Lalu lintas, yang dapat berupa peningkatan beban, dan repetisi beban.
b Air, yang dapat berasal dari air hujan, sistem drainase jalan yang tidak baik
dan naiknya air akibat kapilaritas.
c Material konstruksi perkerasan. Dalam hal ini dapat disebabkan oleh sifat
material itu sendiri atau dapat pula disebabkan oleh sistem pengolahan bahan
yang tidak baik.
d Iklim, Indonesia beriklim tropis, dimana suhu udara dan curah hujan
umumnya tinggi, yang dapat merupakan salah satu penyebab kerusakan jalan.
e Kondisi tanah dasar yang tidak stabil. Kemungkinan disebabkan oleh system
pelaksanaan yang kurang baik, atau dapat juga disebabkan oleh sifat tanah
dasarnya yang memang kurang bagus.
f Proses pemadatan lapisan di atas tanah dasar yang kurang baik.

Untuk mencegah terjadinya kerusakan pada perkerasan jalan dapat dilakukan


penanganan jalan yang meliputi perawatan, rehabilitasi, penunjangan, dan
peningkatan. Adapun jenis pemeliharaan jalan ditinjau dari waktu pelaksanaannya
adalah :

1. Pemeliharaan rutin adalah penanganan yang diberikan hanya pada lapis


permukaan yang sifatnya untuk meningkatkan kualitas berkendara (Riding
Quality), tanpa meningkatkan kekuatan struktural, dan dilakukan sepanjang
tahun.
2. Pemeliharaan berkala adalah pemeliharaan yang dilakukan terhadap jalan
pada waktu-waktu tertentu (tidak menerus sepanjang tahun) dan sifatnya
meningkatkan kekuatan struktural.
3. Peningkatan jalan adalah penanganan jalan guna memperbaiki pelayanan
jalan yang berupa peningkatan struktural dan atau geometriknya guna
mencapai tingkat pelayanan yang direncanakan.

11
DAFTAR PUSTAKA

 Perkerasan Jalan , Universitas Sumatera Utara, 10 Nov. 18


<http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/25672/Chapter
%20II.pdf;jsessionid=BCFE836A819C5D488E89B2DBFA8E4FBA?
sequence=3>

 Modul perkerasan jalan Universita Al-azhar Mataram

12
 Makalah perkerasan jalan, Catatan Nduwir, 10 Nov. 18
<http://coretannduwir.blogspot.com/2016/05/makalah-perkerasanjalan.html>

 Cahyono, 3 Mei 2013, Perkerasan Jalan, Keteknik-Sipilan, 10 Nov.18


<http://keteknik-sipilan.blogspot.com/2011/05/perkerasan-
jalan.html>

 Sandra Jhonson, Perkerasan Jalan , Darawa19, 10 Nov. 18


<http://darawa19.blogspot.com/2015/11/tugas-makalahperkerasanjalan.html>

13

Anda mungkin juga menyukai