Anda di halaman 1dari 2

SKENARIO 2: (1 Nopember 2021)

RESPONS IMUN ADAPTIF


Prof. Dr.drg. I Dewa Ayu Ratna Dewanti.,M.Si

Ketika imunogen masuk ke dalam tubuh, akan direspons oleh sistem imun. Salah satu respons
yang disebut Respon imun adaptif atau bisa disebut sistem imun spesifik merupakan pertahanan
tubuh yang timbul akibat dari rangsangan antigen tertentu dan terbentuk sekitar hari keempat
atau kelima setelah infeksi awal. Respons adaptif merupakan kerja sel limfosit, yaitu: sel
T(seluler) dan sel B (humoral), di samping itu juga dikenal Interaksi antara seluler dengan
humoral yang disebut ADCC (Antibody Dependent Cell Cytotoxicity). Respons dimulai dengan
adanya aktifitas APC yang memproses antigen, kemudian mempresentasikannya di permukaan
sel bersama MHC I/MHC II. Sel T akan menempel pada MHC dan mendeteksi presentasi
antigen melalui reseptor spesifik yang disebut TCR. Terdapat dua jenis utama sel T yaitu sel T
helper (Th/CD4+) dan sel T sitotoksik (Tc/CD8+). Sel Th dikenal dengan beberapa subset (Th1,
Th2, Th17, Treg), dapat bertindak sebagai mediator penting untuk mengaktifkan sel lain,
termasuk Tc dan sel B. Baik sel Th maupun sel Tc melepaskan sitokin yang memberi isyarat
proliferasi limfosit lain untuk meningkatkan respons imun. Sitokin yang dilepaskan sel Th juga
dapat menyebabkan proliferasi dan diferensiasi sel B menjadi sel plasma, untuk membentuk
antibodi. Setelah puncak infeksi dan respon imun telah berlalu, beberapa sel T dan B tersisa,
yang telah dilatih untuk mengenali antigen spesifik, disimpan sebagai sel T dan B memori.
Respons imun adaptif dapat digambarkan seperti di bawah ini.

Immunogen adalah molekul besar dan sebuah antigen yang bersifat sebagai molekul pembawa karena
membawa molekul kecil (hapten) dari suatu antigen. Immunogen ini dapat dikenal oleh antibody dan
memacu pembentukan antibody (imunogenik).
Imunogen adalah molekul asing atau sejenis antigen yang dapat menimbulkan respons imun
dengan memicu sistem kekebalan tubuh. Properti Imunogenik Sifat imunogenik tidak
ditemukan di semua antigen; hanya beberapa yang imunogenik.

Sistem Imun Tubuh manusia memiliki suatu sistem pertahanan terhadap benda asing dan
patogen yang disebut sebagai sistem imun. Respon imun timbul karena adanya reaksi yang
dikoordinasi sel-sel, molekul-molekul terhadap mikroba dan bahan lainnya.

Sel penyaji antigen ( APC) atau sel aksesoris adalah sel-sel yang menyajikan antigen yang membentuk
kompleks dengan MHC pada permukaan mereka; proses ini dikenal sebagai presentasi antigen. Sel T
dapat mengenali kompleks ini menggunakan reseptor sel T (TCR).

Sel Penyaji Antigen, (bahasa inggris Antigen-presenting cell atau APC), adalah kelompok beragam sel
sistem kekebalan yang berfungsi untuk menangkap, memproses, dan mempresentasikan molekul
antigenik pada membrannya untuk dikenali, terutama oleh limfosit T. Hasil interaksi antara APC dan
limfosit T memulai respon imun antigenik.

Sel Penyaji Antigen adalah sel yang mampu melakukan endositosis untuk menginternalisasi dan
selanjutnya memproses antigen asing yang bukan inang. Setelah bahan asing diproses, itu harus
disajikan di permukaan, pada membran sel APC, terikat pada molekul kompleks histokompatibilitas
utama (MHC). Selain rangsangan yang dihasilkan oleh interaksi yang diciptakan oleh pengenalan sel T,
APC memberikan rangsangan ke limfosit melalui kostimulator membran yang diperlukan untuk aktivasi
limfosit T.

Reseptor sel T (bahasa Inggris: T-cell receptor, disingkat TCR) adalah molekul yang dapat ditemui pada
permukaan sel T atau limfosit T, dan molekul ini bertugas mengenali antigen sebagai peptida yang
terikat pada molekul-molekul major histocompatibility complex (MHC). TCR terdiri dari dua rantai
protein yang berbeda.

Reseptor sel T (TCR) ditemukan di permukaan limfosit T. Fungsi TCR adalah mengenali partikel asing
yang disebut antigen untuk memulai respons imunologis.

Anda mungkin juga menyukai