Anda di halaman 1dari 3

Dokumen yang dikenakan Bea Meterai adalah dokumen yang berbentuk:

1.  surat perjanjian dan surat-surat lainnya (surat kuasa, surat hibah, dan surat
pernyataan) yang dibuat dengan tujuan untuk digunakan sebagai alat pembuktian mengenai
perbuatan, kenyataan atau keadaan yang bersifat perdata; → dikenakan Bea Meterai dengan
tarif  Rp 6000

2.  akta-akta Notaris termasuk salinannya; → dikenakan Bea Meterai dengan tarif Rp 6000 

3.  akta-akta yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) termasuk rangkap-
rangkapnya; → dikenakan Bea Meterai dengan tarif Rp 6000

4.  surat yang memuat jumlah uang, yaitu:

 yang menyebutjan penerimaan uang;


 yang menyatakan pembukuan uang atau penyimpanan uang dalam rekening di Bank;
 yang berisi pemberitahuan saldo rekening di Bank; atau
 yang berisi pengakuan bahwa hutang uang seluruhnya atau sebagiannya telah dilunasi atau
diperhitungkan;

    Jika harga nominal:

 sampai dengan Rp 250.000, maka tidak dikenakan Bea Meterai;


 lebih dari Rp 250.000 sampai dengan Rp 1.000.000, maka dikenakan Bea Meterai
dengan tarif Rp 3.000
 lebih dari Rp 1.000.000, maka dikenakan Bea Meterai dengan tarif Rp 6.000

     Jika harga nominal dinyatakan dalam mata uang asing, maka harga nominal harus dikalikan
dengan Kurs Menteri

     Keuangan yang berlaku pada saat dokumen dibuat. 

5.  surat berharga seperti wesel, promes, dan aksep; 

     Jika harga nominal:

 sampai dengan Rp 250.000, maka tidak dikenakan Bea Meterai;


 lebih dari Rp 250.000 sampai dengan Rp 1.000.000, maka dikenakan Bea Meterai
dengan tarif Rp 3.000
 lebih dari Rp 1.000.000, maka dikenakan Bea Meterai dengan tarif Rp 6.000

     Jika harga nominal dinyatakan dalam mata uang asing, maka harga nominal harus dikalikan
dengan Kurs Menteri

     Keuangan yang berlaku pada saat dokumen dibuat. 

6.  dokumen yang akan digunakan sebagai alat pembuktian dimuka pengadilan, yaitu: →
dikenakan Bea Meterai dengan tarif Rp 6000

 surat-surat biasa dan surat-surat kerumahtanggaan;


 surat-surat yang semula tidak dikenakan Bea Meterai, berdasarkan tujuannya, jika
digunakan untuk tujuan lain atau digunakan oleh orang lain, selain dari maksud semula.

    Jika dokumen awalnya tidak terutang Bea Meterai, tetapi kemudian dokumen tersebut digunakan
untuk alat

     pembuktian di pengadilan, maka atas dokumen tersebut harus dilakukan pemeteraian kemudian.

Meterai Tempel

Ciri-ciri fisik meterai tempel desain 2014.

1. Meterai tempel desain baru dengan nominal Rp 3.000,00 memiliki warna biru, sedangkan
nominal Rp 6.000,00 memiliki warna hijau;
2. Gambar garuda lambang Negara Republik Indonesia berada di pojok kanan atas dengan
warna ungu;
3. Teks “METERAI”, “TEMPEL” disebelah kiri gambar Garuda dengan warna ungu;
4. Mikroteks “DITJEN PAJAK”, dibawah teks “TEMPEL”;
5. Teks “TGL” dan angka “20” dibawah mikroteks “DITJEN PAJAK”;
6. Teks nominal “3000” dan “6000” di pojok kiri bawah berwarna ungu;
7. Teks “TIGA RIBU RUPIAH” DIBAWAH TEKS NOMINAL “3000” dengan warna ungu, teks
“ENAM RIBU RUPIAH” DIBAWAH TEKS NOMINAL “6000” dengan warna ungu;
8. Motif Roset blok berupa bunga berada di sebelah kanan bawah. Motif tersebut dapat
berubah warna bila dimiringkan. Untuk nominal Rp. 3000,00 perubahan dari hijau ke biru,
dan untuk nominal Rp. 6000,00 perubahannya dari magenta ke hijau;
9. Memiliki 17 digit nomor seri berwarna hitam;
10. Terhadap hologram di bagian kiri meterai tempel;
11. Memiliki perforasi bentuk bintang pada bagian tengah di sisi kiri;
12.  bentuk oval di sisi kanan dan kiri, dan bentuk bulat di semua sisi meterai.

Tags

Anda mungkin juga menyukai